Anda di halaman 1dari 11

KONSERVASI KOLEKSI TINGGALAN KOLONIAL

DI PULAU MOROTAI (MALUKU UTARA)

Sri Wahyuni dan Yudhi Atmaja Hendra Purnama


Balai Konservasi Borobudur
Email : nyun2_euro@yahoo.com

Abstrak : Konservasi Koleksi Tinggalan Kolonial di Pulau Morotai dilakukan oleh BPCB Ternate sebagai
instansi pelestarian cagar Budaya. Pelestarian dimaksudkan untuk menjaga keterawatan benda yang
memiliki nilai penng karena merupakan salah satu buk sejarah Perang Dunia II. Tahap pertama dalam
melakukan konservasi adalah pendokumentasian koleksi sebelum di konservasi, selama proses konservasi,
dan setelah konservasi. Koleksi peninggalan kolonial yang dikonservasi melipu koleksi berbahan gelas,
logam, porselen, dan lainnya. Bahan yang digunakan untuk konservasi koleksi yang berbahan gelas
adalah cuka, kerikil, dan sabun serta air. Sedangkan bahan yang digunakan untuk konservasi jenis logam
terutama perunggu dan kuningan adalah campuran antara jeruk nipis dan soda kue (sodium bikarbonat)
yang dipastakan. Untuk koleksi berbahan besi digunakan asam sitrat dengan konsentrasi 5%. Apabila
Asam sitrat dak dijumpai dapat digan dengan menggunakan air jeruk nipis (pH 4-5) karena di dalam
jeruk juga mengandung asam sitrat. Adapun bahan yang digunakan untuk pelapisan logam adalah minyak
singer. Dalam melakukan konservasi porselen digunakan air hangat yang diberi sabun sedangkan untuk
koleksi yang ada keraknya dikonservasi dengan menggunakan pasta yaitu campuran soda kue (sodium
bikarbonat) dengan air jeruk.
Metode penyimpanan sementara koleksi peninggalan kolonial di Morotai yang sudah selesai
dikonservasi dan yang akan dipamerkan di Museum Perang Dunia II dilakukan dengan cara membungkus
seap koleksi dengan ssue dan kertas koran. Setelah di bungkus kemudian diikat agar dak terkena
kotoran/debu, selanjutnya dimasukkan dalam container box. Untuk menyerap kelembaban di dalam
container box ditabahkan kapur tulis.
Berbagai macam koleksi peninggalan kolonial Perang dunia II dapat dilakukan konservasi dengan
menggunakan bahan yang mudah di peroleh dipasaran seper jeruk nipis, soda kue (sodium bikarbonat),
cuka, sabun, dan kerikil. Untuk koleksi jenis logam seper perunggu, kuningan, dan uang koin serta koleksi
porselen yang berkerak dapat menggunakan jeruk nipis dan soda kue yang telah dipastakan. Pasta dari
bahan jeruk nipis dan soda kue terbuk efekf untuk membersihkan korosi yang ada pada koleksi logam.
Adapun koleksi berbahan gelas/botol yang berkerak dapat dikonservasi dengan menggunakan cuka,
kerikil, sabun serta air. Formula tersebut terbuk efekf mengangkat endapan kerak yang menempel
dalam botol.
Kata kunci : Morotai, Koleksi Peninggalan Kolonial PD II, Konservasi

Abstract : Conservaon of Collecon from Colonial Period In Morotai Island was conducted by Cultural
Property Preservaon Office of Ternate. The conservaon was aimed to preserve the state of conservaon
of objects that have significant value, because they are historical remains of World War II. First stage
consists of documentaon of collecon before conservaon, includes glass, metal, and porcelain objects.
Materials used for glass object are vinegar, gravel, soap and water. Materials used for metal object,
especially bronze and brass, are paste mixture of lemon and baking soda (sodium bicarbonate). For iron,
citric acid 5% concentraon is used. If citric acid is rare, it could be replace by lemon water (pH 4-5),
because lemon contains citric acid. Material used for metal coang is singer oil. In the conservaon of
porcelain, warm water mixed with soap is used, while the crust is eliminated by paste of baking soda
(sodium bicarbonate) and lemon water.
Temporary storage is done by wrapping each collecon with ssue and newsprint, before the
collecon is shown in World War II Museum. Aer the wrapping, each collecon was ed then put into
container box, in order to avoid dust. Chalk is put inside the box to absorb humidity.
Collecon from World War II period can be conserved by easy access commercial product such
as lemon, baking soda (sodium bicarbonate), vinegar, soap, and gravel. For metal object such as bronze,
bass, and coin as well as crusted porcelain, lemon and baking soda paste could be used. Paste made from
lemon and baking soda is proven to be effecve in cleaning corrosion in metal object. Meanwhile, crusted

71
Jurnal Konservasi Cagar Budaya Borobudur, Volume 7, Nomor 2, Desember 2013, Hal 71-81

glass/bole can be conserved using vinegar, gravel, soap, and water. The formula is proven to be effecve
in removing crust scking into bole.
Keywords: Morotai, Collecon from World War II Colonial Period, Conservaon

BAB I. PENDAHULUAN seper proyekl peluru, uang koin, tempat minum,


gelas (berupa botol), dan porselen (berupa tempat
A. Latar Belakang menggerus obat).
Indonesia merupakan sebuah negara
kepulauan yang kaya akan sumber alam maupun A. Logam
buk-buk sejarah masa lampau dari jaman Koleksi berbahan logam berupa Selongsong
prasejarah maupun jaman perang kemerdekaan. peluru atau patrun yang merupakan wadah yang
Salah satu kepulauan yang menyimpan banyak membungkus proyekl peluru dan terdiri dari
nilai sejarah pada masa kolonial adalah Kepulauan propelan (biasanya bubuk mesiu), rim, dan primer.
Morotai. Morotai terletak di propinsi Maluku Bubuk mesiu berfungsi sebagai pencetus ledakan
Utara yang merupakan pemekaran dari Kabupaten yang mendorong proyekl peluru dengan energi
Halmahera Utara. kinek. Selongsong peluru baru dikenal pada
Buk-buk peninggalan masa kolonial di penggunaan amunisi senjata api modern. Senapan
kepulauan ini sangat banyak dijumpai, di antaranya api jenis awal seper senapan kopak, senapan
berupa bangunan gedung, benteng, tugu, gerbang, lontak atau pemuras belum mengenal penggunaan
jembatan, pelabuhan, dan makam/kuburan. Buk- “selongsong” pada sebuah peluru. Selongsong besi
buk tersebut menggambarkan secara jelas bahwa dari sebuah amunisi sering dilapisi dengan lapisan
pulau ini merupakan salah satu tempat yang penng pis polimer ataupun tembaga yang melindunginya
pada masa lalu sebagai sebuah jalur pelayaran terhadap korosi. Beberapa amunisi juga terbuat
internasional. Selain buk-buk sejarah yang dari aluminium. Walaupun lebih elask daripada
berupa bangunan, juga banyak sekali ditemukan besi, namun kurangnya daya tarik dari aluminium
peninggalan-peninggalan artefaktual yang berupa saat proses isi ulang menghambat proses pengisian
peralatan yang digunakan untuk kegiatan sehari- ulang senjata.
hari (sendok, garpu, dll), maupun peralatan yang
difungsikan sebagai artefak untuk pertahanan B. Gelas
(senapan, peluru, granat, dll). Gelas adalah benda yang transparan,
Mengingat nilai sejarah yang sangat nggi, lumayan kuat, biasanya dak bereaksi dengan
sedangkan umur koleksi tersebut sudah sangat barang kimia, dak akf secara biologi, dan bisa
tua, maka dari itu benda-benda tersebut rawan dibentuk dengan permukaan yang sangat halus
terhadap kerusakan. Untuk itu maka langkah- dan kedap air. Oleh karena sifatnya yang sangat
langkah konservasi untuk menjaga agar koleksi ideal, gelas banyak digunakan di berbagai bidang
tersebut tetap terjaga kelestariannya harus selalu kehidupan. Sifat kaca ini bisa dimodifikasi dan
dilakukan. bahkan bisa diubah seluruhnya dengan proses kimia
Kegiatan perawatan atau konservasi atau dengan pemanasan.
difokuskan pada Koleksi-koleksi nggalan masa
perang dunia II yang akan dipamerkan pada event C. Porselen
bahari ngkat internasional yaitu Sail Morotai Porselen (Porcelain) adalah jenis keramik
2012. bakaran suhu nggi yang dibuat dari lempung jenis
kaolin, yang dicampur dengan alumina (feldspar),
B. Tujuan dan silica (pasir). Pada umumnya porselen dipijar
Tujuan kegiatan ini adalah untuk melakukan sampai suhu 1350°C atau 1400°C, bahkan ada yang
usaha pembersihan terhadap koleksi-koleksi yang lebih nggi lagi hingga mencapai 1500°. Oleh karena
ada untuk meningkatkan keterawatan koleksi- badan porselen jenis ini berwarna puh, bahkan
koleksi tersebut. bisa tembus cahaya, maka sering disebut keramik
puh.. Porselen yang tampaknya pis dan rapuh
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA sebenarnya mempunyai kekuatan karena struktur
dan teksturnya rapat serta keras seper gelas.
Koleksi yang disimpan pada Museum Mini Oleh karena keramik ini dibakar pada suhu nggi
(sebutan lokasi) terdiri dari koleksi berbahan logam maka dalam bodi porselen terjadi penggelasan

72
Wahyuni, Konservasi Koleksi Tinggalan Kolonial di Pulau Morotai

atau vitrifikasi. Secara teknis keramik jenis ini 1) Sikat nilon


mempunyai kualitas nggi dan bagus. Di samping 2) Sikat gigi
mempunyai daya tarik tersendiri karena keindahan 3) Ember
dan kelembutan khas porselen, juga bahannya sangat 4) Tissue
peka dan cemerlang terhadap warna-warna glasir. 5) Kapas
b. Bahan
BAB III. METODOLOGI PELAKSANAAN Bahan yang dipersiapkan dalam kegiatan ini
melipu bahan alami dan bahan kimia.
Pembersihan koleksi dilaksanakan 1) Bahan Alami
berdasarkan bahan masing-masing objek. Secara Jeruk nipis
garis besar koleksi tersebut terbuat dari 3 jenis bahan 2) Bahan Kimia
yaitu objek berbahan gelas/kaca, objek berbahan - Soda kue(Sodium Bikarbonat)
logam, dan objek berbahan porselen. - Cuka(Asam Asetat)
Prosedur kerja yang dilakukan dalam kegiatan ini - Asam Sitrat
adalah : 3) Bahan untuk pelapis/coang
1. Pendokumentasian Objek. - Minyak singer
Pendokumentasin ini bertujuan agar segala 4. Metode Pembersihan.
kegiatan yang dilakukan dapat terekam dengan baik 1) Objek berbahan gelas.
antara sebelum dan sesudah kegiatan perawatan. Langkah-langkah :
Adapun parameter-parameter yang dilaksanakan - Ke dalam botol gelas dimasukkan satu
adalah : sendok cuka;
a. Objek Berbahan Gelas
- Ditambahkan sedikit kerikil ke dalam
Labelisasi Objek
botol gelas;
1) Nama Objek
2) Bahan Dasar Objek - Ditambahkan setengah sendok sabun
3) Warna cair ke dalam botol gelas;
4) Foto
b. Objek Berbahan Logam - Dilakukan penambahan air hangat ke
Labelisasi Objek dalam botol gelas hingga volumenya
1) Nama Objek setengah botol gelas;
2) Bahan Dasar - Dilakukan penggocokkan botol selama
3) Warna 20 menit dan dilakukan berulang-
4) Foto ulang;
c. Objek Berbahan Porselen
Labelisasi objek - Untuk kotoran atau endapan yang sulit
1) Nama Objek dibersihkan maka larutan didiamkan
2) Bahan Dasar selama satu malam;
3) Warna - Tahapan akhir dari pembersihan ini
4) Foto dengan cara membilas botol gelas
2. Observasi keterawatan ap-ap objek dengan menggunakan air.
Setelah dilakukan pendokumentasian,
langkah berikutnya adalah observasi ngkat 2) Objek berbahan logam.
keterawatan terhadap masing-masing objek. Tujuan a. Perunggu
observasi keterawatan ini adalah untuk mengetahui - Dilakukan pencampuran jeruk nipis
sejauh mana ngkat kerusakan yang terjadi sebagai dengan soda kue, hingga berbentuk
acuan untuk menentukan metode perawatan yang pasta;
efekf, efisien, serta aman bagi benda maupun - Permukaan perunggu yang terdapat
pelaksana kegiatan itu sendiri. korosi diolesi dengan pasta selama
Parameter-parameter observasi ngkat keterawatan kurang lebih 15 menit. Untuk objek
yaitu : yang terbengkalai bertahun-tahun
1) Jenis kerusakan atau mempunyai ngkat korosi yang
2) Tingkat kerusakan nggi, waktu periode pembersihan
direkomendasikan lebih lama;
3. Alat dan bahan
- Dilakukan pembilasan pada area
a. Alat
73
Jurnal Konservasi Cagar Budaya Borobudur, Volume 7, Nomor 2, Desember 2013, Hal 71-81

kecil dari obyek yang diolesi dengan singer setelah obyek benar-benar
pasta untuk melihat keefekfannya. kering dan bersih dari korosi.
Hal ini dilakukan untuk menentukan 3) Obyek Porselen
apakah periode penempelan yang - Dilakukan pencampuran jeruk nipis
lebih lama dibutuhkan atau dak. dengan soda kue hingga berbentuk
Pada perunggu yang terlihat cerah pasta;
dan terang, dilakukan pembilasan - Pengolesan pada obyek yang berkerak
dengan menggunakan air hangat, dengan menggunakan pasta;
perunggu yang masih terdapat - Pada obyek yang telah diolesi pasta
korosi dibiarkan campuran dilakukan penggosokan dengan
pasta lebih lama lagi sehingga menggunakan sikat halus;
pembersihan yang opmal benar- - Dilakukan pembilasan pada obyek
benar tercapai; dengan menggunakan air bersih;
- Tahapan akhir dilakukan pelapisan - Tahap akhir dilakukan pengeringan pada
pada obyek dengan menggunakan obyek dengan menggunakan hairdryer
minyak singer setelah obyek atau pengeringan langsung dengan terik
benar-benar kering dan bersih dari matahari.
korosi. 5. Metode penyimpanan
b. Besi Metode penyimpanan merupakan tahapan
- Dilakukan pelarutan 50 gr asam yang sangat penng dilakukan setelah koleksi dilakukan
sitrat dalam 1 liter air; pembersihan.
- Pada objek dilakukan perendaman Metode penyimpanan yang dilakukan dalam
dalam larutan asam sitrat hingga kegiatan ini bersifat sementara sebelum koleksi
satu malam; dipamerkan dalam museum Perang Dunia II. Tujuan
- Pembersihan dengan menggunakan dari penyimpanan koleksi adalah menjaga agar
sikat; koleksi yang telah dibersihkan terhindar dari debu.
- Pembilasan pada obyek yang telah Hal ini dikarenakan tempat penyimpanan koleksi
dibersihkan dengan menggunakan (museum mini) lantai langsung berhubungan dengan
air; tanah. Adapun cara penyimpanan yang dilakukan
- Obyek dikeringkan dengan adalah dengan membungkus seap koleksi dengan
menggunakan hairdryer atau menggunakan kertas ssue dan kertas koran. Koleksi
pengeringan langsung di bawah dimasukkan dalam boks kontainer yang didalamnya
terik sinar matahari; terdapat kapur tulis untuk menyerap kelembaban.
- Tahap akhir dilakukan pelapisan
pada obyek dengan menggunakan BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
minyak singer setelah obyek
benar-benar kering dan bersih dari A. Permasalahan kerusakan koleksi dan cara
korosi.
penanganannya
c. Aluminium
Museum mini menyimpan berbagai jenis koleksi
- Dilakukan pencampuran jeruk
yang cukup beragam, namun yang paling dominan
nipis dengan soda kue (sodium
adalah koleksi berbahan logam. Hasil inventarisasi yang
bikarbonat) hingga berbentuk
dilakukan BPCB Ternate, menunjukkan bahwa koleksi
pasta;
jenis peluru merupakan koleksi yang paling banyak
- Pengolesan pada obyek
diantara koleksi yang lain (botol gelas dan koleksi dari
yang terdapat korosi dengan
porselen).
menggunakan pasta;
a. Koleksi Berbahan Gelas
- Pada obyek yang diolesi pasta
Koleksi obyek berbahan gelas yang dibersihkan
dilakukan penggosokan dengan
berjumlah 18 buah, yang kesemuanya berbentuk
menggunakan sikat halus;
botol dengan ukuran beragam serta mempunyai
- Pembilasan pada obyek dengan
fungsi yang beragam, baik berupa botol minuman,
menggunakan air sampai bersih;
botol nta dan lain sebagainya.
- Dilakukan pelapisan pada obyek
Hasil dari observasi ngkat keterawatan koleksi
dengan menggunakan minyak

74
Wahyuni, Konservasi Koleksi Tinggalan Kolonial di Pulau Morotai

Foto 1. Endapan pada koleksi berbahan gelas Foto 3. Koleksi botol gelas setelah dibersihkan

menunjukkan bahwa seluruh koleksi berbahan b. Koleksi Berbahan Logam


gelas terlapisi pengotor yang berupa debu, endapan Koleksi logam yang dikonservasi berupa
tanah kering, serta ada lapisan-lapisan endapan selongsong proyekl, senjata, uang logam, roket,
puh pada dinding-dinding botol. Endapan puh name tag tentara dalam berbagai bentuk, dll.
ini dimungkinkan merupakan endapan kalsium Bahan dasar masing-masing koleksi logam
dan magnesium. Hal ini dikarenakan air yang tersebut juga variaf, misalnya peluru umumnya
mengandung sejumlah kalsium dan magnesium terbuat dari tembaga yang dilapisi kuningan,
yang volumenya besar, keka dingin terjadi noda- proyekl terbuat dari besi.
noda puh pada dinding gelas. Hal ini sangat Koleksi berbahan logam lainnya berupa koin
masuk akal karena botol-botol tersebut telah lama mata uang. Koleksi mata uang terdiri dari beberapa
terkubur dalam tanah yang mengandung garam- jenis, berukuran besar maupun kecil. Bahan dasar
garam kalsium dan magnesium. dari mata uang tersebut secara perunggu, namun
Cara penanganan yang dilakukan untuk ada pula yang berbahan perak.
menghilangkan endapan puh yang ada dalam 1. Koleksi berbahan dasar tembaga.
botol gelas dilakukan dengan cara botol diberi Koleksi berbahan dasar tembaga ini rata-rata
kerikil, cuka dan sabun kemudian tunggu beberapa berupa peluru dengan berbagai jenis ukuran baik
saat dan digojok selama 20 menit. Cuka yang kecil maupun besar. Proyekl peluru terbuat dari
bersifat asam lemah, mempunyai kemampuan logam tembaga yang dilapisi dengan seng (Zn)
untuk mengkelat logam sehingga keka bereaksi pada bagian luarnya. Peluru yang masih baru
dengan sabun mampu membentuk busa (CO3) dan terlihat kuning, tetapi proyekl yang telah lama
berikatan dengan kalsium maupun magnesium bagian pelapisnya terkelupas dan yang terlihat
membentuk CaCO3 atau MgCO3 yang sangat adalah warna tembaga seper yang ditemukan di
mudah larut dalam air. wilayah Morotai.
Pembersihan kerak dalam botol dengan cara Dari hasil observasi menunjukkan bahwa
digojok dinilai kurang maskimal maka pembersihan proyekl peluru yang ada, rata-rata pelapis
secara mekanik perlu dilakukan. Hal tersebut kuningan di bagian permukaannya telah terkelupas.
dimaksudkan untuk mencapai hasil yang opmal Namun ada juga proyekl peluru yang masih bagus
mengingat kerak yang menempel pada botol sehingga warnanya terlihat kekuningan.
sudah sangat lekat menempel, sehingga sangat
susah dihilangkan tanpa pembersihan mekanik.

Foto 2. Pembersihan secara mekanik dengan menggunakan


sikat Foto 4. Korosi dan pengeluasan pada permukaan peluru

75
Jurnal Konservasi Cagar Budaya Borobudur, Volume 7, Nomor 2, Desember 2013, Hal 71-81

Foto 7. Koleksi peluru setelah dibersihkan


Foto 5. Pengelupasan pada Permukaan Peluru

Koleksi yang berbahan logam yang lain adalah


koleksi koin. Dari hasil observasi menunjukkan
bahwa pada koin logam rata-rata telah terbentuk
lapisan pana. Lapisan pana terbentuk
karena reaksi oksidasi antara karbonat dengan
lingkungan/cuaca. Keka koin terekspos panas
atau kontaminan dari lingkungan sekitar, maka
warnanya akan berubah.
Setelah beberapa waktu, koin berbahan perak Foto 8. Koleksi koin setelah dibersihkan dan dilapisi dengan
minyak singer
akan berubah menjadi kehitaman karena reaksi
kimia. Koin tembaga akan berubah menjadi warna
coklat pada tulisan (2,5 Cent Netherlands Indie/ Penempelan dilakukan selama beberapa menit
benggol) ditemukan beberapa variasi warna pana, dengan memperhakan ngkat ketebalan korosi. Hal
yaitu coklat tua, coklat muda, coklat kemerahan, ini dilakukan supaya pana yang ada pada permukaan
dan coklat kekuningan. Hal ini terjadi karena reaksi logam dak tergerus.Tahapan selanjutnya setelah
oksidasi. Koin nikel berubah menjadi abu redup. penempelan adalah pembilasan dengan menggunakan
Selain itu, ada beberapa mata uang mengalami air bersih sambil digosok menggunakan sikat gigi secara
perlahan-lahan. Tahap akhir setelah kering adalah
korosi yang berwarna kehijauan.
pelapisan menggunakan minyak singer. Hal ini bertujuan
Tindakan penghilangan korosi dilakukan untuk melapisi agar menghambat terjadinya korosi.
dengan cara menempelkan pasta yang terbuat dari
campuran antara jeruk nipis dan soda kue (sodium
2. Koleksi berbahan dasar besi
bikarbonat). Pasta tersebut kemudian ditempelkan
Koleksi logam berbahan dasar besi
pada permukaan koleksi logam yang mengalami
permasalahan yang tampak jelas adalah berupa
korosi (permukaan berwarna hijau).
karat. Korosi atau perkaratan logam merupakan
proses oksidasi sebuah logam dengan udara atau

Foto 6. Karat berwarna hijau pada permukaan


Foto 9. Koleksi berbahan logam (peluru)

76
Wahyuni, Konservasi Koleksi Tinggalan Kolonial di Pulau Morotai

Foto 13. Koleksi proyektil peluru setelah dibersihkan dan


Foto 10. Koleksi berbahan logam besi dilapisi dengan minyak singer

elektrolit lainnya, dimana udara atau elektrolit 3. Koleksi berbahan dasar aluminium.
akan mengalami reduksi, sehingga proses korosi Hasil observasi menunjukkan bahwa koleksi
merupakan proses elektrokimia. logam berbahan aluminium dalam kondisi yang
Korosi juga dapat terjadi oleh air yang lebih tahan daripada koleksi berbahan logam
mengandung garam, karena logam akan bereaksi lainnya. Tingkat keterawatan objek ini masih cukup
secara elektrokimia dalam larutan garam baik dibandingkan objek-objek yang lain.
(elektrolit). Jenis koleksi yang berbahan logam aluminium
Penghilangan korosi pada besi dilakukan dengan memiliki ngkat kerusakan yang berbeda. Tidak
cara perendaman dengan menggunakan larutan semua jenis koleksi mengalami korosi keka
jeruk nipis dengan pH 4-5. Waktu perendaman ditemukan. Untuk perlakuan cukup dilap dengan
dilakukan berdasarkan ngkat ketebalan korosi. menggunakan air bersih.
Dalam jeruk nipis mengandung asam sitrat Koleksi yang mengalami korosi berwarna
yang bersifat mampu mengkelat logam. Sehingga hitam dilakukan pembersihan menggunakan pasta
karat yang menempel pada logam besi mampu campuran antara soda kue dan jeruk nipis.
diikat dengan gugus karboksil dari asam sitrat.

Foto 11. Perendaman koleksi dalam larutan air jeruk pH Foto 14. Koleksi tempat minum yang terbuat dari
4-5 aluminium

Foto 12. Koleksi setelah dibersihkan dengan perendaman Foto 15. Koleksi berbahan aluminium yang masih cukup
dalam larutan air jeruk bagus kondisinya

77
Jurnal Konservasi Cagar Budaya Borobudur, Volume 7, Nomor 2, Desember 2013, Hal 71-81

Foto 16. Koleksi tempat minum yang terbuat dari aluminium Foto 19. Koleksi cangkir setelah dibersihkan
setelah dibersihkan

c. Koleksi Berbahan Porselen Adapun untuk menghilangkan kerak yang


Disamping objek logam dan gelas terdapat menempel adalah dengan menggunakan pasta
beberapa objek yang terbuat dari porselen, soda kue dan jeruk nipis.
baik yang berupa botol, lumping, gelas maupun
cangkir. d. Koleksi Lainnya (name tag tentara dan
Fungsi masing-masing objek ini pun bervariasi, peralatan makan)
ada yang digunakan sebagai alat minum, botol Koleksi lainnya yang akan dibersihkan adalah
bedak dan sebagainya. koleksi berupa name tag tentara berbahan logam
Hasil observasi menunjukkan bahwa pada baik logam aluminium maupun tembaga.
koleksi berbahan porselen banyak terdapat Koleksi name tag tentara yang ada di Museum
endapan tanah. Secara fisik kondisi objek masih Mini berjumlah 79 buah. Pada kegiatan ini belum
sangat bagus dengan indikasi dak ditemukannya semua koleksi yang berupa name tag dapat
retakan baik kecil maupun besar. dibersihkan. Hanya beberapa koleksi yang dipilih
Koleksi yang ditemukan terpendam tanah untuk mewakili koleksi yang ada.
untuk jenis poselin dak banyak mengalami Selain koleksi mata uang logam/koin koleksi
kerusakan secara fisik. Pembersihan dari endapan yang lain berupa peralatan makan seper sendok
tanah dengan cara mekanik menggunakan lap dan garpu yang juga mengalami korosi.
kemudian dibilas dengan menggunakan air bersih.

Foto 17. Endapan dari tanah pada Koleksi berbahan


porselin Foto 20. Name Tag berbahan aluminium

Foto 18. Koleksi cangkir yang terbuat dari porselin Foto 21. Name Tag berbahan tembaga yang telah mengalami
korosi

78
Wahyuni, Konservasi Koleksi Tinggalan Kolonial di Pulau Morotai

Foto 22. Koleksi sendok, garpu yang telah mengalami korosi Foto 25. Name Tag setelah dibersihkan

Proses penghilangan korosi dilakukan dengan


cara penempelan pada bagian yang mengalami
korosi menggunakan pasta yang terbuat dari soda
kue dan jeruk nipis.
Berdasarkan hasil pembersihan menunjukkan
hasil yang opmal dengan ditandai hilangnya warna
hijau yang menempel pada koleksi berbahan dasar
tembaga dan hilangnya warna hitam pada koleksi
berbahan aluminium.
Foto 26. Koleksi Sendok dan Garpu setelah dibersihkan
masih kurang optimal

Berdasarkan hasil pembersihan menggunakan


pasta yang terbuat dari soda kue dan jeruk nipis
terlihat bahwa koleksi sendok kurang opmal
pembersihannya. Pada foto. 26 terlihat bahwa
masih ada noda yang berwarna merah pada
bagian cekungan. Hal ini dikarenakan korosi
yang menempel pada sendok sudah terlalu tebal
dan keras sehingga memerlukan aplikasi yang
Foto 23. Penempelan korosi pada sendok , garpu dengan pasta lebih lama atau harus dilakukan pengulangan
soda kue dan jeruk nipis penempelan pasta hingga korosi yang menempel
dapat dihilangkan.

B. Penyimpanan
Hal penng yang harus dilakukan setelah
proses pembersihan selesai adalah penyimpanan.
Penyimpanan ini bertujuan untuk menjaga keterawatan
koleksi yang telah dibersihkan agar benar-benar terjaga
dari debu, kelembaban, dan cuaca.
Penyimpanan koleksi yang ada di Museum Mini
ini dilakukan secara sederhana. Hal ini dikarenakan
belum ada tempat penyimpanan yang memadai. Cara
Foto 24. Name Tag setelah dibersihkan penyimpanan sementara yang dilakukan sebelum
koleksi dipindahkan ke Museum Perang Dunia II adalah
dengan cara membungkus koleksi menggunakan kertas
ssue, kemudian dibungkus lagi dengan kertas koran,
selanjutnya dimasukkan ke dalam container box.

79
Jurnal Konservasi Cagar Budaya Borobudur, Volume 7, Nomor 2, Desember 2013, Hal 71-81

dan soda kue (sodium bikarbonat) yang dibuat


pasta, sangat efekf untuk membersihkan korosi
(berwarna hijau kebiruan) pada permukaan
logam. Metode pembersihan ini memiliki
kelemahan yaitu, apabila pengaplikasiannya
terlalu lama maka akan mengerus permukaan
logam yang dibersihkan. Dengan demikian maka
diperlukan monitoring lamanya aplikasi bahan
pada obyek berdasarkan ketebalan korosi.
3. Konservasi koleksi logam berbahan besi pada
koleksi proyekl dan senjata api dengan
menggunakan asam sitrat konsentrasi 5%
dengan perendaman selama 1 malam.
Foto 27. Pembungkusan koleksi dengan kertas
Koran dan tissue Berdasarkan hasil aplikasi, bahan ini dinilai
sangat efekf untuk membersihkan korosi
BAB V. KESIMPULAN (berwarna merah kecoklatan) yang ada pada
Metode pembersihan koleksi nggalan kolonial permukaan logam.
cenderung menggunakan bahan yang mudah didapat 4. Konservasi koleksi porselen dapat dilakukan
yaitu dengn menggunakan pasta. Pasta tersebut dengan 2 cara yaitu untuk endapan tanah yang
merupakan campuran dari air jeruk dan soda kue yang menempel pada permukaan porselen dengan
kemungkinan belum pernah diteli ataupun ditulis cara dibersihkan dengan menggunakan air
secara ilmiah. dan sabun. Sedangkan untuk menghilangkan
Penggunaan metode seper tersebut di atas kerak yang tebal dan sulit dihilangkan dapat
menjadi alternaf utama dalam kegiatan konservasi menggunakan campuran antara jeruk nipis dan
kali ini. Hal ini dikarenakan untuk aplikasi dengan soda kue yang berbentuk pasta. Pengunaan
metode yang telah baku sulit untuk dilakukan karena bahan ini secara visual sangat efekf untuk
keterbatasan bahan. membersihkan noda pada koleksi porselen
Pada kegiatan konservasi koleksi nggalan akan tetapi masih diperlukan penelian yang
kolonial dari berbagai macam bahan dapat disimpulkan lebih lanjut.
bahwa : 5. Tahapan terakhir yang dinilai penng setelah
1. Konservasi koleksi botol berbahan gelas dengan melakukan konservasi adalah penyimpanan
menggunakan bahan cuka, kerikil, sabun, koleksi. Seap koleksi disimpan dengan cara
dan air dinilai efekf untuk membersihkan dibungkus menggunakan ssue dan kertas
kerak yang ada dalam botol gelas. Fungsi Koran. Tempat penyimpanan sementara yang
penggunaan bahan ini perlu diilmiahkan karena digunakan dapat berupa box kontainer yang
pengaplikasian metode ini didasarkan pada diberi kapur tulis. Kapur tulis yang ditambahkan
kebiasaan masyarakat. dimaksudkan untuk menyerap kelembaban
2. Konservasi koleksi berbahan dasar logam udara di dalam kontainer. Aplikasi metode ini
terutama tembaga pada koleksi koin, proyekl belum diketahui seberapa jauh keefekfannya
peluru, selongsong peluru, dan name tag untuk menghambat korosi sehingga diperlukan
dengan menggunakan campuran air jeruk nipis monitoring secara berkala.

Daar Pustaka
Sadirin, H.R.1979. Beberapa Metodologi Konservasi ______.1997. “Teknologi Konservasi Benda Cagar
Benda-benda Purbakala. Magelang : Budaya”. Seminar Pemugaran dan
Laboratorium Konservasi Borobudur. Konservasi Benda Cagar Budaya Tingkat
Direktorat. Jakarta : Direktorat Jenderal
______. 1996. Pedoman Dasar-dasar Konservasi Kebudayaan.
Benda-benda Purbakala. Magelang :
Proyek Konservasi Candi Borobudur. Suhardi, Nahar Cahyandaru, Sudibyo, 2008, Konservasi
Keramik, Balai Konservasi Peninggalan
Borobudur, Magelang.

80
Wahyuni, Konservasi Koleksi Tinggalan Kolonial di Pulau Morotai

Sudiono. 1993. “Metode Konservasi Benda Website


Perunggu”. Analisis Hasil Penelian
Arkeologi IV halaman 301-310. hp://www.greenshop.co.uk/Sodium Bicarb Uses.pdf
Jakarta : Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. hp://www.ehow.com/how_5083626_clean-metal
naturally.html#ixzz2gd1ASZwa
Yulita, Ita. 2008. Konservasi Prevenf di Museum.,
Museografia Vol II No 2 Oktober 2008.,
hp://oconto.uwex.edu/files/2011/02/Baking-Soda.
Direktorat Museum, Departemen
pdf
Kebudayaan dan Pariwisata.
hp://www.scribd.com/doc/93731415/Bab-6-
Material-Tahan-Korosi

81

Anda mungkin juga menyukai