HERE
GUNUNGKIDUL,DIY
POPOSAL PTK
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
untuk Memenuhi Tugas PPG Dalam Jabatan
Oleh:
SRI SUMARYATI S.Ag
NIP. 197107222014112001
PENDAHULUAN
1
Dr. Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta:Bumi Aksara, 2014), hal.16
anak-anak yg belum bisa membaca Alqur’an. Dan ternyata setelah di prosentase
anak yang berada pada kelompok belum bisa membaca Alqur’an lebih banyak
jumlahnya disbanding anak yang sudah bisa membaca Alqur’an. Metode
everyone is a theacher here ini sangat baik diterapkan pada siswa yang
kemampuan membacanya bermacam-macam. Dan juga metode ini bisa
membantu guru dalam pengkondisian siswa dalam hal menjadi tutor dalam
membaca Alqur’an. Mengingat bahwa ternyata dari 32 siswa ada 20 siswa yang
belum bisa membaca Alqur’an. Untuk mengetahui seberapa besar penerapan
metode everyone is a theacher here dalam meningkatkan kemampuan membaca
Al-quran pada siswa maka peneliti melakukan penelitian dengan judul
“PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A
THEACHER HERE DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA
AL-QUR’AN SISWA KELAS VIIIF SMPN 2 KARANGMOJO”
B. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan
beberapa permasalahan yang menjadi fokus penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimana penerapan strategi Everyone Is A Theacher Here yang di terapkan
di kelas 8F SMPN 2 Karangmojo dalam hal meningkatkan minat baca siswa?
2. Bagaimana peningkatan minat baca siswa setelah diadakannya Everyone Is A
Theacher Here pada kelas 8F SMPN 2 Karangmojo?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini untuk mendeskripsikan:
a. Untuk mengetahui penerapan strategi Everyone Is A Theacher Here yang
di terapkan di kelas 8F SMPN 2 Karangmojo dalam hal meningkatkan
minat baca siswa.
b. Untuk mengetahui minat baca siswa setelah diadakannya Everyone Is A
Theacher Here pada kelas 8F SMPN 2 Karangmojo
2. Manfaat Penelitian
a. Secara Teoritis
1) Penelitian ini diharapkan mampu memperbaiki praktik pembelajaran
dan kualitas pembelajaran di kelas khususnya dalam pembelajaran
PAI dan BP
2) Dapat dijadikan referensi bagi peneliti berikutnya.
b. Secara Praktis
1) Bagi Peserta Didik
a. Dapat meningkatkan kemampuan membaca peserta didik dalam
pembelajaran PAi dan BP
b. Dapat menumbuhkan semangat belajar dan keaktifan belajar di
kalangan peserta didik
2) Bagi Guru
Penelitian ini menambah wawasan guru akan pentingnya
menggunakan metode yang tepat dalam pembelajaran utamanya
metode bernyanyi untuk mempermudah dalam membaca Al-qur’an.
Penelitian ini juga diharapkan mampu memotivasi guru untuk terus
berinovasi dalam pembelajaran.
3) Bagi Sekolah
Penelitian ini kiranya dapat dijadikan sarana monitoring dan
evaluasi untuk dapat meningkatkan pembelajaran khususnya
Pendidikan Agama Islam.
4) Bagi Peneliti
Penelitian ini memberikan pengalaman secara langsung
sehingga menambah pengetahuan baru tentang metode
pengembangan kemampuan membaca Alqur’an
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Minat Baca
a. Minat
Dilihat dari pengertian Etimologi, dalam kamus besar bahasa Indonesia
minat berarti kesukaan (kegemaran), dorongan hati kepada suatu kegiatan.
Minat secara bahasa berarti kecenderungan hati yang tinggi terhadap
sesuatu2.
Menurut Syaiful Bahri Djamaroh, minat adalah “kecenderungan yang
menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas”.3
Dengan Kata lain menurut Slameto, dalam belajar dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, minat adalah “ suatu rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.4
Minat pada dasarnya penerimaan suatu hubungan antara diri sendiri
dengan sesuatu diluar diri sendiri, semakin kuat atau dekat hubungan
tersebut, maka semakin besar minatnya. Dalam pengertian yang sederhana,
minat adalah gairah yang tinggi terhadap sesuatu. Hilgard, sebagaimana
dikutip oleh Slameto, memberikan pengertian bahwa minat adalah
kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang terus
menerus terhadap beberapa kegiatan yang disertai rasa senang.
Keberadaan minat mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa tidak bisa
disangkal lagi. Siswa yang tidak berminat mempelajari mata pelajaran
2
Tim Penyusun Kamus Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
1134
3
Syaiful Bahri Djamaroh, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2008),166.
4
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruinya (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), 180.
tertentu jangan diharapkan bahwa dia akan berhasil dengan baik dalam
mempelajari mata pelajaran tersebut. Sebab, sebagaimana disebut diatas,
siswa yang dalam kondisi seperti itu tidak memiliki gairah dan rasa senang
yang sangat membantu siswa untuk lebih giat dalam belajar.
Dari pengertian tersebut diatas dapat dirumuskan bahwa arti dari minat
adalah kecenderungan jiwa yang aktif yang menyebabkan seseorang atau
individu dalam melakukan kegiatan. Berpijak dari definisi diatas dapatlah
ditarik kesimpulan, yaitu:
5
Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), 2.
6
Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), 192.
Dari ayat diatas terlihat betapa pentingnya arti membaca dan menulis, karena
antara menulis dan membaca adalah satu kesatuan makna yang saling berkaitan
sebab melalui membaca dan menulis ilmu pengetahuan bisa dilestarikandan
berkembang dalam kehidupan yang akan datang.
Dari beberapa pengertian minat dan uraian tentang membaca diatas dapatlah
dirumuskan bahwa minat membaca adalah kecenderungan jiwa yang aktif untuk
memahami pola bahasa untuk memperoleh informasi yang erat hubungannya
dengan kemauan, aktifitas dan perasaan senang yang secara potensial
memungkinkan individu untuk memilih, memperhatikan dan menerima sesuatu
yang datang dari luar dirinya. Sedangkan minat membaca itu sendiri adalah
suatu keinginan atau kecenderungan hati yang tinggi pada suatu sumber atau
bahan bacaan tertentu.10 Jadi minat membaca diartikan senagai ketertarikan
seorang terhadap suatu bacaan yang mereka nilai mengandung manfaat atau nilai
dan sesuai dengan apa yang dikehendaki seseorang tersebut.
7
Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), 16-18
Keadaan lingkungan yang menjadi tempat tinggal seseorang juga berpengaruh
terhadap minat baca seseorang, karena lingkungan bisa menjadi pendorong atau
motivasi bagi pembaca.8
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi
minat baca anak dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri anak. Faktor ini
meliputi faktor fisiologis yang berkaitan dengan keadaan jasmani dan
kesehatan, selanjutnya adalah faktor psikologis yang berkaitan dengan keadaan
rohani dan kejiwaan anak.
b. Faktor Eksternal, yaitu faktor yang berasal dari lur diri anak. Faktor ini
meliputi keluarga, lingkungan sekolah, atau masyarakat, dan perkembangan
zaman atau kebudayaan.
2. Konsep tentang Minat baca Al-Qur’an
a. Pengertian al-Qur‟an
Al-Qur‟an adalah firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW dan membacanya mendapatkan pahala. Jadi pada
prinsipnya pengertian alQur‟an adalah wahyu atau firman Allah SWT untuk
menjadi petunjuk atau pedoman bagi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Allah SWT. Ada dua golongan yang berbeda pendapat dalam
mengartikan kata al-Qur‟an, yaitu:
8
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: CV. Agung Seto, 2006), 27-28.
tersebut mereka sepakat bahwa alQur‟an adalah firman Allah SWT
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, bagi yang
membacanya merupakan ibadah dan mendapat pahala.9
b. Kemampuan membaca Al-Qur‟an
Kemampuan membaca merupakan dasar untuk menguasai berbagai bidang
studi. Jika anak pada usia sekolah permulaan tidak segera memiliki
kemampuan membaca, maka ia akan mengalami banyak kesulitan dalam
mempelajari berbagai bidang studi pada kelaskelas berikutnya. Oleh karena
itu, anak harus belajar membaca agar ia dapat membaca untuk belajar.
Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan
melisankan atau hanya dalam hati). Definisi lain menjelaskan bahwa
membaca adalah mengeja atau melafalkan apa yang tertulis.10 Membaca pada
hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya
sekedar melafalkan tulisan,tetapi juga melibatkan aktivitas visual, pikiran,
psikolinguistik, dan metakognitif. Sebagai proses visual, membaca
merupakan proses menerjemahkan simbul tulis (huruf) kedalam kata-kata
lisan. Sebagai proses berfikir, membaca mencakup aktivitas pengenalan kata,
pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis, dan pemahaman kreatif.11
Kemampuan membaca al-Qur‟an tersebut dapat dilihat dari cara pengajaran
al-Qur‟an, meliputi:
1. Pengenalan huruf hijaiyah, yaitu huruf Arab dari Alif sampai dengan Ya.
2. Cara membunyikan masing-masing huruf hijaiyah dan sifat-sifat huruf
itu, ini dibicarakan dalam ilmu makhraj.
3. Bentuk dan fungsi tanda baca, seperti syakal, syaddah, tanda panjang
(mad), tanwin dan sebagainya.
4. Bentuk dan fungsi tanda berhenti baca (waqaf), seperti waqaf mutlak,
waqaf jawaz dan sebagainya.
9
Fahd bin Abdurrahman Ar-Rumi, Ulumul Qur an, (Yogyakarta: Titian Ilahi), hal. 41
10
Meyta Taqdir Qodratillah, Kbbi pdf, hlm 113
11
Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar (Edisi Kedua), (Jakarta: Bumi Aksara, 2007),
hlm. 2
5. Cara membaca, melagukan dengan bermacam-macam irama dan
bermacammacam qiraat yang dimuat dalam ilmu Qira‟at dan Ilmu
Nadham.12
3. Minat belajar
a. Pengertian Belajar
Skinner (dalam Walgito, 2010: 184) memberikan definisi belajar “Learning is
a process of progressive behavior adaptation”. Sedangkan menurut walgito
(2010: 185) “belajar merupakan perubahan perilaku yang mengakibatkan
adanya perubahan perilaku ( change in behavior or performance)”.
Menurut Whittaker, (dalam Djamarah, 2011:12) merumuskan bahwa “belajar
sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan
atau pengalaman”. Demikian pula menurut Djamarah (2011: 13) belajar
adalah “serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku sebagai hasi dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor”.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian belajar adalah
perubahan dalam diri pelajarnya yang berupa, pengetahuan, ketrampilan dan
tingkah laku akibat dari interaksi dengan lingkungannya.
b. Prinsip-Prinsip Belajar
Menurut Suhana (2014: 15) prinsip-prinsip belajar sebagai kegiatan yang
sistematis dan kontinyu memiliki prinsip-prinsip dasar sebagai berikut:
1. Belajar berlangsung seumur hidup
2. Proses belajar adalah kompleks namun terorganisir
3. Belajar berlangsung dari yang sederhana menuju yang kompleks 4
12
8 Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajara Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 91
4. Belajar dari mulai yang factual menuju konseptual
5. Belajar mulai dari yang konkrit menuju abstrak
6. Belajar merupakan bagian dari perkembangan
7. Keberhasilan belajar dipengaruhi beberapa faktor
8. Belajar mencakup semua aspek kehidupan yang penuh makna
9. Kegiatan belajar berlangsung pada setiap tempat dan waktu
10. Belajar berlangsung dengan guru ataupun tanpa guru
11. Belajar yang berencana
12. Dalam belajar dapat terjadi hambatan-hambatan lingkungan internal
13. Kegiatan-kegiatan belajar tertentu diperlukan adanya bimbingan dari
orang lain
c. Pengertian Minat Belajar
Minat merupakan rasa ketertarikan, perhatian, keinginan lebih yang dimiliki
seseorang terhadap suatu hal, tanpa ada dorongan. Minat tersebut akan
menetap dan berkembang pada dirinya untuk memperoleh dukungan dari
lingkungannya yang berupa pengalaman. Pengalaman akan diperoleh
dengan mengadakan interaksi dengan dunia luar, baik melalui latihan
maupun belajar. Dan faktor yang menimbulkan minat belajar dalam hal ini
adalah dorongan dari dalam individu. Dorongan motif sosial dan dorongan
emosional. Dengan demikian disimpulkan bahwa pengertian minat belajar
adalah kecenderungan individu untuk memiliki rasa senang tanpa ada
paksaan sehingga dapat menyebabkan perubahan pengetahuan, ketrampilan
dan tingkah laku .
d. Ciri-Ciri Minat Belajar
Dalam minat belajar memiliki beberapa ciri-ciri. Menurut Elizabeth Hurlock
(dalam Susanto, 2013: 62) menyebutkan ada tujuh ciri minat belajar sebagai
berikut:
1. Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental
2. Minat tergantung pada kegiatan belajar
3. Perkembangan minat mungkin terbatas
4. Minat tergantung pada kesempatan belajar
5. Minat dipengaruhi oleh budaya
6. Minat berbobot emosional
7. Minat berbobot egoisentris, artinya jika seseorang senang terhadap
sesuatu, maka akan timbul hasrat untuk memilikinya.
Menurut Slameto (2003: 57) siswa yang berminat dalam belajar adalah
sebagai berikut:
METODE PENELITIAN
B. SUBYEK PENELITIAN
Penelitian ini akan dilakukan di SMPN 2 KARANGMOJO, yang beralamat di
desa Bejiharjo,Karangmojo,Gunungkidul, Subjek penerimanya adalah Guru PAI
Smpn 2 Karangmojo yaitu penulis sendiri dan siswa muslim kelas VIIIF SMPN
2 KARANGMOJO yang berjumlah 32 siswa yang terdiri dari 16 siswa lakilaki
dan 16 siswi perempuan. Sedangkan Objek dalam penelitian ini adalah proses
pelaksanaan pembelajaran serta penerapan Strategi pembelajaran everyone is a
theacher untuk meningkatkan kemampuan membaca peserta didik
D. Metode penelitian
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
14
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2010),
hlm. 140.
memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa
adanya perlakuan terhadap objek yang diteliti.15 Pendekatan yang dilakukan
dalam penelitian ini yaitu pendekatan psikologis, yaitu pendekatan yang
mendasarkan pada sejumlah kekuatan psikologis meliputi: kebutuhan,
emosi, minat, sikap, keinginan, kesediaan, bakat-bakat dan kecakapan akal
(intelektual).16
Dalam Pelaksanaan penelitian, peneliti akan berkolaborasi dengan
Ibu Nur Fitri Utami, S.Pd.I. selaku guru pai yang ada di sekolah tersebut.
Peneliti sebagai guru yang dalam pelaksanaannya terdapat berbagai kegiatan
yang terangkum dalam 2 siklus, yaitu siklus 1 dan siklus 2.
2. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMPN 2 Karangmojo kecamatan
Karangmojo Kabupaten Gunungkidul yang difokuskan di kelas VIII.
b. Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan dari tanggal 13 September 2022
sampai tanggal 20 September 2022. Dalam pelaksanaan penelitian ini
dilakukan 2 siklus penelitian yang masing-masing dimulai dengan
perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
3. Prosedur Penelitian
Prosedur yang diterapkan dalam penelitian ini meliputi:
a. Perencanaan(panning)
- Dalam hal ini peneliti membuat scenario pembelajaran yang
mengarahkan pada psoses membaca dengan metode everyone is a
theacher
- Membuat lembar observasi
- Membuat media pembelajaran
b. Tindakan (acting), yakni perlakuan yang dilaksanakan oleh peneliti
sesuai dengan perencanaan yang telah disusun oleh peneliti.
c. Observasi (observing), yaitu pengamatan yang dilakukan peneliti
untuk mengetahui efektifitas tindakan atau mengumpulkan informasi
15
Roni Kountur, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, (Jakarta: PPM, 2005), hal. 105.
16
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2007), hal.4.
tentang berbagai kekurangan atau kelamahan tindakan yang
dilakukan. Observasi dilakukan dengan lembar observasi yang telah
dibuat. Dalam penelitian ini observasi yang peneliti lakukan
diantaranya:
1. Aktivitas pendidik selama pembelajaran
2. Aktifitas peserta didik selama pembelajaran
3. Keberhasilan dan hambatan yang dialami dalam proses
pembelajaran
d. Refleksi(Reflekting)
Yakni kegiatan analisis tentang hasil observasi hingga
memunculkan program atau perencanaan baru. Peneliti melakukan
refleksi terkait kelebihan dan kekurangan metode yang telah
dilakukan di setiap siklus. Kemudian dilakukan perbaikan di siklus
kedua. Selanjutnya yaitu membuat kesimpulan terhadap siklus yang
telah dilaksanakan.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam PTK Ini yaitu:
a. Observasi
Observasi merupakan metode pengumpulan data yang
digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan
dan penginderaan. Observasi merupakan suatu proses yang kompleks,
suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan
psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses
pengamatan dan ingatan.17
Penggunaan metode ini dimaksudkan untuk memperoleh data
tentang geografis,sarana prasarana pendidikan yang tersedia, proses
pembelajaran di kelas, serta hal-hal yang diperlukan untuk
melengkapi data.
b. Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan metode yang digunakan untuk
menelusuri data historis.18 Disini penulis menggunakannya untuk
17
Nurul Zuhriyah, Metode Penelitian Social dan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,2006), hal.203.
18
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial,
(Jakarta: Kencana, 2008), hal. 121.
mendapatkan data tentang sejarah berdirinya dan perkembangan
sekolah, jumlah siswa, jumlah guru dan karyawan, sarana dan
prasarana sekolah, serta hal-hal yang berkaitan dengan penelitian.
Keterangan:
P: Prosentase ketuntasan
F: Siswa yang tuntas
N: Jumlah Siswa
Aspek penilaian
Ket. *
1 = kurang, 2 = sedang, 3 = baik, 4 = sangat baik Dilihat dari tabel diatas menunjukkan
bahwa kondisi awal Kemampuan membaca Alqur’an 60 % siswa mendapat skor 1 dan
mendapat skor 2 (sedang), dan 40 % siswa mendapat skor 3 (baik), dan mendapat skor 4
(sangat baik). Siswa dengan kriteria membaca baik 12 orang, dengan kriteria sedang dan
kurang 20 orang. Maka dari itu, peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian Tindakan
Kelas dengan menggunakan model pembelajaran EVERYONE IS A THEACHER HERE
untuk meningkatkan kemampuan membaca pada siswa Kelas 8F SMPN 2 Karangmojo,
Kapanewon Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul. Penelitian Tindakan Kelas ini
direncanakan akan dilaksanakan sebanyak 2 (dua) siklus yaitu silkus I dan siklus II.
Berdasarkan hasil awal yang didapatkan, maka langkah-langkah yang dapat diambil adalah
sebagai berikut:
a)Menentukan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan materi yang
diajarkan.
b)Membuat model/metode pembelajaran yang menarik untuk siswa,
c)Mengelompokkan siswa antara yang sudah bisa membaca Alqur’an dan yang belum.
2. Siklus I
Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini tersusun berdasarkan atas hasil refleksi pada
pra skilus, dengan menghasilkan empat langkah tindakan yang akan digunakan
dalam penelitian, yakni perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
a. Perencanaan
Perencanaan Pada tahap perencanaan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu
dengan menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar materi pokok
Iman kepada Kitab Allah. Adapun tahapan perencanaan pembelajaran yang
dilakukan adalah:
1) Menyusun RPP yang berisikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang
akan dilaksanakan pada siklus ini.
2) Menyiapkan sarana pembelajaran yang mendukung terlaksannya proses
pembelajaran yang berupa bahan ajar siswa.
3) Berkolaborasi dengan guru pengampu mata pelajaran PAI lainya untuk
menyiapkan materi yang akan disampaikan kepada siswa.
4) Menggunakan metode everyone is a theacher sebagai solusi pemecahan
masalah pembelajaran.
5) Membuat skenario pembelajaran yang meliputi: RPP, Handout materi
membaca Alqur’an tentang kompetensi dasar yang akan disampaikan dan
alat evaluasi (soal pre test dan post test).
6) Menyiapkan power point sebagai media pembelajaran.
7) Memilih dan menetapkan 4 orang theacher.
8) Membagikan materi, kepada 4 theacher yang telah ditetapkan untuk
dipelajari dirumah.
9) Membagi kelas menjadi 6 kelompok belajar saat proses pembelajaran,
masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa dan 1 tutor yang sekaligus
menjadi ketua kelompok. Sambil mengkondisikan kelas menjadi kelompok-
kelompok, guru mengecek kesiapan tutor.
10) Membuat lembar observasi untuk memantau keadaan siswa serta melihat
kondisi kegiatan belajar mengajar dikelas. Ketika proses pembelajaran
berlangsung.
11) Membuat lembar observasi guru untuk memantau keadaan guru serta
melihat kondisi kegiatan belajar mengajar dikelas Ketika proses
pembelajaran berlangsung.
b. Tindakan
Setelah perencanaan disiapkan, maka mulailah pada siklus I. Pada tahap
tindakan ini kegiatan pembelajaran siklus pertama dan siklus berikutnya sampai
siklus terakhir menggunakan metode every one is a theacher here. Tindakan
dilakukan oleh guru dan tutor sebaya. Guru memberikan pengantar dan tutor
sebaya mengajari serta mendampingi anggota kelompoknya masing-masing.
c. Observasi
Pada tahap ini peneliti meminta bantuan kepada observer (teman sejawat)
untuk membantu dalam melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan
aktivitas yang dilakukan oleh peneliti selama kegiatan pembelajaran
berlangsung, sedangkan untuk hasil tes atau evaluasi belajar siswa dilakukan
oleh peneliti sendiri. Adapun observasi yang dilakukan oleh teman sejawat
adalah:
1. Aktivitas siswa
Kegiatan yang dilakukakan siswa selama proses pembelajaran merupakan
data aktivitas siswa yang diobservasi. Seluruh aktivitas siswa diobservasi
sesuai dengan timbal-balik dari aktivitas guru dalam menyampaikan dan
melakukan kegiatan pembelajaran. Adapun aktivitas siswa yang diamati
adalah:
a) Keterlibatan
1. Memperhatikan dengan seksama
2. Menjawab dengan bahasa yang baik
3. Menjawab dengan kalimat yang benar
4. Berani bertanya
b) Inisiatif
1) Berada dalam kelompok
2) Memiliki rasa keingintahuan tinggi
3) Tidak mementingkan diri
4) Aktif mengikuti instruksi pembelajaran
c) Perhatian
1) Tidak menimbulkan kegaduhan
2) Memperhatikan instruksi guru
3) Berinteraksi dengan benar
4) Menyelesaikan tugas sesuai instruksi
5) Tanggung Jawab
6) Memilih jawaban benar
7) Memotivasi diri dan teman
8) Memiliki komitmen menyelesaikan tugas
9) Menjaga dan menghormati diri
d. Tanggung Jawab
1) Memilih jawaban benar.
2) Memotivasi diri dan teman
3) Memiliki komitmen menyelesaikan tugas
4) Menjaga dan menghormati diri
Adapun hasil dari pengamatan aktivitas siswa yang dilakukan selama aktivitas
pembelajaran berlangsung dapat digambarkan dalam tabel di bawah ini:
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
Kriteria Penilaian
N
NIS NAMA Keterlibata Inisiatif Perhatian Tanggung
O
n jawab
AGATHA SEKAR 3 1 2 1
1 8891 KIRANI
AHNAF REVAN 3 1 1 1
2 8892 SAPUTRA
AIRA NABILA 3 1 2 2
3 8893 SAPUTRI
4 8894 ALVIANSYAH 2 1 1 1
AMANDA DEWI 2 1 1 1
5 8895 SAFITRI
ANGELINA 3 3 3 3
6 8896 AUGUSTA PRASTYA
ANISA NUR 3 3 3 3
7 8897 RAHMADANI
3 3 3 3
ARDHINA EKAPUTRI
8 8898 NOVITADHEWI
DESI ARTIKA 3 1 1 1
9 8899 CAHYANI
DIMAS DAVID 3 3 3 3
10 8900 SAPUTRA
FAUZI IRFAN AL 3 3 3 3
11 8901 BUQORI
FEBIANA PUTRI 2 1 1 1
12 8902 CAHYANI
FIKQI MUSHAQI 2 1 1 1
13 8903 PRANATA
HANIF ABDUR 3 3 3 4
14 8904 RAHMAN
IVO ANJANI WISANG 3 1 1 1
15 8905 AQIRUL
KHOIRUL 3 1 1 1
16 8906 MUHAMMAT ZAKI
KIRANI RESTIKA 3 3 3 3
17 8907 PUTRI
MUHAMMAD 3 3 3 3
MUHADZDZIB
18 8908 DAKHILULOH
NAFAN DAFI 3 3 3 3
19 8909 ELFAZYA
QONITA 3 1 2 1
20 8910 KHAIRUNISA
RAFIF 2 1 1 1
21 8911 FAITHYATAMA
22 8912 RAZHYA SAPUTRA 3 1 2 1
RENATA JEZIKA 3 1 1 1
23 8913 PUTRI
REZA YANU 2 1 2 1
24 8914 MAHENDRA
RISQIANANDA LEXA 3 1 1 1
25 8915 PAMUNGKAS
SAVIRA MURTI 3 3 3 4
26 8916 ANGGRAINY
SEPTIANA 3 3 3 4
27 8917 RAMADHANI
28 8918 TASYA SA'ADAH 3 1 1 1
VAREL ADITYA 2 3 3 4
29 8919 SATRIYA MULYA
30 8920 WISNU SETYOAJI 2 1 1 1
YUSUF EFFENDY 2 1 1 1
31 8921 PUTRA
ZAHWA ULAIYA 3 1 1 1
32 8922 SISCA DEWI
Keterangan penilaian: Setiap aspek yang diamati maksimal nilai yang didapat
adalah empat dengan keterangan sebagai berikut :
1 = Kurang 2 = Sedang 3 = Baik 4 = Sangat Baik
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa
dalam kegiatan belajar memperoleh nilai persentase 50%, dengan demikian dapat
dikatakan bahwa aktivitas siswa pada siklus I berkategori Baik.
Tabel 1.2
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I
Pengamata SKO
No Aspek Yang Dinilai R
n KBM
4 3 2 1 0
I Pendahuluan 1. Mempersiapkan siswa untuk belajar V
2. Memotivasi siswa untuk mengikuti
V
pelajaran
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran V
II Kegiata 1. Menyajikan informasi awal mengenai
V
n Inti materi.
2. Menyiapkan alat dan bahan untuk proses
V
belajar mengajar
3. Meminta kepada semua siswa untuk
memperhatikan apa yang akan V
disampaikan oleh guru
4. Guru menjelaskan materi pelajaran
dengan suara yang bervariasi untuk V
merangsang
motivasi siswa
5. Guru memperhatikan penggunaan bahasa,
V
kontak mata dan memberikan hiburan
6. Meminta siswa untuk menjawab
V
pertanyaan dari guru
7. Meminta siswa untuk menyimpulkan apa
V
yang telah disampaikan guru
III Evaluasi Evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi
V
akhir
IV Menutup 1. Menyimpulkan pembelajaran V
Pelajaran 2. Memberikan tugas rumah V
V Suasan 1. Siswa antusias V
a Kelas 2. Guru antusias V
3. Waktu sesuai alokasi V
4. KBM sesuai dengan skenario pada RPP V
Aspek penilaian
2. Siklus II
Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini tersusun berdasarkan atas hasil refleksi pada
pra skilus, dengan menghasilkan empat langkah tindakan yang akan digunakan
dalam penelitian, yakni perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
a. Perencanaan
Perencanaan Pada tahap perencanaan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu
dengan menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar materi pokok
Iman kepada Kitab Allah. Adapun tahapan perencanaan pembelajaran yang
dilakukan adalah:
1) Menyusun RPP yang berisikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran
yang akan dilaksanakan pada siklus ini.
2) Menyiapkan sarana pembelajaran yang mendukung terlaksannya proses
pembelajaran yang berupa bahan ajar siswa.
3) Berkolaborasi dengan guru pengampu mata pelajaran PAI lainya untuk
menyiapkan materi yang akan disampaikan kepada siswa.
4) Menggunakan metode everyone is a theacher sebagai solusi pemecahan
masalah pembelajaran.
5) Membuat skenario pembelajaran yang meliputi: RPP, Handout materi
membaca Alqur’an tentang kompetensi dasar yang akan disampaikan dan
alat evaluasi (soal pre test dan post test).
6) Menyiapkan power point sebagai media pembelajaran.
7) Memilih dan menetapkan 4 orang theacher.
8) Membagikan materi, kepada 4 theacher yang telah ditetapkan untuk
dipelajari dirumah.
9) Membagi kelas menjadi 6 kelompok belajar saat proses pembelajaran,
masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa dan 1 tutor yang sekaligus
menjadi ketua kelompok. Sambil mengkondisikan kelas menjadi
kelompok-kelompok, guru mengecek kesiapan tutor.
10) Membuat lembar observasi untuk memantau keadaan siswa serta melihat
kondisi kegiatan belajar mengajar dikelas. Ketika proses pembelajaran
berlangsung.
11) Membuat lembar observasi guru untuk memantau keadaan guru serta
melihat kondisi kegiatan belajar mengajar dikelas Ketika proses
pembelajaran berlangsung.
b. Tindakan
Setelah perencanaan disiapkan, maka mulailah pada siklus II. Pada tahap
tindakan ini kegiatan pembelajaran siklus pertama dan siklus berikutnya sampai
siklus terakhir menggunakan metode every one is a theacher here. Tindakan
dilakukan oleh guru dan tutor sebaya. Guru memberikan pengantar dan tutor
sebaya mengajari serta mendampingi anggota kelompoknya masing-masing.
c. Observasi
Pada tahap ini peneliti meminta bantuan kepada observer (teman sejawat)
untuk membantu dalam melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan
aktivitas yang dilakukan oleh peneliti selama kegiatan pembelajaran
berlangsung, sedangkan untuk hasil tes atau evaluasi belajar siswa dilakukan
oleh peneliti sendiri. Adapun observasi yang dilakukan oleh teman sejawat
adalah:
1) Aktivitas siswa
Kegiatan yang dilakukakan siswa selama proses pembelajaran merupakan
data aktivitas siswa yang diobservasi. Seluruh aktivitas siswa diobservasi
sesuai dengan timbal-balik dari aktivitas guru dalam menyampaikan dan
melakukan kegiatan pembelajaran. Adapun aktivitas siswa yang diamati
adalah:
a) Keterlibatan
1. Memperhatikan dengan seksama
2. Menjawab dengan bahasa yang baik
3. Menjawab dengan kalimat yang benar
4. Berani bertanya
b) Inisiatif
1) Berada dalam kelompok
2) Memiliki rasa keingintahuan tinggi
3) Tidak mementingkan diri
4) Aktif mengikuti instruksi pembelajaran
c) Perhatian
1) Tidak menimbulkan kegaduhan
2) Memperhatikan instruksi guru
3) Berinteraksi dengan benar
4) Menyelesaikan tugas sesuai instruksi
5) Tanggung Jawab
6) Memilih jawaban benar
7) Memotivasi diri dan teman
8) Memiliki komitmen menyelesaikan tugas
9) Menjaga dan menghormati diri
d. Tanggung Jawab
1) Memilih jawaban benar.
2) Memotivasi diri dan teman
3) Memiliki komitmen menyelesaikan tugas
4) Menjaga dan menghormati diri
Adapun hasil dari pengamatan aktivitas siswa yang dilakukan selama aktivitas
pembelajaran berlangsung dapat digambarkan dalam tabel di bawah ini:
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
Kriteria Penilaian
N
NIS NAMA Keterlibata Inisiatif Perhatian Tanggung
O
n jawab
AGATHA SEKAR 3 4 4 4
1 8891 KIRANI
AHNAF REVAN 3 4 4 4
2 8892 SAPUTRA
AIRA NABILA 4 4 4 4
3 8893 SAPUTRI
4 8894 ALVIANSYAH 4 4 4 3
AMANDA DEWI 4 3 3 4
5 8895 SAFITRI
ANGELINA 4 4 4 4
6 8896 AUGUSTA PRASTYA
ANISA NUR 4 4 4 4
7 8897 RAHMADANI
4 4 4 4
ARDHINA EKAPUTRI
8 8898 NOVITADHEWI
DESI ARTIKA 4 4 4 4
9 8899 CAHYANI
DIMAS DAVID 4 4 4 4
10 8900 SAPUTRA
FAUZI IRFAN AL 4 4 4 4
11 8901 BUQORI
FEBIANA PUTRI 4 4 4 4
12 8902 CAHYANI
FIKQI MUSHAQI 4 4 4 4
13 8903 PRANATA
HANIF ABDUR 4 4 4 4
14 8904 RAHMAN
IVO ANJANI WISANG 4 4 4 4
15 8905 AQIRUL
KHOIRUL 3 4 4 4
16 8906 MUHAMMAT ZAKI
KIRANI RESTIKA 4 4 4 4
17 8907 PUTRI
18 8908 MUHAMMAD 4 4 4 4
MUHADZDZIB
DAKHILULOH
NAFAN DAFI 4 4 4 4
19 8909 ELFAZYA
QONITA 3 4 4 4
20 8910 KHAIRUNISA
RAFIF 4 4 3 3
21 8911 FAITHYATAMA
22 8912 RAZHYA SAPUTRA 4 3 4 4
RENATA JEZIKA 4 4 4 4
23 8913 PUTRI
REZA YANU 4 4 4 4
24 8914 MAHENDRA
RISQIANANDA LEXA 4 4 4 4
25 8915 PAMUNGKAS
SAVIRA MURTI 4 4 4 4
26 8916 ANGGRAINY
SEPTIANA 4 4 4 4
27 8917 RAMADHANI
28 8918 TASYA SA'ADAH 4 4 4 4
VAREL ADITYA 4 4 4 4
29 8919 SATRIYA MULYA
30 8920 WISNU SETYOAJI 4 4 3 3
YUSUF EFFENDY 4 4 3 3
31 8921 PUTRA
ZAHWA ULAIYA 4 4 4 4
32 8922 SISCA DEWI
Keterangan penilaian: Setiap aspek yang diamati maksimal nilai yang didapat
adalah empat dengan keterangan sebagai berikut :
1 = Kurang 2 = Sedang 3 = Baik 4 = Sangat Baik
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa
dalam kegiatan belajar memperoleh nilai persentase 90%, dengan demikian dapat
dikatakan bahwa aktivitas siswa pada siklus II berkategori Baik.
Tabel 1.2
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II
Pengamatan SKOR
No Aspek Yang Dinilai
KBM 4 3 2 1 0
I Pendahuluan 1. Mempersiapkan siswa untuk belajar V
2. Memotivasi siswa untuk mengikuti
V
pelajaran
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran V
II Kegiatan 1. Menyajikan informasi awal mengenai
V
Inti materi.
2. Menyiapkan alat dan bahan untuk
proses V
belajar mengajar
3. Meminta kepada semua siswa untuk V
memperhatikan apa yang akan
disampaikan oleh guru
4. Guru menjelaskan materi pelajaran V
dengan suara yang bervariasi untuk
merangsang
motivasi siswa
5. Guru memperhatikan penggunaan V
bahasa, kontak mata dan memberikan
hiburan
6. Meminta siswa untuk menjawab V
pertanyaan dari guru
Aspek penilaian
4. Refleksi
Pada tahap ini refleksi dilakukan oleh peneliti berkolaborasi dengan guru
pengampu mata pelajaran PAI lain atau teman sejawat. Refleksi dilakukan
terhadap hasil observasi yang telah dilakukan pada siklus kedua, yaitu
menganalisis kelebihan dan kekurangan tindakan serta hasil belajar siswa setelah
proses pembelajaran. Hasil kesimpulan yang didapat berupa tingkat keefektifan
rancangan pembelajaran yang dibuat dan daftar permasalahan yang dihadapi di
lapangan. Hasil ini sudah sesuai keinginan yang di harapkan oleh
peneliti.Karena sudah menunjukkan perkembangan dan keberhasilan dalam
penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Kountur, Roni.,2005, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, Jakarta:
PPM, 2005
Majid, Abdul, 2012. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
Zuhriyah, Nurul., 2006, Metode Penelitian Social dan Pendidikan, Jakarta: Bumi