Anda di halaman 1dari 3

Tirotoksikosis

SPO No. Kode : 6/ 13/ 013


Ditetapkan Oleh
Terbitan :01 Kepala
Dinas No. Revisi :0 Puskesmas
Kesehatan Patikraja Puskesmas
Tgl. Mulai Berlaku :1 Februari Patikraja
Kabupaten
2013.
Banyumas
Halaman : 1- 2
No. Kode : B/ VI/ BPU/
SPO/ 6/ 13/013.

Priyono,SKM.MM
NIP: 19590215
198012 1 007

1. Ruang Lingkup Protap ini mencakup diagnosis dan tata laksana tirotoksikosis

2. Tujuan Memberikan tata laksana yang tepat pada pasien tirotoksikosis

3. Kebijakan Berlaku untuk semua pasien.

4. Referensi 1. Djokomoeljanto, R. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi ke
4. Jakarta: FK UI. Hal 1961-5.2006.
2. Panduan Pelayanan Medik Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta:
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM. Hal 37-41.2004.

5. Prosedur Hasil Anamnesis (Subjective)


Keluhan
Pasien dengan tirotoksikosis memiliki gejala antara lain:
1. Berdebar-debar
2. Tremor
3. Iritabilitas
4. Intoleran terhadap panas
5. Keringat berlebihan
6. Penurunan berat badan
7. Peningkatan rasa lapar (nafsu makan bertambah)
8. Diare
9. Gangguan reproduksi (oligomenore/amenore dan libido turun)
10. Mudah lelah
11. Pembesaran kelenjar tiroid
12. Sukar tidur
13. Rambut rontok

Faktor Risiko
Memiliki penyakit Graves (autoimun hipertiroidisme) atau struma
multinodular toksik

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)


Pemeriksaan Fisik
1. Benjolan di leher depan
2. Takikardia
3. Demam
4. Exopthalmus
5. Tremor

Spesifik untuk penyakit Grave :


1. Oftalmopati (spasme kelopak mata atas dengan retraksi dan
gerakan kelopak mata yang lamban, eksoftalmus dengan proptosis,
pembengkakan supraorbital dan infraorbital)
2. Edema pretibial
3. Kemosis,
4. Ulkus kornea
5. Dermopati
6. Akropaki
7. Bruit

Pemeriksaan Penunjang
1. Darah rutin, SGOT, SGPT, gula darah sewaktu
2. EKG

Penegakan Diagnostik (Assessment)


Diagnosis Klinis
Untukhipertiroidismediagnosis yang tepat adalah dengan pemeriksaan
konsentrasi tiroksin bebas di dalam plasma (serum free T4 & T3
meningkat dan TSH sedikit hingga tidak ada).
Diagnosis tirotoksikosis sering dapat ditegakkan secara klinis melaui
anamnesis dan pemeriksaan fisik tanpa pemeriksaan laboratorium,
namun untuk menilai kemajuan terapi tanpa pemeriksaan penunjang
sulit dideteksi.
Diagnosis Banding
1. Hipertiroidisme primer: penyakir Graves, struma multinudosa toksik,
adenoma toksik, metastase karsinoma tiroid fungsional, struma
ovari,mutasi reseptor TSH, kelebihan iodium (fenomena Jod Basedow).
2. Tirotoksikosis tanpa hipotiroidisme: tiroiditis sub akut, tiroiditis silent,
destruksi tiroid, (karena aminoidarone, radiasi, infark adenoma) asupan
hormon tiroid berlebihan (tirotoksikosis faktisia)
3. Hipertiroidisme sekunder: adenoma hipofisis yang mensekresi TSH,
sindrom resistensi hormon tiroid, tumor yang mensekresi HCG,
tirotoksikosis gestasional.
4. Anxietas

Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


Penatalaksanaan
1. Pemberian obat simptomatis
2. Propanolol dosis 40-80 mg dalam 2-4 dosis.
3. PTU 300-600 mg dalam 3 dosis bila klinis Graves jelas

1. Distribusi

2. Dokumen 1. Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas


Terkait 2. Kepala Puskesmas

8. Rekaman Historis

No Halama Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl.


n

Anda mungkin juga menyukai