Anda di halaman 1dari 5

Buntu Hidung

Rehan, 18 tahun seorang karyawan yang selalu padat pekerjaannya, sehingga sering kelelahan dan tidak
teratur makan. Sudah 3 hari ini Rehan buntu hidung, rhinorea, bersin, demam dan sakit kepala. Setelah
minum obat Rehan merasakan gejalanya berkurang, tetap belum sama sekali sembuh. Sekarang Rehan
merasakan pipi kirinya agak nyeri terutama bila ditekan.

Identifikasi istilah

1. Rhinorea

 Hidung meler
 Keluarnya cairan atau lendir kental yang berlebihan dari hidung dan saluran pernapasan.
 Rinorea dapat diartikan sebagai keluarnya cairan dari hidung atau yang sering disebut dengan
hidung meler. Keluarnya cairan dari hidung ini dapat berupa ingus yang berwarna bening,
kuning, kehijauan, merah, coklat ataupun hitam.
 Rinore berasal dari bahasa yunani “rhinos” yaitu hidung dan”-rrhea) yang berarti cairan. Rinore
atau hidung berair secara umum dapat diartikan sebagai keluarnya cairan dari hidung yang salah
satunya disebabkan oleh adanya suatu proses inflamasi atau iritasi. cairan yang keluar dapat
bewarna jernih, hijau ataupun coklat.

Identifikasi masalah

1. Apa penyebab buntu hidung dan rhinorea?

 Hidung tersumbat adalah kondisi ketika aliran udara pada salah satu atau kedua saluran
hidung terhambat akibat adanya iritasi di lapisan saluran hidung. Iritasi tersebut bisa
disebabkan oleh alergi, flu, polip, atau paparan asap.
 Hidung tersumbat terjadi ketika lapisan di saluran dalam hidung membengkak akibat iritasi
atau peradangan. Penyebabnya bisa bervariasi dan dapat berlangsung secara tiba-tiba (akut)
atau bertahap dalam jangka panjang (kronis).
 Beberapa penyebab hidung tersumbat akut adalah:

1. Infeksi virus

Infeksi virus, seperti flu biasa (infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA), influenza, COVID-
19, atau sinusitis akut, dapat menyebabkan hidung tersumbat. Pada flu biasa atau influenza,
hidung tersumbat hanya berlangsung dalam beberapa hari. Sementara hidung tersumbat
pada sinusitis akut bisa berlangsung hampir 4 minggu.

2. Rhinitis alergi

Rhinitis alergi atau hay fever adalah peradangan pada rongga hidung akibat reaksi alergi
terhadap zat alergen, seperti debu atau bulu hewan. Kondisi ini merupakan penyebab
terbanyak hidung tersumbat.

3. Rhinitis vasomotor
Rhinitis vasomotor atau rhinitis non-alergi adalah peradangan pada saluran hidung yang bisa
terjadi karena perubahan cuaca, paparan bau yang kuat, paparan asap, dan konsumsi
makanan pedas atau bersuhu panas.

Kondisi ini membuat pembuluh darah di dalam hidung melebar sehingga dinding hidung
membengkak dan menyebabkan hidung tersumbat.

4. Benda asing

Benda asing dapat masuk ke dalam hidung, terutama pada anak-anak. Benda asing yang
masuk ke dalam hidung dapat mengiritasi lubang hidung. Akibatnya, lubang hidung
membengkak dan berair sehingga membuat hidung tersumbat.

 Sementara itu, beberapa kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya hidung tersumbat
kronis, yaitu:

1. Sinusitis kronis

Sinusitis kronis adalah peradangan sinus selama 12 minggu atau lebih. Kondisi ini
menghalangi cairan di dalam hidung untuk mengalir sehingga membuat hidung tersumbat.

2. Polip hidung

Polip hidung adalah pertumbuhan jaringan yang tidak normal di saluran hidung. Jaringan
tidak normal ini biasanya timbul akibat peradangan hidung yang terus-menerus. Kondisi ini
menyebabkan hidung tersumbat yang dapat terjadi sampai 12 minggu.

3. Deviasi septum

Deviasi septum adalah kondisi ketika dinding pemisah kedua lubang hidung mengalami
pergeseran sehingga salah satu lubang hidung mengecil. Pada kondisi ini, tingkat keparahan
hidung tersumbat tergantung pada derajat pergeseran septum hidung.

4. Sindrom Churg-Strauss

Sindrom Churg-Strauss adalah kondisi langka berupa peradangan pada pembuluh darah
organ, salah satunya di hidung, yang dapat menimbulkan rhinitis alergi.

5. Granulomatosis Wegener

Granulomatosis Wegener dapat melambatkan aliran darah ke organ tertentu, seperti hidung,
sinus, tenggorokan, paru-paru, atau ginjal. Akibatnya, kerja organ tersebut menjadi
terganggu.

6. Kanker nasofaring

Kanker nasofaring adalah kanker yang menyerang bagian tenggorokan di belakang rongga
hidung. Salah satu gejala yang dapat disebabkan oleh kanker nasofaring adalah hidung
tersumbat.
 Mekanisme terjadinya pilek atau rinorea adalah sebagai berikut:

1) Allergen yang masuk tubuh melalui pernafasan, kulit, saluran pencernaan dan lain-lain
akan ditangkap oleh makrofag yang bekerja sebagai antigen presenting cells (APC).

2) Setelah alergen diproses dalam sel APC, kemudian oleh sel tersebut, allergen
dipresentasikan ke sel Th. Sel APC melalui penglepasan interleukin I (II-1) mengaktifkan sel T
Melalui penglepasan Interleukin 2 (II-2) oleh sel Th yang diaktifkan, kepada sel B diberikan
signal untuk berproliferasi menjadi sel plasma dan membentuk IgE

3) IgE yang terbentuk akan segera diikat oleh mastosit yang ada dalam jaringan dan basofil
yang ada dalam sirkulasi. Hal ini dimungkinkan oleh karena kedua sel tersebut pada
permukaannya memiliki reseptor untuk IgE Sel eosinofil, makrofag dan trombosit juga
memiliki reseptor untuk IgE tetapi dengan afinitas yang lemah,

4) Bila orang yang sudah rentan itu terpapar kedua kali atau lebih dengan alergen yang sama,
alergen yang masuk tubuh akan diikat oleh IgE yang sudah ada pada permukaan mastofit
dan basophil. Ikatan tersebut akan membulkan influk Ca++ ke dalam sel dan terjadi
perubahan dalam sel yang menurunkan kadar cAMP.

5) Kadar cAMP yang menurun itu akan menimbulkan degranulasi sel. Dalam proses
degranulasi sel ini yang pertama kali dikeluarkan adalah mediator yang sudah terkandung
dalam granul-granul (preformed) di dalam sitoplasma yang mempunyai sifat biologik, yaitu
histamin, Eosinophil Chemotactic Factor-A (ECF-A), Neutrophil Chemotactic Factor (NCF),
trypase dan kinin. Efek yang segera terlihat oleh mediator tersebut ialah obstruksi oleh
histamin.

6) Ilistamin menyebabkan Vasodilatasi. penurunan tekanan kapiler & permeabilitas, sekresi


mucus

7) Sekresi mlikus yang berlebih itulah yang menghasilkan pilek atau rinore

2. Apa penyebab bersin dan demam?

 Bersin merupakan mekanisme pertahanan tubuh terhadap allergen. Pada mukosa hidung
terdapat sel goblet yang menyekresikan mucus untuk menangkap benda asing yang masuk
ke cavum nasal. Mekanisme bersin berguna untuk mengeluarkan benda asing yang masuk ke
dalam hidung.
 Penyebab demam adalah karena proses inflamasi dimana sel radang akan menyekresikan
mediator inflamasi yang menyebabkan perubahan thermostat tubuh di hipotalamus.
Demam sendiri berguna untuk membunuh pathogen pathogen yang menginvasi karena
bakteri pathogen umumnya tidak tahan panas

3. Apa hubungan usia, pekerjaan, kelelahan, dan tidak teratur makan dengan keluhan Rehan?

 Pekerjaan : berpengaruh tergantung lingkungan pekerjaan, paparan allergen di tempat kerja,


beban pekerjaan yang berat mengakibatkan stress sehingga imunitas menurun
 Makan tidak teratur : kurang asupan nutrisi mengakibatkan system imun menurun
 Usia : berpengaruh dimana usia muda system imun lebih kuat dibanding usia tua
 Kelelahan : berpengaruh ke system imun akan menurun apabila kelelahan

4. Mengapa pipi kiri terasa nyeri ketika ditekan? Apakah ada hubungan dengan gejala yang dialami
Rehan 3 hari yang lalu?

 Bisa disebakan karena adanya keluhan pada rongga mulut, bisa juga disebabkan karena
rhinorea dan hidung buntu yang dikeluhkan.
 Bisa disebabkan karena adanya penyumbatan pada sistem drainase pada sinus maksilaris
sehingga akan terjadi akumulasi secret dan terbentuk tekanan negative dan muncul keluhan
nyeri tekan pipi.
 Bisa juga disebabkan infeksi dimana patogen penyebabnya dapat masuk ke dalam sinus
maksilaris. Apabila mukosa hidung terinfeksi maka kemungkinan besar juga dapat
berdampak pada sinus karena adanya hubungan antara rongga hidung dan sinus.

5. Mengapa gejala belum berkurang walaupun rehan sudah meminum obat?

 Rehan tidak teratur makan dan kurang istirahat bisa mempengaruhi kerja obat, jadi
walaupun sudah diberikan obat harus didukung dengan kebiasaan rehan.
 Bisa juga karena obat tidak tepat guna sehingga tidak menyembuhkan dari penyebab
penyakitnya, atau bisa juga bakteri atau virus yang mneyerang resisten terhadap obat yang
diberikan.
 Bisa juga karena kepatuhan rehan yang kurang dalam mengkonsumsi obat yang diberikan
atau pun jangka waktu konsumsi obat belum terpenuhi.
 Bisa jadi obat yang dikonsumsi rehan hanya simptomatik sehingga tidak menangani dari
kausa yang menyebabkan keluhan tersebut.

6. Faktor yang dapat menyetuskan keluhan pasien?

Faktor-faktor tersebut berhubungan dengan sistem pertahanan tubuh.

 Makan tidak teratur: terjadi intake makanan kurang dan mempengaruhi metabolisme
tubuh.
 Istirahat kurang: terjadi penurunan sitokin dan sel T.
 Lingkungan kerja: terjadi paparan alergen seperti debu, suhu dingin, bulu hewan.
 Beban kerja: dapat mempengaruhi emosi sehingga meningkatkan tingkat stress yang juga
mempengaruhi sistem pertahanan tubuh. Karena stress emosional yang berat bisa
menyebabkan seseorang tersebut menangis yang dapat memunculkan rhinorea. Pada studi
akibat beban kerja yang berat juga muncul perilaku merokok pada laki laki yang dapat
mempengaruhi produksi secret.

7. Apa pemeriksaan yang dibutuhkan untuk Rehan?

 Anamnesis: menanyakan gejala utama dan penyerta, tanyakan apakah terjadi pada kedua
rongga hidung, tanyakan apakah terjadi pada waktu tertentu, tanyakan Riwayat obat-obatan,
tanyakan lingkungan tempat tinggal dan pekerjaan, tanyakan Riwayat atopi, riwayat penyakit
bawaan, riwayat merokok, tanyakan kondisi sekret seperti konsistensi, warna, ada darah
atau tidak.
 Pemeriksaan fisik: vital sign, inspeksi bawah mata, melihat tingkah laku pasien seperti
menggosok-gosok hidung yang akan menyebabkan terbentuknya garis horizontal pada
bawah hidung, lakukan transluminasi sinus untuk melihat apakah adanya cairan atau tidak,
inspeksi dan palpasi hidung dengan speculum hidung dan penlight/headlamp.
 Pemeriksaan Penunjang: hitung kadar eusinofil, CT-Scan, rhinoskopi anterior posterior,
pemeriksaan darah, tes kulit, endoskopi hidung, kultur secret hidung.

8. Apa kemungkinan diagnosis kerja pasien?

 Rhinosinusitis adanya nyeri tekan pada pipi, sumbatan hidung berkembang sampai sinus.
 Rhinitis infeksi akut : bisa dari virus dan bakteri.
 Rhinitis alergi :cukup sering terjadi
 Rhinitis vasomotor : idiopatik.

9. Apa tatalaksana awal untuk pasien?

 Medikamentosa dapat diberikan dekongestan, antipiretik, antihistamin, analgetik


 Edukasi: menghindari faktor pencetus, pola hidup sehat, penggunaan masker, pentingnya
minum air putih hangat, cara penggunaan kompres hidung.

Anda mungkin juga menyukai