Anda di halaman 1dari 12

ACCOALTIC: PENJERNIH AIR SUNGAI KUANTAN

MENGGUNAKAN KOMPOSIT MAGNETIK 𝑭𝒆𝟑𝑶𝟒 KARBON


AKTIF

Disusun Oleh:
Nama Peneliti : 1. Elda Juliana Jelita
2. Marysa Rizkya Ramadhani
Jenjang : Madrasah Aliyah

MAN 1 KUANTAN SINGINGI


KUANTAN SINGINGI
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sekolah merupakan hal yang sangat penting bagi manusia. Sekolah disebut penting
karena sekolah merupakan tempat dimana manusia dapat mempelajari ilmu yang tidak
bisa didapatkan secara instan. Namun, kenapa masih ada orang yang kurang berwawasan
di sekitar kita? Hal ini dapat saja terjadi karena sistem pendidikan dan lingkungan
sekolah di Indonesia yang kurang baik, terutama pada tingkat SMP.
Pada tingkat Sekolah Menengah Pertama atau sering disebut dengan nama SMP
kerap kali terjadi kasus bullying. Nyatanya pada jenjang pendidikan SMP ini, kasus
kekerasan fisik dan bullying telah mencapai 22% (Listyarti, 2019). Hal ini tentu saja
sangat miris. Karena, di usia mereka yang masih sangat belia, mereka sudah melakukan
tindakan kekerasan fisik dan bullying.
Kasus kekerasan fisik dan bullying pada tingkat SMP yang terjadi ini menyebabkan
efek yang sangat buruk pada perkembangan anak di Indonesia. Hal ini dikarenakan di
usia mereka yang masih muda, tentu saja mereka masih mencari jati diri mereka.
Sehingga, sebagian anak korban bullying ini malah menjadi pribadi yang buruk. Banyak
diantara mereka menjadi orang yang bersifat pemurung, pendiam, bahkan pemarah. Hal
ini juga dapat menyebabkan trauma yang mendalam bagi anak-anak korban bullying.
Beberapa upaya telah dilakukan untuk mengatasi kasus kekerasan fisik dan
bullying pada tingkat SMP ini. Diantaranya adalah dengan cara mengembangkan budaya
relasi atau pertemanan yang positif, membantu teman yang menjadi korban bullying, dan
menerima dan menghargai setiap perbedaan . Namun hal ini masih saja tidak
diperdulikan oleh mereka yang melakukan bullying. Sehingga kita harus memberikan
sesuatu yang lebih menarik lagi. Salah satunya dengan cara memberikan informasi
terhadap bahaya bullying dengan menggunakan media komik mengenai bahaya bullying.
Media pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar siswa sehingga dapat
membantu siswa dalam proses belajar mengajar, sehingga siswa dapat dengan mudah
memahami dan mengolah informasi yang diberikan oleh guru. Hal tersebut membuktikan
bahwa media pembelajaran dapat memberi dampak yang sangat besar dalam proses
belajar mengajar.
Salah satu cara yang efektif adalah dengan menggunakan media komik sebagai
media pembelajaraan. Karena, media komik sangatlah menarik untuk dijadikan sebagai
media pembelajaran. Di usia mereka yang masih belia, buku pembelajaran yang hanya
berupa tulisan tentu saja dapat membuat mereka bosan dan jenuh, namun dengan media
pembelajaran komik, tentu saja mereka tidak mudah bosan dan jenuh pada saat membaca
komik tentang bahaya bullying tersebut. Karena, pada komik terdapat gambar-gambar
yang tentunya disukai oleh anak-anak seumuran mereka.
Hal inilah yang membuat penulis tertarik membuat penelitian dengan judul
“Pengembangan Media Komik tema Bullying pada tingkat SMP”.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana analisis kebutuhan media komik terhadap bullying pada tingkat
SMP?
2. Bagaimana desain dan alur cerita media komik terhadap bullying pada tingkat
SMP?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menganalisa kebutuhan komik terhadap bullying pada tingkat SMP?
2. Merancang desain dan alur cerita media komik terhadap bullying pada tingkat
SMP?
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi lingkungan sekolah, dapat mengetahui betapa besarnya dampak media


pembelajaran terhadap siswa.
2. Bagi penulis, dapat menambah wawasan terhadap pentingnya literasi terhadap
bahaya bullying.
BAB II
KAJIAN TEORI DAN TINJAUAN

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Fluida Dinamis

Secara fisika, ACCOALTIC menerapkan konsep fluida dinamis yang dapat


diartikan sebagai fluida (cair dan gas) dengan aliran yang bergerak secara ideal
dengan kecepatan konstan. Adapun persamaan dari fluida dinamis bentuk bejana
dengan pancuran adalah:

𝑣 = √2𝑔ℎ1
dimana 𝑣: kecepatan, dan
ℎ1: tinggi bejana di atas lubang pancuran (Doddy, 2021)
Instalasi komponen unit distribusi air pada fluida dapat dilakukan dengan 2
cara, yaitu pemanfaatan gravitasi dan pompa. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan pompa untuk aliran dari dari satu tangki ke tangki yang lain melalui
pipa PVC.
2.1.2 Magnet

Magnet merupakan suatu objek yang didalamnya terdapat medan magnet


dan memiliki kemampuan untuk menarik benda-benda yang memiliki unsur
logam di sekitarnya. Pembuatan magnet dapat dilakukan dengan menggosok,
konduksi ataupun dengan menggunakan arus listrik (Panut, 2004). Kuat lemahnya
reaksi yang terjadi pada partikel di sekitar magnet dapat dihitung menggunakan
persamaan medan magnet, yaitu:

𝐵 = 𝜇𝑠𝐻
dimana 𝐵: induksi magnetik,
𝜇𝑠: intensitas magnet, dan
𝐻: permeabilitas (Halliday & Resnick, 1997).
Filtrasi partikel logam berat dengan magnet permanen terhadap Merkuri
sangat sulit dilakukan. Ini disebabkan karena Hg yang juga disebut cairan silver
adalah satu-satunya logam yang berwujud cair pada suhu ruangan. Hg bersifat
diamagnetik, yaitu bahan yang tidak dapat ditarik oleh magnet. Hingga saat ini,
hanya karbon aktif dengan penambahan magnetit, yaitu Fe3O4 yang dapat
mengikat logam jenis ini. Karbon aktif diartikan sebagai zat karbon yang
berwarna hitam dan mempunyai porositas yang tinggi, mempunyai daya adsorpsi
yang besar terhadap zat-zat berbahaya (Said, 2010). Penambahan senyawa
magnetit (Fe3O4) ke dalam karbon aktif mampu membuat material memiliki sifat
magnet dan mengatasi permasalahan pengumpulan karbon aktif yang tersebar.

2.2 Tinjauan Pustaka

2.2.1 Air Sungai Kuantan

Setiap aktivitas kehidupan makhluk hidup tidak lepas dari penggunaan air.
Menurut KBBI, air diartikan sebagai cairan jernih yang secara kimiawi
mengandung unsur Hidrogen (H) dan Oksigen (O). Berdasarkan PMK No.32
tentang Standar Baku Mutu Kesehatan dan Persyaratan Kesehatan Air
menyebutkan bahwa pameter fisik air untuk keperluan higiene sanitasi untuk
indoor dan outdoor adalah tidak berbau, tidak berasa, kekeruhan bernilai 25 NTU,
suhu udara ±3, warna 50 TCU, dan zat terlarut (total dissolved solid) 1000 mg/l.
Secara biologi, standar baku mutu (kadar maksimum) untuk total coliform adalah
50 CFU/100 ml dan tidak mengandung E.Coli (dalam unit CFU/100 ml).
Sedangkan secara kimia, standar baku mutu dilihat dari parameter dalam unit
mg/l, yaitu pH 6,5 – 8,5, besi 1, Fluorida 1,5, kesadahan 𝐶𝑎𝐶𝑂3 500, Mangan 0,5,
Nitrat 10, Nitrit
1, Sianida 0,1, Deterjen 0,05, Pestisida total 0,1, Merkuri 0,001, Arsen 0,05,
Kadmium 0,005, Kromium (valensi 6) 0,05, Selenium 0,01, Seng 15, Sulfat 400,
Timbal 0,05, Benzene 0,01, dan zat organik (𝐾𝑀𝑁04) 10.
Namun, air sungai kuantan di Kabupaten Kuantan Singingi sangat jauh dari
standar baku tersebut. Hal ini disebabkan oleh limbah rumah tangga dan akibat
adanya aktivitas PETI. Sebuah penelitian mengenai analisis kadar logam Merkuri
(Hg) mendapatkan data kandungan air sungai kuantan yang dilihat dari nilai
beberapa parameter, yaitu pH 6,50, Merkuri (Hg) 0,0316 mg/l (Yulis, 2018).
Sementara hasil serupa juga didapatkan dalam penelitian lain yang menyatakan
bahwa konsentrasi Hg air sungai kuantan sebesar 0,0325 mg/l (Hasibuan, Riani, &
Anwar, 2020). Dari data tersebut dapat terbukti bahwa air sungai kuantan tidak
layak pakai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi.
Dibutuhkan upaya intensif agar air dapat kembali memenuhi standar mutu yang
telah ditetapkan.
2.2.2 Bahan Magnetik

Berbagai penelitian magnetik dalam mengatasi limbah logam berat telah


banyak dilakukan. Sebuah penelitian tentang Studi Arang Aktif Tempurung
Kelapa dalam Penjernihan Air sumur Perumahan Baru Daerah Sungai Andai
mendapatkan hasil bahwa arang aktif yang dibuat dari tempurung kelapa dengan
penambahan koagulen (tawas) dapat diaplikasikan dalam mengadsorbsi logam Fe,
Mn dan Al (Rahmawanti & Novrian, 2016). Selanjutnya yang menjadi
perbandingan dalam penelitian ini yaitu penelitian oleh Dewi Sartika, dkk
mengenai Studi Penurunan Kadar Logam Fe dan Co pada Limbah Cair dengan
Sistem Purifikasi Berbasis Adsorben Nanopartikel Magnetik 𝐹𝑒3𝑂4. Kesimpulan
dari hasil penelitian ini adalah adsorben nanopartikel 𝐹𝑒3𝑂4 mampu menurunkan
kadar logam Co dan Fe dalam artificial limbah. Penurunan kadar logam Co dan
Fe terserap secara maksimal terjadi pada ukuran partikel 𝐹𝑒3𝑂4 11,5 nm yaitu Co
99,855% dan Fe 100% (Sartika, Astuti, & Suharyadi, 2014).
Pada artikel internasional juga didapatkan hal yang serupa. Dalam sebuah
penelitian oleh İnci Sevgili, Ömer Faruk Dilmaç dkk menemukan metode efektif,
aman, dan aplikatif dalam pengolahan air. Metode yang digunakan adalah dengan
menggunakan adsorpsi RM campuran semen komposit yang dimodifikasi dengan
bentonit dan karbon aktif untuk membuang residu bauksit dalam pengolahan air.
Penghapusan bahan kimia yang terkontaminasi dengan air dapat di selesaikan
dengan menggunakan lebih dari satu sistem filter dengan mortar campuran
polimer dan nano-filter (Sevligi, Dilmac, & Simsek, 2021).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan melalui studi literatur dan pengamatan pada


lingkungan terkait kualitas air sungai Kuantan di Kabupaten Kuantan Singingi
dengan metode kuantitatif. ACCOALTIC adalah sebuah alat penjernih air sungai
Kuantan menggunakan filter berupa komposit magnetik 𝐹𝑒3𝑂4 karbon
aktif.
Penggunaan ACCOALTIC bertujuan untuk menjernihkan air dan
membersihkannya dari logam berat Hg melalui proses filtrasi, pengikatan, dan
disinfeksi. Desain dari ACCOALTIC dapat dilihat pada Gambar 1 dan 2 pada
lampiran.
Alat dan bahan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah air sungai
kuantan, tangki air kecil, pipa, konektor pipa, kran air, pompa, 𝐹𝑒3𝐶𝑙, serbuk
gergaji, kayu karet, ayakan, kain kasa, batu kali, batu bata, dan batu kerikil.
Komposit magnetik 𝐹𝑒3𝑂4 terbuat dari 𝐹𝑒3𝐶𝑙. Sedangkan karbon aktif terbuat dari
serbuk gergaji dan kayu karet yang sudah di pra-karbonisasi.

3.1 Metode penelitian


Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu: 1) Studi literatur,
2) Perancangan alat, 3) Pengumpulan alat dan bahan, 4) Pembuatan karbon aktif
melalui pra-karbonisasi serbuk gergaji dan kayu karet pada suhu 280 oC,
penghalusan dengan metode ballmilling, pengayakan untuk menghasilkan butiran
≤ 38 𝜇𝑚, dan aktivasi, 5) Pembuatan komposit magnetik dari 𝐹𝑒3𝐶𝑙, 6)
Pencampuran melalui karbonisasi pada lingkungan gas N2 dan suhu 850oC, 7)
Pembuatan batangan magnet, 8) Penambahan komponen pada tabung: kain kasa,
batu kali, pecahan batu bata, batu kerikil (tabung 1), batangan magnet (tabung 2),
dan lampu uv (tabung 3), 10) Pengujian alat, dan 11) Analisis data hasil
pengukuran. Rangkaian dari komponen tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.
Populasi dari penelitian ini adalah air sungai kuantan dengan sampel air
sungai di Desa Seberang Taluk sebagai daerah yang paling tercemar oleh limbah
PETI.
3.2 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Pengambilan sampel akan dilakukan secara purposive sampling pada 5 titik
secara zig-zag di air sungai Desa Seberang Taluk. Satu sampel terdiri dari 5 liter
air dan dikumpulkan sebanyak 5 hasil dari proses filtrasi untuk dilakukan
pengujian SSA, XRD, SEM, dan EDX. Hal ini bertujuan untuk menguji
kandungan Hg pada air setelah proses filtrasi selesai.
Prinsip kerja dari ACCOALTIC dapat dilihat pada Gambar 4. Air
dimasukkan pada tangki pertama untuk melalui proses filtrasi - menyaring sampah
menggunakan kain kasa, sedangkan lumpur akan tersaring melalui batu kali,
pecahan batu bata, dan batu kerikil. Selanjutnya air akan masuk ke tabung kedua
untuk melalui proses pengikatan, yaitu mengikat Hg yang ada dalam air
menggunakan batangan magnet. Kemudian air akan masuk ke tangki ketiga untuk
melalui proses disinfeksi – menghilangkan mikroogranisme patogen (virus dan
bakteri berbahaya) menggunakan lampu Ultraviolet.

3.3 Rencana Analisis Data


Analisa kualitas air olahan akan dilakukan melalui beberapa pengujian, yaitu:
1. Pengujian SSA – melihat konsentrasi (dalam ppm) logam berat sebelum dan
setelah menggunakan ACCOALTIC.
2. Pengujian XRD – menghasilkan data dalam difraktogram sinar-X untuk
batangan magnet berupa komposit magnetik 𝐹𝑒3𝑂4 karbon aktif sesudah
mengikat logam berat.
3. Pengujian SEM – membuktikan keberadaan logam berat pada batangan magnet
yang digunakan pada proses filtrasi dengan perbesaran 5.000X dan 10.000X.
4. Pengujian EDX – melihat jenis unsur yang terdapat dalam batangan magnet
setelah proses filtrasi. Ini juga bertujuan untuk mendukung hasil uji SEM.
DAFTAR PUSTAKA

Akmal, N., Taer, E., & Sugianto. (2014). Pengaruh Magnetik Fe3O4 pada Serbuk
Karbon Terhadap Tingkat Penyebaran Limbah Logam Fe. JOM FMIPA,
185-192.
Anugrah, P. (2021). Sistem Informasi Pengaduan Masyarakat Terhadap Kawasan
Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Area Kabupaten Kuantan
Singingi (Studi Kasus Kepolisian Resort Kuantan Singingi). Jurnal
Perencanaan, Sains, dan Teknologi, 1.
Doddy, M. (2021). Menguasai IPA (Sistem Kebut Semalam) (2nd ed.). Depok:
CV. Pustaka Gema Media.
Halliday, D., & Resnick, R. (1997). Fundamental of Physics (9th ed.). United
States of America: John Wiley & Sons.
Hasibuan, D. K., Riani, E., & Anwar, S. (2020). Kontaminasi Merkuri (Hg) pada
Air Sungai, Air Sumur, Sedimen, dan Ikan di Sungai Kuantan, Riau.
Journal of Natural Resource and Environmental Management, X(4), 679-
687.
Irvan, Amin, B., & Karnila, R. (2018). Kajian Tingkat Pencemaran Logam Berat
Hg, Cr, Cu, dan Zn di Sekitar Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI)
Sungai Batang Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi. Jurnal Ilmu
Pengetahuan, 152-164.
Panut, H. (2004). Dunia IPA Semester Kedua 5B. Yudhistira Ghalia Indonesia.
Permana, A. K. (22 / March / 2019). Hydrological Heritage: Dalam Perspektif
Warisan Geologi. Recollit de http://www.geologi.esdm.go.id
Rahmawanti, N., & Novrian, D. (mei / 2016). Studi Arang Aktif Tempurung
Kelapa dalam Penjernihan Air Sumur Perumahan Baru Daerah Sungai
Andai. Al Ulum Sains dan Teknologi, 1, 84-88.
Said, N. I. (2010). Metode Penghilangan Logam Merkuri di dalam Air Limbah
Industri. Pusat Teknologi Lingkungan, 11-23.
Sartika, D., Astuti, F. P., & Suharyadi, E. (april / 2014). Studi Penurunan Kadar
Logam Fe dan Co pada Limbah Cair dengan Sistem Purifikasi Berbasis
Adsorben Nanopartikel Magnetik Fe3O4. Jurnal Fisika Indonesia, XVIII,
16-19.
Sevligi, I., Dilmac, O. F., & Simsek, B. (2021). An Environmentally Sustainable
Way for Effective Water Purification by Adsorptive Red Mud
Cementitious Composite Cubes Modified with Bentonite and Actived
Carbon. Separation and Purification Technology, 1-12.
Yulis, P. A. (2018). Analisis Kadar Logam Merkuri (Hg) dan pH Air Sungai
Kuantan Terdampak Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI). Jurnal
Pendidikan Kimia, II(1), 28-36.
LAMPIRAN

Gambar 1 Gambar 2

Gambar 3 Gambar 4

Anda mungkin juga menyukai