Anda di halaman 1dari 17

06/09/2014

THERMODINAMIKA
TEKNIK
(Subtansi)

Pengajar :
SAMSUL HADI

JURUSAN MESIN POLITEKNIK NEGERI MALANG


THERMODINAMIKA 1

1. Pengantar
• Termodinamika adalah ilmu yang membahas hubungan antara
panas dan kerja
• Pada bidang teknik mesin, ilmu themodinamika digunakan pada
perencanaan pembangkit/ penggerak mula dan proses
pemanasan serta pendinginan
• Penggerak mula dapat dikelompokkan antara lain : mesin uap,
motor bakar torak (bensin, diesel) dan turbin gas
• Untuk menganalisa mesin-mesin tersebut diperlukan
pengetahuan tentang sifat-sifat atau kelakuan dari uap dan gas
sebagai medium serta proses-proses yang terjadi seperti proses
ekspansi, dan proses kompresi

THERMODINAMIKA 2

1
06/09/2014

1. Pengantar
• Untuk menganalisa mesin-mesin tersebut diperlukan
pengetahuan tentang sifat-sifat atau kelakuan dari uap dan gas
sebagai medium serta proses-proses yang terjadi seperti proses
ekspansi, dan proses kompresi
• Untuk menganalisa dari keadaan sebenarnya harus diperlihatkan
siklus-siklus ideal tanpa memperhitungkan hal-hal praktis yang
terjadi
• Siklus-siklus tersebut kemudian dimodifikasi sehingga
menggambarkan keadaan sebenarnya dari mesin.

THERMODINAMIKA 3

1. Pengantar

Menjaga kondisi tubuh Pengkondisian udara Pesawat udara

Radiator pada mobil Pembangkit tenaga System refrijerasi

THERMODINAMIKA 4

2
06/09/2014

2. Sifat –Sifat Thermodinamis Zat


2.1. Sifat –Sifat Zat
• Berapa-sifat zat diperlukan untuk menjelaskan keadaan dari zat
antara lain :
tekanan,
suhu,
volume
dan energi
• Sifat-sifat zat yang tergantung pada masa zat disebut sifat ektensif
(volume, dan energi)
• Sedangkan sifat yang tidak dipengaruhi oleh masa zat disebut
sifat intensif ( tekanan dan suhu)
• Jika sifat ektensif dibagi dengan massa, maka didapatkan keadaan
spesifik, misal volume spesifik adalah volume/massa (v = V/m).

THERMODINAMIKA 5

2.1. Sifat –Sifat Zat

THERMODINAMIKA 6

3
06/09/2014

2.2. Temperatur thermodinamis


The Concept of Temperature
•Without realizing its significance, Galileo (ca 1630)
developed a crude thermometer
•Fahrenheit (1715); measured temperature by expansion of a
fluid (mercury)
•Celsius (1742) defined 0oC as the melting point of ice;
100oC as the boiling point of water; with a scale in between
linear with expansion of fluid – why?
•Lavoisier (1780) realized that matter is composed of discrete
atoms and molecules
• Dalton (1808), temperature interpreted as a measure of
particle speed (gas) or vibration (solid)
THERMODINAMIKA 7

2.2. Temperatur thermodinamis


•Kelvin (ca 1885) introduced the notion of the absolute zero
temperature, where all atomic motion stops:
T(K) = T(oC ) + T0; absolute zero is 0 K or -T0oC
. How to determine T0 ?

Absolute zero = - 273 oC


THERMODINAMIKA 8

4
06/09/2014

2.2. Temperatur thermodinamis

• Kalau gas didinginkan pada volume tetap, maka


tekanan akan berkurang 1/273,16 untuk penurunan
temperatur 1oC
• Pada temperatur –273,16 tekanan gas tersebut
mencapai angka 0, ini berarti bahwa gerakan molekul-
molekul gas tersebut berhenti
• Volume gas ideal akan berkurang 1/273,16 untuk
penurunan temperatur 1oC
• Titik suhu –273,16 oC disebut titik 0 (nol) absolut atau
0oK.

THERMODINAMIKA 9

2.2. Temperatur thermodinamis

THERMODINAMIKA 10

5
06/09/2014

2.2. Temperatur thermodinamis

• Temperatur Rankine adalah sebanding dengan temperatur


Kelvin, bila TR menyatakan temperatur Rankine, maka
TR = 9/5 t
• Bila TF menyatakan temperatur Fahrenheit, hubungan dengan
Rankine dapat dinyatakan
TF = TR – 459,67 oR
• Dari kedua persamaan diatas dapat dituliskan
TF = 9/5 t +32oF

THERMODINAMIKA 11

2.3. Sifat-sifat uap


Sifat-sifat uap dapat dijelaskan dengan
peristiwa pemanasan terhadap satu satuan
massa air pada tekanan konstan

• Dari gambar menunjukkan cairan bertekanan


dipanaskan, akibatnya temperatur T akan naik
dan volume spesifik juga naik sampai
temperatur dimana cairan tersebut mulai
menguap dan berubah dari fase cair ke fase
gas

THERMODINAMIKA 12

6
06/09/2014

2.3. Sifat-sifatuap

Selama perubahan fase, temperatur T tetap


konstan, tetapi volume spesifik v akan naik dengan
cepat

THERMODINAMIKA 13

Pada awal penguapan dikatakan bahwa cairan


tersebut jenuh, sedangkan pada akhir penguapan
dikatakan bahwa cairan tersebut jenuh kering (dry
saturated).

THERMODINAMIKA 14

7
06/09/2014

Diantara kedua keadaan tersebut terdapat


campuran antara cairan dan uap, sehingga disebut
sebagai uap basah

THERMODINAMIKA 15

• Setelah proses penguapan selesai, maka pemanasan yang diteruskan akan


menghasilkan kenaikan T dan v dan uapnya dikatakan superheated
• Perbedaan antara temperatur jenuh dengan temperatur pemanasan yang
diteruskan disebut the degree of superheated

THERMODINAMIKA 16

8
06/09/2014

Diagram p-V

Pada diagram titik A adalah titik kritis


Bagian AB disebut sebagai saturated liquid line dan
bagian AC disebut sebagai saturated vapour line

THERMODINAMIKA 17

Campuran Saturated Liquid and Saturated Vapor


Misal titik f berada pada daerah cairan dan titik g berada pada
daerah gas, maka untuk menentukan kondisi disembarang titik
(p) antara cairan gas dapat digambarkan sebagai berikut

THERMODINAMIKA 18

9
06/09/2014

• Diantara keadan f dan g, dimana baik tekanan maupun temperatur konstan


dan tidak independent, sebagian air menguap dan keadaan ini dinyatakan
oleh kwalitas uap (dryness fraction) x,
dimana :
x = massa uap jenuh kering/massa total cairan dan uap

THERMODINAMIKA 19

• Campuran pada P terdiri dari x bagian uap jenuh kering dan (1-x) bagian
jenuh, sehingga volume spesifik pada p adalah :
Vp = (1 – x) vf + vg
= vf + x(vg – vf) = vf + x vfg
x = (vp – vf)/(vg – vf)
x = (vp – vf)/vfg , Dimana : vg - vf = vfg

THERMODINAMIKA 20

10
06/09/2014

• Sifat-sifat lain pada p dapat dicari dengan cara yang


sama khususnya u, dan h dapat dihitung dengan
rumus :
up = uf + x ufg
dimana ufg = ug – uf
dan hp = hf + xhfg
dimana hfg = hg - hf

THERMODINAMIKA 21

2.4. Tabel-tabel dan diagram termodinamika

• Biasanya tabel-tabel disediakan untuk cairan jenuh dan uap


jenuh dan diberikan untuk tekanan dan temperatur jenuh
tertentu
• Tabel-tabel tersebut memuat antara lain : vf, vg, ug, hf, hfg, hg,
sf, sfg, dan sg
• Tabel ini akan membantu menentukan u, h, atau s untuk cairan
jenuh, uap basah, dan uap jenuh kering

THERMODINAMIKA 22

11
06/09/2014

2.4. Tabel-tabel dan diagram termodinamika


 Contoh tabel untuk uap air

THERMODINAMIKA 23

2.4. Tabel-tabel dan diagram termodinamika


 Contoh diagram MOLLIER untuk uap air

THERMODINAMIKA 24

12
06/09/2014

Contoh soal

1. Dari tabel, tentukan :


a. Volume spesifik uap air dengan kwalitas uap x = 0,8 pada tekanan
21 (bar),

Jawab :
Kwalitas uap (x) = (vp – vf)/vfg
Dari tabel untuk uap dengan tekanan 21 bar, diperoleh vf = dan
vfg =
Maka besarnya vp =

THERMODINAMIKA 25

Contoh soal

1. Dari tabel, tentukan :


b. Entalpi spesifik uap air dengan kwalitas uap x = 0,7 pada tekanan
22 (bar).

Jawab :
Kwalitas uap (x) = (hp – hf)/hfg
Dari tabel untuk uap dengan tekanan 22 bar, diperoleh hf = dan
hfg =
Maka besarnya hp =

THERMODINAMIKA 26

13
06/09/2014

Contoh soal

1. Dari tabel, tentukan :


c. Entalpi spesifik dari cairan bertekanan, pada 25 (bar) dan 214,8
(°C).
Jawab :
Dari tabel untuk uap dengan tekanan 25 bar, dan pada temperatur
214,8 (°C).
Diperoleh besarnya hp =

THERMODINAMIKA 27

Soal
1. Dari tabel, tentukan :
d. Energi dalam spesifik cairan jenuh pada 23 (bar).
e. Volume spesifik uap kering jenuh pada 21 (bar).
f. Inthalphi spesifik uap pada 15 (bar) dan 300 (°C).
g. Volume spesifik uap pada 16 (bar) dan 400 (°C).
h. Intahalphi spesifik uap pada 20 (bar) dan 325 (°C).
i. Keadaan uap pada 25 (bar) dan 223,9 (°C)
j. Keadaan uap pada 25 (bar) dan 275 (°C).

THERMODINAMIKA 28

14
06/09/2014

2.5. Persamaan Gas Ideal


 Dalam thermodinamika, gas yang dipergunakan
sebagai benda kerja (working subtance) umumnya
dianggap bersifat sebagai gas ideal
 Hal ini disebabkan karena sifat-sifat dari gas ideal
hanya berbeda sedikit dari sifat-sifat gas
sesungguhnya
 Gas ideal (sempurna) adalah gas dimana tenaga ikat
molekul-molekulnya dapat diabaikan.

THERMODINAMIKA 29

2.5. Persamaan Gas Ideal


Persamaan untuk gas ideal pv = R.T ,
dimana : p = tekanan absolut
v = volume jenis ga
R = konstanta gas
T = suhu absolut gas

Untuk v = V/m,
maka berlaku persamaan pV = mRT
Dimana :
V = volume gas sebenarnya
m = masa gas

THERMODINAMIKA 30

15
06/09/2014

2.5. Persamaan Gas Ideal


pV = mRT
 harga R = Ro/M ,
 besarnya Ro (konstanta gas universal) = 8,3143
kJ/kg mol K
 Gas sempurna adalah gas dengan kapasitas
panas konstan
 Hubungan antara kapasitas panas pada volume
konstan dan tekanan konstan dapat dinyatakan
R = cp - cv
 Persamaan energi (h2-h1) = cp (T2 –T1)

THERMODINAMIKA 31

Contoh soal

1. Suatu gas sempurna berat molekulnya 2 dan kalor


spesifik pada tekanan konstan, cp = 14,41 (kj/kg K).
Tentukan harga-harga R dan , untuk Ro = 8,3143 (kj/kg
mol).

Jawab : R = Ro/M , besarnya R =


dari R = cp – cv , besarnya cv =
diperoleh  = cp/cv =

THERMODINAMIKA 32

16
06/09/2014

Contoh soal

2. Berapa perubahan entalpi spesifik kalau oksigen


(gas sempurna) dengan berat molekul 32
dipanaskan dari 20 (°C) ke 50 (°C).
Untuk oksigen,  = 1,4 , Ro = 8,3143 (kj/kg mol.K

Jawab : (h2-h1) = cp (T2 –T1)

THERMODINAMIKA 33

17

Anda mungkin juga menyukai