MAKALAH
Disusun oleh:
Nilawati 202315570001
Nina Fauziah
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang di susun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Amerika dengan dosen pengampu Bapak
Huddy Husin, M.Pd
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..................................................................1
B. PERUMUSAN MASALAH.........................................................1
C. TUJUAN PENELITIAN..............................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. PENYEBARAN ISLAM DARI TIMUR TENGAH................. 2
B. KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA..............2
BAB III SIMPULAN ........................................................................................... 7
iii
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
2
B. RUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah pada makalah ini yaitu, bagaimana awal mula
munculnya Kerajaan-Kerajaan Islam Di Indonesia
A. TUJUAN
Tujuan pada makalah ini yaitu, mengetahui gambaran dan awal mula
bagaimana awal mula munculnya Kerajaan-Kerajaan Islam Di Indonesia
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
menciptakan norma-norma baru, dan mengubah tata nilai masyarakat yang kemudian
tercermin dalam struktur kerajaan.
Melalui interaksi ini, penyebaran Islam dari Timur Tengah menjadi pendorong
utama pembentukan kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara. Kedua elemen ini saling
memperkuat satu sama lain, menciptakan warisan budaya dan sejarah yang kaya di
wilayah Indonesia.
Kerajaan Islam di Indonesia yang berkembang saat itu turut menjadi bagian
terbentuknya berbagai kebudayaan di Indonesia. Kemudian, salah satu faktor yang
menjadikan kerajaan-kerajaan Islam makin berjaya beberapa abad yang lalu ialah
karena dipengaruhi oleh adanya jalur perdagangan yang berasal dari Timur Tengah,
India, dan negara lainnya.
4
5
Dari catatan dari Marcopolo tersebut, Marcopolo menerangkan bahwa ia telah melihat
sebuah kerajaan Islam yang telah berkembang pada saat itu, diketahui bahwa kerajaan
Islam yang Marcopolo lihat adalah Samudera Pasai dengan ibukotanya di Pasai.
Selain dari dua catata dari Ibnu Battutah dan Marcopolo mengenai waktu berdiri
Samudera Pasai, ada pula sebuah hikayat yaitu Hikayat Raja Pasai serta beberapa
tulisan dari penyelidikan sejumlah ahli sejarah di Eropa.
Menurut para ahli sejarah di Eropa, Kerajaan Samudera Pasai muncul pada
sekitar pertengan abad ke 13 dengan raja pertamanya ialah Sultan Malik Al Saleh.
Beberapa sumber menyatakan bahwa Sultan Malik Al Saleh bisa menjadi raja
pertama dari Kerajaan Samudera Pasai karena Nazimuddin Al Kamil.
Nazimuddin Al Kamil ialah seorang laksamana laut yang berasal dari Mesir. Pada
tahun 1238 M, Nazimuddin Al Kamil diperintahakn oleh Kesultanan Mamluk yang
berada di Kairo untuk merebut sebuah pelabuhan yang bernama Kambayat berada di
Gujarat India. Perebutan pelabuhan tersebut bertujuan untuk menjadikan pelabuhan
sebagai tempat pemasaran barang perdagangan yang berasal dari timur.
Sementara itu ada beberapa sumber yang menyebutkan kisah berbeda mengenai cara
Marah Silu atau Sultan Malik Al Saleh mendapatkan gelar sebagai pendiri dan raja
pertama dari Kerajaan Samudera Pasai.
Menurut para ahli sejarah di Eropa, dijelaskan bahwa Nazimuddin Al Kamil yaitu
seorang laksamana laut dari Mesir yang berasal dari Dinasti Fatimiyah berhasil
menaklukan kerajaan Hindu Budha yang berada di Aceh lalu mendirikan kerajaan di
Pasai.
Nazimuddin Al Kamil pun wafat lalu Pasai dikuasai oleh seorang laksamana bernama
Johan Jani yang berasal dari Pulau We yang berasal dari Dinasti Mamaluk yaitu
dinasti yang menggantikan Dinasti Fatimiyah.
Johan Jani kemudian berniat untuk merebut kerajaan dari para pendahulu. Dinasti
Mamaluk kemudian mengutus seorang pendakawah yang bernama Syaikh Ismal dan
Fakir Muhammad yang sebelumnya pernah berdakwah di sekitar Pantai Barat India
lalu bergerak ke Pasai.
5
6
Di Pasai dua pendakwah tersebut pun bertemu dengan Marah Silu yaitu salah satu
anggota angkatan perang dari di Kerajaan Pasai. Syaikh Ismal serta Fakir Muhammad
kemudian membujuk Marah Silu untuk memeluk agama Islam lalu mendirikan
Kerajaan Samudera dengan tujuan untuk menandingi Pasai.
Usai memeluk agama Islam, Marah Silu pun mendapatkan gelar Sulran Malik Al
Saleh serta menjadi raja pertama dari Kerajaan Samudera. Kerajaan Samudera sendiri
terletak di bagian kiti dari Sungai Pasai dan menghadap ke arah Selat Malaka.
Sultan Malik Al Saleh lalu menikah dengan putri Ganggang Sati yaitu
keturunan dari Sultan Aladdin Muhammad Amin yang berasal dari Kerajaan Perlak.
Lalu sejak saat itulah, dua kerajaan Islam tersebut pun bergabung menjadi satu dan
menjadi Kerajaan Samudera Pasai.
Nama Samudera Pasai sendiri sebenarnya berasal dari Samudera Aca Pasai yang
artinya adalah Kerajaan Samudera yang baik dengan ibu kota berada di Pasai. Usai
Sultan Malik Al Saleh meninggal dunia, takhta kerajaan pun digantikan oleh putranya
yaitu Sultan Muhammad atau Malik Al Tahir pada 1297 M hingga 1326 M.
Al Mansur sendiri adalah gelar yang diberikan dari Sultan Mamalik ketiga. Sultan Al
Malikuz Zhahir anak dari Merah Silu atau Sultan Malik Al Saleh pun menjadi sulten
kedua di Samudera Pasai dan memiliki nama kecil Raja Muhammad.
Dari dua sumber tersebut, dapat diketahui bahwa pendiri Kerajaan Samudera Pasai
yang diakui adalah Meurah Silu atau Sultan Malik Al Saleh sebagai pendiri dan raja
pertama Kerajaan Samudera Pasai.
Bahkan pada masa tersebut, Kerajaan Samudera Pasai ini telah mengeluarkan
bentuk alat tukar berupa koin emas atau dirham dengan komposisi emas pada alat
tukar tersebut adalah 70 persen murni. Selain berjaya karena perdagangan, Kerajaan
Samudera Pasai juga menjadi pusat dari penyebaran agama Islam. Sebab, letak
Kerajaan Samudera Pasai dinilai strategis serta mudah dikunjungi oleh orang-orang
dari berbagai daerah dengan beragam agama.
Kerajaan Samudera Pasai pun sempat mendapatkan serangan dari Kerajaan Majapahit
di masa jayanya. Namun, Kerajaan Samudera Pasai berhasil kembali merengkuh
6
7
Raja Iskandar yaitu anak dari Raja Samudera Pasai pada tahun 1412 pun
dibawa oleh Laksamana Cheng Ho untuk mengunjungi Tiongkok lalu datang dan
menghadap kepada Maharaja Tiongkok. Lalu usia sampai di Tiongkok, Raja Iskandar
pun meninggal karena terbunuh. Semenjak terbunuhnya Raja Iskandar, jarang
terdengar hubungan diplomatis yang terjadi antara Pasai serta Tiongkok. Tercatat
bahwa kunjungan terakhir Kerajaan Samudera Pasai ke Tiongkok adalah pada tahun
1434.
Sementara itu, Malaka saat itu mulai naik dan Kerajaan Samudera Pasai mulai
turun. Pelabuhan di Pasai secara perlahan pun berangsur-angsur mulai sepi dan
pantainya mulai dangkal. Sehingga, banyak kapal yang memilih untuk melabuhkan
kapalnya di Pelabuhan Malaka.
Sejak saat itu, pusat kegiatan Islam yang mulanya berada di Pasai pun
berpindah ke Malaka. Selain itu, banyak pula warga yang berasal dari Samudera Pasai
memilih untuk meninggalkan kampung halamannya usai Portugis melakukan invasi
dan menyerang Samudera Pasai pada tahun 1521.
Lantas makin banyak pula warga di Samudera Pasai yang pergi dan memilih
merantau ke tanah Jawa terutama merantau ke Jawa Timur dan menetap di sana yaitu
ke daerah pusat kekuasaan Majapahit.
Salah satu warga asal Pasai yang datang ke Jawa bernama Fatelehan atau
Fatahillah atau Syarif Hidayatullah. Ia memutuskan untuk peri merantai ke Jawa
sebab saat itu Kerajaan Samudera Pasai yaitu negerinya tengah diserang oleh Portugsi.
Di jawa, Fatahillah pun memutuskan untuk berkarirs sebagai seorang panglima
perang di Demak untuk mengalahkan Galuh serta Pajajaran. Hingga akhitnya
Fatahillah sukses dan mendirikan kota Banten serta Cirebon.
Jadi bisa di simpulkan ada beberapa faktor terbentuknya kerajaan ini pun di
bagi menjadi beberapa aspek yaitu; Politik, ekonomi dan sosial, diantaranya ada
faktor didalamnya;
7
8
a. Perdagangan maritim
f. Keamanan Maritim
Selain itu, Kerajaan Demak juga menjadi salah satu pusat persebaran Agama
Islam yang ada di Indonesia. Pastinya, Kerajaan Demak mempunyai sejarah yang
cukup kompleks. Mulai dari proses berdirinya sampai berakhirnya kerajaan tersebut.
Pendiri Kerajaan Demak sendiri yaitu Raden Patah. Selain pendiri, Raden
Patah juga menjadi raja pertama di kesultanan tersebut. Setelah Ia pergi meninggalkan
Majapahit, Raden Patah memperoleh dukungan dari Bupati yang berkuasa di sekitar
wilayah Demak. Lalu, Ia mendirikan Kerajaan Demak. Hingga kemudian kerajaan
tersebut menjadi sebuah kerajaan Islam, sehingga aturan dan norma yang diterapkan
berlandaskan pada nilai-nilai dan ajaran Islam.
Tak hanya itu saja, berdirinya Kerajaan Demak ditandai oleh keberadaan
condro sengkolo. Menurut cerita yang beredar hingga saat ini, ketika Raden Patah
pergi berkunjung ke Glagah Wangi, Ia berjumpa dengan seorang yang dikenal dengan
panggilan Nyai Lembah. Disana Raden Patah kemudian disarankan untuk menetap di
Glagah Wangi.
8
9
julukan Bintoro Demak. Seiring berjalannya waktu, wilayah Bintoro Demak berubah
menjadi pusat Ibu Kota untuk seluruh kegiatan Kerajaan Demak.
1. Kehidupan Sosial
Perbedaan yang paling mendasar dari kehidupan masyarakat di Kerajaan Islam
dan juga Kerajaan Hindu adalah akses yang cukup masif terhadap agama yang dianut
oleh sebagian besar masyarakatnya. Di dalam Agama Islam sendiri tidak ada yang
namanya kasta, jadi bisa dianut oleh berbagai lapisan masyarakat. Selain itu, di
Agama Islam juga tidak ada ritual-ritual yang harus mengeluarkan biaya cukup mahal
seperti persembahan kepada dewa atau brahmana seperti yang dilakukan oleh umat
dari Agama Hindu.
Sistem sosial yang ada di dalam kerajaan Islam bersifat egaliter. Seperti
halnya pelaksanaan sholat Jumat yang bersamaan dengan masyarakat biasa. Hal
tersebut tentu merupakan salah satu bentuk kebaruan yang tidak bisa ditemukan di
masa lampau.
2. Kehidupan Politik
Jika dilihat dari kacamata politik dan sistem pemerintahannya, Kerajaan
Demak adalah salah satu kekuasaan terbesar di Jawa. Kerajaan tersebut berhasil
mengakhiri dominasi panjang Kerajaan Majapahit dan eksistensi penguasa Sunda
yang sudah secara konsisten berdiri sejak abad keenam Masehi.
3. Kehidupan Ekonomi
Seperti yang kita tahu bahwa Kerajaan Demak berada di pesisir utara Pulau
Jawa. Sehingga sumber utama ekonomi masyarakat Demak adalah perdagangan laut.
Tidak adanya kerajaan Islam lain di Pulau Jawa, hal ini menjadi salah satu faktor
mengapa Demak sangat aktif dalam melakukan perdagangan di laut. Kemudian,
Kerajaan Demak mencapai masa kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan
Trenggono.
9
10
Dimana pada saat itu, mereka berhasil memperluas wilayah dan menguasai
mayoritas pelabuhan utama seperti Madura, Tuban, Surabaya, Semarang, Cirebon,
Jepara, dan Sunda Kelapa. Tak hanya itu, kadipaten yang ada di pedalaman seperti
Kediri, Madiun, Malang, Pati, dan Panjang juga menjadi sumber utama pertanian dan
juga peternakan untuk komoditas dagang. Di dalam bidang pertanian, Beras Jawa
adalah salah satu komoditas cukup penting di dalam perdagangan internasional di
Indonesia.
Setelah Raden Patah meninggal dunia, kedua putranya mulai bersaing untuk
memperebutkan kedudukan tahta raja. Setelah adanya persaingan tersebut, akhirnya
Sultan Trenggana lah yang berhasil menduduki tahta raja. Kemudian sesudah Sultan
Trenggana meninggal dunia, kedudukan raja digantikan oleh putranya yang bernama
Sunan Prawoto.
Akan tetapi, kedudukannya tidak berjalan lancar dan ditentang keras oleh
Sekar Seda Lepen. Akibat dari penolakan dari Sekar Seda Lepen, Sunan Prawoto
akhirnya membunuh Seda Lepen di tepi sungai saat Ia baru pulang dari masjid setelah
melakukan sholat Jumat.
Pada tahun 1561, Arya Penangsang yaitu putra dari Sekar Seda Lepen
membalaskan dendam ayahnya dengan membunuh Sunan Prawoto sekeluarga dan
merebut posisi raja Demak yang kelima. Setelah Ia berhasil menjadi seorang raja,
Arya Penangsang memerintahkan para pengikutnya untuk membunuh pemimpin
Jepara yaitu Pangeran Hadiri. Hal itulah yang kemudian membuat para adipati
termasuk Jaka Tingkir Hadiwijaya memusuhi raja tersebut.
Kemudian Pangeran Surowiyoto atau Sekar Seda Lepen dan juga Raden
Trenggana memperebutkan kekuasaan. Perdebatan tersebut terjadi karena Seda Lepen
yang merupakan putra tertua dari sang raja, tapi Ia terlahir dari istri ketiga. Sementara
Raden Trenggana yang lebih muda, lahir dari istri yang pertama.
10
11
d. Kekuatan militer
Sama seperti kerajaan Demak, kerajaan Banten pun memiliki 7bfaktor yang
mempengaruhi terbrntuknya kerajaan ini, antaralain;
f. Faktor militer
11
12
Kerajaan ini didirikan oleh Sunan Gunung Jati. Sebelum mendirikan kerajaan Cirebon,
Sunan Gunung Jati menyebarkan Islam terlebih dahulu di Tanah Pasundan. Beliau
juga berkelana ke Mekkah dan Pasai. Sunan Gunung Jati juga berhasil menghapus
kekuasaan kerajaan Padjajaran yang saat itu masih bercorak Hindu.
Setelah beliau wafat, kepemimpinan Kerajaan Mataram dilanjutkan oleh Raden Mas
Jolang yang bergelar Susuhunan Hanyakrawati yang merupakan ayah dari Sultan
Agung.
Beberapa sumber juga menyebutkan jika wilayah kesultanan atau kerajaan Mataram
Islam pada awalnya hanyalah sebuah hutan. Di tengah hutan tersebut berdiri sebuah
istana tua yang dikenal sebagai Mataram Hindu. Area Mataram Hindu ini adalah
wilayah yang dikuasai oleh kerajaan Pajang hingga akhir abad ke 16 M.
12
13
Tak hanya itu, ulama pada kala itu juga diberikan ruang untuk bekerja sama
dengan pihak kerajaan. Bahkan, Sultan Agung juga menetapkan penanggalan atau
Kalender Jawa sejak tahun 1633 di mana penghitungan tanggal tersebut merupakan
kombinasi kalender Saka dan Hijriah.
Pada bidang kebudayaan dan kesenian, Sultan Agung juga termasuk pemimpin
yang sangat berperan dalam memajukan kesenian wilayahnya. Menurut sumber
sejarah, berbagai jenis tarian, gamelan hingga wayang sangat berkembang pesat di
bawah kepemimpinan Sultan Agung.
13
14
SIMPULAN
Agama dan budaya adalah pengikat kuat bagi masyarakat agar selalu
terhubungan dengan nilai luhur, dengan nilai sosial, dan dengan kehangatan masa lalu.
Di saat perubahan terjadi secara cepat, agama, dan budaya menyediakan ruang untuk
membangun kohesivitas sosial dan sarana untuk mencapai ketenangan rohani.
Peran Islam dalam budaya Indonesia tidak bisa diabaikan untuk pembangunan
masyarakat dan kebudayaannya. Makalah ini muncul sebagai upaya untuk melihat
jejak Islam dalam kebudayaan Indonesia. Islam di Indonesia tumbuh berkembang
dengan pesat dan menjadi satu anyaman yang kuat dan menguatkan dengan nilai
sosial yang ada di masyarakat.
14
15
DAFTAR PUSTAKA
15