Anda di halaman 1dari 13

AL-FURUD, AL-

MUQADDARAH, DAN
AHLI WARIS ZAWI AL-FURUD

NAMA KELOMPOK 4:
1) Naili Sa’adah (1219004)
2) Cintia Nikmatul Maula (1219005)
3) Siti zuhrotul Izza (1219006)
FURUDUL MUQADARAH
A. Pengertian Furudul Muqadarah
Furudul Muqadarah. adalah bagian-bagian ahli
waris yang ditetapkan atau ditentukan oleh hadits
Nabi SAW.
B. Macam-Macam Furudul Muqadarah
Syariat Islam menetapkan bahwa jumlah Furudul
Muqadarah itu ada enam macam
B. Macam-Macam Furudul Muqadarah
Syariat Islam menetapkan bahwa jumlah
Furudul Muqadarah itu ada enam macam :
1. 2/3 (dua pertiga)
2. 1/3 (sepertiga)
3. 1/6( seperenam)
4. 1/2 (setengah)
5. 1/4 (seperempat)
6. 1/8 (seperdelapan)
7.1/3 hasil peninggalan (jumhur Ulama)
ZAWI AL-FURUD
A. Pengertian Zawi Al-furud
zawil furud disebut juga asbabul furud yang artinya ahli
waris yang endapatkan bagian tertentu , sesuai dengan
yang ditentukan al-qur’an dan hadist Nabi.
Para ahli waris dapat dikelompokkan menjadi 4, antara
lain:
 Ahli Waris Sababiyah (perkawinan)
 ahli waris Nasabiyah (kekerabatan/Nasab)
 Ahli waris Wala’ (Pemerdekakan budak)
 Hubungan Sesama Islam
1. Ahli waris Sababiyah ( Perkawinan)
hubungan warisan berdasarkan perkawinan berarti
suami menjadi ahli waris bagi istrinya yang
meninggal dan istri menjadi ahli waris bagi suami
yang meninggal. Sebab hubungan kewarisan
suami dengan istri didasarkan pada 2 syarat,
yaitu :
a. Perkawinan itu yang sah menurut syariat islam
b. Perkawinannya masih utuh
2. Ahli waris Nasabiyah (Nasab)
Seseorang yang meninggal dunia kepada yang
masih hidup adalah adanya hubungan silaturahim
atau kekerabatan antara keduannya. Yang disebut
hubungan nasob yang disebabkan oleh kelahiran.
Ahli waris berdasarkan nasob dapat digolongkan
menjadi 3, yaitu :
a. Furu’
b. Ushul
c. Hawasyi
3. Ahli waris wala’ (memerdekakan
budak)
Hubungan ahli waris sebab wala’ adalah
hubungan waris-mewarisi karena kekerabatan
menurut hukum yang timbul karena
membebaskan budak meskipun diantara mereka
tidak ada hubungan darah.
4. Hubungan sesama islam
Hubungan sesama islam yang dimaksud adalah
apabila seseorang yang meninggal dunia tidak
memiliki ahli waris, maka harta warisannya itu
diserahkan kepada perbendaharaan uu atau yang
disebut Baitul Mall yang akan digunakan oleh
umat islam. Dengan demikian, harga orang islam
yang tidak mempunyai ahli waris itu diwarisi
oleh sesama umat islam.
Pembagian Ashabul Furud atau Zul Furud

1. Yang mendapatkan 1/2 :


a) Anak perempuan tunggal
b) Saudara perempuan tunggal sekandung bukan
ashobah
c) Saudara perempuan se ayah bukan ashobah

d) Suami, jika tidak ada anak atau cucu

2. Yang mendapatkan 1/2 :


e) suami, jika ada anak atau cucu

f) Istri, jika tidak ada anak atau cucu


3. Yang mendapatkan bagian 1/8, istri jika ada
anak atau cucu
4. Yang mendapatkan bagian 2/3:
a) Dua atau lebih anak perempuan kandung
bukan ashobah
b) Dua atau lebih cucu perempuan bukan
ashobah
c) Dua atau lebih saudara perempuan, kandung
bukan ashobah
d) Dua atau lebih saudara perempuan se ayah
bukan ashobah
5. Yang mendapatkan bagian 1/3:
a) Ibu, jika tidak ada anak atau cucu ataupun saudara
b) Dua atau lebih jika saudara seibu
6. Yang mendapatkan bagian 1/6 :
a. Ayah, jika ada anak atau cucu
b. Ibu, jika ada anak, cucu, saudara kandung seayah ataupun seibu
Kakek, jika ada ayah
c. Nenek mendapat 1 atau lebih jika tidak ada ibu
d. Cucu perempusn dari anak laki-laki, apabila yang meninggal
dunia hanya mempunyai anak perempuan tunggal
e. Saudara perempuan seayah, apabila yang meninggal mempunyai
seorang saudara perempuan sekandung
f. Saudara perempuan atau laki-laki apabila meninggal tidak punya
anak,cucu, atau ayah.
TERIMA KASIH
DAN
MATUR NUWUN
IPIKIH IDI YING INGIN
DITINYIKIN????

Anda mungkin juga menyukai