Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : KHALISHA MARSHERA NURWAHYUNI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 043218108

Kode/Nama Mata Kuliah : MKWU4108/BAHASA INDONESIA

Kode/Nama UPBJJ : 23/BOGOR

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
No Jawaban
1 1. Bahasa berfungsi untuk mengungkapkan diri. Bahasa sebagai cara komunikasi untuk memperkenalkan diri,
mengungkapkan pendapat, mengatakan hal yang diinginkan atau hal yang tidak disukai, dan berekspresi.
2. Bahasa berfungsi untuk mengungkapkan dunia di sekitarnya atau mengutarakan pengalaman. Bahasa
sebagai media komunikasi untuk memaparkan ilmu atau pengalaman ke orang lain.
3. Bahasa berfungsi untuk mencipta. Bahasa pada hakikatnya memiliki awal dari sebuah kata sehingga menjadi
langkah awala menciptakan suatu hal.
4. Bahasa berfungsi untuk mengkomunikasikan informasi baru. Bahasa menjadi media komuniaksi untuk
menybarkan informasi secara berbicara, menulis, ataupun mendengarkan.
2

• bahasa daerah
awal
• bahasa penjajah

• perguruan tinggi
28/10/1928
• sumpah pemuda

• penyempurnaan
20/10/1943 bahasa
Indonesia

Penjelasan :
Pada awalnya penduduk asli bangsa Indonesia masih menggunakan Bahasa daerah dan hanya
beberapa orang saaja yang berbasa Indonesia. Pada masa itu komunikasi dengan Bahasa Indonesia minim
sekali daripada Bahasa dari koloni penjajah. Awal perkembangan penggunaan Bahasa Indonesia saat Jepang
membuat kebijakan untuk tidak lagi menggunakan Bahasa Belanda sama sekali dan terbuka bagi pamakaian
Bahasa Indonesia baik saat sekolah, di kantor, atau kehidupan sehari-hari. Walaupun maksud Jepang adalah
mengganti bahsa dari Belanda ke Jepang, dalam masa transisi tersebut para pemuda perguruan tinggi
memperkuat Bahasa Indonesia dengan mengumpulkan para pemuda dari berbagai suku demi persatuan dan
kesatuan gunakan lah Bahasa Indonesia dan tersebar lah informasi ini melalui media koran atau radio.
Penyebaran informasi ini begi luas hingga pelosok karena menimbulkan perasaan nasionalisme bahkan
Jepang pun kesulitan berkomunikasi dengan daerah hingga belajar Bahasa Indonesia. Pemerintah
pendudukan Jepang terpaksa mengabulkan keinginan bangsa Indonesia untuk menyempurnakan bahasa
demi pelaksanaan Sumpah Pemuda 1928. Maka pada tanggal 20 Oktober 1943, Kantor Pengajaran Jepang
di Jawa, atas desakan dari beberapa tokoh Indonesia mendirikan Komisi (Penyempurnaan) Bahasa
Indonesia.
Sumber: https://sejarah-smu.blogspot.com/2015/09/perkembangan-bahasa-indonesia-masa-penjajahan-
jepang.html

3 1. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Resmi Negara. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa resmi Negara
doigunakan dalam semua aspek formal seperti dokumen negara, pidato negara, upacara, penyusunan
undang-undang, rapat dewan, hingga radio dan televisi. Bahasa resmi negara juga menjadi komunikasi
timbal balik antarpemerintah dan masyarakat.
2. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Pengantar dalam Dunia Pendidikan. Bahasa Indonesia sebagai
Bahasa pengantar dilembaga-lembaga Pendidikan semua tingkatan memiliki Bahasa yang sama dan
memiliki pemahaman yang baik. Di daerah, keteladanan guru dalam berbahasa Indonesia harus
diperhatikan tanpa mengurangi cintra bhasa daerahnya masing-masing.
3. Bahasa Indonesia sebagai Alat Perhubungan Tingkat Nasional. Bahasa Indonesia sebagai Alat
Penghubung antara pemerintah dan masyarakat luas, alay perhubungan antardaerah dan antarsuku, dan
pernghubung masyarakat yang memiliki latar belakang sosial budaya dan Bahasa ibu yang berbeda-beda.
Bahasa Indonesia menyebar ke pelosok dengan baik membuat komunikasi secara akrab dan lancer sehingga
terhindar dari kesalahpahaman komunikasi dalam menyampaikan kebijakan ataupun strategi tanpa
meninggalkan identitas kesukuan. Seni sastra, syair, lirik lagu, dan perfilman telah berkembang hingga
Bahasa Nasional ini memmiliki nuansa perasaan yang halus untuk diungkapkan.
4. Bahasa Indonesia sebagai Alat Pengembangan Kebudayaan Nasional, Ilmu Pengetahuan, dan
Teknologi. Bahasa Indonesia untuk membina dan mengembangkan kebudayaan nsional, memperluas
ilmu pengetahuan dan teknologi modern melalui buku, penerjemahan, penyajian Pendidikan.
4 1. Artikel menunjukan sisi positif parenting budaya jepang. Parenting ada 4 jenis yaitu otoriter, berwibawa,
permisif, dan overprotective. Artikel menunjukan sisi positif dari stereotif parenting budaya jepang yang sering
kompetitif hingga membuat tekanan besar keanak,.
2.1. Sebutkan dan Jelaskan 4 gaya parentingg secara sederhana?
2.2. Apa yang dimaksud dengan orang tua merupakan cerminan anak?
2.3. Bagaimana gaya parenting yang dipraktikan budaya Jepang?
3. Parenting ada 4 jenis yaitu otoriter, berwibawa, permisif, dan overprotective. Hal yang harus diperhatikan dalam
memahami streotif parenting budaya Jepang antara lain hubungan antara orang tua dan anak yang sangat
dekat, orang tua adalah cerminan anak, orang tua dan anak adalah setara dan memperhatikan tentang
perasaan dan emosi.
4. Parenting memiliki 4 jenis gaya; otoriter yaitu memaksakan kehendaknya, berwibawa yaitu menjadi panutan
yang teladan, permisif yaitu tidak memberikan batasan dengan kepercayaan, overprotektif yaitu sangat
melindungi hingga banyak membatasi kegiatan. Hal yang harus diperhatikan dalam memahami streotif
parenting budaya Jepang: Ibu dan anak memiliki hubungan yang sangat dekat agar merasakan kasih sayang
orangtuanya; orang tua adalah cerminan anak karena orangtua mengasuh anaknya hingga menjadi role model
dan memberi kesempatan bereksplorasi, berkontribusi untuk memahami hak dan kewajiban, dan kesempatan
berkegiatan sosial; orang tua dan anak adalah setara dalam arti memberikan ruang, mengurangi batasan,
menjadi teman dan setara, menjadi pribadi yang mandiri, dapat berpikir dan menentukan pilihan sebagai
bentuk demokratis dan dipersiapkan untuk dapat siap menjadi orang dewasa; dan terakhir memperhatikan
tentang perasaan dan emosi dengan cara memahami dan menghormati perasaanya sendiri, melakukan hal
yang tidak mempermalukannya, mengajari sikap empati dan saling menghormati. Setelah membaca sedikit
stereotip gaya asuh orangtua di Jepang, dapat dipahami bahwa gaya asuhnya merupakan perpaduan antara
sedikit gaya permisif, gaya authoritative (berwibawa).
5.1. Parenting memiliki 4 jenis gaya; otoriter yaitu memaksakan kehendaknya, berwibawa yaitu menjadi panutan
yang teladan, permisif yaitu tidak memberikan batasan dengan kepercayaan, overprotektif yaitu sangat melindungi
hingga banyak membatasi kegiatan.
5.2. Orang tua adalah cerminan anak karena orangtua mengasuh anaknya hingga menjadi role model dan memberi
kesempatan bereksplorasi, berkontribusi untuk memahami hak dan kewajiban, dan kesempatan berkegiatan sosial
5.3. Gaya asuhnya merupakan perpaduan antara sedikit gaya permisif, gaya berwibawa.
5 1. Perhitungan neraca karbon padang lamun di Indonesia dapat dilakukan dengan memanfaatkan formula
yang telah dikembangkan
2. Nilai rata-rata cadangan karbon dari jumlah cadangan karbon atas dan bawah permukaan sebesar 1,15
ton karbon
3. Padang lamun merupakan tumbuhan berbunga yang bermanfaat sebagai layanan ekosistemnya,
layanan karbon biru, untuk mitigasi perubahan iklim. karbon yang disimpan dan dilepaskan kembali
oleh ekosistem vegetasi laut hingga target penurunan emisi karbon sebesar 29% yang harus
disumbangkan oleh sektor laut. Pengembangan metode riset dilakukan dengan sarana yang kurang
memadai dan data yang sulit representatif karena wilayah Indonesia yang Luas. Tahun 2013 hanya
sembilan lokasi yang bisa di data hingga 2018 berkembang menjadi 19 lokasi. Adanya Model statistik
yaitu Robust Linear Mixed Models (rLMMs) digunakan untuk menentukan korelasi dipublikasikan dan
Hasilnya dapat menghitung perkiraan total cadangan karbon. Seagrass Carbon Converter, aplikasi
berbasis web, dapat menunjukan potensi neraca karbon biru ekosistem padang lamun. Contoh,
konstanta 4% berdasarkan hasil riset dari pengolahan secara data lokal termasuk relevan dengan luas
dan berbagai tempat sampai memenuhi target skala mikro atau meso ekosistem.

Anda mungkin juga menyukai