ruang wilayah.
Tinjauan Pustaka
birokrasi.
2. Otonomi Daerah
pemerintah yang ditetapkan dalam Undang- Undang ini. Daerah memiliki kewe-nangan
3. Desentralisasi Spasial
birokratis.
paten/kota meliputi:
bangunan;
an tata ruang;
f) Penyelenggaraan pendidikan;
k) Pelayanan pertanahan;
an;
dan
oleh peraturan
perundang-undangan.
1999).
Metode Penelitian
sistematis.
berikut:
Spasial
a. Faktor Pendukung
b. Faktor Penghambat
kesimpulan.
Pembahasan
Kabupaten Magetan.
berikut:
1. Komunikasi
Kabupaten Magetan.
2. Sumber daya
mencukupi.
3. Disposisi
4. Struktur birokrasi
dengan TNI AU
c) Defisit air di Kabupaten Magetan
pertanian
kawasan budidaya
Kabupaten Magetan
Magetan.
Kabupaten Magetan
2) Ketentuan Perizinan
sinsetif,dan
Kabupaten Magetan
1) Ekonomi
2) Ekologi (Lingkungan)
3) Equity (Pemerataan)
tumbuh beberengan.
5) Energi
Kabupaten Magetan
a.Faktor Pendukung
ruang wilayah
2) Sosialisasi,
3) Keaktifan implementor
b.Faktor Penghambat
1) Kesadaran masyarakat
Kesimpulan
lahan.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka saran
misscomunication.
Magetan.
kurang.
Daftar Pustaka
http://ehousing.perumahan.pu.go.id
Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Magetan. (2011) Kajian Lingkungan Hidup Strategis.
Magetan.
Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Magetan. (2013) Produk Domestik Regional Bruto
Budiharjo, Eko dan Djoko Sujarto. (2005) Kota Berkelanjutan. Bandung: Alumni.
Kaloh. (2007) Mencari Bentuk Otonomi Daerah: Suatu Solusi Dalam Menjawab Kebutuhan
Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Magetan,
Syafii, Inu Kencana. (2006) Ilmu Administrasi Publik (edisi revisi). Jakarta: Rineka Cipta.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Jakarta, Direktorat Otonomi
Daerah.