Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN INDIKATOR MUTU

PRIORITAS
TRIWULAN I
INSTALASI GAWAT DARURAT
(IGD) TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN

Direktur rumah sakit memprioritaskan program peningkatan mutu dan keselamatan


pasien yang akan diterapkan, serta bagaimana mengukur keberhasilan dalam upaya di seluruh
rumah sakit ini. Dikarenakan terdapat masih kurangnya angka staf pemberi pelayanan darurat
yang bersertifikat (ATCLS/BTCLS/ATLS/PPGD), tidak semua proses di rumah sakit dapat
diukur dan diperbaiki pada saat yang bersamaan. Oleh karena itu, tanggung jawab utama
Direktur Rumah Sakit adalah menetapkan prioritas pengukuran dan perbaikan di seluruh rumah
sakit. Prioritas ini meliputi upaya pengukuran dan perbaikan yang mempengaruhi atau
mencerminkan aktivitas yang terdapat di berbagai unit pelayanan. Direktur Rumah Sakit
berfokus pada upaya pengukuran dan peningkatan mutu rumah sakit, termasuk pengukuran dan
aktivitas yang berhubungan dengan kepatuhan penuh terhadap sasaran keselamatan pasien.
Prioritas dapat berfokus pada pencapaian tujuan strategis; misalnya, untuk menjadi pusat rujukan
regional. Sebagai contoh: suatu rumah sakit menjadi pusat rujukan regional maka Direktur
Rumah Sakit akan meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit tersebut sehingga mampu menjadi
rujukan di tingkat regional tersebut. Direktur Rumah Sakit dengan para pimpinan dan Panitia
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien merancang upaya peningkatan mutu pelayanan
prioritas rumah sakit dengan memperhatikan beberapa hal :
a) Misi Rumah Sakit.
b) Data-data permasalahan yang ada, misalnya komplain pasien, capaian indikator mutu
yang masih rendah, terdapat kejadian tidak diharapkan.
c) Terdapat sistem serta proses yang memperlihatkan variasi penerapan dan hasil yang
paling banyak, misalnya pelayanan pasien stroke yang dilakukan oleh lebih satu dokter
spesialis saraf dan memperlihatkan proses pelayanan yang masih bervariasi atau belum
terstandardisasi sehingga hasil pelayanan juga bervariasi.
d) Dampak dari perbaikan misalnya penilaian perbaikan efisiensi suatu proses klinis yang
kompleks pada pelayanan stroke, pelayanan jantung dan lainnya, dan / atau identifikasi
pengurangan biaya serta sumber daya yang digunakan dengan perbaikan suatu proses.
Penilaian dampak dari perbaikan tersebut akan menunjang pemahaman tentang biaya
relatif yang dikeluarkan demi investasi mutu dan sumber daya manusia, finansial, dan
keuntungan lain dari investasi tersebut. Untuk ini perlu pembuatan program (tool)
sederhana untuk menghitung sumber daya yang digunakan pada proses yang lama dan
pada proses yang baru.
e) Dampak pada perbaikan sistem sehingga efek perbaikan dapat terjadi di seluruh rumah
sakit, misalnya sistem manajemen obat di rumah sakit.
Berdasar atas hal tersebut di atas, Direktur Rumah Sakit membuat program peningkatan
mutu pelayanan prioritas dengan mengembangkan standardisasi proses dan hasil asuhan klinis
pelayanan prioritas serta mengembangkan pengukuran mutu klinis, manajerial, dan penerapan
sasaran keselamatan pasien. Setiap unit kerja di rumah sakit memilih dan menetapkan indikator
mutu yang dipergunakan untuk mengukur mutu unit kerja. Semua unit pelayanan baik klinis dan
manajerial memilih indikator yang terkait dengan prioritas mereka. Di Instalasi Gawat Darurat
Memiliki Mutu Prioritas Adalah: pemberi pelayanan darurat yang bersertifikat
(ATCLS/BTCLS/ATLS/PPGD), karena indikator ini yang tidak mencapai 100% dikarenakan
masih rendah SDM yang memiliki sertifikat keahlian.
.
Setiap tahun rumah sakit harus memilih fokus perbaikan, proses serta hasil praktik klinis
dan manajemen mengacu pada misi rumah sakit, kebutuhan pasien, dan jenis pelayanan.
Pemilihan ini didasarkan atas proses yang berimplikasi risiko tinggi, diberikan dalam volume
besar, atau cenderung menimbulkan masalah. Fokus perbaikan praktik klinis melibatkan Komite
Medis dan Kelompok Staf Medis terkait. Direktur rumah sakit bersama-sama dengan pelayanan
dan manajemen memilih dan menetapkan pengukuran mutu pelayanan klinis yang prioritas
untuk dilakukan evaluasi. Pengukuran mutu prioritas tersebut dilakukan menggunakan indikator
indikator mutu sebagai berikut:
BAB II
RUANG LINGKUP

Kepala unit pelayanan Instalasi Gawat Darurat menerapkan pemilihan dan pengawasan
penilaian secara spesifik terhadap unit pelayanan yang mencakup beberapa hal.
a) Penilaian rumah sakit secara menyeluruh dan perbaikan prioritas yang ditetapkan oleh
Direktur Rumah Sakit yang terkait secara spesifik dengan departemen atau unit layanan
mereka. Sebagai contoh : Kepala Ruangan Menilai Pentingnya pemberi pelayanan
darurat yang bersertifikat (ATCLS/BTCLS/ATLS/PPGD) Demi menunjang Pelayanan
yang maksimal.
b) Penilaian yang terkait dengan prioritas departemen/ unit layanan secara spesifik untuk
mengurangi variasi, meningkatkan keselamatan untuk tindakan/ tata laksana berisiko
tinggi, meningkatkan tingkat kepuasan pasien, dan meningkatkan efisiensi.
c) Penilaian spesifik di unit pelayanan ini juga diharapkan dapat dipergunakan untuk
melakukan evaluasi praktik profesional berkelanjutan dari para Profesional Pemberi
Asuhan (PPA). Sebagai contoh: salah satu penilaian kinerja dokter jaga IGD yang
bersertifikat ACLS, dan Perawat yang memiliki sertifikat keahlian BTCLS akan lebih
baik mutu layanan IGD bila angka SDM yang memiliki sertifikat keahlian menjadi
bertambah.
Pemilihan unsur penilaian sebaiknya berdasar atas kegiatan dan proses yang
membutuhkan perbaikan di setiap departemen/unit layanan. Untuk setiap unsur penilaian harus
ada suatu target yang ditetapkan. Tidak menjadi masalah jika pada penilaian pertama didapatkan
bahwa target tidak terpenuhi, namun saat strategi perbaikan telah dilaksanakan maka pimpinan
departemen/unit layanan berharap dapat melihat perbaikan menuju tercapainya target tersebut.
Ketika target telah tercapai dan dipertahankan untuk setidaknya empat periode penilaian akan
diadakan pemilihan untuk unsur penilaian yang baru agar mutu layanan IGD Semua dapat
mencapai target yang telah ditentukan.
BAB III
TATA LAKSANA

 Mutu prioritas
1. Pemberi pelayanan kegawat daruratan yang bersertifikat (ATCLS/ BTCLS/
ATLS/ PPGD).

Hasil yang dicapai indikator mutu PrioritasTriwulan I


PENCAPAIAN TARGET
NO INDIKATOR MUTU
PRIORITAS
Januari Februari Maret

1 Pemberian pelayanan kegawat


daruratan yang bersertifikat 43% 43% 43% 100%
(ATLS/ BTCLS/ ACLS/ PPGD)
LAPORAN HASIL INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT
INDIKATOR MUTU LOKAL: PEMBERI PELAYANAN YANG BERSERTIFIKAT (ACLS, BTCLS, ATLS, BLS, PPGD) DI IGD TRIWULAN I
BULAN JANUARI S.D MARET TAHUN 2022
JudulIndikator Pemberi Pelayanan Yang Bersertifikat (ACLS, BTCLS, ATLS, BLS, PPGD) DI IGD
Area Instalasi Gawat Darurat
Pearson in charge Ka. Ruang Instalasi Gawat Darurat.
Hasilpengumpula Dari hasil pengumpulan data terhadap Pemberi Pelayanan Yang Bersertifikat (ACLS, BTCLS, ATLS, BLS, PPGD) DI IGD)
n data

Formula Pemberi Pelayanan Yang Bersertifikat (ACLS, BTCLS, ATLS, BLS, PPGD) DI IGD
Sampling Systematic total sampling
KriteriaInklusi Pemberi Pelayanan Yang Bersertifikat (ACLS, BTCLS, ATLS, BLS, PPGD) DI IGD
KriteriaEksklusi Pemberi Pelayanan Yang tidak memiliki Sersertifikat (ACLS, BTCLS, ATLS, BLS, PPGD) DI IGD
Analisis Grafik di atas menunjukan bahwa pemberi pelayanan yang bersertifikat fi IGD masih kurang baik, adanya peningkatan dan penurunan yang drastis hingga
maret 2021
Rekomendasi Perlu diadakan pelaksanaan Pelatihan in Hous training dari orang yang berkompeten yang terkait untuk menunjang pelaksanaan pelayanan dari Staf IGD yang
bersertifikat.
BAB IV
DOKUMENTASI

Setiap indikator agar dibuat profilnya atau gambaran singkat tentang indikator tersebut namun tidak terbatas meliputi
1. judul indikator
Indikator adalah suatu cara untuk menilai penampilan dari suatu kegiatan dengan menggunakan instrumen. Dalam pembahasan ini yang di jadikan judul indikator
adalah “ Dasar Upaya Peningkatan Mutu RS
BAB IV
DOKUMENTASI

Indikator Mutu Layanan di IGD Dimasukan kedalam Portal Sismadak setiap harinya,
setiap Triwulan sekali di rekap dan di buatkan dalam bentuk laporan indikator yang dikumpulkan
kepada komite mutu RSUD Kota Langsa.

Anda mungkin juga menyukai