Anda di halaman 1dari 10

Yori Antar

Nama : Gregorius Antar Awal


Tanggal Lahir : 14 Mei 1962
Pendidikan : Teknik Arsitektur UI lulus tahun 1988
Jabatan : Director, Desain Manager PT Han Awal & Partners, Architects
Penghargaan Terkini : IAI Award 2008 untuk rumah tenun Sintang di Kalimantan

BIOGRAFI YORI ANTAR


Memiliki perhatian amat besar terhadap pelestarian bangunan bersejarah mempelajari
arsitektur di Universitas Indonesia. Pada tahun 1989, ia bersama kawan-kawannya
membentuk kelompok Arsitek Muda Indonesia. Sejak tahun 1991, ia ditunjuk sebagai
fotografer freelance untuk The Aga Khan Award for Architecture. Karya arsitektur dan foto-
foto hasil bidikannya telah banyak dipamerkan dan dibukukan. Selain Tibet, banyak negara di
dunai yang sudah dikunjunginya.

1
ORGANISASI RUMAH ASUH
Yayasan ini didirikan pada bulan Agustus th 2008, setelah expedisi Sumba-Flores,
khususnya desa Wairebo, Manggarai, Flores, dengan tujuan menyelamatkan situs/bangunan
tradisional yang terancam kepunahan.

Rumah Adat Sumba, Ratenggaro dan Wainyapu Sumba, tahun 2012

Rumah Adat Mbaru Niang, Wae Rebo, Manggarai-Flores, 2009 - 2011

Pembangunan Rumah Tradisional dan Balai Desa di Nias

Pusat Seni dan Budaya Sumba, 2010, bekerja sama dengan pastor Robert Ramone

Rumah tradisional Ngata Toro, Sulawesi Tengah bekerja sama dengan Universitas
Halualeo

Home Stay Suroba, Lembah Baliem - Papua 2013

LIGA MERAH PUTIH


Tahun 2010, bersama photografer Oscar Matuloh dan Jay Subyakto mendirikan Liga
Merah Putih, kegiatannya antara lain pameran foto situs Kota tua Trowulan, Pameran Foto
Sawah Lunto, Pameran Foto Singkawang, dan ekspedisi situs Muara Jambi 2012 - 2013

AKAA


Photographer lepas Aga Khan Award for Architecture, Geneve sejak 1991

Warga Peduli Kampung / barefoot Architect, sejak Des 2001

Forum Komunitas Kemang, sejak Des 2001

ARSITEK MUDA INDONESIA


Forum arsitek Muda Indonesia sejak tahun 1989

IAI


Ketua Badan Penghargaan dan Sayembara IAI Pusat, periode 1999 - 2002

Ketua Badan Penghargaan dan Sayembara IAI DKI, periode 1998 - 2000

Wakil Ketua Badan Pelestarian dan Pemugaran IAI Pusat, Periode 1997 - 1999

Wakil Ketua Badan Penghargaan dan Sayembara IAI Pusat, Periode 1995 - 1999

Wakil Ketua Badan Penghargaan Arsitektur, Periode 1993 - 1995

Ketua Badan Penghargaan Arsitektur, Periode 1991 - 1993

2
PENASEHAT AHLI


Anggota TPAK (Tim Penasehat Arsitektur Kota) 3 Periode 2007 - 2013

Anggota Dewan Kehormatan IAI, periode 2008 - 2011

Penasehat ahli untuk Perencanaan Perpustakaan Bung Karno dikawasan makam Bung
Karno Blitar, bersama Budi A Sukada, Gunawan Tjahyono, Josef Priyotomo, 2003

Team Penyusunan Pedoman Pembangunan KAJ 2007

PENGHARGAAN


Short list nomination Aga Khan Award for Architecture 2013 untuk Waerebo

Award of Excellence 2012 UNESCO Asia-Pacific Awards kategori Cultural
Heritage Conservation Mbaru Niang, Nusa Tenggara Timur

IAI Award untuk penghargaan Arsitek dari IAI DKI, Desember 2012

Penghargaan Arsitektur untuk rumah asuh dari majalah Tempo 2012

IAI Award 2011, Konservasi Rumah Tradisional Wae Rebo - NTT

IAI Award 2008, untuk Rumah Tenun Sintang, Tirta Dharma

Arcasia Award 1996, Untuk kategori rumah tinggal, untuk proyek Rumah Murah
Swadaya, Plan International Kupang

SAYEMBARA


Juara 1 sayembara Stasiun Interchange Dukuh Atas Jakarta,yang diadakan oleh
Dinas Tata Kota DKI Jakarta dan IAI Jakarta, 27 November 2008

Juara 1, Sayembara Pusat Informasi Museum Terbuka Trowulan

Juara 1, Sayembara arsitektur, gedung Quantum, Fakultas Teknik UI, Mei 2008

Juara 1, Sayembara terbatas sekolah SD & SMP Strada-Bekasi, Desember 2007

Juara 1 sayembara Menara Maluku, Ambon, 19 agustus 2005

Juara 1 sayembara terbatas, Rumah Direksi BNI, kebayoran Baru

Juara 1 sayembara terbatas Rumah Baja Murah, Krakatau Steel untuk kategori
100 juta, PT Han Awal & Partners, Juli 2003

Juara 1 sayembara Terbatas Gereja Katholik Bintaro, bersama Adi Purnomo,
Agustus 2001

3

Juara 1, sayembara terbatas Rumah Murah Swadaya Plan International Kupang

BUKU YANG DISUSUN OLEH YORI ANTAR :

Judul buku : Tibet Di Otak

Pengarang : Jay Subyakto, Yori Antar, Ella Ubaidi, Krish Suharmoko, Enrico Soekarno,
Raudia Keeper

Judul buku : The Long Road Towards Recognition : Selected Works of Indonesian Architects

Pengarang : Yori Antar, Achmad D. Tardiyana

Judul buku : Komedi Lenong: Satire Ruang Terbuka Hijau

Pengarang : Yori Antar, Nirwono Joga

Judul buku : Bahasa Pohon Selamatkan Bumi

Pengarang : Yori Antar, Nirwono Jog

Karya arsitektur yang dibuat oleh Yori Antar yaitu :

 Museum Terbuka Trowulan


 Rumah tinggal di Sanur Bali
 The Quantum Gedung Elektro UI
4
 Perpustakaan STF Driyarkara
 Rumah Tinggal Lembang Permata
 Rumah tinggal di Batam
 Rumah Budaya, Waetabula
 Sumba Barat, Swiss German University BSD
 Pembangunan Kembali rumah adat Waerebo
 Pembangunan Kembali rumah adat di Nias
 Rumah Tenun Sintang
 Rumah Timor yang meraih penghargaan dari Arcasia Award tahun 1996\

Karya terkenal dari Yori Antar

Pembangunan Kembali rumah adat Waerebo

Mbaru Niang, Rumah Tradisional Suku Wae Rebo Pulau Flores


Disain Mbaru Niang rumah tradisional Yori Antar

5
Yori Antar dan Eko Prawoto, dua arsitek ternama Indonesia, menyampaikan
pandangan dan karya mereka berkaitan dengan ketukangan tradisional. Pada paparannya,
kedua arsitek tampak memiliki persamaan dalam melestarikan ketukangan tradisional, namun
memiliki perbedaan kentara dalam melihat dan menyikapi hubungannya dengan modernitas.
Yori antar memakai tema arsitektur Nusantara yang dibangun di atas fondasi ketukangan
tradisional, dikerjakan oleh masyarakat setempat dengan material lokal.

“Sebuah gerakan alternatif untuk menyelamatkan warisan arsitektur Indonesia,”


begitu tutur Yori tentang Rumah Asuh. Dalam setiap preservasinya, Rumah Asuh
memberikan empat syarat: pertama, dibangun sebagai proyek masyarakat; kedua,
memprioritaskan arsitektur Indonesia yang terancam punah; ketiga, dibangun oleh
masyarakat setempat sebagai metode pembelajaran untuk warga yang lebih muda maupun
juga bagi kalangan akademis; dan terakhir, mendukung eco-tourism. Di Wae Rebo, ia
berhasil mewujudkannya. Setelah berdiskusi dengan warga setempat dan menemukan
donatur, Yori memulai preservasi Wae Rebo dengan sepenuhnya melibatkan masyarakat
setempat. Desa Wae Rebo, yang tadinya hanya memiliki empat rumah adat, dikembalikan
menjadi tujuh rumah adat sesuai dengan cerita leluhur.

Seorang arsitektur Indonesia, Yori Antar, memulai proyek Rumah Ansu sebagai
gerakan untuk melestarikan rumah-rumah dan bangunan tradisional di seluruh Indonesia.
Yori Antar mengajak arsitek muda ke desa-desa untuk merenovasi rumah yang ada. Salah
satu rumah tersebut adalah rumah tradisional Mbaru Niang milik suku Wae Rebo di Pulau
Flores, Indonesia. Mbaru Niang memiliki keunikan tersendiri. Disain Mbaru Niang berbentuk
kerucut berbahan kayu dan bambu yang diikat.

6
Rumah tradisional Mbaru Niang milik suku Wae Rebo

Mbaru Niang memiliki lima lantai. Lantai dasar berfungsi sebagai tempat tinggal
keluarga, kedua digunakan untuk menyimpan makanan, ketiga digunakan untuk menyimpan
hasil pertanian, seperti biji-bijian, keempat digunakan untuk menyimpan cadangan makanan,
dan yang teratas digunakan untuk tempat berdoa.

Budaya asli memiliki metode yang telah teruji untuk membangun tempat tinggal yang
efektif dan sempurna. Percaya pada kekuatan kearifan lokal telah terbukti bermanfaat bagi
Yori Antar, yang baru saja mendapatkan penghargaan di Aga Khan Prize for Architecture
2013.

Mbaru Niang mendapatkan posisi di Aga Khan Prize for Architecture 2013 berkat
kerja keras Yori Antar

Yori Ansar berpendapat bahwa ada ruang untuk nilai-nilai arsitektur di industri saat
ini. Pernyataannya pada Jakarta Times: “Jika kita ingin membangun arsitektur modern, yang
satu ini (Mbaru Niang,red) punya jiwanya.”

Renovasi Mbaru Niang

7
Rotan yang ditenun untuk penutup rumah

Bahu membahu merenovasi

8
Konstruksi Mbaru Niang

Kontruksi Mbaru Niang tampak depan

9
Ilustrasi rumah adat Wae Rebo beserta nama-nama komponennya

Sumber :

http://arsitekturnusantara.propanraya.com/yori-antar

http://indocementawards.com/yori-antar.html

http://m.kaskus.co.id/post/518944848227cff77e00000a

http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2015/03/04/wae-rebo-permata-tersembunyi-di-
lembah-manggarai-710181.html

10

Anda mungkin juga menyukai