Di Susun Oleh : B2
Assalamu’alaikum Warahmatullahiwabarakatuh
Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan
BUKU ini guna memenuhi tugas akhir untuk Modul
Susunan Saraf Tepi dengan judul “ISCHIALGIA”
ii
HALAMAN PENGESAHAN
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................. iii
DAFTAR ISI ........................................................................ iv
PENDAHULUAN ................................................................. 1
METODE PENELITIAN ..................................................... 3
1. Pemeriksaan Subyektif ................................................ 3
2. Pemeriksaan Obyektif ................................................. 3
3. Pemeriksaan Fisik ....................................................... 3
4. Pemeriksaan Spesifik .................................................. 5
5. Diagnosa Fisioterapi ................................................... 8
6. Tujuan Jangka Panjang dan Pendek ............................ 8
7. Intervensi Fisioterapi................................................... 8
PEMBAHASAN .................................................................. 10
PENUTUP ........................................................................... 12
1. Kesimpulan ............................................................... 12
2. Saran ......................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................... 13
iv
PENDAHULUAN
ض ْعفٍ قُ َّوة ً ث ُ َّم ٰج ٰع ٰل مِ ْۢ ْن ٰب ْع ِد قُ َّو ٍة ٰ ض ْعفٍ ث ُ َّم ٰج ٰع ٰل ِم ْۢ ْن ٰب ْع ِد ْ ّللَاُ الَّ ِذ
ٰ ي ٰخلٰقٰكُ ْم ِم ْن ٰه
ش ْيبٰةً ۗيٰ ْخلُقُ ٰما يٰش ٰۤا ُۚ ُء ٰوه ُٰو ا ْلعٰ ِل ْي ُم ا ْلقٰ ِدي ُْر
ٰ ض ْعفًا َّو
ٰ
2
METODE PENELITIAN
1. Pemeriksaan Subyektif
- Anamnesis
- Keluhan Utama
- Riwayat Penyakit Sekarang
- Riwayat Penyakit Terdahulu
2. Pemeriksaan Obyektif
- IPPA
- Lingkup Gerak Sendi
- Muscle Test
- Neurological Tets
- Kemampuan Fungsional
3. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan dengan metode
tertentu dan secara berurutan. Pemeriksaan fisik
menggunakan alat ukur berupa :
3
- VAS (Visual Analog Scale) untuk derajat nyeri
yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
4
4. Pemeriksaan Spesifik
Selain pemeriksaan gerak diperlukan juga
pemeriksaan spesifik untuk lebih memperjelas
permasalahan yang dihadapi. Untuk kasus ini
pemeriksaan spesifik yang dilaksanakan berupa :
- Straight Leg Rissing Test
✓ Posisi awal : telentang, hip adduksi dan
endorotasi, knee lurus. Gerakan terapis
mengangkat tungkai pasien, bila pasien
mengeluh nyeri pada pantat/ paha belakang
untuk lebih meyakinkan bahwa yang
terprovokasi adalah syaraf ischiadicus, sedikit
turunkan tungkai kemudian lakukan gerakan
dorsi fleksi ankle kemudian lepaskan dan pasien
diminta mengangkat kepalanya (fleksi leher).
✓ Interpretasi : bila nyeri pertama terasa di pantat
penekanan syaraf yang sifatnya central atau
karena herniaasi discus.
- Tes patrick dan anti-patrick
✓ Fleksi-abduksi-eksternal rotation ekstensi sendi
panggul.
5
✓ Positif jika digerakkan diluar kemauan terbatas,
sering disertai dengan rasa nyeri. Positif pada
penyakit sendi panggul, negative pada
ischialgia.
- Tes lasegue
✓ Posis awal mengangkat tungkai dalam keadaan
ekstensi.
✓ Positif bila pasien tidak dapat mengangkat
tungkai 60° dan nyeri sepanjang nervus
ischiadicus. Rasa nyeri dan terbatasnya gerakan
sering menyertai radikulopati, terutama pada
herniasi discus lumbalis / lumbo-sacralis.
- Test slump
✓ Posisi awal : Duduk tegak, gerakan terapis
mempertahankan kepala pasien pada posisi
netral, pasien diminta mengendorkan
punggungnya (fleksi lumbal), kemudian beri
tekanan (kompresi) pada bahu kanan kiri untuk
memertahankan posisi fleksi lumbal,
selanjutnya pasien diminta menggerakkan fleksi
lehen dan kepala sejauh mungkin, kemudian
terapis mempertahankan posisi maksimal fleksi
6
vertebrae tersebut dengan memberi tekanan
pada kepala bagian belakang, terapis menahan
kaki pasien pada maksimal dorsi fleksi, pasien
diminta meluruskan (ekstensi) lututnya, jika
pasien tidak mampu meluruskan lututnya
(karena nyeri), tekanan pada kepala dipindah ke
bahu kanan kiri.
✓ Interpretasi : bila saat tekanan pad kepala
dipindah ke bahu pasien, mampu menambah
gerakan ekstensi lutut atau nyeri berkurang,
berarti test positif.
- Test Brudzinski
✓ Posisi awal : telentang dengan kedua tangan di
belakang kepala gerakan aktif fleksi leher diikuti
dengan fleksi hip (dengan knee lurus) kemudian
memfleksikan lututnya.
✓ Interpretasi : bila saat hip di fleksikan (dengan
lutut lurus) nyeri terasa kemudian saat lutut
difleksikan nyeri hilang berarti test positif.
7
5. Diagnosa Fisioterapi
- Impairtment : Nyeri menjalar dari pinggang ke
kedua tungkai kanan dan kiri, penurunan kekuatan
otot fleksor trunk, penurunan ROM fleksi trunk.
- Functional Limitation : Adanya keterbatasan
dalam berjalan, aktivitas mengangkat, berdiri
dengan waktu yang lama.
- Participant Rectriction : Adanya keterbatasan
dalam kehidupan sosial.
7. Intervensi Fisioterapi
- Infrared Dilakukan 3x seminggu selama waktu 5-
20 menit, dengan temperatur 42ᵒ celcius (Ervolino
& ronald, 2016).
8
- TENS (Transcutaneous Electrical Nerve
Stimulation) Dilakukan 2x/minggu, dengan
frekuensi 100 Hz, pulse width: 200 us, selama 30
menit.
- Neural Mobilization Dilakukan Passive straight
leg raise dengan posisi ankle dorsi fleksi, ditahan
30 detik dengan 10x pengulangan, dilakukan 3x
per hari.
9
PEMBAHASAN
10
Neural mobilization dapat mengurangi transmisi
nyeri akibat peradangan pada jaringan saraf. Kemudian,
mampu meningkatkan adaptasi saraf perifer akibat
cedera saraf dan menurunkan tekanan pada saraf.
Peningkatan kemampuan adaptasi saraf tepi
menyebabkan penurunan reaksi hipoksia oleh edema di
dalam saraf dan mengurangi kompresi pada jaringan
saraf sehingga nyeri berkurang.
11
PENUTUP
1. Kesimpulan
Adanya pengaruh dari pemberian modalitas
intervensi fisioterapi berupa IR, TENS dan Neural
Mobilization kepada pasien low back pain yaitu
ischialgia yang dilakukan sebanyak 2 kali terapi
adanya menunjukkan perubahan pada persepsi nyeri,
perubahan pada kekuatan otot dan ROM trunk pada
kasus ischialgia.
2. Saran
Diharapkan penelitian ini dapat dilanjutkan
sehingga mendapatkan hasil yang lebih efektif dari
sebelumnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Ui, C., Cheol, YK., Young, HP., Gak, HB., and Chan,
WN. (2016) „The effects of self-mobilization techniques
for the sciatic nerves on physical functions and health of
low back painpatients with lower limb radiating pain‟,
the journal of physical therapy science, pp. 46–50
14