Anda di halaman 1dari 12

Biaya dalam jangka pendek dan keputusan output perusahaan

dengan mengkaji pendapatan, biaya, dan pemaksimalan laba.

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi

Dosen Pengampu:
Sulikah, M.Pd

Disusun oleh:
Kelompok 5
1. Fahri Bagus Pratama ( 220422605136 )
2. Gavril Putra F.S (220422609014)
3. Hana Nursaida (220422610385)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmatnya
penyusunan makalah “Biaya dalam jangka pendek dan keputusan dan keputusan output
perusahaan dengan mengkaji pendapatan, biaya, dan pemaksimalan laba.

’’ ini dapat selesai tepat waktu tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan
harapan.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dari dosen pengampu mata kuliah
Pengantar Ilmu Ekonomi, juga untuk menambah wawasan dalam Biaya dalam jangka
pendek dan keputusan dan keputusan output perusahaan dengan mengkaji
pendapatan, biaya, dan pemaksimalan laba

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sulikah, M.pd sebagai dosen pengampu
mata kuliah ini serta seluruh pihak yang terlibat dalam proses pembuatan makalah ini.
Diharapkan bahwasanya makalah ini mampu memberikan wawasan yang luas bagi teman-
teman.

Dalam proses pembuatan, kami telah menyusun dengan cermat, namun manusia tak
lepas dari kesalahan, sekiranya ada kritik maupun saran ataupun apabila ada kesalahan yang
ditemukan, maka sangat membantu kami kedepannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita.

Malang, 16 Oktober 2022

Kelompok 5
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...................................................................................1
KATA PENGANTAR.....................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................4
A. Lata Belakang........................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................4
C. Tujuan ..................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................5
A. Pengertian Biaya Jangka Pendek..........................................................5
B. Keputusan Output Perusahaan dengan Mengkaji Pendapatan, Biaya dan
Pemaksimal Laba..................................................................................6
C. Memperbandingkan Biaya Dan Penerimaan untuk Memaksimalkan Laba
...............................................................................................................6
BAB III PENUTUP.........................................................................................9
A. Studi Kasus Analisis Marjinal: Kedai Es Krim....................................9
B. Kesimpulan...........................................................................................11
C. DAFTAR PUSTAKA...........................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Biaya produksi tidak dapat dipisahkan dari faktor produksi. Biaya produksi
berhubungan dengansemua pengeluaran atau beban yang harus ditanggung oleh perusahaan
untuk menghasilkansuatu jenis barang atau jasa yang siap dipakai konsumen. Dalam ilmu
ekonomi, segalapengorbanan atau pengeluaran untuk menghasilkan barang atau jasa dalam
proses produksidinamakan biaya produksi. Untuk menjalankan proses produksi dibutuhkan
tenaga kerja, bahandasar, peralatan, mesin yang akan menimbulkan biaya. Dalam produksi
jangka pendek, produsenatau perusahaan memiliki input tetap dan menentukan banyaknya
jumlah input variabel yangharus digunakan dalam proses produksi. Keputusan yang diambil
berdasarkan pada dua aspek,yaitu jumlah output yang harus diproduksi dan kondisi faktor-
faktor produksi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Biaya jangka pendek ?
2. Apa definisi keputusan output ?
3. Apa tujuan biaya jangka pendek ?
4. Apa tujuan dari keputusan output?
5. Apa saja macam-macam pendekatan dalam keputusan output ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu biaya jangka pendek
2. Untuk mengetahui apa itu kuputusan output
3. Untuk mengetahui apa tujuan dari biaya jangka pendek
4. Untuk mengetahui apa tujuan dari keputusan output
5. Untuk mengetahui apa saja pendekatan dalam keputusan output
BAB II
PEMBAHASAN

A. Biaya Jangka Pendek


Menurut Otoritas Jasa Keuangan Biaya adalah “Pengeluaran atau pengorbanan yang
tak terhindarkan untuk mendapatkan barang atau jasa dengan tujuan memperoleh
maslahat; pengeluaran untuk kegiatan, tujuan, atau waktu tertentu, seperti ongkos
pengiriman, pengepakan, dan penjualan dimaksudkan untuk memperoleh penghasilan
dalam laporan laba rugi perusahaan, komponen biaya merupakan pengurang dari
pendapatan pengertian biaya berbeda dengan beban semua biaya adalah beban, tetapi
tidak semua beban adalah biaya.”. Menurut KBBI Biaya adalah “Uang yang dikeluarkan
untuk mengadakan
(mendirikan, melakukan, dan sebagainya) sesuatu ongkos, belanja dan pengeluaran.
Biaya merupakan pengorbanan atau pengeluaran yang dilakukan oleh suatu
perusahaan atau perorangan yang bertujuan untuk memperoleh manfaat lebih dari
aktivitas yang dilakukan tersebut.Dalam istilah biaya, kadang kala cukup merepotkan
dalam membedakan antara costs dan expenses. Dalam istilah biaya, terkadang cukup
merepotkan dalam membedakan antara costs dan juga expenses.
1. Perbedaan Costs dan Expenses
 Costs: suatu biaya dalam arti pengorbanan atau juga pengeluaran yang
dilakukan oleh perusahaan atau juga individu yang berhubungan
langsung dengan output atau produk yang dihasilkan oleh perusahaan
atau perorangan itu.
 Expenses: suatu biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan
/perorangan yang bersifat ialah sebagai aktivitas pendukung saja.

Tekanan kita dalam bab ini adalah biaya biaya pada jangka pendek saja.Ingatlah bahwa
jangka pendek adalah periode berlakunya dua kondisi: (1) perusahaan yang ada menghadapi
batasan yang dipaksakan oleh sejumlah faktor produksi tetap, dan(2) Perusahaan baru tidak
dapat masuk, dan perusahaan yang ada tidak dapat keluar dari industri. Dalam jangka pendek,
semua perusahaan (yang bersaing maupun yang tidak bersaing) memiliki biaya yang harus
mereka pikul terlepas dari bentuk keluaran(output) mereka.Kenyataanya, biaya tertentu harus
dibayar meskipun perusahaan itu berhenti produksi(artinya bahkan keluaran(output)nya
nol.Jenis biaya itu disebut biaya tetap, dan perusahaan tidak dapat melakukan apapun dalam
jangka pendek untuk menghindari biaya tersebut atau mengubahnya.Dalam jangka panjang
perusahaan tidak mempunyai biaya tetap, sebab perusahaan itu dapat memperluas diri,
menciutkan usaha, atau keluar dari industri tersebut.

Perusahaan benar benar mempunyai sejumlah biaya jangka pendek yang tergantung pada
tingkat keluaran(output) yang telah mereka pilih.Jenis biaya itu disebut biaya Variabel.Biaya
tetap dan biaya Variabel secara bersama sama membentuk Biaya total
TC=TFC + TVC
1. Biaya Variabel Total (total variable cost = TVC).
Biaya variabel total adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
faktor produksi variabel. Contoh biaya variabel: upah tenaga kerja, biaya pembelian
bahan baku, pembelian bahan bakar mesin, dan sebagainya. TVC=TC – TFC
2. Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost = AFC).
Biaya tetap rata- rata adalah biaya tetap total dibagi dengan jumlah produksi.
AFC=TFC ÷ Q(output)
3. Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variable Cost = AVC).
Biaya variabel rata-rata adalah biaya variabel total dibagi dengan jumlah produksi.
AVC = TVC ÷ Q (output)
4. Biaya Total Rata-Rata (Average Total Cost = AC)
Biaya total rata-rata adalah biaya total dibagi dengan jumlah produksi.
AC= TC ÷ Q (output) atau AC = AFC + AVC.
5. Biaya Marginal (Marginal Cost =MC).
Biaya marginal adalah tambahan biaya produksi yang digunakan untuk menambah
produksi satu unit.
MC=∆TC÷∆Q

B. Keputusan Output Perusahaan dengan Mengkaji Pendapatan, Biaya, dan


Pemaksimalan Laba
Untuk menghitung potensi laba, perusahaan harus menggunakan analisis biaya mereka
dengan informasi mengenai potensi penerimaan dari penjualan. Bagaimanapun juga, apabila
perusahaan tidak mampu menjual produk lebih besar daripada biaya produksinya, perusahaan
itu tidak akan mampu hidup lama. Sebaliknya, apabila pasar memberi harga yang jauh lebih
besar daripada biaya yang diperlukan untuk memproduksi satu unit pro produknya,
perusahaan itu terdorong untuk memperluas keluarannya (output). Laba yang besar boleh jadi
akan menarik pesaing baru ke pasar tersebut.

Penerimaan Total (TR) dan Penerimaan Marjinal (MR)


Laba adalah perbedaan antara penerimaan total dan biaya total. Penerimaan total adalah
jumlah total yang diterima perusahaan dari penjualan produknya, Perusahaan persaingan
secara sempurna menjual masing-masing unit produknya dengan harga sama, tanpa
menghiraukan tingkat keluaran (output) yang telah dipilihnya. Oleh karena itu, penerimaan
total sama dengan harga per unit dikali kuantitas keluaran (output) yang diputuskan untuk
produksi oleh perusahaan itu :
Penerimaan Total = Harga x Kuantitas
TR = P x q
Penerimaan Marjinal (MR) adalah penerimaan tambahan yang diterima perusahaan ketika
perusahaan itu menaikkan keluarannya (output) sebesar satu unit tambahan. Apabila
perusahaan menghasilkan 10.521 unit keluaran (output) per bulan dan menaikkan keluaran
(ouput) itu menjadi 10.521 unit per bulan, perusahaan akan menerima sejumlah permintaan
tambahan setiap bulannya. Penerimaan yang berkaitan dengan unit yang ke-10.522 adalah
jumlah yang diperoleh perusahaan atas penjualan dalam kuantitas tersebut. Oleh karena itu,
bagi perusahaan persaingan, penerimaan marjinal dengan sendirinya adalah sama dengan
harga pasar saat ini untuk masing-masing unit tambahan yang terjual.
Kurva penerimaan marjinal perusahaan memperlihatkan berapa penerimaan yang akan
diperoleh perusahaan dengan menaikkan keluarannya (output) sebanyak satu unit pada
masing-masing tingkat keluaran (output). Kurva penerimaan marjinal dan kura permintaan
yang dihadapi oleh perusahaan persaingan adalah identik.

C. Memperbandingkan Biaya dan Penerimaan untuk Memaksimalkan Laba


Pembahasan dalam beberapa paragraf berikut menyampaikan salah satu konsep yang paling
penting dalam seluruh ilmu ekonomi mikro. Sewaktu kita menjalankan analisis kita, ingatlah
bahwa kita bekerja berdasarkan dua asumsi: (1) bahwa industri yang kita bicarakan itu
bersaing secara sempurna dan (2) bahwa perusahaan memilih tingkat keluaran (output) yang
menghasilkan laba total maksimum.

GAMBAR 7.10 Tingkat Output yang Memaksimalkan Laba Perusahaan yang


Pesaingannya Sempurna

Apabila harga berada di atas biaya marjinal, seperti pada 100 dan 250 unit output, laba dapat
ditingkatkan dengan menaikkan output; masing-masing unit tambahan menaikkan
penerimaan sebesar lebih dari biaya untuk memproduksi output tambahan tersebut. Akan
tetapi, di atas q* = 300, output tambahan akan mengurangi laba. Pada 340 unit output, biaya
produksi unit output tambahan lebih tinggi daripada penerimaan yang diperoleh bila produk
itu dijual di pasar. Oleh karena itu, output yang memaksimalkan laba adalah q*, di titik itu P*
= MC.
Sepanjang penerimaan marjinal lebih besar daripada biaya marjinal, meskipun perbedaan
antara keduanya semakin kecil, keluaran (output) tambahan berarti laba tambahan. Kapan
saja penerimaan marjinal melampaui biaya marjinal, penerimaan yang diperoleh dari
menaikkan keluaran (output) sebesar satu unit per periode akan melebihi biaya yang
dikeluarkan karena melakukan Tindakan itu.
Pemaksimuman keuntungan pada perusahaan persaingan sempurna akan berproduksi sampai
titik dimana harga keluarannya (output) persis sama dengan biaya marjinal jangka pendek –
tingkat keluaran (output) di mana P* = MC
Tingkat keluaran (output) yang memaksimalkan laba pada semua perusahaan adalah tingkat
keluaran (output) di mana MR = MC
Contoh Numerik
Marilah kita asuumsikan bahwa pasar telah mematok $15 bagi produk perusahaaan
itu.Penerimaan total dalam kolom enam adalah hasil P x q (angka angka dalm kolom satu
kali $15).Ttabel tersebut menurunkan total biaya,biaya marginal,dan biaya rata rata .Disini
kita telah mencantumkan penerimaan sehingga kita dapat menghitung labanya,seperti yang
diperlihatkan dikolom 8 menunjukkan bahwa perusahaan yang memaksimalkan laba akan
memilih memproduksi keluaran(output)sebanyak 4 unit.Pada tingkat itu,labanya adalah
$20.Pada semua tingkatkeluaran(output)yang lain,labanya lebih rendah.sekarang marilah kita
lihat apakaha penalaran “marjinal” itu menghantar kita kekesimpulan yang sama.

Pertama,haruskah perusahaan itu berproduksi ?Apabila perusahaan itu tidak berproduksi, dia
mengalami kerugian sebesar $10.Apabila perusahaan itu menaikkan keluaran (output)nya
menjadi 1 unit,penerimaan marjinalnya adalah $15(ingatlah bahwa perusahaan itu menjual
tiap tiap unitnya seharga $15),dan biaya marjinalnya sama dengan $10.Dengan
demikian,labanya $5, sehingga mengurangi kerugiannya dari $10 tiap tiap periode menjadi
$5.

TABEL 7.6 Analisis Laba untuk Perusahaan Sederhana

Haruskah perusahaan itu menaikkan keluaran(output)nya menjadi dua ? penerimaan marjinal


unit kedua tersebut sekali lagi adalah $15,tetapi biaya marjinalnya hanya $5. Dengan
demikian ,dengan memproduksi unit kedua ,perusahaan itu akan mendapatkan $10 ($15-
$5)sehingga mengubah kerugian $5 menjadin laba $5. Unit ketiga menambah kan laba$10 ke
laba itu.Sekali lagi,penerimaan marjinal adalah $15 dan biaya marjinal adalah $5,kenaikkan
laba $10,sehingga laba totalnya $15.
Unit keempat masih menawarkan laba yang lebih banyak. Harga masih diatas biaya marjinal,
yang berarti bahwa memproduksi unit keempat itu akan menaikkan laba. Harga atau
penerimaan marjinal adalah $ 15,dan biaya marjinal hanyalah $10
Ditiap tiap harga pasar,a kurva biaya marjinal memperlihatkan tingkat output yang
memaksimalkan laba. Oleh karena itu ,kurva biaya marjinal perusahaan yang
memaksimalkan laba dan bersaing secara sempurna itu menjadi kurva penawaran jangka
pendek perusahaan tersebut.

BAB III
PENUTUP
Studi Kasus Analisis Marjinal: Kedai Es Krim
Berikut ini adalah uraian tentang keputusan-keputusan yang dibuat dalam tahun 2000oleh
pemilik kedai es krim kecil di Ohio. Setelah terjun ke bisnis selama setahun,perusaha tersebut
harus menanyai dirinya sendiri, haruskah aku tetap dibisnis ini?
Angka-angka biaya yang dia gunakan untuk membuat keputusannya disajikan di bawah
ini. Angka-angka ini riil, tetapi tidak mencantum satu hal peting: tenaga pengelola yang
adalah pemiliknya sendiri. Dalam perhitungannya, pengusah itu tidak memasukkan gaji bagi
dirinya sendiri, tetapi kita akan mengasumsikan biaya peluang sebesar $30.000 per tahun
($2.500 per bulan).
BIAYA TETAP
Komponen-komponen biaya tetap bulana kedai tersebut mencakup yang berikut:
Sewa (1.150 kaki panjang)......................................................................................... $2.012,50
Liatrik......................................................................................................................... 325,00
Bunga pinjaman......................................................................................................... 737,50
Pemeliharaan..............................................................................................................295,00
Telepon....................................................................................................................... 65,00
Total........................................................................................................................... $3.435,00
Namunbtidak semua butir dalam daftar itu bener-bener tetap. Biaya listrik misalnya, akan
lebih tinggi apabila kedai itu lebih banyak memproduksi es krim dan buka lebih lama, tetapi
biaya tambahannya kecil sekali.

BIAYA VARIABEL
Biaya-biaya variable kedai eskrim itu mencakup dua komponen: (1)biaya tenaga petugas
counter, (2) biaya membuat eskrim. Kedai itu memperkerjakan murid SMU dengan upah
$5,15 per jam.termasuk kewajiban pajak tanggungan perusahaan atas pajak jaminan social,
biaya kotor tiap-tiap jam tenaga kerja adalah $5,54. Ada dua karyawan yang bekerja di kedai
itu sepanjang waktu. Biaya penuh memproduksi eskrim adalah $3,27 per gallon. Masing-
masing gallon berisi 12 hidangan. Pelanggan dapat menambahkan saus gratis, dan rata-rata
biaya saus (topping: tambahan kacang dan sebagainya di atas ice cream) yang diambil oleh
pelanggan kurang lebih adalah $0,05:
Biaya tenaga kotor......................................................................................................$5,54/jam
Biaya memproduksi satu gallon es krim (12 hidangan per gallon)............................$3,27
Biaya rata-rata topping tambahan per manggkuk sajian............................................$0,05

PENERIMAAN
Kedai itu menjual es krin contong, sundaes, dan floats. Rata-rata harga pembeli di kedai itu
adalah $1,45. Kedai itu buka 8 jam per hari, 26 hari sebulan dan rata-rata melayani 240
pelanggan per hari:
Pembeli rata-rata........................................................................................................$1,45
Jumlah hari buka per bulan........................................................................................26
Jumlah pelanggan rata-rata per hari...........................................................................240
Dari informasi yang diberikan diatas adalah memungkinkan untuk menghitung rata-rata laba
bulanan kedai tersebut. Penerimaan total sama dengan 240 pelangan x $1,45 per pelanggan
x26 hari buka rata-rata bulanan: TR = $9.048 per bulan.

LABA
Kedai itu menjual 240 hidangan per hari. Karena ada 12 hidangan es krim dalam satu gallon,
kedai itu persis menggunakan 20 gallon per hari (240 hidangan dibagi 12). Biaya totalnya
adalah $3,27 x 20, atau $65,40, per hari untuk eskrim dan $12 per hari untuk topping (240 x
$0,05). Biaya tenaga kerja yang berubah adalah $5,54 x 8jam x 2 pekerja, atau $88,64 per
hari. Oleh karenanya biaya variable total adalah $166,04 ($65,04+$12,00+$88,64) per hari.
Kedai itu buka 24 hari per bulan, maka biaya variable perbulan adalah $4.137,05.
Dengan menambahkan biaya tetap $3.435 ke biaya variabel $4,317.04, kita
mendapatkan biaya operasi total $7.752,04 per bulan. Dengan demikian, perusahan rata-rata
mendapat laba $1.295,96 per bulan ($9.048 – 7.752,04). Tetapi itu bukanlah “laba ekonomi”
karena kita belum memperhitungkan biaya peluang dan waktu pemilik. Kenyataannya, bila
kta memperhitungkan upah implisit sebesar $2.500 per bulan bagi pemilik, kita melihat
bahwa kedai itu merugi $1.204,04 per bulan ($1.295,96 - $2.500).
Penerimaan Total (TR)...............................................................................................$9.048,00
Biaya Tetap Total (TFC)............................................................................................3.435,00
+ Biaya Variabel Total (TVC)...................................................................................4.317,04
Biaya total (TC)..........................................................................................................7.752,04
Laba Total (TR 2 TC)................................................................................................1.295,96
Penyesuaian atas Gaji Implisit...................................................................................2.500,00
Laba Ekonomi............................................................................................................-1.204,04

Haruskah pengusaha itu bertahan di bisnis tersebut?apabila dia ingin mendapat $2.500 per
bulan dan dia berpikir bahwa tidak ada yang berubah bisnisnya, dia harus menutup kedainya
dalam jangka panjang. Tetapi dua hal yang tetap mebuat berjalan terus: (1) keputusan untuk
buka lebih lama dan (2) harapan akan adanya lebih banyak pelanggan dimasa depan.

JAM BUKA LEBIH LAMA: BIAYA MARJINAL DAN PENERIMAAN MARJINAL


Jam oprasi kedai tuh biasanya adalah tengah hari sampai jam 8 malam. Dalam rangka coba-
coba, pemiliknya memperpanjang jamnya sampai jam sebelas malam untuk satu bulan. Table
berikut memperlihatkan jumlah rata-rata pengunjung pada tiap-tiap jam tambahan:
Jam (malam hari) Pelanggan
8-9 41
9-10 20
10-11 8
Dengan mengasumsikan bahwa pelanggan belakangan ini menghabiskan rata-rata $1,45
kita dapat menghitung penerimaan marjinal dan biaya marjinal bila buka lebih lama. Biaya
marjinal satu hidangan eskrim adalaj $3,27 dibagi 12 = $0,27 + 0,05 (untuk saus) = $0,32
( lihat tabel dibawah ini)

Analisis marjinal memberitahukan bahwa kedai itu seharusnya dibuka 2 jam lagi. Tiap-
tiap hari bila kedai itu tetap buka dari jam 8 sampai 9 malam, toko itu akan mendapat laba
tambahan $59,45 - $24,20 sama dengan $35,25. Tetap buka dari jam 9 hingga jam 10 malam
menambah laba $29,00 -$17,48, sama dengan $11,52. Namun, bila tetap buka selama jam
ketiga, akan mengurangi laba sebab penerimaan marjinal yang dihasilkan dari tetap buka dari
jam 10 hingga jam 11 malam adalah lebih kecil daripada biaya marjinalnya. Pengusaha itu
memutuskan untuk tetap buka 2 jam lebih lama per harinya. Itu menambah $46,77 ($35,25 +
11,52) ke laba tiap-tiap harinya, yang totalnya $1.216,02 per bulan.
Dengan penambahan 2 jam tersebut, kedai itu merubah kerugia ekonomis $1.204,04 per
bulan menjadi laba kecil ($11,98) setelah menghitung upah implisit pemilik sebesar $2.500
per bulan.
Pemilik memutuskan untuk tetap berbisnis. Dia sekarang melayani lebih dari 350
pelanggan per hari, dan harga hidangan es krim telah naik menjadi $2,50 sementara biaya
tidak banyaj berubah. Dalam tahun 2001 dia memperoleh laba hamper $10.000 per bulan.

KESIMPULAN

Apabila kita mengamati kegiatan masyarakat yang terjadi di lingkungan sekitar kita,
maka dapat ditemukan jika banyak sekali aktivitas masyarakat yang berhubungan erat dengan
kegiatan pokok ekonomi. Kegiatan pokok ekonomi adalah hal-hal yang meliputi kegiatan
konsumsi, kegiatan produksi, dan kegiatan distribusi. Akan tetapi bagi kami ketiga kegiatan
pokok ekonomi tersebut tentu menjadi hal yang penting bagi perusahaan-perusahaan besar.
Jika kita mengamati tentu tidak hanya masyarakat yang melakukan kegiatan pokok ekonomi,
tetapi sebagian besar perusahaan juga melakukan kegiatan pokok ekonomi. Terdapat
beberapa perusahaan yang hanya berfokus pada kegiatan produksi, tetapi juga ada beberapa
perusahaan yang kegiatannya berfokus pada pendistribusian. Salah satu tujuan utama
didirikannya perusahaan dalam jangka pendek yaitu untuk memperoleh laba perusahaan.
Perusahaan dapat dikatakan mengalami laba jika pendapatan lebih besar daripada biaya
operasional yang dikeluarkan setiap harinya. Laba atau keuntungan adalah nilai penerimaan
total perusahaan dikurangi biaya total yang dikeluarkan perusahaan.Biaya merupakan
pengorbanan atau pengeluaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau perorangan yang
bertujuan untuk memperoleh manfaat lebih dari aktivitas yang dilakukan tersebut.Dalam
istilah biaya, kadang kala cukup merepotkan dalam membedakan antara costs dan expenses.
(1) Biaya Variabel Total (total variable cost = TVC). Biaya variabel total adalah keseluruhan
biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi variabel. Biaya tetap rata- rata
adalah biaya tetap total dibagi dengan jumlah produksi. (3) Biaya Variabel Rata-Rata
( Average Variable Cost = AVC). Biaya variabel rata-rata adalah biaya variabel total dibagi
dengan jumlah produksi. (4) Biaya Total Rata-Rata ( Average Total Cost = AC). Biaya total
rata-rata adalah biaya total dibagi dengan jumlah produksi. Biaya marginal adalah tambahan
biaya produksi yang digunakan untuk menambah produksi satu unit. Sebaliknya, apabila
pasar memberi harga yang jauh lebih besar daripada biaya yang diperlukan untuk
memproduksi satu unit produknya, perusahaan itu terdorong untuk memperluas keluarannya
(output). Laba yang besar boleh jadi akan menarik pesaing baru ke pasar tersebut.
Penerimaan total adalah jumlah total yang diterima perusahaan dari penjualan produknya,
Perusahaan persaingan secara sempurna menjual masing-masing unit produknya dengan
harga sama, tanpa menghiraukan tingkat keluaran (output) yang telah dipilihnya. Oleh karena
itu, penerimaan total sama dengan harga per unit dikali kuantitas keluaran (output) yang
diputuskan untuk produksi oleh perusahaan itu :. Penerimaan Marjinal (MR) adalah
penerimaan tambahan yang diterima perusahaan ketika perusahaan itu menaikkan
keluarannya (output) sebesar satu unit tambahan. Kurva penerimaan marjinal perusahaan
memperlihatkan berapa penerimaan yang akan diperoleh perusahaan dengan menaikkan
keluarannya (output) sebanyak satu unit pada masing-masing tingkat keluaran (output).
Kurva penerimaan marjinal dan kura permintaan yang dihadapi oleh perusahaan persaingan
adalah identik. Pembahasan dalam beberapa paragraf berikut menyampaikan salah satu
konsep yang paling penting dalam seluruh ilmu ekonomi mikro.

Anda mungkin juga menyukai