Anda di halaman 1dari 7

GRAVIMETRI

Penentuan Jumlah Air yang Terikat pada Tembaga Sulfat

(laporan praktikum dasar-dasar kimia analitik)

Oleh :
Nama : Lindri Anggun Pangestika
Nim : 121270086
Kelompok : 05

LABORATORIUM KIMIA PENDIDIKAN

JURUSAN SAINS

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN

Judul percobaan : gravimetri

Tanggal percobaan : 12 Oktober 2022

Nama : Lindri Anggun Pangestika

Nim : 121270086

Kelompok : 05

Lampung Selatan, 12 Oktober 2022

Mengetahui

Wahyu Kartika Febriyanti

Nim 119270097
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Senyawa yang mengandung atau mengikat molekul air secara kimia sebagai bagian dari
kisi kristal disebut senyawa air hidrat. Molekul air terikat secara kimia dalam senyawa
sehingga molekul air menjadi bagian dari molekul kisi kristal. Misalnya tembaga (II) sulfat
pentahidrat senyawa ini akan mengikat 1 molekul sampai 20 molekul air.
Contoh senyawa hidrat merupakan tembaga sulfat (II) pentahidrat yang ditulis sebagai
(CuSO4.5H2O) yang biasa disenut terusi atau vitrol biru, CuSO4 merupakan senyawa
anhidratnya. Untuk membentuk senyawa anhidrat dapat dilakukan dengan cara pemanasan
yang ditandai dengan perubahan warna putih, dengan proses pendinginan akan
menyebabakan molekul air sebagai hidrat kembalu dari warna senyawa menjadi biru.
Tembaga banyak digunakan pada berbagai barang elektronik, misalnya kabel, kumparan
dan lain lain. Logam tembaga pada barang barang tersebut mengandung kadar tembaga yang
cukup tinggi. Sehingga, biasanya bekas tembaga dari barang barang tersebut diolah Kembali
menjadi logam tembaga baru untuk digunakan pada barang elektronik lagi.
Metode gravimetri memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada konstituen
dapat diuji dan bila perlu factor-faktor koreksi dapat digunakan. Suatu analisis gravimetri
dilakukan bila kadar analit yang terdapat dalam sampel relative besar sehingga dapat
diendapkan dan ditimbang. Sampel yang dapat dianalisis dengan metode gravimetri dapat
berupa sampel padat maupun sampel cair dalam metode penimbangan.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dilakukan praktikum ini yaitu :
1. Menentukan jumlah air yang terikat pada tembaga sulfat
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gravimetri

Gravimetri merupakan cara pemeriksaan jumlah zat yang paling tuan dan yang paling
sederhana dibandingkan dengan cara pemeriksaan kimia lainnya. Analisis gravimetri adalah
cara analisis kuantitatif bedasarkan berat tetap (berat konstannya). Dalam analisis ini, unsur
atau senyawa yang dianalisis dipisahkan dari sejumlah bahan yang dianalisis. Bagian terbesar
analisis gravimetri menyangkut perubahan unsur atau gugus senyawa yang dianalisis menjadi
senyawa lain yang murni dan mantap (stabil), sehingga dapat diketahui berat tetapnya. Berat
unsur atau gugus yang dianalisis selanjutnya dihitung dari rumus senyawa serta berat atom
penyususnnya (Gandjar. 2007).

2.2 Analisis Gravimetri

Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa
tertentu. Bagian terbesar dari penentuan senyawa gravimetri meliputi transformasi unsur atau
radikal senyawa murni stabil yang dapat segera diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang
dengan teliti. Berat unsur dapat dihitung bedasarkan rumus senyawa dan berat atom unsur-
unsur atau senyawa yang dikandung dilakukan dengan berbagai cara seperti metode
pengendapan, metode penguapan, metode elektrolisis atau berbagai macam lainnya. Pada
prakteknya 2 metode pertama adalah yang terpenting yaitu pengendapan dan penguapan.
Metode gravimetri membutuhkan durasi yang Panjang, keberadaan pengotor pada anggota
bisa diuji factor pengoreksi juga dapat dipakai bila perlu (Khopkar, 2002)

2.3 Metoda Gravimetri

Metoda gravimetri adalah suatu metoda analisis secara kuantitatif yang bedasarkan pada
prinsip penimbangan. Analisis gravimetri digunakan pada beberapa bidang diantaranya untuk
mengetahui suatu spesies senyawa dan kandungan-kandungan unsur tertentu/molekul dari
suatu senyawa murni yang diketahui bedasarkan pada perubahan berat. Analisi kandungan air
didalam uranium oksida dengan metoda gravimetri (ASTM C-696) menggunakan alat
microprocessor oven. Air terserap secara fisika oleh suatu bahan padat dan bukan
membentuk ikatan kimia dalam suatu bahan dapat dilepaskan lagi debgan cara membentuk
uap. Pelepasan air ini sangat tergantung pada suhu dan waktu (Okdayani 2010)
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Alat

Alat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu :

1. Oven
2. Desikator
3. Neraca analitik
4. Cawan porselen
5. Spatula

3.2 Bahan

Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu :

1. CuSO4 XH2O

3.3 Diagram Alir

Cawan kosong

- Dimasukkan keoven selama 15 menit


- Dipindahkan kedesikator selama 5 menit
- Ditimbang
- Ditimbang padatan CuSO4.XH2O mengunakan cawan
- Dimasukkan kedalam oven dengan suhu 200 derajat C
- Dibiarkan didalam oven selama 2 jam
- Dikeluarkan dari oven
- Dimasukkan dalam desikator dengan suhu ruangan
- Ditimbang padatan

Hasil
DAFTAR PUSTAKA

Khopkar, 2002, Konsep Dasar Kimia Analitik, UI Press: Jakarta

Okdayani, Yoskasih, 2010, Penentuan Kadar Air Dalam Serbuk UO Dengan Metoda

Gravimetri, volume 12. No 7

Gandjar, Ibnu G, dan Abdul Rohman, 2007, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka

Anda mungkin juga menyukai