Anda di halaman 1dari 8

KELOMPOK 3

PENILAIAN
PENEMPATAN
Dosen Pengampu : Asrianti, S.Pd., M.Pd.
Anggota Kelompok3

A11120054 - Rusdiana
A11120089 - Bella Putri Indriani
A11120060 - Ryzklilah
A11120092 - Aulia
A11120067 - Kade Marlina
A11120095 - Dinny Anggraini L.
A11120069 - Sintia Febrianti K.
A11120099 - Gita Oktavianti
A11120074 - Multazam
A11120104 - ST. Nasrah
A11120080 - Teungku Pangeran
Pengertian Penilaian Penempatan
Penilaian penempatan digunakan untuk
"menempatkan" siswa ke dalam suatu mata
pelajaran, tingkat pembelajaran, atau program
akademik.

Menurut Gronlund, Linn, dan Miller (2009)


tujuan penilaian penempatan adalah untuk
menentukan keterampilan prasyarat, tingkat
penguasaan pembelajaran yang dituju, dan cara
belajar yang terbaik.
Misalnya, penilaian ini dapat digunakan untuk
menentukan apakah seorang siswa siap untuk mata
pelajaran aljabar atau pembelajaran aljabar dengan
tingkat yang lebih tinggi.

Karena itu, penilaian penempatan diberikan sebelum


pembelajaran atau program dimulai, dan tujuan
dasarnya adalah untuk mencocokkan siswa dengan
pengalaman belajar yang sesuai serta memenuhi
kebutuhan belajar mereka yang khusus (berkaitan
dengan minat dan bakat).
Pelaksanaan Tes Penempatan
Tahapan persiapan pelaksanaan tes penempatan
didasarkan pada beberapa faktor pertimbangan, di antaranya
seperti faktor usia peserta placement test yang dapat
dikategorikan berdasarkan jenjang sekolah dan faktor latar
belakang pendidikan peserta placement test (Vidi, 2014: 3).

Bentuk tes penempatan (placement test) dapat berupa tes


tertulis (pilihan ganda dan tes uraian) dan tes lisan atau
wawancara. Paket tes akan terbagi kedalam beberapa
tingkatan butir pertanyaan. Tingkatan yang dimaksud adalah
mulai dari dasar 1 sampai tindak lanjut (merujuk pada tingkat
ketrampilan).
Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaan fisik dan
psikologi, bakat, kemampuan, pengetahuan, pegalaman
keterampilan, sikap, dan aspek-aspek lain yang dianggap
perlu bagi kepentingan pendidikan peserta didik
selanjutnya.

Waktu pelaksanaan Penilaian ini biasanya


dilaksanakan sebelum peserta didik menduduki kelas
tertentu sewaktu penerimaan murid baru atau setelah
naik kelas pada saat memilih jurusan. Kemungkinan
penilaian ini dapat juga dilakukan setelah peserta didik
mengikuti pelajaran selama satu semester, satu tahun
sesuai dengan maksud lembaga pendidikan yang
bersangkutan.
Sebagai contoh, seorang siswa berusia 8 tahun,
yang merupakan usia rata-rata kelas 2 SD. Melalui
placement test, akan ditentukan apakah siswa
tersebut memang layak berada di kelas 2 SD.

Kemampuan belajar seperti ketrampilan menulis,


membaca, dan berhitung, dapat menjadi tolak ukur.
Apabila siswa masih kesulitan dalam menjalankan
beberapa ketrampilan tersebut, maka dapat menjadi
hambatan belajar jika dipaksakan berada dalam
tingkatan yang tidak sesuai.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai