Makalah Format Kegiatan BK
Makalah Format Kegiatan BK
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimakah bentuk Format kegiatan klasikal bimbingan dan konseling ?
2. Bagaimakah bentuk Format kegiatan kelompok bimbingan dan
konseling ?
3. Bagaimakah bentuk Format kegiatan individual bimbingan dan
konseling ?
1
4. Bagaimakah bentuk Format kegiatan lapangan bimbingan dan
konseling ?
5. Bagaimakah bentuk Format kegiatan jarak jauh bimbingan dan
konseling ?
6. Bagaimakah bentuk Format kegiatan kolaboratif bimbingan dan
konseling ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuannya adalah untuk
mendeskripsikan
1. Bentuk Format kegiatan klasikal bimbingan dan konseling
2. Bentuk Format kegiatan kelompok bimbingan dan konseling
3. Bentuk Format kegiatan individual bimbingan dan konseling
4. Bentuk Format kegiatan lapangan bimbingan dan konseling
5. Bentuk Format kegiatan jarak jauh bimbingan dan konseling
6. Bntuk Format kegiatan kolaboratif bimbingan dan konseling
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
pengembangan pikiran, perasaan, dan kehendak serta prilaku peserta
didik.
1. Pelaksanaan Bimbingan Klasikal bimbingan dan konseling
Layanan bimbingan klasikal merupakan layanan dalam
bimbingan dan konseling. Layanan bimbingan klasikal berbeda dengan
mengajar. Layanan ini juga memiliki beberapa ketentuan dalam
pelaksannanya. Adapun perbedaannya antara mengajar dan
membimbing :
a. Layanan bimbingan klasikal bukanlah suatu kegiatan mengajar
atau menyampaikan materi pelajaran sebagaimana mata pelajaran
yang dirancang dalam kurikulum pendidikan disekolah,
melainkan menyampaikan informasi yang dapat berpengaruh
terhadap tercapainya perkembangan yang optimal seluruh aspek
perkembangan dan tercapainya kemandirian peserta didik atau
konseli.
b. Materi bimbingan klasikal berkaitan erat dengan domain
bimbingan dan konseling yaitu bimbingan belajar, pribadi, sosial
dan karir, serta aspek-aspek perkembangan peserta didik.
c. Guru mata pelajaran dalam melaksanakan tuganya adalah
menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik, dan tugas guru
bimbingan dan konseling atau konselor adalah menyelenggarakan
layanan bimbingan konseling yang memendirikan peserta didik
atau konseli.
2. Langkah-langkah bimbingan klasikal
Untuk dapat melaksanakan layanan bimbingan klasikal secara baik,
ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan sebagai berikut :
a. Melakukan pemahaman peserta didik ( menetukan kelas layanan,
menyiapkan instrument pemahaman peserta didik, pengumpulan
data, analisis data, dan merumuskan pemahaman ).
4
b. Menentukan kecenderungan kebutuhan layanan bimbingan
klasikal bagi peserta didik/konsli atas dasar hasil pemahaman
peserta didik.
c. Memilih metode dan teknik yang sesui untuk memberian layanan
bimbingan klasikal ( ceramah-diskusi; atau ceramah-simulasi-
diskusi, atau ceramah-tugas-diskusi ).
d. Persiapan pemberian layanan bimbingan klasikal dapat disiapkan
secara tertulis merupakan suatu bukti administrasi kegiatan,
dengan demikian materi layanannya disajikan secara terencana
dengan harapan mencapai hasil yang optimal, sebab disusun atas
dasar kebutuhan dan literature yang relevan.
e. Memilih sistematika persiapan yang dapat disusun oleh Guru
Bimbingan dan Konseling atau Konselor, dengan catatn telah
mencerminkan adanya kesiapan layanan bimbingan klasikal dan
persiapan diketahui oleh Koordinator Bimbingan dan Konseling
dan atau Kepala sekolah.
f. Mempersiapkan alat bantu untuk melaksanakan pemberian
layanan bimbingan klasikal sesuai dengan kebutuhan layanan.
g. Evaluasi pemberian layanan bimbingan klasikal perlu dilakukan
untuk mengetahui bagaimana proses, tepat tidaknya layanan yang
diberikan atau perkembangan sikap dan prilaku atau tingkat
ketercapaian tugas-tugas perkembangan. Secara umum aspek
yang dievaluasi meliputi : kesesuaian program dalam
pelaksanaan, keterlaksanaan program, hambatan-hambatan yang
dijumpai, dampak terhadap kegiatan belajar mengajar, dan respon
peserta didik personal sekolah, dan orang tua serta perubahan
perkembangan peserta didik ( tugas-tugas perkembangan ) atau
perkembangan belajar, pribadi, sosial, dan karirnya.
5
B. Format kegiatan kelompok bimbingan dan konseling
Format kegiatan kelompok yaitu suatu format kegiatan bimbingan dan
konseling yang melayani sejumlah klien dalam bentuk kelompok melalui
dinamika kelompok tersebut. Misalnya seorang konselor mengarahkan atau
membimbing klien dalam sejumlah kelompok, yang ketika ada
permasalahan diwaktu itu maka diselesaikan melalui secara kelompok, yang
dibantu oleh seorang konselor yang sudah prefesional.
Prayitno (2008: 61) bahwa “Bimbingan kelompok adalah memanfaatkan
dinamika untuk mencapai tujuan-tujuan bimbingan dan konseling,
bimbingan kelompok lebih menekankan suatu upaya bimbingan kepada
individu melalui kelompok”.
1. Tujuan konseling kelompok meliputi:
a. Melatih anggota kelompok agar berani berbicara dengan orang
banyak.
b. Melatih anggota kelompok agar berani berbicara dengan orang
banyak.
c. Dapat mengembangkan bakat dan minat masing-masing anggota
kelompok.
d. Mengentaskan permasalahan-permasalahan kelompok.
2. Unsur Konseling Kelompok
Dalam kegiatan konseling kelompok, terdapat beberapa unsur
sehingga kegiatan tersebut disebut konseling kelompok. Adapun
unsur-unsur yang ada dalam konseling kelompok yaitu:
a. Anggota kelompok, adalah individu normal yang mempunyai
masalah dalam rentangan penyesuaian yang masih dapat diatasi
oleh peimpin kelompok maupun anggota kelompok yang
lainnya.
b. Pemimpin kelompok, adalah seseorang ahli yang memimpin
jalannya kegiatan konseling kelompok. Konseling kelompok
dipimpin oleh seorang konselor atau psikolog yang profesional
dengan latihan khusus bekerja dengan kelompok.
6
c. Permasalahan yang dihadapi antar anggota konseling
kelomppok adalah sama.
d. Metode yang dilaksanakan dalam konseling kelompok berpusat
pada proses kelompok dan perasaan kelompok.
e. Interaksi antar anggota kelompok sangat penting dan tidak bisa
dinomor duakan.
f. Kegiatan konseling kelompok dilaksanakan berdasar pada alam
kesadaran masing-masing anggota kelompok dan juga
pemimpin kelompok.
g. Menekankan pada perasaan dan kebutuhan anggota.
h. Adanya dinamika kelompok antar anggota kelompok dalam
kegiatan konseling kelompok.
i. Ada unsur bantuan yang dilakukan oleh pemimpin kelompok.
7
Adapun hal-hal yang perlu dipahami dari seorang individu dalam rangka
pelaksanaan bimbingan dan konseling, adalah sebagai berikut :
1. Identitas diri, yaitu berbagai aspek yang secara langsung menjadi
keunikan pribadi
2. Kondisi jasmaniah dan kesehatan
3. Kapasitas ( umum/Intligensi dan khusus/Bakau) dan kecakapan
4. Sikap dan minat
5. Watak dan tempramen
6. Cita-cita sekolah dan pekerjaan
7. Aktivitas social
8. Hobi dan pengisian waktu luang
9. Kelebihan atau keluarbiasaan dan kelainan-kelainan yang dimiliki
10. Latar belakang keluarga siswa.
8
tersebut dapat menjadi siswa yang suka bersosialisasi pada dilinkungan
sekolah, dirumah dan masyarakat sekitar.
9
bentuk layanan yang bisa diupayakan adalah tergantung kreasi dari
konselor itu sendiri. Bentuk layanan bimbingan dan konseling yang bisa
diupayakan yaitu: layanan konsultasi, layanan informasi, layanan
konseling individual, layanan konseling kelompok, beserta layanan lain
yang bisa dikembangkan oleh masing-masing konselor dan sesuai
dengan kebutuhan konseli.
2. Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis Telepon
Pada prinspinya, kita hidup dalam dunia yang selalu berkembang,
istilah teelpon tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Bahkan benda
tersebut sudah menjamur ke pelosok-pelosok negeri sebagai alat
komunikasi canggih jarak jauh. Dan telepon merupakan pelayanan
komunikasi yang sangat bagus dalam aspek pelayanan bimbingan dan
konseling, yang merupakan suatu cara inovatif dalam mendukung
sesuatu kegiatan layanan jarak jauh.
Telepon berasal dari suku kata “tele” artinya jauh dan “phone”
artinya suara. Jadi telepon adalah suara jarak jauh. Seperti kita kenal di
zaman yang semodern ini, bahwa telepon merupakan barang elektronik
yang mempermudah telewicara dan pengiriman pesan secaraa otomatis.
Dan oleh sebab itu, Layanan Bimbingan dan Konseling jarak jauh,
bukan saja bekembang tetapi sudah banyak dipakai dan diminati oleh
manusia seperti acara tv, vidio, internet, telepon, dan sebagainya.
10
manfaat. Nilai-nilai yang mendasari sebuah kolaborasi adalah tujuan yang
sama, kesamaan persepsi, kemauan untuk berproses, saling memberikan
manfaat, kejujuran, kasih sayang serta berbasis masyarakat.
Tujuan Kolaborasi
1. Menjalin hubungan baik antar konselor, konseli serta pihak lain
sehingga ketika terjadi permasalahan, maka dibutuhkan pihak ahli
konselor untuk dapat melakukan penanganan bimbingan konseling.
2. Konselor mampu membantu siswa menyelesaikan masalah yang
dihadapi dengan baik.
3. Memberikan berbagai informasi bimbingan konseling yang
dibutuhkan konseli, melalui ahli-ahli lain.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Format kegiatan klasikal yaitu suatu kegiatan bimbingan dan konseling
yang melayani klien dalam satu kelas, sedangkan Format kegiatan kelompok
yaitu suatu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani sejumlah
klien dalam bentuk kelompok melalui dinamika kelompok tersebut,
sedangkan Format kegiatan individual Yaitu suatu format kegiatan bimbingan
dan konseling yang melayani klien secara perorangan, sedangkan Format
kegiatan lapangan yaitu kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani
kepentingan kliennya melalui kegiatan diluar kelas atau lapangan, sedangkan
Format kegiatan Jarak Jauh yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling
yang melayani kepentingan siswa melalui media atau saluran jarak jauh,
seperti surat dan sarana elektronik, dan sedangkan Format kegiatan
Pendekatan Khusus/Kolaboratif yaitu format kegiatan bimbingan dan
konseling yang melayani kepentingan peserta didik melalui pendekatan
kepada pihak-pihak yang dapat memberikan kemudahan atau masukan dan
hal-hal yang bermanfaat kepada peserta didik tersebut.
B. Saran
Dari uraian tersebut di atas, asas bimbingan dan konseling merupakan hal
yang sangat penting yang harus dipegang teguh oleh para konselor/ guru
pembimbing dalam memberikan pelayanan pada konseli/ siswa.Maka dari itu
penulis dapat memberikan saran kepada semua pihak yang terlibat sebagai
pelaksana pendidikan atau bisa disebut sebagai seorang guru (pembimbing)
dan calon guru (mahasiswa jurusan pendidikan), agar tetap selalu
bertanggungjawab atas keberhasilan siswa dalam rangka mencetak
kepribadian yang luhur. Dan bagi calon guru diharapkan mencari refrensi lain
yang berkaitan dengan bimbingan dan konseling, karena kami (penulis)
merasa isi makalah ini ada kekurangan.
12
DAFTAR RUJUKAN
13