A. Kompetensi Inti
KI-3 (Pengetahuan) : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Tata Busana. Pada tingkat
teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah,
dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional..
KI-4 (Keterampilan) : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi,
dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah
sesuai dengan bidang kerja Tata Busana. Menampilkan kinerja di
bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif,
dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran:
1. Peserta didik dapat Menganalisis keselamatan dan kecelakaan kerja
2. Peserta didik dapat Menerapkan keselamatan dan kecelakaan kerja
3. Peserta didik dapat Melakukan tindakan pencegahan kecelakaan kerja
4. Peserta didik dapat Menerapkan tindakan pencegahan kecelakaan kerja
D. Materi Pembelajaran
Keselamatan dan kecelakaan kerja
5ا5و5ُ ن5س5ِ 5ح5ْ َو َأ5 5ۛ 5 ِة5 َك5ُ ل5 ْه5َّت5ل5 ا5َ ى5 ِإ ل5 ْم5 ُك5 ي5 ِد5 َأ ْي5ِ ب5ا5و5ُ ق5 ْل5ُ اَل ت5 َو5ِ هَّللا5 ِل5 ي5ِ ب5س
َ 5 ي5ِ ف5ا5و5ُ ق5ِ ف5 َأ ْن5ۛ َو
َن5 5 ي5ِ ن5 ِس5ح5ْ 5 ُم5 ْل5 ا5ب
5ُّ 5ح5ِ 5ُ هَّللا َ ي5ِإ َّن
195. dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan
dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang berbuat baik. (QR. Al Baqarah : 195)
2. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam menjahit antara lain:
Sikap tenang dan serius, tidak terburu-buru dalam bekerja
Menjaga lingkungan kerja selalu bersih dan rapi
Tempat kerja tidak licin, baik oleh air/minyak
Ruang cukup cahaya dan ventilasi
Memakai pakaian kerja/celemek sebelum menjahit
Memakai alas kaki saat menjahit
Mengikat rambut yang panjang dan tidak dibiarkan terurai yang dapat mengganggu
bekerja
Pemakaian masker hidung, peredam suara atau alat pelindung lain yang sesuai
Saat bekerja tangan selalu bersih
Posisikan duduk tegak saat menjahit
Memastikan aliran listrik/kabel disekitar kita aman
Tidak menyentuh/memegang kabel yang dialiri listrik dengan tangan basah atau tanpa
alas kaki. Memasang dan melepas stecker dari stop kontak dengan memegang
steckernya, jangan kabelnya
Tidak meletakkan peralatan menjahit di atas meja mesin saat mesin dijalankan
Tidak meletakkan makanan dan minuman dan benda lain yang dapat
mengganggu/mengotori meja mesin
Menggunakan bantalan jarum saat bekerja, dan tidak menyimpan/ menggigit jarum di
mulut, karena kemungkinan jarum akan tertelan ke dalam mulut
Memotong benang dengan gunting, tidak memakai gigi
Menyimpan dan mengembalikan alat dan bahan untuk menjahit, ke tempatnya dalam
keadaan bersih dan ditata rapi
Membersihkan dan merapikan tempat kerja selesai bekerja
Dan lain-lain.
3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja sangat penting bagi moral, legalitas dan financial.
Semua organisasi yang memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang
lain yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu. Praktek K3 meliputi
pencegahan, pemberian sansi dan kompenasi, juga penyembuhan luka dan perawatan
untuk pekerjaan menyediakan perawatan kesehatan dan cuti sakit. K3 terkait dengan ilmu
kesehatan kerja, teknik keselamatan, teknik industry, kimia, fisika kesehatan, psikologi
organisasi dan industri ergominika,dan psikologi Usaha Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) sangat berkaitan dengan sikap dan tingkah laku manusia. Mulai lingkungan keluarga,
sekolah dan masyarakat/dunia kerja saling mempengaruhi. Karena itu di lingkungan
rumah tangga dan sekolah masalah keselamatan perlu mendapat perhatian. Orang tua perlu
membina keselamatan dalam keluarga, seperti keselamatan terhadap peralatan dan
perlengkapan rumah tangga, perlistrikan di dalam rumah, alat-alat bermain, pencegahan
kebakaran di rumah tangga, menghindarkan kecelakaan dalam olah raga dan rekreasi,
serta keselamatan berlalu lintas. Di sekolah perlu ditanamkan disiplin K3 antara lain
melalui permainan, memberikan teladan/contoh yang baik, menanamkan sikap yang
positif seperti berhati-hati dan tidak ceroboh dalam kegiatan, menaati peraturan lalu lintas,
mencegah bahaya kebakaran dan lain-lain.
Keselamatan/keamanan dan kesehatan dalam bekerja, harus selalu diupayakan dalam setiap
diri pekerja/praktikan, kewaspadaan terhadap bahaya kecelakaan dan gangguan kesehatan akibat
pekerjaan harus selalu tertanam, sehingga pekerja/praktikan mengupayakan untuk melindungi
diri dan waspada terhadap penyakit atau kecelakaan/bahaya yang ditimbulkan dari pekerjaannya.
E. Pendekatan, Strategi dan Metode
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Demontrasi, Praktek dan Penugasan
3. Model : Problem Based Learning
Pembuktian