PADA REMAJA
OLEH :
411119093
CIMAHI
2022
PENGARUH LAMA PEMBERIAN JUS RUMPUT GANDUM DENGAN
PADA REMAJA
OLEH :
411119093
CIMAHI
2022
PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui untuk dipertahankan pada Sidang/Ujian
NPM : 411119093
Mengetahui,
Program Studi Teknologi Laboratorium Medis (D-3)
Ketua,
ABSTRAK
ABSTRACT
Bismillahirrahmanirrahim
Assalammualaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
Karya tulis ilmiah ini dengan judul : “PENGARUH LAMA PEMBERIAN JUS
ERITROSIT PADA REMAJA”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu
syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Kesehatan (Amd, Kes) pada Program
Cimahi.
Terwujudnya Karya Tulis Ilmiah ini tidaklah lepas dari bantuan berbagai
pihak yang telah mendorong dan membimbing penulis, baik tenaga, ide-ide,
berkat bimbingan serta arahan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik meskipun masih banyak
kekurangan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. Dalam kesempatan ini
kepada :
1. Bapak dr. Gunawan Irianto, M.Kes (MARS), selaku Dekan Fakultas Ilmu
2. Ibu Iis Herawati, S.Pd., M.Kes, selaku ketua program studi Teknologi
4. Dr. Betty Nurhayati. M.Si, selaku penguji yang memberikan saran dalam
6. Untuk teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu khususnya
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
menuju dewasa. Pada masa ini para remaja mengalami perubahan fisik
seperti penambahan tinggi badan hingga 25 cm, perubahan bentuk tubuh dan
masa menstruasi, bagi remaja putri, daya tarik seksualitas merupakan faktor
sehat. Antara lain kebiasaan tidak makan pagi, malas minum air putih, diet
vitamin dan mineral), kebiasaan ngemil makanan rendah gizi dan makan
ragaman zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuhnya untuk proses sintesis
pembentukan sel darah merah. Bila hal ini terjadi dalam jangka waktu yang
anemia pada remaja putri, namun hal ini juga dipengaruhi oleh kemampuan
Protein dan vitamin C adalah zat gizi yang berperan untuk mempercepat
penyerapan zat besi. Fitat, tanin, oksalat, dan kalsium adalah zat gizi yang
fisik, gangguan perilaku serta emosional. Hal ini dapat memperlambat proses
tahan tubuh menurun, mudah lemas dan lapar, konsentrasi belajar terganggu,
rendah (Yuviska & Armiyanti, 2019). Menurut data hasil Riskesdas tahun
bahan hewani (daging, ikan, ayam, hati, dan telur), dari bahan nabati (sayuran
atau tumbuhan yang berwarna hijau, kacang – kacangan, dan tempe) serta
bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh (Yuviska &
Armiyanti, 2019).
merupakan tanaman gandum muda dengan tinggi 7-10 inci. Rumput gandum
(Albaar, 2015).
selenium, seng, kromium, zat besi, kalsium, fosfor, kalium, boron dan
vitamin C, dan vitamin B kompleks, asam amino seperti seperti asam aspartat,
asam glutamat, arginin, alanin dan serin. Berbagai enzim yang berperan
merupakan sumber yang kaya akan fenolik dan flavonoid (Sirajuddin et al.,
2015). Kandungan zat besi dalam rumput gandum sangat tinggi, bahkan lebih
hybridus), dimana kandungan zat besi yang terdapat dalam rumput gandum
bentuk jus, bubuk dan ekstrak untuk pertumbuhan yang sehat dari tubuh
manusia (Kumar & Nair, 2016). Akan tetapi Jus merupakan cara paling
(Albar, 2015).
gandum saat di konsumsi, serta untuk menambah cita rasa pada jus rumput
asam folat & B12 yang merupakan bahan dasar dalam pembentukan inti sel,
besi (Fe) yang sangat diperlukan untuk pembentukan sel darah merah, cobalt,
magnesium, Cu, Zn, asam amino, vitamin C, B kompleks. Bakteri asam laktat
yang ada pada yoghurt juga mampu melindungi membrane plasma sehingga
2016).
tekanan darah tinggi, dislipidemia dan eksim. Selain itu, rumput gandum
juga sebagai “Green Blood” (Kumar & Nair, 2016). Jus rumput gandum
memiliki kandungan zat besi yang tinggi dalam pigmen hijau klorofil, yang
membantu tubuh untuk meningkatkan dan mengaktifkan sel darah merah dan
membangun kembali aliran darah. Sel darah merah inilah yang bertanggung
(Rana, Kamboj, & Gandhi, 2011). Hal ini dikarenakan zat besi merupakan
salah satu prekursor dari pembentukan eritrosit (Yuniarti, Hasanah, & Indika,
2019).
remaja.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh pemberian jus
2. Tujuan khusus
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
TINJAUAN PUSTAKA
A. Eritrosit
1. Definisi Eritrosit
jumlah terbesar dalam darah dan memiliki fungsi penting dalam darah
dewasa yang sehat sekitar 5,4 juta sel per mikroliter darah, sedangkan
untuk wanita dewasa sehat berjumlah sekitar 4,8 juta sel per mikroliter
dan bentuknya yang relatif seragam dan hampir pada seluruh jaringan
2. Struktur Eritrosit
eritrosit lebih kecil dari ukuran leukosit, tetapi lebih besar dari trombosit.
proses pertukaran gas. Eritrosit tidak memiliki nukleus dan organela sel
lain untuk meningkatkan efisiensi pengangkutan oksigen. Sitoplasmanya
eritrosit tersusun atas 40% lipid, 10% karbohidrat dan 50% protein yang
sebagian besar merupakan protein integral yang tertanam pada dua lapis
fosfolipid membran sel, termasuk kanal ion seperti protein band 3 dan
bentuk sel serta menciptakan elastisitas sel saat melewati kapiler yang
oksigen) dan tidak menggunakan oksigen yang dibawa didalam sel untuk
tua, dengan inti di tengah dan nukleoli, serta kromatin yang sedikit
limpa, saat RNA hilang seluruhnya. Eritrosit matur berwarna merah muda
meningkatkan produksi dan pelepasan retikulosit lebih dini. Hal ini akan
kasus seperti ini perlu dilakukan koreksi lebih lanjut (koreksi kedua), yaitu
Nilai normal retikulosit dalam hitung jumlah (%) yaitu 0,5 – 2,0 % dari
4. Fungsi Eritrosit
dioksida dalam sistem peredaran darah, eritrosit atau sel darah merah
manusia. Secara umum manfaat darah merah dalam tubuh adalah untuk
mencapai 5,1 – 5,8 juta per mililiter kubik darah. Pada wanita normal
globin. Hemin mengandung zat besi (Fe). Hb ini mempunyai daya ikat
darah pada tubuh seseorang akan bisa cepat diatasi karena sumsum
penyakit.
al., 2020).
b. Anemia
bagi menjadi dua golongan yaitu anemia gizi dan non gizi.
1) Anemia gizi
gangguan kejiwaan.
seperti sabit.
b) Talasemia
bisa meninggal.
c) Anemia Aplastik
trombosit.
c. Limfoma
bening pada area leher, ketiak, dan pangkal paha. Gejala ini
B. Rumput gandum
1. Klasifikasi
Kerajaan : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Keluarga : Gramineae
Genus : Triticum
ramping, rachis kokoh, spikelet dengan 2-5 floret (Sirajuddin et al., 2015).
koleoptil, yang kemudian diikuti oleh tumbuhnya daun kedua, ketiga dan
selenium, seng, kromium, zat besi, kalsium, fosfor, kalium, boron dan
aspartat, asam glutamat, arginin, alanin dan serin. Berbagai enzim yang
et al., 2015).
C. Yoghurt
1. Definisi Yoghurt
dan atau bakteri asam laktat lain yang sesuai, dengan atau tanpa
2. Manfaat Yoghurt
Yoghurt memiliki beberapa kandungan yang berpengaruh
terhadap proses pembentukan darah, diantaranya adalah asam folat & B12
yang merupakan bahan dasar dalam pembentukan inti sel, besi (Fe) yang
Zn, asam amino, vitamin C, B kompleks. Bakteri asam laktat yang ada
2016).
a. Meningkatkan pertumbuhan.
tikus, yaitu dengan cara meningkatkan daya cerna dan absorpsi pada
saluran pencernaannya.
d. Antikanker.
kanker pada tikus yang diberi makan yoghurt lebih terhambat daripada
kanker.
e. Antidiare.
D. Remaja
1. Definisi
fisik yang lebih banyak, sehingga penting untuk memenuhi zat kebutuhan
dari 0,7-0,9 mg Fe/hari menjadi sebesar 2,2 mg Fe/ hari atau mungkin lebih
pada saat menstruasi. Hal ini mengakibatkan remaja putri lebih rawan
yang terjadi.
sebanyak 6%. Anemia pada kehamilan terjadi salah satunya akibat dari
(Sudargo, 2018).
tambah darah berupa zat besi (60 MgSO4) dan asam folat (0,25 mg).
usia subur (WUS). Pemerintah telah melakukan intervensi sejak dini yaitu
sejak usia remaja, karena status gizi remaja putri atau pranikah memiliki
remaja putri menjadi ibu. Program pemerintah Indonesia yang fokus pada
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Rancangan penelitiann
Kesimpulan
31
2. Hipotesis
Pada penelitian ini digunakan uji dua arah, dimana hipotesis yang
rata rata antara kelompok sebelum dan setelah pemberian jus rumput
3. Variabel Penelitian
mikroliter darah,
sedangkan
untuk wanita
dewasa sehat
berjumlah
Rumput sebanyak 20
n dengan
yoghurt ditambahkan
yoghurt sebanyak
(efisien).
mencapai umur
perempuan dan
laki-laki.
1. Populasi
.
2. Sampel
C. Pengumpulan Data
pembentukan eritrosit didalam tubuh ialah 7-9 hari. Kemudian data jumlah
2. Alat
1. Blender - 1 unit
4. Spuit 3 Ml 20 buah
6. Torniquet - 1 buah
3. Bahan
2. Darah Vena 3 Ml 20
4. Plester - 1 box
6. Tissue - -
A.
B.
C.
D. Prosedur Penelitian
f. Kemudian saring.
a. Panaskan susu murni di atas api kecil sambil terus diaduk selama 30
menit dan jaga agar susu tidak sampai mendidih supaya protein susu
tidak rusak.
b. Setelah 30 menit, angkat susu dan dinginkan hingga hangat kuku
tercampur rata
lebih terlihat.
i. Pegang lengan pasien dan menetapkan ibu jari di bawah tampat yang
akan ditusuk.
a. Reagen control yang digunakan terdiri dari 3 level yaitu reagen kontrol
c. Setelah itu nomor lot reagen, expire date, mean dan range setiap
Enter ”.
terlebih dahulu.
telah ditentukan.
k. Lampu akan menyala hijau tanda sudah “ Ready “ (siap untuk analisa
a. Metode : impedance
b. Prinsip :
kontak
10) Setelah Analisa sampel selesai, hasil akan keluar pada layer
otomatis.
11) Langkah-langkah diatas diulangi untik sampel selanjutnya.
12) Alat dimatikan jika sudah selesai dengan menekan shut down
Jumlah eritrosit di jadikan dalam bentuk tabel. Hasil hitung jumlah eritrosit
F. Etika Penelitian
person)
penelitian
Benficence)
orang lain yang dilakukan dengan mengupayakan manfaat yang baik dan
Prinsip etik dalam keadilan ini mengacu pada kewajiban etik untuk
membeda bedakan antara satu dengan yang lainya, prinsip etik keadilan
a. Waktu Penelitian
b. Tempat Penelitian
Penelitian Pengaruh pemberian Jus Rumput Gandum Dengan
A. Hasil Penelitian
karawang.
Pemeriksaan quality control pada kedua alat terlihat pada tabel 4.1
(10³/uL)
Keterangan :
RBC : Red Blood Cell
Tabel 4.2 Quality Control Sysmex XS-800i
(10³/uL)
Keterangan :
RBC : Red Blood Cell
dilakukan quality control yang diperiksa (low, normal, high) Setelah kontrol
1 19 tahun 1 6,7%
2 20 tahun 1 6,7%
3 21 tahun 13 86,6%
normal jumlah eritrosit perempuan ialah 4,0 - 5,3 juta sel/mm³. Adapun hasil
campuran yoghurt selama 16 hari dapat dilihat pada tabel 4.4. di bawah ini.
Tabel 4. 4 Jumlah Eritrosit Sebelum dan Sesudah Pemberian Jus
Rumput Gandum
1 Tetap 0 0%
2 Menurun 3 20%
3 Meningkat 12 80%
juta sel/mm³) dengan rerata 4,47 juta sel/mm³ dengan gambaran jumlah
dengan jumlah eritrosit (4,09 - 5.15 juta sel/mm³) dengan rerata jumlah eritrosit
4,69 juta sel/mm³ terdapat 12 orang yang mengalami peningkatan (80%) serta
dua variabel, untuk melihat ada pengaruh atau tidak dari penelitian yang
dilakukan. Didapatkan hasil jika p < 0,005 maka distribusi data normal artinya
penelitian yang dilakukan berpengaruh, sedangkan jika p > 0,005 distribusi data
artinya tidak ada pengaruh. Dari hasil uji statistik pada 15 sampel sebelum dan
sesudah pemberian jus rumput gandum dengan campuran yoghurt dapat dilihat
B. Pembahasan
kaya akan klorofil, mineral seperti magnesium, selenium, seng, kromium, zat
besi, kalsium, fosfor, kalium, boron dan molybdenum. Antioksidan seperti beta
amino seperti seperti asam aspartat, asam glutamat, arginin, alanin dan serin
eritrosit normal 14 orang dan rendah 1 orang, dengan memiliki rata-rata jumlah
mengkonsumsi jus rumput gandum dengan campuran yoghurt menjadi 4,69 juta
Dari hasil uji statistik sebelum dan sesudah pemberian jus rumput
gandum dengan campuran yoghurt selama 16 hari yang diperoleh dari sampel
15 orang remaja putri didapatkan nilai p = 0,003 (p < 0,005). Nilai tersebut
dengan campuran yoghurt terhadap jumlah eritrosit pada remaja putri akan
signifikan. Hal ini di karenakan Rumput Gandum memiliki kandungan zat besi
yang tinggi dalam pigmen hijau klorofil, yang membantu tubuh untuk
responden dalam penelitian rata – rata memiliki jumlah eritrosit yang normal
serta pengaruh efektifitas penyerapan zat besi dalam tubuh. Dimana terdapat
tubuh, dimana status kadar zat besi yang baik pada usia dewasa, hanya dapat
menyerap zat besi sekitar 5 – 15%. Penyerapan zat besi pada makanan akan
lebih tinggi apabila status besi orang tersebut dalam keadaan rendah atau
dalam kondisi anemia. Bentuk senyawa kimia zat besi pada bahan pangan
nabati yaitu besi non hem, sehingga tidak di serap secara maksimal terdapat
zat asam fitat pada kacang – kacangan dan tannin pada sayuran, yang dapat
menghambat penyerapan zat besi kedalam tubuh (Atika, Layli, & Winiastri,
2021).
3 orang remaja putri. Adapun terjadinya penurunan jumlah eritrosit yang terjadi
pada remaja putri bisa di sebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi
di antaranya menstruasi, pola makan tidak teratur, gizi yang tidak seimbang,
pola hidup yang tidak baik seperti kebiasaan begadang, dan karena faktor stres
yang dialami.
adalah perubahan fisiologis yang dipengaruhi oleh hormon dan terjadi dalam
dapat terjadi pada remaja putri apabila mengalami siklus menstruasi pendek
(<21 hari) karena dapat menyebabkan jumlah darah yang keluar lebih banyak
Selain itu, ke-3 responden juga mengatakan sering tidur pada larut
kebutuhan waktu tidur bagi setiap orang berbeda-beda. Kebutuhan tidur pada
orang dewasa berkisar 6-9 jam, dan pada usia lanjut berkisar 5-8 jam. Kualitas
tidur yang digambarkan dengan waktu tidur yang kurang akan berdampak bagi
tubuh karena proses biologis yang terjadi saat tidur akan ikut terganggu antara
lain pembentukan eritrosit yang terganggu sehingga menjadi lebih rendah dari
Rahayu (2014), dijelaskan bahwa durasi tidur yang pendek atau kurang akan
memberikan dampak buruk bagi tubuh. Hal ini dikarenakan proses biologis
yang berlangsung pada saat tidur akan mengalami suatu gangguan juga
sehingga kadarnya menjadi rendah dari nilai normal. Selain itu gangguan tidur
juga menyebabkan kualitas tidur seseorang menjadi buruk, hal ini merupakan
pemicu terjadinya stres oksidatif yang apabila berlangsung lebih dari 12 jam
dapat menyebabkan lisisnya eritrosit lebih cepat dari waktunya (Mawo et al.,
2019).
BAB V
A. Simpulan
(p<0,005).
B. Saran
Atika, Z., Layli, A. N., & Winiastri, D. (2021, Maret). PENGARUH DAUN KELOR
Farinendya, A., Muniroh, L., & Buanasita, A. (2019). Hubungan Tingkat Kecukupan Zat
Gizi dan Siklus Menstruasi dengan Anemia pada Remaja Putri. Amerta Nutrition,
(2018). Pengaruh Buah Bit Terhadap Indeks Eritrosit Pada Remaja Putri
https://jurnal.unived.ac.id/index.php/jnph/article/view/659
Sifat Organoleptic, Kadar Protein dan Lemak. Sport and Nutrition Journal,
Mawo, P. R., Rante, S. D. T., & Sasputra, I. N. (2019). Hubungan kualitas Tidur
https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/CMJ/article/view/1780
Pasalina, P. E., Jurnalis, Y. D., & Ariadi, A. (2019). Hubungan Indeks Massa
Tubuh Dengan Kejadian Anemia Pada Wanita Usia Subur Pranikah. Jurnal
https://doi.org/10.26751/jikk.v10i1.584
Riswan, M., Oetama, R. A., & Muhsin, M. (2020). Polisitemia vera; aspek klinis
https://doi.org/10.24815/jks.v20i2.18507
Rosita, L., Cahya, A. A., & Arfira, F. R. (2019). Hematologi Dasar. In Angewandte
https://doi.org/10.35790/ecl.4.2.2016.14480
Sirajuddin, S., Studi, P., Gizi, I., Kesehatan, F., Universitas, M., Kesehatan, P.,
Makassar, K., & Gizi, J. (2015). Kandungan Zat Gizi Produk Serbuk
https://www.researchgate.net/profile/Fajar_Ari_Nugroho/publication/
314713055_Kadar_NF-
_Kb_Pankreas_Tikus_Model_Type_2_Diabetes_Mellitus_dengan_Pemberia
n_Tepung_Susu_Sapi/links/5b4dbf09aca27217ff9b6fcb/Kadar-NF-Kb-
Pankreas-Tikus-Model-Type-2-Diabetes-Melli
Sudargo, T. (2018). 1000 Hari Pertama Kehidupan (M. Hakim (ed.)). Gadjah
Sutrisno, H., Dharmayuda, T., & Rena, R. (2020). Gambaran Kualitas Hidup
Yuviska, I. A., & Armiyanti, L. (2019). Perbedaan Pemberian Jus Kacang Hijau
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kebidanan/article/view/914
LAMPIRAN
Torniquet
Hematology analyzer Bahan kontrol (QC)
Mindray BC 1800
Hematology Analyzer
Sysmex xs 800i
Lampiran 2. Kegiatan penilitian
Lampiran 3. Surat Persetujuan Responden
Lampiran 4. Surat Keterangan Penelitian di Lab RSUD Karawang
Lampiran 5. Hasil Uji Statistik
Lampiran 6. Tabel selisih jumlah eritrosit sebelum dan setelah pemberian
jus rumput gandum dengan campuran yogurt
N Kode Jenis Jumlah Jumlah Selisih jumlah Keterangan
o Samp Kelamin eritrosit eritrosit eritrosit
el sebelum setelah sebelum dan
pemberian pemberian setelah
(sel/mm³) (sel/mm³) pemberian
(Sel/mm³)
1. NK P 4.38 5.12 0,74 Meningkat
Riwayat hidup
Pendidikan :