Disusun Oleh:
DARUSSALAM-BANDA ACEH
TAHUN 2021
Daftar isi
Daftar Isi........................................................................................................................1
SIANAT.........................................................................................................................1
1. Struktur Sianat..................................................................................................1
2. Tata Nama Sianat..............................................................................................
3. Sifat-sifat Sianat................................................................................................
4. Pembuatan Sianat..............................................................................................
5. Kegunaan Sianat ...............................................................................................
ISOSIANAT....................................................................................................................
1. Struktur Isosianat..............................................................................................1
2. Tata Nama Isosianat...........................................................................................
3. Sifat-sifat Isosianat..............................................................................................
4. Pembuatan Isosianat...........................................................................................
5. Kegunaan Isosianat.............................................................................................
AZO..................................................................................................................................
1. StrukturAzo........................................................................................................1
2. Tata Nama Azo...................................................................................................
3. Sifat-sifat Azo.....................................................................................................
4. Pembuatan Azo..................................................................................................
5. Kegunaan Azo ...................................................................................................
ii
SIANAT
1. Struktur Sianat
Tiga atom-atom pada ion sianat berada pada satu garis lurus sehingga strukturnya
linear. Dengan ikatan tunggal C-O dan ikatan C-N rangkap tiga. Spektrum inframerah garam
sianat mempunyai panjang gelombang sekitar 2096 cm−1; frekuensi tingginya seperti
karakteristik senyawa ikatan rangkap tiga. Struktur elektroniknya dapat dituliskan sebagai
berikut :
Ö:-C≡N:
1
utama stereospesifisitas dalam beberapa reaksi, seperti produksi oksazolidona.Strukturnya
yaitu
2. Tatanama Sianat
Alifatik
1. Tentukan rantai karbon utama, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung
gugus sianat(-OCN).
2. Tentukan cabang dan diberi nama sesuai nama alkil.
3. Penomoran rantai utama dimulai dari yang paling dekat gugus nitrat (-OCN).
4. Jika terdapat lebih dari satu substituen sejenis, beri awalan di (2), tri (3). Tetra (4) dan
seterusnya
5. Jika terdapat lebih dari satu jenis substituen, urutkan sesuai huruf abjad. Misal: butil,
etil, metil, propil.
Sifat Kimia
o Perak sianat bereaksi dengan asam sendawa untuk membentuk perak nitrat, karbon
dioksida, dan amonium nitrat
o Pemanasan
Asam sianat akan terurai saat dipanaskan. Namun perlu berhati-hati karena, pemanasan
yang cepat dapat menyebabkan ledakan. Ketika dipanaskan hingga suhu tinggi, asam sianat
akan terurai membentuk karbon dioksida, air, dan nitrogen oksida. Persamaan reaksinya :
Asam sianat larut dalam air, lalu terurai menjadi karbon dioksida dan amonia. Persamaan
reaksinya:
Meskipun reaksi ini terjadi pada suhu biasa, namun reaksi ini akan lambat dalam larutan
encer pada suhu rendah (suhu es)
o Reaksi polimerisasi
Asam sianat dapat mengalami polimerisasi saat disimpan, membentuk asam sianurat,
senyawa heterosilik oksigen, 1,3,5-trioksan-2,4,6-triimina, C3H3N3O3.
4. Pembuatan Sianat
Sianat diproduksi saat sianida teroksidasi. Penggunaan fakta ini dibuat dalam proses
dekontaminasi sianida di mana oksidan seperti permanganat dll serta hidrogen peroksida
digunakan untuk mengubah sianida beracun menjadi sianat yang lebih aman. Natrium sianat
isostruktural dengan natrium berkilat, mengkonfirmasikan struktur linier ion sianat. Itu dibuat
secara industri dengan memanaskan campuran sodium karbonat dan urea.
Natrium sianat dapat dibuat dari reaksi antara urea dengan natrium karbonat. Cara lain
adalah dengan mengoksidasi natrium sianida dengan 4 cara mengalirkan oksigen ke natrium
Dalam laboratorium, asam sianat dihasilkan dengan cara melakukan distilasi kering terhadap
asam sianurat (C3N3(OH)3).
Perak sianat dapat dibuat dengan reaksi kalium sianat dengan perak nitrat dalam
larutan air, dari mana ia mengendap sebagai padatan. Alternatifnya, reaksi analog dengan
reaksi yang digunakan untuk produksi industri natrium sianat, boleh digunakan.
5. Kegunaan Sianat
Senyawa kimia ini memiliki aplikasi terbatas, terutama dalam sintesis garam sianat.
Ion sianat dapat menjembatani antara dua atom logam dengan menggunakan kedua atom
donornya. Sebagai contoh, struktur ini terdapat pada senyawa [Ni2(NCO)2(en)2][BPh4]2.
Dalam senyawa ini baik satuan Ni – N – C dan Ni – O – C dibengkokkan, meskipun dalam
kasus pertama sumbangan melalui atom nitrogen.
ISOSIANAT
1. Struktur Isosianat
2. Tatanama Isosianat
Alifatik
1. Tentukan rantai karbon utama, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung
gugus Isosianat(-NCO).
2. Tentukan cabang dan diberi nama sesuai nama alkil.
3. Penomoran rantai utama dimulai dari yang paling dekat gugus nitrat (-NCO).
4. Jika terdapat lebih dari satu substituen sejenis, beri awalan di (2), tri (3). Tetra (4) dan
seterusnya
6
5.
6. Jika terdapat lebih dari satu jenis substituen, urutkan sesuai huruf abjad. Misal: butil,
etil, metil, propil.
Alisiklik dan Aromatik
1. Tentukan rantai utama cicin Alisiklik /Aromatik
2. Tentukan cabang dan diberi nama sesuai nama alkil
3. Penomoran rantai utama dimulai dari atom C dalam cincin yang mengikat gugus (-
OCN).
4. Jika terdapat lebih dari satu jenis substituen, urutkan sesuai huruf abjad. Misal: butil,
etil, metil, propil.
5. Jika terdapat lebih dari satu substituen sejenis, beri awalan di (2), tri (3). Tetra (4) dan
seterusnya.
Sifat Kimia
o Isosianat reaktif terhadap berbagai macam nukleofil termasuk alkohol, amina, dan
bahkan air.
o Reaksi isosianat dengan alkohol menghasilkan ikatan uretan
7
ROH + R'NCO → ROC(O)N(H)R' (R dan R' adalah gugus alkil atau aril)
4. Pembuatan Isosianat
Isosianat banyak digunakan dalam pembuatan poliuretan produk dan pestisida; metil
isosianat, digunakan untuk membuat pestisida, merupakan faktor utama dalam Bencana
Bhopal. Reaksi isosianat dengan alkohol menghasilkan ikatan uretan yaitu
5. Kegunaan Isosianat
Isosianat adalah perekat yang memiliki kekuatan yang lebih tinggi dari pada perekat
lainnya. Isosianat bereaksi bukan hanya dengan aquarous tetapi juga dengan kayu yang
menghasilkan ikatan kimia yang kuat sekali (chemical bonding).
Keunikan perak isosianat dapat digunakan pada variasi suhu yang luas, tahan air,
panas, cepat kering, PH netral dan kedap terhadap solvent (pelarut organic). Perekat ini juga
memiliki daya guna yang luas untuk merekatkan berbagai macam material alam.
8
AZO
1. Struktur Azo
Senyawa Azobenzena
Azobenzena adalah senyawa azo aromatik prototipikal. Senyawa ini sebagian besar
hadir sebagai isomer trans, tapi setelah fotolisis, terkonversi menjadi isomer cis. Senyawa
azo aromatik dapat disintesis melalui kopling azo, yang melibatkan reaksi substitusi
elektrofilik dimana sebuah kation aril diazonium diserang oleh cincin aril lainnya, terutama
aril yang tersubstitusi dengan gugus pendonor-elektron:
Karena garam diazonium terkadang tidak stabil pada suhu mendekati suhu ruang,
reaksi kopling azo biasanya dilakukan pada suhu es. Oksidasi hidrazin (R–NH–NH–R′) juga
menghasilkan senyawa azo. Pewarna azo juga dapat dibuat melalui kondensasi nitroaromatik
dengan anilin diikuti dengan reduksi zat antara azoksi yang dihasilkan:
9
Kation Benzenadiazonium
Untuk pewarna tekstil, partner kopling nitro yang biasa digunakan adalah dinatrium 4,4′-
dinitrostilben-2,2′-disulfonat. Partner anilin yang biasa digunakan ditunjukkan di bawah ini.
2. Tatanama Azo
Alifatik
1. Tentukan rantai karbon utama, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung
gugus Azo (N=N).
2. Tentukan cabang dan diberi nama sesuai nama alkil.
3. Penomoran rantai utama dimulai dari yang paling dekat gugus nitrat (N=N).
10
4. Jika terdapat lebih dari satu substituen sejenis, beri awalan di (2), tri (3). Tetra (4) dan
seterusnya
5. Jika terdapat lebih dari satu jenis substituen, urutkan sesuai huruf abjad. Misal: butil,
etil, metil, propil.
Berdasarkan Chrysoidine
• Rumus molekul: C12H12N4.ClH
• Keadaan fisik : Reddish-brown Crystalline | Powder
• Titik lebur : 118.5 °C
• Titik didih : 2262 °C
• Massa molar : 248.71 g/mol
• Kelarutan : 1 to 10 mg/mL at 73° F
Sifat Kimia
o Senyawa aril azo biasanya stabil, dengan spesi berbentuk kristalin.
o Senyawa azo aromatik dapat disintesis melalui kopling azo, yang melibatkan reaksi
substitusi elektrofilik dimana sebuah kation aril diazonium diserang oleh cincin aril
lainnya, terutama aril yang tersubstitusi dengan gugus pendonor-elektron.
11
4. Pembuatan Azo
Senyawa azo aromatik dapat disintesis melalui kopling azo, yang melibatkan reaksi
substitusi elektrofilik dimana sebuah kation aril diazonium diserang oleh cincin aril lainnya,
terutama aril yang tersubstitusi dengan gugus pendonor-elektron:
Karena garam diazonium terkadang tidak stabil pada suhu mendekati suhu ruang, reaksi
kopling azo biasanya dilakukan pada suhu es. Oksidasi hidrazin (R–NH–NH–R′) juga
menghasilkan senyawa azo. Pewarna azo juga dapat dibuat melalui kondensasi nitroaromatik
dengan anilin diikuti dengan reduksi zat antara azoksi yang dihasilkan:
Untuk pewarna tekstil, partner kopling nitro yang biasa digunakan adalah dinatrium 4,4′-
dinitrostilben-2,2′-disulfonat. Pembentukan kelompok azo melibatkan diazotisasi amina
primer aromatik dengan natrium nitrit, diikuti oleh fenol, naftol, atau amina
aromatik. Kopel Melakukan. Dengan kata lain, karena pewarna azo disintesis
oleh kombinasi komponen diazo dan komponen kopling, sejumlah besar varietas dapat
dengan mudah disintesis dengan memilih berbagai kombinasi kedua
komponen. Terutama diklasifikasikan sebagai pewarna langsung, pewarna asam, pewarna
dispersi, pewarna reaktif, pewarna azoic, pewarna mordan, pewarna yang larut dalam
minyak.
5. Kegunaan Azo
Banyak bahan tekstil dan kulit menjadi berwarna setelah diberi perlakuan
dengan pewarna azo dan pigmen. Pigmen atau zat warna adalah zat yang
mengubah warna cahaya tampak sebagai akibat proses absorpsi selektif terhadap panjang
gelombang pada kisaran tertentu. Pigmen tidak menghasilkan warna tertentu sehingga
berbeda dari zat-zat pendar (luminescence). Molekul pigmen menyerap energi pada panjang
gelombang tertentu sehingga memantulkan pajang gelombang tampak lainnya, sedangkan zat
pendar memancarkan cahaya karena reaksi kimia tertentu.
Sebagai akibat dari delokalisasi-п, senyawa aril azo memiliki warna yang hidup, terutama
merah, jingga, dan kuning. Oleh karena itu, mereka digunakan sebagai pewarna, dan biasanya
dikenal sebagai zat warna azo. Beberapa senyawa azo, seperti metil jingga, digunakan
sebagai indikator asam-basa karena perbedaan warna yang terjadi saat berada dalam bentuk
12
asam dan garamnya. Kebanyakan cakram DVD dan beberapa CD-R menggunakan zat warna
azo biru sebagai pelapis rekam.
Pigmen azo terdiri dari partikel berwarna (biasanya tanah atau lempung) yang diberi
warna menggunakan senyawa azo. Pigmen azo sangat penting dalam berbagai cat termasuk
cat para seniman atau pelukis. Pigmen ini memiliki sifat pewarnaan yang sangat baik,
utamanya dalam rentang warna kuing hingga merah, serta pencahayaan. Pencahayaan tidak
hanya tergantung pada karakteristik senyawa azo organik, tetapi juga pada cara bagaimana
cahaya dapat terserap pada pembawa pigmen.
Umumnya digunakan untuk pewarnaan serat, dan biasanya ada
fenomena pembubaran dan pewarnaan dalam proses tersebut. Namun, beberapa pewarna
tersebar dalam air dalam bentuk partikel halus dan dilarutkan dan diwarnai dalam
bentuk larutan padat dalam serat, sementara yang lain seperti pewarna yang larut dalam
minyak larut dalam pelarut untuk membentuk larutan berwarna. Jumlah kelompok azo dalam
pewarna azo sangat bervariasi seperti 1, 2, 3, dan 4, tetapi kebanyakan dari mereka adalah
bentuk monoazo dan disazo.
Pembentukan kelompok azo melibatkan diazotisasi amina primer aromatik dengan
natrium nitrit, diikuti oleh fenol, naftol, atau amina aromatik. Kopel Melakukan. Dengan kata
lain, karena pewarna azo disintesis oleh kombinasi komponen diazo dan komponen kopling,
sejumlah besar varietas dapat dengan mudah disintesis dengan memilih berbagai kombinasi
kedua komponen. Terutama diklasifikasikan sebagai pewarna langsung, pewarna asam,
pewarna dispersi, pewarna reaktif, pewarna azoic, pewarna mordan, pewarna yang larut
dalam minyak.
DAFTAR PUSTAKA
Greenwood, Norman N.; Earnshaw, Alan (1997). Kimia Unsur (Edisi ke-2nd). Butterworth-
Heinemann. ISBN 978-0-08-037941-8.
IUPAC, Compendium of Chemical Terminology, 2nd ed. (the “Gold Book”) (1997). Online
corrected version: (2009) “azo compounds”
scienceanddefence.blogspot.com/2013/02/isosianat.html
Waddington, T.C. "Journal of the Chemical Society (Resumed)." 499. Lattice Parameters and
Infrared Spectra of Some Inorganic Cyanates - (RSC Publishing). N.p., n.d. Web. 09 Nov.
2014.
March, J. (1992). Advanced Organic Chemistry (edisi ke-5th). New York: J. Wiley and Sons.
14