Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH DIKLAT (PENDIDIKAN DAN PELATIHAN) TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN

DI BANK BPR ROKAN HULU

PENGARUH DIKLAT (PENDIDIKAN DAN PELATIHAN) TERHADAP


PRESTASI KERJA KARYAWAN DI BANK BPR ROKAN HULU

Hidayat1, Nurasyiah1
Fakultas Ekonomi Universitas Pasir Pengaraian
Email : ayat_pasie@yahoo.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pelaksanaan diklat, prestasi kerja
karyawan serta pengaruh diklat terhadap prestasi kerja karyawan di Bank BPR Rokan
Hulu.Sampel penelitian menggunakan teknik sampling jenuh (sensus), dengan jumlah
sebanyak 32 orang. Analisis data menggunakan regresi linear sederhana diperoleh hasil
sebesar 0,712, menunjukkan hubungan yang kuat antara diklat (pendidikan dan pelatihan)
dengan prestasi kerja karyawan, serta berpengaruh positif. Hasil perhitungan koefisien
determinasi yaitu 39,6% yang berarti bahwa diklat (pendidikan dan pelatihan)berpengaruh
terhadap prestasi kerja sebesar 39,6%, sedangkan sisanya 60,4% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dari hasil perhitungan pengujian hipotesis
menunjukkan lebih besar dari yaitu 4,438 > 1,697 sehingga hipotesis
yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan diklat (pendidikan dan
pelatihan) terhadap prestasi kerja karyawan dapat diterima.
Kata Kunci: Diklat (pendidikan dan pelatihan), Prestasi Kerja
PENDAHULUAN karyawan sangatlah penting dan
Sebuah lembaga atau organisasi, baik peranannya dalam pengambilan keputusan
bersifat profit maupun nonprofit, akan tentang berbagai hal, seperti identifikasi
memiliki ketergantungan pada aspek kebutuhan program pendidikan dan
sumber daya manusia. Sumber daya pelatihan, rekrutmen, seleksi, program
manusia memiliki faktor kendali yang pengenalan, penempatan, promosi, sistem
dapat menentukan keberlangsungan sebuah imbalan dan berbagai aspek lain dari
perusahaan. Dapat dikatakan demikian keseluruhan proses manajemen
karena faktor sumber daya manusia dalam sumberdaya manusia secara efektif.
hal kualitasnya akan menentukan kualitas Bank BPR Rokan Hulu yang bergerak
organisasi tersebut yang nantinya dibidang jasa yang memberikan beberapa
berpengaruh pada kelangsungan hidupnya. jenis pelayanan pada masyarakat yang pada
Salah satu yang dapat dijadikan parameter umumnya berdomisili di daerah Kabupaten
tentang kualitas kerja sumber daya manusia Rokan Hulu. Bank BPR Rokan Hulu
adalah tingkat prestasi kerja yang ada pada menyadari bahwa sumberdaya manusia
sumber daya manusia tersebut. merupakan faktor yang sangat penting
Pengelolaan sumberdaya manusia yang dalam kegiatan perbankan dan pihak Bank
baik akan berdampak pada prestasi kerja, BPR Rokan Hulu menyadari betul bahwa
prestasi kerja merupakan hal yang penting mereka membutuhkan karyawan-karyawan
karena berhubungan dengan keberlang yang berkualitas untuk mendukung
sungan perusahaan. Pentingnya prestasi kegiatan operasional perusahaan.
kerja yang diterapkan secara objektif, Salah satu cara Bank BPR Rokan Hulu
terlihat pada minimal dua kepentingan, untuk mendapatkan karyawan-karyawan
yaitu bagi para pegawai, prestasi kerja yang berkualitas yaitu dengan melakukan
berperan sebagai umpan balik tentang pendidikan dan pelatihan (diklat) terhadap
berbagai hal seperti kemampuan, keletihan, karyawan sehingga dapat meningkatkan
kekurangan dan potensi yang pada kemampuan mereka. Bank BPR Rokan
gilirannya bermanfaat untuk menentukan Hulu perlu melakukan program pendidikan
tujuan, jalur, rencana dan pengembangan dan pelatihan (diklat) mengingat bahwa
kariernya. Bagi perusahaan, prestasi kerja kegiatan usahanya berhubungan langsung

Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 6 No. 1 Januari 2017 71


PENGARUH DIKLAT (PENDIDIKAN DAN PELATIHAN) TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN
DI BANK BPR ROKAN HULU

dengan masalah sumberdaya manusia. dan Pelatihan


Setiap tahunnya Bank BPR Rohul Pendidikan dan pelatihan adalah
senantiasa mengadakan diklat rutin. merupakan upaya untuk mengembangkan
Berbagai diklat telah dilakukan oleh Bank sumber daya aparatur, terutama untuk
peningkatan profesionalime yang berkaitan
BPR Rohul untuk meningkatkan dengan, keterampilan administrasi dan
produktifitas karyawannya. keterampilan manajemen (kepemimpinan).
Hasil dari diklat yang diadakan oleh Sebagaimana yang dikemukakan oleh
Bank BPR terhadap karyawan membawa Notoatmodjo (2010:4), bahwa untuk
dampak yang positif terhadap prestasi kerja meningkatkan kualitas kemampuan yang
karyawan. Hal ini terbukti dengan prestasi menyangkut kemampuan kerja, berpikir
yang diraih oleh Bank BPR Rohul di dan keterampilan maka pendidikan dan
bidang jasa perbankan. Adapun prestasi pelatihan yang paling penting diperlukan.
yang pernah diraih oleh bank BPR Rohul Menurut Ranupandojo dan Husman
(2011:4) pendidikan merupakan usaha
dapat dilihat pada tabel berikut ini: kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan
Tabel 1. Jenis Prestasi Bank BPR Rohul umum seseorang termasuk di dalamnya
Tahun 2011 s/d 2015 teori untuk memutuskan persoalan-
No Tahun Jenis Prestasi persoalan yang menyangkut kegiatan
1. 2011 BPR Award dari INFO BANK pencapaian tujuan. Sedangkan latihan
2. 2012 BPR Award dari INFO BANK merupakan kegiatan untuk memperbaiki
3. 2013 BPR Award dari INFO BANK kemampuan kerja melalui pengetahuan
4. 2015 BPR Award dari INFO BANK praktis dan penerapannya dalam usaha
Sumber:Bank BPR Rohul, 2015 pencapaian tujuan.
Berdasarkan observasi dan
wawancara yang peneliti lakukan di b. Tujuan dan Manfaat Pendidikan
lapangan ditemukan beberapa
permasalahan yang dihadapi oleh Bank dan Pelatihan
BPR Rokan Hulu seperti kemampuan Simamora (2010:29) menyebutkan
instruktur dalam menyampaikan materi manfaat-manfaat yang diperoleh dari
dalam mengakomodir keanekaragaman diadakannya pendidikan dan pelatihan
para peserta kurang cakap, karena (Diklat), yaitu:
instruktur adalah salah satu hal penting a) Meningkatkan kualitas dan kuantitas
dalam menentukan keberhasilan pelatihan produktivitas
tersebut, dan metode yang digunakan b) Mengurangi waktu belajar yang
kurang sesuai dengan gaya belajar diperlukan karyawan untuk mencapai
karyawan, pelatihan cenderung standar-standar kinerja yang ditentukan
membosankan karena selalu dilakukan di c) Menciptakan sikap, loyalitas dan
lingkungan kerja karyawan sehingga akhir- kerjasama yang lebih menguntungkan
akhir ini kurang merasa antusias, hanya d) Memenuhi persyaratan perencanaan
menganggap sebagai formalitas tanpa sumber daya manusia
menghiraukan tujuan dari pelatihan e) Mengurangi jumlah dan biaya
tersebut. Permasalahan tersebut yang kecelakaan kerja
membuat pelatihan dan pendidikan yang f) Membantu karyawan dalam
dilakukan Bank BPR Rokan Hulu belum peningkatan dan pengembangan pribadi
dapat meningkatkan prestasi kerja Bank mereka.
BPR Rokan Hulu secara maksimal.
Berkaitan dengan permasalahan yang c. Prinsip-prinsip Pendidikan dan
telah diuraikan diatas, maka dalam hal ini Pelatihan
penulis tertarik untuk membahas lebih Menurut Sikula dalam Mangkunegara
lanjut dengan melakukan penelitian yang (2011:49-52), menyatakan bahwa
berjudul ”Pengaruh diklat (pendidikan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
dan pelatihan) terhadap prestasi kerja dapat tercapai, sebaiknya perlu didasarkan
karyawan di Bank BPR Rokan Hulu”. pada prinsip-prinsip berikut:
a. Semua manusia dapat belajar. Individu
KAJIAN TEORI dari semua umur dengan kapasitas
1. Pendidikan dan intelektual yang bermacam-macam
Pelatihan mempunyai kemampuan untuk
a. Pengertian Pendidikan mempelajari perilaku-perilaku baru.

72 Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 6 No. 1 Januari 2017


PENGARUH DIKLAT (PENDIDIKAN DAN PELATIHAN) TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN
DI BANK BPR ROKAN HULU

b. Seorang individu harus bermotivasi e. Metode Pelaksanaan Program


untuk aktualisasi diri, promosi, insentif diklat
berupa uang. Sikula dalam Munandar (2011:21)
c. Belajar adalah aktif, bukan pasif. mengemukakan metode diklat, yakni:
Pendidikan yang efektif menuntut aksi a. Metode latihan atau training terdiri dari
dan melibatkan semua peserta lima cara:
pelatihan/pendidikan. 1. On The Job, pada metode ini peserta
d. Peserta dapat memperoleh pengetahuan pelatihan langsung bekerja di tempat
lebih cepat dengan bimbingan. untuk belajar dan meniru suatu
e. Materi yang sesuai harus diberikan. pekerjaan dibawah bimbingan
Pengajar harus memilih alat-alat dan seorang pengawas.
materi yang cukup lengkap. 2 Vestibule, metode pelatihan
f. Waktu harus diberikan untuk dapat dilakukan di dalam kelas yang
menyerap pelajaran. biasanya dilakukan oleh perusahaan
g. Metode-metode belajar harus bervariasi. industri untuk memperkenalkan
h. Peserta harus memperoleh kepuasan pekerjaan kepada karyawan baru dan
belajar. Pendidikan harus memenuhi melatih mereka memperkenalkan
kebutuhan, keinginan dan harapan pekerjaan tersebut.
peserta. 3. Demonstration and example, metode
i. Peserta memerlukan penguat dari pelatihan dengan cara peragaan dan
perilaku yang tepat. Hadiah-hadiah penjelasan bagaimana cara-cara
positif dan secara langsung menguatkan melakukan suatu pekerjaan melalui
perilaku yang diinginkan. contoh atau percobaan yang
didemontarsikan.
d. Tahap-tahap Pendidikan dan 4. Simulation, suatu teknik untuk
Pelatihan mencontoh semirip mungkin
Tahapan pelaksanaan diklat tidak sama terhadap konsep sebenarnya dari
pekerjaan yang akan dijumapai.
pada setiap lembaga, oleh karena itu perlu 5. Appreniceship, yaitu magang adalah
disusun suatu program pelatihan suatu cara untuk mengembangkan
sebagaimana dikemukakan oleh Lynton keahlian sehingga para karyawan
dan Pareek dalam Swasta (2012:2), yaitu: dapat mempelajari segala aspek dari
1. Menentukan kebutuhan pelatihan, yang pekerjaan.
merupakan tahapan awal yang harus b. Classroom Methods, yang terdiri dari:
ditentukan, apa yang paling mendesak 1. Lecture (ceramah), metode ini
dan paling relevan dibuthkan oleh banyak diberikan dalam kelas.
peserta pelatihan, termasuk didalamnya 2. Conference (rapat), pelatih
memberikan suatu makalah tertentu
mempersiapkan instruktur. dan peserta ikut berpartisipasi
2. Menata tujuan pelatihan, hal ini dapat memecahkan masalah tersebut.
dijadikan dasar untuk menentukan 3. Program instruksi, di mana peserta
langkah-langkah yang perlu dilakukan dapat belajar sendirikarena langkah-
seorang instruktur, yang selanjutnya langkah pengerjaanya sudah
dapat dijadikan tolak ukur untuk diprogram melalui komputer, buku-
mengevaluasi keberhasilan program buku petunjuk.
pelatihan. 4. Studi Kasus, dalam metode ini
3. Menyusun program pelatihan untuk dimana pelatih memberikan suatu
kasus kepada peserta.
menentukan tingkat capaian. 5. Rol Playing, metode ini dilakukan
4. Melaksanakan pelatihan, sebelum mulai dengan menunjuk beberapa orang
diadakan pelatihan terlebih dahulu harus untuk memainkan suatu peranan di
memili metode yang digunakan dalam dalam sebuah organisasi tiruan.
pelatihan, kemudian baru dilaksanakan 6. Diskusi, melalui metode ini peserta
setelah tahapan itu, kedua, ketiga benar- dilatih untuk berani memberikan
benar siap. pendapat dan rumusannya serta cara-
5. Evaluasi pelatihan, bertujuan untuk cara meyakinkan orang lain agar
melihat berhasil tidaknya suatu percaya terhadap pendapat itu.
7. Seminar, cara ini bertujuan untuk
pelatihan secara efektif dan efisien. mengembangkan kecakapan dan

Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 6 No. 1 Januari 2017 73


PENGARUH DIKLAT (PENDIDIKAN DAN PELATIHAN) TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN
DI BANK BPR ROKAN HULU

keahlian peserta dalam menilai dan terlebih dahulu harus memperhatikan


memberikan saran-saran yang seperti:
konstruktif mengenai pendapat oang a. Target peserta program
lain. b. Pelatih dan instruktur program
f. Evaluasi Pendidikan dan c. Media yang akan digunakan
Pelatihan d. Prinsip pembelajaran apa yang
Notoadmojo (2010:67), menyatakan akan digunakan
bahwa setelah berakhir program e. Dimana program akan
pendidikan dan pelatihan sebaiknya dilaksanakan
dilakukan evaluasi. Evaluasi ini mencakup 3. Tahap Evaluasi
dua hal yaitu: Adalah melihat apakah hasil pelatihan
a. Evaluasi terhadap proses pelatihan sesuai dengan tujuan pendidikan dan
meliputi: pelatihan. Disini yang harus
1. Organisasi penyelenggara, misalnya: diperhatikan dalam tahap evaluasi ini
administrasi, akomodasi, konsumsi, adalah:
ruangan, petugas dan sebagainya. a. Penyusunan kriteria evaluasi
2. Penyampaian materi pelatihan, b. Tujuan evaluasi
misalnya: relevansi maupun pengajar Metode yang akan digunakan
b. Evaluasi terhadap hasil, yang mencakup
evaluasi sejauh mana materi yang 2. Prestasi Kerja
disampaikan dapat dikuasai dan a. Pengertia Prestasi Kerja
dimengerti oleh peserta pelatihan. Lebih Menurut Hasibuan (2009:94),
jauh lagi apakah ada peningkatan menyatakan “Prestasi kerja adalah suatu
pengetahuan, sikap, perilaku peserta hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
pelatihan. Cara melakukan evaluasi: melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
1. Formal, dengan menggunakan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan
kuesioner yang harus diisi oleh dan kesungguhan serta waktu”.
peserta pelatihan. Sirait (2010:128), menjelaskan bahwa
2. Informal, diskusi antara peserta “Prestasi kerja adalah proses evaluasi atau
dengan panitia. unjuk kerja pegawai yang dilakukan oleh
g. Indikator Kebutuhan Diklat organisasi”.
Indikator/faktor yang menunjang b. Indikator Prestasi Kerja
keberhasilan pelatihan menurut Hardiati Karyawan
(2011:126), yaitu antara lain: Indikator untuk mengukur prestasi
1. Tahap Penilaian kerja karyawan secara individu menurut
Dilakukan untuk mengidentifikasi Ranupandojo dan Husnan (2011:126),
kebutuhan pelatihan. Ada tiga analisis yaitu:
yang dilakukan untuk menentukan 1. Kualitas kerja, hal ini dapat dilihat dari:
kebutuhan yaitu: a) ketepatan waktu, b) ketelitian dan c)
a. Analisis kebutuhan pelatihan keterampilan.
dimana analisis ini lebih condong 2. Kuantitas kerja, hal ini dapat dilihat dari
melihat kebutuhan yang dilakukan :memenuhi standar kerja, pekerjaan
oleh instansi untuk memenuhi rutin.
kebutuhan yang diperlukan 3. Tingkat kehandalan, hal ini dapat dilihat
karyawan pada saat pelatihan yang dari: inisiatif, rajin.
akan dijalankan. 4. Sikap yaitu bentuk prilaku atau tingkah
b. Karyawan dapat menjalankan laku karyawan dalam bekerja serta
pekerjaannya sesuai dengan perbuatan berdasarkan loyalitas dan
pendidikan yang diberikan. tanggung jawab serta mampu bekerja
c. Analisa individu yang mana sama dalam tim dalam melaksanakan
diharapkan setiap individu dapat tugas dan pekerjaannya. Sikap ini dapat
menyiapkan dirinya untuk dlihat dari: Tingkat loyalitas dan
mengikuti pendidikan dan tanggung jawab, Tingkat kemampuan
bekerja sama dalam tim.
pelatihan baik fisik ataupun
c. Faktor-faktor yang
mental.
Mempengaruhi Prestasi Kerja
2. Tahap pelaksanaan
Adalah tahap pelaksanaan program Menurut Timpe dalam Mangkunegara
pendidikan dan pelatihan. Dimana (2010:15), faktor-faktor prestasi kerja

74 Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 6 No. 1 Januari 2017


PENGARUH DIKLAT (PENDIDIKAN DAN PELATIHAN) TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN
DI BANK BPR ROKAN HULU

terdiri dari faktor internal dan faktor Dengan demikian dapat dikatakan
eksternal. Faktor Internal (disposisional) bahwa dengan mendapatkan program
yaitu faktor yang dihubungkan dengan pendidikan dan pelatihan maka karyawan
sifat-sifat seseorang. Misalnya, prestasi akan dapat meningkatkan prestasi kerjanya
sehingga standar yang diharapkan
kerja seseorang baik disebabkan karena perusahaan dapat tercapai.
mempunyai kemampuan tinggi dan
seseorang itu tipe pekerja keras, sedangkan 4. Penelitian Terdahulu yang Relevan
seseorang mempunyai prestasi kerja buruk Penelitian yang dilakukan oleh
disebabkan orang tersebut mempunyai Dahmiri dan Sakta (2014), dengan judul
kemampuan rendah dan orang tersebut ”Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja
tidak memiliki upaya-upaya untuk Dinas pendidikan Kabupaten Sarolangun”
memperbaiki kemampuannya. Faktor hasil penelitian menunjukkan bahwa
eksternal yaitu faktor-faktor yang pelatihan memberikan kontribusi terhadap
kinerja pegawai Dinas Pendidikan
mempengaruhi prestasi kerja seseorang Kabupaten Sarolangun dengan angka
yang berasal dari lingkungan. koefisien determinasi r square sebesar
Sedangkan menurut Anoraga 0,253 yang berarti 25,3% perubahan pada
(2010:56) pada umumnya orang variabel kinerja Pegawai (Y) dapat
menganggap bahwa gaji yang tinggi, diterangkan oleh pengaruh pelatihan (X).
pendapat yang tinggi akan mendorong Analisa hasil dari regresi menunjukkan
seseorang karyawan untuk berprestasi serta bahwa adanya pengaruh dari pelatihan
mendorong karyawan untuk puas dengan terhadap kinerja dengan melihat harga r
pekerjaan serta lingkungan kerjanya. hitung (0,53) yang lebih besar dari pada
harga r tabel (0,304) maksudnya bahwa
d. Metode Penilaian Prestasi Kerja adanya hubungan yang positif antara
Menurut Handoko (2009:132), metode pengaruh pelatihan terhadap kinerja
penilaian prestasi kerja terbagi dalam dua pegawai di Dinas Pendidikan Kabupaten
metode yaitu: Sarolangun, serta juga dapat dinyatakan
1. Metode-metode penilaian berorientasi dengan Y=12,655+0,252X .
pada masa lalu, terdiri dari:skala rata- Penelitian yang dilakukan oleh safitri
rata (Rating scale), checklist, metode (2015) dengan judul“ Pengaruh Pelatihan
peristiwa kritis, metode peninjauan Terhadap Prestasi Kerja karyawan Padai
lapangan, tes dan observasi prestasi Samarinda” hasil analisis menunjukkan
bahwa melaksanakan pelatihan sangat baik
kerja, metode evaluasi kelompok. dengan skor tingkat 227,8. tingkat kinerja
2. Metode-metode yang berorientasi pada karyawan yang sangat baik dengan skor
masa depan, terdiri dari: penilaian diri nilai 226. Hasil analisis regresi
(Self Appraisal), Penilaian Psikologis menunjukkan traiming dan asuhan
(Physicological Appraisal), pendekatan berpengaruh terhadap kinerja karyawan
Management By Objectives (MBO), dengan nilai koefisien regresi 0.911.
teknik pusat penilaian. Koefisien determinasi nilai 0.644,
menunjukkan bahwa pengaruh pelatihan
3. Pengaruh Diklat (Pendidikan dan dan asuhan terhadap kinerja karyawan
Pelatihan) terhadap Prestasi Kerja 64,4%.
Salah satu cara untuk memenuhi Penelitian yang dilakukam oleh
keutuhan karyawan yang memiliki prestasi Hariawati (2009) dengan judul” Pengaruh
kerja yang baik adalah dengan mengadakan Pelatihan Kerja Terhadap Peningkatan
pendidikan dan pelatihan. Menurut Prestasi Kerja Karyawan PT. Mandom
pendapat dari Robinson yang dikutip dalam Indonesia TBK” hasil dari hasil
Admodiwirio (2010:37), yang menyatakan perhitungan program SPSS, thitung sebesar
tentang pendidikan dan pelatihan yaitu 3,323 dan t-tabel sebesar 1,658 tingkat
”pendidikan dan pelatihan adalah proses signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari
kegiatan pembelajaran antara pengalaman 0,05 (α) sehingga t-hitung > t-tabel, maka
untuk mengembangkan pola prilaku Ho ditolak, yang artinya bahwa pelatihan
seseorang dalam bidang pengetahuan, berpengaruh positif terhadap prestasi kerja
keterampilan dan sikap untuk mencapai karyawan.
standar kerja yang diharapkan”.

Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 6 No. 1 Januari 2017 75


PENGARUH DIKLAT (PENDIDIKAN DAN PELATIHAN) TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN
DI BANK BPR ROKAN HULU

B. Kerangka Konseptual 2009:12). Populasi dalam penelitian ini


Dengan diberikannya diklat adalah seluruh karyawan di Bank BPR
(pendidikan dan pelatihan) kepada Rokan Hulu yang mengikuti diklat
karyawan secara otomoatis maka sebanyak 32 orang.
pengetahuannya akan bertambah dan dapat 2. Sampel
memperbaiki hasil pekerjaannya yang Sampel adalah keseluruhan obyek
selama ini masih kurang sehingga akan yang diteliti dan dianggap mewakili
meningkatkan prestasi kerjanya. seluruh populasi (Wasis, 2009:12). Sampel
Cahyono (2011:157), menjelaskan dalam penelitian ini adalah sebagian dari
bahwa prestasi kerja dapat dilihat populasi penelitian. Teknik penentuan
dari:banyaknya pekerjaan, kualitas sampel menggunakan sampling jenuh
pekerjaan, kerjasama, inisiatif kepercayaan (sensus). Menurut Sugiyono (2009:77)
diri, kepribadian, penyesuaian diri, bahwa sampling jenuh (sensus) merupakan
kepemimpinan, pengetahuan tentang teknik penentuan sampel bila semua
pekerjaan, kehadiran dan kesetiaan. anggota populasi digunakan sebagai
Dengan demikian bahwa setiap sampel. Hal ini sering dilakukan bila
perusahaan selalu menilai prestasi kerja jumlah populasi relativ kecil, kurang dari
dari karyawannya yang mana nantinya 100 orang.
akan menjadi bahan pertimbangan bagi
perusahaan yang terkait. Selanjutnya, C. Jenis dan Sumber Data
Ranupandojo dan Husnan (2011:126), 1. Jenis data yang digunakan dalam
mengemukakan bahwa ada empat indikator penelitian ini ada dua yaitu:
prestasi kerja karyawan yaitu:kualitas a. Data kualitatif yaitu data yang
kerja, kuantitas kerja, dapat tidaknya diperoleh dari dalam bentuk
diandalkan, dan sikap. informasi baik lisan maupun
tertulis, seperti: yang diperoleh dari
C. Hipotesis jawaban kuesioner yang disebarkan
Hipotesis merupakan suatu ide untuk kepada sejumlah responden
mencari fakta yang harus dikumpulkan. mengenai keterangan-keterangan
Hipotesis adalah suatu pertanyaan secara tertulis mengenai pengaruh
sementara atau dugaan yang paling pengaruh diklat terhadap prestasi
memungkinkan yang masih harus dicari kerja karryawan di Bank BPR
kebenarannya dimana hipotesa penulis Rohul.
yaitu: “Diduga terdapat pegaruh diklat b. Data kuantitatif yaitu data yang
terhadap prestasi kerja karyawan di diperoleh dalam bentuk angka-
Bnak BPR Rokan Hulu”. angka dan masih perlu dianalisis
kembali, seperti: data jumlah
METODE PENELITIAN karyawan yang mengikuti diklat di
A. Ruang Lingkup Penelitian Bank BPR Rokan Hulu.
Penelitian ini merupakan jenis 2. Sumber data di peroleh dari:
penelitian analisis deskriptif yaitu metode a. Data primer yaitu data yang
yang berusaha mengumpulkan data sesuai diperoleh langsung dari para
dengan keadaan yang sebenarnya, responden yang terpilih berupa
menyajikan serta menganalisanya sehingga kuesioner.
dapat memberikan gambaran yang cukup b. Data sekunder yaitu data yang
jelas atas objek yang diteliti dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Lokasi penelitian diperoleh dari dokumen tertulis
adalah di Bank BPR Rokan Hulu yang melalui study kepustakaan.
terletak di jalan Tuanku Tambusai
Kompleks Pasar Modern Kampung D. Teknik Pengambilan Data
Padang-Pasir Pengaraian. Waktu penelitian Terdapat dua cara untuk
direncanakan pada bulan Februari sampai mengumpulkan data yang akan diperlukan
dengan Agustus 2016. untuk melakukan analisis dalam penelitian
ini, yaitu sebagai berikut:
B. Populasi dan Sampel 1. Penelitian lapangan, terdiri dari :
1. Populasi
Populasi adalah semua subyek atau a. Observasi Observasi pada
obyek penelitian dengan karakteristik hakikatnya merupakan kegiatan
tertentu yang akan diteliti (Wasis, dengan menggunakan pancaindera,

76 Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 6 No. 1 Januari 2017


PENGARUH DIKLAT (PENDIDIKAN DAN PELATIHAN) TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN
DI BANK BPR ROKAN HULU

bisa penglihatan, pendengaran untuk kebutuhan yang dilakukan oleh


memperoleh informasi yang instansi untuk memenuhi kebutuhan
diperlukan untuk menjawab masalah yang diperlukan karyawan pada saat
penenlitian ini. Observasi yang pelatihan yang akan dijalankan.
penulis lakukan yaitu berkaitan 2. Karyawan dapat menjalankan
dengan pengaruh diklat (pendidikan pekerjaannya sesuai dengan
dan pelatihan) terhadap prestasi kerja pendidikan yang diberikan.
di Bank BPR Rokan Hulu. 3. Analisa individu yang mana
b. Wawancara diharapkan setiap individu dapat
Wawancara adalah bentuk menyiapkan dirinya untuk mengikuti
komunikasi antara peneliti dengan pendidikan dan pelatihan baik fisik
responden secara langsung maupun ataupun mental.
tidak langsung untuk memperoleh b. Tahap pelaksanaan
informasi dengan memberikan Adalah tahap pelaksanaan program
petanyaan-pertanyaan. pendidikan dan pelatihan. Dimana terlebih
c. Kuesioner merupakan teknik dahulu harus memperhatikan seperti:
pengumpulan data yang dilakukan 1. Target peserta program
dengan cara menyusun pernyataan- 2. Pelatih dan instruktur program
pernyataan yang sifatnya tertutup 3. Media yang akan digunakan
dan terbuka dengan jawaban yang 4. Prinsip pembelajaran apa yang akan
telah disediakan dan harus diisi oleh digunakan
responden dengan cara memilih 5. Dimana program akan dilaksanakan
salah satu alternatif jawaban yang c. Tahap Evaluasi
tersedia beserta alasannya. Adalah melihat apakah hasil
2. Penelitian kepustakaan pelatihan sesuai dengan tujuan pendidikan
Merupakan pengumpulan data dengan dan pelatihan. Disini yang harus
tujuan untuk mengetahui berbagai diperhatikan dalam tahap evaluasi ini
pengetahuan atau teori-teori yang adalah:
berhubungan dengan permasalahan 1. Penyusunan kriteria evaluasi
penelitian, diantaranya berasal dari 2. Tujuan evaluasi
buku, majalah, jurnal ataupun berbagai 3. Metode yang akan digunakan
literature yang relevan dengan prestasi kerja (Y) adalah hasil kerja
penelitian. yang diperoleh seseorang dalam
melaksanakan tugas yang dibebankan
E. Definisi Operasional kepadanya yang didasarkan atas
Variabel-variebel yang digunakan kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta
dalam penelitian ini ada dua, yaitu varibel waktu. Ranupandojo dan Husnan
bebas (independent) dan varibel terikat (2011:126), mengemukakan bahwa ada
(dependen). empat indikator prestasi kerja karyawan
Adapun defenisi operasional dalam yaitu:
penelitian ini adalah: a. kualitas kerja, adapun sub indikatornya
diklat (pendidikan dan pelatihan) (X) yaitu:ketepatan waktu, kesetiaan dan
adalah suatu kegiatan dari perusahaan yang keterampilan.
bermaksud untuk memperbaiki dan b. kuantitas kerja, adapun sub indikatornya
mengembangkan sikap, tingkah laku, yaitu:memenuhi standar kerja dan
keterampilan dan pengetahuan dari para pekerjaan rutin.
karyawannya sesuai dengan keinginan dari c. tingkat kehandalan, adapun sub
perusahaan yang bersangkutan. Menurut indikatornya yaitu:inisiatif dan rajin.
Hardiati (2011:64), indikator diklat adalah d. sikap, adapun sub indikatornya
sebagai berikut: yaitu:tingkat loyalitas dan tanggung
a. Tahap Penilaian, terdiri dari tiga analisis jawab, tingkat kemampuan bekerja
1. Analisis kebutuhan pelatihan dimana sama dalam tim.
analisis ini lebih condong melihat

Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 6 No. 1 Januari 2017 77


PENGARUH DIKLAT (PENDIDIKAN DAN PELATIHAN) TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN
DI BANK BPR ROKAN HULU

F. Instrumen Penelitian dan untuk selanjutnya dilakukan analisa


Skala yang digunakan dalam atas hasil pengukuran tersebut. Dalam
penelitian ini adalah skala likert, menurut penelitian ini teknik analisa dibagi menjadi
Sugiyono (208:87) skala likert digunakan tiga (3) tahap yaitu:
1. Pengujian instrumen penelitian
untuk mengukur sikap, pendapat, dan Perlu dibedakan antara penelitian
persepsi seseorang atau sekelompok orang yang valid dan reliabel dengan
tentang fenomena sosial dalam penelitian, instrument yang valid dan reliabel.
fenomena sosial ini telah ditetapkan secara Hasil penelitian yang valid bila terdapat
spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya kesamaan antara data yang terkumpul
disebut dengan variable, skala likert ini dengan data yang sesungguhnya terjadi
adalah skala yang berisi 5 tingkat prefesi pada objek yang diteliti.
seperti pada tabel berikut ini: a. Uji Validitas
Uji validitas kuisioner dilakukan
Tabel 3.2 Penilaian skor Terhadap Jawaban dengan tujuan untuk mengetahui
Kuesioner kehandalan kuisioner. Alat korelasi
No Notasi Keterangan Nilai yang digunakan adalah korelasi
1. TS Tidak Setuju 1
product moment yang rumusnya:
2. KS Kurang Setuju 2 ∑
3. CS Cukup Setuju 3 rxy =
4. S Setuju 4
5. SS Sangat Setuju 5 Dimana:
Sumber: Sugiyono (2008:877) x = Adalah skor setiap item
pernyataan
Selanjutnya dicari rata-rata dari y = Adalah skor seluruh item
setiap jawaban responden. Untuk pernyataan
memudahkan penilaian rata-rata tersebut, xy = Adalah skor pernyataan
maka digunakan interval untuk dikalikan skor total
menentukan panjang kelas interval, maka Dasar pengambilan keputusan untuk
digunakan rumus menurut Sudjana menguji validitas butir angket adalah
(2009:79) yaitu: dengan taraf signifikan sebesar 5% atau
Rentang 0,05, maka apabila nilai r lebih besar dari
P= nilai kritis (r tabel) berarti item tersebut
Banyak kelas dikatakan valid. Menurut Azwar (2009:34)
Dimana: menyebut kan bahwa semua item yang
P = Panjang kelas interval mencapai koefisien korelasi minimal 0, 05
Rentang = Data terbesar–data terkecil daya pembedanya dianggap memuaskan.
Banyak kelas = 5 Dalam penelitian ini nilai r dihitung dengan
Jadi, panjang kelas interval adalah: bantuan program SPSS for Windows versi
5-1 16.
P= = 0,8 b. Uji Realibilitas
5 Adalah alat untuk mengukur suatu
Maka interval dari kriteria penilaian kuisioner yang merupakan indikator dari
rata-rata adalah sebagai berikut: suatu variabel.
Tabel 3. 3 Skala Interval Untuk menguji reliabilitas dapat
Sangat rendah 1.00 – 1.79 digunakan dengan internal consistency
Rendah 1.80 - 2.59 dengan teknik belah dua (split half) yang
Cukup Tinggi 2.60 – 3.39 dianalisis dengan rumus Spearrman Brown
Tinggi 3.40 – 4.19 untuk keperluan itu maka butir-butir
Sangat Tinggi 4.20 – 5.00 instrument dibelah menjadi dua kelompok
Sumber:Statistik Untuk Ekonomi dan disusun sendiri. Selanjutnya skor total
Niaga,Sudjana (2009:79) antara kelompok ganjil dan kelompok
genap dicari korelasinya.
G. Teknik Analisis Data Koefisien korelasi ini selanjutnya
Teknik analisis data dalam dimasukkan kerumus Spearman Brown:
penelitian ini merupakan upaya 2
pengukuran secara kuantitatif dari hasil ri =
pengumpulan data yang bersifat kualitatif 1+

78 Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 6 No. 1 Januari 2017


PENGARUH DIKLAT (PENDIDIKAN DAN PELATIHAN) TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN
DI BANK BPR ROKAN HULU

Dimana: dengan taraf kepercayaan 95%


Ri = Reliabilitas internal seluruh sehingga taraf signifikan atau tingkat
instrumen. kesalahannya (α) sebesar 5% (0,05) serta
= Korelasi Product Moment antara menggunakan df = n – 2.
belahan pertama dan kedua. Apabila positif, maka
Jika besarnya koefisien korelasi > 0, dibandingkan dengan
60, maka hubungan antara variabel dengan dengan kriteria:
varibel Y dinyatakan kuat. Untuk
mengetahui kuat atau tidaknya hubungan > maka di tolak dan
antar variabel dengan variabel Y, Sugiono diterima, terdapat hubungan positif
(2009:183) memberikan suatu panduan antara variabel x dengan variabel y.
dalam menafsirkan besaran angka koefisien < maka di terima
korelasi yang diperoleh sebagai berikut: dan ditolak, tidak terdapat
hubungan antara variabel x dengan
Tabel 3.4 Pedoman untuk Memberikan variabel y.
Interpretasi Koefisien Korelasi Untuk memudahkan dalam pengolahan
Interval Koefisien Tingkat Hubungan data maka digunakan bantuan SPSS 16.
0,00 – 0, 199 Sangat rendah
0, 20 – 0, 399 Rendah HASIL DAN PEMBAHASAN
0, 40 – 0, 599 Sedang A. Gambaran Umum Tempat
0, 60 – 0, 799 Kuat Penelitian
0, 80 – 1, 00 Sangat kuat Berawal tahun 2004, persiapan
2. Analisa Data pendirian bank telah dimulai. Pada tahun
a. Analisis Regresi Linear Sederhana 2005 proses pendirian untuk mendapatkan
Analisis data dalam penelitian ini Izin Prinsip sempat tertunda karena
menggunakan analisis regresi linier berbagai faktor teknis dan nonteknis.
sederhana yang bertujuan untuk Namun, pada tahun 2006 berkat keinginan
menguji signifikansi pengaruh antara dan komitmen yang kuat dari Pemerintah
dependent variable dengan Daerah dengan segenap instansi terkait,
independent variable yang dapat proses pendirian BPR Rokan Hulu kembali
dinyatakan dengan rumus (Arikunto, dapat diteruskan, sehingga pada tanggal 07
2009:340): Juli 2006 melalui Surat Keputusan Bank
Y = a + bx Indonesia Nomor:8/348/DPBPR permo
Dimana: honan izin prinsip pendirian BPR Rokan
x = Prestasi kerja Hulu sudah dapat disetujui.
Y = Diklat (pendidikan dan pelatihan) Sehubungan dengan itu, Direksi
a = NilaiKonstanta beserta Pemilik dalam batas 360 hari
b = KoefisienRegresi diminta harus dapat melengkapi persyara
tan-persyaratan dalam rangka pengajuan
b. Uji Determinasi (R2) Izin Usaha, diantaranya: pengesahan
Uji ini digunakan untuk mengetahui PERDA, penyediaan gedung kantor,
besar sumbangan atau pengaruh menyusun Struktur Organisasi dan Tata
variabel bebas terhadap naik Kerja serta tenaga kerja dan dokumen
turunnya variabel terikat, nilai R2 administratif lainnya. Namun berkat
berada diantara 0 dan 1. Semakin kerjasama dan koordinasi yang baik antara
mendekati 1 maka semakin besar seluruh pihak terkait, PEMDA, DPRD dan
nilai R2 menunjukkam arti bahwa pengelola BPR maka semua persyaratan
variabel bebas yang dipilih dapat tersebut yang berkaitan dengan pengajuan
menjelaskan variabel tidak bebas. Izin Usaha telah dipenuhi. Pada tanggal 25
3. Pengujian Hipotesis Juli 2007 sesuai Surat Keputusan Bank
Pembuktian hipotesis dilakukan Indonesia Nomor: 9/33/KEP.GBI/DPG/
dengan menggunakan uji statistik Uji 2007 memutuskan pemberian Izin Usaha
Parsial (Uji-t). BPR Rokan Hulu.
Uji ini adalah untuk membuktikan
ada tidaknya hubungan kedua variabel B. Karakteristik Responden
yang diteliti. Pengujian dilakukan dengan Karakteristik responden berdasarkan
masa kerja karyawan dapat dilihat pada
membandingkan antara nilai
Tabel 4.3 berikut ini:
masing-masing variabel bebas dengan nilai

Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 6 No. 1 Januari 2017 79


PENGARUH DIKLAT (PENDIDIKAN DAN PELATIHAN) TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN
DI BANK BPR ROKAN HULU

Tabel 4.3 Karakteristik Responden menunjukkan bahwa X atau dikklat


Berdasarkan Masa Kerja memiliki hubungan yang positif
Karyawan berpengaruh terhadap Y atau prestasi kerja
Masa kerja Jumlah (orang) Persentase sebesar 0,712. Hasil uji regresi linier
Antara 1-5 tahun 8 25 sederhana menunjukkan bahwa pengaruh
6-10 tahun 11 34,375
diklat terhadap prestasi kerja karyawan di
11-15 tahun 9 28,125
Di atas 15 tahun 4 12,5 Bank BPR Rokan hulu adalah sebesar
Jumlah 32 100,0 71,2%. Hal ini ditunjukkan oleh pernyataan
Sumber: Data Olahan Penelitian, 2016 responden terhadap kuesioner yang
Berdasarkan tabel 4.3 diajukan berkaitan dengan prestasi
menunjukkan 34,375% responden telah kerjayang ditanggapi positif oleh sebagian
bekerja 6 sampai 10 tahun sedangkan besar responden.
28,125% responden telah bekerja mulai 11 b. Koefisien Determinasi
sampai 15 tahun dan yang responden yang Menurut Ghazali (2011:87) untuk
bekerja antara 1 sampai 5 tahun sebesar menentukan seberapa besar variabel
25%, selanjutnya responden yang bekerja independen dapat menjelaskan variabel
di atas 15 tahun hanya sebesar 12,5%. dependen, maka perlu diketahui nilai
koefisien determinasi (Adjusted R-Square).
a. Analisis Responden terhadap Diklat Adapun hasil uji determinasi Adjusted R2
dan Prestasi Kerja adalah sebagai berikut:
Selanjutnya setelah data terkumpul, Koefisien determinasi sebesar 0,396
akan dihitung rata-rata setiap jawaban berarti diklat (pendidikan dan pelatihan)
responden dan menyajikan hasil analisis mampu mempengaruhi 39,6% prestasi
secara keseluruhan. Untuk memudahkan kerja karyawan Bank BPR Rohul. Hal ini
penilaian rata-rata tersebut, maka
digunakan interval untuk menentukan menunjukkan masih ada 60,4% faktor atau
panjang kelas interval, maka digunakan variabel lain yang mempengaruhi prestasi
rumus menurut Umar (2005:183) yaitu: kerja karyawan di Bank BPR Rohul.
Rentang
P= b. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
Banyak kelas Suatu koefisien korelasi haruslah
Dimana: mempunyai nilai yang berarti (signifikan).
P = Panjang kelas interval Untuk memberikan keberartian yang ada
Rentang = Data terbesar–data terkecil maka perlu dilakukan pengujian hipotesis.
Banyak kelas = 5
Jadi, panjang kelas interval adalah: Dalam pengujian hipotesi penulis
5-1 menetapkan taraf signifikan atau tingkat
P = kesalahannya (α) sebesar 5% (0,05) serta
5 menggunkan df = n – 2.
= 0,8 Apabila t hitung positif, maka t tabel
Maka interval dari kriteria dibandingkan dengan t hitung dengan
penilaian rata-rata adalah sebagai berikut: kriteria:
Tabel 4.4 Skala Interval > maka di tolak
Sangat rendah 1.00 – 1.79 dan diterima, terdapat hubungan positif
Rendah 1.80 - 2.59
Cukup Tinggi 2.60 – 3.39 antara variabel x dengan variabel y.
Tinggi 3.40 – 4.19 < maka di terima dan
Sangat Tinggi 4.21 - 5.00 ditolak, tidak terdapat hubungan antara
Sumber:Statistik Untuk Ekonomi dan variabel x dengan variabel y. Untuk
Niaga,Sudjana (2009:7 memudahkan dalam pengolahan data maka
Berdasarkan persamaan regresi pada digunakan bantuan SPSS 16.
hasil output tabel SPSS pada tabel 4.17, Berdasarkan uji t diperoleh
diketahui bila persamaan regresi yang sebesar 4,438 jika dibandingkan dengan
didapatkan adalah sebagai berikut: Y= sebesar 1,697 atau nilai sig lebih
13,209 + 0,712X. Nilai tersebut kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) pada taraf

80 Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 6 No. 1 Januari 2017


PENGARUH DIKLAT (PENDIDIKAN DAN PELATIHAN) TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN
DI BANK BPR ROKAN HULU

signifikansi 5% maka lebih besar penilaian terhadap diklat yang berjalan


dengan menilai setiap tahapannya
dari yang berarti bahwa terdapat meliputi tahap penilaian, tahap
pengaruh yang signifikan diklat pelaksanaan dan tahap evaluasi. Hal
(pendidikan dan pelatihan) terhadap ini dapat di lihat dari tanggapan positif
prestasi kerja karyawan di Bank BPR yang diberikan responden terhadap
Rohul. pernyataan yang diajukan. Artinya
1. Berdasarkan penyebaran hasil kuesioner diklat yang dilakukan Bank BPR
menunjukkan bahwa sebagian besar Rokan Hulu sudah tepat sasaran dan
responden memberikan tanggapan memberikan manfaat yang positif bagi
positif terhadap pernyataan yang penulis prestasi kerja karyawan. Namun tidak
ajukan yang berkaitan dengan diklat. dapat dipungkiri tanggapan negatif
Artinya diklat yang dilakukan Bank juga ada. Oleh sebab itu pelaksanaan
BPR Rokan Hulu sudah tepat sasaran diklat di Bank BPR Rohul sudah baik
dan memberikan manfaat yang positif namun belum maksimal.
bagi prestasi kerja karyawan. 2. Prestasi kerja yang dimiliki karyawan
2. Berdasarkan dari kuesioner yang telah Bank BPR Rokan Hulu sudah baik.
peneliti sebarkan selama masa Karyawan sudah memiliki prestasi
penelitian terhadap 32 responden, maka kerja yang baik dengan memenuhi
didapatlah jumlah responden yang beberapa kriteria penilaian seperti
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 25 kualitas kerja, kuantitas kerja, tingkat
orang dan jumlah responden yang kehandalan dan sikap. Hal ini terlihat
berjenis kelamin perempuan sebanyak 7 dari hasil penelitian yang menjelaskan
orang. Berdasarkan masa kerja secara keseluruhan responden
karyawan yang terbanyak mengikuti menanggapi positif setiap pernyataan
diklat adalah masa kerja 6-10 tahun yang diajukan. Namun tidak dapat
sebanyak 11 orang, masa kerja 11-15 dipungkiri bahwa tanggapan negatif
tahun sebanyak 9 orang, masa kerja juga ada. Oleh sebab itu prestasi kerja
antara 1-5 tahun sebanyak 8 orang dan yang dimiliki karyawan Bank BPR
masa kerja diatas 15 tahun sebanyak 4 Rokan Hulu sudah baik namun belum
orang. maksimal.
Berdasarkan hasil perhitungan 3. Terdapat pengaruh yang kuat antara
metode penelitian yang telah dilakukan diklat (pendidikan dan pelatihan)
oleh peneliti, persamaan regresi pada hasil dengan prestasi kerja dengan
output tabel SPSS diketahui bila persamaan > yait 4,438 > 1,697.
regresi yang didapatkan sebagai berikut: Berdasarkan data tersebut dapat
Y= 13,209 + 0,712X. Nilai tersebut diartikan bahwa terdapat pengaruh
menunjukkan bahwa X atau diklat yang signifikan diklat (pendidikan dan
memiliki hubungan yang positif pelatihan) terhadap prestasi kerja
berpengaruh terhadap Y atau prestasi kerja karyawan.
sebesar 0,712.
Hal ini menandakan bahwa (Diklat)
yang dilaksanakan bermanfaat untuk Saran
meningkatkan kemampuan, peningkatan Dari kesimpulan di atas, maka
pengetahuan, keterampilan, kemampuan disarankan sebagai berikut:
karyawan dan karyawan dapat bekerja 1. Sehubungan dengan pelaksanaan
secara efisien. diklat yang sudah baik seyogyanya
Bank BPR Rokan Hulu perlu terus
KESIMPULAN DAN SARAN menerus mengadakan diklat
Kesimpulan (pendidikan dan pelatihan) terhadap
Berdasarkan hasil penelitian dan
para karyawannya sehingga apa yang
pembahasan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut: telah didapatkan karyawan semasa
1. Pelaksanaan diklat (pendidikan dan diklat bermanfaat untuk meningkatkan
pelatihan) di Bank BPR Rokan Hulu prestasi kerja karyawan.
sudah dilaksanakan dengan baik. Bank 2. Mengingat diklat (pendidikan dan
BPR Rokan Hulu sudah melaksanakan pelatihan) sangat besar pengaruhnya
diklat yang baik dimana dilakukan terhadap prestasi kerja karyawan maka

Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 6 No. 1 Januari 2017 81


PENGARUH DIKLAT (PENDIDIKAN DAN PELATIHAN) TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN
DI BANK BPR ROKAN HULU

diharapkan pimpinan instansi lebih Handoko T, Hani. 2009. Manajemen. Edisi


memperhatikan karyawannya dengan Dua. Yogyakarta:BPFE.
memberikan, pengarahan maupun Hasibuan, Malayu. 2009. Manajemen
pembinaan serta perhatian khusus Sumber Daya Manusia. Edisis
kepada setiap karyawannya agar dapat Revisi. Jakarta:PT. Bumu Aksara.
meningkatkan prestasi kerja karyawan Justin. T Sirait. 2010. Memahami Aspek-
itu sendiri. aspek Pengelolaan Sumber Daya
Manusia dalam Organisasi. Jakarta:
DAFTAR PUSTAKA Gramedia Widiasarana Indonesia.
Admodiwirio, Soebagio. 2010. Manajemen Munandar. 2011. Budgeting, Perencanaan
Pelatihan. Ardadizya Jaya. Kerja Pengorganisasiam Kerja.
Anoraga, Panji. 2010. Psikologi kerja. Jakarta:Rineka Cipta.
Penerbit:PT Rhineka Cipta. Notoatmodjo. 2010. Bisnis, Manajemen &
Jakarta. Keuangan. Jakarta:Rineka Cipta.
Azwar, Saifuddin. 2009. Metode Ranupandojo, Hedjaracman, dan Suad,
Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Husnan. 2011. Manajemen
Pelajar. Personalia. Edisi Keempat.
Basu, Swasta. 2012. Manajemen Yogyakarta:BPFE.
Pemasaran Modern. Sinamora, Henry. 2010. Manajemen
Penerbit:Liberty. Sumber Daya Manusia. Edisi Tiga.
Cahyono, Tri Bambang. 2011. Manajemen Penerbit:STIE YKPN Yogyakarta.
Sumber Daya Manusia. IPWI. Sri, Hardiati. 2011. Manajemen Sumber
Jakarta. Daya Manusia. Lembaga
Dahmiri dan Kharisma Sakta. 2014. Administrasi Negarai RI, Jakarta.
Pengaruh Pelatihan Terhadap Sudjana. 2009. Statistik Untuk Ekonomi
Kinerja Dinas Pendidikan dan Niaga II. Edisi Baru.
kabupaten Sarolangun. Dalam Bandung:Tarsito.
jurnal online Universitas Jambi Vol Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
3, No. 1. Administrasi. Cetakan Ketujuh.
Devi Savitri. 2015. Pengaruh Pelatihan Bandung:CV. Alfabeta.
Terhadap Prestasi Kerja Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Karyawan Padai samarinda. Administrasi. Edisi Revisi.
Dalam Jurnal Administrasi Bisnis. Bandung:CV. Alfabeta.
Vol 3 no.4 2015. Hal:120-132. Wasis. 2010. Populasi dan Sampel dalam
Erlina Hariawati. 2009. Pengaruh Penelitian Kuantitatif.
Pelatihan Kerja Terhadap Penerbit:Erlangga.
Peningkatan Prestasi Kerja
Karyawan PT. Mandom Indonesia
TBK. Dalam Jurnal Ilmiah Abdi
Ilmu. Vol 2 no.1 Mei 2009.
Hal:120-132.

82 Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 6 No. 1 Januari 2017

Anda mungkin juga menyukai