Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERENCANAAN KERJA

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Dasar Dasar Manajemen

Disusun oleh:

Kelompok 5

Romhatul Fajri 22240006

Yosi Puspita Sari 22240021

Salsabila Jeanfits 22240031

Dosen Pengampu:

Dewi Anggraini, S.E.,M.M

PROGRAM STUDI PERHOTELAN

FAKULTAS PARIWISATA

UNIVERSITAS MUHAMMADYAH SUMATERA BARAT

KAMPUS III BUKITTINGGI

Tahun 2022 M / 1444 H


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kita ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga dengan rahmat-Nya itu
pula pemakalah dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Kerja Perncanaan ini pada
mata kuliah Dasar-Dasar Manajemen dengan dosen pengampu ibu Dewi Anggraini,
S.E.,M.M

Tidak lupa pula pemakalah ingin menyampaikan banyak terimakasih kepada


pihakpihak yang sudah membagi ilmunya sehingga dapat memudahkan pemakalah dalam
menyelesaikan makalah ini. Pemakalah mengharapkan dengan adanya makalah ini dapat
bermanfaat dan memberi tambahan wawasan bagi kita semua.

Bukittinggi, 15 Oktober 2022

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................iii

A. Latar Belakang.........................................................................................................iii
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................iii
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................iv
D. Manfaat Penulisan....................................................................................................iv
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................1

A. Definisi Perencanaan Kerja.......................................................................................1


B. Desain Pekerjaan........................................................................................................3
C. Standar Tenaga Kerja.................................................................................................5
BAB III PENUTUP...............................................................................................................6

A. Kesimpulan................................................................................................................6
B. Saran-saran.................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan,

tenaga kerja adalah semua orang yang melakukan kegiatan atau aktivitas untuk

menghasilkan jasa atau barang yang bisa dipakai untuk melakukan pemenuhan

kebutuhan dirinya sendiri atau orang lain. (Kemenperin, 2003) Dalam ilmu

manajemen, perencanaan kerja merupakan fungsi krusial. Karena perencanaan kerja

dapat mempengaruhi kinerja perusahaan secara langsung. Oleh sebab itu dalam

melakukan perancangan tenaga kerja haruslah memperhatikan berbagai aspek di

dalamnya. Perencanaan kerja dilakukan untuk meminimalkan berbagai risiko yang

mungkin akan muncul di masa yang akan datang.

Menurut Sinambela (2006 dalam Backreasy, Aisyah, dan Rahman, 2021 : 29) .

Desain pekerjaan merupakan kegiatan atau aktivitas dalam rangka menentukan

berbagai tugas-tugas yang spesifik yang akan dilaksanakan, metode atau cara yang

akan dipergunakan, serta hubungannya dengan berbagai tugas lain di suatu perusahaan

atau organisasi. Berdasarkan uraian di atas maka penulis akan menfokuskan pe u;isan

ini pada Perencanaan Kerja.

B. Rumusan Masalah

Dalam rumusan masalah ini penulis akan membahas tentang sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan kerja ?

2. Apa yang dimaksud dengan standar kerja ?

iii
C. Tujuan Penulisan

1. Menngetahui tentang perencanaan kerja

2. Menguraikan tentang standar kerja

D. Manfaat Penulisan

Makalah ini disusun agar pemakalah dan pembaca mampu memahami lebih baik lagi

mengenai perencanaan kerja

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Perencanaan kerja

Perencanaan merupakan sebuah aktivitas yang menjelaskan mengenai tujuan dari

sebuah organisasi, melakukan penyusunan strategi guna mencapai tujuan tersebut, dan

memaparkan lebih lanjut lagi mengenai rencana kegiatan kerja dari organisasi tersebut.

(Akilah, 2017:82) Dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan,

tenaga kerja adalah semua orang yang melakukan kegiatan atau aktivitas untuk

menghasilkan jasa atau barang yang bisa dipakai untuk melakukan pemenuhan kebutuhan

dirinya sendiri atau orang lain. (Kemenperin, 2003) Menurut Soeharto (1997) dalam

(Febrianti dan Zaskia, 2018:39), perencanaan sumber daya manusia atau tenaga kerja

merupakan berbagai aktivitas yang di lakukan guna menetapkan keperluan-keperluan

kualitas maupun kwantitas yang dibutuhkan oleh tenaga kerja dalam periode tertentu.

Untuk merencanakan sumber daya manusia atau tenaga kerja,

ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yakni:

a. Mengetahui dan memahami permasalahan-permasalahan yang hendak direncanakan

dengan jelas.

b. Memiliki kemampuan dalam melakukan pengumpulan informasi SDM dan

melakukan analisisnya.

c. Berpengalaman dalam job analysis, persediaan SDM, serta organisasi.

d. Memiliki kemampuan untuk membaca situasi dan kondisi SDM pada masa

1
sekarang dan masa yang akan datang.

e. Memiliki kemampuan untuk memprediksi meningkatnya SDM serta teknologi.

f. Mengerti tetang kebijakan dan peraturan perburuhan.

Dalam melakukan perencanaan kerja, perusahaan dihadapkan pada dua hal penting

yakni stabilitas ketenagakerjaan (employment stability policies) dan penjadwalan kerja

(work schedule) . Dalam Employment Stability Policies terdapat dua kebijakan dasar,

yakni:a.

1. Sesuai permintaan, ketika perusahaan mengikuti sesuai permintaan maka dapat

meminimalkan biaya tenaga kerja yang berkaitan langsung dengan proses roduksi.

Namun ada pula dampak negatif dari mengikuti sesuai permintaan yakni

membengkaknya biaya- biaya lain seperti biaya untuk proses perekrutan, biaya unuk

asuransi tenaga kerja, dan berbagai biaya lainnya.

2. Tenaga kerja tetap, ketika sebuah perusahaan memiliki tenaga kerja tetap maka

perusahaan tersebut akan memiliki pengeluaran yang meningkan akibat pemeliharaan,

pemenuhan kebutuhan pegawai, pelatihan, dan lainnya. Namun tentunya dengan

memiliki tenaga kerja tetap, sebuah perusahaan tidak perlu lagi mengeluarkan biaya

untuk proses rekrutmen, pengangguran, dan biaya pemberhantian atau pesangon. Jadi,

dari dua kebijakan dasar tersebut tetap ada nilai negatif dan positifnya masing-masing.

Oleh karena itu perusahaan haruslah pandai- pandai dalam menyikapi hal tersebut.

(Hatani, 2008:95)

Ada tiga cara yang dapat dilakukan oleh sebuah perusahaan

untuk merancang jadwal standar pekerjaan, yaitu (Hatani,2008:95-96):

2
a. Flextime , yakni sistem dimana karyawan diizinkan menentukan rencana kerjanya

secara mandiri tanpa melanggar batas-batas yang telah ditetapkan.

b. Flexible Workweek yakni sebuah rencana yang sangat tidak sesuai dengan standar

yang telah ditetapkan yaitu delapan jam dalam satu hari dan lima hari dalam satu

minggu

c. Status Part-time : yakni sebuah sistem perencanaan kerja dimana seorang karyawan

hanya melakukan pekerjaan kurang dari 32 jam dalam satuminggu atau biasanya

bekerja hanya setengah hari.

B. Desain Pekerjaan

Menurut Sinabela (2016) dalam (bachraesy, Aisah, dan Rahmat, 2021:29) dalam

pekerjaan merupakan keinginan atau aktcitas dalam rangka menentukan berbagai tugas-tugas

yang spesifik yang akan dilaksanakan, metode atau cara yang akan dipergunakan, serta

hubungannya dengan berbagai tugas suatu perusahaan atau organisasi.

Pendapat lain mengatakan bahwa desain pekerjaan adalah sebuah fungsi yang

menetapkan berbagai aktivitas kerja bagi individu-individu yang dilakukan secara

organisasional (Akhmad, 2018:173) Jika suatu perusahaan tidak memiliki kejelasan

mengenai desain pekerjaan, maka dapat berakibat pada menurunnya semangat kerja

karyawan.

Karena desain pekerjaan ini memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap

kondisi dasar perilaku karyawan. Untuk itu diperlukann adanya desain pekerjaan agar

karyawan mampu memahami secara jelas tanggung jawab dan tugasnya dalam sebuah

perusahaan. (Samsuni, 2017:120) Dalam melakukan penyusunan desain pekerjaan terdapat

beberapa hal yang perlu diperhatikan, yakni (Hatani, 2008:96-99)

3
a. Spesialisasi tenaga kerja, dimana dalam teori yang dikemukakan oleh Adam Smith

menyatakan bahwa spesialisasi tenaga kerja dan pekerjaan mampu memininalkan

biaya tenaga kerja.

b. Perluasan pekerjaan dilatar belakangi oleh teori yang menyatakan bahwa adanya

pekerjaan yang bervariasi atau beragam mampu meningkatkan kualitas kerja dari

para karyawan. Perluasan pekerjaan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara

diantaranya adalah job enlargement (penambahan tugas) sesuai dengan keahlian, job

rotation (penggantian tugas) dan Job enrichment (penambahan fungsi merencanakan

dan mengendalikan).

c. Unsur-unsur kejiwaan dalam merancang pekerjaan managemen hendaknya

memperhatikan unsur kejiwaan karyawan agar kebutuhan minimal dari kejiwaan

karyawan tersebut mampu terpenuhi dengan baik.

d. Kelompok kerja yang mandiri, kelompok kerja ini terdiri atas berbagai karyawan

dengan kesamaan daya guna dan bekerja secara bersama-sama agar mencapai tujuan

bersama.

e. Motivasi dan sistem insentif, umumnya motivasi dilakukan dengan pemberian

insentif berupa hadiah, bonus, atau kenaikan jabatan. Hal itu dimaksudkan agar

karyawan memiliki semangat kerja yang tinggi.

f. Ergonomis dan metode kerja, agar tercipta hubungan yang baik antara tenaga kerja

dengan mesin atau metode kerja maka perusahaan melakukan perancangan tempat

bekerja sesuai dengan data biomekanika dan antropometrika. Tempat kerja visual

dapat dirancang dengan memperhatikan berbagai kriteria-kriteria yang telah

ditetapkan seperti:

4
1. Memakai alat-alat visual dengan murah agar penyempaian informasi dapat

dilakukan dengan lebih cepat dan teliti.

2. Kertas grafik harus ditempatkan dan diperlihatkan ulang.

3. Peningkatan sistem agar mempermudah proses monitoring.

4. Data keuangan dan data produksi dapat disediakan.

C. Standar Tenaga Kerja

Standar kerja merupakan ukuran dari berapa lama pekerjaan dapat terselesaikan. Standar

kerja haruslah diketahui oleh manager agar mempermudah penentuan:

a. Jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk tenaga kerja.

b. Kebutuhan karyawan dalam melakukan sebuah tugas tertentu.

c. Perkiraan waktu serta biaya sebelum dilakukannya proses produksi.

d. Keseimbangan kerja dan jumlah operator.

e. Tingkat produksi yang hendak dicapai.

f. Pemberianinsentifyangsesuai.

g. Melakukan pengukuran atas efisiensi dari supervisi dan karyawan.Untuk menentukan

standar tenaga kerja dapat dilakukan dengan beberapacara yaitu:

1. Pengalaman dari masa lampau.

2. Studi waktu.

3. Standar waktu yang telah ditetapkan sebelumnya.

4. Ditetapkannya sampel kerja

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Perencanaan kerja merupakan sebuah proses untuk merancang atau menyusun

rencana-rencana aktivitas kerja yang akan dilakukan oleh karyawan. Dalam melakukan

perencanaan ini diperlukan berbagai hal yang mendasar dan telah ditetapkan sebelumnnya.

Sedangkan desain pekerjaan merupakan sebuahupaya untuk menyusun pekerjaan sesuai

dengan berbagai keadaan dan aspek dari perusahaan serta karyawan agar mampu memenuhi

kebutuhan minimal dari keduanya

B. Saran-saran

Pemakalah menyadari bahwa makalah ini belum disusun secara sempurna. Maka dari itu

untuk penyusunan makalah yang selanjutnya diharapkan mampu Menyusun makalah dengan

lebih baik lagi. Kritik dan saran yang membangun untuk pemakalah saat ini sangatlah

diperlukan agar kedepannya dapat Menyusun makalah dengan lebih baik lagi.

6
DAFTAR PUSTAKA

Akhmad. (2018). Manajemen Operasi : Teori dan Aplikasi dalam Dunia Bisnis.

Bachraesy, M. I., Asiyah, S., & Rahman, F. (2021). Pengaruh Desain Kerja

danBudaya
Organisasi Terhadap Komitmen Organisasi Dalam MeningkatkanKinerja Karyawan Pada PT
Ongkowidjojo Malang.

Bogor: Azkiya Publishing.Akilah, F. (2017). Manajemen Perencanaan Sumber Daya Manusia


di Bidang Pendidikan : Manifestasi dan Implementasi. Didaktika Jurnal Kependidikan, Vol. 11,
No. 1

Buku Ajar Manajemen Operasional . Kendari: FakultasEkonomi Universitas

e – Jurnal Riset Manajemen , 27-41.Febrianti, D., & Zakia. (2018). Perencanaan kerja dan Biaya
TenagaKerja pada Pekerjaan Beton Struktur Kolom.

Haluoleo. Kemenperin. (2003, Maret 25). Kemenperin : Kompetensi. Dipetik Juni 24, 2021, dari
Kemenperin:

https://kemenperin.go.id/kompetensi/UU_13_2003.pdf Samsuni. (2017). Manajemen Sumber


Daya Manusia.

Anda mungkin juga menyukai