Anda di halaman 1dari 9

!"#$%#%&'"(%)*%#%%#&'"+,"(%-%!

%#&

Nama Sekolah : Sekolah Indonesia Yangon (SIY)


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen
Kelas : X Semester / Termin : 2 / Termin 3
Hari, tanggal : Senin, 10 Januari 2022 Alokasi Waktu : 1 x 40 menit

Materi Pembelajaran : Roh Kudus Membaharui Gereja


Kompetensi Dasar : 3.2 Memahami makna nilai- nilai Kristiani: kesetiaan, kasih, dan keadilan
dalam kehidupan.
3.5 Memahami keberadaan Allah sebagai pembaharu kehidupan manusia
dan alam.
4.3 Menyajikan presentasi berkaitan dengan peran Roh Kudus sebagai
pembaharu dengan mengacu pada Alkitab.
4.5 Membuat karya yang berkaitan dengan peran Allah sebagai pembaharu
kehidupan manusia dan alam.
IPK : Menjelaskan bagaimana Roh Kudus berperan dalam terbentuknya gereja
perdana.
Menunjukkan beberapa contoh tentang gereja sebagai komunitas baru yang
inklusif (terbuka) terhadap orang-orang yang ditolak masyarakat.
Menyusun langkah-langkah untuk menjadikan gerejanya lebih inklusif.

TUJUAN PEMBELAJARAN:

Siswa memahami mengenai mengapa gereja membutuhkan pembaharuan melalui salah seorang
tokoh perintis pembaharuan gereja yaitu Peter Waldo.

SKENARIO PEMBELAJARAN:
Waktu Pembukaan Strategi/Pendekatan
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka
dan berdoa untuk memulai pembelajaran.
2. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan
13.40 dilakukan dengan pengalaman siswa.
3. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Membuat kotak harapan untuk tahun 2022 dalam
13.50 bentuk poster di Canva sebagai pembuka
pertemuan pertama di tahun yang baru.
Kegiatan Inti
1. Siswa melihat dan mengamati tentang revolusi/
Mengamati dan menganalisa
13.55 pembaruan gereja oleh Peter Waldo melalui video
https://youtu.be/QTwTpv-pe3M.
2. Siswa mengajukan pertanyaan yang tidak
dipahami dari video yang telah diamati. Diskusi (tanya – jawab)
3. Siswa menyebutkan hal yang diketahuinya terkait
revolusi/ pembaruan gereja setelah mendapatkan
penjelasan mengenai orang-orang yang berperan
di dalamnya.
4. Siswa menggabungkan ide tersebut untuk
mengetahui alasan gereja membutuhkan
pembaruan yaitu bahwa gereja ada di dunia untuk
mengahadapi berbagai persoalan dan tantangan
yang terus berkembang seiring perubahan zaman.
5. Siswa menyampaikan hasil diskusi berupa
kesimpulan berdasarkan analisis tentang
mengapa gereja membutuhkan pembaruan.
Penutup
1. Siswa dibimbing guru menyimpulkan
pembelajaran.
2. Siswa diminta untuk membuat sebuah esai dengan
14.15
minimal 500 kata tentang pembaruan yang ingin
dilihatnya di dalam gereja.
3. Menutup pembelajaran dengan doa.

SUMBER BELAJAR
Alat : Laptop, Zoom Meeting
Bahan : Slide Presentasi,
e-book Buku Siswa Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti. Kelas X SMA
Media : Canva, Google Docs, Youtube
Deskripsi : Pembelajaran berpusat pada siswa dan mengeksplorasi siswa untuk mampu berpikir kritis
serta mampu mengomunikasikan pendapatnya.

PENILAIAN

No Nama Siswa KD 3 KD 4
Menuliskan esai (minimal 500
Mempresentasikan esai yang
1 Ariel Jesse Martian kata) tentang pembaharuan apa
telah dikerjakan.
yang ingin dilihat di dalam gereja.

REFLEKSI

Siswa mendapatkan pemahaman baru tentang gerakan kaum Waldens pada masa pra
reformasi protestan yang merupakan gerakan pembaharuan gereja sebelum Calvin dan
Luther. Siswa telah mampu memberikan pendapatnya terkait mengapa gereja membutuhkan
pembaruan.
FOTO KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
-

Yangon, 10 Januari 2022

Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Sunarjo, S.Pd., M.Pd. Sefta Andrea P Hutauruk


NIP. 19690414 200003 1 002
!"#$%#%&'"(%)*%#%%#&'"+,"(%-%!%#&

Nama Sekolah : Sekolah Indonesia Yangon (SIY)


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen
Kelas : X Semester / Termin : 2 / Termin 3
Hari, tanggal : Senin, 24 Januari 2022 Alokasi Waktu : 1 x 40 menit

Materi Pembelajaran : Roh Kudus Membaharui Gereja


Kompetensi Dasar : 3.2 Memahami makna nilai- nilai Kristiani: kesetiaan, kasih, dan keadilan
dalam kehidupan.
3.5 Memahami keberadaan Allah sebagai pembaharu kehidupan manusia
dan alam.
4.3 Menyajikan presentasi berkaitan dengan peran Roh Kudus sebagai
pembaharu dengan mengacu pada Alkitab.
4.5 Membuat karya yang berkaitan dengan peran Allah sebagai pembaharu
kehidupan manusia dan alam.
IPK : Menjelaskan bagaimana Roh Kudus berperan dalam terbentuknya gereja
perdana.
Menunjukkan beberapa contoh tentang gereja sebagai komunitas baru yang
inklusif (terbuka) terhadap orang-orang yang ditolak masyarakat.
Menyusun langkah-langkah untuk menjadikan gerejanya lebih inklusif.

TUJUAN PEMBELAJARAN:

Siswa menemukan perubahan-perubahan yang terjadi pada murid-murid Yesus dan jemaat pertama
setelah turunnya Roh Kudus.
Siswa memahami peran Roh Kudus dalam pembaruan perekambangan gereja.

SKENARIO PEMBELAJARAN:
Waktu Pembukaan Strategi/Pendekatan
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka
dan berdoa untuk memulai pembelajaran.
2. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan
dilakukan dengan materi dipertemuan
13.40
sebelumnya.
3. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
13.50 Mengomunikasikan
mempresentasikan esai yang telah dikerjakan.
Kegiatan Inti
Mengamati dan menganalisa
1. Siswa mendapatkan pemahamanan tentang
13.55
perjanjian yang telah dilakukan Tuhan dengan
umat-Nya sejak jaman perjanjian lama (before
Christ).
2. Siswa mendapatkan informasi terkait perjanjian
yang baru yaitu taurat yang ditulis di dalam hati
melalui nabi Yeremia.
3. Siswa melihat dan mengamati video tentang
peristiwa turunnya Roh Kudus (Pentakosta)
melalui link berikut https://youtu.be/PLa-lj0zCGg.
4. Siswa mengajukan pertanyaan yang tidak Diskusi (tanya – jawab)
dipahami dari video yang telah diamati.
5. Siswa menyebutkan hal yang diketahuinya terkait
pentakosta dan jemaat mula-mula setelah
mendapatkan penjelasan mengenai gereja sebagai
komunitas baru melalui bacaan Kisah Para Rasul
2.
6. Siswa menggabungkan ide tersebut untuk
mengetahui peran penting Roh Kudus sebagai
agen pembaruan gereja bukan karena hal lain.
7. Siswa menghubungkan hasil pengamatan tentang
hal-hal pembaruan yang perlu dilakukan gereja
melalui pengalamannya sehari-hari dengan fakta
yang telah dijelaskan sebelumnya, yaitu
keterbukaan untuk banyak golongan.
8. Siswa menyampaikan hasil diskusi berupa
kesimpulan berdasarkan analisis tentang peran
Roh Kudus dalam pembaruan gereja yaitu
komunitas yang inklusif.
Penutup
1. Siswa dibimbing guru menyimpulkan
pembelajaran.
2. Siswa diminta untuk membuat info grafis tentang
14.15
4 golongan yang disebutkan pada pemberitaan
Petrus pada hari Pentakosta yang pertama.
3. Menutup pembelajaran dengan doa.

SUMBER BELAJAR
Alat : Laptop, Zoom Meeting
Bahan : Slide Presentasi,
e-book Buku Siswa Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti. Kelas X SMA
Media : Canva, Google Docs, Youtube
Deskripsi : Pembelajaran berpusat pada siswa dan mengeksplorasi siswa untuk mampu berpikir kritis
serta mampu mengomunikasikan pendapatnya.
PENILAIAN

No Nama Siswa KD 3 KD 4
Mencari informasi tentang ke-
4 golongan yang disebutkan
Membuat info grafis tentang
1 Ariel Jesse Martian oleh Petrus dalam
ke-4 golongan tersebut.
pemberitaannya pada hari
pertama Pentakosta.

REFLEKSI

Siswa mendapatkan pemahaman pentingnya peran Roh Kudus dalam pembaruan gereja yang
inklusif, terbuka untuk banyak golongan. Gereja yang menjadi tempat atau rumah bagi semua
golongan, khususnya yang belum mengenal Tuhan.

FOTO KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Yangon, 24 Januari 2022

Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Sunarjo, S.Pd., M.Pd. Sefta Andrea P Hutauruk


NIP. 19690414 200003 1 002
!"#$%#%&'"(%)*%#%%#&'"+,"(%-%!%#&

Nama Sekolah : Sekolah Indonesia Yangon (SIY)


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen
Kelas : X Semester / Termin : 2 / Termin 3
Hari, tanggal : Senin, 31 Januari 2022 Alokasi Waktu : 1 x 40 menit

Materi Pembelajaran : Roh Kudus Membaharui Gereja


Kompetensi Dasar : 3.2 Memahami makna nilai- nilai Kristiani: kesetiaan, kasih, dan keadilan
dalam kehidupan.
3.5 Memahami keberadaan Allah sebagai pembaharu kehidupan manusia
dan alam.
4.3 Menyajikan presentasi berkaitan dengan peran Roh Kudus sebagai
pembaharu dengan mengacu pada Alkitab.
4.5 Membuat karya yang berkaitan dengan peran Allah sebagai pembaharu
kehidupan manusia dan alam.
IPK : Menjelaskan bagaimana Roh Kudus berperan dalam terbentuknya gereja
perdana.
Menunjukkan beberapa contoh tentang gereja sebagai komunitas baru yang
inklusif (terbuka) terhadap orang-orang yang ditolak masyarakat.
Menyusun langkah-langkah untuk menjadikan gerejanya lebih inklusif.

TUJUAN PEMBELAJARAN:

Siswa memahami mengenai keterbukaan Gereja dan menghasilkan karya tulis tentang peran kaum
perempuan dalam gereja.
Siswa menyusun langkah-langkah untuk menciptakan sebuah gereja yang inklusif.

SKENARIO PEMBELAJARAN:
Waktu Pembukaan Strategi/Pendekatan
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka
dan berdoa untuk memulai pembelajaran.
2. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan
dilakukan dengan materi dipertemuan
13.40
sebelumnya.
3. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
13.50 mempresentasikan infografis yang telah Mengomunikasi
dikerjakan.
Kegiatan Inti
1. Siswa mendapatkan informasi tentang
eksklusivisme vs inklusivisme melalui jemaat
mula-mula.
2. Siswa melihat dan mengamati video tentang
banyaknya gereja yang berkembang di Indonesia
melalui video https://youtu.be/98lVTz4lGzM dan
video tentang tokoh alkitab perempuan
https://youtu.be/Y7bJMEQjR1g?t=90.
Mengamati dan menganalisa
3. Siswa mengajukan pertanyaan yang tidak
dipahami dari video yang telah diamati.
4. Siswa menyebutkan hal yang diketahuinya terkait
keterbukaan gereja di masa kini terhadap
perbedaan suku, budaya dan kedudukan setelah
13.55 mendapatkan penjelasan mengenai keterbukaan
gereja dan perkembangan yang terjadi pada masa
kini.
5. Siswa menggabungkan ide tersebut untuk
mengamati peran golongan-golongan yang ada
khususnya kaum perempuan dalam pelayanan
Diskusi (tanya – jawab)
gereja.
6. Siswa menghubungkan hasil pengamatan
tersebut untuk menyusun langkah-langkah
terciptanya gereja yang inklusif.
7. Siswa menyampaikan hasil diskusi berupa
kesimpulan berdasarkan analisis tentang
pentingnya pembaruan gereja agar menjadi gereja
yang inklusif (terbuka bagi semua golongan)
Penutup
1. Siswa dibimbing guru menyimpulkan
pembelajaran.
2. Siswa diminta untuk membuat karya tulis
mengenai keterbukaan terhadap kaum perempuan
14.15
dalam gereja dengan membandingkan dengan Kis.
16:14-15; Kis. 18:26; 1 Kor. 18; Roma 16:7 dalam
penginjilan.
3. Menutup pembelajaran dengan doa.

SUMBER BELAJAR
Alat : Laptop, Zoom Meeting
Bahan : Slide Presentasi,
e-book Buku Siswa Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti. Kelas X SMA
Media : Canva, Google Docs, Youtube
Deskripsi : Pembelajaran berpusat pada siswa dan mengeksplorasi siswa untuk mampu berpikir kritis
serta mampu mengomunikasikan pendapatnya.
PENILAIAN

No Nama Siswa KD 3 KD 4
Menuliskan karya tulis mengenai keterbukaan terhadap kaum
perempuan dalam gereja dengan membandingkan dengan
1 Ariel Jesse Martian
Kis. 16:14-15; Kis. 18:26; 1 Kor. 18; Roma 16:7 dalam
penginjilan.

REFLEKSI

Siswa mendapatkan pemahaman baru tentang pentingnya inklusivitas dalam gereja sebagai
komunitas dan persekutuan.

FOTO KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Yangon, 31 Januari 2022

Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Sunarjo, S.Pd., M.Pd. Sefta Andrea P Hutauruk


NIP. 19690414 200003 1 002

Anda mungkin juga menyukai