Anda di halaman 1dari 3

Lembar Jawab UTS

Mata Kuliah : Hukum Konstitusi


Nama : Muhammad Aditya Milyarwan
Npm/ Kelas : 19100023 / 09.1

1. Konstitusi adalah permulaan dari segala peraturan mengenai suatu Negara,


Pengertian konstitusi dalam praktek ketatanegaraan umumnya dapat berarti
lebih luas dari undang-undang dasar karena pengertian undang-undang
dasar hanya meliputi konstitusi tertulis saja padahal masih terdapat konstitusi
tidak tertulis, Undang-Undang Dasar pada dasarnya adalah suatu hukum
dasar tertulis (konstitusi negara).

2.
A) Pertama, hukum tertulis adalah suatu konstitusi negara yang menjadi dasar dan
sumber dari peraturan-peraturan lain atau perundang-undangan lain yang berlaku
di suatu negara, atau aturan dasar yang mengatur penyelenggaraan negara yang
dituangkan dalam bentuk tertulis, contohnya UUD 1945.
Kedua, hukum dasar tidak tertulis atau konstitusi tidak tertulis, yaitu
konvensi ketatanegaraan atau kebiasaan ketatanegaraan.
B) Sifat hukum dasar Tertulis tersebut dapat dirinci sebagai berikut :
 peraturan perundangan yang tertinggi dalam negara,
 memuat aturan-aturan pokok ketatanegaraan,
 mengikat hak pada pemerintah, lembaga-lembaga kenegaraan, lembaga
lembaga kemasyarakatan, warga negara dan penduduk dimana saja berada,
 menjadi alat pengontrol dan alat pengecek apakah peraturan hukum dan
peraturan perundang-undangan di bawahnya sesuai dengan ketentuan Undang
Undang Dasar,
 menjadi dasar dan sumber hukum bagi peraturan hukum dan peraturan
perundangan dibawahnya.
Sifat hukum dasar Tidak tertulis adalah :
 tidak bertentangan dengan isi, arti, dan maksud hukum dasar tertulis,
 melengkapi, mengisi kekosongan ketentuan yang tidak diatur secara jelas
dalam hukum dasar tertulis,
 memantapkan pelaksanaan hukum dasar tertulis,
 terjadi berulang kali dan dapat diterima oleh masyarakat,
 hanya terjadi pada tingkat nasional,
 merupakan aturan dasar sebagai komplementasi bagi Undang-Undang Dasar.

3.
A) Konstitusi rigid bersifat kaku tidak mudah diubah, konstitusi yang rigid dalam
batang tubuhnya tidak memberikan suatu aturan khusus bagaimana cara
perubahan konstitusi tersebut.
Sedangkan, Konstitusi fleksibel memiliki ciri mudah diubah dengan cara atau sistem
yang juga memudahkannya untuk disesuaikan dengan keadaan dan prioritas negara
saat itu, konstitusi yang fleksibel dalam batang tubuhnya memberikan suatu petunjuk
bagaimana cara perubahan konstitusi.
B) Karakteristik konstitusi yang rigid adalah:
Mempunyai kedudukan dan derajat yang lebih tinggi dari peraturan perundang-
undangan yang lain : mengatur hal-hal penting dan rinci.
Hanya dapat diubah dengan cara yang khusus atau istimewa atau dengan persyaratan
yang berat.
Karakter konstitusi yang fleksibel :
 Sedikit jumlah ketentuan yang diatur : Sebab, perumusan ketentuannya tidak
rinci
 Mudah disesuaikan : mudah disesuaikan untuk mengikuti perkembangan
zaman
 Mudah diubah : dengan cara atau sistem yang memudahkannya untuk
disesuaikan dengan keadaan dan prioritas negara saat itu
 Syarat mengubahnya mudah : tidak seperti undang-undang dasar (UUD) pada
umumnya, namun lebih berlangsung seperti perubahan undang-undang (UU)
saja

4.
A) Sejak awal kemerdekaan Republik Indonesia, kewenangan mengubah
Undang-Undang Dasar telah ditetapkan dalam UUD 1945 adalah oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR) Pasal 3 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945. Dasar
hukum prosedur perubahan UUD 1945 yang merupakan tugas dan wewenang
MPR diatur dalam Pasal 37 ayat (1) UUD 1945
B) Tugas dan Wewenang Majelis Permusyawaratan Rakyat :
 Mengubah dan menetapkan undang-undang dasar;
 Melantik presiden dan wakil presiden berdasarkan hasil pemilihan umum
dalam sidang paripurna MPR;
 Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi untuk
memberhentikan presiden dan/atau wakil presiden dalam masa jabatannya
setelah presiden dan atau wakil presiden diberi kesempatan untuk
menyampaikan penjelasan di dalam sidang paripurna MPR;
 Melantik wakil presiden menjadi presiden apabila presiden mangkat,
berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya
dalam masa jabatannya;
 Memilih wakil presiden dari dua calon yang diajukan presiden apabila
terjadi kekosongan jabatan wakil presiden dalam masa jabatannya
selambat-lambatnya dalam waktu enam puluh hari;
 Memilih presiden dan wakil presiden apabila keduanya berhenti secara
bersamaan dalam masa jabatannya, dari dua paket calon presiden dan wakil
presiden yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik
yang paket calon presiden dan wakil presidennya meraih suara terbanyak
pertama dan kedua dalam pemilihan sebelumnya, sampai habis masa
jabatannya selambat-lambatnya dalam waktu tiga puluh hari;
 Menetapkan peraturan tata tertib dan kode etik MPR.

Anda mungkin juga menyukai