Anda di halaman 1dari 7

NAMA : INTAN JELITA HARAHAP

KELAS : TATA RIAS REG-B

NIM : 5213144018

JAWABAN:

1) Menurut pendapat saya mengenai pemberian hukuman dalam kasus tersebut dimana sesuai teori
yakni "Hukuman sebagai alat pendidikan" kurang tepat, yakni sebaiknya keempat siswa tersebut
diskorsing selama 1 minggu dulu atau lebih dan diadakannya perjanjian/sanksi apabila mengulangi kasus
yang sama agar mereka lebih jera.

2) a) Perencanaan pembelajaran sebagai teknologi


Untuk mendorong peserta didik agar dapat mengembangkan tingkah laku kognitif dan teori-
teori konstruktif nya dalam menghadapi solusi dan problem pengajaran.
b) Perencanaan pembelajaran sebagai suatu sistem, untuk menyusun sumber dan prosedur
dalam menggerakkan pembelajaran agar dapat di implementasikan sebagai acuan sistem
perencanaan
c) Perencanaan pembelajaran sebagai disiplin, untuk memperhatikan hasil dari penelitian dan
teori tentang strategi pengajaran dan implementasinya terhadap strategi tersebut.
d) Perencanaan pembelajaran sebagai sains (science), untuk mengetahui detail spesifikasi dari
pengembangan, implementasi, evaluasi, dan pemelihara dalam situasi agar memfasilitasi
pembelajaran.
e) Perencanaan pembelajaran sebagai proses, untuk memberikan kualitas pembelajaran secara
khusus dari teori dasar sehingga untuk kedepannya dapat di analisis menyesuaikan
kebutuhan dari proses pembelajaran agar mencapai tujuan pembelajaran termasuk evaluasi
terhadap materi pembelajaran dan aktivitas
f) Perencanaan pembelajaran sebagai realitas, untuk mengembangkan ide yang berhubungan
pengajaran dari waktu ke waktu dalam suatu proses yang dikerjakan dengan mengecheck
secara berkala dan tersistematis sesuai tuntutan sains.
Jadi melihat dari beberapa penjelasan diatas, maka perencanaan pembelajaran harus
menyesuaikan konsep pendidikan dan pengajaran yang di anut dalam kurikulum khususnya
silabus yang menjadi acuan dalam penyusunan perencanaan program pengajaran, tentu agar
lebih efektif dan efisien dalam melaksanakan proses pembelajaran dan dapat dikatakan
serangkaian proses penyusunan materi pembelajaran dengan media pembelajaran, penggunaan
pendekatan, dan metode pembelajaran dengan penilaian dan alokasi waktu yang dilaksanakan
dengan masa tertentu untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan.
3) 1. Model ASSURE
Model desain pembelajaran Assure ini adalah suatu model desain pembelajaran yang
merupakan sebuah formulasi untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) yang beriorientasi kelas.
Heinich mengungkapkan bahwa model desain pembelajaran ini terdiri atas enam tahap kegiatan
sebagai berikut:
- Analyze learners
- States objectivies
- Select methods, media, and material
- Utilize media and materials
- Require learners participation
- Evaluate and revise
2. Model ADDIE

Model ADDIE (Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate). ADDIE muncul pada tahun 1990-an yang


dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda.Salah satu fungsinya ADIDE yaitu menjadi pedoman dalam
membangun perangkat dan infrastruktur program pelatihan yang efektif, dinamis dan mendukung
kinerja pelatihan itu sendiri.

Model ini menggunakan 5 tahap pengembangan yakni :


1) Analysis
2) Design
3) Development
4) Implementation
5) Evaluation

3. Model Kemp

Model desain system interuksional yang dikembangkan oleh Kemp merupakan model yang membentuk
siklus.

Menurut Kemp pengembangan desain sistem pembelajaran terdiri atas komponen-komponen, yang
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, tujuan dan berbagai kendala yang timbul,yakni :

- Hasil yang ingin dicapai

- Analisi tes mata pelajaran

- Tujuan khusus belajar

- Aktivitas belajar

- Sumber belajar

- Layanan pendukung

- Evaluasi belajar

- Tes awal
- Karakteristik belajar

4. Model Banathy

Model desain sistem pembelajaran dari Banathy berbeda dengan model Kemp. Model ini memandang
bahwa penyusunan sisten instruksional dilakukan melalui tahapan-tahapan yang jelas. Terdapat 6 tahap
dalam mendesain suatu program pembelajaran yakni:

- Menganalisis dan merumuskan tujuan

- Merumuskan kriteria tes yang sesuai dengan tujuan

- Menganalisis dan merumuskan kegiatan belajar

- Merancang sistem

- Mengimplementasi dan melakukan kontrol kualitas sistem

- Mengadakan perbaikan dan perubahan berdasarkan hasil evaluasi

5. Model Dick and Carrey

Seperti desain model banathy, dalam mendesain pembelajaran model Dick and Cery harus dimulai
dengan mengidentifikasi tujuan pembelajaran umum. Menurut model ini, sebelum desainer
merumuskan tujuan khusus yakni performance goals, perlu menganalisis pembelajaran serta
menentukan kemampuan awal siswa terlebih dahulu.

Langkah–langkah Desain Pembelajaran menurut Dick and Carey adalah:

- Mengidentifikasikan tujuan umum pembelajaran.

- Melaksanakan analisi pembelajaran

- Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa

- Merumuskan tujuan performansi

- Mengembangkan butir–butir tes acuan patokan

- Mengembangkan strategi pembelajaran

- Mengembangkan dan memilih materi pembelajaran

- Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif


- Merevisi bahan pembelajaran

- Mendesain dan melaksanakan evaluasi sumatif.

6. Model PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional)

Model PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional) adalah model yang dikembangkan di
Indonesia untuk mendukung pelaksanaan kurikulum 1975. PPSI berfungsi untuk mengefektifkan
perencanaan dan pelaksanaan program pengajaran secara sistemis, untuk dijadikan sebagai pedoman
bagi guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar.

PPSI terdiri dari 5 tahap yakni:

- Merumuskan tujuan

- Mengembangkan alat evaluasi

- Mengembangkan kegiatan belajar mengajar

- Mengembangkan program kegiatan pembelajaran yakni merumuskan materi pelajaran

- Pelaksanaan program

7. Model Gerlach dan Ely

Model pengebangan intruksional yang di kembangan Gerlach dan Ely ini maksudkan untuk pedoman
perencanaan mengajar.

Menurutnya langkah langkah dalam pengembangan intruksional terdiri dari:

- Merumuskan tujuan intruksional

- Menentukan isi materi pelajaran

- Menetukan kemampuan awal peserta didik

- Menentukan teknik dan strategi

- Pengelompokan belajar

- Menentukan pembagian waktu

- Menentukan ruang

- Memilih media intruksional yang sesuai


- Mengevaluasi hasil belajar

- Menganalisis umpan balik.

4) Menurut pendapat saya perlunya mempertimbangkan faktor emosional siswa dalam merancang
pembelajaran yakni dikarenakan adanya pematangan sistem saraf dan otot yang mana dapat
mengembangkan potensi untuk berbagai macam reaksi. Pengalaman belajar mereka akan
menentukan reaksi potensial mana yang akan mereka gunakan untuk menyatakan kemarahan
dan emosional lainnya dalam belajar sehingga ini lah yang akan menunjang pola pikir siswa
dalam belajar.
5) a) Pencapaian kemampuan kognitif dengan metode strategi pembelajaran:
Strategi kognitif merupakan kemampuan internal yang terorganisasi sehigga dapat membatu
peserta didik dalam proses belajar, berpikir, memecahkan suatu permasalahan dan mengambil
keputusan. Sehingga semua tujuan pembelajaran dapat tercapai baik ranah kognitif, afektif, dan
psikomotornya.
b) Pencapaian kemampuan afektif dengan metode strategi pembelajaran:
Pengembangan strategi pembelajaran afektif, merupakan pembelajaran yang berkaitan
dengan sikap, yang lebih menekankan pada nilai, bagaimana seseorang dapat bertindak dan
dapat memilah apa yang dipandang benar adan apa yang dipandang salah.

c) Pencapaian kemampuan psikomotorik dengan metode strategi pembelajaran:


Pengembangan strategi pembelajaran psikomotorik, merupakan pembelajaran yang
berkaitan dengan skill atau domain yang meliputi perilaku gerakan dan koordinasi jasmani,
keterampilan motorik dan kemampuan fisik seseorang. Keterampilan yang akan
berkembang jika sering dipraktikkan ini dapat diukur berdasarkan jarak, kecepatan,
ketepatan, teknik dan cara pelaksanaan.

d) Pencapaian kemampuan kognitif dengan metode pendekatan pembelajaran:


Pendekatan kognitif merupakan pendekatan pengajaran bahasa yang memfokus pada peran
kognitif. Istilah pendekatan kognitif muncul sehubungan dengan adanya ide-ide mengenai
kognitivisme, mentalisme, dan kemampuan kognitif dalam belajar berbahasa.
e) Pencapaian kemampuan afektif dengan metode pendekatan pembelajaran:
Pendekatan afektif merupakan suatu sudut pandang yang digunakan oleh para pendidik
dalam mengambil langkah untuk menentukan metode pengajaran dengan tujuan agar
proses pendidikan lebih humanis dan lebih mudah mencapai tujuannya.
f) Pencapaian kemampuan psikomotorik dengan metode pendekatan pembelajaran:
Pendekatan psikomotorik merupakan pendekatan yang berhubungan dengan aktivitas fisik
dimana jika sering dipraktikkan akan menciptakan suatu skill atau bakat seperti menari,
melukis, dan sebagainya.
g) Pencapaian kemampuan kognitif dengan metode model pembelajaran:
Model pembelajaran kognitif ialah gaya belajar aktif yang berfokus pada membantu Anda
mempelajari cara memaksimalkan potensi otak Anda. Ini memudahkan Anda untuk
menghubungkan informasi baru dengan ide-ide yang ada sehingga memperdalam memori
dan kapasitas retensi Anda.
h) Pencapaian kemampuan afektif dengan metode model pembelajaran:
Model pembelajaran afektif berbeda dengan pembelajaran intelektual dan keterampilan,
karena segi afektif sangat bersifat subjektif, lebih mudah berubah, dan tidak ada materi
khusus yang harus dipelajari.

i) Pencapaian kemampuan psikomotorik dengan metode model pembelajaran:

Model pembelajaran psikomotorik yang cenderung dengan aktivitas fisik yang sering
dipraktikkan dalam suatu pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai