Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MAKALAH IBADAH MUAMALAH DAN AKHLAK

PERTEMUAN 12

DOSEN PENGAMPU :

H. Al Fitri, Lc, M.Pd

Di Susun Oleh :
LAILATUL HASNAH
(213410359)
KELAS 2A

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

FAKULTAS TEKNIK

PRODI TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH & KOTA

2021/2022
Soal!
1. Jelaskan defenisi Mudharabah
2. Uraikan apa saja rukun dan syarat Mudharabah?
3. Apa hikmah dari pelegalan Mudharabah dalam syariat Islam?
Jawaban
1. Defenisi Mudharabah
Mudharabah (bahasa Arab: ‫ )مضاربة‬adalah bentuk perjanjian kerja sama
antara pemilik harta dengan pengelola harta.Pemilik harta (shahibul amal)
menyerahkan hartanya kepada pihak lain (mudharib) untuk dibisniskan.Jika untung,
keuntungannya dibagi kepada pemilik harta dan pihak pengelola harta,sesuai dengan
kesepakatan di awal.Sementara itu,jika rugi,kerugian hanya dibebankan kepada
pemilik harta.Pengelola harta tidak dibebani dengan kerugian.Kerja sama ini terdiri
dari kontribusi seratus persen modal dari pemilik modal dan keahlian dari pengelola.
Transaksi jenis ini tidak mewajibkan adanya wakil dari shahibul maal dalam
manajemen proyek.Sebagai orang kepercayaan,mudharib harus bertindak hati-hati
dan bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi akibat kelalaian dan tujuan
penggunaan modal untuk usaha halal.Sedangkan, shahibul maal diharapkan untuk
mengelola modal dengan cara tertentu untuk menciptakan laba yang optimal.
2. Rukun dan Syarat Mudharabah
Rukun Mudharabah
▪ Terdapat Pemilik dan Pengelola Modal.Ada 2 pihak,yakni pemilik modal
(shahibul maal) dan pengelola (mudharib) yang harus memenuhi kriteria
cakap hukum.
▪ Ijab Qabul. Kedua pihak melakukan ijab dan qabul untuk menunjukkan
kehendak dalam mengadakan kontrak.
▪ Adanya modal.
▪ Keuntungan.
Syarat Mudharabah
1.Adanya pemberi dan pelaksana modal usaha
Terdapat dua pihak yang memiliki modal (bank syariah/shahibul maal) dan yang
menjalankan modal usaha (nasabah/mudharib).Adapun nasabah harus memenuhi
rukun mudharabah,yaitu:
▪ Berusia lebih dari 18 tahun
▪ Sehat fisik dan mental
▪ Tidak pernah melanggar Undang-Undang
▪ Tidak pernah melanggar hukum atau dalam proses pengampunan
2.Adanya akad ijab qabul
Selanjutnya,rukun mudharabah yang kedua adalah ada ijab qabul untuk
melaksanakan kerjasama secara sadar,yaitu:
▪ Menyebutkan tujuan akad dilakukan
▪ Menerima akad mudharabah yang ditunjukkan dalam surat kontrak
kerjasama
▪ Akad mudharabah ditulis di atas kertas atau cara modern lainnya
3. Adanya modal
Modal usaha berupa uang diberikan kepada mudharib atau nasabah dengan rukun
mudharabah,yaitu:
Jumlah dan jenisnya harus diketahui secara jelas.Diwujudkan dalam bentuk uang
atau boleh barang,asalkan nilai ekonominya jelas.Bukan dalam bentuk utang
Mudharib atau nasabah menerima uang modal secara langsung
4.Adanya pembagian keuntungan
Rukun mudharabah selanjutnya adalah pembagian keuntungan atau profit usaha.
Diatur sebagai berikut:
▪ Dibagi pada kedua pihak.
▪ Jumlah pembagian keuntungan harus jelas.
▪ Persentase profit dijelaskan dalam surat kontrak.Contohnya bank syariah
mendapat 30%,sedangkan nasabah mendapatkan 70%

3. Hikmah dari pelegalan Mudharabah dalam syariat Islam


Sebagian orang memiliki harta,tetapi tidak berkemampuan untuk
memproduktifitaskannya.Terkadang pula ada orang yang tidak memiliki harta,tetapi
ia mempunyai kemampuan memproduktifitaskannya,oleh karena itu syariat
membolehkan muamalah ini supaya kedua belah pihak dapat mengambil
manfaatnya.Pemilik harta mendapatkan manfaat dengan pengalaman mudharib
(orang yang diberi modal),sedangkan mudharib dapat memperoleh manfaat dengan
harta (sebagai modal) dengan demikian tercipta kerjasama antara pemilik modal dan
mudharib.Allah tidak menetapkan segala bentuk akad,melainkan demi terciptanya
kemaslahatan dan terbendungnya kesulitan.
Adapun hikmah dari Mudharabah yang dikehendaki adalah mengangkat
kehinaan,kefakiran dan kemiskinan masyarakat juga mewujudkan rasa cinta kasih
dan saling menyayangi antar sesama manusia. Seorang yang berharta mau
bergabung dengan orang yang pandai memperdagangkan harta dari harta yang
dipinjami oleh orang kaya tersebut.

Anda mungkin juga menyukai