Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KELOMPOK

PRAKTIK PROFESIONAL BIDAN


Teori Kepemimpinan dan Manajemen

Dosen Pengampuh :
Dewi Sartika Siagian,SST.,M.Keb

Di Susun Oleh
Annisa Yuliantes 1915201001
Cici Rahma Dea 1915201002
Cindy Marina 1915201003
Elvira 1915201003
Ketrin Mitra Kaprila 1915201003
Maya Lestari 1915201003
Nanda Suryani 1915201003
Novi Elvina Sari 1915201003
Nurul Fadhilah 1915201003
Pretika Sri Wahyuningsih 1915201003
Ramadani 1915201003
Selvi Sonia 1915201003
Siti Aisyah 1915201003
Sry Rizky 1915201003
Syafira Apriliani 1915201003

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN


FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ABDURRAB
PEKANBARU
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti- nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada A llah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Praktik Profesional Bidan.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
pegampuh mata kuliah Praktik Profesional Bidan kami ibu Dewi Sartika Siagian,
SST.,M.Keb yang telah membimbing kami dalam menulis makalah ini.

Demikian,semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Pekanbaru, 28 September 2022

i
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... ii
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... ii
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................ ii
1.3 Tujuan Penulis ..................................................................................................... iv
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................. 1
2.1 Pengertian Kepemimpinan dan Manajemen ......................................................... 1
2.2 Jenis-jenis Teori Kepemimpinan .......................................................................... 3
2.3 Fungsi Teori Kepemimpinan ................................................................................ 4
2.4 Tujuan Kepemimpinan......................................................................................... 6
2.5 Konsep Kepemimpinan ........................................................................................ 8
BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 9
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kepemimpinan menjadi titik sentral dalam pembahasan manajemen khususnya
pada organisasi yang belum mapan. Kemapanan organisasi itu dilihat dari kelengkapan
system yang mengatur prosedur pelaksanaan manajemen khususnya untuk hal-hal yang
berulang dan bersifat rutin. Pekerjaan-pekerjaan dan kegiatan-kegiatan operasional
yang terjadi sehari-hari yang berulang dan rutin sepatutnya berdasar SOP (standard
operating procedure). Untuk pekerjaan-pekerjaan yang tidak rutin diperlukan
kepemimpinan untuk memecahkan dan memutuskan masaalah. Sepanjang tidak
tersedia SOP maka peran kepemimpinan dalam suatu organisasi menjadi semakin
dibutuhkan. Semakin miskin SOP semakin sentral peran kepemimpinan. Oleh karena itu
diperlukan banyak SOP untuk berbagai pekerjaan dan kegiatan agar peran
kepemimpinan tidak tersedot untuk pekerjaan-pekerjaan rutin yang bersifat taktis tapi
lebih kepada pekerjaan-pekerjaan strategis yang berdimensi jangka panjang.
Menyusul penelitian tentang kepemimpinan sebelumnya yang telah dilakukan
terutama oleh Ohio State University dan Michigan University di Amerika Serikat, dan
terutama karena terinspirasi gaya kepemimpinan tiga dimesi Reddin (1967), Hersey
dan Blanchard (1988) menyimpulkan bahwa para pemimpin yang sukses
menyesuaikan gaya kepemimpinannya dengan kesiapan dan kematangan para
pengikutnya untuk bekerja dalam situasi tertentu. Berdasarkan penelitian Hersey dan
Blanchard tersebut, Blank dan kawan-kawan (1990) melakukan pengujian dengan
sample 27 hall director dan 353 resident advisers di dua universitas. Hasil penelitian
tersebut mendukung teori bahwa kematangan bawahan menentukan efektivitas
kepemimpinan sehingga mempengaruhi kinerja karyawan. Sementara itu Butler dan
Reese (1991) melakukan penelitian di perusahaan yang menghasilkan kesimpulan
bahwa tenaga penjualan yang bekerja dengan manajer yang memiliki hubungan
rendah tugas mencapai prestasi yang lebih baik.
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian Kepemimpinan Dan Manajemen?
2. Jenis-Jenis Teori Kepemimpinan?
3. Fungsi Teori Kepemimpinan?
4. Tujuan Kepemimpinan?

iii
5. Konsep Kepemimpinan?
1.3 Tujuan Penulis
1. Untuk Mengetahui Pengertian Kepemimpinan Dan Manajemen
2. Untuk Mengetahui Jenis-Jenis Teori Kepemimpinan
3. Untuk Mengetahui Fungsi Teori Kepemimpinan
4. Untuk Mengetahui Tujuan Kepemimpinan
5. Untuk Mengetahui Konsep Kepemimpinan

iv
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kepemimpinan dan Manajemen
Menurut Kadarusman (2012) kepemimpinan (Leadership) dibagi tiga, yaitu, Self
Leadership, Team Leadership dan Organizational Leadership. Self Leadership yang
dimaksud adalah memimpin diri sendiri agar jangan sampai gagal menjalani hidup.
Team Leadership diartikan sebagai memimpin orang lain Pemimpinnya dikenal dengan
istilah team leader (pemimpin kelompok) yang memahami apa yang menjadi tanggung
jawab kepemimpinannya, menyelami kondisi bawahannya, kesediaannya untuk
meleburkan diri dengan tuntutan dan konsekuensi dari tanggung jawab yang dipikulnya,
serta memiliki komitmen untuk membawa setiap bawahannya mengeksplorasi kapasitas
dirinya hingga menghasilkan prestasi tertinggi. Sedangkan organizational leadership
dilihat dalam konteks suatu organisasi yang dipimpin oleh organizational leader
(pemimpin organisasi) yang mampu memahami nafas bisnis perusahaan yang
dipimpinnya, membangun visi dan misi pengembangan bisnisnya, kesediaan untuk
melebur dengan tuntutan dan konsekuensi tanggung jawab sosial, serta komitmen yang
tinggi untuk menjadikan perusahaan yang dipimpinnya sebagai pembawa berkah bagi
komunitas baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Menurut Crainer ada
lebih dari 400 definisi tentang leadership (Mullins, 2005). Dari sekian banyaknya definisi
tentang kepemimpinan, ada yang menyebutkan kepemimpinan merupakan suatu kegiatan
untuk memengaruhi orang lain. Kepemimpinan merupakan suaru proses untuk
memengaruhi aktivitas kelompok. Kepemimpinan merupakan kemampuan memeroleh
kesepakatan pada tujuan bersama. Kepemimpinan adalaah suatu upaya untuk
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Kepemimpinan adalah sebuah
hubungan yang saling memengaruhi antara pemimpin dan pengikutnya. Walaupun cukup
sulit menggeneralisir, pada prinsipnya (leadership) berkenaan dengan seseorang
memengaruhi perilaku orang lain untuk suatu tujuan. Tapi bukan berarti bahwa setiap
orang yang memengaruhi orang lain untuk suatu tujuan disebut pemimpin.
John Kotter, dari Harvard Business School mengemukakan pendapatnya bahwa
manajemen berkenaan dengan mengatasi kerumitan, sedangkan kepemimpinan
berkenaan dengan mengatasi perubahan (Robbins, 2003). Hal tersebut dapat dipertegas
lagi bahwa kepemimpinan berkaitan dengan visi terhadap masa depan, sedangkan

1
manajemen berkaitan dengan mengimplementasikan visi dan strategi yang disajikan oleh
para pemimpin. Perbedaan kedua istilah dikemukakan juga oleh Robert House dari
Wharton School pada University of Pennsyulvania (Robbins, 2003).
Pengertian Kepemimpinan Dalam perkembangan zaman, kepemimpinan itu secara
ilmiah kemudian berkembang, bersamaan dengan pertumbuhan scientific management
(manajemen ilmiah), yang dipelopori oleh ilmuan Frederick W.Taylor pada awal abad
ke-20 dan kemudian hari berkembang menjadi satu ilmu kepemimpinan.Kepemimpinan
adalah rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan mempengaruhi prilaku orang
lain dalam situasi tertentu agar bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Cara pemimpin mempengaruhi bawahan dapat bermacam-macam, antara lain
dengan memberikan gambaran masa depan yang lebih baik, memberikan perintah,
memberikan imbalan, melimpahkan wewenang, mempercayai bawahan, memberikan
penghargaan, memberikan kedudukan, memberi tugas, memberi tanggung jawab,
memberikan kesempatan mewakili, mengajak, membujuk, meminta saran, meminta
pendapat, meminta pertimbangan, memberikan kesempatan berperan, memenuhi
keinginannya, memberikan motivasi, membela, mendidik, membimbing, memberikkan
petunjuk, memelopori, mengantarkan, mengobarkan semangat, menegakkan disiplin,
memberikan teladan, mengemukakan gagasan baru, memberikan arah, memberikan
keyakinan, mendorong kemajuan, menciptakan perubahan, memberikan ancaman,
memberikan hukuman dan lain-lain.
Pengertian Manajemen Menurut Stephen P. Robbins dalam Tambunan (2015:150),
manajemen adalah proses pengkoordinasian kegiata-kegiatan pekerjaan sehingga
pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain.
Sedangkan James A.F Stoner dalam Tambunan (2015:150), mendefinisikan manajemen
adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian upaya
anggota organisasi dan penggunaan semua sumber daya organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Dari penjelasan tentang manajemen diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa manajemen adalah rangkaian aktivitas pemanfaatan dan
mendayahgunakan sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan bersama dengan cara
yang efektif dan efisien. Selanjutnya, Griffin (2004) dalam Tambunan (2015:151)
mendefinisikan efisien adalah menggunakan sumber-sumber daya secara bijaksana dan
dengan cara hemat biaya, sementara efektif adalah membuat keputusan yang tepat dan
mengimplementasikannya dengan sukses

2
2.2 Jenis-jenis Teori Kepemimpinan
Ada beberapa yang pernah dikemukakan, antara lain :
1. Teori orang besar atau teori bakat.
Teori orang besar (the great men theory) atau teori bakat (Trait theory) ini adalah teori
klasik dari kepemimpinan. Di sini disebutkan bahwa seorang pemimpin dilahirkan,
artinya bakat - bakat tertentu yang diperlukan seseorang untuk menjadi pemimpin
diperolehnya sejak lahir.
2. Teori situasi.
Bertolak belakang dengan teori bakat ialah teori situasi (Situasional Theory). Teori ini
muncul sebagai hasil pengamatan, dimana seseorang sekalipun bukan keturunan
pemimpin, ternyata dapat pula menjadi pemimpin yang baik. Hasil pengamatan
tersebut menyimpulkan bahwa orang biasa yang jadi pemimpin tersebut adalah karena
adanya situasi yang menguntungkan dirinya, sehingga ia memiliki kesempatan untuk
muncul sebagai pemimpin.
3. Teori Ekologi.
Sekalipun teori situasi kini banyak dianut, dan karena itu masalah kepemimpinan
banyak menjadi bahan studi, namun dalam kehidupan sehari - hari sering ditemukan
adanya seorang yang setelah berhasil dibentuk menjadi pemimpin, ternyata tidak
memiliki kepemimpinan yang baik. Hasil pengamatan yang seperti ini melahirkan
teori ekologi, yang menyebutkan bahwa seseorang memang dapat dibentuk untuk
menjadi pemimpin, tetapi untuk menjadi pemimpin yang baik memang ada bakat -
bakat tertentu yang terdapat pada diri seseorang yang diperoleh dari alam.
Teori Kelahiran Pemimpin Menurut Djanalis Djanaid dalam buku Prilaku Dalam
Organisasi mengatakan ada tiga teori tentang lahirnya pemimpin yaitu sebagai berikut :
1. Teori keturunan adalah bahwa pemimpin itu muncul karena sifat yang dibawanya
sejak lahir. Ini berarti seseorang akan menjadi pemimpin karena ia telah dilahirkan
dengan bakat kepemimpinannya.
2. Teori pengaruh lingkungan adalah teori ini menyebutkan bahwa pemimpin dibentuk
karena lingkungan hidupnya bukan karena keturunan. Ini berarti seseorang mampu
menjadi pemimpin apabila diberi kesempatan.
3. Teori kelompok campuran adalah pemimpin itu memiliki bakat sejak lahir kemudian
berkembang melalui pendidikan dan pengalaman terutama dalam berinteraksi kepada
orang lain

3
2.3 Fungsi Teori Kepemimpinan
Hamdani Nawawi melalui bukunya yang berjudul ‘Kepemimpinan yang Efektif
memaparkan beberapa fungsi kepemimpinan, antara lain:
1. Fungsi Instruktif
Kepemimpinan memiliki fungsi instruktif, yang berasal dari kata dasar instrukti
sehingga bersifat perintah. Maksudnya, duatu perintah kepada seseorang atau
anggota kelpok dengan jelas sehingga orang yang diperintah melaksanakan tugasnya
dengan baik. Fungsi instruktif ini menempatkan pemimpin sebagai pengambil
keputusan dan pemberi tugas kepada anggotanya. Sementara, para anggotanya
bertugas untuk menjalankan semua instruksi yang dikatakan pemimpinnya.
2. Fungsi Konsultatif
Kepemimpinan juga memiliki fungsi konsultatif yang sifatnya dua arah. Maksudnya,
gaya kepemimpinan yang menganut kebiasaan mendengarkan pendapat atau
pertimbangan bawahannya sebelum mengambil keputusan. Fungsi kepemimpinan
ini menempatkan para anggota organisasi atau bawahan bisa melakukan konsultasi
dengan pemimpinnya untuk mencari solusi terbaik dalam mencapai tujuan bersama.
Dalam situasi ini, pemimpin haruslah sosok yang bijak dan memiliki pengetahuan di
bidang terkait atau sedang dikerjakan oleh organisasi maupun perusahaannya.
Sehingga, ia mampu memberikan solusi dan mengarahkan bawahannya dengan baik.
Selain itu, pemimpin konsultatif adalah tipe pemimpin yang suka berdiskusi dengan
bawahannya sebelum membuat keputusan.
3. Fungsi Partisipasi
Kepemimpinan pun memiliki fungsi partisipasi, yang merupakan pengambilan
bagian atau pengikutsertaan. Menurut Keith Davis, partisipasi ada suatu keterlibatan
mental dan emosi seseorang dalam mencapai sebuah tujuan bersama dan turut
bertanggung jawab di dalamnya. Sebenarnya partisipasi adalah suatu bentuk
demokrasi, di mana orang-orang diikutsertakan dalam suatu perencanaan dan
pelaksanaan, serta memikul tanggung jawab sesuai dengan kompetensi dan
kewajibannya. Fungsi partisipasi ini menempatkan seorang pemimpin yang mampu
mendorong semua anggota atau pengikutnya untuk berpartisipasi dan berinisiatif
dalam suatu proyek bersama. Jadi, fungsi partisipasi dalam kepemimpinan ini
membuat anggota organisasi atau bawahan di suatu perusahaan tidak hanya sekedar
mendengarkan dan menjalankan perintah pemimpin. Tetapi, mereka juga turut
mengambil andil dalam setiap proses pencapaian tujuan

4
4. Fungsi Delegasi
Kepemimpinan juga memiliki fungsi delegasi, yakni memiliki arti perwakilan atau
utusan dengan proses penunjukkan secara langsung maupun musyawarah.
Penunjukkan ini bertujuan untuk mengutus seseorang menjadi salah satu perwakilan
suatu kelompok atau lembaga. Dalam kepemimpinan yang memiliki fungsi delegasi
ini, pemimpin untuk mendelegasikan suatu wewenang kepada orang lain atau
anggotanya yang memang sesuai dengan tugas tersebut. Jadi, pemimpin tak hanya
mampu memerintah anggotanya, tetapi juga harus bisa mengetahui dan memahami
tugas-tugas yang cocok untuk diberikan kepada bawahannya. Apalagi, setiap orang
pasti memiliki kompetensi yang berbeda-beda.
5. Fungsi Pengendalian
Kepemimpinan juga memiliki fungsi pengendalian pada anggotanya, yang
maerupakan suatu proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu organisasi atau
perusahaan. Supaya, pelaksanaannya sesuai dengan perencanaannya. Fungsi
pengendalian dalam kepemimpinan ini artinya pemimpin mampu untuk
mengendalikan semua aktivitas atau pekerjaan anggotanya. Supaya, mereka
mengerjakan dan menyelesaikan tugasnya secara efektif guna mencapai tujuan dan
tidak keluar dari aturan yang ditetapkan sebelumnya. Karena itu, suatu organisasi
maupun perusahaan membutuhkan pemimpin yang tegas dan teliti dalam mengamati
anggotanya untuk menjalan fungsi pengendalian tersebut.

Fungsi Kepemimpinan Dalam Organisasi Kepemimpinan dalam organisasi adalah


sebuah proses seorang pemimpin mengarahkan dan memberikan contoh kepada anggota
kelompoknya atau organisasinya dalam mencapai tujuan. Kepemimpinan menjadi salah
satu faktor penting dari keberhasilan sebuah organisasi. Tapi, pemimpin yang baik bukan
dinilai dari seberapa banyak anggota yang mengikutinya dan lamanya memimpin sebuah
organisasi. Melainkan, pemimpin yang mampu menciptakan sosok pemimpin baru.
Kepemimpinan dalam organisasi itu mencakup keberanian, pengabdian, dan
bermimpi untuk mewujudkan harapan atau tujuan. Kepemimpinan dalam organisasi juga
tidak lepas dari kepercayaan diri dan pengambilan keputusan. Karena, setiap tindakan
dan cara berpikir seorang pemimpin harus bisa membuat anggota organisasinya percaya
akan kemampuannya. Berikut ini, tujuan kepemimpinan dalam sebuah organisasi yang
harus dipahami oleh seorang pemimpin.
1. Mencapai Tujuan

5
Kepemimpinan dalam sebuah organisasi sangat dibutuhkan untuk membuat
kelompoknya mencapai tujuan dengan tepat dan efisien. Tanpa adanya seseorang
yang memiliki jiwa kepemimpinan, suatu organisasi akan sulit mencapai tujuannya.
Sebab, mereka tidak memiliki sosok yang membantu mengarahkan, menyatukan
mereka dan menjadi pedomannya. Tujuan merupakan penjabaran dari visi dan misi
yang akan dicapai oleh sebuah organisasi atau perusahaan. Tujuan adalah kuantitatif
yang mengukur keberhasilan kinerja bisnis melalui kesimpulan.
2. Mencapai Tujuan
Kepemimpinan dalam sebuah organisasi juga bertujuan memotivasi orang lain atau
anggotanya untuk melakukan hal baik dan memaksimalkan kemampuan dalam diri.
Tanpa adanya sosok berjiwa kepemimpinan, suatu organisasi akan kurang
termotivasi atau bersemangat dalam mencapai tujuannya. Sebab, mereka tidak
memiliki sosok yang bisa menjadi pedoman dan contoh baik dalam organisasi.
Selain itu, mereka juga tidak akan terpacu untuk mencapai sesuatu atau tidak merasa
memiliki kewajiban melakukan tugasnya dalam mencapai tujuan. Motivasi adalah
proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk
mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah
dan ketekunan.
2.4 Tujuan Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah sikap yang harus dimiliki seorang pemimpin dalam
membuat rencana, berpikir dan mengambil tanggung jawab untuk kelompok serta
memberikan arahan kepada orang lain. Fungsi utama seorang pemimpin adalah
membantu suatu kelompok untuk belajar memutuskan dan bekerja lebih efisien.
Berikut beberapa peranan atau tujuan kepemimpinan, antara lain:
1. Membantu terciptanya suatu iklim sosial yang baik
Adanya kepemimpinan dalam sebuah organisasi bertujuan untuk membantu
terbentuknya suatu iklim sosial yang baik. Karena, iklim sosial ini akan
mempengaruhi kinerja dan kenyamanan setiap anggota di dalam kelompok. Iklim
sosial adalah suatu konsep yang abstrak di dalam organisasi. Meskipun abstrak,
konsep ini bisa dirasakan pengaruhnya oleh setiap anggota organisasi. Persepsi
individu dan interpretasi kognitifnya terhadap kondisi organisasi secara
menyeluruh akan mempengaruhi sikap, perasaan, dorongan dan tingkah lakunya.
Pada akhirnya, iklim sosial ini akan menentukan kesejahteraan psikologis dari
orang yang bersangkutan dan tercapai atau tidaknya tujuan organisasi. Sehingga

6
iklim sosial perlu dibangun untuk membawa pengaruh yang optimal terhadap
pertumbuhan dan perkembangan personal setiap individu yang diinginkan dalam
suatu organisasi.
2. Membantu kelompok dalam menetapkan prosedur-prosedur kerja.
Kepemimpinan dalam sebuah organisasi juga bertujuan membantu menetapkan
prosedur-prosedur kerja yang harus dipatuhi oleh setiap anggotanya. Prosedur
kerja adalah tahapan yang berurutan dengan tujuan, supaya suatu aktivitas yang
dikerjakan bisa berjalan lancar. Adanya tahapan-tahapan kerja ini, setiap anggota
dalam organisasi tidak akan kebingungan melaksanakan dan menyelesaikan
pekerjaannya sesuai dengan tugasnya. Karena, setiap tahapan kerja ini sudah
dilengkapi aturan-aturan dan cara pengerjaan yang bisa membantu mereka lebih
mudah memahami pekerjaannya agar selesai lebih cepat dan tepat.
3. Membantu kelompok untuk mengorganisasi diri.
Kepemimpinan dalam sebuah organisasi juga berfungsi membantu mengkoordinir
setiap anggotanya atau kelompoknya untuk mengorganisasikan diri. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mengorganisasi adalah mengatur dan menyusun
setiap bagian dalam organisasi, baik orangnya maupun lainnya sehingga menjadi
satu kesatuan. Mengkoordinir berasal dari kata koordinasi yang artinya suatu
bagian integral dari seluruh fungsi manajerial dan menjadi inti dari ilmu
manajemen. Secara etimologis, koordinasi memiliki arti kegiatan
penertiban mengatur atau menciptakan segala sesuatu agar berjalan lancar secara
bersamaan. Dalam ilmu manajemen, pengertian koordinasi adalah berbagai
aktivitas yang dikerjakan dengan tujuan untuk mengintegrasikan tujuan dan
rencana kerja yang sudah ditetapkan sebelumnya.
4. Mengambil keputusan sama dengan kelompok.
Adanya kepemimpinan dalam sebuah organisasi juga akan membantu mengambil
setiap keputusan bersama untuk keberlangsungan organisasi tersebut.Pembuatan
keputusan ini merupakan bagian kunci dalam kepemimpinan yang berperan
penting, terutama ketika pemimpin melaksanakan fungsi perencanaan.
Perencanaan yang menyangkut keputusan-keputusan penting dan berlangsung
jangka panjang. Hal ini tentu tidak jauh dari pengambilan keputusan yang bisa
dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental maupun kognitif
yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan diantara beberapa alternatif
yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu

7
pilihan akhir. Lalu, keputusan dibuat untuk mencapai tujuan melalui pelaksanaan
maupun tindakan.Memberi kesempatan kepada kelompok untuk belajar dari
pengalamanAdanya kepemimpinan dalam sebuah organisasi, kelompok atau
perusahaan juga bertujuan
5. memberi kesempatan kepada kelompok untuk belajar dari pengalaman.
Kesempatan adalah waktu yang berkaitan dengan keleluasaan, peluang dan
sebagainya. Dalam hal ini, kesempatan memiliki makna berupa waktu yang
diberikan suatu kelompok untuk memperbaiki sesuatu yang salah atau gagal
sebelumnya. Sehingga, mereka bisa belajar dari pengalaman dengan menghindari
kesalahan-kesalahan sebelumnya agar tercapai tujuan yang telah ditetapkan.
2.5 Konsep Kepemimpinan
Berikut ini konsep kepemimpinan menurut Syamsu Q. Badu & Novianty Djafri
(2017) :
1. Wewenang pemimpin tidak mutlak
2. Pemimpin bersedia melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan
3. Keputusan dan kebijakan dibuat bersama antara pemimpin dan bawahan
4. Interaksi aktif antara pemimpin dan pegawai serta antar pegawai itu sendiri
5. Supervise sikap dan aktivitas para pegawai dilaksanakan sesuai dengan aturan
6. Prakarsa dapat dating dari pemimpin maupun bawahan
7. Saling percaya, menghargai dan menghormati setiap tindakan yang dilakukan oleh
pemimpin maupun pegawai

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Penutup
Kalau kami perhatikan penjelasan tentang manajemen dan kepemimpinan diatas
kami bisa mengambil kesimpulan bahwa kepemimpinan adalah masalah pengaruh
sedangkan manajemen merupakan pengarah. Dalam artian bahwa seorang pemimpin
harus mempunyai pengaruh yang kuat di mata bawahannya. Sedangkan seorang manajer
harus mampu mengatur dan mengarahkan sumber daya organisasi secara profesional.
Selain itu seorang leader sejati tidak mesti terpaut atau memiliki jabatan formal dalam
sebuah organisasi. Namun seorang manajer dalam menjalankan fungsi utamanya sebagai
pengarah umumnya memiliki jabatan formal atau struktural.
kami juga bisa mengatakan bahwa pemimpin adalah perintis dan manajer adalah
penerus. Maksudnya yaitu seorang pemimpin adalah orang yang mampu mewujudkan
sesuatu yang tadinya belum ada menjadi ada. Sedangkan manajer lebih kepada
meneruskan apa yang sudah ada kemudian mengembangkannya. Dengan bahasa lainnya
yaitu pemimpin adalah membangun yang diperlukan sedangkan seorang manajer
memelihara apa yang ada. Seorang manajer lebih berkutat ditataran teknis namun seorang
pemimpin harus selalu inovatif.

9
REFERENSI

Yudiaatmaja. 2020. Kepemimpinan. ISSN 1412 – 8683

Syamsu Q. Badu & Novianty Djafri. 2017. Kepemimpinan & Perilaku Organisasi. Gorontalo:
Ideas
Agus.wijaya,dkk.2015.kepemimpinan berkarakter.brilian internasional.surabaya

Kartono, Kartini.,2010 , Pemimpin dan Kepemimpinan (ApakahPemimpin


Abnormal itu?). Jakarta : Rajawali Pers
Soekarso, Et.All.,2010, Teori Kepemimpinan, Jakarta : Mitra Wacana Media
Yulk,Gary.,2001, Kepemimpinan dalam Organisasi (Leadership In Organization), Edisi
kelima, Jakarta Barat : PT. Indeks

10

Anda mungkin juga menyukai