Anda di halaman 1dari 15

HANDOUT

Senyawa yang Mengandung Nitrogen

(Sianat, Isosianat, dan Azo)

Disusun Oleh:

1. Cahya Maisura (2006103040040)


2. Riska Desiana (2006103040035)

Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Guna Memenuhi Persyaratan Mengikuti

Mata Kuliah Kimia Organik Monofungsional

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

DARUSSALAM-BANDA ACEH
TAHUN 2021

Daftar isi

Daftar Isi........................................................................................................................1
SIANAT.........................................................................................................................1
1. Struktur Sianat..................................................................................................1
2. Tata Nama Sianat..............................................................................................
3. Sifat-sifat Sianat................................................................................................
4. Pembuatan Sianat..............................................................................................
5. Kegunaan Sianat ...............................................................................................
ISOSIANAT....................................................................................................................
1. Struktur Isosianat..............................................................................................1
2. Tata Nama Isosianat...........................................................................................
3. Sifat-sifat Isosianat..............................................................................................
4. Pembuatan Isosianat...........................................................................................
5. Kegunaan Isosianat.............................................................................................
AZO..................................................................................................................................
1. StrukturAzo........................................................................................................1
2. Tata Nama Azo...................................................................................................
3. Sifat-sifat Azo.....................................................................................................
4. Pembuatan Azo..................................................................................................
5. Kegunaan Azo ...................................................................................................

ii
SIANAT

1. Struktur Sianat

Ion sianat adalah anion dengan rumus kimia [OCN]− or [NCO]−. Pada larutan ion ini


berperan sebagai basa membentuk asam isosianat, HNCO. Ion sianat membentuk kompleks
dengan ion logam di mana atom nitrogen atau oksigen berperan sebagai donor pasangan
elektron.

Model Anion Sianat

Tiga atom-atom pada ion sianat berada pada satu garis lurus sehingga strukturnya
linear. Dengan ikatan tunggal C-O dan ikatan C-N rangkap tiga. Spektrum inframerah garam
sianat mempunyai panjang gelombang sekitar 2096 cm−1; frekuensi tingginya seperti
karakteristik senyawa ikatan rangkap tiga. Struktur elektroniknya dapat dituliskan sebagai
berikut :

Ö:-C≡N:

Senyawa yang mengandung golongan −O − C≡N, dikenal sebagai sianat, atau ester


sianat. Aryl sianat seperti fenil sianat, C6H5OCN, dapat dibentuk dengan
reaksi fenol dengan sianogen klorida, ClCN, di hadapan basis.

Natrium sianat (NaOCN) adalah senyawa padat kristalin putih yang memiliki


struktur rombohedral pada suhu ruangan. Natrium sianat merupakan senyawa
bersifat nukleofil yang ideal, sehingga senyawa ini menjadi penyumbang

1
utama stereospesifisitas dalam beberapa reaksi, seperti produksi oksazolidona.Strukturnya
yaitu

2. Tatanama Sianat
 Alifatik
1. Tentukan rantai karbon utama, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung
gugus sianat(-OCN).
2. Tentukan cabang dan diberi nama sesuai nama alkil.
3. Penomoran rantai utama dimulai dari yang paling dekat gugus nitrat (-OCN).
4. Jika terdapat lebih dari satu substituen sejenis, beri awalan di (2), tri (3). Tetra (4) dan
seterusnya
5. Jika terdapat lebih dari satu jenis substituen, urutkan sesuai huruf abjad. Misal: butil,
etil, metil, propil.

 Alisiklik dan Aromatik


1. Tentukan rantai utama cicin aromatic
2. Tentukan cabang dan diberi nama sesuai nama alkil
3. Penomoran rantai utama dimulai dari atom C dalam cincin yang mengikat gugus (-
OCN).
4. Jika terdapat lebih dari satu jenis substituen, urutkan sesuai huruf abjad. Misal: butil,
etil, metil, propil.
5. Jika terdapat lebih dari satu substituen sejenis, beri awalan di (2), tri (3). Tetra (4) dan
seterusnya.

3. Sifat – Sifat Sianat


 Sifat Fisika

 Sifat fisika asam sianat sebagai berikut.

 Cairan atau gas tidak berwarna

 Bau yang menyengat


 Massa jenis (density) 1,14 g/mL pada suhu 20 °C

 Titik beku –86 °C


3

 Titik didih 23,5 °C

 Larut dalam air

 Larut dalam benzena, toluene, dan eter.

 Sifat Kimia
o Perak sianat bereaksi dengan asam sendawa untuk membentuk perak nitrat, karbon
dioksida, dan amonium nitrat
o Pemanasan

Asam sianat akan terurai saat dipanaskan. Namun perlu berhati-hati karena, pemanasan
yang cepat dapat menyebabkan ledakan. Ketika dipanaskan hingga suhu tinggi, asam sianat
akan terurai membentuk karbon dioksida, air, dan nitrogen oksida. Persamaan reaksinya :

4NCOH + 7O2 → 4CO2 + 4NO2 + 2H2O

o Reaksi dengan air

Asam sianat larut dalam air, lalu terurai menjadi karbon dioksida dan amonia. Persamaan
reaksinya:

NCOH + H2O → CO2 + NH3

Meskipun reaksi ini terjadi pada suhu biasa, namun reaksi ini akan lambat dalam larutan
encer pada suhu rendah (suhu es)

o Reaksi polimerisasi

Asam sianat dapat mengalami polimerisasi saat disimpan, membentuk asam sianurat,
senyawa heterosilik oksigen, 1,3,5-trioksan-2,4,6-triimina, C3H3N3O3.

4. Pembuatan Sianat
Sianat diproduksi saat sianida teroksidasi. Penggunaan fakta ini dibuat dalam proses
dekontaminasi sianida di mana oksidan seperti permanganat dll serta hidrogen peroksida
digunakan untuk mengubah sianida beracun menjadi sianat yang lebih aman. Natrium sianat
isostruktural dengan natrium berkilat, mengkonfirmasikan struktur linier ion sianat. Itu dibuat
secara industri dengan memanaskan campuran sodium karbonat dan urea.

Natrium sianat dapat dibuat dari reaksi antara urea dengan natrium karbonat. Cara lain
adalah dengan mengoksidasi natrium sianida dengan 4 cara mengalirkan oksigen ke natrium

sianida cair: 2NaCN + O2 → 2 NaOCN

Dalam laboratorium, asam sianat dihasilkan dengan cara melakukan distilasi kering terhadap
asam sianurat (C3N3(OH)3).
Perak sianat dapat dibuat dengan reaksi kalium sianat dengan perak nitrat dalam
larutan air, dari mana ia mengendap sebagai padatan. Alternatifnya, reaksi analog dengan
reaksi yang digunakan untuk produksi industri natrium sianat, boleh digunakan.

5. Kegunaan Sianat

Senyawa kimia ini memiliki aplikasi terbatas, terutama dalam sintesis garam sianat.
Ion sianat dapat menjembatani antara dua atom logam dengan menggunakan kedua atom
donornya. Sebagai contoh, struktur ini terdapat pada senyawa [Ni2(NCO)2(en)2][BPh4]2.
Dalam senyawa ini baik satuan Ni – N – C dan Ni – O – C dibengkokkan, meskipun dalam
kasus pertama sumbangan melalui atom nitrogen.
ISOSIANAT

1. Struktur Isosianat

Isosianat adalah gugus fungsi dengan rumus kimia R–N=C=O. Senyawa


organik yang mempunyai 2 gugus isosianat disebut diisosianat. Diisosianat diproduksi
bersama dengan poliol untuk produksi poliuretan, sebuah polimer.

Gugus fungsi isosianat

Senyawa organik yang berisi kelompok fungsional −N = C = O dikenal


sebagai isosianat. Ini konvensional dalam kimia organik untuk menulis isosianat dengan dua
ikatan rangkap, yang sesuai dengan simplistik teori ikatan valensi dari ikatan tersebut.
Di substitusi nukleofilik reaksi sianat biasanya membentuk isosianat. Isosianat banyak
digunakan dalam pembuatan poliuretan produk dan pestisida; metil isosianat, digunakan
untuk membuat pestisida, merupakan faktor utama dalam Bencana Bhopal.

2. Tatanama Isosianat
 Alifatik
1. Tentukan rantai karbon utama, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung
gugus Isosianat(-NCO).
2. Tentukan cabang dan diberi nama sesuai nama alkil.
3. Penomoran rantai utama dimulai dari yang paling dekat gugus nitrat (-NCO).
4. Jika terdapat lebih dari satu substituen sejenis, beri awalan di (2), tri (3). Tetra (4) dan
seterusnya

6
5.
6. Jika terdapat lebih dari satu jenis substituen, urutkan sesuai huruf abjad. Misal: butil,
etil, metil, propil.
 Alisiklik dan Aromatik
1. Tentukan rantai utama cicin Alisiklik /Aromatik
2. Tentukan cabang dan diberi nama sesuai nama alkil
3. Penomoran rantai utama dimulai dari atom C dalam cincin yang mengikat gugus (-
OCN).
4. Jika terdapat lebih dari satu jenis substituen, urutkan sesuai huruf abjad. Misal: butil,
etil, metil, propil.
5. Jika terdapat lebih dari satu substituen sejenis, beri awalan di (2), tri (3). Tetra (4) dan
seterusnya.

3. Sifat – Sifat Isosianat


 Sifat Fisika
 Berdasarkan Metil Isosianat

 Rumus molekul: C2H3NO


 Keadaan fisik : Cairan, Tidak berwarna
 Titik lebur : -45℃
 Titik didih : 39.5 ℃
 Titik nyala : -7 ℃
 Massa molar : 57,051 g/mol
 Kerapatan uap : 1, 42 (udara=1) pada 20 ℃
 Kepadatan : 923 kg/m³

 Sifat Kimia
o Isosianat reaktif terhadap berbagai macam nukleofil termasuk alkohol, amina, dan
bahkan air.
o Reaksi isosianat dengan alkohol menghasilkan ikatan uretan

7
ROH + R'NCO → ROC(O)N(H)R' (R dan R' adalah gugus alkil atau aril)

4. Pembuatan Isosianat

Isosianat banyak digunakan dalam pembuatan poliuretan produk dan pestisida; metil
isosianat, digunakan untuk membuat pestisida, merupakan faktor utama dalam Bencana
Bhopal. Reaksi isosianat dengan alkohol menghasilkan ikatan uretan yaitu

ROH + R'NCO → ROC(O)N(H)R' (R dan R' adalah gugus alkil atau aril)

5. Kegunaan Isosianat

Isosianat adalah perekat yang memiliki kekuatan yang lebih tinggi dari pada perekat
lainnya. Isosianat bereaksi bukan hanya dengan aquarous tetapi juga dengan kayu yang
menghasilkan ikatan kimia yang kuat sekali (chemical bonding).

Keunikan perak isosianat dapat digunakan pada variasi suhu yang luas, tahan air,
panas, cepat kering, PH netral dan kedap terhadap solvent (pelarut organic). Perekat ini juga
memiliki daya guna yang luas untuk merekatkan berbagai macam material alam.

Poliuretan merupakan bahan polimer yang mengandung gugus fungsi uretan (-


NHCOO-) dalam rantai utamanya. Gugus uretan terbentuk dari reaksi antara gugus isosianat
dengan gugus hidroksil (Rohaeti dkk., 2003). Poliuretan telah banyak digunakan pada
industri busa fleksibel, busa semi fleksibel, busa kaku, pelapis, perekat, sealant, elastomer
dan resin (Ashida, 2007). Kattiyaboot dan Tongpin (2016) menyatakan bahwa busa
poliuretan fleksibel (PUF) memiliki pasar terbesar dari semua produk poliuretan. Busa PUF
banyak digunakan untuk furnitur, kasur, bantal, kemasan, transportasi, dan lain-lain

8
AZO

1. Struktur Azo

Senyawa azo adalah senyawa yang memiliki gugus fungsi R–N=N–R′, yang mana R


dan R′ dapat berupa aril atau alkil. IUPAC mendefinisikan senyawa azo sebagai:
"Turunan diazena (diimida), HN=NH, dimana kedua hidrogen tersubstitusi oleh gugus
hidrokarbil, misalnya PhN=NPh azobenzena atau difenildiazena". Turunan yang paling stabil
mengandung dua gugus aril. Gugus N=N disebut sebagai sebuah gugus azo.

Senyawa Azobenzena 

Azobenzena adalah senyawa azo aromatik prototipikal. Senyawa ini sebagian besar
hadir sebagai isomer trans, tapi setelah fotolisis, terkonversi menjadi isomer cis. Senyawa
azo aromatik dapat disintesis melalui kopling azo, yang melibatkan reaksi substitusi
elektrofilik dimana sebuah kation aril diazonium diserang oleh cincin aril lainnya, terutama
aril yang tersubstitusi dengan gugus pendonor-elektron:

ArN+2 + Ar′H → ArN=NAr′ + H+


Senyawa Diazonium

Karena garam diazonium terkadang tidak stabil pada suhu mendekati suhu ruang,
reaksi kopling azo biasanya dilakukan pada suhu es. Oksidasi hidrazin (R–NH–NH–R′) juga
menghasilkan senyawa azo. Pewarna azo juga dapat dibuat melalui kondensasi nitroaromatik
dengan anilin diikuti dengan reduksi zat antara azoksi yang dihasilkan:

ArNO2 + Ar′NH2 → ArN(O)=NAr′ + H2O


ArN(O)=NAr′ + C6H12O6 → ArN=NAr′ + C6H10O6 + H2O

9
Kation Benzenadiazonium

Untuk pewarna tekstil, partner kopling nitro yang biasa digunakan adalah dinatrium 4,4′-
dinitrostilben-2,2′-disulfonat. Partner anilin yang biasa digunakan ditunjukkan di bawah ini.

Ilustrasi senyawa azo yang merupakan prekursor zat warna

Senyawa azo alifatik (R dan/atau R′ = alifatik) kurang umum ditemui daripada


senyawa aril azo. Senyawa alkil azo yang sangat penting secara komersial
adalah azobisisobutironitril (AIBN), yang digunakan secara luas sebagai
inisiator polimerisasi radikal bebas dan berbagai reaksi yang melibatkan radikal. Senyawa ini
mencapai inisiasi melalui dekomposisi, mengeliminasi sebuah molekul gas nitrogen untuk
membentuk dua radikal 2-sianoprop-2-il:

Contohnya campuran stirena dan maleat anhidrida dalam toluena akan bereaksi jika


dipanaskan, membentuk kopolimer pada penambahan AIBN.

Senyawa dialkil diazo yang paling sederhana adalah dietildiazena, EtN=NEt. Karena


ketidakstabilannya, senyawa azo alifatik beresiko menghasilkan ledakan.

2. Tatanama Azo
 Alifatik
1. Tentukan rantai karbon utama, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung
gugus Azo (N=N).
2. Tentukan cabang dan diberi nama sesuai nama alkil.
3. Penomoran rantai utama dimulai dari yang paling dekat gugus nitrat (N=N).

10
4. Jika terdapat lebih dari satu substituen sejenis, beri awalan di (2), tri (3). Tetra (4) dan
seterusnya
5. Jika terdapat lebih dari satu jenis substituen, urutkan sesuai huruf abjad. Misal: butil,
etil, metil, propil.

 Alisiklik dan Aromatik


1. Tentukan rantai utama cicin Alisiklik /Aromatik
2. Tentukan cabang dan diberi nama sesuai nama alkil
3. Penomoran rantai utama dimulai dari atom C dalam cincin yang mengikat gugus
(N=N).
4. Jika terdapat lebih dari satu jenis substituen, urutkan sesuai huruf abjad. Misal: butil,
etil, metil, propil.
5. Jika terdapat lebih dari satu substituen sejenis, beri awalan di (2), tri (3). Tetra (4) dan
seterusnya.

3. Sifat – Sifat Azo


Sifat Fisika

 Berdasarkan Chrysoidine
• Rumus molekul: C12H12N4.ClH
• Keadaan fisik : Reddish-brown Crystalline | Powder
• Titik lebur : 118.5 °C
• Titik didih : 2262 °C
• Massa molar : 248.71  g/mol
• Kelarutan : 1 to 10 mg/mL at 73° F

Sifat Kimia
o Senyawa aril azo biasanya stabil, dengan spesi berbentuk kristalin. 
o Senyawa azo aromatik dapat disintesis melalui kopling azo, yang melibatkan reaksi
substitusi elektrofilik dimana sebuah kation aril diazonium diserang oleh cincin aril
lainnya, terutama aril yang tersubstitusi dengan gugus pendonor-elektron.

11
4. Pembuatan Azo

Senyawa azo aromatik dapat disintesis melalui kopling azo, yang melibatkan reaksi
substitusi elektrofilik dimana sebuah kation aril diazonium diserang oleh cincin aril lainnya,
terutama aril yang tersubstitusi dengan gugus pendonor-elektron:

ArN+ 2 + Ar′H → ArN=NAr′ + H+

Karena garam diazonium terkadang tidak stabil pada suhu mendekati suhu ruang, reaksi
kopling azo biasanya dilakukan pada suhu es. Oksidasi hidrazin (R–NH–NH–R′) juga
menghasilkan senyawa azo. Pewarna azo juga dapat dibuat melalui kondensasi nitroaromatik
dengan anilin diikuti dengan reduksi zat antara azoksi yang dihasilkan:

ArNO2 + Ar′NH2 → ArN(O)=NAr′ + H2O

ArN(O)=NAr′ + C6H12O6 → ArN=NAr′ + C6H10O6 + H2O

Untuk pewarna tekstil, partner kopling nitro yang biasa digunakan adalah dinatrium 4,4′-
dinitrostilben-2,2′-disulfonat. Pembentukan kelompok azo melibatkan diazotisasi amina
primer aromatik dengan natrium nitrit, diikuti oleh fenol, naftol, atau amina
aromatik. Kopel Melakukan. Dengan kata lain, karena pewarna azo disintesis
oleh kombinasi komponen diazo dan komponen kopling, sejumlah besar varietas dapat
dengan mudah disintesis dengan memilih berbagai kombinasi kedua
komponen. Terutama diklasifikasikan sebagai pewarna langsung, pewarna asam, pewarna
dispersi, pewarna reaktif, pewarna azoic, pewarna mordan, pewarna yang larut dalam
minyak.

5. Kegunaan Azo
Banyak bahan tekstil dan kulit menjadi berwarna setelah diberi perlakuan
dengan pewarna azo dan pigmen. Pigmen atau zat warna adalah zat yang
mengubah warna cahaya tampak sebagai akibat proses absorpsi selektif terhadap panjang
gelombang pada kisaran tertentu. Pigmen tidak menghasilkan warna tertentu sehingga
berbeda dari zat-zat pendar (luminescence). Molekul pigmen menyerap energi pada panjang
gelombang tertentu sehingga memantulkan pajang gelombang tampak lainnya, sedangkan zat
pendar memancarkan cahaya karena reaksi kimia tertentu.
Sebagai akibat dari delokalisasi-п, senyawa aril azo memiliki warna yang hidup, terutama
merah, jingga, dan kuning. Oleh karena itu, mereka digunakan sebagai pewarna, dan biasanya
dikenal sebagai zat warna azo. Beberapa senyawa azo, seperti metil jingga, digunakan
sebagai indikator asam-basa karena perbedaan warna yang terjadi saat berada dalam bentuk
12
asam dan garamnya. Kebanyakan cakram DVD dan beberapa CD-R menggunakan zat warna
azo biru sebagai pelapis rekam.
Pigmen azo terdiri dari partikel berwarna (biasanya tanah atau lempung) yang diberi
warna menggunakan senyawa azo. Pigmen azo sangat penting dalam berbagai cat termasuk
cat para seniman atau pelukis. Pigmen ini memiliki sifat pewarnaan yang sangat baik,
utamanya dalam rentang warna kuing hingga merah, serta pencahayaan. Pencahayaan tidak
hanya tergantung pada karakteristik senyawa azo organik, tetapi juga pada cara bagaimana
cahaya dapat terserap pada pembawa pigmen.
Umumnya digunakan untuk pewarnaan serat, dan biasanya ada
fenomena pembubaran dan pewarnaan dalam proses tersebut. Namun, beberapa pewarna
tersebar dalam air dalam bentuk partikel halus dan dilarutkan dan diwarnai dalam
bentuk larutan padat dalam serat, sementara yang lain seperti pewarna yang larut dalam
minyak larut dalam pelarut untuk membentuk larutan berwarna. Jumlah kelompok azo dalam
pewarna azo sangat bervariasi seperti 1, 2, 3, dan 4, tetapi kebanyakan dari mereka adalah
bentuk monoazo dan disazo.
Pembentukan kelompok azo melibatkan diazotisasi amina primer aromatik dengan
natrium nitrit, diikuti oleh fenol, naftol, atau amina aromatik. Kopel Melakukan. Dengan kata
lain, karena pewarna azo disintesis oleh kombinasi komponen diazo dan komponen kopling,
sejumlah besar varietas dapat dengan mudah disintesis dengan memilih berbagai kombinasi
kedua komponen. Terutama diklasifikasikan sebagai pewarna langsung, pewarna asam,
pewarna dispersi, pewarna reaktif, pewarna azoic, pewarna mordan, pewarna yang larut
dalam minyak.
DAFTAR PUSTAKA

Greenwood, Norman N.; Earnshaw, Alan (1997). Kimia Unsur (Edisi ke-2nd). Butterworth-
Heinemann. ISBN 978-0-08-037941-8.

IUPAC, Compendium of Chemical Terminology, 2nd ed. (the “Gold Book”) (1997). Online
corrected version: (2009) “azo compounds”

scienceanddefence.blogspot.com/2013/02/isosianat.html

Christian Six, Frank Richter "Isocyanates, Organic" in Ulmann's Encyclopedia of Industrial


Chemistry, 2005, Wiley-VCH, Weinheim

Waddington, T.C. "Journal of the Chemical Society (Resumed)." 499. Lattice Parameters and
Infrared Spectra of Some Inorganic Cyanates - (RSC Publishing). N.p., n.d. Web. 09 Nov.
2014.

March, J. (1992). Advanced Organic Chemistry (edisi ke-5th). New York: J. Wiley and Sons.

14

Anda mungkin juga menyukai