Anda di halaman 1dari 3

Muntah darah…..

Pasien wanita 35 tahun dibawa ke igd RS karena penurunan kesadaran dan gelisah sejak 2 jam
sebelum masuk RS. Os sebelumnya mengalami muntah darah sebanyak 2 gelas belimbing . Selama 2
hari berturut-turut sebelumnya juga mengeluh tiap BAB berwarna hitam seperti kecap . Saat diperiksa
keadaan umum tampak lemah, somnolen, TD 80/60 mmHg, N 120x/menit, RR 26 x/menit .
Pemeriksaan patologis yg ditemukan ikterik (+), shifting dullness (+), udem pretibial +/+. Dokter jaga
melakukan pemeriksaan laboratorium darah lengkap dan serologis hepatitis. Pasien dirawat inap
untuk penanganan lanjutan.

Klarifikasi istilah

 Ikterik :
o Ikterus merupakan suatu keadaan klinis yang ditandai oleh pewarnaan kuning pada
kulit dan sklera karena akumulasi bilirubin tak terkonjugasi yang berlebih.
o sebagai perubahan warna jaringan menjadi kekuningan akibat desposisi bilirubin pada
jaringan. Desposisi ini hanya muncul pada keadaan hiperbilirubinemia.
 Shiffting dullness :
o pemeriksaan abdomen untuk mengetahui asites
o Perkusi mulai daerah mid-abdomen ke arah lateral, tentukan batas bunyi timpani dan
redup. - Minta pasien berbaring pada posisi lateral.
 Edema pretibial :
o edem tungkai

Identifikasi masalah

1. Penyebab terjadi muntah darah pada wanita tsbt

 Muntah darah didefinisikan sebagai Hematemesis. Muntah darah dapat berupa darah
segar (yang harus dibedakan dari hemoptoe-batuk darah) atau darah kehitaman
seperti kopi (coffe ground vomiting).
 hematemesis berasal dari sal cerna atas. Dibagi menjadi 2 yakni varises dan non
varises.
 Non varises etiologinya Mallory Weiss dan ulkus peptikum.
 Varises karena ulkus duodenum atau gastritis terjadinya tekanan pada vena porta.
Post hepatic dikarenakan gagal jantung kanan. Varises adalah pelebaran pada
pembuluh darah yang patologis.
 Etiologinya : jika darah merah kehitaman disebabkan varises esophagus atau varises
lambung. Jika darah warna merah segar disebabkan sindroma Mallory Weiss.
Biasanya disertai nyeri epigastrium. Kaitannya dengan varises adalah perbedaan
tekanan vena porta sama vena cava infe.

2. Penyebab terjadi BAB hitam seperti kecap

 Melena didefinisikan sebagai buang air besar berwarna hitam seperti aspal cair (black
tarry stool). Melena harus dibedakan dari hematosesia yaitu buang air besar disertai
darah warna merah. Darah yang lama berada dalam saluran cerna atau tercampur
dengan asam lambung akan berubah menjadi kehitaman.
 Feses berwarna hitam merupakan salah satu efek yang yang suplemen zat besi untuk
mengatasi anemia.

3. Apakah tujuan dilakukan pemeriksaan darah lengkap dan serologis pasa wanita tsbt

 tes darah yang bertujuan untuk menentukan apakah seseorang terinfeksi oleh


virus hepatitis B (HBV) atau pernah mengidap penyakit ini sebelumnya. Tes ini
dilakukan dengan mencari antigen tertentu dalam darah. Antigen adalah tanda-tanda
infeksi (marker) yang dibuat oleh bakteri atau virus.
 Serologi adalah salah satu cabang imunologi yang mempelajari reaksi antigen-
antibodi secara in vitro.
 Hepatitis B merupakan penyakit infeksi pada hati yang angka kejadiannya cukup
tinggi, dan dapat menimbulkan masalah kronis, seperti sirosis hepatis dan kanker hati.
Diagnosis hepatitis B ditentukan dengan melakukan tes terhadap beberapa marker
serologis dari virus hepatitis B, serta dengan menambahkan tes tambahan untuk
menyingkirkan penyebab lain seperti virus hepatitis A dan C. Sementara untuk
penyaring, cukup dilakukan pemeriksaan HBsAg dan Anti-HBs.

4. apakah keluhannya berhubungan dengan usia wanita tsbt

 kemungkinan tidak karena usianya masih tergolong muda


 kemungkinan karena komsusmsi obat nsaid mukosa yang melindungi pencernaannya
menipis mudah terjadi iritasi atau perdarahan.
 Bisa juga karena infeksi/riwayat penyakit hepar, seperti Hepatitis B.

5. Apakah penyebab terjadinya ikterik

 Gangguan metabolism bilirubin hepar, peningkatan bilirubin baik unconjugated


(peningkatan pemecahan eritrosit berlebih) atau conjugated/direct, oleh kelainan
genetic,
 Karena adanya kerusakan pada hepar pada pasien, sehingga terjadi peningkatan
bilirubin yang berlebihan. Dapat juga sebagai tanda bahwa pasien memiliki hepatitis
B.
6. Interpretasi pemfis

 TD 80/60 mmHg – udah termasuk ambang rendah


 N 120x/menit – tinggi, takikardi
 RR 26 x/menit -- frekuensi napas laju

7. Interpretasi pemeriksaan patologi

 Pemeriksaan patologis yg ditemukan ikterik (+) -- hiperbilirubinemia.


 shifting dullness (+) -- Adanya asites – penumpukan cairan di peritoneal cavity
 udem pretibial +/+ -- udem tungkai karena aliran darah vena tidak adekuat/karena
penumpukan cairan (karena hepapatis sama kayak asites)

8. Diagnosis sementara
 Hipertensi vena portal kemungkinan terjadi hepatitis B
 Sirosis Hepatis : asites, ikterik, disebabkan hepatitis b dan hepatitis c kronis

9. Tatalaksana awal

 Cek ABC nya. Menentukan status hemodinamik pasien, masif atau tidak.
 Lihat apakah ketika datang, pasien mengalami shock hipovolemik dan butuh
resusitasi cairan. Berikan transfusi darah. Lakukan pemasangan NGT dan/atau IV
line.
 Beri interferon, antivirus untuk hepatitis B nya. Dan immunosuppressant. Lakukan
tirah baring. Ketika kondisi sudah lebih baik dapat dilakukan endoscopy. Ataupun
colonoscopy tergantung dari lokasi perkiraan perdarahan.
 Apabila terjadi varises pada oesophagus segera lakukan pembedahan. Perdarahan
non-varises beri PPI. Beri diet rendah garam karena kadar Ca pasien tinggi. Beri
vitamin K untuk mengatasi gangguan pembekuan darahnya.

10. Mengapa bisa ternjadi penurunan kesadaran dan gelisah pd wanita tsb?

 Karena kekurangan darah/anemia


Anda mungkin juga menyukai