Anda di halaman 1dari 12

GURU SEBAGAI ORANG DEWASA

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Psikologi Guru

Oleh Dosen/Asisten Dosen Pengampu : Yuni Indriyani,S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh kelompok 7, kelas 6B :

Amalia Yulianti 195060041

Gina Putri Arsella 195060056

Muhammad Aldi Gunawan 195060072

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PASUNDAN

BANDUNG

2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Guru Sebagai Orang Dewasa” Adapun tujuan dari penulis dari makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas dari dosen pada mata kuliah Psikologi Guru.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Yuni Indriyani,S.Pd., M.Pd.


yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada semua rekan-rekan yang telah membagi sebagian
pengetahuan dan tenaganya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung,12 April 2022

Penyusun

DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................................
BAB I.................................................................................................................................................
PENDAHULUAN.............................................................................................................................
1.1. Latar Belakang...................................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah..............................................................................................................
BAB II...............................................................................................................................................
PEMBAHASAN................................................................................................................................
2.1. Guru sebagai Orang Dewasa...................................................................................................
2.2. Peran Guru..............................................................................................................................
2.3. Implementasi Guru sebagai Orang Dewasa.............................................................................
BAB III..............................................................................................................................................
PENUTUP.........................................................................................................................................
3.1. Kesimpulan.............................................................................................................................
3.2. Saran.......................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manusia yang telah memasuki usia dewasa, pada umumnya telah
mendapati karakter pribadinya sebagai manusia dewasa.  Ciri-cirinya antara lain
mulai mampu menahan diri atau mengendalikan keinginannya.  Rasa empati,
kemampuan meraba perasaan orang lain juga mulai bersemi. Ia akan lebih
berhati-hati dalam berucap dan bertindak, lalu muncul kesadaran diri atas apa-
apa yang dilakukannya. Ia, memiliki rasa tanggung jawab atas sikap dan
perilakunya. Dorongan untuk melakukan sesuatu kepada orang lain juga
menguat; mencintai, menolong, memimpin, dan memotivasi serta
menyelesaikan masalah yang dihadapi.  

Orang dewasa pada hakekatnya adalah makhluk yang kreatif jika potensi
yang ada dalam diri mereka digali dan dikembangkan. Dalam upaya ini,
diperlukan keterampilan dan kiat khusus yang dapat digunakan dalam aktivitas
pembelajarannya. Di samping itu, orang dewasa dapat dibelajarkan lebih aktif
apabila mereka merasa ikut dilibatkan dalam aktivitas pembelajaran, terutama
apabila mereka dilibatkan memberi sumbangan pikiran dan gagasan yang
membuat mereka merasa berharga dan memiliki harga diri di depan sesama
temannya.

Dengan demikian orang dewasa akan belajar lebih baik apabila pendapat
pribadinya dihormati dan diberi kesempatan untuk mengemukakan kontribusi
pemikirannya dalam proses pembelajaran. Guru adalah pendidik dan pengajar
pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang
yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang
guru. .Erikson menyatakan bahwa tugas orang dewasa adalah membimbing,
mendidik, melatih dan mengembangkan potensi anak-anaknya sehingga menjadi
pribadi yang mandiri.

1
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Apa yang di maksud dengan guru sebagai orang dewasa?
1.2.2. Bagaimana peran guru sebagai orang dewasa?
1.2.3. Bagaimana Implementasi guru sebagai orang dewasa?

1.3. Tujuan Masalah


1.3.1. Untuk mengetahui apa itu guru sebagai orang dewasa.
1.3.2. Untuk mengetahui peran guru sebagai orang dewasa
1.3.3. Untuk mengetahui implmentasi guru sebagai orang dewasa.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Guru sebagai Orang Dewasa


Guru disebut juga pendidik dan pengajar, tetapi kita tahu tidak semua
pendidik adalah guru, sebab guru adalah suatu jabatan professional yang pada
hakekatnya memerlukan persyaratan keterampilan tekhnis dan sikap kepribadian
tertentu yang semuanya itu dapat diperoleh melalui proses belajar mengajar dan
latihan, Roestiyah N.K. mengatakan bahwa:

“Seorang pendidik professional adalah seorang yang memiliki


pengetahuan, keterampilan dan sikap professional yang mampu dan setia
mengembangkan profesinya, menjadi anggota organisasi professional
pendidikan memegang teguh kode etik profesinya, ikut serta didalam
mengomunikasikan usaha pengembangan profesi bekerja sama dengan profesi
yang lain”.

Dri Atmaka (2004: 17) pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung
jawab memberikan pertolongan kepada anak didik dalam perkembangan baik
jasmani maupun rohaninya. Agar tercapai tingkat kedewasaan mampu berdiri
sendiri memenuhi tugasnya sebagai makhluk Tuhan, makhluk sosial dan
makhluk individu yang mandiri. Guru adalah orang dewasa yang secara sadar
bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar dan membimbing peserta
didik.Orang yang disebut guru adalah orang yang memiliki kemampuan
merancang program pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas
agar peserta didik dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai

Guru dalam penyelenggaraan pendidikan pada hakikatnya adalah mereka


yang melaksanakan tugas dan tanggung jawab mendidik. Pendidik adalah orang
dewasa yang membimbing anak agar bisa menuju ke arah kedewasaan. Pendidik
merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan
dengan sasarannya adalah anak didik. Guru itu manusia dewasa. Manusia

3
dewasa dapat digambarkan sebagai manusia yang telah matang, baik fisik
maupun psikisnya, jasmani dan rukhaninya. Guru itu manusia dewasa. Di
samping sebagai pendidik dan pengajar, Ia juga pemandu, penyuluh dan
pembimbing. Guru telah memiliki seperangkat kebutuhan manusia dewasa yang
akan memikul tanggungjawab tidak ringan. Guru tidak saja bertugas mentransfer
ilmu, atau menyampaikan pesan-pesan pembelajaran kepada anak didiknya,
tetapi lebih jauh dari itu, tanggungjawabkedewasaanya adalah mengantarkan
murid-murid menjadi manusia dewasa. Atau melakukan proses pendewasaan
kepada calon manusia dewasa, begitu pendapat Dr. Maria Monteusory.
Mengantarkan murid-murid menjadi dewasa, merupakan tugas profesionalitas
guru. Mendewasakan manusia, sama dengan melakukan regenerasi peradaban
ke arah yang lebih baik dan bermartabat. Persoalannya adalah apakah guru yang
secara usia, fisik dan perangkat ketubuhannya (biologis) itu dewasa, tidak
mengalami inkonsistensi kedewasaan jiwanya? Karena akan menjadi persolan
serius jika guru dengan tugas seberat dan semulia itu ternyata kedewasaanya
labil atau tidak konsisten.

Inkonsistensi kedewasaan, indikatornya adalah, tak mampu melakukan


identifikasi secara rasional, tak dapat melakukan analisa dengan cermat, dan
gagal dalam melakukan komunikasi. Kalau hal tersebut terjadi pada guru, maka
Ia tak lagi mampu membedakan antara salah dengan benar, tak dapat
menentukan pilihan baik dan buruk, dan gagal berkomunikasi secara baik
kepada murid-murid atau kepada elemen lainnya. Dalam kondisi kontradiktif
seperti itu seseorang tak dapat menjalan aktifitas kedewasaanya secara wajar.
Apabila hal itu terjadi pada seorang guru, tentu akan kontraproduktif, Ia juga
gagal mewariskan hidayah untuk mendewasakan.

2.2. Peran Guru


Guru merupakan orang dewasa yang memiliki peranan dan tugas dalam
menjalankan kewajibannya untuk mencapai tujuan pembelajaran. Beberapa
peranan guru yaitu :

4
a. Guru sebagai pendidik dan pengajar, Sebagai pendidik, guru harus membimbing
dan menumbuhkan sikap dewasa dari peserta didik. Guru sebagai pengajar
memiliki tugas untuk menyampaikan ilmu yang dimilikinya kepada anak murid.
Guru harus menyampaikan dengan jelas dan tuntas agar murid dapat mengerti
dengan materi yang disampaikan oleh guru.
b. Guru sebagai mediator atau sumber belajar dan fasilitator, Sebagai sumber
belajar bagi muridnya, guru harus memahami materi yang diampuhnya, karena
murid pasti akan bertanya apa yang mereka tidak pahami, karenanya guru harus
mempersiapkan diri dengan sangat matang. Sebagai seorang fasilitator,
menyediakan fasilitas yang memungkinkan memudahkan kegiatan belajar anak
didik, guru harus bisa mengembangkan pembelajaran menjadi lebih aktif.
Pembelajaran yang seperti ini akan memberikan ruang yang cukup untuk
prakarsa siswa, kreatifitas serta kemandirian yang sesuai dengan bakat, minat,
dan perkembangan fisik dan psikologis peserta didik.
c. Guru sebagai model dan teladan, Peran guru sebagai model atau contoh bagi
siswa. Setiap siswa menginginkan sang guru dapat menjadi model dan contoh
yang baik bagi mereka. Karenanya, sikap dan tingkah laku dari guru atau orang
tua atau tokoh-tokoh yang ada dalam masyarakat harus mencerminkan nilai-nilai
dan norma yang sesuai dengan Negara pancasila. Guru juga harus bisa menjadi
tauladan bagi semua muridnya. Peran guru dalam pendidikan bukan hanya
menyampaikan ilmu tetapi juga harus menjadi tauladan untuk semua siswanya.
Guru harus memberikan contoh yang baik agar dapar ditiru oleh siswanya dan
semua masyarakat. Karena guru akan menjadi cerminan murid dan masyarakat
dalam bertingkahlaku.
d. Guru sebagai motivator, Guru sebagai motivator hrus bisa mendorong dan
membangun semangat siswa untuk belajar dengan giat.
e. Guru sebagai pembimbing dan evaluator, Sebagai pembimbing, guru
mendampingi dan memberikan arahan kepada siswa berkaitan dengan
pertumbuhan dan perkembangan pada diri siswa baik meliputi aspek kognitif,
efektif, maupun psikomotor serta pemberian kecakapan hidup baik akademik,
fokasional, sosial maupun spiritual. Guru sebagai evaluator artinya guru

5
memberikan komentar dan penilaian terhadap apa yang dilakukan siswa. Guru
harus bis menilai mana yang baik dan tidak untuk siswa baik untuk sekarang
maupun nntuk masa depan siswa. Komentar dan penilaian ini dilakukan
dengantujuan untuk mengetahui tingkah keberhasilan dan keefektifan siswa
selama proses belajar.

2.3. Implementasi Guru sebagai Orang Dewasa


Guru sebagai orang dewasa dapat mengimplementasikan perannya dalam
kehidupan sehari hari. Dengan adanya implementasi tersebut apa saja yang
diajarkan kepada peserta didik dapat bermanfaat dan juga ilmu yang diajarkan
tidak sia-sia. Berikut berberpa implementasi dari peran guru sebagai orang
dewasa yaitu :

a. Menumbuhkan sikap dewasa peserta didik, Sebagai pendidik dan pengajar,


guru harus bisa menumbuhkan sikap dewasa dari peserta didik. Siswapun
harus mau mengikuti dan menaati apa yang disampaikan oleh guru. Diantara
sikap dewasa yang bisa ditumbuhkan untuk siswa yaitu :
- Siswa bisa bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya
- Siswa bisa memiliki sikap yag berwibawa kepada setiap orang
- Siswa bisa memiliki sikap yang mandiri baik dimanapun dia berada
- Siswa bisa bersikap disiplin dalam kesehariannya.
b. Menambah wawasan peserta didik, Guru berperan sebagai mediator dan
fisilitator, dimana guru harus bisa menambah pengetahuan siswa. Siswa bisa
memiliki kemampuan yang akan diterapkannya dalam masyarakat. Diantara
implementasi yang dapat siswa lakukan adalah :
- Siswa bisa berkomunikasi dan berinteraksi dengan baik kepada orang
lain
- Siswa bisa memiliki pengalaman yang banyak
- Siswa bisa merefleksikan dirinya

6
c. Memiliki kemauan tinggi untuk belajar, Sebagai sorang siswa yang baik,
siswa harus bisa mengimplentasikan peranan guru sebagai motivator untuk
mereka. Terutama dalam 27 hal belajar, sisea harus memiliki semangat yang
tinggi untuk belajar. menjadi motivator untuk orang ain memang tidak
mudah, tapi guru melaksanakan kewajibannya tersebut kepada siswanya,
karena memang salah satu peranan guru adalah sebagai motivator untuk
siswaya. Selain orang tua, guru pun harus bisa memberikan motivasinya.
Siswa harus perperan dalam pembelajaran, dengan semangat yang dimiliki
siswa untuk belajar akan membuat siswa memiliki pengalaman yang
bisaterbus bertambah dan siswa pun dapat memiliki pengetahuan yang
banyak. Sehingga siswa bisa membagikan pengalaman dan pengetahuannya
tersebut kepada orang lain terutama masyarakatnya.

7
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Guru disebut juga pendidik dan pengajar, tetapi kita tahu tidak semua
pendidik adalah guru, sebab guru adalah suatu jabatan professional yang pada
hakekatnya memerlukan persyaratan keterampilan tekhnis dan sikap kepribadian
tertentu yang semuanya itu dapat diperoleh melalui proses belajar mengajar dan
latihan. Guru itu manusia dewasa. Di samping sebagai pendidik dan pengajar, Ia
juga pemandu, penyuluh dan pembimbing. Guru telah memiliki seperangkat
kebutuhan manusia dewasa yang akan memikul tanggungjawab tidak ringan.
Guru tidak saja bertugas mentransfer ilmu, atau menyampaikan pesan-pesan
pembelajaran kepada anak didiknya, tetapi lebih jauh dari itu, tanggungjawab
kedewasaanya adalah mengantarkan murid-murid menjadi manusia dewasa.

3.2. Saran
Dengan adanya pembahasan tentang guru sebagai orang dewasa ini diharapkan
dapat menambah wawasan para pembaca dan sebagai calon guru bisa
mengimplementasikan peran guru dengan baik.

8
DAFTAR PUSTAKA

Rahmawati, M., & Suryadi, E. (2019). Guru sebagai fasilitator dan efektivitas belajar
siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran (JPManper), 4(1), 49-54.

Juhji, J. (2016). Peran Urgen Guru dalam Pendidikan. Studia Didaktika, 10(01), 51-62.

Sundari, F. (2017). Peran guru sebagai pembelajar dalam memotivasi peserta didik usia
sd.

Anda mungkin juga menyukai