ASKEP PERITONITIS
Disusun Oleh :
G2A014020
2016
A. Pengertian
1) Peritonitis adalah inflamasi dari peritoneum yang biasanya di akibatkan oleh
infeksi bakteri, organisme yang berasal dari penyakit saluran pencernaan atau
pada organ-organ reproduktif internal wanita (Baugman dan Hackley, 2000).
2) Peritonitis adalah peradangan peritoneum, suatu membran yang melapisi rongga
abdomen (Corwin, 2000).
3) Peritonitis adalah inflamasi rongga peritoneal dapat berupa primer atau sekunder,
akut atau kronis dan diakibatkan oleh kontaminasi kapasita peritoneal oleh bakteri
atau kimia (marylinn E,doenges, 1999 hal:513)
4) Peritonitis adalah peradangan peritonium yang biasanya disebabkan oleh infeksi.
Peritoneum adalah lapisan membran serosa rongga abdomen dan meliputi visera
(Smeltzer & Bare, 2002)
5) Peritonium adalah selaput tipis dan jernih yang kaya akan vaskularisasi dan aliran
limpa berfungsi untuk membungkus organ perut dan dinding perut sebelah dalam.
(Price & Wilson, 2006).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa peritonitis adalah radang selaput
perut atau inflamasi peritoneum baik bersifat primer atau sekunder, akut atau kronis
yang disebabkan oleh kontaminasi isi usus, bakteri atau kimia.
B. Etiologi
Menurut Smeltzer dan Bare (2001), penyebab dari peritonitis antara lain :
a. Infeksi bakteri : organisme berasal dari penyakit saluran gastrointestinal atau pada
wanita dari organ reproduktif internal. Bakteri paling umum yang terkait adalah E.
coli, klebsiella, proteus, dan pseudomonas.
b. Sumber eksternal seperti cedera atau trauma (misal luka tembak atau luka tusuk)
atau inflamasi yang luas yang berasal dari organ diluar peritoneum seperti ginjal.
Menurut Corwin (2000), gambaran klinis pada penderita peritonitis adalah sebagai
berikut :
e. Ileus paralitik (paralisis saluran cerna akibat respon neurogenik atau otot terhadap
trauma atau peradangan) muncul pada awal peritonitis.
f. Tanda-tanda umum peradangan misalnya demam, peningkatan sel darah putih dan
takikardia.
i. Lemas
k. Defence musculair
m. Nafas dangkal
p. Renjatan
q. Berkeringat dingin
1) Sistem pernafasan
2) Sistem pencernaan
3) Sistem kardiovaskuler
Akibat peritonitis terjadi perpindahan cairan secara besar dari lumen usus ke
dalam rongga peritoneal dan menurunkan cairan dalam rongga vascular sehingga
dapat menyebabka hipovolemia.
4) System Perkemihan
Peningkatan cairan dalam rongga intertisial dan penurunan cairan dalam ruang
vascular mengakibatkan penurunan cairan dan serum dalam tubuh sehingga
merangsang hipotalamus untuk megsekresi aldostteron yang akan meningkatkan
reabsorbsi air dan antrium dalam tubulus ginjal dan menyebabkan penurunan
produksi urine.
5) Sistem Syaraf
6) Sistem muskuloskeletal
Dampak dari tindakan operasi bagi klien yang tidak adequat akan menimbulkan
ketidakstabilan dalam mobilisasi dini dan melakukan aktivitas. Adanya rasa nyeri
akibat luka, ketahanan dan kekuatan menurun dapat mempengaruhi terhadap
aktivitas atau mobilitas fisik klien. Ketidaktahuan klien tentang regimen pasca
operasi juga mempengaruhi pemenuhan perawatan diri klien.
E. Penatalaksanaan Medis
F. Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu
proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk
mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien (Nurusalam, 2001, hal. 17).
a. Aktivitas/Istirahat
Gejala: Kelemahan.
b. Sirkulasi
c. Eliminasi
Gejala: Ketidakmampuan defekasi dan flatus, diare (kadang-kadang).
Penurunan / tak ada bising usus (ileus), bunyi keras hilang timbul, bising usus
kasar (obstruksi), kekakuan abdomen, nyeri tekan. Hiperesonan / timpani (ileus),
hilang suara pekak diatas hati (udara bebas dalam abdomen).
d. Makanan / Cairan
e. Nyeri / Kenyamanan
Gejala : Nyeri abdomen tiba-tiba berat, umum atau lokal, menyebar ke bahu, terus
menerus oleh gerakan.
Otot tegang (abdomen), lutut fleksi, perilaku distraksi, gelisah, fokus pada diri
sendiri.
f. Pernapasan
g. Keamanan
Lambung, empedu
Peritonitis
keatas cairan
mual, muntah,
Perubahan nutrisi
anoreksia Intake tidak adekuat
Kurang dari
H. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan data yang dikumpulkan dari hasil pengkajian, maka diagnosa
keperawatan yang mungkin muncul adalah sebagai berikut :
1. Nyeri akut berhubungan dengan peradangan pada peritoneum
2. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d muntah, anoreksia dan tidak
mampu dalam mencerna makanan
3. Hipertermi berhubungan dengan proses perdangan.
4. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan perpindahan cairan dari
ekstraseluler, intraseluler ke area peritonium.
3. Bantu dan dorong pasien untuk 3. Diit yang tepat penting untuk
makan dan jelaskan manfaat diit. penyembuhan
DAFTAR PUSTAKA
Brunner dan Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal-Bedah,Edisi 8,Vol.2. Jakarta:
EGC
Silvia A. Price. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, ECG ;
Jakarta
http://www.webmd.com/digestive-disorders/peritonitis-symptoms-causes-
treatmentsdiakses tanggal : 21 September 2013.
http://en.wikipedia.org/wiki/Peritonitis diakses tanggal : 21 September 2013.
http://rizqidyan.wordpress.com/tag/peritonitis/ diakses tanggal : 21 September
2013.