Anda di halaman 1dari 4

PERTEMUAN II

ASHABULFURUDH I

Ahli waris adalah orang yang berhak menerima harta warisan, dan ahli waris ini ada
yang ditetapkan khusus dan langsung disebutkan Allah dalam firman-Nya dan Sabda
Nabi Muhamad SAW langsung dan khususdan ada yang melalui Ijtihad para sahabat
dan ada yang dipahami dari petunjuk umum Al-Qur’an dan Hadis.
a. Ahli waris yang secara khusus dan langsung melalui firman Allah SWT:
QS. An-Nisa’/4: 11, 12 dan 176
Dari tiga ayat tersebut di atas, yang menjdi ahli waris adalah; Anak laki-laki, anak
perempuan, ayah dan ibu, suami atau istri, saudara laki-laki dan perempuan kandung
dan seayah

b. Sabda Nabi SAW langsung dan secara khusus aitu tentang harta warisan
untuk kakek dan nenek.
Sebagaimana sabda Nabi SAW berikut yang artinya:
Umran bin Husein berkata: Seorang kakek datang kepada Nbi SAW dan berkata:
Cucu saya telah meninggal dunia, apa warisannya yang saya terima? Nabi
menjawab: Untuk mu 1/6 (HR Ahmad)

Hak warisan nenek dijelaskan dalam sebuah hadis;


Seorang nenek datang kepada Nabi SAW menanyakan warisan dari cucunya
yang meninggal. Abu Bakar menjawab; Saya tidakmenemukan hakmu dalam Al-
Qur’an dan juga tidak mengetahui hakmu dalam hadis Nabi. Kembalilaah dulu
nanti saya akan bertanya kepada orang (sahabat yang lain. Kemudian Abu Bakar
bertanya kepada orang-orang, Berkata Al-Mughirahbin Syu’bah : Saya pernah
menyaksikn Nabi memberinya hak 1/6. Abu Bakarbertanya: Adakah yang sama
menyksikan dengan engkau? Muhammad bin Mslamah berdiridan berkt seperti
yang dikatakan Mughirah. Maka Abu Bakar memberikan hak si nenek sebanyak
1/6 HR Lima Perawi Hadis selain Nasai. Dan di sah kan oleh Tirmizi

c. Ahli waris yang tidak secara khusus dalam Al-Qur’an maupun Hadis Nabi ;
Yaitu dengan memahami perluasan lafaz dengan Ijtihad yaitu: Cucu baik
laki-laki atau perempuan adalah perluasan dari lafaz walad

d. Ahli waris yang ditetapkan secara umum dlam hadis Nabi; Dari Ibnu Abbas
bahwa Nabi SAW bersbda: Berikanlah bagian-bagin yang ditentukan itu
untuk orang yang ditentukan; selebihny berikan kepada laki-laki dalam garis
laki-laki (HR Muttafaq Alaihi)
e. Penjelsan umum dalam Al-Qur’an, sebagaiman firman Allah SWT pada QS
Al-Anfal/ : 75 yang artinya: Orang-Orang yang mempunyai hubungan
kerabat sebagiannya lebih dekat dari yang lainnya dalam kitab Allah

Ahli waris berdasarkan petunjuk kelompok a b c dan d diatas


Dalam ketentuan kewarisan Islam ada 25 orang ahli waris yang dpat mewarisi harta
yaitu 15 orang laki-laki dan 10 orang perempuan. Ahli waris yang laki-laki adalah:
a. Anak laki-laki
b. Cucu laki-laki
c. Ayah
d. Kakek
e. Saudara laki-laki kandung
f. Saudara laki-laki seayah
g. Saudara laki-laki seibu
h. Anak laki-laki saudara laki-laki kandung
i. Anak laki-laki saudara laki-laki seayah
j. Paman kandung (saudara laki-laki kandung ayah)
k. Paman yang seayah dengan ayah
l. Anak laki-laki paman kandung
m. Anak laki-laki (paman seayah dengan ayah)
n. Suami
o. Laki-laki yang memerdekakan pewaris

Jika ahli waris tersebut di atas ada semuanya, maka uyang mendapat warisan adalah 3
orang yaitu;
a. Anak laki-laki
b. Suami
c. Ayah

Sedangkan ahli waris yang perempuan adalah;


a. Anak perempuan
b. Cucu perempuan dari anak laki-laki dst
c. Ibu
d. Nenek (ibu dari ibu dst)
e. Nenek (Ibu dari ayah dst)
f. Saudara perempuan kandung
g. Saudara perempuan seayah
h. Saudara seibu
i. Istri
j. Perempuan yang memerdekakan si pewaris
Jika ahli waris semuanya lengkap, maka yang berhak menerima warisan adalah;
a. Anak perempuan
b. Cucu perempuan dari anak laki-laki
c. Ibu
d. Saudara perempuan kandung
e. Istri
Jika ahli waris laki-laki dan perempuan lengkap, orang maka yang berhak
mendapat warisan adalah;
a. Ayah
b. Ibu
c. Anak lai-laki
d. Anak perempuan
e. Suami atau istri

Selnjutnya ahli waris yang mendapatkan warisan ½ ¼ dan 1/8 bagian adalah
sebagai berikut:

a. Ashhabul furudh yang berhak mendapat setengah adalah;


1) Suami jika tidak mempunyai anak atau cucu dari anaklaki-laki
2) Anak perempuan tunggal
3) Cucu perempuan tunggal dari anak laki-laki
4) Saudara perempuan tunggal kandung
5) Saudara perempuan tunggal seayah

b. Ashhabul furudh yang Berhak Mendapat Seperempat


1) Suami jika tidak mempunyai anak atau cucu darimanaklaki-laki

Sesuai dengan firman Allah SWT pada QS An-Nisa’/4 : 12 yang artinya

... Jika istri-istrimu itu mempunyai anak, maka kamu mendapat seperempat dari

Harta yang ditinggalkannya

2) Seorang istri akan mendapat bagian seperempat (1/4) dari harta peninggalan
suaminya jika suami tidak mempunyai anak/cucu dari anak laki-laki , baik
anak tersebut lahir dari rahimnya ataupun dari rahim istri lainnya. Ketentuan
ini berdasarkan firman Allah berikut:

Firman Allah SWT QS An-Nisa’/4: 12;

... Para istri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu
tidak mempunyai anak ...
c. Ashhabul furudh yangmendapat seperdelapan

Ashabul furudh yang memperoleh  warisan seperdelapan bagian adalah;

1) Aahli waris yang berhak mendapatkan 1/8 bagian dari harta warisan  yaitu:


Istri (seorang atau lebih) apabila Pewaris mempunyai anak atau cucu dari
anak laki-laki.

Buku Sumber

1. Abdul Aziz Dahlan (ed), 1997, Esiklopedi Hukum Islam, Jakarta:PT Intermasa
2. Amir Syarifuddin. Hukum Kewarisan Islam, cet. II. 2015 Jakarta: Prenada
Media, 2015.
3. Amir Syarifudddin . 2003 Garis-Garis Besar Fikih, Jakarta:Prenadamedia

4. Ibnu Hajjar Al-Asqalany. 2002 Bulugh al-Maraam min Adillat al-Ahkaam.


Beirut: Dar al-Kutb al-Islamiyah
5. Diirektorat Pembinaan Peradilan Agama. . 2001. Kompilasi Hukum Islam di
Indonesia . Departemen Agama RI : Ditjen Pembinaan Kelembagaan Islam
6. Hazairin’ 1982 Hukum Kewarisan Bilateral Menurut Qur‟an dan Hadits.
Jakarta: Penerbit: Tintamas
7. Kasuwi Saiban, 2011, Hukum Kewarisan dalam Islam, Malang: Unmer Press
8. Sayid Sabiq. 2008. Fiqh as-Sunnah. Beirut: Daar Al-Fikr

9. Wahbah Zuhaihi. 2007. Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, Juz 10. Damaskus: Daar
al-Fikr

Anda mungkin juga menyukai