Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ARITMIA
Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Keperawatan Medikal Bedah 1 (KMB 1)

Nama Dosen : Hermanto, Ners.,M.Kep.

Disusun Oleh : Kelompok 3

Anggota

1. Aldoni Fikri Partawijaya 2021-01-14201-082


2. Anita Gresela 2021-01-14201-090
3. Athalia Yundari 2021-01-14201-094
4. Aulia Yelin Setiani 2021-01-14201-095
5. Cinta Mentari 2021-01-14201-098
6. Iska 2021-01-14201-114
7. Lailatul Ma’rifah Amaliah 2021-01-14201-118
8. Laura Anjelina 2021-01-14201-119
9. Roma Uli Pasaribu 2021-01-14201-138
10. Sindi Aulia 2021-01-14201-143
11. Susi Susanti 2021-01-14201-149

YAYASAN STIKES EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PRODI SARJANA KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan anugerah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dengan judul “Aritmia”.

Adapun tujuan dari penilisan makalah ini adalah untuk memenuhi Tugas dosen mata kuliah
Keperawatan Medikal Bedah 1 (KMB 1). Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami mengucapkan Terimakasih kepada Bapak Hermanto, Ners.,M.Kep, selaku dosen mata kuliah
Keperawatan Medikal Bedah 1 (KMB 1) yang telah memberiikan tugas ini sehingga menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekunin.

Selain itu, kami juga mengucapkan Terimakasih kepada pihak-pihak yang turut adil dalam
pembuatan dan menyusun makalah ini. Kami berharap makalah ini bisa menambah wawasan bagi kami
sebagai penulis maupun bagi para pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, masih banyak kesalahan serta kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun bagi kami, agar kedepannya kami bisa menyusun dan menulis dengan baik lagi.

Palangka Raya, 30 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................................

KATA PENGANTAR.......................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................

A. Latar Belakang...................................................................................................

B. Rumusan Masalah..............................................................................................

C. Tujuan................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................

A. Pengertian Aritmia.............................................................................................
B. Faktor Resiko Aritmia.......................................................................................
C. Penyebab Aritmia..............................................................................................
D. Pencegahan Aritmia...........................................................................................
E. Dianosis Aritmia................................................................................................
F. Pengobatan Aritmia...........................................................................................

BAB III PENUTUP...........................................................................................................

A. Kesimpulan........................................................................................................

B. Saran..................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aritmia adalah penyakit sistem listrik jantung. Sistem listrik jantung terdiri
atas generator sistem alami yaitu nodus sinoatrial (SA) dan jaringan konduksi listrik
dari atrium ke ventrikel. Gangguan pada pembentukan atau penjalaran impuls listrik
menimbulkan gangguan irama jantung yang disebut dengan aritmia. Secara garis
besar aritmia terdiri atas dua kelompok yaitu bradiaritmia yang dicirikan dengan laju
jantung yang terlalu lambat (kurang dari 60 kali per menit) dan takiaritmia yang
dicirikan dengan laju jantung yang terlalu cepat (lebih dari 100 kali per menit) (1).
Aritmia seringkali tidak disadari oleh penderitanya dikarenakan aritmia terkadang
tidak memiliki gejala apapun dan baru diketahui setelah adanya pemerikasaan pada
jantung. Namun pada beberapa kasus muncul berbagai kondisi seperti jantung
berdebar, sesak nafas, pusing, mudah lelah bahkan dapat menyebabkan pingsan
mendadak.
Umumnya aritmia tidaklah berbahaya, namun beberapa kasus dapat
menyebabkan berbahaya apabila terjadi komplikasi seperti gagal jantung, stroke,
bahkan kematian. Aritmia dapat timbul karena beberapa faktor antara lain pola hidup
yang kurang sehat seperti merokok, mengkonsumsi alkohol, stress, mengkonsumsi
obat–obatan terlarang, umur, diabetes, genetik, dan sebagainya (2).
Jantung merupakan salah satu organ tubuh yang perlu diketahui kondisi
kesehatannya. Saat ini penyakit jantung sendiri merupakan salah satu faktor
penyebab terjadinya kematian di Dunia. Data World Health Organization (WHO)
tahun 2015 menunjukkan bahwa 70% kematian didunia disebabkan oleh penyakit
tidak menular yaitu sebanyak 39,5 juta dari 56,4 juta kematian. Dari seluruh
kematian akibat penyakit tidak menular (PTM) tersebut, 45% disebabkan oleh
penyakit jantung dan pembuluh darah dengan total 17,7 juta dari 39,5 juta kematian.
Di Indonesia sendiri, penyakit jantung dan pembuluh darah masih menjadi penyebab
kematian terbanyak, dimana kematian di Indonesia akibat penyakit kardiovaskuler
mencapai 651.481 penduduk per tahun (Institute for health metrics and evaluation,
2018)
Menurut World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa penyakit
kardiovaskular akan menjadi kasus kematian terbesar di seluruh dunia pada tahun
2020 (3). Atrial Fibrilasi (AF) merupakan jenis aritmia berkelanjutan yang sering
terjadi dan didiagnosa dengan temuan Prevalensi AF lebih sering terjadi pada pria
dibandingkan wanita untuk setiap kelompok umur. Salah satu penyakit
kardiovaskuler yang dapat menyebabkan kematian adalah aritmia. Aritmia adalah
gangguan irama jantung akibat otot jantung yang seharusnya berdenyut secara teratur
berubah menjadi lebih cepat,lebih lambat, atau tidak beraturan (Susilowati, 2021).
Aritmia atau gangguan irama jantung terbagi dalam dua kelompok besar, yaitu
takikardi dan bradikardi. Bradikardia merupakan istilah yang digunkan untuk
menyebut perlambatan detak jantung. Bradikardia atau bradiaritmia adalah keadaan
di mana laju denyut jantung seseorang kurang dari 60 kali per menit (Endris,A 2017)
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Aritmia
2. Apa saja Faktor resiko Aritmia
3. Apa Penyebab Aritmia
4. Bagaimana Pencegahan Terhadap Aritmia
5. Apa Diagnosis Aritmia
6. Apa Pengobatan Aritmia

C. Tujuan
1. Mengetahui apa pengertian dari Aritmia
2. Mengetahui apa saja faktor resiko Aritmia
3. Mengetahui apa saja peyebab terjadinya Aritmia
4. Mengetahui Bagaimana Saja Pencegahan agar tidak terjadi Aritmia
5. Mengetahui diagnosis Aritmia
6. Mengetahui bagaimana cara pengobatan Aritmia
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Aritmia

Aritmia adalah gangguan kesehatan yang terjadi pada irama jantung. Penyakit ini
menyebabkan detak jantung pengidapnys terasa tidak teratur yang bisa lebh cepat
atau lebih lambat. Kondisi ini bisa terjadi karena impuls elektrik yang berfugsi
mengatur detak jantung agar tetap normal, tidak bekerja dengan baik atau mengalami
gangguan. Gangguan pada organ jantung ini. Aritmia adalah kelainan dalam
kecepata, irama, tempat asal dari impuls, atau kelainan elektrofosiologi jantung yang
dapat disebabkan oeh gangguan system konduksi jantung serta gangguan
pembentukan atau penghantaran impuls yang menyebabkan perubahan dalam urutan
nrmal aktivitas atrium dan ventrikel ( H.V Huikuri,2007). Gangguan pada organ
jantung ini tidak boleh disepelekan begitu saja. Aritmia yang tidak mendapatkan
penanganan segera bisa memicu kompilikasi serius, sehingga memicu gagal jantung,
kondisi ini bisa dikenali melalui beberapa gejala, terutama gangguan pada irama
jantung. Aritmia dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain:

1) Bradikardi, yaitu kondisi ketika jantung berdetak lebih lambat dari normal.
2) Blok jantung, yaitu kondisi ketika jantung berdetak lebih lambat atau tidak
teratur,dan menyebabkan pengidapnya kehilangan kesadaran ( pingsan)
3) Takikardia supraventtrikular, yaitu kondisi ketika jantung berdenyut cepat secara
tidak normal.
4) Filbrilasi atrium, yaitu kondisi ketika jantung berdetak cepat dan teratur, bahkan
ketika pengidapnya sedang beristirahat.
5) Filbrilisasi ventrije, aitu jenis aritmia yang dapat menyebabkan pengidapnya
kehilangan kesadaran atau kematian mendadak akibat detak jantung yang terlalu
cepat dan tidak teratur

B. Faktor Resiko Aritmia


Meskipun bisa terjadi pada siapa saja, tetapi terdapat beberpa faktor yang
meningkatkan seseorang untuk terkena penyakit aritmia. Berikut ini adalah beberpa
faktor resiko tersebut :
1) Penggunaan narkoba atau zat-zat tertentu. Seseorang beresiko mengidap aritmia
jika menggunakan narkoba atau zat-zat lainnya. Hal ini karena jantung bisa
terpengaruh, terutama penggunaan narkoba jenid tertentu.
2) Konsumsi alkohol yang berlebihan. Resiko seseirang untuk mengidap aritmia
juga meningkat jika mengonsumsi alkohol secara berlebihan. Hal tersebut timbul
karena pengaruh dari impuls listrik jantung.
3) Mengonsumsi obat-obatan tertentu. Beragam jenid obat dapat menyebabkan efek
samping tertentu, salah satunya adalah obat untuk mengatasi penyakit aritmia.
Bahkan daei obat-obatan kekainan ringan, seperti obat bauk dan pilek, juga dapat
menyebabkan kelainan pada irama jantung ini terjadi.
4) Merokok dan mengonsumsi kafein berlebihsn. Baik merokok maupun
mengonsumsi kafein jika dilakukan secara berlebihan, bisa meningkatkan resiko
seseorang untuk mengidap aritmia, hl ini dikarenakan merokok dan kafein
menyebabkan detak jantung menjadi lebih cepat.

Gejala yang dialami pengidap aritmia, antara lain timbulnya rasa berdebar
pada dada, detak jantung lebih cepat dari pada normal, detak jantung lebih lambat
daro pada normal, keelahan dan lemes, merasakan pusing dan sesak napas,
timbulnya nyeri dada dan pingsan. Langkah-langkah yang dilakukamn untuk
mencegah terjadinnya aritmia, antara lain:

1) Menghindari dan mengurangi stres


2) Mengonsumsi makanan sehat
3) Menjaga berat badan ideal
4) Tidak sembarangan mengonsumsi obat tanpa petunjuk dari dokter, terutama
obat batuk dan pilek yang mengandung zat stimulan pemicu jantung berdetak
cepat.
5) Tidak merokok dan berolahraga secara teratur

C. Penyebab Aritmia
Berikut ini beberapa penyebab yang dapat mengakibatkan aritmia, antara lain:

 Ketidakseimbangan kadar elektrolit dalam darah. Kadar elektrolit, seperti kalium,


natrium, kalsium, dan magnesium dapat mengganggu impuls listrik jantung,
sehingga mengakibatkan aritmia.
 Penggunaan narkoba.
Penggunaan obat-obatan terlarang dapat memengaruhi kerja jantung, sehingga
meningkatkan risiko terjadinya aritmia. Efek samping obat-obatan.
Beberapa obat batuk dan pilek yang dijual bebas dapat meningkatkan risiko
seseorang mengalami aritmia.
 Banyak mengonsumsi alkohol. Konsumsi alkohol dalam jumlah yang berlebihan
dapat mempengaruhi impuls listrik jantung, sehingga meningkatkan risiko
terjadinya aritmia.
 Banyak mengonsumsi kafein atau nikotin (merokok). Kafein dan nikotin
menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dari normal, sehingga mengakibatkan
aritmia.
 Gangguan kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid yang terlalu aktif atau kurang aktif
mampu meningkatkan risiko terjadinya aritmia.
 Sleep apnea obstruktif. Pada keadaan ini, pernapasan yang dialami pengidap
penyakit ini akan terganggu saat tidur dan dapat meningkatkan risiko aritmia.
 Diabetes. Diabetes yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko penyakit
jantung koroner, tekanan darah tinggi, dan aritmia.
 Hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hipertensi dapat menyebabkan dinding bilik
kiri jantung menebal dan menjadi kaku, sehingga aliran listrik jantung terganggu.
Penyakit jantung koroner, gangguan lain pada jantung, atau riwayat operasi
jantung. Penyempitan pembuluh darah arteri jantung, serangan jantung, kelainan
pada katup jantung, gagal jantung, dan kerusakan jantung lainnya merupakan
faktor risiko dari hampir segala jenis aritmia.
D. Pencegahan Aritmia
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya aritmia, antara
lain:
 Menghindari dan mengurangi stres.
 Mengonsumsi makanan sehat.
 Menjaga berat badan ideal.
 Tidak sembarangan
 mengonsumsi obat tanpa petunjuk dari dokter, terutama obat batuk dan pilek
yang mengandung zat stimulan pemicu jantung berdetak cepat.
 Membatasi konsumsi minuman beralkohol dan berkafein.
 Tidak merokok.
 Berolahraga secara teratur.

E. Diagnosis Aritmia
Selain menanyakan riwayat perjalanan penyakit pengidap dan melakukan
pemeriksaan fisik guna melihat tanda-tanda aritmia, umumnya dokter akan
melakukan beberapa pemeriksaan penunjang sebagai berikut.
 Ekokardiogram, untuk mengevaluasi fungsi katup dan otot jantung serta
mendeteksi penyebab aritmia dengan bantuan gelombang suara (ultrasound).
 Elektrokardiogram (EKG), untuk merekam aktivitas elektrik di dalam jantung
dengan menempelkan elektroda pada permukaan kulit di dada.
 Uji latih beban jantung, untuk melihat seberapa jauh tingkat keteraturan irama
jantung sebelum berubah oleh pengaruh aktivitas fisik tadi.
 Monitor Holter, untuk merekam aktivitas jantung selama pengidap melakukan
rutinitas tiap hari.
 Studi elektrofisiologi, untuk mengetahui lokasi aritmia dan penyebabnya, dengan
menggunakan teknik pemetaan penyebaran impuls listrik di dalam jantung.
 Kateterisasi jantung, untuk mengetahui kondisi bagian jantung, seperti bilik,
koroner, katup, serta pembuluh darah, dilakukan dengan bantuan zat pewarna
khusus dan X-ray.

F. Pengobatan Aritmia
Beberapa langkah yang umumnya dilakukan dokter untuk mengobati aritmia
sebagai berikut.
 Obat-obatan, misalnya obat-obatan penghambat beta untuk menjaga denyut
jantung tetap normal dan obat-obatan antikoagulan, untuk menurunkan risiko
terjadinya penggumpalan darah dan stroke.
 Alat picu jantung untuk menjaga detak jantung tetap normal pada kasus-kasus
aritmia tertentu.
 Kardioversi. Dokter akan memberikan kejutan listrik ke dada pengidap untuk
membuat denyut jantung kembali normal. Prosedur ini dilakukan jika suatu
aritmia tidak dapat ditangani dengan obat-obatan.
 Metode ablasi untuk mengobati aritmia yang letak penyebabnya sudah diketahui
KESIMPULAN

SARAN
DAFTAR PUSTAKA

https://www.halodoc.com/kesehatan/aritmia

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1267/aritmia

https://www.klikdokter.com/penyakit/masalah-jantung-dan-pembuluh-darah/aritmia

https://www.alodokter.com/aritmia

https://www21.ha.org.hk/smartpatient/EM/MediaLibraries/EM/EMMedia/Arrhythmia_Bahasa-
Indonesia.pdf?ext=.pdf

Anda mungkin juga menyukai