Anda di halaman 1dari 2

B.

Kedudukan Konstitusi

Konstitusi yang berlaku di dunia pada umumnya merupakan dokumen atau hasil kodifikasi
(dibukukan secara sistematis), yang secara umum berisi hal-hal yang mendasar dari suatu negara
yang berupa aturan-aturan dasar atau norma-norma dasar yang digunakan sebagai pedoman pokok
negara.

Mahkamah Konstitusi RI Pada hakikatnya konstitusi itu berisi tiga hal pokok, yaitu:

a) adanya jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dan warga negaranya,

b) ditetapkan susunan ketatanegaraan suatu negara yang bersifat fundamental,

c) adanya pembagian dan pembatasan tugas ketatanegaraan yang juga bersifat fundamental. Hal di
atas menunjukkan bahwa konstitusi bertujuan membatasi kekuasaan secara efektif, sehingga
penyelenggaraan negara tidak dilaksanakan dengan sewenang-wenang.

Berikut ulasan Loewenstein berkaitan dengan nilai yang terkandung dalam konstitusi yang akan
terbentur dalam mengimplementasikannya (Lemhannas, 2011), yaitu:

a) Nilai Normatif.
b) Nilai Nominal
c) Nilai Semantik

Konstitusi adalah sebagai pembatas penguasa dalam menjalankan kekuasaan sehingga tidak
melampaui batas. Bukan sebagai alat pemutus pembatas sehingga menjadi kekusaan tidak terbatas.

C. Tujuan dan Fungsi Konstitusi

Tujuan konstitusi sejalan dan terdapat dalam tujuan Negara, hal ini dapat dilihat pada pembukaan
UUD 1945 alinea ke empat, yakni:

(1) melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,

(2) memajukan kesejaheraan umum,

(3) mencerdaskan kehidupan bane dan

(4) ikut serta melaksanakan ketertiban dunia. Selain itu, konstitus memiliki tujuan yaitu: a) memberi
pembatasan sekaligus pengawasan terhadap kekuasaan politik; b) melepaskan kontrol kekuasaan
dari penguasa sendiri; c) memberi batasan-batasan ketetapan bagi para penguasa negara dalam
menjalankan kekuasaannya

Sedangkan fungsi dari Konstitusi negara adalah sebagai : a) penentu atau pembatas kekuasaan
Negara; b) pengatur hubungan kekuasaan antar organ Negara; c) pengatur hubungan kekuasaan
antara organ negara dengan warga Negara; d) pemberi atau sumber legitimasi terhadap kekuasaan
negara ataupun kegiatan penyelenggaraan kekuasaan Negara; e) penyalur atau pengalih
kewenangan dari sumber kekuasaan yang asli kepada organ Negara; f) sarana pemersatu (symbol of
unity), sebagai rujukan identitas dan keagungan kebangsaan (identity of nation) serta sebagai center
of ceremony, g) sarana pengendalian masyarakat (social control), baik di bidang politik maupun
bidang sosial-ekonomi, h) sarana perekayasaan dan pembaruan masyarakat (social engineering dan
social reform).

Sehingga dari tujuan dan fungsi tersebut konstituti memiliki peran yang sangat strategis dalam
mencapai dan meraih tujuan Negara, sebagaimana menurut Lemhannas (2011) konstusi memiliki
peran strategis berupa: a) Menjaga kredibilitas dan efektivitas berbagai lembaga politik; b)
Menjamin kehidupan demokrasi dan public angagement; c) Menumbuhkan kepercayaan masyarakat
dalam rangka akuntabilitas badan-badan publik.

Anda mungkin juga menyukai