PERENCANA PELAKSANA
Penyedia Jasa
Gambar.01 Skema Integrasi Pekerjaan
Menurut UU No. 2 Tahun 2017 Tentang Konstruksi
Jasa Konstruksi menyebutkan
konsultansi konstruksi adalah layanan III.2. Peran Perencana Dalam
keseluruhan atau sebagian kegiatan Keberhasilan Pelaksanaan
yang meliputi pengkajian, Konstruksi
perencanaan, perancangan,
pengawasan, dan manajemen Secara umum penanganan kegiatan
penyelenggaraan konstruksi suatu atau proyek konstruksi dilaksanakan
bangunan. Dalam Pekerjaan sebagai berikut :
Konstruksi terdapat pihak sehagai
pengguna jasa dan penyedia jasa yang
meliputi :
a. Perencana konstruksi
pelelangan pada waktu penjelasan
pekerjaan, termasuk menyusun
Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan, membantu panitia
pelelangan dalam melaksanakan
evaluasi penawaran, menyusun
(Sumber : Pedoman Hubungan Keja Antara pelanggaran kode etik. Tetap perlu
Arsitek Dengan Pengguna Jasa Tahun 2007) ditinjau bentuk pemberian hadiah atau
imbalan yang diterima.
Khusus untuk banguna Kategori Apabila pemberian dalam arti luas,
Sosial bobot presentase tahap yang diterima yakni meliputi pemberian
pekerjaan ditentukan sebagai uang, barang, rabat (discount), komisi,
berikut: pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan,
fasilitas penginapan, perjalanan wisata,
pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas
lainnya. b yang diterima di dalam negeri
(Sumber : Pedoman Hubungan Keja Antara maupun di luar negeri dan yang
Arsitek Dengan Pengguna Jasa Tahun 2007) dilakukan dengan menggunakan
sarana elektronik atau tanpa sarana
IV. ANALISIS PERMASALAHAN elektronik maka masuk dalam
Dari hasil identifikasi tersebut diketahui Gratifikasi (Penjelasan Pasal 12B
bahwa Arsitek baik bekerja Undang-Undang Nomor 20 Tahun
perseorangan atau berada dalam 2001 tentang Perubahan atas Undnag-
Konsultan Perencana dalam memebuhi Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
tugasnya mendukung pelaskanaan
Pemberantasan Tindak Pidana menuruti kepentingan salah satu
Korupsi). pihak yang mengakibatkan
kerugian bagi pihak lain..
V. LANDASAN KAIDAH DASAR,
STANDAR ETIKA DAN KAIDAH
B. KAIDAH DASAR 2-KEWAJIBAN
TATA LAKU
TERHADAP MASYARAKAT
A. KAIDAH DASAR 1-KEWAJIBAN
Para arsitek memiliki kewajiban
UMUM
kemasyarakatan untuk mendalami
Arsitek memiliki kewajiban dan
semangat dan inti hukum-hukum
tanggung jawab untuk selalu
serta peraturan terkait, dan
menjunjung tinggi & meningkatkan
bersikap mendahulukan
nilai-nilai budaya dan arsitektur,
kepentingan masyarakat umum.
dengan menghargai dan
Standar Etika 2.1 TATALAKU
mempertimbangkan segala aspek
Arsitek wajib menjunjung tinggi
sosial dan lingkungan untuk setiap
tatanan hukum dan peraturan
kegiatan profesionalnya, dan
terkait dalam menjalankan kegiatan
menolak hal-hal yang tidak
profesinya.
professional.
KaidahTata Laku2.101
Standar Etika 1.2 PENGETAHUAN
Dalam menjalankan kegiatan
DAN KEAHLIAN
profesinya, arsitek mematuhi
Arsitek senantiasa berupaya
hukum serta tunduk pada kode etik
meningkatkan pengetahuan dan
dan kaidah tata laku profesi ,yang
keahlian serta sikap profesionalnya
berlaku di Indonesia dan di negara
sesuai dengan nilai-nilai moral
tempat mereka bekerja. Arsitek
maupun spiritual.
tidak dibenarkan bertindak
Kaidah Tata Laku 1.201
ceroboh dan mencemarkan
Dalam berkarya, arsitek wajib
integritas dankepentingan profesi.
menampilkan kepakaran dan
Analisa:
kecakapannya secara taat asas.
Arsitek tunduk kepada kode etik
Analisa:
profesi dan hukum yang megatur di
Arsitek menampilkan kepakaran
daerah dan negara tempatnya
dan kecakapan hakekatnya guna
berpraktek. Bila benar
menyampaikan kebenaran dan
imbalan/hadiah yang diterima
bersikap jujur dan konsisten tidak
merupakan bentuk gratifikasi
seperti yang disebutkan undang- 2. Pembagian wewenang dan
undang, maka sikap itu dinyatakan tanggung jawab, hak dan
melanggar hukum. Sanksi yang kewajiban
dikenakan berupa sanksi profesi 3. Batas-batas wewenang dan
dan sanksi hukum. tanggung jawab, hak dan
kewajiban
C. KAIDAH DASAR 3-KEWAJIBAN 4. Perhitungan lmbalan Jasa
TERHADAP PENGGUNA JASA 5. Tata cara penyelesaian
Arsitek selalu menunaikan penugasan.
penugasan dari pengguna jasa Kaidah Tata Laku 3.106
dengan seluruh kecakapan dan Arsitek akan menerima imbalan jasa
kepakaran yang dimilikinya dan maupun bentuk imbalan lainnya
secara profesional menjaga hanya yang sesuai dengan
kemandirian berpikir dan kesepakatan yang tertera dalam
kebebasan bersikap. perjanjian hubungan kerja atau
Standar Etlka 3.1KOMPETENSI penugasan, dan tidak dibenarkan
Tugas arsitek harus dilaksanakan menerima ataupun meminta kepada
secara profesionaldengan penuh pihak lain dalam bentuk apapun.
tanggung jawab, kecakapan,dan Analisa:
kepakaran. Berarsitektur adalah dengan
KaidahTata Laku3.104 menggali jiwa-jiwa kreatif manusia
Dengan tetap menjaga kemandirian Indonesia, dengan segala karakter
berpikir dan kebebasan bersikap, bawaannya yang berfikir dan yang
arsitek mempunyai kewajiban berdikari [berdiri diatas kaki sendiri,
membaktikan seluruh kecakapan mandiri], merdeka. Mandiri serta
dan kepakarannya dengan penuh mampu berkerjasama dengan pihak
ketekunan dan kehati-hatian, lain. Menerima hak sesuai dengan
mengikuti "Baku Minimum linhkup standar kinerja dan hasil
Penyajian" (Minimum Standard of karyanya.
Performance) yang
direkomendasikan /dipujikan IAI, D. KAIDAH DASAR 4-KEWAJIBAN
dan berdasarkan ikatan hubungan KEPADA PROFESI
kerja yag jelas meliputi antara lain: Arsitek berkewajiban menjaga dan
1. Lingkup Penugasan menjunjung tinggi integritas dan
martabat professional serta kontribusi dari
profesinya dan dalam setiap rekan-rekansesama arsitek
keadaan bersikap menghargai dan danataupihak lain selama proses
menghormati hak serta kepentingan pekerjaan maupun pada hasil-
orang lain. akhlir karyanya.
Standar Etika 4.2 CITRA DAN Standar Etika 5.3
INTEGRITAS IMBALAN JASA SEPADAN
Arsitek berkewajiban meningkatkan Arsitek dihargai sesuai dengan
citra dan integritas keprofesiannya lingkup cakupan jasa yang
melalui tindakan-tindakan diberikannya/diselesaikannya.
keteladannya dan memastikan agar Kaidah Tata Laku 5.301
lingkungan profesinya serta Arsitek pada saat menawarkan
karyawannya selalu menyesuaikan jasanya sebagai konsultan mandiri
perilakunya dengan kode etik ini. tidak akan menyebutkan imbalan
Kaldah Tata Laku 4.202 jasa apabila tidak diminta. Arsitek
Arsitek wajib berusaha sewajamya harus mempunyai informasi yang
untuk menekankan agar pihak- cukup mengenai sifat dan lingkup
pihak di bawah pengawasannya pekerjaannya, untuk dapat
memahami serta menaati kaidah mengajukan suatu usulan imbalan
dan kode etik yang dianutnya. jasa yang akan diberikan, agar
Analisa : pemberi tugas dan masyarakat
Citra dan Integritas arsitek sebagai terlindungi dari pengurangan dan
profesi yang luhur menjadi hal yang penambahan lingkup jasa yang
perlu ditanamkan dalam batin tidak berada di bawah tanggung
arsitek. Apa yang dimaksud dengan jawabnya.
"usaha sewajamya'' dalam kaidah Analisa:
ini merupakan masalah"nalar''. Dengan berpihak pada hal yang
Sebagaimana layaknya upaya objektif dan benar serta tidak keluar
penegakan suatu perkaidahan. dari nilai spiritualitasnya diharapkan
arsitek tidak merugikan pihak yang
E. KAIDAH DASAR 5- KEWAJIBAN berkerjasama dengannya.
TERHADAP SEJAWAT Utamanya adalah Pengguna Jasa
Arsltek berkewajiban mengakui dan Masyarakat.
hak-hak danmenghargai aspirasi
VI. TINDAKAN YANG HARUS Daftar Pustaka
DILAKUKAN Undang-undang No. 2 Tentang
Berarsitektur yang dikonsepkan Jasa Konstruksi
sebagai profesi yang luhur adalah
Peraturan Presiden No. 16 Tahun
dengan menggali jiwa-jiwa kreatif
2018, Tentang Pengadaan
manusia Indonesia, dengan segala
Barang/Jasa Pemerintah
karakter bawaannya yang berfikir
dan yang berdikari [berdiri diatas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Guna, Citra, dan Integritas yang Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata
mengakar pada hakekat manusia, Laku Profesi Arsitek Tahun 2007
yang menetap dan stabil sehingga
Pedoman Hubungan Keja Antara
tidak memunculkan conflict of
Arsitek Dengan Pengguna Jasa Tahun
interest.
2007
Perlu bagai arsitek untuk memiliki
barikade spiritual dalam bekerja
sama dan menolak hal-hal yang
dikategorikan pelanggaran kode etik,
moral, dan hukum. Demi menegakan
suatu perkaidahan.