Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI

DIKLAT
TEKNIS PERKEMBANGAN OTAK ANAK DENGAN MODA DARING

Yang Diselenggarakan Oleh


Direktorat Guru Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan Masyarakat
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
Tanggal: 9 s/d 18 Juni 2022

Disusun Oleh:
Nama : DYARNI WINARSIH,S.Pd.SD
NIP : 19671219 200212 2005
Unit Kerja : SDN 01 Jatirejo

KOORDINATOR WILAYAH AMPELGADING


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN PEMALANG
PROVINSI JAWA TENGAH
2022

I
IDENTITAS GURU

1. Nama Sekolah : SD NEGERI 01 JATIREJO


2. Nama Guru : DYARNI WINARSIH, S.Pd.SD
3. NIP : 19671219 200212 2005
4. Jabatan / Pangkat / Golongan : Guru Muda / Penata / III c
5. Alamat : Desa Jatirejo, Kec. Ampelgading
a. Jalan Jl. Raya Desa Jatirejo Kecamatan Ampelgading
b. Kabupaten Pemalang

c. Provinsi Jawa Tengah


-
d. Telpon/Fax
6. Mengajar Mata Pelajaran : Guru Kelas
7. SK Pengangkatan :
a. Sebagai CPNS :
1) Pejabat yang mengangkat Bupati Pemalang

2) Nomor SK 813.2 / 90 / 2002

3) Tanggal SK/ TMT 31 Desember 2002 / 1 Desember 2002

b. Pangkat Terakhir
Bupati Pemalang
1) Pejabat yang mengangkat
823 / 03 / IV / 2021
2) Nomor SK
25 Maret 2021
3) Tanggal SK
8. Alamat Rumah : Desa Sidokare, Rt. / Rw. 18 / 04, Kec.Ampelgading
a. Jalan Jl. Desa Sidokare
b. Kabupaten Pemalang

c. Provinsi Jawa Tengah


0895-1399-5375
d. Telpon/Fax

II
PENGESAHAN

LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Laporan : DIKLAT TEKNIS PERKEMBANGAN OTAK ANAK


DENGAN MODA DARING
Nama : DYARNI WINARSIH, S.Pd.SD
NIP : 19671219 200212 2005

Pangkat/ Golongan : Penata / III c

Tempat Tugas : SD Negeri 01 Jatirejo

Jabatan : Guru Muda

Isi Kegiatan Pengembangan : Diklat Teknis Perkembangan Otak Anak Dengan Moda
Daring

Membenarkan bahwa semua isi dalam Laporan Kegiatan Pengembangan Diri ini adalah
sesuai dengan kegiatan yang dilakukan dan hasil tulisan asli yang bersangkutan.

TELAH DISAHKAN

Tanggal : 30 Juni 2022


Di : Di Jatirejo

Jatirejo 30 Juni 2022


Penyusun
Disahkan,
Kepala SDN 01 Jatirejo

KISTANTO, S.Pd. DYARNI WINARSIH, S.Pd.SD


NIP. 19641001 198608 1001 NIP19671219 200212 2005

III
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan Diklat Teknis Perkembangan Otak Anak
yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan secara daring pada tanggal 9 s/d 18 Juni 2022.
Dalam kegiatan ini, penulis  mendapatkan banyak kesempatan, bimbingan, petunjuk,
bantuan, serta saran-saran yang bermanfaat dari berbagai pihak, yang semuanya itu dapat
memberikan kemudahan dan menunjang dalam menyelesaikan penulisan laporan ini. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Nadiem Anwar Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi;
2. Iwan Syahril., Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan;
3. Dr. Santi Ambarrukmi, M.Ed., Direktur Guru Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat;
4. Bapak Kistanto kepala SDN 01 Jatirejo Kec. Ampelgading ,Kabupaten Pemalang
5. Narasumber serta rekan-rekan peserta.
Penulis menyadari, bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam
penyusunan laporan pengembangan diri ini yang disebabkan oleh keterbatasan waktu,
kemampuan, dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Akhirnya, penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan bagi penulis sendiri khususnya.

Jatirejo, Juni 2022


Penulis,

Dyarni Winarsih, S.Pd.SD


NIP. 19671219 200212 2005

IV
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................................i
IDENTITAS GURU............................................................................................................ii
PENGESAHAN...................................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.........................................................................................................iv
DAFTAR ISI.......................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................vi
A. LATAR BELAKANG.............................................................................................1
B. TUJUAN..................................................................................................................2
C. MANFAAT.............................................................................................................2
D. ALASAN MENGIKUTI PELATIHAN..................................................................2
BAB II KEGIATAN PELATIHAN....................................................................................3
A. JENIS DAN NAMA DIKLAT................................................................................3
B. WAKTU DAN TEMPAT........................................................................................3
C. PELAKSANAAN PELATIHAN............................................................................3
D. TUJUAN PELATIHAN..........................................................................................3
E. MATERI PELATIHAN..........................................................................................3
F. NARASUMBER.....................................................................................................10
G. PESERTA PELATIHAN........................................................................................10
H. STRATEGI KEGIATAN........................................................................................10
I. HASIL / MANFAAT YANG DIPEROLEH...........................................................11
J. TINDAK LANUT...................................................................................................11
K. DAMPAK SETELAH MEGIKUTI PELATIHAN.................................................11
BAB III PENUTUP.............................................................................................................12
A. SIMPULAN.......................................................................................................12
B. SARAN..............................................................................................................12
LAMPIRAN........................................................................................................................13

1. Surat Tugas dari Kepala Sekolah


2. Matrik Ringkasan Pelaksanaan Diklat
3. Sertifikat Kelulusan

V
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Diklat Teknis Perkembangan Otak Anak adalah diklat yang memberikan
keterampilan untuk mengenali kematangan fungsi kerja otak pada upaya capaian
perkembangan di usia anak menuju kesiapan belajar yang mempengaruhi bukan
hanya faktor pendidikan saja namun pengasuhan memiliki peran besar membentuk
fundamen atau dasar ketangguhan belajar. Kelemahan faktor pengasuhan dapat
menggangu kendali emosi, perilaku, dan pembentukan atensi atau konsentrasi
sehingga menampilkan perilaku tak terkendali.
Diklat teknis Perkembangan Otak Anak dimaksudkan untuk memberikan
bekal pengetahuan, sikap dan keterampilan bagi guru PAUD sehingga dapat
meningkatkan pemahaman tentang Perkembangan Otak Anak. Diklat ini dilaksanakan
secara daring keseluruhan melalui aplikasi LMS [Learning Management System]
dengan jumlah jam diklat sebanyak 32 JP yang dapat dilaksanakan selama 8 hari
pembelajaran. Sahabat guru diwajibkan mempelajari 2 materi umum tentang
kebijakan, 3 materi inti yakni [1] Pengetahuan Perkembangan Otak anak, [2] Analisa
Perkembangan Otak Anak Melalui DDTK, [3] Implementasi Profil Otak Anak.
Sahabat guru yang menyelesaikan semua sesi pembelajaran, mengerjakan
tugas yang diwajibkan dan mengerjakan evaluasi akhir dan dinyatakan memenuhi
batas nilai akan mendapatkan sertifikat yang dikeluarkan oleh Direktorat GTK
PAUD.
Guru sebagai Tenaga Pendidik Profesional adalah guru yang tidak hanya
merasa puas dengan pengetahuan dan keterampilan yang sudah dimiliki. Seorang guru
sebagai tenaga profesional hendaklah berusaha mengembangkan kariernya. Karier
seorang guru dapat dikembangkan melalui berbagai kegiatan, misalnya kegiatan
pendidikan dan pelatihan. Melalui kegiatan tersebut pengetahuan dan
keterampilannya akan selalu berkembang sehingga layanan yang diberikan kepada
peserta didik adalah layanan yang semakin berkualitas.
Berbagai hal bisa dilakukan oleh seorang guru untuk dapat meningkatkan
profesionalismenya.  Menurut Permen Pan RB Nomor 16 Tahun 2009, seorang guru
dapat melakukan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan melalui tiga
komponen yaitu: 1) melaksanakan pengembangan diri, 2) melakukan publikasi ilmiah
dan 3) menemukan dan menciptakan karya-karya inovatif.
Seorang guru yang melaksanakan pengembangan diri atau kegiatan
pengembangan keprofesian berkelanjutan lainnya di samping akan dapat
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sebagai seorang guru, juga mendapat
penghargaan angka kredit yang dapat diperhitungkan untuk perkembangan kariernya.
Sebagai tanggung jawab atas tugas yang telah diberikan kepala sekolah kepada
penulis untuk mengikuti kegiatan pengembangan diri, dan untuk mengimbaskan hasil

1
yang penulis peroleh selama mengikuti kegiatan pengembangan diri tersebut, maka
penulis pandang perlu untuk menuliskan laporan kegiatan ini.

B. TUJUAN
Tujuan diselenggarakannya bimbingan teknis ini adalah sebagai berikut:
Memahami perkembangan otak anak dalam mempersiapkan materi pembelajaran
yang sesuai dengan potensi fungsi otak anak.Mengelola pembelajaran berbasis potensi
fungsi otak.Melakukan monitoring dan evaluasi program belajar mengajar PAUD
yang sesuai potensi fungsi otak.Pembiasaan proses pembelajaran yang berbasis fungsi
otak.Membangun kolaborasi dengan keluarga untuk optimalisasi capaian
pembelajaran sesuai fungsi otak.Menerapkan pemahaman tentang fungsi otak untuk
mencapai profil pelajar Pancasila.
C. MANFAAT

Manfaat yang diharapkan dari kegiatan pengembangan diri ini antara lain
adalah sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
Siswa memperoleh pelayanan pembelajaran yang sesuai dengan
perkembangan otak anak.
2. Bagi Guru
Guru dapat merancang pembelajaran yang berfokus pada perkembangan otak
anak.
3. Bagi Sekolah
Sekolah mampu memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan
layanan pendidikan yang baik.

D. ALASAN MENGIKUTI PELATIHAN

1. Surat Tugas Kepala Sekolah Dasar


2. Untuk meningkatkan keterampilan guru.
3. Untuk meningkatkan profesionalitas guru.
4. Terampil memberikan layanan pendidikan.

2
BAB II
KEGIATAN PELATIHAN

A. JENIS DAN NAMA DIKLAT


Jenis Diklat : Diklat Fungsional
Nama Diklat : Diklat Teknis Perkembangan Otak Anak Dengan Moda Daring

B. WAKTU DAN TEMPAT


Waktu Pelaksanaan : 9 s/d 18 Juni 2022
Tempat Pelaksanaan : Daring
Penyelenggara : Direktorat Guru Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan
Masyarakat,
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

C. PELAKSANAAN PELATIHAN
Pelaksanaan pelatihan ini dirancang melalui:
1. Belajar menggunakan platform kelas online SIM PKB Kemendikbud.
2. Mengikuti pre-test yang diselenggarakan GTK Kemdikbud
3. Mempelajari berbagai topik yang sudah disediakan.
4. Sharing pengalaman mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan.
5. Menyelesaikan kuis diakhir topik dengan nilai diatas KKM.
6. Video conference online, You Tube Viewer
7. Menyelesaikan Post-test / test akhir dan lulus dengan nilai diatas KKM yang
ditentukan.

D. TUJUAN PELATIHAN
Kegiatan bimbingan teknis ini bertujuan untuk:
1. Memahami perkembangan otak anak dalam mempersiapkan materi pembelajaran
yang sesuai dengan potensi fungsi otak anak.
2. Mengelola pembelajaran berbasis potensi fungsi otak.
3. Melakukan monitoring dan evaluasi program belajar mengajar PAUD yang sesuai
potensi fungsi otak.
4. Pembiasaan proses pembelajaran yang berbasis fungsi otak.
5. Membangun kolaborasi dengan keluarga untuk optimalisasi capaian pembelajaran
sesuai fungsi otak.
6. Menerapkan pemahaman tentang fungsi otak untuk mencapai profil pelajar Pancasila.

3
E. MATERI PELATIHAN
Materi utama yang diberikan dalam bimbingan teknis ini selama 32 jam
pelatihan dengan rincian sebagai berikut:

No Jumlah
Pokok Materi
. Jam
A Materi Umum
1. Kebijakan dan Program Pembinaan Guru PAUD dan Dikmas 2
Selamat bergabung dalam kegiatan diklat teknis
Perkembangan Otak Anak (POA) yang diadakan oleh Direktorat
GTK PAUD Dirjen GTK Kemendikbud. Diklat teknis
Perkembangan Otak Anak dimaksudkan untuk memberikan bekal
pengetahuan, sikap dan keterampilan bagi guru PAUD sehingga
dapat meningkatkan pemahaman tentang Perkembangan Otak
Anak.
Diklat ini dilaksanakan secara daring keseluruhan melalui
aplikasi LMS [Learning Management System] dengan jumlah jam
diklat sebanyak 32 JP yang dapat dilaksanakan selama 8 hari
pembelajaran. Sahabat guru PAUD diwajibkan mempelajari 2
materi umum tentang kebijakan, 3 materi inti yakni [1]
Pengetahuan Perkembangan Otak anak, [2] Analisa
Perkembangan Otak Anak Melalui DDTK, [3] Implementasi
Profil Otak Anak.
B Materi Pokok
1. Pengetahuan Perkembangan Otak Anak 8
Konsep Otak
Rata-rata dimensi atau luas penampang otak manusia
dewasa adalah: 140 mm/5.5 inci, dengan panjang 167 mm/6.5
inci, dan tinggi atau lebar 93 mm/3.6 inci. Berat rata-rata otak
manusia pada saat lahir pertama kali adalah sekitar 350-400 gram,
dan berat rata-rata otak manusia pada saat dewasa adalah sekitar
1300-1400 gram. Kalau dibentangkan/direnggangkan, cerebral
cortex pada otak manusia berukuran sekitar 0.23 meter persegi.
Otak manusia memiliki komposisi sebagai berikut: 77- 78% air,
10-12% lipids, 8% protein, 1% karbohidrat, 2% bahan organik
larut air, dan 1% garam non organik. Cerebellum pada otak
manusia mengandung setengah dari keseluruhan sel–sel neuron,
meskipun cerebellum ini hanya mencakup 10% dari keseluruhan
otak. Cerebral Cortex adalah bagian otak yang paling besar, yakni
sekitar 85% dari keseluruhan otak. Persentase dari total volume
cerebral cortex adalah: frontal lobe 41%, temporal lobe 22%,
parietal lobe 19%, dan occipital lobe 18%.
Ada hampir sekitar 100 milyar sel neuron pada otak
manusia, hampir sama dengan jumlah bintang yang ada di galaksi.
Otak kiri manusia memiliki 186 juta sel neuron lebih banyak
dibandingkan otak kanan. 750-1000 mililiter, atau sekitar 3 kaleng
soda dengan kondisi terisi penuh darah kita mengalir ke otak
setiap menitnya. Fakta menarik lainnya Hasil dari uji kognitif
(teori) menunjukkan bahwa 30% dari orang yang berumur 80

4
tahun menunjukkan hasil yang sama baiknya dengan orang muda
dewasa. Berat/massa otak manusia hanya sekitar 2% dari total
jumlah berat badannya, namun otak menggunakan sekitar 20%
dari total jumlah energi yang diperlukan tubuh manusia. Energi
yang digunakan oleh otak manusia cukup untuk mampu
menghidupkan lampu dengan daya 25 watt. Sebanyak 89.06%
manusia tercatat menggunakan tangan kanan untuk menulis,
10.6% lainnya menggunakan tangan kiri untuk menulis, dan sisa
0.34% lainnya dapat menulis menggunakan kedua tangannya.
Perkembangan Fungsi Otak
Perkembangan otak setelah bayi lahir akan mengutamakan
proses koneksi sinaps untuk perkembangan fungsinya. Yang
dimaksud dengan proses sinapsis adalah pertemuan ujung sel pada
kaki-kaki sel saraf di titik yang dikenal sebagai akson dan dendrit.
Pertemuan sel bukan merupakan pertemuan yang melekat
melainkan ujung sel yang mendekat dan terjadi perpindahan
elektron antara kedua ujung sel tersebut. Celah antara dua ujung
sel saraf yang bertemu dihubungkan dengan cairan yang disebut
neurotransmitter. Neurotransmitter adalah senyawa kimiawi dalam
tubuh yang bertugas untuk menyampaikan pesan antara satu sel
saraf (neuron) ke sel saraf target. Sel-sel target ini dapat berada di
otot, berbagai kelenjar, dan bagian lain dalam tubuh.
Neurotransmiter memainkan peran yang sangat penting untuk otak
dalam mengatur kinerja berbagai sistem tubuh.
Banyak bagian di dalam otak yang harus distimulasi melalui
rangsangan. Komponen terbesar dari otak disebut cognitive brain
atau otak pembelajar, menjadi area terbesar untuk kecerdasan
bahasa dan gerak. Sepertiga sisanya berhubungan dengan
kecerdasan visual, hearing, dan sebagainya. Melalui neurosain
yaitu ilmu yang mempelajari tentang otak dan seluruh fungsi-
fungsi saraf, otak dapat dioptimalkan dengan cara pemberian
rangsangan secara seimbang. Ada banyak rangsangan yang bisa
diberikan pada bayi untuk memaksimalkan fungsi otaknya, salah
satunya adalah dengan pemberian stimulasi pijatan.
Perkembangan fungsi otak seperti gambar yang ditunjukkan
sebelumnya dengan panah pada grafik dapat dilihat jenis-jenis
fungsi yang berkembang dibagi terutama pada tiga bagian besar
yaitu perkembangan sistem sensor, gerak, dan kognitif.
Perkembangan Fungsi Otak Anak Usia Dini
Uraian tentang piramida atau segitiga belajar yang
digunakan sebagai sebuah penatalaksanaan keterapian, yang
disusun oleh William Schellenberger menjelaskan 4 bagian besar
kelompok perkembangan otak dengan mengutamakan pada
pentingnya sistem sensor sebagai penerima informasi atau
rangsang yang membutuhkan proses pematangan atau optimalisasi
agar berfungsi untuk mengenali jenis stimulus yang diterima.
Proses tersebut membutuhkan keterlibatan beberapa local area,
sebagai contoh saat system auditory sebagai alat sensor menerima
gelombang suara, maka gelombang suara tersebut akan ditransfer
untuk diterima sebagai proses yang akan menghubungkannya

5
dengan penamaan yang melabelnya sebagaimana pengalaman
yang ada atau untuk pertama kalinya sebagai memori terhadap
bunyi tertentu dan direkam bersama informasi dari sensor lain,
seperti sensor visual dan akan mengenalinya secara simultan akan
bentuk yang tampak (visualisasi) dengan bunyi yang diterima.
Sistem sensorik adalah bagian dari sistem saraf yang
menerima rangsangan dari lingkungan internal maupun eksternal.
Informasi yang diolah oleh sistem sensori salah satunya berupa
stimulus. Jika pengalaman sensory ini berkembang dengan baik,
akan berpengaruh pada proses pencapaian cognition intellect-nya,
sehingga akan mengajarkan anak memiliki kemampuan
menjalankan kegiatan sehari-hari (daily living activity) dan
perilaku (behavior) yang bermakna.
Selanjutnya adalah jalur neural yang akan mendistribusikan atau
menyalurkan informasi ke otak, untuk kemudian informasi itu
akan diolah lebih lanjut. Terkait dengan kemunculan
penyimpangan perilaku yang terjadi pada seorang anak, misalnya
anak memiliki emosi yang sulit dikendalikan atau pemarah, maka
anak tersebut sesungguhnya tidak mampu mengenali bagaimana
emosi yang telah ia keluarkan dan respon lingkungan yang ia
terima akibat emosinya. Kondisi ini dapat diperbaiki dengan
pemberian stimulasi seperti taktil dengan cara memberikan
sentuhan dan tekanan pijatan, pada sistem sensorik olfaktori yang
area sensornya berdekatan dengan area otak tengah yang bertugas
mengontrol hormon dan emosi.
2. Analisa Perkembangan Otak Anak Melalui DDTK 10
Kaitan Aspek Perkembangan Anak Usia Dini Dengan
Perkembangan Otak Anak
Lima aspek perkembangan anak usia dini antara lain fisik
motorik, sosial emosional, bahasa, kognitif, serta agama dan
moral yang akan mencapai optimalisasi perkembangannya sejalan
dengan perkembangan fungsi otak anak. Perkembangan fungsi
otak yang distimulasi dengan tepat akan mengoptimalkan 5 aspek
perkembangan anak usia dini tersebut. Kemampuan atau
keterampilan bukan hasil stimulus instan atau spontan, melainkan
dari pengulangan yang berkembang dengan tahapan yang
berurutan sesuai kesiapan koneksi di otak. Urutan kematangan
koneksi sel saraf khas dan selalu akan terjadi dengan hirarki
menuju kemampuan kendali di tahap awal. Kemampuan kognitif
secara paralel berkembang dan memiliki ratio koneksi yang
membesar setelah kecukupan kematangan urutan sebelumnya
dilalui.
Ciri pencapaian kematangan ini dijabarkan dalam
kompetensi dasar sesuai aspek perkembangan program
pembelajaran. Kebutuhan perkembangan anak untuk kemampuan
belajar adalah terbentuknya fokus / konsentrasi atau disebut juga
atensi. Atensi berkembang sesuai penambahan kemampuan
kendali yang fleksibel dengan emosi, rangkaian ini menuntun
kemampuan kerja otak pada keterampilan pikir selanjutnya. Setiap
perbedaan atau kendala dalam urutan kematangan akan mengubah

6
kesiapan perkembangan kognitif menuju kemampuan pikir pada
tahapan berikutnya. Stimulus berbasis peta kematangan fungsi
otak anak diharapkan akan membangun kesiapan profil
perkembangan anak untuk jenjang pembelajaran berikutnya.
Deteksi Dini Tumbuh Kembang Dalam Analisa Perkembangan
Otak Anak
Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) merupakan
instrumen yang dapat digunakan untuk mendapatkan profil
perkembangan anak. DDTK analisa POA merupakan cara untuk
memahami kematangan kerja otak dengan sistem telusur balik.
Kuesioner DDTK analisa POA memiliki range penilaian 0-9 yang
akan diisi oleh orang tua dan guru. Hasil DDTK analisa POA akan
mengkategorikan anak reguler/ terlambat/ terhambat/ rujukan.
Untuk mengetahui perkembangan anak, maka dibutuhkan
sebuah instrumen yang sudah tidak asing ditelinga kita dan biasa
digunakan di dunia pendidikan, alat ukur tersebut adalah Deteksi
Dini Tumbuh Kembang (DDTK). Perkembangan anak merupakan
suatu proses berurutan dari sejak konsepsi sampai anak dilahirkan
dan kemampuan-kemampuan yang dimilikinya saat ini. Hal ini
berkaitan dengan kematangan di dalam proses perkembangan
otak. Proses belajar dan stimulus yang diberikan pada masa
pengasuhan anak merupakan proses untuk mematangkan otak dan
tumbuh kembang fisik secara optimal. Artinya pengukuran
perkembangan anak melalui deteksi dini tumbuh kembang
merupakan proses fisik berkaitan dengan penilaian kesehatan anak
yang harus dilengkapi dengan penilaian perkembangan otak yang
merupakan hasil proses belajar dari stimulus lingkungan
(lingkungan yang diperkaya).
Profil Perkembangan Otak Untuk Kesiapan Belajar
Hasil kuesioner DDTK analisa POA akan
mengelompokkan anak dengan kategori reguler, terlambat,
terhambat, dan rujukan. Setiap kelompok memiliki persentase dan
informasi yang berbeda untuk disampaikan kepada orang tua.
Profil riwayat perkembangan anak diolah dari data informasi
orangtua pada kuesioner tumbuh kembang yang dipadu dengan
pengamatan aktivitas anak pada usianya. Pada penilaian skor
dengan label Sesuai menjelaskan bahwa anak siap melanjutkan
perjalanan perkembangannya menuju kesiapan perjalanan
perkembangan tahapan belajar. Label Terlambat menjelaskan
anak yang berpotensi kurang mendapat kesempatan dalam
stimulus di usia perkembangan sebelumnya. Anak perlu terlibat
dengan kegiatan seperti mencuci, memeras, mengepel, menyapu,
mengangkat, mendorong untuk meningkatkan kematangan kendali
tubuh dari otak. Label Terhambat sebaiknya perlu ditelaah lebih
detail dengan pengamatan lebih spesifik dapat disiapkan program
khusus mengejar kematangan koneksi otak dengan dukungan
nutrisi dan cairan yang memenuhi kebutuhan keseharian sesuai
varian aktivitas anak. Pada label Rujukan dianjurkan untuk
konfirmasi tenaga medis agar diperoleh terapi yang sesuai dengan
kebutuhan perkembangan, atau sebagai upaya kompensasi dari

7
kendala yang dimiliki.
3. Implementasi Profil Otak Anak 10
Implementasi Profil Riwayat Perkembangan Anak (berdasarkan
Deteksi Dini Tumbuh Kembang) pada Kurikulum
Implementasi atau penerapan profil kematangan fungsi otak
anak akan mengacu pada Peraturan Pemerintah no 57 tahun 2021
pasal 5 tentang standar pendidikan yang memberi arahan 5 aspek
perkembangan anak usia dini, yaitu: sosial emosi, fisik motorik,
bahasa, kognitif, agama dan moral. Dalam kerangka STPPA,
Identifikasi awal menggunakan DDTK akan mengkategorikan
anak reguler atau terlambat atau terhambat atau rujukan. Pada
kegiatan di kelas anak akan dikategorikan BSB, BSH, MB, dan
BB. Anak yang berada dalam kategori MB dan BB akan
mendapatkan assessment lanjutan dan intervensi menggunakan
program perkembangan otak anak (PPOA).
Pendekatan aktivitas berbasis potensi kemampuan,
merupakan upaya perencanaan belajar dengan pendekatan
adaptifnya. Anak dengan potensi kecenderungan kekhususan
memiliki beberapa kelemahan yang dapat menghambat
pencapaian kemandiriannya. Anak dengan potensi kecenderungan
kekhususan perlu berjuang untuk dapat menjadi bagian dalam
masyarakatnya. Memiliki tantangan untuk dapat melakukan
penyesuaian diri yang tidak sama satu dan lainnya disebabkan
kecenderungan kekhususan yang ada pada individu masing-
masing. Adapun di lingkungan sekolah, pembelajaran lebih
ditekankan pada pengembangan kognitif tanpa memahami potensi
dan kebutuhan individu. Dibutuhkan kerjasama antara orangtua,
lingkungan, dan sekolah.
Proses persiapan penyusunan rangkaian pembelajaran yang diberi
imbuhan dengan urutan pematangan fungsi otak menjadi
kebutuhan dalam menghadapi masa perkembangan teknologi yang
belum selaras dengan perubahan pola asuh anak usia dini. Dengan
pengetahuan kepentingan pematangan fungsi otak untuk tahapan
kesiapan belajar, maka perlu dipastikan setiap anak mendapat
kesempatan urutan stimulasinya.
Kesehatan Anak Belajar
Seperti tubuh, otak juga merupakan organ penting yang
membutuhkan energi. Kebutuhan energinya lebih dari 40% dari
total energi tubuhnya, meski rata-rata berat otak anak usia 1-6
tahun kurang dari 10% berat tubuhnya. Di 5 tahun pertama
kehidupan anak, otaknya akan berkembang sebesar 85%. Otak
anak membutuhkan energi 200% lebih banyak dibandingkan
kebutuhan orang dewasa.
Perkembangan sirkuit otak sangat bergantung pada kualitas
nutrisi dan stimulasi yang didapat oleh balita, sejak dalam
kandungan, sampai tiga tahun setelah dilahirkan. Pemberian
nutrisi yang lengkap dan seimbang sejak di dalam kandungan
sampai usia 3 tahun akan mengoptimalkan jumlah sel dalam otak
bayi serta meningkatkan kualitas sinaps yang terbentuk.
Makanan laut merupakan jenis makanan yang baik bagi

8
otak. Ikan dan minyak ikan merupakan asam lemak omega-3 dan
DHA. Asam lemak omega-3 berperan dalam mengurangi
inflamasi selular dan vaskular dalam otak, mendorong terjadinya
vasodilatasi dan memastikan integritas membran sel otak untuk
tetap lembut. DHA merupakan hampir setengah dari lemak total
dalam membran sel otak. DHA juga merupakan materi pembentuk
sinaps dalam otak yang meningkatkan serotonin (rasa nyaman)
dan asetilkolin (penambah memori). Tidak seperti orang dewasa,
bayi tidak dapat mengubah asam lemak lengan pendek alpha
linolenic menjadi DHA dan mereka harus mendapatkan asupan
nutrisi de novo dalam diet.
Implementasi Profil Perkembangan Otak Anak Pada Komunikasi
Parenting
Anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan di
rumah dan di sekolah, termasuk tumbuh kembang fungsi otak
yang perlu menjadi perhatian bersama antara gurudi sekolah dan
orang tua (keluarga) di rumah. Profil perkembangan otak anak
perlu dibaca dan dipahami dengan kesamaan persepsi antara guru
dan orang tua. Selama ini orang tua lebih banyak menggunakan
kemampuan baca, tulis dan hitung sebagai ukuran kemampuan
anak untuk persiapan belajar ke usia sekolah dasar.
Hal ini wajar memperhatikan kebutuhan dasar
kemampuan belajar mewajibkan proses belajar dengan
menggunakan buku dan pengolahan dengan menulis. Kemampuan
baca, tulis, hitung akan tercapai jika anak mendapat kesempatan
pematangan yang berkesinambungan dalam urutan integrasi
sistem sarafnya. Proses belajar ini semuanya terhubung dalam
beberapa cara untuk kontrol gerakan.
Misalnya kemampuan membaca anak, pada awalnya
tergantung pada kemampuan anak menggerakan mata. Mata harus
bergerak stabil. Sementara kemampuan menulis melibatkan
koordinasi antara tangan dan mata. Dan kemampuan menyalin
membutuhkan penyesuaian antara posisi kepala dan jarak fokus.
Masing-masing kegiatan ini bisa menyentuh keterampilan motorik
dan kemampuan postural (postur tubuh) yang berbeda. Untuk
membaca dalam segitiga belajar tampil pada tingkat perceptual
motor yang berarti kemampuan koordinasi mata dalam ruang
rentang simbol dan bergerak sesuai rangkaian huruf menjadi kata
dan kemudian kalimat.
Kemampuan mata bergerak tanpa kesulitan urutan baris
yang koordinatif dengan memori pada identifikasi simbol dan
objek akan menghasilkan kemampuan baca non verbal. Dipadu
dengan artikulasi pada kemampuan kendali otot wajah - leher,
pada tingkat kedua sensorimotor di segitiga belajar akan
menghasilkan kemampuan baca verbal. Menulis adalah
kemampuan integrasi antara motorik kasar dan halus yang tidak
diganggu oleh kehadiran refleks yang masih aktif pada bagian
tengkuk, bahu, lengan dan telapak tangan. Menghitung merupakan
kerja otak yang memerlukan dasar keteraturan untuk
mengembangkan keterampilan memilih - memilah - menyusun.

9
Awal hitung bermula dari keteraturan hidup bayi hingga usia 2-3
tahun.
C Penunjang
1. Tes Awal dan Tes Akhir 2
Sertifikat kelulusan akan diberikan kepada peserta yang telah
mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran dan
memperoleh nilai tes akhir sekurang-kurangnya 70. Sertifikat
ditandatangani oleh Direktur GTK PAUD dan dapat diunduh oleh
peserta di laman gurubelajardanberbagi.kemdikbud.go.id.
Jumlah 32

F. NARASUMBER
Narasumber pelatihan ini adalah:
1. Direktur Guru Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat;
2. Nadiem Anwar Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
3. Iwan Syahril., Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi;
4. Dr. Santi Ambarrukmi, M.Ed., Direktur Guru Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat;

G. PESERTA PELATIHAN
Peserta pelatihan ini adalah semua guru di Indonesia yang sudah mendaftar
melalui akun SIM-PKB.

H. STRATEGI KEGIATAN
Moda diklat teknis Perkembangan Otak Anak adalah moda dalam jaringan
(daring) berbasis Massive Open Online Course (MOOC). Pembelajaran dilakukan
mandiri dibimbing oleh sistem, dengan perangkat materi berupa video, teks naratif,
infografis, dan media dengar (audio). Kemudian peserta diminta untuk berdiskusi
terkait pengalaman selama proses belajar didalam LMS dan pengalaman dalam
pengambilan data riwayat perkembangan anak dalam DDTK. Pada tahap akhir peserta
diminta mengerjakan post test maksimal 2x diambil nilai tertinggi. Jika peserta
dinyatakan belum lulus bisa mengikuti kembali dengan mendaftar ulang pada
angkatan tersebut atau pada angkatan berikutnya.

I. HASIL / MANFAAT YANG DIPEROLEH


Hasil yang diperoleh dari bimbingan teknis ini adalah terlatihnya guru dalam
menyiapkan dan melaksanakan pembelajaran sesuai konsep perkembangan otak anak.

10
J. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut dari bimbingan teknis ini adalah guru dapat melaksanakan dan
menerapkan pembelajaran sesuai konsep perkembangan otak anak.

K. DAMPAK SETELAH MENGIKUTI KEGIATAN


Dampak yang diharapkan melalui pelaksanaan bimbingan teknis (Bimtek) ini
antara lain:
1. Guru dapat memahami perkembangan otak anak dalam mempersiapkan materi
pembelajaran yang sesuai dengan potensi fungsi otak anak.
2. Guru dapat mengelola pembelajaran berbasis potensi fungsi otak.
3. Guru dapat melakukan monitoring dan evaluasi program belajar mengajar PAUD
yang sesuai potensi fungsi otak.
4. Guru dapat melakukan pembiasaan proses pembelajaran yang berbasis fungsi otak.
5. Guru dapat membangun kolaborasi dengan keluarga untuk optimalisasi capaian
pembelajaran sesuai fungsi otak.
6. Guru dapat menerapkan pemahaman tentang fungsi otak untuk mencapai profil
pelajar Pancasila.

BAB III
PENUTUP

11
A. SIMPULAN
Otak merupakan satu-satunya organ yang mempunyai kemampuan belajar.
Tubuh (body), pikiran (mind), emosi dan otak merupakan suatu kesatuan. Jembatan
emas yang merupakan tempat penyeberangan kecerdasan dan kecerdikan seseorang.
Tujuan akhir dari proses pembelajaran mengacu pada perkembangan otak adalah
kemampuan akademik learning atau executive function yang memungkinkan orang
untuk belajar, pencapaian akademis, kemampuan perencanaan dan memecahkan
masalah, kemampuan beradaptasi, dan kompetensi perilaku. untuk mencapai
akademik learning yang optimal diperlukan proses kematangan otak. 

B. SARAN
Saran yang dapat penulis berikan diberikan adalah sebagai berikut:
1. Alangkah bimbingan teknis atau pelatihan dengan model daring asinkron dapat
ditingkatkan lagi untuk meningkatkan kualitas dan keterampilan guru.
2. Untuk pembuatan modul semoga dikemas lebih baik pada setiap topik materi.
3. Untuk soal pre-test dan post-test bisa dilengkapi dengan ilustrasi gambar atau
infografik supaya lebih menarik.
4. Untuk akun peserta yang lulus bisa diberikan lencana khusus pada web SIM-PKB
sehingga terlihat lebih menarik

12
LAMPIRAN

13
PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH DASAR NEGERI 01 JATIREJO

SURAT TUGAS

Nomor : 421.2 / 90 / 2021

Yang bertandatangan di bawah ini Kepala Sekolah Dasar Negeri 01 Jatirejo memberi tugas
kepada :
Nama : DYARNI WINARSIH, S.Pd.SD
NIP. : 19671219 200212 2005
Pangkat/Gol. Ruang : Penata / III c
Jabatan : Guru Muda

Untuk Mengikuti Diklat Teknis Perkembangan Otak Anak Dengan Moda Daring
yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, besok pada :

Tanggal : 9 – 18 Juni 2022


Tempat : On-line melalui info gtk.
( https://gtk.belajar.kemdikbud.go.id/ )
Demikian surat tugas ini untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan setelah
selesai segera melaporkan hasilnya kepada kami.

Jatirejo, 6 Juni 2022


Kepala Sekolah Dasar Negeri 01 Jatirejo

KISTANTO, S.Pd.
NIP. 19641001 198608 1001
Alamat : Jalan Raya Desa Jatirejo Kec. Ampelgading Kab. Pemalang Kode Pos 52364

14
MATRIK RINGKASAN PELAKSANAAN PELATIHAN
Jumlah
Nama Tempat Nama
Jam Nama-Nama Fasilitator Mata Diklat/ Kompetensi Dampak*)
Diklat Kegiatan Penyelenggara
Diklat
Diklat Teknis Daring 32 jam 1. Direktur Guru A. Materi Umum Direktorat Guru 1. Siswa mendapatkan
Perkembangan Pendidikan Anak Usia Kebijakan dan Program Pendidikan Anak layanan pendidikan
Otak Anak Dini dan Pendidikan Pembinaan Guru PAUD dan Usia Dini Dan sesuai perkembangan
Masyarakat; Dikmas Pendidikan otak anak.
2. Nadiem Anwar B Materi Pokok Masyarakat, 2. Siswa mendapatkan
Makarim, Menteri 1.Pengetahuan Perkembangan Direktorat Jenderal pilihan fasilitas
Pendidikan, Otak Anak Guru dan Tenaga pendidikan yang sesuai
Kebudayaan, Riset  Konsep Otak Kependidikan, dengan perkembangan
dan Teknologi  Perkembangan Fungsi Kementerian otak anak.
3. Iwan Syahril., Otak Pendidikan, 3. Guru dapat memahami
Direktur Jenderal  Perkembangan Fungsi Kebudayaan, Riset perkembangan otak
Guru dan Tenaga Otak Anak Usia Dini dan Teknologi anak dalam
Kependidikan, 2. Analisa Perkembangan Otak mempersiapkan materi
Kementerian Anak Melalui DDTK pembelajaran yang
Pendidikan,  Kaitan Aspek sesuai dengan potensi
Kebudayaan, Riset Perkembangan Anak Usia fungsi otak anak.
dan Teknologi; Dini Dengan 4. Guru dapat mengelola
4. Dr. Santi Perkembangan Otak Anak pembelajaran berbasis
Ambarrukmi, M.Ed.,  Deteksi Dini Tumbuh potensi fungsi otak.
Direktur Guru Kembang Dalam Analisa 5. Guru dapat melakukan
Pendidikan Anak Usia Perkembangan Otak Anak monitoring dan evaluasi
Dini dan Pendidikan  Profil Perkembangan Otak program belajar
Masyarakat; Untuk Kesiapan Belajar mengajar PAUD yang
Jumlah
Nama Tempat Nama
Jam Nama-Nama Fasilitator Mata Diklat/ Kompetensi Dampak*)
Diklat Kegiatan Penyelenggara
Diklat
3. Implementasi Profil Otak sesuai potensi fungsi
Anak otak.
 Implementasi Profil 6. Guru dapat melakukan
Riwayat Perkembangan pembiasaan proses
Anak (berdasarkan pembelajaran yang
Deteksi Dini Tumbuh berbasis fungsi otak.
Kembang) pada 7. Guru dapat membangun
Kurikulum kolaborasi dengan
 Kesehatan Anak Belajar keluarga untuk
 Implementasi Profil optimalisasi capaian
Perkembangan Otak Anak pembelajaran sesuai
Pada Komunikasi fungsi otak.
Parenting 8. Guru dapat menerapkan
C. Penunjang pemahaman tentang
1.Tes Awal dan Tes Akhir fungsi otak untuk
mencapai profil pelajar
Pancasila.

Jatirejo,30 Juni 2022


Peserta

DYARNI WINARSIH, S.Pd.SD


NIP 19690523 201406 2002

Anda mungkin juga menyukai