Anda di halaman 1dari 3

ORANG-ORANG YANG BERHAK MENERIMA TIRKAH.

a. Ashabul Furudh.
ashabul Furudh ialah mereka yang memiliki bagian dari keenam bagian yang di
tentukan bagi mereka yaitu 1/2, ¼, 1/8, 2/3, 1/3, dan 1/6. Ashabul furudh ada 12
orang, 4 orang laki-laki yaitu ayah, kakek yang shahih dan seterusnya keatas, saudara
laki-laki seibu, dan suami. Dan delapan perempuan: yaitu, istri, anak perempuan,
saudara perempuan sekandung, saudara perempuan seayah, saudara perempuan seibu,
anak perempuan dan anak laki-laki, ibu dan nenek yang shahih serta seterusnya
keatas. Berikut ini akan di jelaskan mengenai status dari masing-masing bagian;
1. Status ayah.
Allah SWT berfirman dalam Surat An-Nisa’ ayat 11: “dan untuk dua orang ibu
bapak, bagi masing-masingnya 1/6 dari harta yang di tinggalkan, jika yang
meninggal itu mempunyai anak, jika orang yang meninggak tidak mempunyai
anak dan ia di warisi oleh ibu bapaknya sja maka ibunya mendapat 1/3”.
Status ayah memiliki tiga keadaan, yaitu mewarisi dengan jalan fardh, mewarisi
dengan jalan ashabah, dan mewarisi dengan jalan faradh sekaligus ashabah.
2. Status kakek yang shahih
Kakek itu ada yang shahi dan fasid, kakek yang shahih ialah yang memungkinkan
di nasabkan kepada mayit tanpa di selingi oleh perempuan, seperti ayah dari ayah,
sedangkan kakek yang fasid ialahkakek yang tidak bisa di nasabkan kepada si
mayit kecuali dengan di selingi oleh perempuan, misalnya ayah dari ibu. Kakek
yang shahih mendapatkan waris menurut ijma’.
Hak waris kakek yang shahih itu gugur dengan adanya ayah dan bila ayah tidak
ada maka kakek shahih yang menggantikanya, kecuali dalam tiga masalah:
Pertama ibu dari ayah itu tidak mewarisi bila ada ayah, sebab ibu dari ayah gugur
dengan adanya ayah dan mewarisi bersama adanya kakek.
Kedua apabila si mayit meninggalkan ibu bapak dan seorang dari suami istri,
maka ibu mendaoatkan sepertiga dari sisa harta sesudah bagian salah seorang dari
suami istri di bagikan.
Ketiga bila ayah ada, maka terhalanglah saudara-saudara laki-laki dan perempuan
sekandung, serta saudara-saudara laki-laki dan saudara perempuan sebapak.
3. Status suadara laki” seibu
Allah SWT dalam Surah An-Nisa Berfirman: “kalalah adalah orang laki-laki
maupun perempuan yang tidak memiliki sah dan anak sedang, yang di maksud
sauddara laki” atau saudara perempuan dalam ayat ini adalah saudara-saudara
seibu. Dari ayat dia atas sudah jelas mereka memiliki tiga keadaan yaitu:
Pertama bagian seperenam itu untuk satu orang, baik laki-aki maupun perempuan
Kedua,bagian 1/3 itu untuk dua orang atau lebih,baik laki-laki maupun perempuan
Ketiga mereka tidak mewarisi sesuatu bersama-sama dengan keturuan yang
mewarisi, seperti anak laki-laki dan anak saudara laki’
4. Status suami
Allah berfirman dalam surah An-Nisa ayat 12: dalam ayat ini seorang suami
memiliki dua keadaan untuk menjadi ashabul furudh:
Pertama, ia medapatkan warisan separuh, bila tidak ada keturunan yang mewarisi,
yakni anak laki-laki dan seterusnya kebwah, anak peremuan, dan anak perempuan
dari anak laki-laki meskipun anakperempuan itu di turunkan oleh anak laki-laki,
baik keturunan itu dari dirinya maupun dari orang lain.
Kedua, ia mendapatkan warisan seperempat bila ada keturunan yang mewarisi,
keturunan yang tidak mewarisi adalah anak perempuan dari anak perempuan,
maka ia tidak mengurangi bagian suami maupun istri.
5. Status istri
Allah berfirman dalam surah An-Nisa ayat 12: dalam ayat ini seorang istri
memiliki dua keadaan untuk menjadi ashabul furudh:
Pertama, berhak memperoleh bagian ¼ bila tidak ada keturunan yang mewarisi,
baik keturuan itu darinya ataupun dari orang lain.
Kedua, berhak memperoleh bagian 1/8 bila ada keturuan yang mewarisi, bila
jumlah istri lebih dari satu, maka bagian ¼ atau 1/8 itu di bagi rata.
6. Istri yang cerai
Seorang istri yang di talak dengan talak raj’i dapat mewarisi suaminya bila suami
meninggal sebelum masa iddahnya habis.
7. Status anak perempuan kandung
Allah berfirman dalam surah An-Nisa ayat 11: dalam ayat ini anak perempuan
kandung memiliki tiga keadaan untuk menjadi ashabul furudh:
Pertama, ia mendapatkan bagian separuh apabila anak perempuan itu hanya
seorang diri.
Kedua, bahwa bagian 2/3 itu untuk dua orang anak perempuan atau lebih, jika ada
seorang anak laki-laki atau lebih bersama mereka.
Ketiga, mewarisi dengan jalan ashabah.
8. Status saudara perempuan sekandung

9. Status saudara-saudara perempuan seayah


10. Status anak perempuan dari anak laki-laki
11. Status nenek
12. Nenek yang shahih memiliki tiga keadaan
b. Ashabah Nasabiyah.
c. Ashabag Sababiyah
d. Ar-Radd kepada dzawul furudh
e. Dzawul Arham
f. Maula Al-Muawalah
g. Orang yang di lakukan nasabnya kepada orang lain
h. Penerima wasiat yang melebihi sepertiga harta peninggalan
i. Baitul Mal

Anda mungkin juga menyukai