Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT DAN PRODUK DOMESTIK

REGIONAL BRUTO TERHADAP PENYALURAN KREDIT


PERBANKAN BANK UMUM
DI RIAU

Oleh:
Suci Tesa Fitria
Pembimbing : Anthony Mayes dan Darmayuda

Faculty of Economics Riau University, Pekanbaru, Indonesia


e-mail : sucifitriat@gmail.com

The Effect Of Lending Rates And Gross Domestic Regional Product


Against On Bank Lending Of Commercial Banks In Riau

ABSTRACT

Riau is a province that is actively regional development. The development


aims to create a society that is advanced and independent Riau. The conditions
need support from the banks, particularly in terms of lending. The purpose of this
study was to determine lending rates and gross domestic regional product of the
loan portfolio of commercial banks in Riau. The results showed that mortgage
interest rates and gross domestic regional product significantly influence the
commercial bank lending in Riau. Partially, variable lending rates both working
capital loans, investment loans, and consumer loans, has a negative and not
significant effect on total loans in Riau. While gross domestic regional product
variable has a positive and significant impact on working capital loans,
investment credit and consumer loans,. Simultaneously, the variable mortgage
interest rates and gross domestic regional product has a significant effect on bank
lending of commercial banks in Riau.

Keywords: Lending Rates, Gross Domestic Regional Product, Commercial Banks,


Riau.

PENDAHULUAN
Riau merupakan salah satu masyarakat Riau yang maju dan
provinsi yang sedang berkembang di mandiri.
Indonesia yang sedang giat Untuk dapat melaksanakan dan
melakukan pembangunan daerah. tercapainya tujuan pembangunan
Pembangunan itu bertujuan untuk daerah dibutuhkan banyak
mewujudkan masyarakat yang adil pembiayaan (dana). Pada kondisi
dan makmur merata material dan seperti ini dukungan dari perbankan
spiritual, serta tercapainya kualitas sangat diharapkan sebagai penyedia

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 1


dana. Sebagaimana yang tertuang kantor bank umum pada tahun 2009
dalam UU No.10 Tahun 1998 tentang sebanyak 380, tahun 2010 sebanyak
Perbankan yaitu bank adalah “Badan 420, tahun 2011 sebanyak 470, tahun
usaha yang menghimpun dana dari 2012 sebanyak 506, dan tahun 2013
masyarakat dalam bentuk simpanan sebanyak 605 kantor. (Sumber :
dan menyalurkan dana tersebut SEKDA Riau Tahun 2013).
kembali kepada masyarakat dalam Dalam 5 tahun sejak 2008,
bentuk kredit atau bentuk-bentuk perbankan Riau mengalami
lainnya dalam rangka meningkatkan peningkatan yang berarti baik dari
taraf hidup rakyat banyak.” segi aset, dana yang dihimpun,
Bank umum merupakan bagian maupun kredit yang disalurkan. Aset
dari perbankan nasional yang perbankan di Provinsi Riau
memiliki fungsi utama sebagai mengalami pertumbuhan rata-rata
penghimpun dan penyalur dana sebesar 14,80% per tahun ditengah
masyarakat serta pemberi jasa dalam melemahnya kondisi perbankan
lalu lintas pembayaran. Dengan nasional karena kelesuan ekonomi
fungsi utama yang demikian, bank global.
umum memiliki peranan yang sangat Berdasarkan uraian diatas,
strategis dalam menyelaraskan dan penulis melihat adanya pengaruh
menyeimbangkan unsur-unsur suku bunga kredit dan produk
pemerataan pembangunan. Saat ini domestik regional bruto terhadap
Riau merupakan salah satu provinsi penyaluran kredit perbankan bank
terkaya di Indonesia, dan sumber umum di Riau. Untuk itu penulis
dayanya didominasi oleh sumber mengambil judul “Pengaruh Suku
alam, terutama minyak bumi, gas Bunga Kredit dan Produk
alam, karet, dan kelapa sawit. Letak Domestik Regional Bruto Terhadap
Riau yang strategis menjadikannya Penyaluran Kredit Perbankan
sebagai lalu lintas perdagangan dunia. Bank Umum di Riau.
Keadaan ekonomi Riau yang Rumusan Masalah
semakin membaik, membuat kondisi Berdasarkan uraian diatas, maka
perbankan bank umum di Riau rumusan masalah yang dapat diambil
semakin bertumbuh. Jumlah jaringan

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 2


sebagai kajian dalam penelitian ini produk, bahan baku dan komponen,
adalah sebagai berikut : dan sebagainya dan membayarnya
1. Apakah suku bunga kredit dan kembali dalam jangka waktu yang
produk domestik regional bruto ditentukan.
berpengaruh signifikan terhadap Menurut Bank Indonesia, kredit
penyaluran kredit bank umum di bank umum adalah tagihan kepada
Riau ? sektor swasta domestik (termasuk
2. Faktor apa yang paling dominan pembiayaan prinsip syariah) yang
mempengaruhi penyaluran kredit hanya mencakup kredit yang
bank umum di Riau ? diberikan oleh bank umum yang
beroperasi di wilayah Indonesia.
Telaah Pustaka (Statistik Ekonomi Keuangan
1. Kredit Indonesia, 2009:8).
Kata kredit berasal dari bahasa
Latin credere yang berarti percaya Kredit Bank Umum
atau to believe atau trust. Menurut Berdasarkan undang-undang
Undang-undang Perbankan No. 10 pokok Perbankan nomor 7 tahun
tahun 1998 “Kredit adalah 1992, struktur perbankan di Indonesia
penyediaan uang atau tagihan yang terdiri atas bank umum dan BPR.
dapat dipersamakan dengan itu, Perbedaan utama bank umum dan
berdasarkan persetujuan atau BPR adalah dalam hal kegiatan
kesepakatan pinjam-meminjam antara operasionalnya. BPR tidak dapat
bank dengan pihak lain yang menciptakan uang giral, dan memiliki
mewajibkan pihak peminjam untuk jangkauan dan kegiatan operasional
melunasi utangnya setelah jangka yang terbatas. Selanjutnya, dalam
waktu tertentu dengan pemberian kegiatan usahanya dianut dual bank
bunga.” system, yaitu bank umum dapat
Menurut Pass dan Lowes melaksanakan kegiatan usaha bank
(1994:125), kredit adalah suatu konvensional dan atau berdasarkan
fasilitas keuangan yang prinsip syariah. Sementara prinsip
memungkinkan seseorang atau badan kegiatan BPR dibatasi hanya dapat
usaha meminjam uang untuk membeli melakukan kegiatan usaha bank

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 3


konvensional atau berdasarkan a. Kredit produktif, yaitu kredit
prinsip syariah. yang digunakan untuk
Bank umum merupakan bagian peningkatan usaha atau
dari perbankan nasional yang produksi atau investasi.
memiliki fungsi utama sebagai b. Kredit konsumtif, merupakan
penghimpun dan penyalur dana kredit yang digunakan untuk
masyarakat serta pemberi jasa dalam dikonsumsi atau dipakai
lalu lintas pembayaran. Dengan secara pribadi.
fungsi utama yang demikian, bank c. Kredit perdagangan,
umum memiliki peranan yang sangat merupakan kredit yang
strategis dalam menyelaraskan dan digunakan untuk kegiatan
menyeimbangkan unsur-unsur perdagangan dan biasanya
pemerataan pembangunan. untuk membeli barang
dagangan yang
Jenis-Jenis Kredit pembayarannya diharapkan
Menurut Kasmir (2002:99-101), dari hasil penjualan barang
secara umum jenis-jenis kredit yang dagangan tersebut.
disalurkan oleh lembaga keuangan
dapat dilihat dari berbagai segi, antara 3. Dilihat dari segi jaminan :
lain : a. Kredit dengan jaminan, yaitu
1. Dilihat dari segi kegunaan: kredit yang diberikan dengan
a. Kredit investasi, yaitu kredit suatu jaminan tertentu.
yang biasanya digunakan b. Kredit tanpa jaminan, yaitu
untuk keperluan perluasan kredit yang diberikan tanpa
usaha atau membangun jaminan barang atau orang
proyek baru. tertentu.
b. Kredit modal kerja, yaitu
kredit yang digunakan untuk 2. Suku Bunga Kredit
keperluan meningkatkan Tingkat bunga adalah harga yang
produksi dalam menghubungkan masa kini dan masa
operasionalnya. depan (Mankiw, 2007:89). Ahli
2. Dilihat dari segi tujuan kredit: ekonomi klasik berpendapat bahwa

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 4


suku bunga menentukan besarnya penjumlahan tingkat bunga riil
tabungan maupun investasi yang akan ditambah inflasi. Adanya kenaikan
dilakukan dalam perekonomian. atau penurunan inflasi akan
Sedangkan menurut Keynes suku berdampak pada kenaikan atau
bunga ditentukan oleh permintaan dan penurunan tingkat bunga kredit.
penawaran uang (Sukirno, 2000:73- Menurut Keynes (Widyatsari dan
83). Mayes, 2009:63), variabel bunga
Menurut Pass dan Lowes merupakan variabel penghubung
(1994:313), bunga adalah biaya atas antara sektor moneter (pasar uang)
pinjaman uang. Bunga dapat dengan sektor riil (pasar barang).
dibayarkan atas sejumlah bentuk Perubahan-perubahan yang terjadi di
pinjaman jangka pendek dan jangka sektor moneter akan ditransfer ke
panjang termasuk pinjaman bank, sektor riil akibat kenaikan atau
hipotik, kredit cicilan, sewa, pinjaman penurunan tingkat bunga. Perubahan
stok, surat hutang, obligasi, surat- tingkat bunga akan mempengaruhi
surat berharga pemerintah, dan surat tingkat investasi dan pengeluaran
perintah untuk membayar. agregat, yang pada akhirnya akan
Kasmir (2002:121), bunga bank mempengaruhi tingkat pendapatan
dapat diartikan sebagai balas jasa nasional yang merupakan tolak ukur
yang diberikan oleh bank berdasarkan tingkat kesejahteraan masyarakat.
prinsip konvensional kepada nasabah Pendapat aliran Keynes tentang
yang ingin membeli atau menjual tingkat bunga ini dijelaskan melalui
produknya atau harga yang harus teori yang dikenal dengan Liquidity
dibayar kepada nasabah (yang Preference Theory. Teori ini
memiliki simpanan) dengan yang menjelaskan bahwa tingkat bunga
harus dibayar oleh nasabah kepada menentukan banyak atau tidaknya
bank (nasabah yang memperoleh permintaan akan dana liquid di
pinjaman). masyarakat. Permintaan uang tersebut
Menurut Mankiw (2003:86), mempunyai hubungan yang negatif
secara teori tingkat bunga yang dengan tingkat bunga. Semakin tinggi
dibayarkan bank adalah tingkat bunga tingkat bunga, maka akan semakin
nominal yang merupakan

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 5


rendah jumlah keseimbangan uang riil 1. Pendekatan Produksi
yang diminta. 2. Pendekatan Pengeluaran
3. Pendekatan Pendapatan
3. Produk Domestik Regional Menurut Mankiw (2003: 23)
Bruto dalam analisis makro pengukuran
Produk Domestik Regional Bruto dalam perekonomian suatu daerah
(PDRB) adalah jumlah output total adalah Produk Domestik Regional
yang dihasilkan dalam batas wilayah Bruto (PDRB). PDRB mengukur
suatu daerah selama satu tahun aliran pendapatan dan pengeluaran
(Samuelson & Nordhaus, 1992:112). dalam perekonomian selama periode
Mankiw (2003:23) menjelaskan tertentu. Pertumbuhan ekonomi
bahwa secara umum Produk berkaitan dengan proses peningkatan
Domestik Regional Bruto (PDRB) produksi barang dan jasa dalam
dapat dihitung berdasarkan harga kegiatan ekonomi masyarakat. Untuk
konstan atau berdasarkan harga mengukur pertumbuhan ekonomi,
berlaku. Untuk memperoleh PDRB nilai PDRB yang digunakan adalah
harga konstan, kita harus menentukan PDRB berdasarkan harga konstan
tahun dasar (based year), yang (PDRB riil) sehingga angka
merupakan tahun dimana pertumbuhan yang dihasilkan
perekonomian berada dalam kondisi merupakan pertumbuhan riil yang
baik/stabil serta perhitungan output terjadi karena adanya tambahan
barang dan jasa perekonomian yang produksi.
dihasilkan tidak dipengaruhi oleh
perubahan harga. Metode penelitian
Perhitungan Produk Domestik Lokasi yang menjadi penelitian
Regional Bruto secara konseptual adalah Riau, dengan mengkaji
menggunakan tiga macam pengaruh Suku Bunga Kredit dan
pendekatan, yaitu: pendekatan Produk Domestik Regional Bruto
produksi, pendekatan pengeluaran terhadap Penyaluran Kredit
dan pendekatan pendapatan (Metadata Perbankan Bank Umum di Riau,
Bank Indonesia, 2013:85) dimana waktu penelitiannya adalah
periode tahun 2002 – 2013.

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 6


Data yang digunakan dalam regional bruto maka akan dianalisis
penelitian ini adalah data sekunder dengan menggunakan analisis regresi
“time series” yang diperoleh dari linear berganda (multiple
lembaga-lembaga atau instansi- regressions). Dengan menggunakan
instansi antara lain Bank Indonesia Eviews. dapat digambarkan dalam
(BI) dan Badan Pusat Statistik (BPS). suatu bentuk fungsional sebagai
Data sekunder yang digunakan dapat berikut:
juga diperoleh dari literature-literatur Dengan menggunakan model
dan data-data dari berbagai sumber analisis regresi linear sederhana
yang relevan dan dianggap bisa dengan rumus (Gujarati, 2006) :
melengkapi seperti buku-buku, jurnal Y = β0 + β1X1 + β2X2 + µ
dan lembaga lain. Penelitian ini Keterangan:
menggunakan data sekunder, maka Y : Penyaluran kredit bank
teknik pengumpulan data yang umum di Riau (Juta Rp).
dilakukan adalah dengan mendatangi β : Intercept.
langsung instansi/pihak yang terkait β β : Koefisien regresi.
dengan objek penelitian maupun : Suku bunga kredit (%).
mengakses melalui internet yang : Pertumbuhan ekonomi (%).
berkaitan dengan masalah yang µ : Disturbance Error atau
dibahas. Adapun data yang digunakan kesalahan pengganggu pada
disini adalah data perkembangan persamaan linier.
penyaluran kredit bank umum di
Riau, suku bunga pinjaman Rupiah Hasil penelitian dan pembahasan
yang diberikan bank umum menurut Dalam penelitian ini perhitungan
konstruksi pembentuk kredit, serta dilakukan dengan menggunakan program
data PDRB (Produk Domestik SPSS for Windows versi 18.0 , maka
Regional Bruto) dan pertumbuhan setelah data-data diinput diperoleh hasil

ekonomi Riau tahun 2002 sampai perhitungan sebagai berikut:

tahun 2013.
Untuk mengetahui pengaruh suku
bunga kredit dan produk domestik

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 7


Tabel 1. Ringkasan Hasil Penelitian Pengaruh Suku Bunga Kredit Modal
Kerja dan Produk Domestik Regional Bruto Terhadap Penyaluran
Kredit Modal Kerja Bank Umum di Riau.
Dependent Variable: LOG(MK)
Method: Least Squares
Date: 05/25/15 Time: 10:42
Sample: 2002 2013
Included observations: 12
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
PDRB 5.73E-05 5.49E-06 10.42312 0.0000
SMK -0.001588 0.031073 -0.051102 0.9604
C 13.52950 0.636546 21.25455 0.0000
R-squared 0.971930 Mean dependent var 15.89505
Adjusted R-squared 0.965692 S.D. dependent var 0.650746
S.E. of regression 0.120533 Akaike info criterion -1.181460
Sum squared resid 0.130755 Schwarz criterion -1.060234
Log likelihood 10.08876 F-statistic 155.8135
Durbin-Watson stat 1.831563 Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber : Lampiran

1. Berdasarkan hasil pada tabel 1 ( = 5%) adalah -0,051102 dan


diperoleh nilai F hitung dengan tingkat probabilitas (sig) adalah
taraf signifikan 95% ( = 5%) 0,9604. Hal ini dapat
adalah 155,8135 dan tingkat disimpulkan bahwa pada taraf
probabilitas (sig) adalah 0,000. level of significant 95% suku
Hal ini dapat disimpulkan bahwa bunga kredit modal kerja tidak
pada taraf level of significant berpengaruh signifikan terhadap
95% secara bersama-sama penyaluran kredit modal kerja di
seluruh variabel bebas yaitu suku Riau.
bunga kredit modal kerja dan 3. Nilai t hitung dari produk
produk domestik regional bruto domestik regional bruto dengan
berpengaruh terhadap penyaluran taraf signifikan 95% ( = 5%)
kredit modal kerja di Riau. adalah 10.42312 dan tingkat
2. Diperoleh nilai t hitung dari probabilitas (sig) adalah 0,000.
variabel suku bunga kredit modal Hal ini dapat disimpulkan bahwa
kerja dengan taraf signifikan 95% pada taraf level of significant

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 8


95% produk domestik regional sebesar -0,001588 terhadap total
bruto berpengaruh signifikan kredit modal kerja. Artinya ketika
terhadap penyaluran kredit modal terjadi kenaikan suku bunga
kerja di Riau. kredit modal kerja sebesar 1
persen, maka total kredit modal
Berdasarkan tabel 1, disusun kerja akan mengalami penurunan
persamaan regresi sebagai berikut : sebesar 0,001588%.
Log Y = 13,52950 – 0,001588 X1 + 2. Variabel PDRB (X2) memiliki
5,73E-05 X2 nilai koefisien regresi yang
Dari hasil perhitungan dan positif sebesar 5,73E-05 terhadap
persamaan analisis statistik koefisien total kredit modal kerja. Artinya
regresi linear berganda di atas, maka ketika terjadi kenaikan PDRB
dapat diartikan sebagai berikut : sebesar 1 persen, maka total
1. Variabel suku bunga kredit kredit modal kerja akan
modal kerja (X1) memiliki nilai mengalami kenaikan sebesar
koefisien regresi yang negatif 5,73E-05%.
Tabel 2. Ringkasan Hasil Penelitian Pengaruh Suku Bunga Kredit
Investasi dan Produk Domestik Regional Bruto Terhadap
Penyaluran Kredit Investasi Bank Umum di Riau.
Dependent Variable: LOG(INV)
Method: Least Squares
Date: 05/25/15 Time: 10:45
Sample: 2002 2013
Included observations: 12
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
PDRB 4.56E-05 4.07E-06 11.20088 0.0000
SINV -0.035158 0.023185 -1.516439 0.1637
C 14.33471 0.479767 29.87846 0.0000
R-squared 0.989159 Mean dependent var 15.75113
Adjusted R-squared 0.986750 S.D. dependent var 0.575159
S.E. of regression 0.066205 Akaike info criterion -2.379804
Sum squared resid 0.039448 Schwarz criterion -2.258577
Log likelihood 17.27882 F-statistic 410.6036
Durbin-Watson stat 3.120106 Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber : Lampiran

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 9


1. Berdasarkan hasil pada tabel 2 95% produk domestik regional
diperoleh nilai F hitung dengan bruto berpengaruh signifikan
taraf signifikan 95% ( = 5%) terhadap penyaluran kredit
adalah 410,6036 dan tingkat investasi di Riau.
probabilitas (sig) adalah 0,000.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa Berdasarkan tabel diatas, disusun
pada taraf level of significant persamaan regresi sebagai berikut :
95% secara bersama-sama Log Y = 14,33471 – 0,035158 X1 +
seluruh variabel bebas yaitu suku 4,56E-05 X2
bunga kredit investasi dan produk Dari hasil perhitungan dan persamaan
domestik regional bruto analisis statistik koefisien regresi
berpengaruh terhadap penyaluran linear berganda diatas, maka dapat
kredit investasi di Riau. diartikan sebagai berikut :
2. Diperoleh nilai t hitung dari 1. Variabel suku bunga kredit
variabel suku bunga kredit investasi (X1) memiliki nilai
investasi dengan taraf signifikan koefisien regresi yang negatif
95% ( = 5%) adalah -1.516439 sebesar -0,0351586 terhadap
dan tingkat probabilitas (sig) total kredit investasi. Artinya
adalah 0,1637. Hal ini dapat ketika terjadi kenaikan suku
disimpulkan bahwa pada taraf bunga kredit investasi sebesar
level of significant 95% suku 1%, maka total kredit investasi
bunga kredit investasi akan mengalami penurunan
berpengaruh signifikan terhadap sebesar 0,035158%.
penyaluran kredit investasi di 2. Variabel PDRB (X2) memiliki
Riau. nilai koefisien regresi yang
3. Nilai t hitung dari variabel positif sebesar 4,56E-05 terhadap
produk domestik regional bruto total kredit investasi. Artinya
dengan taraf signifikan 95% ( = ketika terjadi kenaikan PDRB
5%) adalah 11.20088 dan tingkat sebesar 1%, maka total kredit
probabilitas (sig) adalah 0,000. investasi akan mengalami
Hal ini dapat disimpulkan bahwa kenaikan sebesar 4,56E-05%.
pada taraf level of significant

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 10


Tabel 3. Ringkasan Hasil Penelitian Pengaruh Suku Bunga Kredit
Konsumsi dan Produk Domestik Regional Bruto Terhadap
Penyaluran Kredit Konsumsi Bank Umum di Riau.

Variabel Koefisien Std. Eror Thitung Sig. Fhitung Sig


-
X1 -2525742,766 388222,762 ,000 39,231 0,000a
6,506
X2 -
-2283576,842 959512,627 ,000
2,380
C 6,809E7 7,299E6 9,329 ,041
R = 0,869 Durbin Collinearity Statistics
Variabel
R2 = 0,702 Watson Tolerance VIF
Nilai F Tabel = 4,26 X1 0,792 1,263
1,613
Nilai t tabel ( = 5%) = 2,262 X2 0,792 1,263
Sumber : Lampiran
1. Berdasarkan hasil pada tabel 5.4. bunga kredit investasi tidak
diperoleh nilai F hitung dengan berpengaruh signifikan terhadap
taraf signifikan 95% ( = 5%) penyaluran kredit investasi di
adalah 410,6036 dengan Riau.
probabilitas sebesar 0,000 , 2. Diperoleh nilai t hitung dari
artinya bahwa pada taraf level of variabel PDRB dengan taraf
significant 95% secara bersama- signifikan 95% ( = 5%) adalah
sama seluruh variabel bebas yaitu 11,20088 dan tingkat probabilitas
suku bunga kredit investasi dan (sig) adalah 0,000. Hal ini dapat
PDRB berpengaruh signifikan disimpulkan bahwa pada taraf
terhadap penyaluran kredit level of significant 95% PDRB
investasi di Riau. berpengaruh signifikan terhadap
1. Diperoleh nilai t hitung dari penyaluran kredit investasi di
variabel suku bunga kredit Riau.
investasi dengan taraf signifikan
95% ( = 5%) adalah -1,516439 Berdasarkan tabel diatas, disusun
dan tingkat probabilitas (sig) persamaan regresi sebagai berikut :
adalah 0,1637. Hal ini dapat Log Y = 14,33471 – 0,035158 X1 +
disimpulkan bahwa pada taraf 4,56E-05 X2
level of significant 95% suku

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 11


Dari hasil perhitungan dan persamaan penyaluran kredit modal kerja
analisis statistik koefisien regresi bank umum di Riau
linear berganda diatas, maka dapat a. Suku bunga kredit modal kerja
diartikan sebagai berikut : dan PDRB berpengaruh
1. Variabel suku bunga kredit signifikan terhadap
investasi (X1) memiliki nilai penyaluran kredit modal kerja
koefisien regresi yang negatif bank umum di Riau. Secara
sebesar -0,0351586 terhadap total parsial, variabel suku bunga
kredit investasi. Artinya ketika kredit modal kerja memiliki
terjadi kenaikan suku bunga pengaruh yang negatif dan
kredit investasi sebesar 1%, maka tidak signifikan terhadap total
total kredit investasi akan kredit modal kerja yang
mengalami penurunan sebesar disalurkan di Riau. Sedangkan
0,035158%. variabel PDRB memiliki
2. Variabel PDRB (X2) memiliki pengaruh yang positif dan
nilai koefisien regresi yang signifikan terhadap kredit
positif sebesar 4,56E-05 terhadap modal kerja. Secara simultan,
total kredit investasi. Artinya variabel suku bunga kredit
ketika terjadi kenaikan PDRB modal kerja dan pertumbuhan
sebesar 1%, maka total kredit ekonomi memiliki pengaruh
investasi akan mengalami yang signifikan terhadap
kenaikan sebesar 4,56E-05%. penyaluran kredit modal kerja
bank umum di Riau.
Simpulan dan Saran b. Berdasarkan hasil perhitungan
Berdasarkan hasil penelitian statistik dari Eviews, variabel
mengenai pengaruh suku bunga kredit PDRB adalah faktor yang
dan PDRB terhadap penyaluran kredit paling dominan yang
perbankan bank umum di Riau, maka mempengaruhi penyaluran
dapat diambil simpulan sebagai kredit bank umum di Riau.
berikut:
1. Pengaruh suku bunga kredit 2. Pengaruh suku bunga kredit
modal kerja dan PDRB terhadap investasi dan PDRB terhadap

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 12


penyaluran kredit investasi bank 3. Pengaruh suku bunga kredit
umum di Riau konsumsi dan PDRB terhadap
a. Suku bunga kredit investasi penyaluran kredit konsumsi di
dan PDRB berpengaruh Riau.
signifikan terhadap a. Suku bunga kredit konsumsi
penyaluran kredit investasi dan PDRB berpengaruh
bank umum di Riau. Secara signifikan terhadap
parsial, variabel suku bunga penyaluran kredit konsumsi
kredit investasi memiliki bank umum di Riau. Secara
pengaruh yang negatif dan parsial, variabel suku bunga
tidak signifikan terhadap total kredit konsumsi memiliki
kredit investasi yang pengaruh yang negatif dan
disalurkan di Riau. Sedangkan tidak signifikan terhadap total
variabel PDRB memiliki kredit konsumsi yang
pengaruh yang positif dan disalurkan di Riau. Sedangkan
signifikan terhadap kredit variabel PDRB memiliki
investasi yang disalurkan. pengaruh yang positif dan
Secara simultan, variabel suku signifikan terhadap kredit
bunga kredit investasi dan konsumsi yang disalurkan.
PDRB memiliki pengaruh Secara simultan, variabel suku
signifikan terhadap bunga kredit konsumsi dan
penyaluran kredit investasi PDRB memiliki pengaruh
bank umum di Riau. yang signifikan terhadap
b. Berdasarkan hasil perhitungan penyaluran kredit konsumsi
statistik dari Eviews, variabel bank umum di Riau.
PDRB adalah faktor yang b. Berdasarkan hasil perhitungan
paling dominan yang statistik dari Eviews, variabel
mempengaruhi penyaluran PDRB adalah faktor yang
kredit investasi bank umum di paling dominan yang
Riau. mempengaruhi penyaluran
kredit konsumsi bank umum
di Riau.

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 13


Berdasarkan simpulan diatas ada kembali kepada masyarakat
beberapa saran sebagai berikut : dalam bentuk kredit.
1. Untuk meningkatkan penyaluran 3. Pemerintah yang dalam hal ini
kredit di Riau, maka sebaiknya juga merupakan otoritas moneter,
bank-bank umum harus lebih harus bisa mengeluarkan
proaktif dan kreatif dalam kebijakan yang dapat merangsang
pemberian kredit pada usaha- pertumbuhan kredit dengan cara
usaha yang memerlukan dana memberikan kemudahan dan
untuk meningkatkan output, keluwesan bagi bank umum dan
terutama usaha-usaha mikro yang BPR dalam menjalankan dan
sering terkendala masalah modal. mengelola dana yang ada untuk
Suku bunga kredit, baik itu suku disalurkan kembali (dalam
bunga kredit modal kerja, suku bentuk kredit), atau melalui
bunga kredit investasi, maupun kebijakan moneter yang dapat
suku bunga kredit konsumsi mendorong masyarakat untuk
harus disesuaikan dengan kondisi melakukan investasi yang
perekonomian yang ada untuk nantinya akan meningkatkan
merangsang PDRB dan PDRB dan pertumbuhan
pertumbuhan ekonomi di Riau. ekonomi di Riau.

2. Peran serta masyarakat juga


sangat diperlukan dalam hal DAFTAR PUSTAKA
perkembangan kredit ini. Salah
satunya yaitu masyarakat Bank Indonesia, 2007-2013. Statistik
Ekonomi dan Keuangan
diharapkan lebih aktif dalam
Daerah (SEKDA). BI:
membantu penyediaan dana Jakarta.
untuk kebutuhan investasi
Badan Pusat Statistik, 2013. Laporan
maupun modal kerja dengan cara Perekonomian Indonesia.
BPS: Jakarta.
meningkatkan tabungan yang
akan berdampak pada besarnya Gujarati, Damodar, 2006. Dasar-
Dasar Ekonometrika jilid 1,
modal yang dapat digunakan oleh
Erlangga, Jakarta.
perbankan untuk disalurkan

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 14


Gujarati, Damodar, 2006. Dasar- Sukirno, Sadono, 2005. Teori
Dasar Ekonometrika jilid 2, Pengantar Makroekonomi
Erlangga, Jakarta Edisi Ketiga. Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada.
http://finansial.bisnis.com/read/20140
105/90/195501/ekonomi- Widyatsari, Any dan Athony Mayes,
melemah-aset-perbankan- 2009. Ekonomi Moneter II.
riau-tetap-tumbuh-148-per- Pekanbaru : Cendikia Insani.
tahun. Source : Antara.
Editor : Hery Lazuardi. www.bi.go.id. Metadata Statistik
Diakses 10 Juni 2014. Ekonomi dan Keuangan
Daerah, April 2013. Diakses
Kasmir, 2002. Bank dan Lembaga 28 Januari 2014.
Keuangan Lainnya Edisi 6,
Jakarta: PT. Raja Grafindo www.bps.go.id. BI Rate dan Suku
Persada Bunga Kredit Rupiah
Menurut Kelompok Bank,
Mankiw, Gregory, 2003. Teori 2002-2013. Diakses tanggal
Makroekonomi Edisi Kelima. 25 Februari 2014.
Jakarta : Erlangga.

Pass, Christopher dan Lowes, Bryan,


1994. Kamus Lengkap
Ekonomi Edisi Kedua.
Jakarta : Erlangga.

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 15

Anda mungkin juga menyukai