Anda di halaman 1dari 4

JURNAL KEGIATAN MOOC

PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA


LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI NTT

No Agenda Judul Materi Pokok Bahasan Kesimpulan


 Wawasan Kebangsaan  Bela Negara dilaksanakan atas dasar kesadaran warga Negara serta keyakinan
dan Nilai-Nilai Bela pada kekuatan sendiri yang ditumbuhkembangkan melalui usaha Bela Negara.
Negara Usaha BelaNegara bertujuan untuk memelihara jiwa nasionalisme Warga
Negara dalam upaya pemenuhan hak dan kewajibannya terhadap Bela Negara
yang diwujudkan dengan Pembinaan Kesadaran Bela Negara demi tercapainya
tujuan dan kepentingan nasional.
Sikap Perilaku Bela  Analisis Isu Kontemporer  penguatan untuk menunjukan kemampuan berpikir kritis dengan
1. I Negara mengidentifikasi dan menganalisis isu-isu kritikal melalui isu-isu startegis
kontemporer yang dapat menjadi pemicu munculnya perubahan lingkungan
strategis dan berdampak terhadap kinerja birokrasi secara umum dan secara
khusus berdampak padapelaksanaan tugas jabatan sebagai ASN pelayan
masyarakat.
 Kesiapsiagaan Bela  Kesiapsiagaan bela negara bagi PPPK bukanlah kesiapsiagaan untuk
Negara melaksanaan perjuangan fisik seperti para pejuang terdahulu, tetapi bagaimana
melanjutkan perjuangan mereka dengan pranata nilai yang sama demi kejayaan
bangsa dan negara Indonesia.
 Orentasi Pelayanan  Berorientasi Pelayanan merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core
Values ASN BerAKHLAK yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berkomitmen
memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Berorientasi
Pelayanan yang semestinya dipahami dan dimplementasikan oleh setiap ASN
di instansi tempatnya bertugas, yang terdiri dari:
1. memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
2. ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan; dan
3. melakukan perbaikan tiada henti.
 Akuntabel  Akuntabilitas adalah kata yang seringkali kita dengar, tetapi tidak mudah untuk
dipahami. Ketika seseorang mendengar kata akuntabilitas, yang terlintas adalah
sesuatu yang sangat penting, tetapi tidak mengetahui bagaimana cara
mencapainya. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab yang
berangkat dari moral individu, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban untuk
bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang memberikan amanat.
Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:
1. Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
disiplin dan berintegritas tinggi
2. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien
3. Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan berintegritas
tinggi
 Penerapan perilaku pengembangan kompetensi yaitu: Tantangan Lingkungan
2. II Dasar-Dasar Nialai PNS  Kompeten Strategis, Kebijakan Pembangunan Aparatur, Kebijakan dan Program
Pengembangan Kompetensi, dan Perilaku Kompeten. Dalam menguatkan
perilaku kompeten, setiap peserta latsar PPPK agar membuat Rencana Tindak
Lanjut Mewujudkan Perilaku Kompeten di Tempat Kerja, dengan
menuangkannya dalam Formulir Agenda Rencana Tindak Lanjut Mewujudkan
Perilaku Kompeten.
 Harmonis  Adapun kesimpulan dari materi ini adalah sebagai berikut :
1. Keberagaman bangsa Indonesia selain memberikan banyak manfaat juga
menjadi sebuah tantangan bahkan ancaman, karena dengan kebhinekaan
tersebut mudah menimbulkan perbedaan pendapat dan lepas kendali,
mudah tumbuhnya perasaan kedaerah yang amat sempit yang sewaktu
bisa menjadi ledakan yang akan mengancam integrasi nasional atau
persatuan dan kesatuan bangsa.
2. Terbentuknya NKRI merupakan penggabungan suku bangsa di nusantara
disadari pendiri bangsa dilandasi rasa persatuan Indonesia. Semboyan
bangsa yang dicantumkan dalam Lambang Negara yaitu Bhineka Tunggal
Ika merupakan perwujudan kesadaran persatuan berbangsa tersebut.
3. Kode Etik Profesi merupakan alat untuk mengatur tingkah laku/etika suatu
kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis
yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional
tertentu. Oleh karena itu, dengan diterapkannya kode etik Aparatur Sipil
Negara, perilaku pejabat publik harus berubah,
a. berubah dari penguasa menjadi pelayan;
b. berubah dari ’wewenang’ menjadi ’peranan’;
c. menyadari bahwa jabatan publik adalah amanah
4. Membangun budaya harmonis tempat kerja yang harmonis sangat penting
dalam suatu organisasi. Suasana tempat kerja yang positif dan kondusif
juga berdampak bagi berbagai bentuk organisasi.
5. Identifikasi potensi disharmonis dan analisis strategi dalam mewujudkan
susasana harmonis harus dapat diterapkan dalam kehidupan ASN di
lingkungan bekerja dan bermasyarakat.
 Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN
 Loyal BerAKHLAK yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Materi modul ini diharapkan
dapat memberikan gambaran bagaimana panduan perilaku loyal yang
semestinya dipahami dan dimplementasikan oleh setiap ASN di instansi
tempatnya bertugas, yang terdiri dari:
1. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan
yang sah;
2. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta
3. Menjaga rahasia jabatan dan negara.
 Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan oleh individu
maupun organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Terdapat
 Adaptif alasan mengapa nilai-nilai adaptif perlu diaktualisasikan dalam pelaksanaan
tugas-tugas jabatan di sektor publik, seperti di antaranya perubahan lingkungan
strategis, kompetisi yang terjadi antar instansi pemerintahan, perubahan iklim,
perkembangan teknologi dan lain sebagainya.

 Kolaboratif merupakan nilai dasar yang harus dimiliki oleh CPNS. Sekat-sekat
birokrasi yang mengkungkung birokrasi pemerintah saat ini dapat dihilangkan.
 Kolaboratif Calon ASN muda diharapkan nantinya menjadi agen perubahan yang dapat
mewujudkan harapan tersebut. Pendekatan WoG yang telah berhasil
diterapkan di beberapa negara lainnya diharapkan dapat juga terwujud di
Indonesia. Semua ASN Kementerian/Lembaga /Pemerintah Daerah kemudian
akan bekerja dengan satu tujuan yaitu kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
 SMART ASN  Digital skill merupakan Kemampuan individu dalam mengetahui, memahami,
dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi
digital dalam kehidupan sehari-hari. Digital culture merupakan Kemampuan
individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan
membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika
dalam kehidupan sehari-hari dan digitalisasi kebudayaan melalui pemanfaatan
TIK. Digital ethics merupakan Kemampuan individu dalam menyadari,
mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan
mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-
hari. Digital safety merupakan Kemampuan User dalam mengenali,
3. III Kedudukan Peran PNS mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang dan meningkatkan
Dalam NKRI kesadaran pelindungan data pribadi dan keamanan digital dalam kehidupan
sehari-hari.

 Manajemen ASN terdiri dari :


 Manajemen ASN 1. Manajemen ASN terdiri dari Manjemen PNS dan Manajemen PPPK
2. Manajemen PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan,
pengadaan, pangkat dan jabatan,pengembangan karier, pola karier,
promosi, mutasi,penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan,penghargaan,
disiplin, pemberhentian, jaminan pensisun dan hari tua, dan perlindungan
3. Manajemen PPPK meliputi penetapan kebutuhan;pengadaan; penilaian
kinerja; penggajian dan tunjangan; pengembangan kompetensi;
pemberian penghargaan; disiplin; pemutusan hubungan perjanjian kerja;
dan perlindungan.

Anda mungkin juga menyukai