Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN

ANALISIS INFORMASI TENTANG PENYEBARAN AGAMA DAN SUASANA KEHIDUPAN


BERTOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA PADA JAMAN KERAJAAN

Disusun untuk memenuhi tugas

MATA KULIAH : PANCASILA

DOSEN PENGAMPU : CAVIN GEORGE NGILAWANE, S.H, M.H

OLEH :

- FEBI LAILA 202154201001


- NOVITASARI 202154201017
- NILA WAHYU WULANDARI 202154201008

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUSAMUS MERAUKE

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
tugas laporan ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga laporan ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap
lebih jauh lagi agar lapran ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan laporan ini.

Merauke, 15 Desember 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

JUDUL ................................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR................................................................................................. 2

DAFTAR ISI............................................................................................................. 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG....................................................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................. 4
C. TUJUAN...................................................................................................... 4

BAB II

PEMBAHASAN

A. KERAJAAN MAJAPAHIT............................................................................... 5
B. AGAMA DI KERAJAAN MAJAPAHIT............................................................. 7
C. TOLERANSI BERAGAMA KERAJAAN MAJAPAHIT........................................ 9

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN..............................................................................................11
B. SARAN........................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Majapahit adalah sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia yang
pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga1550 M. Kerajaan ini mencapai puncak
kejayaannya menjadi kemaharajaan raya yang menguasai wilayah yang luas di
Nusantara pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350
hingga1389. Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang
menguasai Nusantara dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam
sejarah Menurut Negarakertagama, kekuasaannya terbentang di Jawa, Sumatra,
Semenanjung, Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia timur, meskipun wilayah
kekuasaannya masih diperdebatkan. Hanya terdapat sedikit bukti fisik dari sisa-sisa
Kerajaan Majapahit, dan sejarahnya tidak jelas.Sumber utama yang digunakan oleh para
sejarawan adalah Pararaton ('Kitab Raja-raja') dalam bahasa Kawai dan
Nagarakretagama dalam bahasa Jawa Kuno. Pararaton terutama menceritakan Ken Arok
(pendiri Kerajaan Singhasari) namun juga memuat beberapa bagian pendek mengenai
terbentuknya Majapahit. Sementara itu, Nagarakertagama merupakan puisi Jawa Kuno
yang ditulis pada masa keemasan Majapahit di bawah pemerintahan Hayam Wuruk.
Setelah masa iCtu, hal yang terjadi tidaklah jelas. Selain itu, terdapat beberapa prasasti
dalam bahasa Jawa Kuno maupun catatan sejarah dari Tiongkok dan negara-negara lain.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah berdirinya kerajaan Majapahit?
2. Bagaimana penyebaran agama di kerajaan Majapahit?
3. Bagaimana toleransi umat beragama pada masa kerajaan Majapahit?

C. TUJUAN
1. Mengetahui bagaimana sejarah berdirinya kerajaan Majapahit?
2. Mengetahui bagaimana penyebaran agama di kerajaan Majapahit?
3. Mengetahui bagaimana toleransi umat beragama pada masa kerajaan
Majapahit?
BAB II

PEMBAHASAN

A. KERAJAAN MAJAPAHIT
Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya pada 1293 dan mencapai
kejayaan pada era pemerintahan Hayam Wuruk dengan patih Gajah Mada. Sepeninggal
Hayam Wuruk dan Gajah Mada, Majapahit mengalami kemunduran dan akhirnya runtuh
akibat serangan dari Demak. Sebelum keruntuhannya, Majapahit menjadi kerajaan yang
toleran dengan keberagaman agamanya. Salah satu bukti adanya toleransi beragama
yang tinggi di Majapahit adalah Hayam Wuruk yang menganut Hindu Siwassidharta
dapat hidup berdampingan dengan ibunya Tribhuana Tunggadewi yang menganut
Buddha.

B. AGAMA DI KERAJAAN MAJAPAHIT


Agama di Majapahit Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan Hindu-Buddha
terakhir yang berdiri di kawasan Nusantara. Meski dianggap sebagai kerajaan Hindu-
Buddha, Majapahit hanya menganggap dua agama resmi yaitu Siwa dan Buddha. Hal itu
berdasarkan Prasasti Waringinpitu yang dikeluarkan oleh Raja Kertawijaya pada 1447 M,
yang menyebut nama pejabat birokrasi kerajaan di pusat. Di antaranya adalah
Dharmmadhyaksa ring kasaiwan atau pejabat yang mengurusi Agama Siwa. Satu lagi
adalah Dharmmadhyaksa ring kasogatan atau pejabat yang mengurusi Agama Buddha.
Dengan luasnya kekuasaan, penduduk Kerajaan Majapahit memiliki kepercayaan yang
bermacam-macam. Ada yang memeluk Hindu, Buddha, ajaran Siwa-Buddha dan ada
yang masih percaya dengan kejawen atau animisme. Ajaran Siwa dan Buddha
merupakan sinkretisme dari agama Hindu dan Buddha yang berada di Nusantara. Ajaran
ini bahkan sudah dikenal sejak era Mataram Kuno. Pada perkembangannya, peran
agama Buddha semakin menghilang ketika Majapahit berada diakhir kejayaannya. Hal
ini dibuktikan dengan banyaknya candi peninggalan Majapahit yang bercorak Siwa. Bukti
kehadiran Islam di Majapahit adalah melalui penemuan pemakaman Islam kuno di Desa
Tralaya, Trowulan, Mojokerto. Tempat tersebut tidak jauh dari kompleks kedaton
Majapahit berdiri. Apabila dilihat dari nisannya, situs makam Tralaya berasal dari 1533
Saka atau 1611 M. Tahun tersebut masih dalam pemerintahan Hayam Wuruk dan ada
beberapa penduduk yang memeluk agama Islam. Lihat Foto Suasana kanal di Ibu Kota
Majapahit Trowulan dalam poster National Geographic Indonesia, September 2102.
Jaringan kanal kuno ini mulai diketahui setelah adanya kajian foto udara dan endapan
pada 1983. Kanal dibangun sebagai adaptasi musim warga Majapahit.(Sandy
Solihin/NGI) Bukti lain adalah dari keterangan Ma Huan, seorang penerjemah
Laksamana Cheng Ho yang menyebutkan bahwa di Majapahit terdapat tiga golongan
agama, salah satunya adalah Islam. Kebanyakan yang menganut muslim adalah
saudagar yang datang dari barat.

C. TOLERANSI BERAGAMA KERAJAAN MAJAPAHIT


Kehidupan keagamaan di Majapahit sangat teratur dan penuh toleransi. Di
Majapahit waktu berkembang dua agama yaitu agama Hindu dan agama Budha. Untuk
mengatur kehidupan beragama tersebut, dibentuk badan atau pejabat yang disebut
Dharmadyaksa. Kehidupan sosial budaya masyarakat Majapahit sudah diwarnai dengan
hal-hal yang bersifat keagamaan. Agama di Majapahit memiliki fungsi yang kompleks,
salah satunya adalah menumbuhkan rasa toleransi antar warga. Selain itu, kerajaan juga
memberikan pengakuan dan kesempatan yang sama terhadap para tokoh agama untuk
duduk dalam pemerintahan. Bangunan suci yang berupa candi juga menjadi salah satu
bentuk toleransi agama di Majapahit. Candi tersebut memiliki dua atau lebih dari sifat
keagamaan yang menjadi bukti integrasi sosial dan toleransi di bidang agama. Candi itu
tidak hanya untuk kalangan Hindu-Budha, namun juga untuk kalangan muslim. Karena di
era Hayam Wuruk sudah ada penduduk yang memeluk Islam.  

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah pada masanya Majapahit mencapai
puncak kejayaannya dengan bantuan mahapatihnya, Gajah Mada. Di bawah perintah
Gajah Mada (1313-1364), Majapahit menguasai lebih banyak wilayah. Menurut Kakawin
Nagarakretagama pupuh XIII-XV, daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatra,
Semenajung Malaya, Kalimantan Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua,
Tumasik (Singapura) sebagian kepulauan Filipina. Sumber ini menunjukkan batas terluas
sekaligus puncak kejayaan Kemaharajaan Majapahit.
B. SARAN
Laporan ini tentulah masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu saya sangat
membutuhkan kontribusi kritik dan saran dari pembaca agar dijadikan sebagai
intropeksi bagi laporan ini untuk menjadi lebih baik lagi. Terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah terlibat untuk mendukung dan membantu agar laporan ini dapat
terselesaikan.

Anda mungkin juga menyukai