ABSTRACT
Introduction Self efficacy is defined as a belief about the ability to be able to
complete the job successfully. Self-efficacy refers to an individual's belief
about his ability to motivate and be able to act in order to succeed in
performing a given task. The purpose determine whether there were
differences in the quality of self-efficacy management for nurses in carrying
out nursing care in the Mawar ICU and the Covid-19 special ICU at
Buleleng Hospital. The method This study uses descriptive analytic
correlation research with quantitative methods with a cross-sectional study
The results Statistical analysis using chi square test p value < 0.05 person
value (0.000) there is a significant relationship between self efficacy and
nursing care variables. Mann Whitney test on self efficacy variable value <
0.05 (0.001), on nursing care variable < 0.05 (0.000). The conclusion It can
be concluded that there is a significant difference in the value of self-efficacy
and nursing care in the Mawar ICU and the Covid-19 Special ICU at
Buleleng Hospital.
Keywords: self efficacy, nursing care, nurses
LATAR BELAKANG Individu yang memiliki Self Efiicacy
Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan yang tinggi pada saat menghadapi situasi yang
kesehatan yang memadai semakin meningkat menekan akan berusaha lebih keras dan bertahan
sehingga memacu Rumah Sakit untuk lama serta akan lebih aktif dan berusaha dari
memberikan sebuah pelayanan yang baik. pada orang yang mempunyai Self Efiicacy
Pelayanan keperawatan merupakan pelayanan rendah, dan akan lebih berani menetapkan target
yang utama dari Rumah Sakit, karena pelayanan dan tujuan yang akan dicapai. Orang yang
keperawatan diberikan 24 jam kepada klien. memiliki Self Efiicacy tinggi akan berusaha
Perawat merupakan tenaga kesehatan yang paling melakukan tugas atau tindakan untuk mencapai
banyak jumlahnya dan yang paling banyak tujuan yang sudah ditentukan dan beradaptasi
berinteraksi dengan klien. Salah satu tolak ukur dengan rintangan atau masalah dalam pekerjaan
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit ialah mereka dan berhasil dalam melakukan
pelayanan keperawatan. Pelayanan keperawatan pendokumentasian asuhan keperawatan.
perlu ditingkatkan kualitasnya secara Sebaliknya, jika perawat yang tidak memiliki
berkesinambungan sehingga mampu keyakinan bahwa dirinya mampu dalam
meningkatkan kualitas pelayanan di Rumah memberikan pelayanan dan perawatan yang baik
Sakit. Pelayanan kesehatan akan berhasil apabila kepada pasiennya akan menyebabkan
dipengaruhi oleh partisipasi perawat dalam ketidakpuasan pelayanan pada pasien (Kundre,
memberikan pelayanan keperawatan kepada klien 2019).
(Purwaningsih, 2019). Seseorang yang memiliki Self Efficacy
Salah satu profesi yang dapat memberikan yang rendah cendurung akan mengalami mood
manfaat bagi orang lain adalah profesi sebagai swing, tidak mampu dalam melakukan
seorang perawat. Perawat yaitu seseorang yang pengaturan pada keadaan yang terjadi pada
berperan dalam merawat atau memelihara, dirinya sehingga bisa mengganggu
membantu, serta melindungi seseorang yang sakit, pekerjaannya. Self Eficacy yang rendah bisa
terluka, ataupun mengalami proses penuaan. Pada menurunkan motivasi, mengganggu kemampuan
kenyataannya tidak semua perawat mampu kognitif dan secara tidak langsung dapat
menjalankan tugas beserta fungsinya dengan baik, mengganggu kesehatan fisik. Hal yang negatif
terkadang mereka sangat sering mengalami seperti ini tentu saja akan mempengaruhi
kelelahan mental dan juga emosional akibat dari kejiwaan perawat dalam melakukan Asuhan
tugasnya yang harus selalu siap memberikan Keperawatan (Prestiana, 2019).
pelayanan secara maksimal bagi orang lain. Kinerja seorang Perawat dapat dilihat
Apabila hal ini tidak segera diatasi pihak rumah dari pemberian Asuhan Keperawatan yang
sakit maka nantinya akan menguras stamina serta diberikan kepada klien. Pada dasarnya yang
emosi perawat yang nantinya dapat menimbulkan menjadi acuan dalam menilai kualitas pelayanan
tekanan yang mengakibatkan perawat mengalami Keperawatan adalah dengan menggunakan
kejenuhan kerja seorang perawat (Prestiana & standar praktik keperawatan yang diberikan
Purbandini, 2020). kepada klien. Standar praktik ini menjadi dasar
Perawat dituntut untuk bisa mengatasi pedoman bagi perawat dalam melaksanakan
kejenuhan kerja dengan bisa memiliki disposisi Asuhan Keperawatan. Tenaga perawat
perilaku tertentu agar dapat mengatasi merupakan tenaga yang paling banyak dan
masalahnya, salah satu disposisi perilaku adalah paling lama kontak dengan klien maka dari itu
efikasi diri (Self Efiicacy). Self Efiicacy diartikan kinerja Perawat harus selalu ditingkatkan dalam
sebagai suatu keyakinan tentang kemampuan pemberian Asuhan Keperawatan (Triwijayanti,
untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dengan 2020).
berhasil. Self Efiicacy mengacu pada keyakinan Proses keperawatan merupakan suatu
individu mengenai kemampuannya dalam metode sistematis yang mengarah pada
memotivasi dan mampu bertindak agar berhasil hubungan antara perawat dan klien pada saat
dalam melakukan suatu tugas yang diberikan. Self menentukan, mengintervensikan, dan
Efiicacy yang tinggi akan mengimplementasikan Asuhan Keperawatan dan
mengembangkan kepribadian yang kuat pada mengevaluasi hasil Asuhan Keperawatan yang
individu dan mampu mengurangi stress pekerjaan diberikan untuk klien dalam membantu
dan tidak mudah terpengaruh oleh situasi yang kebutuhan dasar serta tingkat kesembuhan klien.
mengancam (Kundre, 2019). Perawat saat bertemu dengan klien maupun
keluarga klien tentunya akan terjadi interaksi
yang baik seperti komunikasi terapeutik,
observasi, dukungan keluarga, dan pendidikan
kesehatan pada saat melaksanakan tindakan tertarik meneliti Bagaimanakah “Pebedaan Kualitas
Asuhan Keperawatan (Triwijayanti, 2020). Manajemen Self Efficacy pada Perawat dalam
melakukan Asuhan Keperawatan di Ruang ICU
Mawar dan ICU Khusus Covid-19 Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Buleleng”.
Perawat memberikan motivasi dan dukungan
baik individu maupun keluarga dalam METODELOGI
mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. Desain penelitian bisa memberikan
Perawat memberikan Asuhan Keperawatan kepada kerangka kerja yang bertujuan untuk
klien dengan mengkombinasikan metode pengumpulan dan analisis data penelitian.
penyelesaian masalah secara ilmiah dengan Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.
keterampilan untuk memberikan Asuhan Penelitian deskriptif merupakan sebuah desain
Keperawatan melalui proses keperawatan penelitian yang menggambarkan fenomena yang
(Triwijayanti, 2020). ditelitinya dan menggambarkan besarnya masalah
Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan yang diteliti. Penelitian ini menggunakan
di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng di penelitian deskriptif analitik korelasi dengan
Ruang ICU Mawar pada tanggal 15 Januari 2022, metode kuantitatif dengan pendekatan cross-
terdapat 34 jumlah perawat yang terdiri dari 29 orang sectional study dimana pada populasi atau
perawat perempuan dan 5 orang perawat laki-laki. Dari penelitian pada sampel yang merupakan bagian
hasil observasi dengan memberikan beberapa dari populasi dimana peneliti melakukan
pertanyaan kepada 10 orang perawat di ruang ICU observasi atau pengukuran variabel bebas
mawar sebanyak 2 (20%) orang mengatakan ia tidak maupun terikat dalam waktu yang sama.
merasa lelah dengan pekerjaannya dan mampu (Swarjana, 2013: 53). Hipotesis Penelitian ini
menuntaskan pekerjaannya dengan baik ia tetap yakin adalah.
dan terus berusaha mencari cara untuk menjalani Ha Adanya Perbedaan Kualitas Manajemen
tanggung jawabnya sebagai perawat walaupun Self Efficacy pada Perawat dalam
terkadang mengalami kesulitan namun tidak Melakukan Asuhan Keperawatan
mengganggap pekerjaannya sebagai beban dan pada H0 Tidak adanya Perbedaan Kualitas
saat melakukan pendokumentasian asuhan Manajemen Self Efficacy pada Perawat
keperawatan dikerjakan dengan baik. Sedangkan hasil dalam melakukan Asuhan Keperawatan
observasi dengan 8 (80%) perawat mengatakan sering Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
dan ada pula yang terkadang merasa lelah dan kurang perawat yang bekerja di ruang ICU mawar
semangat dalam melakukan pekerjaan hal itu sebanyak 34 perawat 5 perawat berjenis
disebabkan karena tuntutan pekerjaan yang banyak dan kelamin laki-laki dan 29 perawat berjenis
menguras tenaga fisik dan psikologis perawat tentu kelamin perempuan dan perawat yang bekerja
saja hal tersebut bisa berpengaruh pada pelaksanaan di ruang ICU Khusus Covid-19 berjumlah 24
asuhan keperawatan namun perawat masih bisa orang 9 orang laki-laki dan 15 orang
mengendalikan hal tersebut dengan melakukan perempuan jadi total populasi kedua ruangan
kegiatan seperti beristirahat sebentar dan meminum tersebut adalah 58 perawat.
kopi. Pada penelitian ini menggunakan
Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan analisis univariat dan bivariat yang digunakan
di Ruang ICU Khusus Covid-19 dengan jumlah untuk menganalisis hubungan satu variabel dan
perawat sebanyak 24 orang 9 orang laki-laki dan 15 dua variabel yang diduga memiliki hubungan
orang perempuan. Dari hasil observasi dengan dan membuktikan hipotesis 2 variabel analisa
memberikan beberapa pernyataan kepada 10 orang dalam penelitian ini menggunakan uji chi
perawat di Ruang ICU Khusus Covid-19 mengatakan square untuk menganalisa hubungan antar
5 (50%) perawat sering mengalami kejenuhan dengan variabel dan untuk menganalisa perbedaan
pekerjaannya terutama di situasi pandemi covid-19 kualitas kedua ruangan dalam penelitian ini
yang belum usai sehingga beban kerja meningkat yang menggunakan Uji Mann-Whitney U-Test
dialami perawat. Sedangkan hasil observasi dengan 5 merupakan salah satu jenis komparatif non
(50%) perawat mengatakan tidak merasa lelah dengan parametrik, karena digunakan untuk mencari
pekerjaannya dan tidak menganggap pekerjaan sebagai perbedaan kualitas untuk menguji signifikan
beban. dua sampel independent bila datanya berbentuk
Dari hasil studi pendahuluan menyatakan ordinal untuk menguji hipotesis komparatif
terdapat ada kecendrungan self-efficacy rendah yang dalam suatu pengamatan.
dialami perawat untuk itu self-efficacy di ruangan
tersebut perlu ditingkatkan lagi.
Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti
Ners 1 1.7
S2 Keperawatan dan
Ners
Total 58 100
Penulis:
Nama Ni Kadek Ayu Desi Dian
Wulandari
Pendidikan S1 Keperawatan STIKes
Buleleng
Angkatan 2018
TTL Bangli, 11 Desember 1999
No.Hp 081936905389
E-mail ayudesi097@gmail.com
Alamat Desa Bengkala,
Kec.Kubutambahan,
Kab. Buleleng-Bali