Anda di halaman 1dari 5

KLINIK PRATAMA NUR AINI

Perum.Graha Golf SendangMulyo Jl. Mawar I No. 11 Klipang-Semarang

SURAT KEPUTUSAN PEMILIK


KLINIK PRATAMA NUR AINI
NOMOR :

TENTANG
KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS
DAN KESELAMATAN PASIEN
PADA KLINIK PRATAMA NUR AINI
Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan
klinis dan keselamatan pasien merupakan tanggung
jawab tenaga klinis yang melakukan asuhan pasien;
b. bahwa untuk mendukung peningkatan mutu dan
keselamatan pasien maka perlu ditetapkan kewajiban
yang harus dipatuhi tenaga klinis pada Klinik Pratama
Nur Aini;
c. bahwa berdasarkan huruf a dan huruf b perlu
menetapkan Kewajiban tenaga klinis dalam
peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien pada
Klinik Pratama Nur Aini dengan Surat Keputusan
Pemilik Klinik;

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun


2004 tentang Praktik Kedokteran;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat
dengan Pendekatan Keluarga;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien;
MEMUTUSKAN

Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN PEMILIK KLINIK PRATAMA NUR AINI


TENTANG KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM
PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN
PASIEN PADA KLINIK PRATAMA NUR AINI;

KESATU : Keputusan Pemilik Klinik Pratama Nur Aini tentang kewajiban


tenaga klinis dalam peningkatan mutu klinis dan keselamatan
pasien pada Klinik Pratama Nur Aini;
KEDUA : Semua tenaga klinis / staf mempunyai kewajiban dalam
peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien pada Klinik
Pratama Nur Aini sebagaimana dimaksud Diktum PERTAMA
terlampir pada keputusan ini;
KETIGA : Segala biaya yang timbul akibat ditetapkan keputusan ini
dibebankan pada Anggaran Pendapatan Klinik Pratama Nur
Aini;
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, apabila
ada kekeliruan maka akan dilakukan perbaikan sebagaimana
mestinya;

Ditetapkan di :Semarang
Pada tanggal :
Pemilik Klinik Pratama Nur Aini

Wardani
Lampiran: Surat Keputusan Pemilik Klinik Nur Aini
Nomor :
Tanggal:

KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU DAN


KESELAMATAN PASIEN PADA KLINIK PRATAMA NUR AINI

1. Menentukan indicator mutu layanan klinis dan keselamatan pasien.


2. Menentukan indicator perilaku pemberi layanan klinik.
3. Menyusun standard an SOP layanan klinis yang sesuai dengan acuan
yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan.
4. Memberika pelayanan kesehatan sesuai dengan standard an SOP
Layanan Klinis yang telah disusun bersama.
5. Menerakan manajemen resiko klinis disemua unit pelayanan untuk
mencegah timbulnya Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris
Cedera (KNC), Kejadian Potensial Cedera (KPC), dan Kejadian Tidak
Cedera (KTC).
6. Berperan aktif dalam melakukan identifikasi permasalahan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien.
7. Berperan aktif dalam melakukan analisis terhadap permasalahan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien.
8. Berperan aktif dalam menyusun rencana peningkatan mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien.
9. Berperan aktif dalam melaksanakan program perbaikan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien.
10. Berperan aktif dalam menindaklanjuti hasil pelaksanaan perbaikan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien.
11. Pemilik Klinik, penanggung jawab klinik, penanggung jawab ADMEN,
penanggung jawab UKP dan penanggung jawab UKM wajib berpartisipasi
dalam program peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien mulai
dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
12. Seluruh staf Klinik Pratama Nur Aini wajib melakukan kolaborasi dalam
pelaksanaan program peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien.
13. Perencanaan peningkatan mutu klinis disusun oleh seluruh jajaran
Kl in i k Pra ta ma N u r Ain i dengan pendekatan multidisiplin, dan
dikoordinasikan oleh Wakil Manajemen Mutu.
14. Perencanaan mutu berisi paling tidak:
a.Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil
monitoring dan evaluasi indikator, maupun keluhan
pasien/keluarga/staf dengan mempertimbangan kekritisan, risiko
tinggi dan kecenderungan terjadinya masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan
keselamatan pasien yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan
unit pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan
pemilihan indikator, pengumpulan data, untuk kemudian
dianalisis dan ditindak lanjuti dalam upaya peningkatan mutu
klinis dan keselamatan pasien.
e. Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja UKM, dan
indikator klinis, yang meliputi indikator input, proses, dan output.
f. Upaya-upaya peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien
melalui standarisasi, perancangan sistem, rancang ulang sistem
untuk peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
g. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik
pelayanan klinis maupun penyelenggaraan UKM.
h. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian
sentinel, kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan
keadaan potensial cedera.
i. Program dan kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan
klinis dan keselamatan pasien, termasuk di dalamnya program
program peningkatan mutu pelayanan obat.
j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu klinis
dan keselamatan pasien. Rencana pertemuan sosialisasi dan
koordinasi untuk menyampaikan permasalahan, tindak lanjut,
dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.
k. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan
pasien.
15. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di
bawah ini:

a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai, dan perencanaan
Klinik Pratama Nur Aini.
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan staf,
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman praktik
klinis, standar pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai
panduan dari profesi maupun panduan dari Kementerian
Kesehatan,
d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat,
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko,
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada
di Klinik Pratama Nur Aini
g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik,
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait,
i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan
sistem pelayanan.

16. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus


didokumentasikan.
a. Wakil manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan
mutu dan keselamatan pasien kepada Penanggung Jawab Klinik
Pratama Nur Aini tiap triwulan.
b. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan
staf, serta mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan
potensial bermasalah, maka area prioritas yang perlu mendapat
perhatian dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien adalah:
 Pencapaian keselamatan pasien.
 Pelayanan rawat jalan
 Pelayanan farmasi

Ditetapkan di :Semarang
Pada tanggal :
Pemilik Klinik Pratama Nur Aini

Wardani

Anda mungkin juga menyukai