Anda di halaman 1dari 5

FIQH Populer

Terjemah Fath-ul-Mu‘in
Pengarang : Syaikh Zainuddin bin ‘Abdul-‘Aziz al-Malibari
(Judul Asli: Fath-ul-Mu’īni Bi Syarḥi Qurrat-il-‘Aini Bi Muhimmāt-id-Dīn)
Penerjemah : M. Fikril Hakim, S.H.I. dan Abu Sholahuddin.
Penerbit: Lirboyo Press.
Tahun terbit : 15 April 21

Terjemah Kitab Fathul Qorib (Fath Al-Qarib)


Syarh dari: Kitab Matan Taqrib Abu Syujak
Judul kitab asal: Fathul Qarib Al-Mujib fi Syarhi Alfazh Al-Taqrib atau Al-Qawl Al-
Mukhtar fi Syarh Ghayatil Ikhtishar (‫فتح القريب المجيب في شرح ألفاظ التقريب أو القول المختار في‬
‫)شرح غاية اإلختصا‬
Pengarang: Muhammad bin Qasim bin Muhammad Al-Ghazi ibn Al-Gharabili Abu
Abdillah Syamsuddin (‫)محمد بن قاسم بن محمد الغزي ابن الغرابيلي أبو عبد هللا شمس الدين‬
Tahun Terbit : 2 Juni 2018

Orang-orang yang Memiliki Kewajiban Melaksanakan Sholat Jumat


KELOMPOK 17
Alvina Rahmalia (05010222005)
Siti Habbatin Nafidza (05010222026)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
HES 1 A
HUKUM PERIBADATAN ISLAM
Dosen Pengampu :
Dr. Umi Chaidaroh, S.H., M. HI.
ORANG-ORANG YANG MEMILIKI KEWAJIBAN MELAKSANAKAN
SHOLAT JUMAT

1. Sumber Rujukan Kitab Fathul Mu'in


‫ َو َمن بِ ِه ِرق إِن‬،‫ َو ُخنثَى‬،‫علَى أُنثَى‬ َ ‫ ف ََل تَلزَ ُم‬،)‫ حُر‬،‫ (ذَكَر‬،‫عاقِل‬ َ ‫علَى )كُ ِل ( ُم َكلَّف )أَي بَالِغ‬ َ ‫(ت َِجبُ ُج ُمعَة‬
‫ َو‬،‫ارة‬
َ َ ‫ج‬‫ت‬
ِ َ
‫ك‬ ، ‫ة‬ ‫ج‬ ‫ا‬ ‫ح‬
َ َ ِ‫ل‬ِ َّ
‫ّل‬ ‫إ‬ ‫َاء‬ ‫ت‬ ِ‫ش‬ َ
‫ّل‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ف‬ ‫ي‬ ‫ص‬ ‫ا‬
َ َ َ َ ِ ِ َ َ‫ه‬ ‫ت‬
ِ ‫م‬ ‫ا‬ َ ‫ق‬ ‫إ‬ ‫ل‬‫ح‬‫م‬ ‫مِن‬ ‫ِر‬
ُ َ‫ف‬ ‫ا‬‫س‬ ‫ي‬
ُ َ
‫ّل‬ ‫ة‬
ِ ‫ع‬
َ ‫ُم‬ ‫ج‬‫ال‬ ‫ل‬ ‫ح‬
ِ َ َِ‫م‬ ‫ب‬ ‫ن‬ ِ‫ط‬ ‫َو‬
َ ُ ،ِ‫صه‬
‫ت‬‫م‬ ( َ ‫كُوت‬
ِ ‫ِب ِلنَق‬
‫علَى َم ِريض ِإن لَم يَحضُر بَع َد‬ َ ‫ ف ََل تَلزَ ُم‬،ِ‫عة‬ َّ َ
َ ‫ مِنَ اْلعذَ ِار التِي َم َّرت فِي ال َج َما‬،‫ (غَي َر َمعذُور )بِنَح ِو َم َرض‬،‫ارة‬ َ َ‫ِزي‬
ُ
‫ َو تَنعَ ِقدُ بِ َمعذور‬،‫الز َوا ِل َم َح َّل إِقَا َمتِ َها‬
َّ
Shalat Jum‘at itu wajib atas setiap orang mukallaf, yaitu balligh, berakal sehat, laki-laki
dan merdeka. Karena itu, shalat Jum‘at tidak wajib atas wanita, khuntsā’ dan budak,
sekalipun budak Mukatab. Sebab mereka semua dianggap punya kekurangan. Yang
bertempat tinggal di tempat diselenggarakannya shalat Jum‘at. 1 Artinya, mereka tidak
pergi dari tempat itu di musim kemarau maupun hujan, kecuali ada keperluan semacam
berdagang atau ziarah. Mereka tidak sedang ‘Udzur, misalnya sakit atau ‘Udzur-‘Udzur
lain, seperti yang ada dalam masalah shalat jamā‘ah. 2 Maka, shalat Jum‘at tidak wajib
bagi orang sakit yang tidak bisa hadir di tempat diselenggarakan Jumatan setelah matahari
tergelincir ke arah barat. Shalat Jum‘at tetap sah, jika dikerjakan oleh orang yang punya
‘Udzur.

‫عز ِم ال َعو ِد‬ َ ‫علَى‬ َ ‫ َو ه َُو‬،‫ام ِب َم َح ِل جُم َعة أَر َب َعةَ أَيَّام فَأَكثَ َر‬
َ َ‫ َك َمن أَق‬،‫علَى ُمقِيم ) ِب َم َح ِل ِإقَا َم ِت َها غَي ِر ُمت ََوطِن‬ َ ( ُ‫( َو )ت َِجب‬
‫ فَتَلزَ ُم ُه َما‬،َ‫علَى ُمقِيم ُمت ََوطِن ِب َم َح ِل يَس َم ُع مِ نهُ النِدَا َء َو َّل يَبلُ ُغ أَهلَهُ أَربَعِين‬ َ ‫ َو‬. ‫ط ِويلَة‬ َ ‫ َو لَو بَعدَ ُمدَّة‬،ِ‫ِإلَى َوطنِه‬
َ
‫ َو إِن َو َجبَت‬،‫ج بَل ِد إِقَا َمتِ َها‬ ِ ‫ َو َّل بِ ُمت ََوطِن خ‬،‫الجُمعَةُ ( َو )لكِن ( َّل تَنعَ ِقدُ )الجُمعَة (بِ ِه )أي بِ ُمقِيم غَي ِر ُمت ََوطِن‬
َ ‫َار‬ َ ُ
‫عن إِح َر ِام‬ َ ‫ ل ِكنَّ يَنبَغِي تَأَخ ُر إِح َرامِ ِهم‬،‫َصح مِ ن ُهم‬ ِ ‫ بَل ت‬،)‫صبَا‬ َ ‫ َو َّل بِ َمن بِ ِه ِرق َو‬. (‫علَي ِه بِ َس َما ِع ِه النِدَا َء مِ ن َها‬ َ
َ‫ف فِي ِه َكثِي ُرون‬َ َ ‫ل‬ ‫َا‬
‫خ‬ ‫ن‬ ‫إ‬
ِ َ ‫و‬ ،َ‫ن‬ ‫و‬ ُ ‫ق‬ ‫ق‬
ِ ‫ح‬ ‫م‬
َ ُ ‫ع‬ ‫م‬ ‫ج‬
َ ‫ه‬
ُ َ
‫ط‬ ‫َر‬
َ ‫ت‬ ‫اش‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ى‬ َ
َ َ َ ‫ل‬ ‫ع‬ ُ ‫ة‬ ‫ع‬ ‫ُم‬
‫ج‬ ‫ال‬ ‫ه‬
ِ ‫ب‬ ُ
ِ َ ‫د‬‫ق‬ِ ‫ع‬ ‫َن‬ ‫ت‬ ‫ن‬‫م‬َّ ِ‫م‬ َ‫ن‬‫ِي‬
‫ع‬ َ َ ‫أ‬.
‫ب‬‫ر‬
Shalat Jum‘at wajib bagi seseorang yang ber-muqīm di daerah diselenggarakannya
shalat Jum‘at tanpa ada niat menetap selamanya, seperti seseorang yang ber-muqīm di
daerah diselenggarakannya shalat Jum‘at selama 4 hari atau lebih, sedangkan ia
bermaksud untuk kembali ke tanah kelahirannya, sekalipun maksud tersebut setelah
masa yang lama. Juga wajib dikerjakan oleh orang muqīm mutawaththin 3 di tempat
yang panggilan shalat Jum‘at masih terdengar, di mana penduduk tempat

1
Syarat bertempat tinggal yang menetap atau mutawaththin bukanlah syarat wajib, namun syarat sah
Jum‘at. Oleh karena itu, sebaiknya lafazh ini dibuang. I‘ānat-uth-Thālibīn juz 2 hal. 63.
2
Yang mungkin ada dalam Jum‘at sebab ‘udzur, berupa angin di malam hari, tidak mungkin ada paa
shalat Jum‘at. I‘ānat-uth-Thālibīn juz 2 hal. 64. Dār-ul-Fikr.
3
Sebaiknya, lafazh ini dibuang mutawaththin tidaklah menjadi syarat, maka siapapun yang bermuqīm di
sebuah tempat yang mendengar panggilan Jum‘at, maka wajib baginya untuk melaksanakan shalat
Jum‘at, baik ia mutawaththin (menetap selamanya) ataupun tidak. I‘ānat-uth-Thālibīn juz 2 hal. 65. Dār-
ul-Fikr.
terselenggarakan Jumatan kurang dari 40 orang,4 maka wajib mengerjakan shalat
Jum‘at.
Namun shalat Jum‘at tidak sah dengan golongan orang muqīm yang tidak menetap
selamanya dan tidak sah pula dengan muqīm mutawaththin yang berada di luar daerah
diselenggarakan shalat Jum‘at, sekalipun shalat Jum‘at wajib baginya bila mendengar
panggilan shalat dari tempat diselenggarakannya itu. Shalat Jum‘at juga tidak sah
dengan dipenuhi oleh budak atau anak-anak, tetapi shalat mereka sah.
Hanya saja mereka sebaiknya menunda takbīrat-ul-iḥrām sampai sesudah takbīr 40
orang yang sah Jum‘atnya atas pendapat yang mensyaratkan hal tersebut yakni dari
segolongan ‘ulamā’ muḥaqqiqīn, sekalipun banyak ‘ulamā’ yang menentangnya. 5

2. Sumber Rujukan Kitab Fathul Qorib


‫وهذه شروط أيضا لغير الجمعة من الصلوات‬. ‫)وشرائط وجوب الجمعة سبعة أشياء اإلسلم والبلوغ والعقل‬: ‫(فصل‬
‫ ورقيق وأنثى‬،‫(والحرية والذكورية والصحة واّلستيطان )فل تجب الجمعة على كافر أصلي وصبي ومجنون‬
‫ومريض ونحوه ومسافر‬

(Fasal) syarat-syarat wajib melaksanakan Sholat Jum’at ada tujuh perkara.


Yaitu Islam, balligh dan berakal. Ini juga syarat-syarat kewajiban melakukan sholat-
sholat selain Sholat Jum’at. Merdeka, laki-laki, sehat dan bertempat tinggal tetap. Maka
Sholat Jum’at tidak wajib bagi orang kafir asli, anak kecil, orang gila, budak, wanita,
orang sakit dan sesamanya, dan seorang musafir.

Dari sumber di atas dapat kita simpulkan bahwa orang yang memiliki kewajiban
melaksanakan Sholat Jumat dijabarkan dalam poin-poin penting berikut ini :
1. Islam
Beragama Islam tentu menjadi syarat wajib sebuah perkara.
2. Mukallaf
adalah seseorang yang sudah mendapatkan beban (taklif) berupa syariat. Ia
sudah berkewajiban menunaikan seluruh perintah dan menjauhi larangan syariat
Islam. Baginya, syariat sudah berlaku, baik hukum yang bersifat taklifi (wajib,
sunah, mubah, makruh, dan haram) ataupun wadh’iy (mencakup sah dan

4
Jika telah mencapai 40 orang, maka tidak wajib baginya untuk mendatangi tempat panggilan Jum‘at
bahkan haram baginya untuk menuju tempat tersebut, bahkan mereka wajib untuk mendirikan Jum‘mat
di tempatnya sendiri. I‘ānat-uth-Thālibīn juz 2 hal. 63. Dār-ul-Fikr.
5
Pendapat yang unggul adalah pendapat yang tidak mensyaratkan hal tersebut seperti pendapat dari
Ibnu Ḥajar, Khathīb dan Imām Ramlī. I‘ānat-uth-Thālibīn juz 2 hal. 63. Dār-ul-Fikr.
batal; rukhsah dan azimah; syarat dan rukun), dan seluruh dimensi syariat.
Ringkas kata, ia sudah menjadi subjek hukum yang sempurna.
3. Berakal sehat
Keadaan dimana kondisi psikis seseorang sedang waras dan baik-baik saja. tidak
gila, ayan atau epilepsi dlsb.
4. Laki laki
5. Balligh
adalah kondisi di mana seseorang sudah mencapai usia dewasa secara biologis
ditandai dengan berfungsinya organ reproduksi secara sempurna. Kesempurnaan
ini bisa dilihat dari beberapa tanda fisik dan psikis. Merdeka atau bukan hamba
sahaya
6. Tidak wajib dilaksanakan oleh orang kafir asli, anak kecil, perempuan, khuntsa,
budak atau bahkan budak Mukatab karena mereka dianggap memiliki
kekurangan.
Menurut para ahli Fiqh, khuntsa dapat didefinisikan sebagai manusia yang
mempunyai dua alat kelamin pria dan wanita yang menyatu dalam individu yang
satu. Fuqaha juga membagi atau menggolongkan khuntsa kepada dua bagian,
masing-masing khuntsa musykil dan ghairu musykil. Adapun budak Mukatab
adalah budak yang akan dimerdekakan oleh majikannya apabila membayar
sejumlah uang kepada majikannya dalam waktu yang telah ditentukan dengan
jalan mengangsur.
7. Tidak wajib bagi orang yang sakit
Tersedianya Rukhshoh atau keringanan bagi orang yang sedang sakit dengan
melaksanakan Sholat diramah
8. Wajib bagi orang yang bermuqim
siapa pun yang bermuqim di sebuah tempat yang mendengar panggilan Jumat,
maka wajib baginya untuk melaksanakan shalat Jumat, baik ia mutawaththin
(menetap selamanya) ataupun tidak.
9. Tidak sedang Udzur
Seperti Udzur yang terdapat dalam ketentuan Sholat berjamaah.
10. Tidak wajib bagi orang yang sedang safar atau musafir
Seperti yang terdapat dalam ketentuan Sholat berjamaah, seorang musafir tidak
diwajibkan menunaikan Sholat Jumat.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.abusyuja.com/2021/07/download-kitab-fathul-muin-pdf-
terjemah.html?m=1 23-9-2022

https://drive.google.com/file/d/1KrMxRNEvdz6IguiSe0TDOA982SIP0SSJ/view
?usp=drivesdk 23-9-2022

Anda mungkin juga menyukai