Anda di halaman 1dari 21

SISTEM KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI PENDIDIKAN

Dosen Pengampu :
Prof.Dr. Fachruddin, MA

Dr. Makmur Syukri Harahap, M.Pd

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah Pendekatan Sistem Dalam Pendidikan

Oleh :

Kelompok

Nuraisyah Sitorus (0332223046)

PROGRAM MAGISTER

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan anugerah dari-Nya saya

dapat menyelesaikan makalah tentang “Hakikat Makna Konsep Tentang Sistem. Shalawat dan

salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad SAW yang

telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang

sempurna dan menjadi anugerah terbesar bagi seluruh alam semesta.

Kami sangat bersyukur alhamdulillah karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi

tugas wajib mata kuliah Pendekatan Sistem Dalam Pendidikan ini. Yang bertujuan agar dapat

menjadi sumber wawasan dan khazanah pada materi terkait guna meningkatkan pengetahuan

bagi pembaca atau mahasiswa. Disamping itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga

dapat terealisasikanlah makalah ini. Jika ada kekurangan atau kesalahan kami mengharapkan

kritik dan saran terhadap pembuatan makalah ini agar kedepannya dapat kami perbaiki.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Amin.

Medan, 03 September 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Rumusan Masalah 1

C. Tujuan Masalah 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Komunikasi dalam Organisasi Pendidikan 3

B. Komponen dan Tujuan Komunikasi Pendidikan

C. Jenis-jenis Komunikasi dalam Organisasi Pendidikan

D. Hambatan-hambatan dalam Komunikasi pendidikan


PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan sarana untuk terjalinnya hubungan antar seseorang
dengan orang lain, dengan adanya komunikasi maka terjadilah hubungan sosial.
Manusia sebagai makluk sosial saling membutuhkan antara individu dengan yang
lainnya, sehingga terjadinya interaksi yang timbal balik. Apabila dua orang terlibat
dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk percakapan, komunikasi akan terjadi atau
berlangsung selama ada makna mengenai sesuatu yang diperbincangkan. Kesamaan
bahasa yang digunakan dalam percakapan belum tentu pertanyaan tentang pengertian.
Dengan kata lain, hanya dengan bahasa belum tentu mengerti makna yang dibawakan
oleh bahasa itu. Percakapan kedua orang dapat dikatakan komunikatif kelebihan
kekurangan mengerti bahasa yang dipergunakan dan mengerti makna dari bahan
pesan yang dipercakapkan. Akan tetapi, komunikasi komunikasi yang dipaparkan di
atas sifatnya dasar, dalam arti bahwa komunikasi minimal harus mengandung makna
antara dua pihak yang terlibat. Dikatakan minimal karena kegiatan komunikasi tidak
hanya informatif, yaitu agar orang lain mengerti dan tahu, tetapi juga persuasif, yaitu
agar orang lain bersedia menerima pemahaman atau keyakinan, melakukan perbuatan
atau kegiatan, dan lain- lain.
Dalam sebuah organisasi Pendidikan yang di dalamnya terdiri atas orang-orang
yang memiliki tugas masing-masing-masing-masing serta saling berhubungan satu
sama lain sebagai suatu sistem tentu memerlukan komunikasi yang baik agar kinerja
organisasi pendidikan berjalan dengan baik pula. Sehingga apa yang menjadi tujuan
organisasi pendidikan dapat tercapai. Suatu organisasi tidak akan berjalan tanpa
adanya komunikasi. Hal ini lah yang melatarbelakangi pembuatan makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Sistem Komunikasi dalam Organisasi Pendidikan ?
2. Apa saja Unsur Komunikasi dalam Organisasi Pendidikan ?
3. Apa saja macam-macam komunikasi dalam Organisasi Pendidikan ?
4. Apa saja hambatan dalam Komunikasi Organisasi ?
C. Tujuan Masalaah
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Sistem Komunikasi dalam Organisasi
Pendidikan ?
2. Untuk mengetahui apa saja Unsur Komunikasi dalam Organisasi Pendidikan ?
3. Untuk mengetahui apa saja macam-macam komunikasi dalam Organisasi
Pendidikan ?
4. Untuk mengetahui apa saja hambatan dalam Komunikasi Organisasi ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Komunikasi dalam Organisasi Pendidikan
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, sistem adalah perangkat unsur yang secara
teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. CK : Departemen
Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005),
h. 1076 . Istilah “sistem” berasal dari bahasa Yunani, sistema, yang mempunyai
pengertian: (a) keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagian; (b) hubungan
yang berlangsung antarsatuan atau komponen secara teratur. Dengan kata lain, istilah
systema mengandung arti sehimpunan bagian atau komponen yang saling
berhubungan secara teratur merupakan satu keseluruhan.CK : Tatang, Manajemen
Pendidikan Berbasis Sekolah, ( Bandung : Pustaka Setia, 2015), h.28
Pengertian komunikasi dapat diihat dari etimologi (bahasa) dan terminologi
(istilah) Dari sudut etimologi atau istilah “komunikasi” merupakan terjemah dari
bahasa Inggris Communication yang dikembangkan di Amerika Serikat dan
komunikasi pun berasal dari unsur persurat kabaran, yakni journalism. CK:
Roudhunah, Ilmu Komunikasi. Lembaga penelitian (Jakarta: UIN Jakarta dan UIN
Press, 2007), cet-1 hal 9. Komunikasi atau Communication dalam bahasa inggris
berasal dari kata Latin Communis yang beberarti membuat Kebersamaan antar dua
orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari akar kata dalam bahasa Latin
communico yang artinya membagi. ct : Deddy mulyana,Iilmu Komunikasi Suatu
Pengantar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007) h. 46
Istilah komunikasi dalam bahasa inggrisnya disebut dengan communication,
berasal dari kata communication atau dari kata communis yan berarti sama atau sama
maknanya atau pengertian bersama, dengan maksud untuk mengubah pikiran sikap,
prilaku, penerima dan melaksanakan apa yang diinginkan komunikator CK:
A.w.widjaya, Komunikasi dan Hubungan Manusia (Jakarta : PT.Bumi aksara,2002)
h.8
Dari beberapa pengertian diatas dapat dirangkum bahwa komunikasi adalah
suatu proses dalam penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan dengan
media tertentu yang berguna untuk membuat pemahaman yang sama diantara mereka,
informasi yang disampaikan dapat memberikan efek tertentu kepada komunikan.
Di dalam Alquran terdapat beberapa term komunikasi termasuk dengan
terminologi Qaulan Masyuran seperti terdapat dalam Q.S. Al-Isra’ ayat 28 berikut ini.

Artinya : Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari
Tuhanmu yang kamu harapkan, Maka Katakanlah kepada mereka Ucapan yang
pantas.
Menurut bahasa qaul maysuran artinya perkataan yang mudah. Dalam konteks
ayat ini, yaitu ucapan yang lunak dan baik atau ucapan janji yang tidak
mengecewakannya. Dalam tafsir Alquran dan terjemahnya Departemen Agama
disebutkan bahwa qaul maysuran, apabila kamu belum bisa memberikan hak kepada
orang lain, maka katakanlah kepada mereka dengan perkataan yang baik agar mereka
tidak kecewa karena mereka belum menerima bantuan darimu. Sementara Hamka
mengartikannya dengan kata-kata yang menyenangkan bagus, halus, dermawan, dan
sudi menolong.CK: Hamka tafsir Al-Azhar jilid. IV ( Surabaya: Pustaka Islam,
t.t)h.242
Jadi qaulan maysuran di atas memiliki arti ucapan yang membuat orang lain
merasa mudah, lunak, dan tidak membuat pendengar merasa kecewa, tetapi
memberikan optimism pada lawan bicara. Mudah artinya bahasanya komunikatif,
sehingga mudah dimengerti lawan bicaranya dan mendorongnya agar tetap
mempunyai harapan.
Jadi sistem komunikasi adalah himpunan perangkat yang dirancang untuk
mengkomunikasikan informasi dari suatu lokasi ke lokasi lain. Informasi biasanya
dalam bentuk teks, grafik, suara, atau tampilan peraga (video).
Organisasi berasal dari bahasa Yunani yaitu “orgonon” dan istilah latin
“organum” yang dapat berarti alat, bagian, anggota atau badan. Organisasi adalah
sarana atau alat mencapai tujuan. Oleh karena itu dikatakan organisasi adalah wadah
atau wahana, kegiatan orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan. Dalam
wadah kegiatan itu setiap orang harus bekerja sama untuk mencapai tujuan. Dalam
wadah kegiatan itu setiap orang harus jelas tugas wewenang dan tanggung jawabnya,
hubungan dan tata kerjanya. Pengertian yang demikian disebut organisasi bersifat
statis, karena sekedar hanya melihat pada strukturnya. Disamping itu terdapat
pengertian organisasi yang bersifat dinamis. Dalam pengertian ini organisasi dilihat
dari sudut dinamikanya, aktivitas atau tindakan daripada tata hubungan yang terjadi
dalam organisasi itu, baik yang bersifat formal maupun informal. CK: H. Indra
Muchlis Adnan & Sufian Hamin , Administrasi, Organisasi dan Manajemen
Transmedia grafika 2013 h.15.
Pendidikan berasal dari kata pedagogi (paedagogie, Bahasa Latin) yang berarti
pendidikan dan kata pedagogia (paedagogik) yang berarti ilmu pendidikan berasal
dari bahasa Yunani. Pedagogia terdiri dari dua kata yaitu Paedosâ (anak) dan Agogeâ
yang berarti saya membimbing, memimpin anak.Sedangkan paedagogos ialah seorang
pelayan atau bujang (pemuda) pada zaman Yunani Kuno yang pekerjaannya
mengantar dan menjemput anak-anak (siswa) ke dan dari sekolah. Perkataan
paedagogos yang semula berkonotasi rendah (pelayan, pembantu) ini, kemudian
sekarang dipakai untuk nama pekerjaan yang mulia yakni paedagoog (pendidik atau
ahli didik atau guru). Dari sudut pandang ini pendidikan dapat diartikan sebagai
kegiatan seseorang dalam membimbing dan memimpin anak menuju ke pertumbuhan
dan perkembangan secara optimal agar dapat berdiri sendiri dan bertanggung jawab.
CK: Ford Armin Naway , Komunikasi & Organisasi ideas publishing 2017 h.47
Jadi Organisasi Pendidikan adalah tempat untuk melakukan aktivitas pendidikan
untuk mencapai tujuan yang di inginkan. Kemudian pendidikan sebagai sebuah
organisasi harus dikelola sedemikian rupa agar aktivitas pelaksanaan program
pendidikan dapat berjalan secara efektif, efisien dan produktif untuk mencapai tujuan
yang diinginkan.
Hubungan antara organisasi pendidikan dan komunikasi dapat dipahami
berdasarkan pandangan operasional maupun konseptual. Pandangan operasional
terkait dengan prinsip- prinsip kerja organisasi, termasuk kerja organisasi dalam
pencapaian tujuan organisasi, kewenangan manajemen dalam memengaruhi perilaku
karyawan melalui koordinasi untuk pengintegrasian dan pengarahan kegiatan-
kegiatan internal organisasi dan penyesuaian kegiatan- kegiatan eksternal agar adaptif
dengan lingkungan demi efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan organisasi. Ct:
Nawawy, Fory Armin. (2017). Komunikasi dan Organisasi Pendidikan. Gorontalo:
Ideas Publishing. h. 2
Secara sederhana, komunikasi pendidikan dapat diartikan sebagai komunikasi
yang terjadi dalam suasana pendidikan. Dengan demikian, komunikasi pendidikan
adalah proses perjalanan pesan atau informasi yang merambah bidang atau peristiwa-
peristiwa pendidikan. Dalam interaksi sehari-hari di dunia pendidikan menunjukkan
bahwa sebagian besar aktifitas guru maupun dosen di ruang kelas adalah kegiatan
komunikasi baik verbal maupun non verbal. Komunikasi dalam organisasi pendidikan
dapat berlangsung kapan saja yang melibatkan orang-orang yang berada dalam
organisasi itu, baik atasan, bawahan atau unsur pimpinan dan unsur bawahan, antara
guru dan siswa di sekolah, maupun antara siswa dengan siswa lainnya, maupun antara
guru dan orang tua murid dan lain sebagainya.

B. Komponen dan Tujuan Komunikasi Pendidikan


Unsur-unsur yang harus ada dalam proses komunikasi adalah :
1. Sumber / pengirim pesan / komunikator / source / encoder yaitu seseorang atau
sekelompok orang atau suatu organisasi / institusi yang memiliki motif,
mengambil inisiatif, dan menyampaikan pesan.
2. Pesan / informasi / Message dalam bentuk lambang atau tanda seperti kata-kata
tertulis, secara lisan, gambar, angka, dan gestura, yang dapat berbentuk sinetron,
iklan, berita, film, billboard, dll.
3. Saluran / media/ Channel, yaitu sesuatu yang dipakai sebagai alat penyampaian
atau pengiriman pesan ( misalnya telepon tetap, telepon seluler, radio, surat kabar,
majalah, televisi)
4. Penerima / komunikan / receiver / decoder, yaitu seseorang atau sekelompok
orang atau organisasi/institusi yang menjadi sasaran penerima pesan. CK : Ponco
Dewi Karyaningsih yogyakarta Samudra Biru 2018 h. 24 Ilmu Komunikasi
Unsur-unsur komunikasi diatas dikenal dengan S - M - C - R atau Sourch -
Message- Channel - Receiver. Pada hakikatnya komunikasi yaitu proses penyampaian
pesan oleh komunikator kepada komunikan,.Dengan demikian proses komunikasi
dapat berlangsung satu arah dan dua arah. Komunikasi yang dianggap efektif adalah
komunikasi yang menimbulkan arus informasi dua arah, yaitu dengan munculnya
feedback dari pihak penerima pesan. Dalam proses komunikasi yang baik akan terjadi
tahapan pemaknaan terhadap pesan (meaning) yang akan disampaikan oleh
komunikator, kemudian komunikator melakukan proses encoding, yaitu interpretasi
ataumempersepsikan makna dari pesan tadi, dan selanjutnya dikirim kepada
komunikan melalui channel yang dipilih. Pihak komunikan menerima informasi dari
pengirim dengan melakukan proses decoding, yaitu menginterpretasi pesan yang
diterima, dan kemudian memahaminya sesuai dengan maksud komunikator.
Kesesuaian pemahaman antara komunikan dengan komunikator akan menimbulkan
respon yang disebut dengan umpan balik.

C. JENIS-JENIS KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI PENDIDIKAN


Ada empat jenis komunikasi dalam organisasi dilihat dari penggunaan chanel
maka proses informasi, yaitu terdiri dari:
1. Komunikasi dari atasan kepada bawahan (downward communication);
2. Komunikasi dari bawahan kepada pimpinan (upward communication);
3. Komunikasi Horizontal (komunikasi pada level yang sama dalam organisasi);
4. Komunikasi Diagonal (komunikasi individu dalam level dan bidang berbeda).
Downward Communication adalah komunikasi yang mengalir dari manajer
kepada pegawai. Proses komunikasi ini digunakan untuk menginformasikan, bersifat
langsung, berkoordinasi dan mengevaluasi pegawai. Ketika manajer menyusun
sasaran kepada pegawai mereka makan digunakan mereka komunikasi dari atas ke
bawah. Mereka juga menggunakan komunikasi dari atas ke bawah ketika membagi
tugas kepada pegawai, memberi informasi tentang kebijakan dan prosedur organisasi,
memaparkan masalah yang perlu mendapat perhatian atau mengevaluasi kinerja.
Komunikasi dari atas ke bawah dapat dilaksanakan melalui metode komunikasi
tertentu.
Adappun upward communication adalah komunikasi yang megalir dari pegawai
kepada manajer. Komunikasi ini menjaga manajer menyadari bagaimana perasaan
pegawai atas pekerjaan mereka, teman kerjanya, dan organisasi secara umum. Para
manajer juga melaksanakan komunikasi dari bawah ke atas untuk menerima gagasan-
gagasan tentang bagaimana sesuatu pekerjaan, sarana dan prasarana, fasilitas, layanan
dapat ditingkatkan. Sebagai contoh komunikasi dari bawah ke atas mencakup laporan
kinerja yang disiapkan oleh pegawai, kotak sasaran, survei sikap pegawai,
pelanggaran prosedur, diskusi pegawai dan manajer serta kegiatan kelompok informal
di kalangan pegawai yang memiliki peluang untuk mendiskusikan masalah dengan
manajer mereka atau yang mewakili manajemen puncak. Lebih lanjut dijelaskannya
bahwa berapa banyak komunikasi dari bawah ke atas dipergunakan sangat tergantung
pada budaya organisasi. Jika para manajer telah menciptakan satu iklim dengan
terpercaya dan rasa hormat serta menggunakan pengambilan keputusan partisipatif
atau memberdayakan, maka komunikasi dari bawah ke atas dapat dipertimbangkan
pelaksanaannya sebagai proses pegawai memberikan masukan dalam pengambilan
keputusan. Dalam lingkungan yang strukturnya lebih tinggi dan otoriter maka
komunikasi dari bawah ke atas (upward communication) masih mendapat tempat
meskipun terbatas.
Sedangkan komunikasi horizontal atau lateral adalah komunikasi yang
berlangsung antara orang-orang dalam level dari hirarki yang sama dalam struktur
formal. Dalam kompleksitas organisasi hal merupakan hal yang penting. Banyak yang
menyebutnya, kegiatan ini sebagai komunikasi lateral yang dalam sistem informal.
Adapun yang dimaksud dengan komunikasi diagonal adalah komunikasi yang
melintasi sekaligus berbagai bidang kerja dan level-level organisasi. Seorang analisis
kredit adalah orang yang mengkomunikasikan secara langsung dengan manajer
pemasaran regional tentang problempelanggan yang dicatat bidang berbeda dan level
organisasi berbeda sejatinya menggunakan komunikasi diagonal. Sebab cara ini bisa
lebih efisien dan cepat, komunikasi diagonal dapat menguntungkan. Peningkatan
penggunaan e-mail sebagai fasilitas komunikasi diagonal. Pada banyak organisasi,
pegawai tertentu dapat berkomunikasi dengan e-mail dengan pegawai yang lain,
mempertimbankan bidang kerja organisasi dalam level yang sama, komunikasinya
bahkan sampai dengan manajer level lebih tinggi.

Komunikasi yang terjadi di dalam sekolah disebut dengan komunikasi internal


antara lain sebagai berikut :
1. Komunikasi antara Kepala Sekolah dengan Guru
Komunikasi ini terjadi secara vertikal, maka arah komunikasi datang dari atas
dan dari bawah, atau komunikasi ke bawah dan ke atas. Komunikasi ke bawah berupa
pemberian petunjuk, memberikan tugas, pengarahan, penjelasan tentang pedoman
pelaksanaan tugas, menjelaskan tentang tata kerja dan sebagainya. Memberikan
perintah, untuk melaksanakan tugas di luar rutinitas, yang belum disebutkan dalam
petunjuk pembagian tugas, dan perintah- perintah itu. Memberikan informasi, baik
secara lisan maupun tulisan melalui pengumuman maupun buku keliling atau edaran.
Pemberian pujian atau hadiah kepada guru yang telah melaksanakan tugas dengan
baik. Seringkali, tujuan yang dilakukan dengan komunikasi formal dapat dibantu
dengan komunikasi tidak formal seperti kunjungan ke rumah, bermain bulu tangkis
bersama, dll.
2. Komunikasi antara Kepala Sekolah dengan Tata Usaha
Jenis komunikasi kedinasan seperti halnya guru yang berwujud pemberian
petunjuk, pemberian perintah, pemberian informasi, pemberian teguran ataupun
pujian.
3. Komunikasi antara Kepala Sekolah dengan Siswa
Hal ini dapat dilakukan secara tertulis (pengumuman, edaran, teguran, sanksi,
dll.) maupun secara lisan (pengu- muman, teguran, dan peringatan).
4. Komunikasi antara Guru dengan Guru
Hubungan kedinasan dapat berupa pertemuan dalam rapat sekolah, bekerjasama
dalam membimbing kelompok, menyelesaikan tugas kelompok, dll. Hubungan tidak
formal antar guru selain dimaksudkan untuk melancarkan pelaksanaan tugas bersama
juga untuk mempererat kekeluargaan.
5. Komunikasi antara Guru dengan Tata Usaha
Jenis komunikasi yang dijalin banyak pada hal yang bersifat tidak formal, seperti
dalam bentuk pertemuan dan kunjungan. Dalam kedinasan, komunikasi diarahkan
pada usaha kerjasama dalam mencapai tujuan bersama.
6. Komunikasi antara Guru dengan Siswa
Komunikasi berlangsung secara formal di dalam kelas dalam bentuk proses
belajar mengajar, dan interaksi di luar dan di dalam kelas sebagai ayah dan ibu di
sekolah dan anak- anaknya.
7. Komunikasi antara Siswa dengan Pegawai Tata Usaha
Komunikasi berbentuk beberapa urusan yang dapat diselesaikan oleh siswa pada
pegawai TU, misalnya surat-surat keterangan, pembayaran SPP, pengambilan buku
presensi, buku kelas, dll.
8. Komunikasi antara Siswa dengan Siswa
Hal ini dapat menekankan komunikasi yang bersifat formal (tetapi bukan dinas)
yaitu di dalam kelas dalam situasi belajar (dalam kerja kelompok atau diskusi), tetapi
lebih banyak yang bersifat non formal.

Adapun komunikasi yang terjadi di luar sekolah disebut komunikasi external


antara lain sebagai berikut :
1. Hubungan Sekolah dengan Orang Tua Siswa dan Warga Masyarakat, hubungan
komunikasi ini dapat dilakukan melalui:
a. Orang tua datang ke sekolah untuk berkonsultasi maupun untuk pemecahan
masalah anaknya.
b. Orang tua menyampaikan saran-saran bahkan sumbangan untuk kemajuan
sekolah.
c. Para Tokoh Pendidikan dan anggota masyarakat lainnya dalam upaya
peningkatan mutu dan “merebut” tempat pada sekolah yang lebih tinggi.
d. Para Pejabat dalam bidang keamanan untuk peningkatan ketahanan sekolah.
Seperti, penyuluhan tentang narkoba dan miras.
e. Para Profesional, secara sukarela membantu sekolah demi kepentingan anaknya.
2. Hubungan Sekolah dengan Alumni
Hubungan ini bermaksud agar alumni menyampaikan pengalaman
keberhasilannya untuk memotivasi atau menularkan pengetahuannya untuk
penyegaran dan tambahan wawasan bukan hanya untuk para siswa tetapi juga para
guru dan warga sekolah lainnya.
3. Hubungan dengan Dunia Usaha/Dunia Kerja
a. Mengundang tokoh yang berhasil untuk datang ke sekolah dalam memotivasi
semua pihak untuk berbuat serupa.
b. Mengirim para anak didik ke dunia usaha/dunia kerja.
4. Hubungan dengan Instansi Lain
Hubungan dengan sekolah lain atau hubungan ini dapat dibina dengan MGMP, MKS,
MGP, K3S, K3M (Kelompok Kerja Kepala Madrasah).
3. Hubungan dengan lembaga/badan-badan pemerintahan swasta
Sebagai contoh: kerjasama dengan bank dalam rangka penggalangan dana “gemar
menabung” pelajar.

Kategorisasi berdasarkan tingkat leve yang melibatkan jumlah peserta yaitu :


1. Komunikasi Intrapribadi
Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) adalah komunikasi
dengan diri-sendiri.. Contohnya. berpikir.. Komunikasi. ini. merupakan. landasan.
komunikasi. antarpribadi. dan. komunikasi. dalam. konteks-konteks. lainnya,.
meskipun. dalam. disiplin.komunikasai. tidak. dibahas. secara. rinci. dan. tuntas..
Keberhasilan. komunikasi. kita. dengan. orang. lain. bergantung. pada. keefektifan.
komunikasi.kita.dengan.diri.sendiri.
2. Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi
antara orang-orang secara tatap muka yang memungkinkan setiap pesertanya
menangkap reaksi orang lain secara langsung baik secara verbal maupun nonverbal.
Bentuk khusus.
dari komunikasi antarpribadi ini adalah Komunikasi Diadik
(dyadic.communication) yang melibatkan hanya dua orang, seperti suami istri,dua
sahabat dekat, dan guru, murid dsb. Cirri-ciri komunikasi Diadik adalah pihak-pihak
yang berkomunikasi berada dalam jarak-jara yang dekat pihak-pinhak yang
berkomunikasi mengirim dan menerima pesan secara simultan dan spontan, baik
verbal maupun nonverbal. Kerberhasilan komunikasi menjadi tangung jawab para
peserta komunikasi.
3. Komunikasi Kelompok
Kelompok. adalah. sekumpulan. orang. yang. mempunyai. tujuan. bersama,.
yang. berinteraksi. satu. sama. lain. untuk. mencapai. tujuan. bersama. (adanya. saling.
ketergantungan),. mengenal. satu. sama. lainnya. dan. memandang. mereka.
sebaagain. bagian. dari. kelompok.
tersebut,.meskipun.setiap.anggota.mungkin.mempunyai.peran.yang. berbeda-beda..
Kelompok. ini. misalnya. adalah. keluarga,. kelompok.
dikusi,.kelompok.pemecahan.masalah,.atau.suatu.komite.yang.tengah.
rapat.untuk.mengambil.suatu.keputusan..Umpan.balik.dari.seorang. peserta. dalam.
komunikasi. kelompok. masih. bisa. diidentifikasi. dan.
ditanggapi.langsung.oleh.peserta.lainnya
4. Komunikasi Publik
Komunikasi publik (public communication) adalah komunikasi antara seorang
pembicara dengan sejumlah orang (khalayak) yang tidak bisa dikenali satu persatu.
Komunikasi demikian sering juga disebut pidato, ceramah, atau kuliah. Komunikasi
publik biasanya berlangsung lebih formal dan lebih sulit daripada komunikasi antar
pribadi atau komunikasi kelompok, karena komunikasi publik menuntut persiapan
pesan yang cermat, keberanian dan kemampuan menghadapi sejumlah besar orang.
Ciri-ciri komunikasi publik adalah terjadi ditempat umum (publik), misalnya di kelas,
di aula aau tempat lainnya yang dihadiri sejumlah besar orang merupakan peristiwa
social yang biasanya telah direncanakan terdapat agenda beberapa orang ditunjuk.
Komunikasi publik sering bertujuan memberikan penerangan, menghibur atau
membujuk.
5. Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi (organizational communication) terjadi dalam suatu
organisasi bersifat formal dan juga informal dan berlangsung dalam jaringan yang
lebih basar dari pada komunikasi kelompok. Oleh karena itu, organisasi dapat
diartikan sebagai kelompok dari kelompok-kelompok. Komuniksai formal adalah
komunikasi menurut struktur organisasi yakni komunikasi ke bawah, komunikasi ke
atas dan komunikasi horizontal. Sedangkan komunikasi informal tidak tergantung
pada struktur organisai, seperti komunikasi antar sejawat dan gosip.
7. Komunikasi Massa
Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang
menggunakan media massa, baik cetak, elektronik, berbiaya relative mahal yang
dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada
sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim, dan heterogen.
Komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi publik dan komunikasi
oganisasi berlangsung juga dalam proses untuk mempersiapkan pesan yang
disampaikan media massa ini.
8. Konteks-Konteks Komunikasi Lainnya
Konteks-konteks komunikasi dapat dirancang berdasarkan kriteria tertentu,
misalnya berdasarkan derajat keterlibatan teknologi dalam komunikasi.

Ada tiga pola komunikasi yang dapat digunakan untuk mengembangkan


interaksi dinamis antara guru dengan siswa yaitu:
1. Komunikasi sebagai aksi atau komunikasi satu arah
Dalam komunikasi ini guru berperan sebagai pemberi aksi dan siswa sebagai
penerima aksi. Guru aktif dan siswa pasif. Ceramah pada dasarnya adalah komunikasi
satu arah,atau komunikasi sebagai aksi. Komunikasi jenis ini kurang banyak
menghidupkan kegiatan siswa belajar.
2. Komunukasi sebagai interaksi atau komunikasi dua arah.
Pada komunikasi ini guru dan siswa dapat berperan sama yaitu pemberi aksi dan
penerima aksi. Di sini, sudah terlihat hubungan dua arah, tetapi terbatas antara guru
dan pelajar secara indivudual. Antara pelajar dan pelajar tidak ada hubungan. Pelajar
tidak dapat berdiskusi dangan teman atau bertanya sesama temannya. Keduanya dapat
saling memberi dan menerima. Komunikasi ini lebih baik dari pada yang pertama,
sebab kegiatan guru dan kegiatan siswa relatif sama.
3. Komunikasi banyak arah atau komunikasi sebagai transaksi
Komunikasi ini tidak hanya melibatkan interaksi yang dinamis antara gurudenan
siswa tetapi juga melibatkan interaksi yang dinamis antara siswa yang satu dengan
yang lainnya. Proses belajar mengajar dengan pola komunikasi ini mengarah kepada
proses pengajaran yang mengembangkan kegiatan siswa yang optimal, sehingga
menumbuhkan siswa belajar aktif.

D. Hambatan dalam Komunikasi Pendidikan


Dalam proses pembelajaran, ada beberapa faktor yang menjadi hambatan proses
komunikasi atau dikenal dengan istilah barriers atau noises. Hambatan-hambatan
tersebut adalah:
1. Faktor internal
Hambatan yang berasal dari dalam diri penerima pesan atau pembelajar itu
sendiri, berupa:
a. Hambatan psikologis
Hambatan ini meliputi minat, sikap, pendapat, kepercayaan, intelegensi, dan
pengetahuan. Pembelajar yang senang terhadap mata pelajaran, topik, serta
pengajarnya tentu lain belajarnya dibandingkan dengan pembelajar yang benci atau
tidak menyukai semua itu.
b. Hambatan fisik
Hambatan ini meliputi kelelahan, sakit, keterbatasan daya indera, dan cacat
tubuh.Seorang pengajar perlu untuk tidak memaksakan pesan yang disampaikan harus
diterima dengan cepat oleh pembelajar. Guru perlu melihat kondisi di kelas tentang
hal-hal yang dapat menghambat proses penerimaan pesan.
2. Faktor eksternal
Merupakan hambatan yang berasal dari pembelajar, seperti:
a. Hambatan kultural
Hambatan ini meliputi membedakan adat istiadat, norma-norma sosial,
kepercayaan, dan nilai-nilai panutan. Perbedaan adat-istiadat, norma sosial dan
kepercayaan kadang-kadang dapat menjadi sumber salah paham.
b. Hambatan lingkungan
Merupakan hambatan yang ditimbulkan oleh situasi dan kondisi keadaan sekitar.
Proses pembelajaran ditempat yang tenang, sejuk, dan nyaman, tentu akan berbeda
hasilnya jika dibandingkan proses yang dilakukan di kelas yang bising, panas dan
berjubel.

Dengan berbagai hambatan di atas, baik dari dalam diri pengajar maupun
pembelajar, baik sewaktu-waktu men- encode (proses penuangan pesan maupun men-
decode-nya (proses penafsiran), seringkali berlangsung secara tidak efektif atau
kurang mencapai hasil yang diinginkan. Maka untuk mengatasi hambatan-hambatan
tersebut, diperlukan berbagai alat dan media yang dapat berfungsi sebagai sarana yang
digunakan untuk menyalurkan pesan. Media komunikasi adalah suatu media atau alat
bantu yang digunakan oleh suatu organisasi guna tercapainya efisiensi dan efektivitas
kerja dengan hasil yang maksimal. Sedangkan media pendidikan adalah alat, metode,
dan tehnik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan
interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.
Adapun ciri-ciri dari media pendidikan adalah sebagai berikut:
- Media pendidikan identik dengan pengertian keperagaan.
- Tekanan utama terletak pada benda atau hal-hal yang bisa dilihat dan didengar.
- Digunakan dalam rangka komunikasi dalam pengajaran, antara guru dan siswa.
- Merupakan semacam alat bantu belajar mengajar, baik dalam kelas maupun di luar
kelas.
- Merupakan “perantara” (medium, media) dan digunakan dalam rangka pendidikan.
- Sebagai alat dan sebagai tehnik yang sangat erat pertaliannya dengan metode ajar.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Secara sederhana, komunikasi pendidikan dapat diartikan sebagai komunikasi yang
terjadi dalam suasana pendidikan. Dengan demikian, komunikasi pendidikan adalah
proses perjalanan pesan atau informasi yang merambah bidang atau peristiwa-
peristiwa pendidikan. Dalam interaksi sehari-hari di dunia pendidikan menunjukkan
bahwa sebagian besar aktifitas guru maupun dosen di ruang kelas adalah kegiatan
komunikasi baik verbal maupun non verbal. Komunikasi dalam organisasi pendidikan
dapat berlangsung kapan saja yang melibatkan orang-orang yang berada dalam
organisasi.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan menegnai materi yang menjadi pokok bahasan dalam

makalah ini, tentu masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya

pengetahuan dan kurang rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan makalah ini.

Penulis banyak berharap kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang

membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan pada kesempatan berikutnya.

Semoga makalah ini berguna bagi penulis khususnya dan juga para pembaca umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai