Anda di halaman 1dari 38

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN

PENCEGAHAN KEJADIAN PHLEBITIS DENGAN PEMANFAATAN


METODE VIP (VISUAL INFUSION PHLEBITIS) SCORE MELALUI
IN HOUSE TRAINING DI RUANG TULIP RUMAH SAKIT H. L
MANAMBAI ABDULKADIR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Disusun oleh:

HAESULAYAH TASIB, A.Md. Kep

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL PROVINSI


NUSA TENGGARA BARAT ANGKATAN LIMA PULUH SATU (LI)
PADA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN

Judul : Pencegahan Kejadian Phlebitis Dengan Pemanfaatan Metode Vip (Visual


Infusion Phlebitis) Score Melalui In House Training Di Ruang Tulip Rs H. L.
Manambai Abdulkadir Provinsi Nusa Tenggara Barat

Penulis : Haesulayah Tasib, A.Md.Kep

Jabatan : Perawat Terampil

Tempat Tugas : RS H.L Manambai Abdulkadir

Telah diperiksa dan disetujui untuk diseminarkan.

Sumbawa , 01 November 2022

Penulis,
HAESULAYAH TASIB, A.Md.Kep
NIP. 199309162022032003

Mentor Coach

BQ. ZAEDA SYUKRIANI,S.Kep.,Ns SRI WAHYUNI, S.Pd., M.Pd


NIP. 198610222014022008 NIP. 197206281997022006

KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
Aktualisasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang berjudul “Pencegahan Kejadian
Phlebitis Dengan Pemanfaatan Metode VIP (Visual Infusion Phlebitis) Score Melalui In House
Training Di Ruang Tulip Rumah Sakit H. L. Manambai Abdulkadir Provinsi Nusa Tenggara Barat ”
tepat waktu dengan bantuan serta bimbingan coach dan mentor. Sholawat serta salam
tidak lupa penyusun sampaikan kepada Nabi Besar Muhammad SAW.
Tujuan penyusunan Rancangan Aktualisasi adalah sebagai salah satu penilaian
kelulusan pada pendidikan dan pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Adapun Aktualisasi bertujuan untuk mengaplikasikan dan menginternalisasi nilai-nilai
dasar BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif dan Kolaboratif) dalam menjalankan tugas sebagai ASN khususnya perawat
sebagai pelayan publik yang berintegritas dan professional, pelaksana kebijakan publik,
serta sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Alasan penulis mengambil judul “Pencegahan
Kejadian Phlebitis Dengan Pemanfaatan Metode VIP (Visual Infusion Phlebitis) Score Melalui In
House Training Di Ruang Tulip Rumah Sakit H. L. Manambai Abdulkadir Provinsi Nusa Tenggara
Barat” kerena masih ditemukan tingginya angka kejadian kasus phlebitis.
Penyusun menyadari bahwa dalam proses penyusunan Rancangan Aktualisasi ini
tidak akan lepas dari keterlibatan berbagai pihak, sehingga penyusun menyampaikan
ucapan terimakasih kepada :
1. Bapak Ashari, S.H., M.H, selaku kepala BPSDMD Provinsi Nusa Tenggara Barat
yang telah menyelenggarakan DIKLATSAR CPNS Angkatan LI Tahun 2022.
2. Bapak dr. Made Sopan Pradnya N, M.Biomed., Sp.B, selaku Direktur Rumah
Sakit H.L. Manambai Abdulkadir yang telah memberikan ijin dan fasilitas
untuk pelaksanaan kegiatan aktualisasi di RS H.L. Manambai Abdulkadir
3. Seluruh Panitia Penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS.
4. Ibu Sri Wahyuni, S.Pd., M.Pd, selaku Coach yang telah memberikan bimbingan, kritik
dan saran dalam perbaikan rancangan aktualisasi ini.
5. Ibu Bq. Zaeda Syukriani,S.Kep.,Ns, selaku Mentor dan Kepala Bidang Keperawatan
RS. H. L. Manambai Abdulkadir yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan saran
dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini.
6. Bapak/Ibu Widyaiswara yang telah membagi ilmunya, sehingga penulis paham tentang
nilai nilai dasar ASN BerAKHLAK.
7. Bapak Nanang Ruslan, selaku pengamat yang telah membimbing dan mengingatkan
8. Suami, Anak dan orang tua yang selalu mendukung dan memberi semangat
kepada penyusun dalam pelaksanaan Latsar.
9. Rekan-rekan peserta latsar khususnya Kelompok 1 Angkatan 51 yang selalu
memberikan masukan dan dukungan serta kerjasamanya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran sebagai upaya perbaikan laporan sangat penulis
harapkan, sehingga laporan ini akan lebih bernilai dan bermanfaat.

Sumbawa, 01 November 2022


Penyusun,

Haesulayah Tasib, A.Md.Kep

DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
DAFTAR TABEL ...............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang ....................................................................1
1.2 Organisasi ...............................................................................2
1.2.1 Gambaran Umum Organisasi ..............................................2
1.2.2 Uraian Tugas Jabatan .........................................................5
1.3 Tujuan Aktualisasi ...............................................................7

1.4 Ruang Lingkup.........................................................................7

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI ......................................................8


2.1 Identifikasi Isu...............................................................................8
2.2 Analisis Isu....................................................................................9
2.3 Penetapan Isu ................................................................................13
2.4 Gagasan Kreatif Pemecahan Isu....................................................14
2.5 Tabel Rancangan Aktualisasi.........................................................16
2.6 Jadwal Rencana Kegiatan .............................................................27

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Identifikasi Isu dikaitkan dengan Agenda Ketiga Latsar CPNS..........9
Tabel 2.2 Analisis Isu dengan Teknik APKL .....................................................10
Tabel 2.3 Analisis Isu dengan Teknik USG.........................................................12
Tabel 2.4 Tabel Rancangan Aktualisasi ..............................................................16
Tabel 2.5 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ...........................................27

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kementrian kesehatan Republik Indonesia menetapkan standar akreditasi
Rumah Sakit tahun 2022, salah satunya yaitu standar keselamatan pasien. Terdapat
enam sasaran keselamatan pasien terdiri dari kepatuhan identifikasi pasien,
peningkatan komunikasi efektif, kewaspadaan terhadap obat high-alert, kepastian tepat
lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien operasi, pengurangan risiko infeksi dan
pengurangan risiko pasien jatuh. Salah satu upaya untuk mengurangi resiko infeksi di
Rumah Sakit dengan melakukan pencegahan kejadian phlebitis akibat pemasangan infus.
Phlebitis adalah komplikasi akibat terapi infus. Phlebitis merupakan salah
satu Healtcare Associated Infections (HAIs) yang sering dialami oleh pasien
rawat inap. Phlebitis adalah reaksi inflamasi yang terjadi pada pembuluh darah
vena yang ditandai dengan nyeri, kemerahan, bengkak, panas, indurasi
(pengerasan pada daerah tusukan) dan pengerasan pada sepanjang pembuluh
darah vena (WHO,2011). Phlebitis merupakan salah satu infeksi mikroorganisme
yang dialami pasien yang diperoleh selama dirawat di rumah sakit dengan
manifestasi klinis yang muncul sekurang-kurangnya 3x24 jam (WHO,2012).
Tingginya angka phlebitis dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor
internal dan eksternal. Faktor internal meliputi usia, jenis kelamin, penyakit
penyerta, status gizi, stres dan kondisi vena (Perry & Potter, 2009). Sedangkan
faktor eksternal yaitu kimia, mekanik dan bakterial seperti ukuran kateter
intavena, lokasi pemasangan infus, lama pemasangan infus, PH dan osmolaritas
cairan dan jenis balutan (Alexander at al., 2010).
Dari hasil observasi di ruang Tulip Rumah Sakit H.L Manambai Abdulkadir,
ditemukan beberapa kasus kejadian phlebitis. Pada periode bulan Juli 124 pasien
18 diantaranya mengalami phlebitis, Juli-Agustus, dari 164 pasien 25 diantaranya
mengalami phlebitis. Itu artinya 14,9% pasien rawat inap mengalami phlebitis
ruang Tulip. Masih tingginya angka kejadian phlebitis diruangan dapat terjadi
karena ketidakpahaman perawat mengenai tanda dan gejala awal phlebitis
maupun kurangnya kesadaran atau rasa tanggung jawab perawat dalam
monitoring infus secara berkala. Sehingga tindakan-tindakan yang dilakukan
tidak optimal, serta menyebabkan bertambahnya angka kejadian kasus phlebitis.
Hal itu dapat meningkatkan angka morbiditas (kesakitan) dan menambah masa
rawat pasien di Rumah Sakit. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman perawat dalam
proses monitoring dan asuhan medis ini akan mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan cedera pada pasien, bisa berupa Near Miss atau Adverse Event (Kejadian
Tidak Diharapkan/KTD).
Metode VIP (Visual Infusion Phlebitis) Score adalah instrumen yang digunakan
untuk menilai tanda awal terjadinya phlebitis pada pasien yang terpasang intravena line
yang dinilai melalui pengamatan visual. VIP (Visual Infusion Phlebitis) score mempunyai
5 score nilai yaitu, Score 0 (tidak ada tanda phlebitis), score 1 (tanda awal phlebitis),
score 2 (tahap awal phlebitis), score 3 (tahap menengah phlebitis), score 4 (tahap lanjut
phlebitis/tahap awal trombophlebitis) dan score 5 (trombophlebitis). Metode VIP (Visual
Infusion Phlebitis) score dipilih karena memudahkan perawat untuk mengetahui tanda
dan gejala awal phlebitis, memudahkan dalam melakukan observasi, serta memudahkan
untuk mengetahui tingkat atau derajat phlebitis, sehingga dapat menurunkan angka
kejadian phlebitis.
Oleh karena itu, dalam rancangan aktualisasi kali ini penulis mengangkat
judul “Pencegahan Kejadian Phlebitis Dengan Pemanfaatan Metode VIP (Visual
Infusion Phlebitis) Score Melalui In House Training Di Ruang Tulip Rumah Sakit H. L.
Manambai Abdulkadir Provinsi Nusa Tenggara Barat”.

a.2 Organisasi
a.2.1 Gambaran Umum Organisasi
a. Landasan Hukum
Rumah Sakit H.L. Manambai Abdulkadir merupakan salah satu SKPD
dilingkungan Pemerintah Provinsi NTB yang menjadi instansi penunjang
penyelenggaraan pemerintah daerah di Bidang Pelayanan Kesehatan, merupakan
rumah sakit Tipe C dengan surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor : HK.02.03./ I/ 2159/ 2013 dan telah Terakreditasi Utama oleh
Komisi Akreditasi Nasional (KARS) Nomor Sertifikat
KARS-SRT/120/XII/2018, Tanggal 15 Desember 2018. Rumah Sakit H. L.
Manambai Abdulkadir berlokasi di Jalan Lintas Sumbawa - Bima KM 5
Kecamatan Seketeng, Kabupaten Sumbawa Besar, Provinsi Nusa Tenggara
Barat. (Dokumen Profil Rumah Sakit HL. Manambai Abdulkadir, 2019).
Rumah Sakit H.L Manambai Abdulkadir ditunjuk sebagai Rumah sakit
Rujukan Regional Se-Pulau Sumbawa berdasarkan Surat Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia Nomor: ir.02.01/ i.i/ 559/ 2015, tanggal 28
Januari 2015. Rumah sakit ini dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Sumbawa serta memenuhi
kebutuhan akan pelayanan Kesehatan. (Dokumen Profil Rumah Sakit HL.
Manambai Abdulkadir, 2019).
Jika menelaah keenam misi Gubernur/Wakil Gubernur NTB dihubungkan
dengan pelayanan pada Rumah Sakit H.L Manambai Abdulkadir, maka
keterkaitan yang sangat erat terlihat pada Misi Ketiga RPJMD 2019-2023 “NTB
Sehat dan Cerdas” dengan tujuan mewujudkan masyarakat NTB yang berdaya
saing dimana salah satu sasarannya sangat berkaitan erat dengan tugas dan
fungsi dari Rumah Sakit H.L Manambai Abdulkadir yaitu meningkatkan
jangkauan dan pelayanan kesehatan. Rumah sakit merupakan salah satu OPD
yang berfungsi sebagai pemberi layanan publik khususnya pelayanan kesehatan
yang memiliki peran sangat strategis sehingga diharapkan dapat berperan
optimal dalam mempercepat pembangunan kesehatan di NTB. (Dokumen
Rencana Strategis Rumah Sakit H.L Manambai Abdulkadir tahun 2019-2023).
b. Kedudukan Organisasi
Rumah Ssakit H.L Manambai berlokasi di Kabupaten Sumbawa
tepatnya di Jalan Lintas Sumbawa-Bima KM. 05-Sumbawa Besar, kelurahan
Samapuin, kecamatan Sumbawa.
Secara historis Rumah Sakit H.L. Manambai Abdulkadir pada awalnya
berdiri bernama Rumah Sakit Rujukan Provinsi Di Sumbawa. Rumah sakit ini
mulai dioperasikan bulan Oktober 2012 dan diresmikan tanggal 17 Desember
2012 oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat dengan status Unit Pelaksana Teknis
Daerah (UPTD) Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat yang tertuang
dalam Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat tentang Organisasi dan Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah
Provinsi di Sumbawa Nomor : 24 Tahun 2010.
Seiring tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang
berkualitas, aman, nyaman dan terjangkau. Rumah Sakit Rujukan Provinsi Di
Sumbawa berbenah dalam semua hal, salah satunya adalah upaya peningkatan
status rumah sakit, dari kelas D menjadi kelas C. Pada Tanggal 6 Desember
2013 terbitlah Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
HK.02.03/I/2159/2013 Tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah
Provinsi di Sumbawa, sebagai Rumah Sakit Umum Kelas C.
Tahun 2014 Rumah Sakit Rujukan Provinsi Di Sumbawa mengalami
perubahan Nama dan Status. Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi di
Sumbawa bernama Rumah Sakit H.L. Manambai Abdulkadir, berdasarkan
Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor: 440-288 tahun 2014,
Tanggal 26 Maret 2014 Tentang Perubahahan Nama Rumah
Sakit. Sedangkan perubahan Status Rumah Sakit Rujukan Provinsi Di
Sumbawa, sesuai Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
Nomor 12 Tahun 2014 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor
8 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Inspektorat, BAPPEDA dan
Lembaga Teknis Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Maka Rumah Sakit H.L.
Manambai Abdulkadir yang semula berstatus Unit Pelaksana Teknis daerah
(UPTD) dari Dinas Kesehatan Propinsi NTB, berubah menjadi Lembaga Teknis
Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Tahun 2015 Rumah Sakit H.L. Manambai Abdulkadir ditetapkan sebagai
Rumah Sakit Rujukan Regional oleh Kementerian. Berdasarkan Surat
Kementerian Kesehatan RI Nomor: ir.02.01/i.i/559/2015, Tanggal 28 Januari
2015, Perihal : Data Kondisi Rujukan Regional.
Tahun 2016 Rumah Sakit H.L Manambai Abdulkadir resmi berstatus Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD).
Berdasarkan Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor : 440- 470
Tahun 2016 Tanggal 10 Mei 2016, tentang Status Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit H.L. Manambai Abdulkadir.
c. Tugas dan Fungsi
Tugas RS membantu Gubernur dalam menyelenggarakan tugas umum
pemerintahan dan pembangunan, melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya
guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan
pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dan melaksanakan upaya rujukan
kesehatan serta penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, penelitian dan
pengembangan kesehatan, dan melaksanakan pelayanan bermutu sesuai standar
pelayanan rumah sakit Kelas C.
Fungsi RS diantaranya penyelenggaraan pelayanan medis, penyelenggaraan
pelayanan penunjang medis dan non medis, penyelenggaraan pelayanan asuhan
keperawatan dan kebidanan, penyelenggaraan pelayanan rujukan,
penyelenggaraan penelitian dan pengembangan kesehatan, penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan calon dokter dan tenaga kesehatan lainnya serta
penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.
d. Visi dan Misi
Visi : “Menjadi Rumah Sakit Pusat Rujukan Sepulau Sumbawa”
Misi :
1) Memberikan kualitas pelayanan medis dan non medis
2) Meningkatkan sarana dan prasarana sesuai standar pelayanan rumah sakit
3) Meningkatkan profesionalisme staf medis dan non medis
4) Memberikan pelayanan kesehatan yang profesional
5) Menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia
6) Kerjasama dengan mitra rumah sakit
7) Mendukung sarana dan prasarana kesehatan yang berkualitas dan bermanfaat
secara optimal
8) Meningkatkan pendapatan rumah sakit
9) Meningkatkan kesejahteraan karyawan.

a.2.2 Uraian Tugas Jabatan


a) Profil
Nama : Haesulayah Tasib, A.Md.Kep
Pendidikan : D3 Keperawatan
Jabatan : Perawat Terampil
Unit Kerja : RS H.L Manambai Abdulkadir
b) Tugas Jabatan
Berikut uraian tugas jabatan fungsional perawat sesuai Jenjang jabatan
sebagaimana diuraikan dalam Pasal Permenpan RB Nomor 35 Tahun 2019.
Uraian tugas perawat terampil, meliputi:
1) Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu

2) Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan

3) Melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka
melakukan upaya promotif

4) Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/ pelindung fisik pada pasien


untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya preventif
5) Memberikan oksigenasi sederhana

6) Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/ bencana/


kritikal

7) Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas risiko
penularan infeksi

8) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area


medikal bedah

9) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area anak

10) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area maternitas

11) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area komunitas

12) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area jiwa

13) Melakukan tindakan terapi komplementer/holistik

14) Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan


pada tahap pre/ intra/post operasi

15) Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan perawatan


paliatif

16) Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi


kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan

17) Melakukan perawatan luka

18) Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan.

a.3 Tujuan Aktualisasi


a. Tujuan Jangka Pendek
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman perawat khususnya perawat
ruang Tulip dalam mengenali tanda dan gejala awal phlebitis, menurunkan angka
kejadian phlebitis pada pasien akibat pemasangan infus, meningkatkan pengetahuan
perawat tentang pencegahan phlebitis melalui metode VIP score serta terwujudnya
nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai
perawat.
b. Tujuan Jangka Menengah
Meningkatkan kinerja dan pengetahuan perawat di Rumah Sakit H. L
Manambai Abdulkadir guna meningkatkan mutu kualitas pelayanan Rumah
Sakit dan derajat kesehatan khususnya masyarakat Sumbawa dengan
pemanfaatan metode VIP Score untuk pencegahan kejadian phlebitis.
c. Tujuan Jangka Panjang
Membantu mewujudkan visi NTB yang gemilang khusunya pada misi ke-3 yaitu
NTB Sehat dan Cerdas melalui pemberian pelayanan kesehatan yang
profesional serta menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia.

1.4 Ruang Lingkup


Kegiatan ini akan aktualisasikan sesuai batasan-batasan yang tertulis dalam judul
Pencegahan Kejadian Phlebitis Dengan Pemanfaatan Metode Vip (Visual Infusion Phlebitis)
Score Melalui In House Training Di Ruang Tulip Rumah Sakit H. L. Manambai Abdulkadir
Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Kegiatan ini dilakukan di ruang Rawat Inap Tulip Rumah Sakit H.L Manambai
Abdulkadir dengan melibatkan semua perawat di ruang Tulip dengan tetap
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK (berorientasi pelayanan,
akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif) dalam pelaksanaana tugas
sehari-hari khsusnya dalam tindakan pemberian asuhan keperawatan yang sesuai standar
dalam rangka peningkatan mutu pelayanan rumah sakit. Kegiatan ini akan dilaksanakan
selama 30 hari kerja dari tanggal 03 November sampai dengan 07 Desember 2022.

BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

2.1 Identifikasi Isu


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), isu adalah masalah yang
dikedepankan (untuk ditangani dan sebagainya). Jadi, isu merupakan suatu kejadian yang
diartikan sebagai masalah, dimana memerlukan solusi untuk perbaikan. Isu sendiri bisa
muncul dari belum tercapainya visi misi suatu organisasi, yang dapat mempengaruhi
organisasi. Rancangan Aktualisasi ini disusun berdasarkan hasil observasi dan telah
disetujui oleh mentor sebagai atasan tempat kerja. Identifikasi beberapa isu atau
problematika yang ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai Perawat di Rumah Sakit
H.L Manambai Abdulkadir.
Rancangan aktualisasi terdiri dari identifikasi isu, analisis isu, penetapan isu,
gagasan kreatif pemecahan isu, tabel rancangan aktualisasi serta jadwal rencana kegiatan
yang diusulkan dengan substansi mata pelatihan nilai-nilai dasar ASN yang terdiri dari
BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
dan Kolaboratif). Identifikasi berbagai isu yang ada diantaranya yaitu:
a. Kurangnya pemahaman perawat tentang tanda dan gejala phlebitis di ruang Tulip
Rumah Sakit H.L Manambai Abdulkadir
b. Belum optimalnya penggunaan SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit)
di ruang Tulip Rumah Sakit H.L Manambai Abdulkadir
c. Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga pasien tentang cuci tangan dengan benar
di ruang Tulip Rumah Sakit H.L Manambai Abdulkadir
d. Kurang optimalnya orientasi ruangan untuk pasien baru di ruang rawat Tulip Rumah
Sakit H.L Manambai Abdulkadir
e. Belum optimalnya bimbingan kerohanian untuk pasien terminal di ruang rawat Tulip
Rumah Sakit H.L Manambai Abdulkadir

Daftar isu yang diperoleh di unit kerja penulis yang dikaitkan dengan agenda ketiga
Pelatihan Dasar CPNS

Tabel 2.1 Identifikasi Isu dikaitkan dengan Agenda Ketiga Pelatihan Dasar CPNS
Kondisi yang
No Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi saat ini
diharapkan
1 Kurangnya Manajemen Tingginya angka Perawat mampu
pemahaman perawat ASN kejadian phlebitis memahami dan
tentang tanda dan mengetahui tanda dan
gejala phlebitis di gejala awal phlebitis
ruang Tulip Rumah
Sakit H.L Manambai
Abdulkadir

2 Kurang optimalnya Manajemen Jarang sekali ada Petugas memiliki


penggunaan SIMRS ASN, petugas yang pengetahuan,
(Sistem Informasi SMART mengisi SIIMRS kesadaran dan rasa
Manajemen Rumah ASN tanggung jawab
Sakit) di ruang Tulip mengisi SIMRS
kelas 3 Rumah Sakit secara lengkap
H.L Manambai
Abdulkadir
3 Kurangnya Manajemen Masih rendahnya Pasien maupun
pengetahuan pasien ASN kesadaran pasien keluarga pasien bisa
dan keluarga pasien dan keluarga pasien menerapkan cara cuci
tentang cuci tangan tentang cuci tangan tangan yang benar
dengan benar di ruang yang benar untuk meminimalisir
Tulip Rumah Sakit penularan penyakit
H.L Manambai
Abdulkadir
4. Kurang optimalnya Manajemen Setiap pasien baru Pasien dan kelurga
orientasi ruangan ASN, tidak diorientasikan diorientasikan tentang
untuk pasien baru di SMART pada ruangan fasilitas apa saja yang
ruang rawat Tulip ASN sekitar dan ada dan bisa
Rumah Sakit H.L lingkungan sekitar. digunakan di
Manambai Abdulkadir lingkungan Rumah
Sakit
5. Kurang optimalnya Manajemen Pasien dengan Pasien diberikan label
penandaan pada ASN, resiko jatuh tiak atau penanda resiko
pasien dengan resiko SMART menggunakan jatuh yang terpasang
jatuh di ruang rawat ASN stiker/label digelang maupun
Tulip Rumah Sakit maupun penanda ditempat tidur pasien
H.L Manambai resiko jatuh lainnya
Abdulkadir

2.2 Analisis Isu


Berdasarkan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu dilakukan analisis lebih
lanjut untuk menentukan isu yang merupakan prioritas utama sehingga dapat ditentukan
gagasan untuk pemecahannya. Proses analisis isu menggunakan alat tapisan APKL dan
USG.
a. APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan)
1) Aktual (A) artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di kalangan
masyarakat.
2) Problematik (P) artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks,
sehingga perlu dicarikan solusinya;
3) Kekhalayakan (K) artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak
4) Layak (L) artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Tabel 2.2 Analisis Isu dengan Teknik APKL

Peringk
Identifikasi Isu Actual Problematic Kekhalayakan Layak Total
at
1. Kurangnya pemahaman
perawat tentang tanda dan
gejala phlebitis di ruang 4 4 5 5 18 1
Tulip Rumah Sakit H. L
Manambai Abdulkadir
2. Kurang optimalnya
penggunaan SIMRS
(Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit) 3 3 3 4 13 4
di ruang Tulip Rumah
Sakit H. L Manambai
Abdulkadir
3. Kurangnya pengetahuan
pasien dan keluarga pasien
tentang cuci tangan dengan
4 3 4 4 15 3
benar di ruang Tulip
Rumah Sakit H. L
Manambai Abdulkadir
4. Kurang optimalnya
orientasi ruangan untuk
pasien baru di ruang rawat 3 3 3 2 11 5
Tulip Rumah Sakit H.L
Manambai Abdulkadir
5. Kurang optimalnya
penandaan pada pasien
dengan resiko jatuh di
4 4 4 4 16 2
ruang rawat Tulip Rumah
Sakit H.L Manambai
Abdulkadir

KRITERIA PENETAPAN:
Aktual
1. Pernah benar-benar terjadi
2. Benar-benar sering terjadi
3. Benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan
4. Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaran
5. Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
Problematik
1. Masalah sederhana
2. Masalah kurang kompleks
3. Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4. Masalah kompleks
5. Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
Khalayak
1. Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2. Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3. Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4. Menyangkut hajat hidup orang banyak
5. Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
Kelayakan
1. Masuk akal.
2. Realistis.
3. Cukup masuk akal dan realistis.
4. Masuk akal dan realistis.
5. Masuk akal, realistis dan relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya

Setelah melalui proses tapisan menggunakan metode APKL dan terpilih 3


prioritas, yaitu:
1. Kurangnya pemahaman perawat tentang tanda dan gejala phlebitis di ruang Tulip RS
H. L Manambai Abdulkadir
2. Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga pasien tentang cuci tangan dengan benar
di ruang Tulip RS H. L Manambai Abdulkadir
3. Kurang optimalnya penandaan pada pasien dengan resiko jatuh di ruang rawat Tulip
RS H.L Manambai Abdulkadir
b. USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
Selanjutnya diperlukan analisis lanjutan pada isu-isu tersebut. Analisis dilakukan
untuk menetapkan kriteria isu dan kualitas isu sehingga mendapatkan kualitas isu yang
paling tepat untuk diijadikan bahasan dalam rancangan aktualisasi. Berdasarkan
penetapan isu dengan menggunakan teknik APKL, dapat dikerucutkan lagi menjadi tiga
isu. Dengan menggunakan metode Urgency (U), Seriousnes (S), dan Growth (G)
dengan kriteria. Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) mempertimbangkan
tingkat kepentingan, keseriusan, dan perkembangan setiap variabel dengan rentang skor
1-5.
1) Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah
tersebut diselesaikan;
2) Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut terhadap
produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan sistem atau
tidak, dan sebagainya;
3) Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut berkembang
sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.

Tabel 2.3 Analisis Isu dengan Teknik USG


Urgenc
Identifikasi Isu Seriousness Growth Total Peringkat
y
1. Kurangnya pemahaman perawat
tentang tanda dan gejala phlebitis
4 4 4 12 1
di ruang Tulip Rumah Sakit H. L
Manambai Abdulkadir
2. Kurangnya pengetahuan pasien
dan keluarga pasien tentang cuci
tangan dengan benar di ruang 3 3 3 9 3
Tulip Rumah Sakit H. L
Manambai Abdulkadir
3. Kurang optimalnya penandaan
pada pasien dengan resiko jatuh di
3 4 3 10 2
ruang rawat Tulip Rumah Sakit
H.L Manambai Abdulkadir

KRITERIA PENETAPAN:
Urgency
1 : tidak pentig
2 : kurang penting
3 : cukup penting
4 : penting
5 : sangat penting

Seriousness
1 : akibat yang ditimbulkan tidak serius
2 : akibat yang ditimbulkan kurang serius
3 : akibat yang ditimbulkan cukup serius
4 : akibat yang ditimbulkan serius
5 : akibat yang ditimbulkan sangat serius

Growth
1 : tidak berkembang
2 : kurang berkembang
3 : cukup berkembang
4 : berkembang
5 : sangat berkembang

Dari Analisa USG tersebut, isu prioritas adalah “Kurangnya pemahaman perawat
tentang tanda dan gejala phlebitis di ruang Tulip Rumah Sakit H. L Manambai
Abdulkadir”.

2.3 Penetapan Isu


Dari hasil analisis isu menggunakan tapisan APKL dan USG, ditemukan isu
prioritas yaitu “Kurangnya pemahaman perawat tentang tanda dan gejala phlebitis di
ruang Tulip Rumah Sakit H. L Manambai Abdulkadir”. Phlebitis adalah reaksi
inflamasi yang terjadi pada pembuluh darah vena yang ditandai dengan nyeri,
kemerahan, bengkak, panas, indurasi (pengerasan pada daerah tusukan) dan
pengerasan pada sepanjang pembuluh darah vena. Pemasangan infus merupakan
tugas delegasi tindakan terapi konvensional medis yang diberikan pada perawat, sehingga
penting untuk dilakukan optimalisasi pemahaman perawat sehingga berpengaruh kepada
mutu pelayanan di rumah sakit dan berdampak pada pemenuhan kepuasan pasien dan
indeks kepuasan terhadap pelayanan RS meningkat.
Beberapa penyebab dan dampak jika isu tidak dipecahkan, yaitu:

a. Penyebab
1) Tidak ditulis waktu pemasangan infus
2) Lokasi infus yang tidak diganti lebih dari 3x24 jam
3) Tidak adanya monitoring berkala
4) Kurang inisiatif perawat untuk mengecek infus setiap memberikan obat
5) Kurangnya pengetahuan perawat tentang tanda dan gejala awal phlebitis
6) Budaya kerja mengikuti cara yang biasa dipakai di ruangan
7) Petugas merasa yang penting sudah menjalankan tugasnya
b. Dampak
1) Berdampak pada mutu pelayanan rumah sakit yang menurun
2) Turunnya angka kelas akreditasi Rumah Sakit
3) Turunnya indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan di Rumah Sakit
4) Turunnya pendapatan Rumah Sakit
5) Menimbulkan morbiditas baik dari segi medikal maupun sosio ekonomi
6) Menambah panjang hari rawat di Rumah Sakit
7) Jika terjadi masalah atau cidera pada pasien, maka petugas dapat terjerat kasus
hukum.

2.4 Gagasan Kreatif Pemecahan Isu


Untuk dapat memecahkan isu yang telah didapatkan diperlukan langkah nyata
untuk mengatasi isu tersebut. Untuk melaksanakan rangkaian pelaksanaan pemecahan isu
tersebut perlu dilakukan implementasi nilai-nilai ASN BerAKHLAK, dengan gagasan
kreatif pemecahan isu yaitu dengan dilakukannya “Pemanfaatan Metode VIP (Visual
Infusion Phlebitis) Score Melalui In House Training Di Ruang Tulip Rumah Sakit H. L.
Manambai Abdulkadir Provinsi Nusa Tenggara Barat “ guna merefresh kembali ilmu
pengetahuan sehingga dapat dipahami dan diterapkan oleh perawat dalam monitoring
sehari-hari.
In House Training adalah sebuah bentuk program pelatihan, dimana materi
pelatihan, waktu serta tempat pelatihan ditentukan sesuai dengan permintaan peserta,
dilakukan berdasar pemikiran bahwa sebagian kemampuan dalam meningkatkan
kompetensi dan karier tidak harus dilakukan secara eksternal namun dapat dilakukan
secara internal. In House Training dipilih sebagai media dalam solusi pemecahan isu
yang terjadi di instansi karena memiliki beberapa keunggulan diantaranya, materi
pelatihan lebih spesifik, pemahaman terhadap materi lebih maksimal sehingga
mendapatkan hasil yang maksimal, trainer dapat melakukan proses analisis serta lebih
mudah mengumpulkan data.
Untuk mewujudkan gagasan di atas, maka dibutuhkan beberapa rangkaian kegiatan
dalam pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar di tempat kerja. Adapun rangkaian
kegiatan rancangan aktualisasi adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan
1) Melakukan konsultasi dengan mentor dan coach terkait isu yang diangkat
2) Melakukan koordinasi dengan kepala ruangan dan rekan sejawat mengenai kegiatan
yang akan diaktualisasikan
3) Menyusun materi pre dan post test dengan google form
b. Persiapan
1) Membuat form monitoring intravena line dengan metode VIP Score
2) Membuat jadwal, mempersiapkan materi, media, tempat dan pelaksanaan In House
Training yang akan dilakukan secara tatap muka di Ruang Tulip Rumah Sakit H.L
Manambai Abdulkadir
c. Pelaksanaan
1) Pelaksanaan pre test dan analisis hasil pre test pada perawat yang mengikuti In
House Training di Ruang Tulip
2) Pelaksanaan In House Training pemahaman perawat tentang tanda dan gejala
phlebitis dengan metode VIP Score di ruang Tulip Rumah Sakit H.L Manambai
Abdulkadir
3) Melakukan sosialisasi dengan kepala ruangan dan teman sejawat, tentang cara
pengisian form monitoring Intravena Line dengan metode VIP Score
d. Evaluasi
1) Pelaksanaan post test dan analisis hasil post test
2) Melakukan monitoring Pencegahan Kejadian Phlebitis Dengan Metode VIP (Visual
Infusion Phlebitis) Score di Ruang Tulip dengan pengawasan oleh kepala ruangan
dan masing-masing ketua tim setiap shift
3) Melaksanakan evaluasi kegiatan.
2. 5 Tabel Rancangan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi ini akan dilaksanakan setelah kembali ke unit kerja penulis. Kemudian dijabarkan dengan sistematis untuk
kegiatan yang akan dilaksanakan dan didalamnya juga dijelaskan mengenai tahapan kegiatan dan hasil yang diharapkan dari kegiatan
yang disusun. Adapun detail rancangan aktualisasi tersebut sebagai berikut :

No Kegiatan dan Tahap Keterkaitan dengan Core Kerkaitan dengan Aksi Bela Kontribusi Terhadap
Output Kegiatan
Kegiatan Values BerAKHLAK Negara Visi dan Misi
1 2 3 4 5 6
PERENCANAAN
1 Melakukan konsultasi Tersedianya bahan  Berorientasi Pelayanan Kesadaran Berbangsa Dan Koordinasi yang baik
dengan mentor dan coach konsul dengan Cekatan dalam menyiapkan Bernegara dapat memberikan
terkait isu yang diangkat mentor dan coach bahan konsultasi a) Disiplin dan bertanggung dukungan pada kegiatan
 Menyiapkan bahan Hasil kegiatan:  Akuntabel jawab terhadap tugas yang yang akan dilaksanakan
konsultasi dengan  Dokumentasi Menggunakan waktu dibebankan: demi terwujudnya misi
mentor dan coach dengan efektif dan efisien  Mengerjakan tugas ke 3 NTB Sehat Dan
 Melakukan konsultasi dalam melaksanakan dengan penuh Cerdas melalui
dengan mentor dan kegiatan konsultasi tanggungjawab. peningkatan kualitas
coach terkait rancangan  Kompeten sumber daya manusia
aktualisasi Melaksanakan tugas dengan b) Menjalankan hak dan sebagai pondasi daya
kualitas terbaik kewajiban sesuai peraturan saing daerah
 Harmonis perundangan yang berlaku:
Menjaga komunikasi yang  Melaksanakan
baik kewajiban dalam
 Loyal memecahkan
Menjaga nama baik permasalahan
instansi, atasan mentor dan berdasarkan tugas yang
coach dengan berkonsultasi diberikan.
agar pelaksanaan kegitan
berjalan secara baik
 Adaptif
Bertindak proaktif dalam
konsultasi
 Kolaboratif
Kolaborasi dengan atasan
mentor dan coach
2 Melakukan koordinasi Diperoleh dukungan  Berorientasi Pelayanan Setia Pada Pancasila : Melaksanakan misi ke 3
dengan kepala ruangan dan dan bantuan dari Berkomitmen memberikan  Menerapkan prinsip-prinsip NTB Sehat Dan Cerdas
teman sejawat mengenai rekan sejawat dalam pelayanan prima dan nilai-nilai musyawarah melalui peningkatan
kegiatan yang akan pelaksanaan Inhouse  Akuntabel mufakat. kualitas sumber daya
diaktualisasikan Training Melaksanakan tugas  Saling membantu dan manusia sebagai
 Melakukan koordinasi Hasil kegiatan : dengan tanggung jawab tolongmenolong antar pondasi daya saing
dengan rekan sejawat  Rekan sejawat  Kompeten sesama sesuai nilai-nilai daerah
(perawat ruang kelas 3) bersedia ikut Melaksanakan tugas luhur Pancasila untuk
 Menentukan peserta, berpartisipasi dengan kualitas terbaik mencapai kesejahteraan
waktu dan tempat akan dalam kegiatan In  Harmonis
dilaksanakan In house house training, Menjaga komunikasi yang
training baik sebagai baik Loyal
pemateri ataupun Menjaga nama baik
peserta sesama ASN, pimpinan,
 Dokumentasi instansi
 Adaptif
Menyesuaikan diri
menghadapi perubahan,
terus mengembangkan
kreatifitas
 Kolaboratif
Melaksanakan kolaborasi
dengan rekan sejawat
3 Menyusun materi soal pre Tersedianya alat dan  Berorientasi Pelayanan Rela berkorban untuk Pembuatan soal pretest
test dan pos test melalui bahan pretest dan Melakukan perbaikan bangsa dan Negara dan postest untuk
google form postest untuk in tanpa henti dengan cara a)Bersedia mengorbankan mengkaji sejauh mana
 Membuat soal dan media house training menyiapkan soal waktu, tenaga dan pikirannya pengetahuan dan
Pre Test Hasil kegiatan:  Akuntabel untuk kemajuan bangsa dan pemahaman perawat
 Membuat soal dan media  Soal pretest dan Melaksanakan tugas Negara sesuai tugas dan terkait dengan tanda dan
Post Test postest di goggle dengan tanggung jawab fungsi masing-masing. gejala phlebitis
 Melakukan konsultasi form dengan cara meluangkan  Bersedia meluangkan sehingga dengan hasil
dengan mentor, coach  Dokumentasi waktu untuk membuat waktu, tenaga dan tersebut dapat menjadi
dan kepala ruangan kuesioner pikiran untuk membuat acuan untuk mengambil
terkait persiapan  Kompeten lembar soal. langkah selanjutnya,
pelaksanaan kegiatan Melaksanakan tugas demi terwujudnya misi
dengan kualitas terbaik ke 3 NTB Sehat Dan
dengan mempunyai ilmu Cerdas melalui
dalam menyusun soal peningkatan kualitas
 Harmonis sumber daya manusia
Menjaga komunikasi yang sebagai pondasi daya
baik saing daerah
 Loyal
Menjaga nama baik
instansi , atasan mentor
dan coach dengan
berkonsultasi agar
pelaksanaan kegitan
berjalan secara baik
 Adaptif
Bertindak proaktif dalam
konsultasi
 Kolaboratif
Melaksanakan kolaborasi
dengan atasan mentor dan
coach
PERSIAPAN
4 Membuat form monitoring Terbentuknya form  Berorientasi Pelayanan Rela Berkorban untuk Peningkatan kualitas
intravena line dengan monitoring intravena Melakukan perbaikan tiada Bangsa dan Negara layanan akan
metode VIP score line henti pada kualitas layanan a) Menyumbangkan tenaga, meningkatkan derajat
 Mencari refrensi metode Hasil kegiatan :  Akuntabel pikiran, kemampuan untuk kesehatan masyarakat
VIP score dengan  Dokumentasi Menggunakan waktu kepentingan masyarakat, khususnya masyarakat
melakukan koordinasi dengan efektif dan efisien kemajuan bangsa dan di pulau sumbawa demi
dengan tim PPI Rumah dalam melaksanakan negara. terwujudnya misi ke 3
Sakit kegiatan  Menyumbangkan NTB Sehat Dan Cerdas
 Membuat form  Kompeten pikiran dan kemampuan melalui peningkatan
monitoring iv line Melaksanakan tugas dengan dalam membuat form kualitas sumber daya
kualitas terbaik monitoring iv line manusia sebagai
 Harmonis dengan metode VIP pondasi daya saing
Menjaga komunikasi yang score daerah
baik dengan berbagai pihak
 Loyal Kesadaran Berbangsa dan
Menjaga nama baik bernegara
instansi, atasan mentor dan a) Disiplin dan bertanggung
coach dengan berkonsultasi jawab terhadap tugas yang
agar pelaksanaan kegitan dibebankan.
berjalan dengan baik  Menjalankan tugas
 Adaptif dengan membuat media
Bertindak proaktif dalam yang sesuai dengan
konsultasi kebutuhan.
 Kolaboratif
Kolaborasi dengan atasan
mentor dan coach
5 Membuat jadwal, Terlaksananya  Berorientasi Pelayanan Rela berkorban untuk Melaksanakan misi ke 3
mempersiapkan materi, kegiatan dengan baik Melakukan perbaikan tanpa NTB Sehat Dan Cerdas
bangsa dan negara
media, tempat dan Hasil kegiatan : henti melalui peningkatan
pelaksanaan In House  Tersedianya  Akuntabel a) Menyumbangkan tenaga, kualitas sumber daya
Training yang akan jadwal yang jelas Menyiapkan kegiatan pikiran, kemampuan untuk manusia sebagai
dilakukan secara tatap muka dan terarah dengan penuh tanggung kepentingan masyarakat, pondasi daya saing
di Ruang Tulip Rumah Sakit  Tersedianya jawab kemajuan bangsa dan daerah
H.L Manambai materi, media  Kompeten negara.
 Membuat jadwal dan serta tempat Melaksanakan tugas dengan b) Membela bangsa dan
rangkaian acara untuk keperluan kualitas terbaik negara sesuai dengan
 Mempersiapkan bahan pelaksanaan In  Harmonis profesi dan kemampuan
tayang/materi House Training Menjaga komunikasi yang masing-masing.
 Membuat daftar hadir  Pelaksanaan In baik dengan atasan maupun c) Berpartisipasi aktif dan
peserta House Training rekan sejawat yang terlibat peduli dalam pembangunan
 Mempersiapkan media berjalan sesuai dalam kegiatan masyarakat bangsa dan
dan tempat pelaksanaan dengan jadwal  Loyal negara.
kegiatan dan rencana yang Menjaga nama baik d) Kesadaran Berbangsa dan
telah dibuat instansi, atasan mentor dan bernegara
 Dokumentasi coach Disiplin dan bertanggung
 Adaptif jawab terhadap tugas yang
Menyesuaikan diri dibebankan
menghadapi perubahan, a) Menjalankan tugas dengan
terus mengembangkan membuat media yang
kreatifitas sesuai dengan kebutuhan
 Kolaboratif pasien
Melaksanakan kolaborasi
dengan atasan mentor,
coach, kepala ruangan dan
sejawat dalam pelaksanaan
kegiatan
PELAKSANAAN
6 Pelaksanaan pre test dan Dapat mengukur  Berorientasi Pelayanan Kesadaran Berbangsa dan Memberikan soal
analisis hasil pre test pada sejauh mana Melakukan perbaikan bernegara pretest untuk
perawat yang mengikuti In pengetahuan dan tanpa henti a) Disiplin dan bertanggung mengetahui pemahaman
House Training di Ruang pemahaman peserta  Akuntabel jawab terhadap tugas yang perawat terkait tanda
Tulip tentang tanda dan Melaksanakan tugas dibebankan. dan gejala awal
 Melaksanakan pre test gejala awal phlebitis dengan tanggung jawab  Bertanggungjawab phlebitis, sehingga
pada peserta in house dan metode VIP  Kompeten memberikan soal dapat memberikan
training Score Melaksanakan tugas pretest kepada peserta pelayanan Kesehatan
 Analisis data hasil pre Hasil kegiatan : dengan kualitas terbaik in house training. sesuai kebutuhan pasien
test  Dokumentasi  Harmonis Memiliki kemampuan awal demi terwujudnya misi
Menjaga komunikasi yang bela negara: ke 3 NTB Sehat Dan
baik a) Memiliki Kecerdasan Cerdas melalui
 Loyal Emosional & spiritual serta peningkatan kualitas
Menjaga nama baik Intelejensi yang tinggi sumber daya manusia
instansi , atasan mentor  Mampu mengolah hasil sebagai pondasi daya
dan coach dengan pretest saing daerah
berkonsultasi agar
pelaksanaan kegitan
berjalan secara baik
 Adaptif
Bertindak proaktif dalam
konsulasi
 Kolaboratif
Melaksanakan kolaborasi
dengan atasan mentor dan
coach
7 Pelaksanaan in house Untuk mengetahui  Berorientasi Pelayanan Rela berkorban untuk Melaksanakan misi ke 3
training pemahaman sejauh mana Melakukan perbaikan tanpa bangsa dan Negara NTB Sehat Dan Cerdas
perawat tentang tanda dan pengetahuan perawat henti  Menyumbangkan tenaga, melalui peningkatan
gejala phlebitis di ruang tentang materi in  Akuntabel pikiran, kemampuan untuk kualitas sumber daya
Tulip Rumah Sakit H.L house training Melaksanakan tugas dengan kepentingan masyarakat, manusia sebagai
Manambai Abdulkadir Hasil Kegiatan : tanggung jawab selama kemajuan bangsa dan pondasi daya saing
 Acara berjalan proses in house training negara. daerah
 Mempersiapkan ruangan lancar dan baik  Kompeten  Membela bangsa dan
dan media yang akan sesuai rencana Melaksanakan tugas dengan negara sesuai dengan
digunakan untuk kegiatan  Pengetahuan dan kualitas terbaik profesi dan kemampuan
 Mengatur peserta dan pemahaman  Harmonis masing-masing.
mempersiapkan daftar peserta tentang Menjaga komunikasi yang
hadir peserta tanda dan gejala baik selama kegiatan
 Pelaksanaan dan awal phlebitis berlangsung
penyampaian materi In sudah direfresh  Loyal
House Training secara kembali sehingga Menjaga nama baik instansi ,
tatap muka perawat bisa atasan mentor dan coach
mencegah dengan berkonsultasi agar
kejadian phlebitis pelaksanaan kegitan berjalan
 Dokumentasi secara baik
 Adaptif
Bertindak proaktif dalam
konsulasi
 Kolaboratif
Melaksanakan kolaborasi
dengan atasan mentor, coach
dan sejawat demi
terselenggaranya kegiatan
dengan baik
8 Melakukan sosialisasi Tersedianya lembar  Berorientasi Pelayanan Kesadaran Berbangsa Dan Koordinasi awal dengan
dengan kepala ruangan dan monitoring Melakukan perbaikan tiada Bernegara kepala ruangan dan
teman sejawat, tentang cara Hasil kegiatan: henti a) Disiplin dan bertanggung sejawat adalah langkah
pengisian form monitoring  Setiap status RM  Akuntabel jawab terhadap tugas yang awal dalam pelaksanaan
intravena line dengan pasien terdapat Menggunakan waktu dibebankan: aktualisasi yang
metode VIP Score lembar dengan efektif dan efisien diharapkan dapat
 Menyediakan form monitoring  Mengerjakan tugas mendukung tercapainya
dalam melakukan
monitoring iv line dengan dengan penuh misi ke 3 NTB Sehat
 Dokumentasi koordinasi
metode VIP score tanggungjawab dengan Dan Cerdas,
 Kompeten
Melaksanakan tugas dengan b) Saling membantu dan peningkatan kualitas
kualitas terbaik tolong menolong antar sumber daya manusia
 Harmonis sesama sebagai pondasi daya
Bekerjasama dalam  Berkerjasama dengan saing daerah.
mengoptimalkan sejawat dalam
monitoring IV Line melakukan perbaikan
 Loyal
Menjaga nama baik ASN,
pimpinan dan instansi
 Adaptif
Bertindak proaktif dalam
melakukan perubahan
 Kolaboratif
Melakukan kolaborasi
dengan kepala ruangan dan
sejawat
EVALUASI
9 Pelaksanaan post test dan Untuk mengetahui  Berorientasi Pelayanan Rela berkorban untuk Mengetahui
analisis hasil post test sejauh mana Melakukan perbaikan tanpa bangsa dan negara pemahaman sejawat
dengan google form pengetahuan sejawat henti a) Bersedia mengorbankan setelah diberikan
 Memberikan soal post setelah diberikan in  Akuntabel waktu, tenaga dan penyuluhan kesehatan
test melalui goggle form house training Melaksanakan tugas dengan pikirannya untuk kemajuan penting dilakukan
 Analisis data hasil post Hasil Kegiatan: tanggung jawab bangsa dan Negara sesuai sehingga mampu
test  Didapatkan data  Kompeten tugas dan fungsi masing- membentuk sumber
hasil post test, Membantu teman sejawat masing. daya manusia yang
sehingga dapat dalam memahami tanda dan  Bersedia meluangkan peduli dengan
menilai sejauh gejala awal phlebitis waktu, tenaga dan kesehatan sesuai
mana perbedaan  Harmonis pikiran untuk dengan misi ke 3 NTB
pengetahuan Menjaga komunikasi yang memberikan Sehat Dan Cerdas
perawat antara baik pendidikan, ilmu dan melalui peningkatan
sebelum dan  Loyal pemahaman sejawat kualitas sumber daya
setelah dilakukan Menjaga nama baik demi terlaksananya manusia sebagai
In House instansi, atasan mentor dan pelayanan kesehatan pondasi daya saing
Training coach dengan yang prima daerah
 Dokumentasi melaksanakan kegitan
dengan baik
 Adaptif
Berinovasi dalam
pemberian pelayanan
kesehatan
 Kolaboratif
Kolaborasi dengan rekan
sejawat dalam pe;laksanaan
kegiatan
10 Melakukan monitoring Untuk mengetahui  Berorientasi Pelayanan Rela berkorban untuk bangsa Melakukan evaluasi
pencegahan kejadian perbedaan Cekatan dalam melakukan dan negara hasil kegiatan penting
phlebitis dengan metode pemahaman sejawat penilaian hasil pretest dan a) Bersedia mengorbankan dilakukan untuk menilai
VIP Score di ruang Tulip sebelum dan sesudah postest waktu, tenaga dan keberhasilan suatu
 Pengawasan dari kepala diberikan in house  Akuntabel pikirannya untuk kemajuan kegiatan terutama
ruangan dan masing- training tentang Bertanggung jawab bangsa dan Negara sesuai dalam pelayanan
masing ketua tim dalam tanda dan gejala mengevaluasi kegiatan tugas dan fungsi masing- kesehatan yang
melakukan pengisian awal phlebitis pelayanan sesuai tugas masing. diharapkan mampu
pada form monitoring iv Hasil kegiatan: sebagai perawat  Bersedia meluangkan mendukung misi misi
line  Didapatkan hasil  Kompeten waktu, tenaga dan ke 3 NTB Sehat Dan
 Mengolah data hasil dokumntasi Melaksanakan tugas pikiran untuk Cerdas melalui
monitoring dan pengisisan form dengan kualitas terbaik membandingkan hasil peningkatan kualitas
pengawasan yang telah monitoring iv line  Harmonis pretest dan postest. sumber daya manusia
dikumpulkan selama selama masa Menjaga komunikasi yang b) Selalu yakin dan percaya sebagai pondasi daya
aktualisasi penerapan di aktualisasi baik selama proses bahwa pengorbanan saing daerah
ruangan  Maisng-masing kegiatan sebagai ASN tidak akan
 Melakukan dokumentasi ketua tim  Loyal sia-sia.
melaporkan hasil Menjaga nama baik  Saya yakin hasil
pengawasan instansi , atasan, mentor kegiatan yang saya
terhadap pengisian dan coach dengan lakukan memberikan
form monitoring iv berkonsultasi agar manfaat yang baik untuk
line pada penyusun pelaksanaan kegitan sejawat, pasien, keluarga
 Dokumentasi berjalan secara baik dan juga instansi.
 Adaptif
Bertindak proaktif dalam
menyiapkan dan
melaksanakan kegiatan
 Kolaboratif
Melaksanakan kolaborasi
dengan rekan sejawat
11 Melaksanakan evaluasi Terlaksananya  Berorientasi pada Rela berkorban untuk Menyusun laporan
kegiatan kegiatan evaluasi pelayanan bangsa dan negara aktualisasi sebagai
 Pelaksanaan evaluasi sehingga dapat Cekatan dalam a) Bersedia mengorbankan bukti tertulis dalam
kegiatan oleh mentor dan dilihat sejauh mana melaporkan hasil kegiatan waktu, tenaga dan memberikan pelayan
atasan langsung pemahaman sejawat  Akuntabel pikirannya untuk kemajuan Kesehatan kepada
 Melakukan evaluasi data dan efektifitas Melaksanakan tugas bangsa dan Negara sesuai pasien dan keluarga
hasil aktualisasi penerapan tindakan dengan tanggung jawab tugas dan fungsi masing- sehingga dapat
 Melakukan konsultasi Hasil kegiatan :  Kompeten masing mendukung
dengan mentor, coach  Tersedianya Belajar dalam  Bersedia meluangkan terwujudnya misi ke 3
terkait data hasil bahan atau meningkatkan waktu, tenaga dan NTB Sehat Dan Cerdas
aktualisasi dokumen hasil kemampuan sebagai pikiran untuk melalui peningkatan
 Melakukan dokumentasi kegiatan perawat menyampaikan hasil kualitas sumber daya
 Menyusun laporan  Tersedianya  Harmonis kegiatan kepada mentor manusia sebagai
aktualisasi akhir laporan hasil Menjaga komunikasi yang dan coach serta saya pondasi daya saing
aktualisasi baik bersedia menyusun daerah
 Loyal laporan hasil aktualisasi
Menjaga nama baik sampai selesai.
instansi, atasan mentor b) Selalu yakin dan percaya
dan coach dengan bahwa pengorbanan sebagai
berkonsultasi agar ASN tidak akan sia-sia.
pelaksanaan kegitan  Saya kegiatan
berjalan secara baik aktualisasi yang saya
 Adaptif lakukan dapat
Bertindak proaktif dalam memberikan manfaat
konsultasi bagi pasien dan keluarga
 Kolaboratif
Terus melakukan
koordinasi dengan
berbagai pihak dalam
melakukan tugas sebagai
perawat
2.6 Jadwal Rencana Kegiatan

Bulan
Tahapan 3 November - 7 Desember
No Kegiatan
Kegiatan 3 4 5 6 7 8 9 1 11 1 13 14 1 16 1 18 19 2 21 2 23 24 2 26 2 28 29 3 1 2 3 4 5 6 7
0 2 5 7 0 2 5 7 0
1 Melakukan Menyiapkan
konsultasi bahan
dengan mentor konsultasi
dan coach terkait dengan mentor
isu yang diangkat dan coach

Melakukan
konsultasi
dengan mentor
dan coach
terkait
rancangan
2 Melakukan Melakukan
koordinasi koordinasi
dengan kepala dengan rekan
ruangan dan sejawat
teman sejawat (perawat ruang
mengenai kelas 3)
kegiatan yang Menentukan
akan peserta, waktu
diaktualisasikan dan tempat
akan
dilaksanakan In
house training
3 Menyusun materi Membuat soal
soal pre test dan
dan media Pre
pos test melaluiTest
google form Membuat soal
dan media Post
Test
Melakukan
konsultasi
dengan mentor,
coach dan
terkait
persiapan
pelaksanaan
kegiatan)
4 Membuat form Mencari
monitoring refrensi
intravena line tentang metode
dengan metode VIP score
VIP score dengan
melakukan
koordinasi
dengan tim PPI
Rumah Sakit

Membuat form
monitoring iv
line
5 Membuat jadwal, Membuat
mempersiapkan jadwal
materi, media, rangkaian acara
tempat dan Mempersiapkan
pelaksanaan In bahan
House Training tayang/materi
yang akan Membuat daftar
dilakukan secara hadir peserta
tatap muka di Mempersiapkan
Ruang Tulip media dan
Rumah Sakit tempat
H.L Manambai pelaksanaan
kegiatan
6 Pelaksanaan pre Melaksanakan
test dan analisis pre test pada
hasil pre test peserta in house
pada perawat training
yang mengikuti
In House Analisis data
Training di hasil pre test
Ruang Tulip

7 Pelaksanaan in Mempersiapkan
house training ruangan dan
pemahaman media yang
perawat tentang akan digunakan
tanda dan gejala untuk kegiatan
phlebitis di ruang Mengatur
Tulip Rumah peserta dan
Sakit H.L mempersiapkan
Manambai daftar hadir
Abdulkadir peserta
Pelaksanaan
dan
penyampaian
materi In House
Training secara
tatap muka
8 Melakukan Menyediakan
sosialisasi form
dengan kepala monitoring iv
ruangan dan line dengan
teman sejawat, metode VIP
tentang cara score
pengisian form
monitoring
intravena line
dengan metode
VIP Score
9 Pelaksanaan post Memberikan
test dan analisis soal post test
hasil post test melalui goggle
dengan google form
form Anslisis data
hasil post test

10 Melakukan Pengawasan
monitoring dari kepala
pencegahan ruangan dan
kejadian phlebitis masing-masing
dengan metode ketua tim dalam
VIP Score di melakukan
ruang Tulip pengisian pada
form
monitoring iv
line

Mengolah data
hasil
monitoring dan
pengawasan
yang telah
dikumpulkan
selama
aktualisasi
penerapan di
ruangan

Melakukan
dokumentasi
11 Melaksanakan Pelaksanaan
evaluasi kegiatan evaluasi
kegiatan oleh
mentor dan
atasan langsung
Melakukan
evaluasi data
hasil aktualisasi
Melakukan
konsultasi
dengan mentor,
coach terkait
data hasil
aktualisasi
Melakukan
dokumentasi
Menyusun
laporan
aktualisasi
akhir

Keterangan : Hari Libur

Kegiatan Aktualisasi
DAFTAR PUSTAKA

Alexander M., Corrigan A., Gorski L., Hankins J., & Peucca R., 2010. Infusion Nursing
Society Infusion Nursing an Evidence Based Approach. Jakarta:Saunders Elsevier.
CDC. 2017. Guidelnes For The Prevention Of Intavaskuler Catheter-Relead Infections.
Wasingtin DC. CDC
Dokumen Profil Rumah Sakit H.L. Manambai Abdulkadir. 2019. Sumbawa Besar
Dokumen Rencana Strategis Rumah Sakit H.L Manambai Abdulkadir tahun 2019-2023
Depkes RI. Panduan Nasional Keselamatan Pasien RS. (Patient Safety) edisi 2. Jakarta :
Depkes RI
Perry, A. G. & Potter, P. A., 2009. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan
Praktek. (R. Komalasari, Ed.) (4th ed.) Jakarta: EGC.
WHO.,2011. National Guidline On Hand Hygiene For Prevention Of Hospital Acquired
Infection (HAIs). Geneva. WHO
WHO.,2012. Prevention of Hospital-Acquired Infection. USA. WHO
https://infoasn.id/jabatan-fungsional/uraian-tugas-perawat-berdasarkan-permenpan-
rb-nomor-35-tahun-2019.html
https://gustinerz.com/menilai-kejadian-flebitis-dengan-vip-score/
https://pratamaindomitra.co.id/in-house-training-meningkatkan-kualitas-sdm-dengan-
in-house-training.html#top
https://yankes.kemkes.go.id/view_unduhan/59/keputusan-menteri-kesehatan-ri-nomor-
1128-tahun-2022-tentang-standar-akreditasi-rs

Anda mungkin juga menyukai