Anda di halaman 1dari 14

KARAKTERISTIK PERAWAT YANG

MEMFASILITASI HUBUNGAN TERAPEUTIK


Fitriya Handayani, S.Kep., Ns., M.Kep

2022 Prodi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan – Komunikasi Keperawatan II
KEMAMPUAN YANG DIHARAPKAN

Mahasiswa mampu
menganalisis karakteristik
perawat yang memfasilitasi
hubungan terapeutik

2022 Prodi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan – Komunikasi Keperawatan II
APA ITU KOMUNIKASI TERAPEUTIK?
Northouse berpendapat bahwa komunikasi
terapeutik adalah kemampuan atau
keterampilan perawat untuk membantu
klien beradaptasi terhadap stress, mengatasi
gangguan psikologis serta belajar tentang
bagaimana berhubungan dengan orang lain

2022 Prodi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan – Komunikasi Keperawatan II
PERBEDAAN HUBUNGAN SOSIAL DAN
HUBUNGAN TERAPEUTIK
Sosial Terapeutik
Terjadi setiap hari antar Terjadi antara
orang per orang atau
perawat dengan klien
kelompok baik dalam
lingkungan kerja maupun atau anggota tim
pergaulan kesehatan lainnya

Orang yang terlibat


Orang yang terlibat spesifik
bebas (Perawat/terapis dan
klien)

Informasi yang
Perawat-klien
diberikan hamper
memberikan
sama antara pihak-
informasi berbeda
pihak yang terlibat

Dibangun atas dasar


Dibangun atas dasar
kebutuhan bersama
pemenuhan
(semua pihak yang
kebutuhan klien
terlibat)

2022 Prodi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan – Komunikasi Keperawatan II
Karakteristik Perawat Yang Memfasiltasi
Hubungan Terapeutik
1 2 3
Trustworthy (kejujuran) Tidak Membingungkan Dan Berpikir Positif
Cukup Ekspresif

4 5 6
Empati, Bukan Simpati Melihat Permasalahan dari Menerima klien apa adanya
kacamata klien

7 8
Sensitive terhadap Tidak terpengaruh
perasaan klien terhadap masa lalu klien
maupun diri sendiri
(perawat)
2022 Prodi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan – Komunikasi Keperawatan II

Kejujuran/ Trustworthy
Kejujuran (trustworthy) sangat penting dalam
komunikasi terapeutik, karena tanpa adanya kejujuran
mustahil dapat terbina hubungan saling percaya.

Seseorang akan menaruh kepercayaan pada lawan


bicara yang terbuka dan mempunyai respons yang tidak
di buat- buat, sebaliknya ia akan berhati-hati pada lawan
bicara yang terlalu “halus” atau menyembunyikan isi hati
yang sebenarnya tidak jujur.

2022 Prodi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan – Komunikasi Keperawatan II

Tidak Membingungkan & Cukup Ekspresif
Dalam berkomunikasi dengan klien, perawat sebaliknya
menggunakan kata-kata yang mudah di mengerti serta
tidak berbelit-belit. Kemampuan komunikasi nonverbal
perawat harus cukup ekspresif dan harus sesuai dengan
ungkapan verbalnya.

Ketidaksesuaian antara verbal dan nonverbal perawat


menimbulkan kebingungan bagi klien.

2022 Prodi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan – Komunikasi Keperawatan II

Berpikir Positif

Berpikir positif terhadap hal yang disampaikan klien


melalui respons verbalnya sangat penting, baik dalam
membina hubungan saling percaya maupun membuat
rencana tindakan bersama klien. Bersikap positif yang
ditunjukkan dengan sikap yang hangat, penuh perhatian
dan penghargaan terhadap klien

2022 Prodi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan – Komunikasi Keperawatan II

Empati, bukan Simpati
Sikap empati sangat dibutuhkan dalam asuhan keperawatan,
karena dengan berempati, perawat akan mampu merasakan
dan memikirkan permasalahan klien, seperti yang dirasakan dan
dipikirkan klien. Seorang perawat yang bersikap empati pada
klien akan mampu memberikan alternatif pencegahan masalah,
karena walaupun perawat turut merasakan permasalahan yang
dirasakan kliennya, ia tidak ikut larut dalam masalah tersebut
sehingga perawat dapat memikirkan masalah yang dihadapi
klien secara objektif.

2022 Prodi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan – Komunikasi Keperawatan II

Melihat Permasalahan dari Kacamata Klien
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus berorientasi
pada klien sehingga untuk memecahkan masalah klien, perawat harus
mampu melihat permasalahan tersebut dari sudut pandang klien.

Untuk kemampuan ini, perawat dituntut memiliki kemampuan active


listening dan kesabaran dalam mendengarkan semua ungkapan klien.
Apabila perawat menyimpulkan permasalahan klien berdasarka
pengalaman pribadinya dan memberikan saran dengan tergesa-gesa,
akibatnya bias fatal. Klien mungkin akan menyalahkan perawat karena
klien merasa bahwa keputusan yang diambil bukan keputusannya
sendiri, melainkan keputusan perawat

2022 Prodi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan – Komunikasi Keperawatan II

Menerima Klien Apa Adanya
Kemampuan untuk melihat klien apa adanya juga merupakan salah satu
karakteristik dari seorang perawat yang efektif. Apabila seseorang
merasa diterima, ia akan merasa aman dalam menjalin hubungan
interpersonal.
Menilai atau mengkritik klien berdasarkan nilai-nilai yang diyakini
perawat, menunjukan bahwa perawat tidak menerima klien apa adanya.
Perkataan perawat seperti “kok gitu aja nangis” atau Masa kamu gitu
sih”, juga merupakan ketidakmampuan dari perawat menerima klien apa
adanya. Seorang perawat yang baik tidak akan memandang hina pada
klien dan keluarganya, walaupun klien tersebut datang dengan pakaian
yang kumel dan kotor

2022 Prodi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan – Komunikasi Keperawatan II

Sensitif Terhadap Perasaan Klien
Seorang perawat professional yang perhatian terhadap
kliennya sebaiknya selalu bertanya pada dirinya sendiri
“Apakah saya ini sudah sensitif terhadap perasaan atau
kebutuhan orang lain?”. Tanpa kemampuan ini, seorang
perawat tidak akan mampu menjalankan perannya,
Karen perawat tidak mampu menjalin hubungan
terapeutik dengan baik. Apabila pada saat berkomunikasi
perawat tidak sensitif terhadap perasaan kliennya,
perawat dapat menyinggung perasaan klien.

2022 Prodi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan – Komunikasi Keperawatan II

Tidak Mudah Terpengaruh Masa Lalu
Salah satu karakteristik perawat yang efektif dan
mampu mempertahankan hubungan terapeutik adalah
perawat tidak mudah terpengaruh oleh masa lalu klien
maupun masa lalunya sendiri. (Suryani, 2015)
Seorang perawat harus melupakan kejadian menyakitkan
di masal lalu dan menguatkan koping klien dalam
menghadapi permasalahan yang di hadapi saat ini

2022 Prodi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan – Komunikasi Keperawatan II
TERIMAKASIH

2022 Prodi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan – Komunikasi Keperawatan II

Anda mungkin juga menyukai