1
ORGANISASI RUMAH ASUH
Yayasan ini didirikan pada bulan Agustus th 2008, setelah expedisi Sumba-Flores,
khususnya desa Wairebo, Manggarai, Flores, dengan tujuan menyelamatkan situs/bangunan
tradisional yang terancam kepunahan.
Rumah Adat Sumba, Ratenggaro dan Wainyapu Sumba, tahun 2012
Rumah Adat Mbaru Niang, Wae Rebo, Manggarai-Flores, 2009 - 2011
Pembangunan Rumah Tradisional dan Balai Desa di Nias
Pusat Seni dan Budaya Sumba, 2010, bekerja sama dengan pastor Robert Ramone
Rumah tradisional Ngata Toro, Sulawesi Tengah bekerja sama dengan Universitas
Halualeo
Home Stay Suroba, Lembah Baliem - Papua 2013
AKAA
Photographer lepas Aga Khan Award for Architecture, Geneve sejak 1991
Warga Peduli Kampung / barefoot Architect, sejak Des 2001
Forum Komunitas Kemang, sejak Des 2001
IAI
Ketua Badan Penghargaan dan Sayembara IAI Pusat, periode 1999 - 2002
Ketua Badan Penghargaan dan Sayembara IAI DKI, periode 1998 - 2000
Wakil Ketua Badan Pelestarian dan Pemugaran IAI Pusat, Periode 1997 - 1999
Wakil Ketua Badan Penghargaan dan Sayembara IAI Pusat, Periode 1995 - 1999
Wakil Ketua Badan Penghargaan Arsitektur, Periode 1993 - 1995
Ketua Badan Penghargaan Arsitektur, Periode 1991 - 1993
2
PENASEHAT AHLI
Anggota TPAK (Tim Penasehat Arsitektur Kota) 3 Periode 2007 - 2013
Anggota Dewan Kehormatan IAI, periode 2008 - 2011
Penasehat ahli untuk Perencanaan Perpustakaan Bung Karno dikawasan makam Bung
Karno Blitar, bersama Budi A Sukada, Gunawan Tjahyono, Josef Priyotomo, 2003
Team Penyusunan Pedoman Pembangunan KAJ 2007
PENGHARGAAN
Short list nomination Aga Khan Award for Architecture 2013 untuk Waerebo
Award of Excellence 2012 UNESCO Asia-Pacific Awards kategori Cultural
Heritage Conservation Mbaru Niang, Nusa Tenggara Timur
IAI Award untuk penghargaan Arsitek dari IAI DKI, Desember 2012
Penghargaan Arsitektur untuk rumah asuh dari majalah Tempo 2012
IAI Award 2011, Konservasi Rumah Tradisional Wae Rebo - NTT
IAI Award 2008, untuk Rumah Tenun Sintang, Tirta Dharma
Arcasia Award 1996, Untuk kategori rumah tinggal, untuk proyek Rumah Murah
Swadaya, Plan International Kupang
SAYEMBARA
Juara 1 sayembara Stasiun Interchange Dukuh Atas Jakarta,yang diadakan oleh
Dinas Tata Kota DKI Jakarta dan IAI Jakarta, 27 November 2008
Juara 1, Sayembara Pusat Informasi Museum Terbuka Trowulan
Juara 1, Sayembara arsitektur, gedung Quantum, Fakultas Teknik UI, Mei 2008
Juara 1, Sayembara terbatas sekolah SD & SMP Strada-Bekasi, Desember 2007
Juara 1 sayembara Menara Maluku, Ambon, 19 agustus 2005
Juara 1 sayembara terbatas, Rumah Direksi BNI, kebayoran Baru
Juara 1 sayembara terbatas Rumah Baja Murah, Krakatau Steel untuk kategori
100 juta, PT Han Awal & Partners, Juli 2003
Juara 1 sayembara Terbatas Gereja Katholik Bintaro, bersama Adi Purnomo,
Agustus 2001
3
Juara 1, sayembara terbatas Rumah Murah Swadaya Plan International Kupang
Pengarang : Jay Subyakto, Yori Antar, Ella Ubaidi, Krish Suharmoko, Enrico Soekarno,
Raudia Keeper
Judul buku : The Long Road Towards Recognition : Selected Works of Indonesian Architects
5
Yori Antar dan Eko Prawoto, dua arsitek ternama Indonesia, menyampaikan
pandangan dan karya mereka berkaitan dengan ketukangan tradisional. Pada paparannya,
kedua arsitek tampak memiliki persamaan dalam melestarikan ketukangan tradisional, namun
memiliki perbedaan kentara dalam melihat dan menyikapi hubungannya dengan modernitas.
Yori antar memakai tema arsitektur Nusantara yang dibangun di atas fondasi ketukangan
tradisional, dikerjakan oleh masyarakat setempat dengan material lokal.
Seorang arsitektur Indonesia, Yori Antar, memulai proyek Rumah Ansu sebagai
gerakan untuk melestarikan rumah-rumah dan bangunan tradisional di seluruh Indonesia.
Yori Antar mengajak arsitek muda ke desa-desa untuk merenovasi rumah yang ada. Salah
satu rumah tersebut adalah rumah tradisional Mbaru Niang milik suku Wae Rebo di Pulau
Flores, Indonesia. Mbaru Niang memiliki keunikan tersendiri. Disain Mbaru Niang berbentuk
kerucut berbahan kayu dan bambu yang diikat.
6
Rumah tradisional Mbaru Niang milik suku Wae Rebo
Mbaru Niang memiliki lima lantai. Lantai dasar berfungsi sebagai tempat tinggal
keluarga, kedua digunakan untuk menyimpan makanan, ketiga digunakan untuk menyimpan
hasil pertanian, seperti biji-bijian, keempat digunakan untuk menyimpan cadangan makanan,
dan yang teratas digunakan untuk tempat berdoa.
Budaya asli memiliki metode yang telah teruji untuk membangun tempat tinggal yang
efektif dan sempurna. Percaya pada kekuatan kearifan lokal telah terbukti bermanfaat bagi
Yori Antar, yang baru saja mendapatkan penghargaan di Aga Khan Prize for Architecture
2013.
Mbaru Niang mendapatkan posisi di Aga Khan Prize for Architecture 2013 berkat
kerja keras Yori Antar
Yori Ansar berpendapat bahwa ada ruang untuk nilai-nilai arsitektur di industri saat
ini. Pernyataannya pada Jakarta Times: “Jika kita ingin membangun arsitektur modern, yang
satu ini (Mbaru Niang,red) punya jiwanya.”
7
Rotan yang ditenun untuk penutup rumah
8
Konstruksi Mbaru Niang
9
Ilustrasi rumah adat Wae Rebo beserta nama-nama komponennya
Sumber :
http://arsitekturnusantara.propanraya.com/yori-antar
http://indocementawards.com/yori-antar.html
http://m.kaskus.co.id/post/518944848227cff77e00000a
http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2015/03/04/wae-rebo-permata-tersembunyi-di-
lembah-manggarai-710181.html
10