Anda di halaman 1dari 12

PERBEDAAN KUALITAS MANAJEMEN SELF EFFICACY PADA

PERAWAT DALAM MELAKUKAN ASUHAN KEPERAWATAN DI


RUANG ICU MAWAR & ICU KHUSUS COVID-19 RSUD BULELENG
Wulandari,Ni Kadek Ayu Desi Dian1; Sundayana, Made2; Bukian,
Putu Agus Windu Yasa3
1
Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng
E-mail: ayudesi097@gmail.com
2
Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng
E-mail : madesundayana@gmail.com
3
Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng
E-mail : jrowindu@gmail.com

INFO ARTIKEL ABSTRAK


Riwayat Artikel: ABSTRAK:
Pendahuluan Self Efiicacy diartikan sebagai suatu keyakinan tentang
Diterima:…-…-…
Disetujui:…-…-… kemampuan untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dengan berhasil. Self
Efiicacy mengacu pada keyakinan individu mengenai kemampuannya dalam
memotivasi dan mampu bertindak agar berhasil dalam melakukan suatu tugas
Kata Kunci: yang diberikan. Tujuan untuk mengetahui adakah Perbedaan kualitas
Kata kunci 1 manajemen Self Efficacy pada Perawat dalam melakukan Asuhan
Kata kunci 2 Keperawatan di Ruang ICU Mawar dan ICU khusus Covid-19 RSUD
Kata kunci 3 Buleleng. Metode Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif analitik
Kata kunci 4
Dst…
korelasi dengan metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional study
Hasil Analisa statistik dengan menggunakan uji chi square p value < 0.05
nilai person (0.000) ada hubungan bermakna anatara variabel self efficacy dan
asuhan keperawatan. Uji mann whitney pada variabel self efficacy nilai < 0.05
(0.001), pada variabel asuhan keperawatan < 0.05 (0.000).
Kesimpulan Dapat disimpulkan ada perbedaan bermakna nilai self efficacy
dan asuhan keperawatan di ruang ICU Mawar dan ICU Khusus Covid-19
RSUD Buleleng.

Kata Kunci : self efficacy, asuhan keperawatan, perawat

ABSTRACT
Introduction Self efficacy is defined as a belief about the ability to be able to
complete the job successfully. Self-efficacy refers to an individual's belief
about his ability to motivate and be able to act in order to succeed in
performing a given task. The purpose determine whether there were
differences in the quality of self-efficacy management for nurses in carrying
out nursing care in the Mawar ICU and the Covid-19 special ICU at
Buleleng Hospital. The method This study uses descriptive analytic
correlation research with quantitative methods with a cross-sectional study
The results Statistical analysis using chi square test p value < 0.05 person
value (0.000) there is a significant relationship between self efficacy and
nursing care variables. Mann Whitney test on self efficacy variable value <
0.05 (0.001), on nursing care variable < 0.05 (0.000). The conclusion It can
be concluded that there is a significant difference in the value of self-efficacy
and nursing care in the Mawar ICU and the Covid-19 Special ICU at
Buleleng Hospital.
Keywords: self efficacy, nursing care, nurses
LATAR BELAKANG Individu yang memiliki Self Efiicacy
Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan yang tinggi pada saat menghadapi situasi yang
kesehatan yang memadai semakin meningkat menekan akan berusaha lebih keras dan bertahan
sehingga memacu Rumah Sakit untuk lama serta akan lebih aktif dan berusaha dari
memberikan sebuah pelayanan yang baik. pada orang yang mempunyai Self Efiicacy
Pelayanan keperawatan merupakan pelayanan rendah, dan akan lebih berani menetapkan target
yang utama dari Rumah Sakit, karena pelayanan dan tujuan yang akan dicapai. Orang yang
keperawatan diberikan 24 jam kepada klien. memiliki Self Efiicacy tinggi akan berusaha
Perawat merupakan tenaga kesehatan yang paling melakukan tugas atau tindakan untuk mencapai
banyak jumlahnya dan yang paling banyak tujuan yang sudah ditentukan dan beradaptasi
berinteraksi dengan klien. Salah satu tolak ukur dengan rintangan atau masalah dalam pekerjaan
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit ialah mereka dan berhasil dalam melakukan
pelayanan keperawatan. Pelayanan keperawatan pendokumentasian asuhan keperawatan.
perlu ditingkatkan kualitasnya secara Sebaliknya, jika perawat yang tidak memiliki
berkesinambungan sehingga mampu keyakinan bahwa dirinya mampu dalam
meningkatkan kualitas pelayanan di Rumah memberikan pelayanan dan perawatan yang baik
Sakit. Pelayanan kesehatan akan berhasil apabila kepada pasiennya akan menyebabkan
dipengaruhi oleh partisipasi perawat dalam ketidakpuasan pelayanan pada pasien (Kundre,
memberikan pelayanan keperawatan kepada klien 2019).
(Purwaningsih, 2019). Seseorang yang memiliki Self Efficacy
Salah satu profesi yang dapat memberikan yang rendah cendurung akan mengalami mood
manfaat bagi orang lain adalah profesi sebagai swing, tidak mampu dalam melakukan
seorang perawat. Perawat yaitu seseorang yang pengaturan pada keadaan yang terjadi pada
berperan dalam merawat atau memelihara, dirinya sehingga bisa mengganggu
membantu, serta melindungi seseorang yang sakit, pekerjaannya. Self Eficacy yang rendah bisa
terluka, ataupun mengalami proses penuaan. Pada menurunkan motivasi, mengganggu kemampuan
kenyataannya tidak semua perawat mampu kognitif dan secara tidak langsung dapat
menjalankan tugas beserta fungsinya dengan baik, mengganggu kesehatan fisik. Hal yang negatif
terkadang mereka sangat sering mengalami seperti ini tentu saja akan mempengaruhi
kelelahan mental dan juga emosional akibat dari kejiwaan perawat dalam melakukan Asuhan
tugasnya yang harus selalu siap memberikan Keperawatan (Prestiana, 2019).
pelayanan secara maksimal bagi orang lain. Kinerja seorang Perawat dapat dilihat
Apabila hal ini tidak segera diatasi pihak rumah dari pemberian Asuhan Keperawatan yang
sakit maka nantinya akan menguras stamina serta diberikan kepada klien. Pada dasarnya yang
emosi perawat yang nantinya dapat menimbulkan menjadi acuan dalam menilai kualitas pelayanan
tekanan yang mengakibatkan perawat mengalami Keperawatan adalah dengan menggunakan
kejenuhan kerja seorang perawat (Prestiana & standar praktik keperawatan yang diberikan
Purbandini, 2020). kepada klien. Standar praktik ini menjadi dasar
Perawat dituntut untuk bisa mengatasi pedoman bagi perawat dalam melaksanakan
kejenuhan kerja dengan bisa memiliki disposisi Asuhan Keperawatan. Tenaga perawat
perilaku tertentu agar dapat mengatasi merupakan tenaga yang paling banyak dan
masalahnya, salah satu disposisi perilaku adalah paling lama kontak dengan klien maka dari itu
efikasi diri (Self Efiicacy). Self Efiicacy diartikan kinerja Perawat harus selalu ditingkatkan dalam
sebagai suatu keyakinan tentang kemampuan pemberian Asuhan Keperawatan (Triwijayanti,
untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dengan 2020).
berhasil. Self Efiicacy mengacu pada keyakinan Proses keperawatan merupakan suatu
individu mengenai kemampuannya dalam metode sistematis yang mengarah pada
memotivasi dan mampu bertindak agar berhasil hubungan antara perawat dan klien pada saat
dalam melakukan suatu tugas yang diberikan. Self menentukan, mengintervensikan, dan
Efiicacy yang tinggi akan mengimplementasikan Asuhan Keperawatan dan
mengembangkan kepribadian yang kuat pada mengevaluasi hasil Asuhan Keperawatan yang
individu dan mampu mengurangi stress pekerjaan diberikan untuk klien dalam membantu
dan tidak mudah terpengaruh oleh situasi yang kebutuhan dasar serta tingkat kesembuhan klien.
mengancam (Kundre, 2019). Perawat saat bertemu dengan klien maupun
keluarga klien tentunya akan terjadi interaksi
yang baik seperti komunikasi terapeutik,
observasi, dukungan keluarga, dan pendidikan
kesehatan pada saat melaksanakan tindakan tertarik meneliti Bagaimanakah “Pebedaan Kualitas
Asuhan Keperawatan (Triwijayanti, 2020). Manajemen Self Efficacy pada Perawat dalam
melakukan Asuhan Keperawatan di Ruang ICU
Mawar dan ICU Khusus Covid-19 Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Buleleng”.
Perawat memberikan motivasi dan dukungan
baik individu maupun keluarga dalam METODELOGI
mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. Desain penelitian bisa memberikan
Perawat memberikan Asuhan Keperawatan kepada kerangka kerja yang bertujuan untuk
klien dengan mengkombinasikan metode pengumpulan dan analisis data penelitian.
penyelesaian masalah secara ilmiah dengan Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.
keterampilan untuk memberikan Asuhan Penelitian deskriptif merupakan sebuah desain
Keperawatan melalui proses keperawatan penelitian yang menggambarkan fenomena yang
(Triwijayanti, 2020). ditelitinya dan menggambarkan besarnya masalah
Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan yang diteliti. Penelitian ini menggunakan
di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng di penelitian deskriptif analitik korelasi dengan
Ruang ICU Mawar pada tanggal 15 Januari 2022, metode kuantitatif dengan pendekatan cross-
terdapat 34 jumlah perawat yang terdiri dari 29 orang sectional study dimana pada populasi atau
perawat perempuan dan 5 orang perawat laki-laki. Dari penelitian pada sampel yang merupakan bagian
hasil observasi dengan memberikan beberapa dari populasi dimana peneliti melakukan
pertanyaan kepada 10 orang perawat di ruang ICU observasi atau pengukuran variabel bebas
mawar sebanyak 2 (20%) orang mengatakan ia tidak maupun terikat dalam waktu yang sama.
merasa lelah dengan pekerjaannya dan mampu (Swarjana, 2013: 53). Hipotesis Penelitian ini
menuntaskan pekerjaannya dengan baik ia tetap yakin adalah.
dan terus berusaha mencari cara untuk menjalani Ha Adanya Perbedaan Kualitas Manajemen
tanggung jawabnya sebagai perawat walaupun Self Efficacy pada Perawat dalam
terkadang mengalami kesulitan namun tidak Melakukan Asuhan Keperawatan
mengganggap pekerjaannya sebagai beban dan pada H0 Tidak adanya Perbedaan Kualitas
saat melakukan pendokumentasian asuhan Manajemen Self Efficacy pada Perawat
keperawatan dikerjakan dengan baik. Sedangkan hasil dalam melakukan Asuhan Keperawatan
observasi dengan 8 (80%) perawat mengatakan sering Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
dan ada pula yang terkadang merasa lelah dan kurang perawat yang bekerja di ruang ICU mawar
semangat dalam melakukan pekerjaan hal itu sebanyak 34 perawat 5 perawat berjenis
disebabkan karena tuntutan pekerjaan yang banyak dan kelamin laki-laki dan 29 perawat berjenis
menguras tenaga fisik dan psikologis perawat tentu kelamin perempuan dan perawat yang bekerja
saja hal tersebut bisa berpengaruh pada pelaksanaan di ruang ICU Khusus Covid-19 berjumlah 24
asuhan keperawatan namun perawat masih bisa orang 9 orang laki-laki dan 15 orang
mengendalikan hal tersebut dengan melakukan perempuan jadi total populasi kedua ruangan
kegiatan seperti beristirahat sebentar dan meminum tersebut adalah 58 perawat.
kopi. Pada penelitian ini menggunakan
Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan analisis univariat dan bivariat yang digunakan
di Ruang ICU Khusus Covid-19 dengan jumlah untuk menganalisis hubungan satu variabel dan
perawat sebanyak 24 orang 9 orang laki-laki dan 15 dua variabel yang diduga memiliki hubungan
orang perempuan. Dari hasil observasi dengan dan membuktikan hipotesis 2 variabel analisa
memberikan beberapa pernyataan kepada 10 orang dalam penelitian ini menggunakan uji chi
perawat di Ruang ICU Khusus Covid-19 mengatakan square untuk menganalisa hubungan antar
5 (50%) perawat sering mengalami kejenuhan dengan variabel dan untuk menganalisa perbedaan
pekerjaannya terutama di situasi pandemi covid-19 kualitas kedua ruangan dalam penelitian ini
yang belum usai sehingga beban kerja meningkat yang menggunakan Uji Mann-Whitney U-Test
dialami perawat. Sedangkan hasil observasi dengan 5 merupakan salah satu jenis komparatif non
(50%) perawat mengatakan tidak merasa lelah dengan parametrik, karena digunakan untuk mencari
pekerjaannya dan tidak menganggap pekerjaan sebagai perbedaan kualitas untuk menguji signifikan
beban. dua sampel independent bila datanya berbentuk
Dari hasil studi pendahuluan menyatakan ordinal untuk menguji hipotesis komparatif
terdapat ada kecendrungan self-efficacy rendah yang dalam suatu pengamatan.
dialami perawat untuk itu self-efficacy di ruangan
tersebut perlu ditingkatkan lagi.
Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti
Ners 1 1.7
S2 Keperawatan dan
Ners
Total 58 100

Berdasarkan distribusi Tabel 4.2


menunjukkan responden dengan tingkat
pendidikan D3 Keperawatan yaitu
HASIL PENELITIAN sebanyak 36 orang dengan persentase
(62.1%).
1. Karakteristik Lokasi Penelitian
Rumah Sakit Daerah Kabupaten Buleleng c. Karakteristik responden berdasarkan umur
merupakan rumah sakit pemerintah yang menjalankan Tabel 4.3 Distribusi Karakterisitik Responden
tugas pokok dan fungsinya yang berdasarkan Berdasarkan Umur di Ruang ICU Mawar dan
Peraturan Bupati Buleleng No. 5 Tahun 2020. RSUD ICU Khusus Covid-19.
Kabupaten Buleleng mempunyai tugas pokok
membantu Bupati dalam melaksanakan urusan Variabel N Mean Min Max
pemerintahan bidang pelayanan kesehatan perorangan Umur 58 30 25 45
secara paripurna yang meliputi upaya penyembuhan, Berdasarkan Tabel 4.3 distribusi
pemulihan, pencegahan dan melaksanakan upaya responden berdasarkan umur menunjukkan
rujukan yang berbasis pendidikan, pelayanan rawat bahwa dari 58 responden, umur minimal
inap, rawat jalan dan rawat darurat. RSUD Buleleng adalah 25 tahun dan umur maksimal adalah 45
terletak di jalan Ngurah Rai No 30 Kabupaten tahun dengan rata-rata umur adalah 30 tahun.
Buleleng yang berdiri pada tahun 1955. Saat itu,
RSUD digunakan sebagai RS tentara dan RS umum. 3. Analisa Data
a. Analisis Hubungan Self Efficacy pada Perawat
a. Karakteristik Responden berdasarkan jenis dengan Asuhan Keperawatan Tabel 4.4 Uji
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase Hubungan Self Efficacy pada Perawat dengan
(%)
Asuhan Keperawatan di ICU Mawar dan ICU
Khusus Covid-19 menggunakan uji chi square
Laki-laki 14 24.1 % tests dengan α < 0.05 pada total 58 responden
Perempuan 44 75.9% perawat di ruang ICU Mawar dan ICU Khusus
Covid-19.
Total 58 100
kelamin
Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di
Ruang ICU Mawar dan ICU Khusus
Covid-19.

Berdasarkan distribusi Tabel 4.1 menunjukkan


bahwa dari 58 responden dari masing-masing
ruangan, sebagian besar responden berjenis kelamin
perempuan sebanyak 44 orang dengan persentase
(75,9%). Berdasarkan Tabel 4.4 didapatkan hasil
penelitian dari seluruh responden perawat
b. Karakteristik responden berdasarkan yang bekerja di ruang ICU Mawar dan ICU
Pendidikan Khusus Covid-19 dapat dilihat bahwa total
Tabel 4.2 Distribusi Karakteristik keseluruhan perawat dengan asuhan
Responden Berdasarkan Pendidikan di keperawatan baik sebanyak 47 orang (81.0%)
Ruang ICU Mawar dan ICU Khusus dan kurang sebanyak 11 orang (19.0%).
Covid-19. Berdasarkan hasil analisis statistik nilai
pearson chi square dari penelitian ini
Pendidikan Frekuensi Persentase menunjukkan hasil p value = 0.00 yang
(%) dimana < 0.05 dapat diartikan bahwa terdapat
D3 Keperawatan 36 62.1 hubungan self efficacy dengan asuhan
S1 Keperawatan dan 21 36.2
keperawatan di ruang ICU Mawar dan ICU menyatakan perawat laki-laki sebanyak 10 responden
Khusus Covid-19 RSUD Buleleng. (16.4%) dan responden berjenis kelamin perempuan
sebanyak 51 orang (83.6) perawat merupakan salah
satu profesi dimana perawat berjenis kelamin
perempuan merupakan mayoritas baik di rumah sakit,
puskesmas maupun pelayanan kesehatan lainnya.
Perbedaan gender bisa berpengaruh pada efikasi diri.
Dari penelitian ini peneliti dapat
a. Analisis Perbedaan antara kualitas menyimpulkan bahwa jenis kelamin memiliki
manajemen Self Efficacy pada Perawat dalam hubungan yang signifikan dengan self efficacy
Melakukan Asuhan Keperawatan di ICU pada perawat yang menyatakan bahwa
Mawar dan ICU Khusus Covid-19. perempuan memiliki tingkat self efficacy yang
tinggi dibandingkan laki-laki. Hal ini disebabkan
karena beberapa faktor seperti wanita lebih
Self Asuhan
Efficacy Keperawatan
mampu menangani tekanan yang besar secara
emosional.
b. Berdasarkan tingkat pendidikan
Asymp. Sig. (2- 0.001 0.000
tailed)
Hasil Penelitian menunjukkan
menunjukkan responden mayoritas dengan
tingkat pendidikan D3 Keperawatan yaitu
1. Pada variabel self efficacy, nilai signifikan
sebanyak 36 orang dengan persentase (62.1%).
pada uji Mann Whitney adalah 0.001 < 0.05
Pernyataan ini didukung dengan hasil
dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
penelitian yang dilakukan oleh Notoatmodjho
kualitas self efficacy diantara ruang ICU
(2013), dengan teori mengatakan pendidikan
Mawar dan ICU Khusus Covid-19.
tetap menjadi indikator penting dalam upaya
2. Pada variabel asuhan keperawatan, nilai
memperbaiki kinerja yang lebih baik, perawat
signifikan pada uji Mann Whitney adalah
dengan tingkat pendidikan berbeda mempunyai
0.000 < 0.05 dapat disimpulkan bahwa ada
kualitas dokumentasi yang dikerjakan berbeda
perbedaan bermakna nilai pada asuhan
karena semakin tinggi tingkat pendidikannya
keperawatan di ruang ICU Mawar dan ICU
maka kemampuan secara kognitif dan
Khusus Covid-19.
keterampilan pun meningkat.
Dari hasil analisis dengan menggunakan uji Mann
Dalam penelitian mengatakan perawat
Whitney di atas dapat disimpulkan bahwa ada
dengan tingkat pendidikan lebih tinggi,
perbedaan yang signifikan antara kedua ruangan
mempunyai pertimbangan lebih matang
tersebut pada kualitas self efficacy dan nilai asuhan
dikarenakan wawasan yang lebih luas hal ini
keperawatan di ruang ICU Mawar dan ICU Khusus
didukung dengan penelitian Srihandayani (2016)
Covid-19 Sehingga Ha diterima ada perbedaan
yang membuktikan bahwa perawat dengan
kualitas manajemen self efficacy pada perawat dalam
tingkat pendidikan D3 keperawatan dan tingkat
melakukan asuhan keperawatan. Karena nilai p lebih
pendidikan yang lebih tinggi mempunyai
kecil dari α (0.05).
efisiensi kerja dan penampilan kerja yang baik.
PEMBAHASAN Meskipun pendidikan perawat merupakan faktor
a. Berdasarkan jenis kelamin yang dapat mempengaruhi Self Efficacy pada
Hasil penelitian dilihat bahwa dari 58 responden perawat namun pada dasarnya perawat dengan
di ruang ICU Mawar dan ICU Khusus Covid-19 gelar sarjana memiliki nilai tertinggi dalam
mayoritas responden dengan jenis kelamin pencapaian dan keberhasilan diri semakin tinggi
perempuan sebanyak 44 orang (75.9%). Menurut tingkat pendidikannya semakin besar pula Self
peneliti, perempuan dan laki-laki memiliki respon Efficacy yang dimilikinya.
berbeda ketika menghadapi masalah. Pada penelitian ini peneliti
Menurut Bandura (2006, dalam Sinaga, mengasumsikan bahwa orang yang memiliki
2020) menyatakan bahwa perempuan memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi cenderung
efikasi diri lebih tinggi dalam mengelola perannya memiliki harapan yang tinggi dari pekerjaanya
dibanding laki-laki karena, laki-laki lebih rentan dan jika harapan tidak tercapai maka cenderung
terhadap emosi yang dihadapi dibanding perempuan akan menyerah. Perawat dengan gelar sarjana
hal ini dapat dijelaskan bahwa wanita secara atau gelar yang lebih tinggi terhadap kondisi
emosional lebih mampu menangani tekanan yang stress dari pada perawat yang memiliki gelar
dihadapinya. pendidikan yang lebih rendah.
Pernyataan ini didukung dengan hasil a. Berdasarkan umur
penelitian yang dilakukan oleh Kundre (2019), Hasil penelitian menyatakan responden
berdasarkan umur menunjukkan bahwa dari 58 rasa takut gagal yang dapat menurunkan
responden, umur minimal adalah 25 tahun dan produktifitas.
umur maksimal adalah 45 tahun dengan rata-rata Kemudian diperoleh 27 perawat yang
umur adalah 30 tahun. mengalami self efficacy sedang dan 20 perawat
Umur mempengaruhi kecendrungan mengalami mengalami self efficacy tinggi.
efikasi diri yang rendah, data demografi umur Orang dengan self efficacy tinggi
berpengaruh pada efikasi diri Bandura (2006, mereka percaya dapat menghadapi
dalam Sinaga, 2020) mengatakan orang dengan kejadian dan situasi secara efektif karena
usia muda memiliki kemungkinan mengalami berharap sukses menghadapi suatu
efikasi diri rendah dibandingkan dengan usia tua.
hambatan, mereka berusaha keras
Perawat dengan usia lebih tua memiliki efikasi
diri yang tinggi karena pada perawat dengan usia menyelesaikan tugas dan lebih yakin
muda belum berpengalaman dan harus beradaptasi dengan kemampuan yang dimiliki dari
dengan lingkungan kerja yang penuh tantangan. pada orang dengan self efficacy rendah,
Pernyataan ini di dukung pada penelitian mereka memandang kesulitan sebagai
(Ayu et al., 2019) mengatakan usia responden tantangan bukan sebagai ancaman dan
tergolong usia spesifikasi sehingga beberapa faktor dengan aktif mencari situasi baru.
yang berperan dalam perkembangan sef efficacy dari Hal ini sejalan dengan penelitian yang
seseorang adalah usia. Terdapat hubungan antara usia dilakukan oleh (Handayani Idah Asih, S.Dwi
dengan self efficacy dimana semakin bertambah usia Sulisetyawati, 2020) tentang “Hubungan antara
seseorang, cenderung memilki self efficacy yang Self Efficacy dengan Kinerja Perawat Dalam
tinggi. Melaksanakan Asuhan Keperawatan di IGD dan
Dari hasil penelitian analisis bivariat yang ICU-ICCU RSUD Dr. Soehadi Projonegoro
diperoleh dari ruang ICU Mawar didapatkan hasil uji Sragen” dengan hasil penelitian analisa bivariat
statistik dengan menggunakan uji korelasi chi square. menyimpulkan bahwa ada hubungan bermakna
c. Analisa Hubungan Self Efficacy dengan Asuhan antara self efficacy dengan kinerja perawat dalam
Keperawatan di ICU Mawar dan ICU Khusus melaksanakan asuhan keperawatan.
Covid-19. Perawat yang memiliki self efficacy
Analisa peneli ini didapatkan dari hasil tinggi bekerja untuk melaksanakan asuhan
penelitian tersebut dapat dilihat bahwa responden di keperawatan baik dibandingkan dengan perawat
ruang ICU Mawar. Berdasarkan hasil analisis mempunyai self efficacy rendah. Perawat yang
statistik dapat diartikan bahwa terdapat hubungan mempunyai self efficacy tinggi mempunyai
self efficacy dengan asuhan keperawatan di ruang kinerja yang lebih baik dan mampu
ICU Mawar RSUD Buleleng. melaksanakan pelayanan kesehatan yang
Dari hasil penelitian analisis bivariat yang berkualitas. Perawat lebih komitmen terhadap
diperoleh dari ruang ICU Khusus Covid-19 analisa pekerjaannya dan lebih bisa mengatasi kesulitan
peneliti ini didapatkan hasil terdapat hubungan self yang ditemui pada pekerjaannya. Self efficacy
efficacy dengan asuhan keperawatan di ruang ICU perawat profesional berperan penting dalam
Khusus Covid 19 RSUD Buleleng. memenuhi misi pada sistem pelayanan kesehatan
Dari hasil penelitian analisis bivariat yang profesional.
diperoleh dari ruang ICU Mawar dan ICU Khusus d. Analisis Uji Perbedaan Kualitas Manajemen
Covid-19 didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan Self Efficacy pada Perawat dalam Melakukan
self efficacy dengan asuhan keperawatan di ruang Asuhan Keperawatan di ICU Mawar dan ICU
ICU Mawar dan ICU Khusus Covid-19 RSUD Khusus Covid-19.
Buleleng. Dari hasil penelitian analisis bivariat yang
Analisa peneliti ini berdasarkan pada hasil di diperoleh dari ruang ICU Mawar dan ICU
atas pada kedua variabel memiliki hubungan yang Khusus Covid-19 didapatkan hasil uji statistik
kuat. Self efficacy sangat berpengaruh pada asuhan dengan menggunakan uji korelasi Mann
keperawatan, apabila self efficacy rendah maka akan Whitney diperoleh nilai significance sebesar
terganggu pada pelayanan atau pemberian asuhan sebagai berikut.
keperawatan kepada pasien. 1. Pada variabel Self Efficacy dapat
Hal ini bisa dilihat dari hasil penelitian dari disimpulkan bahwa ada perbedaan
58 responden dari kedua ruangan, sebanyak 4 perawat bermakna nilai Self Efficacy di Ruang ICU
dengan self efficacy rendah namun masih bisa Mawar dan ICU Khusus Covid-19.
menjalankan tugas asuhan keperawatan dengan baik 2. Pada variabel Asuhan Keperawatan\dapat
hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor salah disimpulkan bahwa ada perbedaan
satunya faktor dari dalam diri, orang dengan self bermakna nilai pada Asuhan Keperawatan di
efficacy rendah berfokus pada kekurangan pribadi dan
ruang ICU Mawar dan ICU Khusus Covid- terhadap kemampuan diri sendiri, pantang menyerah,
19. dan gigih dalam mengerjakan tugas tertentu
Dari hasil analisis dengan menggunakan walaupun dinilai sulit dan mencari situasi baru
uji Mann Whitney di atas dapat disimpulkan sehingga mereka dapat mencapai hasil yang
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara diharapkan.
kedua ruangan tersebut pada kualitas self Pernyataan ini sejalan dengan penelitian yang
efficacy dan nilai asuhan keperawatan di ruang di lakukan oleh (Deant et al., 2021) tentang
ICU Mawar dan ICU Khusus Covid-19 Hubungan Self Efficacy dan Kinerja Perawat dalam
Sehingga Ha diterima ada perbedaan kualitas Memberikan Asuhan Keperawatan” pada penelitian
manajemen self efficacy pada perawat dalam tersebut menjelaskan kinerja perawat dalam
melakukan asuhan keperawatan. menentukan kualitas pelayanan kesehatan sehingga
dibutuhkan perawat yang kompeten. Kinerja perawat
dapat didorong dengan self efficacy yang tinggi
karena sifat tidak mudah menyerah dalam
Analisa peneliti ini berdasarkan hasil yang menyelesaikan masalah.
diperoleh dari kedua ruangan tersebut memiliki
perbedaan yang signifikan, dalam kualitas
manajemen self efficacy pada perawat dengan self
efficacy yang tinggi menunjukkan komitmen dan
motivasi diri untuk penampilan kinerja yang KESIMPULAN
diharapkan. Berdasarkan hasil penelitian dan
Dalam kinerja perawat dalam melakukan pembahasan maka, dapat disimpulkan sebagai
asuhan keperawatan di ruang ICU Mawar dan ICU berikut.
Khusus Covid-19 ada perbedaan pada pelayanan 1. Karakteristik responden berdasarkan jenis
keperawatan semua memiliki tugas dan tanggung kelamin menunjukkan menunjukkan bahwa dari
jawabnya masing-masing sesuai dengan kebutuhan 58 responden dari masing-masing ruangan,
pasien. Dari hasil data diperoleh pada variabel asuhan sebagian besar responden berjenis kelamin
keperawatan dari kedua ruangan tersebut tergolong perempuan sebanyak 44 orang dengan
baik. Kinerja perawat merupakan ukuran persentase (75,9%), dan yang berjenis kelamin
keberhasilan dalam mencapai tujuan pelayanan laki-laki 14 orang dengan persentase (24,1%).
keperawatan. Kinerja perawat dalam pemberian Karakteristik responden berdasarkan umur rata-
asuhan keperawatan adalah aplikasi kemampuan atau rata berumur 30 tahun.
pembelajaran yang telah diterima selama 2. Distribusi frekuensi berdasarkan self efficacy
menyelesaikan pendidikan keperawatan untuk dan asuhan keperawatan di ruang ICU Mawar
memberikan pelayanan kesehatan secara langsung dan ICU Khusus Covid-19 RSUD Buleleng
kepada pasien. dengan jumlah responden 58 orang, untuk
Dapat dilihat dari hasil penelitian yang kategori self efficacy di ruang ICU Mawar untuk
dilakukan di 2 ruangan tersebut memiliki perbedaan kategori tinggi sebanyak 12 perawat (35.3%),
yaitu di ruang ICU Mawar kualitas self efficacy dan sedang 20 perawat (58.8%), rendah 2 perawat
nilai asuhan keperawatan lebih baik dibandingkan (5.9%). Lalu untuk self efficacy di ruang ICU
ruang ICU Khusus Covid-19. Hal ini terjadi karena Covid-19 untuk kategori tinggi sebanyak 8
perbedaan jumlah tenaga perawat yang ada diruang perawat (33.3%), sedang sebanyak 14 perawat
tersebut lebih banyak berada di ruang ICU Mawar (58.3%), kurang 2 (8.3%). Variabel Asuhan
dibandingkan ICU Covid-19 dan tentu saja di masa Keperawatan diperoleh hasil dari 58 responden
pandemi ini beban kerja yang lebih banyak dilakukan di ruang ICU Mawar dan ICU Khusus Covid-19
di ruang ICU Khusus Covid-19. Namun di setiap yaitu untuk di ruang ICU Mawar dengan
ruangan tentu saja sudah memberikan pelayanan kategori baik sebanyak 29 (85.3%), kurang 5
keperawatan yang berkualitas kepada pasiennya (14.7%). Dan di ruang ICU Khusus Covid-19
hanya saja setiap individu mempunyai cara yang kategori baik 18 (66.7%), kurang 6 (33.3%).
berbeda untuk meningkatkan kualitas self efficacy 3. Analisa statistik dengan menggunakan uji chi
nya, karena self efficacy yang rendah dapat square di peroleh nilai p value < 0.05 yaitu nilai
menyebabkan keraguan dan fokus kepada pearson (0.000) maka dapat disumpulkan ada
kekurangan yang dimiliki sehingga kinerja yang korelasi atau hubungan bermakna antara
dihasilkan kurang baik. variabel self efficacy dengan asuhan
Maka dari itu hal yang penting untuk keperawatan di ruang ICU Mawar dan ICU
meningkatkan self efficacy pada perawat karena Khusus Covid-19. Analisa statistik untuk
dengan adanya self efficacy yang tinggi akan mencari perbedaan dengan menggunakan uji
menjadikan kinerja lebih baik sebab perawat yakin
mann whitney di ruang ICU Mawar dan ICU Jelita Haref, E. iman. (2018). PELAKSANAAN TUGAS
Khusus Covid.19. Pada variabel self efficacy, DAN TANGGUNG JAWAB PERAWAT DALAM
nilai signifikan uji mann whitney adalah 0.001 < MENERAPKAN KESELAMATAN PASIEN DI
0.05. dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan RUMAH SAKIT.
bermakna nilai self efficacy di ruang ICU Kundre, R. (2019). Burnout dengan self efficacy pada
Mawar dan ICU Khusus Covid-19. Pada perawat. 7, 1–7.
variabel asuhan keperawatan, nilai signifikan M. Fakih. (2018). KEDUDUKAN HUKUM TENAGA
pada uji mann whitney adalah 0.000 < 0.05 dapat KEPERAWATAN DEPENDEN DALAM
disimpulkan bahwa ada perbedaan bermakna TRANSAKSI TERAPEUTIK.
nilai asuhan keperawatan di ruang ICU Mawar Muhiddin, N. (2019). Faktor Faktor yang Berhubungan
dan ICU Khusus Covid-19. Dengan Kinerja Perawat Dalam Pelaksanaan
Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap Care
SARAN Canter RSUP DR Wahidin Sudirohusodo Makasar.
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan Notoatmodjho. (2013). Pendidikan dan Perilaku
dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada Kesehatan.
pasien dan semangat kerja dari perawat dan bisa Notoatmodjho, S. (2018). Metodologi Penelitian
memanajemen self efficacy pada perawat dalam Kesehatan (Rineka Cipta).
melakukan asuhan keperawatan di Rumah Sakit. Pebrina Anggi. (2020). Konsep Dasar Asuhan
Keperawatan.
Prestiana, N. D. I., & Purbandini, D. (2020). Hubungan
Antara Efikasi Diri (self efficacy) dan Stress Kerja
UCAPAN TERIMA KASIH dengan Kerja (burnout) pada Perawat IGD dan ICU
Tim penulis mengucapkan terima kasih kepada RSUD Kota Bekasi. Soul, 5, 14.
dosen pemimpin utama Dr. Ns I Made Prima Rezi. (2020). HUBUNGAN SUPERVISI
Sundayana.,S.Kep.,M.Si, dosen pembimbing KEPALA RUANG TERHADAP KINERJA
pendamping Putu Agus Windu Yasa PERAWAT PELAKSANA.
Bukian.,S.Ag.M.Ag dan dosen penguji Ns. G. Nur Purwaningsih, D. F. (2008). PERILAKU CARING
Widya Putra.,S.Kep.,M.Kep. yang telah membimbing PERAWAT PERAWAT CARING. 1–6.
dan memberikan arahan pada pembuatan skripsi ini. Putu Surya Parama Putra, L. Ka. P. A. S. (2018).
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL
DAFTAR PUSTAKA DAN SELF EFFICACY DENGAN TINGKAT
Ayu, P., Alverina, T., & Ambarwati, K. D. (2019). STRES PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT
Hubungan antara Self-Efficacy dengan Burnout UMUM PUSAT SANGLAH Putu Surya Parama
pada Perawat Psikiatri di Rumah Sakit Jiwa. 3(2), Putra dan Luh Kadek Pande Ary Susilawati.
29–39. 5(1), 145–157.
Bandura. (2012). Self-Efficacy: A brief literature Richa Noprianty. (2019). Jenjang Karir Perawat dan
review. Kepuasan Pasien terhadap Kualitas Pelayanan
Bandura, A. (2006). Self Efficacy The Exercise Kontrol. Keperawatan.
Springer. https://doi.org/10.17509/jpki.v5i2.17404
Deant, T., Putri, E., & Febriani, N. (2021). Sherlyna, I., Hakim, N. R., Keperawatan, P. S., &
HUBUNGAN SELF-EFFICACY DAN KINERJA Jaya, T. (2020). SELF EFFICACY
PERAWAT DALAM MEMBERIKAN ASUHAN ASSOCIATED WITH NURSE BURNOUT.
KEPERAWATAN : LITERATURE REVIEW. 10(2), 1–8.
5(1), 37–48. Simamora, R. H., Purba, J. M., & Bukit, E. K. (2019).
Dermawan Deden, T. R. (2012). Proses Keperawatan PENGUATAN PERAN PERAWAT DALAM
Penerapan Konsep dan Kerangka Kerja. PELAKSANAAN ASUHAN. 3(1).
Dyan Anggryani. (2020). HUBUNGAN EFIKASI DIRI Sinaga, E. (2020). PENGARUH EFIKASI DIRI
DENGAN BURNOUT PADA PERAWAT DI TERHADAP KINERJA PERAWAT DI RUMAH
RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) SAKIT UMUM MITRA SEJATI MEDAN.
DAN INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSUD S. K. Srihandayani. (2016). Burnout dengan Self Efficacy
LERIK KOTA KUPANG. pada Perawat.
Hanafi, M., Widyana, R., & Fatmah, N. (2021). Sugiyono, P. D. (2018). Metode Penelitian
Pelatihan Efikasi Diri untuk Menurunkan Burnout Kuantitatif (Setiyawami (ed.)). Februari Tahun
pada Perawat di RSU X di Kabupaten Bantul 2018.
Yogyakarta. 17(1), 1–11. Swarjana, I. K. (2013). Metodologi Penelitian
Handayani Idah Asih, S.Dwi Sulisetyawati, G. S. A. Kesehatan (Inunk Nastiti (ed.)). 2013.
(2020). Self Efficacy 2. Tri Rini Puji Lestari. (2014). PENDIDIKAN
KEPERAWATAN: UPAYA MENGHASILKAN
TENAGA PERAWAT BERKUALITAS. 5.
Triwijayanti, A. (2020). Gambaran Psikologis
Kepuasan Keluarga Dalam Menerima Asuhan
Keperawatan.
Https://Journal.Ppnijateng.Org/Index.Php/Jikj/
Article/View/480/274.
Widya, U., & Pontianak, D. (2019). Self-Efficacy : A
brief literature review. 15, 55–61.

PROFIL PENULIS UTAMA

Penulis:
Nama Ni Kadek Ayu Desi Dian
Wulandari
Pendidikan S1 Keperawatan STIKes
Buleleng
Angkatan 2018
TTL Bangli, 11 Desember 1999
No.Hp 081936905389
E-mail ayudesi097@gmail.com
Alamat Desa Bengkala,
Kec.Kubutambahan,
Kab. Buleleng-Bali

Anda mungkin juga menyukai