Anda di halaman 1dari 9

Invoice: Jurnal Ilmu Akuntansi

p-ISSN: 2714-6359 e-ISSN: 2714-6340


Vol.2 Nomor 1 Maret 2020

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN E-FILING DALAM RANGKA


MENINGKATKAN KEPATUHAN PELAPORAN SURAT
PEMBERITAHUAN TAHUNAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
Endang Winarsih
endangwinarsih@unismuh.ac.id
Asyarif Khalid
asyarifkhalid@unismuh.ac.id
Forene Yenjeni
yenjeniforene@gmail.com
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar

Abstract
In an effort to maximize Taxpayer Compliance, the Directorate General of Taxation always optimizes
services so as to increase public awareness of orderliness as taxpayers, one way to do tax reform is to
utilize information and communication technology by implementing e-filing systems. This research is
a Mix Method research in which research combines two research methods at the same time,
qualitative and quantitative. The purpose of this study is to determine the Effectiveness of the Use of E-
Filing in the Framework of Improving Compliance Reporting the Obligatory Annual Notification of
Individuals. The results of this study indicate that the use of e-filing has been successful in increasing
the compliance of individual taxpayers by increasing the annual tax return report of individual
taxpayers. Taxpayers find it easy to report their annual tax returns by using e-filing. In addition,
taxpayers are aware of their obligations as taxpayers. However, there are some obstacles in
implementing e-filing, namely the lack of knowledge of taxpayers and the difficulty of convincing
taxpayers to use e-filing effectively and efficiently.
Key words : e-filing, compliance, taxpayers

Abstrak
Dalam upaya memaksimalkan Kepatuhan Wajib Pajak, Direktorat Jendral Pajak selalu
mengoptimalkan pelayanan agar dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tertib sebagai
wajib pajak, salah satu caranya dengan melakukan reformasi perpajakan yaitu memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi dengan menerapkan sistem e-filing. Penelitian ini termasuk
penelitian Mix Method dimana penelitian dengan mengkombinasikan antara dua metode penelitian
sekaligus, kualitatif dan kuantitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Efektivitas
Penggunaan E-Filing Dalam Rangka Meningkatkan Kepatuhan Pelaporan Surat Pemberitahuan
Tahunan Wajib Orang Pribadi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Penggunaan e-filing sudah
berhasil dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak orang pribadi melalui meningkatnya angka
pelaporan SPT Tahunan wajib pajak orang pribadi. Wajib pajak merasakan kemudahan dalam
melaporkan SPT Tahunannya dengan menggunakan e-filing. Selain itu, wajib pajak menyadari akan
kewajibannya sebagai wajib pajak. Namun terdapat beberapa Kendala dalam penerapan e-filing
yaitu kurangnya pengetahuan wajib pajak maupun sulitnya meyakinkan wajib pajak akan
penggunaan e-filing yang efektif dan efisien.
Kata Kunci: E-filing, Kepatuhan, Wajib paja

12
Invoice: Jurnal Ilmu Akuntansi
p-ISSN: 2714-6359 e-ISSN: 2714-6340
Vol.2 Nomor 1 Maret 2020

1. PENDAHULUAN mempersiapkan dan menyampaikan


Indonesia yang merupakan Negara Surat Pemberitahuan (SPT) karena dapat
berkembang membutuhkan sebuah dikirimkan kapan saja dan dimana saja
pembangunan guna menjadi Negara yang sehingga dapat meminimalkan biaya dan
lebih maju. Menurut Soemitro (2011:2) waktu yang digunakan Wajib Pajak untuk
mengemukakan definisi Pajak sebagai penghitungan, pengisian dan
peralihan kekayaan dari pihak rakyat penyampaian SPT. E-filing dapat
kepada kas Negara untuk membiayai meminimalkan biaya dan waktu karena
pengeluaran rutin dan surplusnya hanya dengan menggunakan komputer
digunakan untuk public saving yang yang terhubung internet, penyampaian
merupakan sumber utama untuk SPT dapat dilakukan kapan saja yaitu
membiayai public investment. Pajak juga selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam
dapat diartikan iuran wajib yang bersifat seminggu (termasuk hari libur) dan
memaksa masyarakat melalui proses dimana saja tanpa perlu datang ke kantor
peralihan kekayaan kepada pemerintah pajak untuk memberikannya pada
untuk membiayai pengeluaran rutin Petugas Pajak (Akib dan Amdayani
Negara dengan imbalan secara tidak 2017).
langsung (Akib dan Amdayani 2017).
Direktorat Jenderal Pajak 2. TINJAUAN PUSTAKA
melakukan salah satu perubahan yaitu a. Pengertian E-filing
dengan melakukan perbaikan proses Menurut Akib dan Amdayani
bisnis yaitu memanfaatkan teknologi (2017) Pengertian penerapan menurut
informasi dan komunikasi dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
menerapkan electronic filing system atau proses cara, perbuatan menerapkan;
E-Filing. Melalui Keputusan Direktur pemasangan; pemanfaatan. E-filing
Jenderal Pajak Nomor Kep-88/PJ/2004 merupakan bagian dari sistem dalam
pada bulan Mei tahun 2004 secara resmi administrasi pajak yang digunakan untuk
diluncurkan produk E-Filing. Tepatnya menyampaikan SPT secara online yang
pada tanggal 24 Januari 2005 bertempat realtime kepada kantor pajak. Jadi,
di Kantor Kepresidenan, Presiden penerapan sistem e-filing adalah suatu
Republik Indonesia bersamasama proses atau cara memanfaatkan sistem
dengan Direktorat Jenderal Pajak yang digunakan untuk menyampaikan
meluncurkan produk E-Filing. E-filing SPT secara online yang realtime yang
merupakan layanan pengisian dan diterapkan oleh Direktorat Jenderal
penyampaian Surat Pemberitahuan Pajak.
Wajib Pajak yang dilakukan secara 1. Alur penggunaan E-Filing
elektronik melalui sistem online yang Menurut Avianto et.al (2016:4) Adapun
realtime kepada Direktorat Jenderal alur penggunaan E-Filing diantaranya:
Pajak melalui internet pada website a) Menggunakan aplikasi e-Reg untuk
Direktorat Jenderal Pajak atau melalui mendapatkan NPWP
Penyedia Jasa Aplikasi yang telah b) Mengajukan permohonan e-FIN
ditunjuk oleh DJP. Dengan diterapkannya dengan datang langsung ke KPP
sistem E-Filing, diharapkan dapat terdekat dan e-FIN akan diberikan
memberikan kenyamanan dan langsung kepada wajib pajak.
kemudahan bagi Wajib Pajak dalam
Invoice: Jurnal Ilmu Akuntansi
p-ISSN: 2714-6359 e-ISSN: 2714-6340
Vol.2 Nomor 1 Maret 2020

c) Melakukan registrasi sebagai wajib hak perpajakannya (Rahman, 2010)


pajak pengguna e-filing. sedangkan menurut Nasucha (2004),
d) Menyampaikan SPT melalui e-filing Kepatuhan Wajib Pajak dapat
e) Mengisi e-SPT pada aplikasi e-filing diidentifikasi dari Kepatuhan Wajib
f) Meminta kode verifikasi untuk Pajak dalam mendaftarkan diri,
pengiriman e-SPT yang akan kepatuhan untuk menyetorkan kembali
dikirimkan melalui email yang sudah Surat Pemberitahuan, kepatuhan dalam
didaftarkan penghitungan dan pembayaran pajak
g) Mengirim SPT secara online dengan terutang dan kepatuhan dalam
mengisikan kode verifikasi pembayaran tunggakan. Jadi, Kepatuhan
h) Notifikasi status e-SPT dan bukti Wajib Pajak adalah ketika Wajib Pajak
penerimaan elektronik akan memenuhi semua kewajiban perpajakan
diberikan kepada wajib pajak melalui dan melaksanakan hak perpajakannya,
email yang sudah didaftarkan. kewajiban perpajakan meliputi
mendaftarkan diri, menghitung dan
b. Pengukuran Kepatuhan Perpajakan
membayar pajak terutang, membayar
1. Pengertian Kepatuhan Wajib Pajak
tunggakan dan menyetorkan kembali
Menurut Akib dan Amdayani
surat pemberitahuan.
(2017) Wajib Pajak adalah subyek pajak
a. Elemen- Elemen Kepatuhan Perpajakan
yang terdiri dari orang pribadi atau
Kepatuhan sebagai fondasi self
badan yang memenuhi syarat-syarat
assessment dapat dicapai apabila
obyektif yang ditentukan oleh Undang-
elemen- elemen kunci telah diterapkan
Undang, yaitu menerima atau
secara efektif. Elemen- elemen kunci
memperoleh penghasilan kena pajak
(Ismawan, 2001:83) tersebut adalah
yang mempunyai hak dan kewajiban
sebagai berikut.
perpajakan sesuai dengan ketentuan
a) Program pelayanan yang baik kepada
peraturan perundang-undangan. Subyek
wajib pajak.
pajak adalah orang atau badan yang
b) Prosedur yang sederhana dan
bertempat tinggal atau berkedudukan di
memudahkan wajib pajak.
Indonesia. Objek pajak menurut UU No.
c) Program pemantauan kepatuhan dan
36 Tahun 2008 pasal 4 tentang pajak
verifikasi yang efektif.
penghasilan berbunyi yang menjadi
d) Pemantapan law enforcement secara
objek pajak adalah penghasilan yaitu
tegas dan adil.
setiap tambahan kemampuan ekonomis
Ada dua macam kepatuhan, yaitu
yang diterima atau diperoleh Wajib
kepatuhan formal dan kepatuhan
Pajak, baik yang berasal darri Indonesia
material. Kepatuhan formal adalah suatu
maupun luar Indonesia, yang dapat
keadaan di mana wajib pajak memenuhi
dipakai untuk konsumsi atau untuk
kewajiban secara formal sesuai dengan
menambah kekayaan Wajib Pajak yang
ketentuan dalam undang- undang
bersangkutan, dengan nama dan dalam
perpajakan. Kepatuhan material adalah
bentuk apapun Kepatuhan perpajakan
suatu keadaan di mana wajib pajak
dapat didefinisikan sebagai keadaan
memenuhi semua ketentuan material
dimana Wajib Pajak memenuhi semua
perpajakan, yakni sesuai dengan isi dan
kewajiban perpajakan dan melaksanakan

14
Invoice: Jurnal Ilmu Akuntansi
p-ISSN: 2714-6359 e-ISSN: 2714-6340
Vol.2 Nomor 1 Maret 2020

jiwa undang- undang perpajakan. filing, yakni memanfaatkan teknologi


Kepatuhan material dapat juga meliputi informasi penyampaian SPT Tahunan
kepatuhan formal. dapat dilakukan secara elektronik, secara
online dan realtime melalui internet.
3. METODE PENELITIAN Pelaksanaan penerapan layanan e-
a. Metode Analisis filing di KP2KP Bontosunggu
Metode analisis yang digunakan dilaksanakan mulai tahun 2016, 2017,
dalam penelitian ini adalah metode Mix 2018 hingga sekarang. Direktorat Jendral
Method (Kualitatif-Kuantitatif) yang Pajak selalu berusaha untuk membuat
menggambarkan dan menjelaskan hasil pengadministrasian perpajakan menjadi
dari rasio kepatuhan wajib pajak selama lebih baik. Dapat diketahui bahwa
3 tahun sebelum dan 3 tahun sesudah dengan adanya e-filing proses pelaporan
diterapkannya sistem e-filing. Rasio yang dilakukan oleh wajib pajak menjadi
kepatuhan tersebut dihitung dengan lebih sederhana, mudah, praktis, cepat
menggunakan rumus sebagai berikut: dan efisien.
2. Peningkatan Kepatuhan wajib
4. HASIL DAN PEMBAHASAN pajak orang pribadi.
a. Hasil Penelitian Kepatuhan dalam memenuhi
Penerapan Layanan E-Filing Dalam kewajiban perpajakan merupakan tulang
Pelaporan SPT Tahunan Sebagai Upaya punggung sistem self assessment. Wajib
Meningkatkan Kepatuhan Wajib Orang pajak bertanggungjawab menetapkan
Pribadi sendiri kewajiban perpajakan dan
1. Pelaksanaan Penerapan Layanan E- kemudian secara akurat dan tepat waktu
Filing Dalam Pelaporan SPT membayar dan melaporkan pajak
Tahunan Orang Pribadi. tersebut. Kepatuhan dalam bidang
Latar belakang adanya layanan e- perpajakan menurut Safri Nurmanto
filing adalah terkait proses penerimaan, dalam Siti Kurnia Rahayu (2010:138)
pengolahan, dan pengarsipan SPT yang mengatakan bahwa kepatuhan
panjang dan memakan waktu yang lama perpajakan dapat dapat didefinisikan
serta pentingnya inovasi berbasis sebagai suatu keadaan dimana Wajib
teknologii untuk menuju administrasi Pajak memenuhi semua kewajiban
perpajakan yang lebih baik. Ada perpajakan dan melaksanakan hak
beberapa cara pelaporan SPT Tahunan perpajakannya.
yang dapat dilakukan oleh wajib pajak, Data yang digunakan dalam
pertama dapat diberikan secara langsung penelitian ini adalah data sekunder. Data
baik ke kantor pelayanan pajak dan atau tersebut meliputi jumlah WPOP yang
ke tempat lain seperti pojok pajak, drop menggunakan formulir 1770S dan
box, dan mobil pajak. Kedua secara tidak 1770SS yang terdaftar di KP2KP
langsung melalui kantor pos, perusahaan Bontosunggu dari tahun 2013 sampai
ekspedisi (dengan bukti pengiriman dengan tahun 2018 serta jumlah
surat ke KPP tempat wajib pajak penerimaan SPT Tahunan PPh WPOP
terdaftar). Ketiga secara online yaitu formulir 1770S dan 1770SS di KP2KP
wajib pajak menggunakan aplikasi e-

15
Invoice: Jurnal Ilmu Akuntansi
p-ISSN: 2714-6359 e-ISSN: 2714-6340
Vol.2 Nomor 1 Maret 2020

Bontosunggu dari tahun 2013 sampai Ada Wajib Pajak yang dikecualikan
dengan tahun 2018 dari kewajiban menyampaikan SPT PPh,
Jumlah WPOP yang terdaftar dari tahun 2013-2018 yaitu Wajib Pajak Pajak Penghasilan
No. Tahun WPOP WPOP WPOP tidak tertentu. Menurut Peraturan Menteri
Pajak Terdaftar Efektif Efektif Keuangan No. 183/PMK.03/2007
1 2013 330.220 327.045 3.175
2 2014 343.287 338.712 4.575
tentang Wajib Pajak Pajak Tertentu yang
3 2015 345.446 339.718 5.728 Dikecualikan dari Kewajiban
4 2016 351.807 345.811 5.996 Menyampaikan Surat Pemberitahuan
5 2017 358.787 351.722 7.065
6 2018 359.793 352.236 7.557
Pajak Penghasilan.
Sumber: Data KP2KP Bontosunggu 2019 (diolah) 3. Kepatuhan Wajib Pajak Sebelum
Penerapan Sistem E-Filing
Berdasarkan tabel 4.1 di atas
Pada kantor Pelayanan
Jumlah Wajib Pajak yang terdaftar di
Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan
Kantor Pelayanan dan Konsultasi
Bontosunggu, kesadaran wajib pajak atas
Perpajakan Bontosunggu mengalami
kewajiban pembayaran pajaknya masih
peningkatan dari tahun ke tahun. Adanya
sangat kecil, namun SPT yang diterima
peningkatan ini berarti merupakan tanda
oleh KP2KP bontosunggu setiap
bahwa jumlah pelaporan SPT Tahunan
tahunnya tetap mengalami peningkatan.
dari Wajib Pajak yang mendaftarkan diri
Hal tersebut menunjukkan bahwa
sebagai Wajib Pajak akan memiliki
kesadaran wajib pajak akan kewajiban
kewajiban perpajakan salah satunya
pajaknya sudah mulai mengalami
melaporkan SPT Tahunannya.
peningkatan sehingga dapat
Menurut Surat Edaran Direktur
meningkatkan kepatuhan wajib pajak.
Jenderal Pajak nomor SE26/PJ.2/1988
Data statistik dibawah ini menunjukkan
tentang Kriteria WP Efektif dan WP Non
perkembangan kepatuhan wajib pajak
Efektif, pengertian Wajib Pajak Efektif
pada KP2KP Bontosunggu selama tiga
adalah Wajib Pajak yang memenuhi
tahun sebelum penerapan e-filing
kewajiban perpajakannya dengan
sebagai berikut:
memenuhi kewajiban menyampaikan
Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Tabel 4.2
Kepatuhan Wajib Pajak Sebelum Penerapan Sistem E-Filing
dan/atau Tahunan sebagaimana No. Tahun Pajak WPOP Terdaftar SPT yang di Rasio
Lapor Kepatuhan
mestinya. Sedangkan Wajib Pajak Non 1 2013 330.220 275.232 83,34%
Efektif adalah Wajib Pajak yang tidak 2
3
2014
2015
343.287
345.446
289.141
299.112
84,22%
86,58%
memenuhi kewajiban perpajakannya. Sumber: Data KP2KP Bontosunggu 2019 (diolah)

Dan sedangkan Wajib Pajak terdaftar


Berdasarkan Tabel 4.2 di atas
merupakan wajib pajak yang telah
dapat diketahui bahwa total penerimaan
mendaftarkan diri pada Kantor
SPT Tahunan PPh orang pribadi yang
Pelayanan Pajak dan telah memiliki
direkap selama tiga tahun sebelum
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
diterapkannya sistem e-filing mengalami
Wajib Pajak yang terdaftar tidak semua
peningkatan yang sejalan dengan
memiliki kewajiban untuk
meningkatnya jumlah Wajib Pajak setiap
menyampaikan SPT PPh.
tahunnya. Pada tahun pajak 2015
tercatat Wajib Pajak yang terdaftar

16
Invoice: Jurnal Ilmu Akuntansi
p-ISSN: 2714-6359 e-ISSN: 2714-6340
Vol.2 Nomor 1 Maret 2020

sebanyak 345.446 orang dan sebanyak Pada Kantor Pelayanan dan


299.112 Wajib Pajak yang melaporkan Konsultasi Perpajakan Bontosunggu
SPT Tahunannya pada KP2KP melaporkan jumlah SPT Tahunan Pph
Bontosunggu sehingga nilai Kepatuhan WPOP setelah penerapan e-filing
Wajib Pajak mencapai 86,58% Rasio mengalami peningkatan dibandingkan
kepatuhan Wajib Pajak tersebut juga jumlah penyampaian SPT Tahunan Pph
mengalami peningkatan disetiap WPOP sebelum penggunaan e-filing.
tahunnya. Namun secara mayoritas, Peningkatan jumlah WPOP Terdaftar
masih terdapat banyak Wajib Pajak semakin besar dibandingkan dengan
Orang Pribadi yang tidak melaporkan peningkatan jumlah WPOP yang
SPT Tahunannya pada KP2KP melaporkan SPT Tahunannya dengan
Bontosunggu. Hal tersebut disebabkan menggunakan sistem e-filing melalui
karena masih kurangnya kesadaran Website DJP. Penerapan sistem e-filing
masyarakat akan pentingnya pajak bagi dalam laporan SPT Tahunan pada KP2KP
Negara. Bontosunggu dapat dikatakan telah
efektif.
b. Pembahasan Penelitian Pada tahun 2016 kontribusi WPOP
E-filing adalah suatu proses atau yang melaporkan SPT Tahunannya yang
cara memanfaatkan sistem yang menggunakan sistem e-filing melalui
digunakan untuk menyampaikan SPT Website DJP sebesar 85,24% atau setara
secara online yang realtime yang dengan 299.898 orang. Pada tahun 2017
diterapkan oleh Direktorat Jenderal kontribusi WPOP yang melaporkan SPT
Pajak. Dalam upaya memaksimalkan Tahunannya yang menggunakan sistem
kepatuhan wajib pajak, Direktorat e-filing mengalami peningkatan sebesar
jendral Pajak selalu mengoptimalkan 87,97% setara dengan 315.657 orang.
pelayanan agar dapat meningkatkan Dan pada tahun pajak 2018 juga
kesadaran masyarakat untuk tertib mengalami peningkatan menjadi 89,02%
sebagai wajib pajak, salah satu caranya atau setara dengan 320.289 orang.
dengan melakukan reformasi perpajakan Kepatuhan wajib pajak dapat
yaitu memanfaatkan teknologi informasi didefinisikan sebagai kesadaran untuk
dan komunikasi dengan menerapkan memenuhi kewajiban agar mengisi
sistem e-filing. formulir pajak dan menghitung sendiri
Pada tahun 2018 tingkat jumlah pajak yang terutang dengan
kepatuhan wajib pajak pada KP2KP benar. Berdasarkan hasil penelitian yang
Bontosunggu mengalamii peningkatan. dilakukan oleh peneliti penggunaan
Hal tersebut di karenakan tingkat sistem e-filing di KP2KP Bontosunggu
kesadaran wajib pajak mulai tumbuh dan sudah berjalan dengan baik karena wajib
menyadari akan pentingnya pajak bagi pajak dapat merasakan adanya
perekonomian Negara. Direktorat jendral kemudahan dalam penyampaian SPT
pajak semakin bertegas dan memberikan Tahunan dengan alasan menghemat
tekanan yang keras agar wajib pajak biaya dan waktu.
lebih patuh dalam melaporkan
kewajibannya.

17
Invoice: Jurnal Ilmu Akuntansi
p-ISSN: 2714-6359 e-ISSN: 2714-6340
Vol.2 Nomor 1 Maret 2020

Penelitian ini sejalan dengan penerapan sistem e-filing di KP2KP


penelitian yang dilakukan oleh Avianto, Bontosunggu Kabupaten Jeneponto
et.al., (2016) yang menyatakan bahwa berjalan dengan baik. Hal ini bisa
pelaksaan e-filing sudah cukup berhasil dilihat dari laporan SPT Tahunan
dalam meningkatkan kepatuhan melalui wajib pajak yang tiap tahunnya
meningkatnya angka penyamapaian SPT mengalami peningkatan.
Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi. Dan 2. Penerapan e-filing berpengaruh positif
banyak pula wajib pajak yang merasakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di
lebih praktis, mudah, cepat dan efisien KP2KP Bontosunggu Kabupaten
dengan menggunakan e-filing Jeneponto. Penerapan sistem e-filing
Hal ini menandakan ada sangat bermanfaat bagi Wajib Pajak,
peningkatan dalam kepatuhan wajib baik dalam hal kecepatan pelaporan
pajak orang pribadi. Menurut peneliti SPT, kehematan dalam pelaporan,
wajib pajak yang menggunakan e-filing tidak merepotkan, kemudahan dalam
dalam pelaporan SPT Tahunannya pelaporan SPT. Hal ini berarti semakin
memiliki tingkat kepatuhan yang lebih tinggi penerapan sistem e-filing maka
tinggi atas kewajiban penyampaian SPT semakin tinggi kepatuhan wajib pajak
Tahunannya dibandingkan dengan wajib
b. Saran
pajak yang menggunakan manual.
1. KP2KP Bontosunggu Kabupaten
Melalui e-filing wajib pajak dapat
Jeneponto diharapkan Lebih
melaksanakan kewajibannya dalam hal
mengoptimalkan dan memaksimalkan
ini pelaporan SPT Tahunan dengan
sistem informasi untuk
praktis, mudah, cepat, dan efisien. E-
mengembangkan aplikasi e-filing itu
filing dapat menumbuhkan suatu
sendiri.
kepatuhan sukarela bagi wajib pajak
2. KP2KP Bontosunggu Kabupaten
melalui program pelayanannya yang baik
Jeneponto diharapkan Lebih
dan prosedur yang sederhana serta
meningkatkan sosialisasi yang
memudahkan wajib pajak, wajib pajak
dilakukan kepada wajib pajak dengan
dapat terbantu dalam memenuhi
cara memberikan pemahaman
kewajiban perpajakan sebagai bentuk
tentang penggunaan e-filing ataupun
kepatuhan. Dengan meningkatnya angka
pemberian pemahaman tentang hak
pelaporan SPT Tahunan wajib pajak
dan kewajiban sebagai wajib pajak.
orang pribadi maka dapat
3. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan
menggambarkan peran dari e-filing
untuk mengkaji lebih banyak sumber
dalam meningkatkan kepatuhan.
maupun referensi yang terkait dengan
Efektivitas Penggunaan e-filing agar
5. PENUTUP
hasil penelitiannya dapat lebih baik
a. Simpulan
dan lebih lengkap lagi.
Berdasarkan dari penelitian yang
telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan, menunjukkan bahwa

18
Invoice: Jurnal Ilmu Akuntansi
p-ISSN: 2714-6359 e-ISSN: 2714-6340
Vol.2 Nomor 1 Maret 2020

Daftar Pustaka Pengaruh Penerapan E-Filing


Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Abdurrohman, S. 2015. Implementasi
dalam penyampaian Surat
Program E-Filing Dalam Upaya
Pemberitahuan (SPT) Tahunan
Peningkatan Kepatuhan Wajib
pada Kantor Pelayanan Pajak
Pajak Orang Pribadi (Studi pada
Pratama Kota Tasikmalaya. Media
Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Riset Akuntansi, Auditing &
Bojonegoro). Jurnal Administrasi
Informasi, 15(1), 49-64.
Publik, 3(5),807-811.
Novarina, A. l. 2005. Implementasi
Akib, M., & Amdayani, L. 2017. Analisis
Electronic Filing System (E-Filing)
Penerapan Sistem E-Filing Dalam
Dalam Praktik Penyampaian Surat
Menyampaikan Surat
Pemberitahuan (SPT) Di Indonesia
Pemberitahuan (SPT) Wajib Pajak
(Doctoral Dissertation, Program
Orang Pribadi (Studi pada KPP
Pasca Sarjana Universitas
Pratama Kendari). Jurnal Akuntansi
Diponegoro.
dan Keuangan, 1(1).
Nurlaela, L. 2018. Pengaruh Penerapan
Avianto, G. D., Rahayu, S. M., & Kaniskha,
E-Filing Terhadap Kepatuhan
B. 2016. Analisa Peranan E-Filing
Wajib Pajak pada KPP Pratama
Dalam Rangka Meningkatkan
Garut. Journal Wahana Akuntansi,
Kepatuhan Pelaporan Surat
2(2)
Pemberitahuan Tahunan Wajib
Pajak Orang Pribadi (Studi pada Oktariyanti, G. K. (2018). Penggunan
Kantor Pelayanan Pajak Pratama System Aplikasi E-Filing Dalam
Malang Selatan). Jurnal Mahasiswa Pelayanan Perpajakan Terhadap
Perpajakan, 9(1). Kepatuhan Wajib Pajak Pada
Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Bayangkara, IBK. 2017. Audit manajemen
Baturaja Dalam Perspektif Hukum
Prosedur dan Implementasi.
Ekonomi Syari’ah (Doctoral
Jakarta: Salemba Empat.
dissertation, fakultas syariah dan
Dyanrosi, A. 2015. Analisis Perilaku hukum).
Wajib Pajak Orang Pribadi
Purwono, Herry. 2010. Dasar-Dasar
Terhadap Minat Perilaku
Menggunakan E-Filing. JISIP: Jurnal Perpajakan & Akuntansi Pajak.
Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.
Sosial dan Ilmu Politik,4(2).
Http://www.maxmanroe.com/vid Resmi, Siti. 2013. Perpajakan teori dan
/umum/penelitian-kualitatif.html kasus. Edisi 6, Jakarta: Salemba
Http://www.pajak.go.id/artikel/in Empat.
klusif-inovatif-wujudkan-kp2kp-
Sari, N. A., Bandang, A., & Rura, Y. (2013).
yang-transformatif
Analisis Kepatuhan Wajib Pajak
Kurniati, D. H., Susilo, H., and Mukzam, atas Penyampaian SPT masa PPN
M.D. 2016. Pengaruh Pengetahuan dengan Penerapan Elektronik (e-
Perpajakan dan kualitas Pelayanan SPT) di kantor Pelayanan Pajak
terhadap Kesadaran Wajib Pajak Makassar Utara. Skripsi. Fakultas
dalam Menyampaikan Surat Ekonomi dan Bisnis Universitas
Pemberitahuan(spt) Tahunan Hasanuddin Mkassar.
(Studi pada Kpp Pratama Blitar).
Soekirman, A., Rachmany, H., & Happy, V.
Jurnal Mahasiswa Perpajakan, 9(1).
V. (2018). Analisis Implementasi
Marliana, R., Suherman, M., & Kebijakan Sistem Electronic Filing
Almunawwaroh, M. 2017. sebagai upaya menngkatkan

19
Invoice: Jurnal Ilmu Akuntansi
p-ISSN: 2714-6359 e-ISSN: 2714-6340
Vol.2 Nomor 1 Maret 2020

Kepatuhan Wajib Pajak dalam


Penyampaian Surat
Pemberitahuan Tahunan kepada
KPP Pratama Tangerang Barat
Tahun 2013,2014, dan 2015. Jurnal
ilmiah untuk Mewujudkan
Masyarakat Madani, 5(2), 174-184.
Supadmi, N. L. 2009. Meningkatkan
Kepatuhan Wajib Pajak Melalui
Kualitas Pelayanan. Jurnal Ilmiah
Akuntansi Dan Bisnis.

20

Anda mungkin juga menyukai