Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KMB II

STUDI KASUS HIPOTERMIA DAN HIPERTERMIA MALIGNA

NAMA : DWI PRATIWI TAJUDDIN


TINGKAT : 3B
NIM : PO.71.3.201.18.1.062

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR


PRODI DIII KEPERAWATAN
2020/2021
Studi kasus Hipotermia

Seorang laki-laki usia 35 tahun diselamatkan dari laut setelah berteriak minta tolong. Suhu udara
sekitar adalah -6,5°C, suhu laut adalah 0°C. pasien pingsan karena ditarik dari air dan pada saat kru
ambulans tiba. Dilakukan compresi dan oksigen selama diantar ke rumah sakit. Saat tiba di UGD suhu
rectal 28°C dan elekrokardiograf (EKG) menunjukkan fibrilasi ventrtikel (VF). Defibrilasi dicoba tiga kali
tanpa hasil. Dilakukan intubasi trakea, paru-parunya berventilasi, diberi adrenalin dan lignokain
intravena. Setelah satu jam penanganan, aktivitas jantung spontan dengan sinus bradikardia 40x/menit,
TD 70/20mmHg, suhu meningkat 1°C.

Soal

1. Jelaskan bagaimana hipotermia pada kasus tersebut ?


Jawab : ketika seseorang tenggelam dalam suhu air yang dingin, kemungkinan terjadi
hipotermia. Kondisi tersebut disebabkan oleh suhu tubuh yang berkurang dibawah 35°C. pada
kasus ini suhu udara sekitar adalah -6,5°C, suhu laut adalah 0°C dan pada saat di UGD suhu
rectal 28°C itulah yang memicu terjadinya hipotermia pada pasien tersebut.
2. Jelaskan metode penghangatan yang diperlukan pada kasus tersebut?
Jawab : metode penghangatan aktif

Studi kasus Hipertermia

Seorang laki-laki usia 42 tahun dirawat di unit perawatan post anestesia. Anda sebagai perawat
melihat pasien mengalami kekakuan otot, takipnea dan takikardi. TD 160/90mmHg. Suhu tubuh
sebelum operasi 37°C, saat di ruangan post anestesi 38°C dan meningkat menjadi 40°C. pasien telah
menjalanai operasi ligmen. Pasien mendapatkan anestesi isofluran dan menerima oksigen tambahan
melalui kanula hidung

Soal

1. Jika anda mencurigai pasien mengalami hipertermia maligna, jelaskan bagaimana hal tersebut
terjadi!
Jawab : pada umumnya hipertemia maligna mempunyai gejala seperti kasus di atas yaitu
kekakuan otot,kenaikan suhu tubuh secara cepat yang di tandai dengan Suhu tubuh sebelum
operasi 37°C, saat di ruangan post anestesi 38°C dan meningkat menjadi 40°C. dan takikardi.
2. Apakah pengkajian lain yang diperlukan untuk mendukung bahwa pasien mengalami
hipertermia maligna?
Jawab : pengkajian yang diperlukan untuk mendukung bahwa pasien mengalami hipertermia
maligna yaitu :
 Pengumpulan data
 Analisa data
 Merumuskan masalah
 Analisa masalah
3. Apakah penanganan yang diperlukan pasien tersebut?
Jawab :
 Observasi keadaan umum pasien
 Observasi tanda-tanda vital
 Anjurkan pasien memakai pakaian yang tipis
 Anjurkan pasien banyak istirahat
 Beri kompres hangat di beberapa bagian tubuh seperti ketiak, lipatan paha, leher bagian
belakang
 Beri HE ke pasien dan keluarganya mengenai pengertian,penanganan, dan terapi yang
diberikan tentang penyakitnya
 Beri obat penurun panas seperti paracetamol,asetaminofen

Anda mungkin juga menyukai