Anda di halaman 1dari 3

Ketika Lelahku Menjadi Lillah

“Enak ya, jadi guru. Kerjanya nyantai dan banyak liburnya!”

“Guru sih enak, apalagi kalau dah PNS Cuma duduk-duduk aja gaji

jalan tiap bulan!”

“Halah, guru sih tinggal kasih nilai, muridnya yang ribet

mengerjakan!”

Banyak orang yang berpikir seperti itu, bahkan tidak hanya

memikirkan saja tetapi juga mengatakan langsung kepada ku. Benarkah

mudah menjadi seorang guru ?

Menjadi guru merupakan pilihan hidupku dengan bonus sebagai

“PNS”. Awalnya Aku juga beranggapan sama seperti mereka, bahwa

menjadi guru itu enak, bekerja hanya setengah hari, ketika siswa libur

maka guru juga libur, kerjanya hanya menyampaikan materi pelajaran

setelah itu selesai. Ternyata…….. oh…… ternyata…

Aku Mulai mengajar Pada tahun 2003. Sebelum menjadi PNS Aku

mengajar di salah satu SMP Swasta yang ada di daerahku dengan honor

Rp. 45.000/bulan. Butuh komitmen yang tinggi untuk melewati ini

semua. Hingga akhirnya Tahun 2006 Aku diterima menjadi PNS di

Kabupaten Serdang Bedagai ini.

Menjadi seorang guru ternyata tidak semanis seperti yang aku

pikirkan sebelumnya. Banyak hal yang Aku hadapi selama menjadi

seorang guru. Hal tersulit yang Aku hadapi ketika menjadi seorang guru

bukanlah mengajar atau berinteraksi dengan murid di kelas tetapi

membuat rencana pengajaran yang baik, bagaimana saya harus

menentukan materi apa yang ingin disampaikan, dengan metode

bagaimana menyampaikan, membuat draf penilaian pengetahuan-


praktik-sikap yang bukan hanya sekadar membandingkan satu murid

dengan murid yang lain, selain itu juga harus memikirkan bagaimana

membuat siswa tertarik untuk tetap belajar di kelas. Lelah…. Ya sangat

lelah, belum mengajar guru sudah lelah terlebih dahulu. Terus dimana

enaknya ?????

Ternyata Profesi guru merupakan salah satu profesi yang selalu

membawa pulang tugas ke rumah. Terkadang Aku sampai susah tidur

dan terbawa ke dalam mimpi. Terus dimana Santainya ????

Ketika siswa libur apakah guru juga libur ? Ternyata tidak.

Justru terkadang hari libur bagi siswa menjadi periode tersibuk bagi

guru, menyiapkan rancangan pengajaran untuk semester berikutnya,

mengikuti kegiatan pengembangn diri bagi guru, pelatihan ini dan itu

yang tiada habisnya. Bukan mengeluh loh …. !!!!

Namun dari semua hal yang sulit ketika menjadi guru ada

terselip kebahagiaan di hati, bahwa seorang guru selalu bangga dan

bahagia jika siswanya menjadi orang yang berhasil dan bermanfaat bagi

orang lain.

Sebagai seorang guru Aku selalu meyakini bahwa, dengan

melakukan satu hal positif yang kecil, berarti aku sudah melalukan hal

yang bermanfaat besar untuk ratusan generasi muda di masa depan.

Dan akan terus menjadi amal jariyah yang tidak akan pernah putus.

Tetap semangat untuk para rekan guru dan yang ingin jadi guru…

Yuk persiapkan diri dan mentalmu. Untuk terjun ke profesi yang sangat

luar biasa ini……

Semangat ……..!!!!!!!

= TERIMA KASIH =
Biodata Penulis
Rina Mardiana, Lahir di Timbang Deli, 07 Maret 1982.
Penulis tinggal di Dusun I Desa Mainu Tengah Kec.
Dolok Merawan. Status penulis saat ini sudah menikah
dengan satu orang putra. Penulis menyelesaikan
pendidikan S-1 di Universitas Negeri Medan dengan
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Di
tahun 2003, penulis diterima mengajar di salah satu
SMP swasta sebagai guru honor. Saat ini penulis
mengajar di SMP Negeri 2 Tebing Syahbandar
sebagai PNS.

Anda mungkin juga menyukai