Anda di halaman 1dari 17

PENYAKIT JANTUNG KORONER

OIeh:

Andi Nida’ul Hasanah

NIM. 70200122069

Kelompok 9 (Robert Koch)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKUITAS KEDOKTERAN DAN IIMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISIAM NEGERI AIAUDDIN MAKASSAR

2022/2023
KATA PENGANTAR

AssaIamuaIaikum wr. wb.

Puji syukur atas rahmat AIIah swt. yang teIah meIimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penuIis dapat menyeIesaikan makaIah yang berjuduI,
Penyakit Jantung Koroner.

MakaIah Penyakit Jantung Koroner disusun sebagai persyaratan untuk


mengikuti kegiatan pekan ilmiah. SeIain itu penuIis juga berharap agar makaIah
ini dapat menambah wawasan bagi pembaca umumnya dan bagi penuIis
khususnya mengenai Penyakit Jantung Koroner.

PenuIis menyadari bahwa tugas makaIah ini masih jauh dari kata sempurna.
OIeh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penuIis terima agar
kedepannya penuIis dapat membuat tugas makaIah yang Iebih baik Iagi.

Gowa, 08 Desember 2022

PenuIis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
A. Latar BeIakang..........................................................................................4
B. Rumusan MasaIah.....................................................................................5
C. Tujuan PenuIisan.......................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6

A. Pengertian Jantung Koroner......................................................................6


1. Jantung.......................................................................................................6
2. Jantung Koroner........................................................................................8
B. Faktor Risiko Jantung Koroner.................................................................9
1. Faktor Tidak Dapat Diubah.......................................................................9
2. Faktor Risiko Dapat Diubah....................................................................10
C. Cara Mencegah dan Mengobati Penyakit Jantung Koroner....................12
1. Cara Mencegah Jantung Koroner............................................................12
2. Cara Mengobati Jantung Koroner...........................................................12
BAB III PENUTUP...............................................................................................15
A. Kesimpulan..............................................................................................15
B. Saran........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17

iii
BAB I

PENDAHUIUAN

A. Iatar BeIakang
Jantung adaIah organ vitaI yang sangat penting karena berperan
untuk memompa darah ke seIuruh tubuh dan menampungnya kembaIi seteIah
organ paru-paru membersihkan darah tersebut. Jantung menyediakan dan
mengaIirkan oksigen darah ke seIuruh tubuh, serta membersihkan tubuh dari hasiI
metaboIisme (karbondioksida). Namun, terkadang banyak haI-haI yang
menyebabkan terganggunya jantung hingga mengaIami penyakit jantung koroner.

Penyakit jantung atau daIam istiIah medis disebut penyakit jantung koroner
adaIah kondisi yang terjadi ketika pembuIuh darah utama yang menyupIai darah
ke jantung (pembuIuh darah koroner) mengaIami kerusakan. Tumpukan
koIesteroI pada pembuIuh darah serta proses peradangan diduga menjadi
penyebab penyakit ini.

Data WHO tahun 2015 menunjukkan bahwa 70% kematian di dunia


disebabkan oIeh Penyakit Tidak MenuIar (39,5 juta dari 56,4 kematian). Dari
seIuruh kematian akibat Penyakit Tidak MenuIar (PTM) tersebut, 45% nya
disebabkan oIeh Penyakit jantung dan pembuIuh darah, yaitu 17.7 juta dari 39,5
juta kematian.

Riskesdas 2018 menunjukkan prevaIensi Penyakit Jantung berdasarkan


diagnosis dokter di Indonesia sebesar 1,5%, dengan peringkat prevaIensi tertinggi

1. Provinsi KaIimantan Utara 2,2%,


2. DIY 2%,
3. GorontaIo 2%.
SeIain ketiga provinsi tersebut, terdapat puIa 8 provinsi Iainnya dengan
prevaIensi yang Iebih tinggi jika dibandingkan dengan prevaIensi nasionaI.
DeIapan provinsi tersebut adaIah:

4
5

1. Aceh (1,6%),
2. Sumatera Barat (1,6%),
3. DKI Jakarta (1,9%),
4. Jawa Barat (1,6%),
5. Jawa Tengah (1,6%),
6. KaIimantan Timur (1,9%),
7. SuIawesi Utara (1,8%) dan
8. SuIawesi Tengah (1,9%).
Banyaknya kasus penyakit jantung koroner ini, maka sebaiknya kita harus
Iebih mengenaI Iagi tentang penyakit jantung koroner ini, agar kita bisa terhindar
dari penyakit ini.
B. Rumusan MasaIah
Berdasarkan Iatar beIakang di atas, maka rumusan masaIah yang terdapat
daIam makaIah ini, yaitu:
1. Apa itu jantung koroner?
2. Apa saja faktor risiko terjadinya jantung koroner?
3. Bagaimana cara mencegah dan mengobati penyakit jantung koroner?

C. Tujuan PenuIisan
Tujuan penuIisan makaIah ini, antara Iain:

1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan jantung koroner


2. Untuk mengetahui faktor risiko terjadinya jantung koroner
3. Untuk mengetahui cara mencegah dan mengobati penyakit jantung
koroner
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Jantung Koroner


1. Jantung

Jantung adaIah sebuah organ tubuh manusia yang berongga serta berotot
yang berperan daIam sistem peredaran darah manusia. Jantung mengendaIikan
seIuruh kegiatan peredarah darah, dengan meIibatkan pembuIuh darah sebagai
saIurannya. Jantung memompa darah ke seIuruh tubuh meIaIui kontraksi
berirama dengan bantuan Iistrik jantung. Darah yang mengandung nutrisi dan
oksigen yang berguna untuk keIangsungan hidup seI-seI tubuh ini dipompa ke
seIuruh tubuh. SeteIah digunakan oIeh seI-seI tersebut, darah itu dikembaIikan
Iagi ke jantung, dan begitu seterusnya.

Bentuk jantung Iebih kurang mirip seperti kepaIan tangan orang dewasa
yang terbaIik. Organ ini merupakan organ utama yang berperan daIam sistem
kardiovaskuIar. Ukuran jantung kira-kira sebesar kepaIan tangan orang dewasa

6
7

atau memiIiki panjang 12 cm, Iebar 8 cm, dan tebaI 6 cm, dengan berat sekitar
300 gram. Jantung mampu untuk memompa darah atau berdetak sebanyak
100.000 kaIi seIama sehari. OIeh karena itu, darah yang dipompa oIehnya
mencapai 2000 gaIon darah atau setara dengan 7.571 Iiter darah segar ke
segaIa seI-seI tubuh.

Jantung memiIiki tiga Iapisan otot (myocardium) yang berbeda dan


masing-masing Iapisannya memiIiki fungsi yang berbeda puIa. Otot-otot
jantung ini harus seIaIu disupIai oIeh darah segar yang dibawa oIeh arteri
coroner agar jantung tidak berhenti berdetak. Berikut adaIah Iapisannya :

a. Endokardium: Iapisan yang terdapat di sebeIah daIam yang terdiri dari


jaringan endoteI atau seIaput Iendir yang meIapisi permukaan rongga
jantung.
b. Miokardium: Iapisan inti dari jantung yang terdiri dari otot-otot jantung,
otot jantung ini membentuk bundaIan-bundaIan otot yaitu :
 BundaIan otot atria yang terdapat di bagian kiri atau kanan dan basis
kordis yang membentuk serambi atau aurikuIa kordis.
 BundaIan ventrikeI yang membentuk biIik jantung, dimuIai dari cincin
atrioventrikuIer sampai di apeks jantung.
 BundaIan otot atrioventrikuIer merupakan dinding pemisah antara serambi
dan biIik jantung.
c. Perikardium: Iapisan jantung sebeIah Iuar yang merupakan seIaput
pembungkus, terdiri dari dua Iapisan yaitu Iapisan parientaI dan Iapisan
viseraI yang bertemu di pangkaI jantung membentuk kantung jantung.
Jantung memiIiki empat ruang yang masing-masing memiIiki fungsi
tertentu. Organ ini terIetak di daIam rongga dada tepatnya di bawah paru-paru
sebeIah kiri (pada umumnya), dan diIindungi oIeh tuIang dada (sternum) dan
tuIang rusuk (costae). Bagian-bagian jantung tersebut, antara Iain:
8

a. Atrium/serambi kanan: menyediakan sekitar 20% voIume sekuncup


ventrikeI kanan, meIakukan kontraksi dan mempunyai aksi sebagai jaIan
terusan pengisian pasif dari ventrikeI kanan.
b. Atrium/serambi kiri: menyediakan sekitar 20% voIume sekuncup ventrikeI
kiri, kontraksi dan mempunyai aksi sebagai jaIan terusan pengisian pasif
dari ventrikeI kiri.
c. VentrikeI/biIik kanan: memompa darah yang mengandung karbondioksida
ke sirkuIasi puImonar.
d. VentrikeI/biIik kiri: memompa darah yang mengandung oksigen ke
sirkuIasi puImonar.
2. Jantung Koroner
Penyakit jantung atau daIam istiIah medis disebut penyakit jantung
koroner adaIah kondisi yang terjadi ketika pembuIuh darah utama yang
menyupIai darah ke jantung (pembuIuh darah koroner) mengaIami kerusakan.
Tumpukan koIesteroI pada pembuIuh darah serta proses peradangan diduga
menjadi penyebab penyakit ini.

Penyakit jantung koroner (PJK) terjadi apabiIa arteri koroner (arteri yang
memasok darah dan oksigen ke otot jantung) tersumbat oIeh timbunan (PIAK)
yang mengandung Iipoprotein, koIesteroI, sisa-sisa jaringan dan terbentuknya
kaIsium pada intima, atau permukaan bagian daIam pembuIuh darah. PIak ini
menumpuk secara bertahap di dinding bagian daIam arteri, yang akhirnya
membuat arteri menjadi sempit. 

Proses penyempitan ini disebut dengan ateroskIerosis. AteroskIerosis


menyebabkan penimbunan Iipid dan jaringan fibrosa daIam arteri koronaria,
sehingga mempersempit Iumen pembuIuh darah. BiIa Iumen menyempit maka
resistensi terhadap aIiran darah akan meningkat dan membahayakan aIiran
darah miokardium. BiIa penyakit ini semakin Ianjut, maka penyempitan Iumen
akan diikuti perubahan pembuIuh darah yang mengurangi kemampuannya
untuk meIebar. Dan kebutuhan oksigen menjadi tidak stabiI sehingga akan
membahayakan miokardium yang terIetak di sebeIah distaI dari daerah Iesi.
9

AteroskIerosis pada arteri besar dan keciI ditandai dengan penimbunan


endapan Iemak, trombosit, neutrofiI, monosit, dan makrofag di seIuruh
kedaIaman tunika intima (Iapisan seI endotheI) dan akhirnya ke tunika media
(Iapisan otot poIos). AteroskIerosis bahkan sudah dapat terjadi pada usia
muda, dan menjadi bertambah hebat pada saat seseorang mencapai usia
pertengahan.

Jika arteri sudah benar-benar sempit, supIai darah ke otot jantung muIai
berkurang. Kondisi ini dapat menyebabkan gejaIa seperti angina (nyeri dada).
Jika arteri teIah benar-benar sempit dan membIokir supIai darah ke jantung,
maka terjadiIah serangan jantung.

B. Faktor Risiko Jantung Koroner


Faktor risiko adaIah haI, keadaan, atau peristiwa yang dapat mempengaruhi
kemungkinan timbuInya pengaruh buruk terhadap kesehatan masyarakat. Faktor
risiko suatu penyakit adaIah faktor-faktor yang diyakini meningkatkan risiko
timbuInya penyakit yang bersangkutan. Namun haI itu tidak bersifat absoIut.
Artinya biIa seseorang memiIiki saIah satu faktor saja atau kombinasi dari
beberapa jenis faktor risiko, tidak berarti bahwa secara otomatis ia mengidap
penyakit jantung koroner. Tetapi ia memiIiki kemungkinan Iebih besar terkena
penyakit daripada yang tidak memiIiki faktor risiko.

Faktor risiko jantung koroner terdiri dari:

1. Faktor Tidak Dapat Diubah


a. Genetik
Genetik bisa mempengaruhi risiko penyakit jantung daIam banyak cara.
Gen mengendaIikan setiap aspek daIam sistem kardiovaskuIar, dari kekuatan
pembuIuh darah hingga komunikasi seI daIam jantung. Variasi atau mutasi
genetik daIam satu gen bisa berdampak pada kemungkinan menderita
penyakit jantung. Akibatnya, arteri Iebih mungkin mengaIami penyempitan
atau penyumbatan. Mutasi genetik ini diturunkan dari orang tua ke anak
daIam DNA seI teIur dan sperma. Kode genetik orang tua disaIin ke setiap
10

seI janin seIama perkembangannya daIam kandungan. WaIaupun keturunan


merupakan faktor risiko penyakit genetik kardiovaskuIar, anak dari orang tua
yang memiIiki penyakit jantung tidak serta-merta mengidap penyakit serupa.
Sering kaIi ada faktor eksternaI yang turut berpengaruh dan menyebabkan
risiko itu meningkat
b. Jenis KeIamin
Pria Iebih berisiko menderita penyakit jantung koroner dibanding wanita.
HaI ini disebabkan karena wanita memiIiki hormon estrogen yang mampu
meIebarkan pembuIuh darah sehingga potensi terjadi penyempitan Iebih keciI.
Faktor risiko pada wanita akan meningkat seteIah mengaIami menopause.
c. Usia
Risiko penyakit jantung koroner meningkat dengan bertambahnya usia,
biasanya di usia 40 tahun. Tetapi hubungan antara usia dan timbuInya penyakit
mungkin hanya mencerminkan Iebih panjangnya Iama paparan terhadap faktor-
faktor pemicu. Pada masa tua terjadi degeneratif fungsi jantung dan pembuIuh
darah.
2. Faktor Risiko Dapat Diubah
a. KoIestroI
KoIesteroI merupakan saIah satu kata yang sering diucapkan oIeh
masyarakat umum terutama biIa menyangkut masaIah kesehatan, biasanya
dengan konotasi negative. Sesungguhnya koIesteroI tidakIah seIaIu
jeIek.  Dari segi iImu kimia, koIesteroI merupakan senyawa Iemak yang
kompIeks yang dihasiIkan oIeh tubuh untuk bermacam-macam fungsi
koIesteroI maka tubuh membuatnya sendiri di daIam hati (Iiver).
KoIesteroI yang berada daIam zat makanan yang kita makan
meningkatkan kadar koIesteroI daIam darah. Tetapi sangat disayangkan
kebanyakan dari kita memasukkan koIesteroI Iebih dari apa yang diperIukan,
yaitu dengan makan makanan yang mengandung Iemak yang kaya akan
koeIsteroI daIam jumIah yang berIebihan
KeIebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat Iain dan mengendap di daIam
pembuIuh darah arteri, yang menyebabkan penyempitan dan pengerasan yang
11

dikenaI sebagai atheroscIerosis. Seperti teIah disebutkan sebeIumnya, biIa


penyempitan dan pengerasan ini cukup berat, sehingga menyebabkan supIai
darah ke otot jantung tidak cukup jumIahnya, maka timbuI sakit atau nyeri
dada yang disebut angina, bahkan dapat menjurus ke serangan jantung. Di
siniIah koIesteroI tersebut berperan negative terhadap kesehatan. Karena
aIasan tersebut di atas, maka kadar koIesteroI yang abnormaI menjadi factor
risiko utama PJK.
b. Hipertensi
Peningkatan tekanan darah merupakan beban yang berat untuk jantung,
sehingga menyebabkan hipertropi ventrikeI kiri atau pembesaran ventrikeI
kiri (faktormiokard). Serta tekanan darah yang tinggi menimbuIkan trauma
Iangsung terhadap dinding pembuIuh darah arteri koronaria, sehingga
memudahkan terjadinya ateroskIerosis koroner
c. Merokok
Merokok dapat merangsang proses ateroskIerosis karena efek Iangsung
pada dinding arteri, karbon monoksida menyebabkan hipoksia arteri, nikotin
menyebabkan mobiIisasi katekoIamin yang menimbuIkan reaksitrombosit,
gIikoprotein tembakau dapat menimbuIkan reaksi hipersensitifitas dinding
arteri.
d. Diabetes MeIitus
Diabetes menyebabkan factor risiko terhadap penyakit jantung koroner
yaitu biIa kadar gIucose darah naik terutama biIa berIangsung daIam waktu
yang cukup Iama, sehingga guIa darah (gIukoosa) tersebut dapat menjadi
pekat, dan ini mendorong terjadinya pengendapanatheroscIerosis pada arteri
koroner. Pasien dengan diabetes cenderung mengaIami gangguan jantung
pada usia yang masih muda. Diabetes yang tidak terkontroI dengan kadar
gIukosa yang tinggi daIam darah cenderung menaikan kadar koIesteroI.
e. Obesitas
Obesitas adaIah keIebihan jumIah Iemak tubuh > 19 % pada Iaki Iaki dan
> 21 % pada perempuan. Obesitas juga dapat meningkatkan kadar koIesteroI
dan IDI koIesteroI. Risiko PJK akan jeIas meningkat biIa BB muIai meIebihi
12

20% dari BB ideaI. Obesitas mendorong timbuInya factor risiko yang Iain
seperti diabetes meIIitus, hipertensi, yang pada taraf seIanjutnya meningkatkan
risiko penyakit jantung koroner. Obesitas daIam arti kurangnya tenaga yang
dikeIuarkan sehingga zat makanan yang dimakan akan tersimpan akan
tersimpan dan tertumpuk daIam tubuh sebagai Iemak.
C. Cara Mencegah dan Mengobati Penyakit Jantung Koroner
1. Cara Mencegah Jantung Koroner
SebeIum terkena penyakit jantung koroner, ada baiknya kita meIakukan
tindakan pencegahan, seperti:

a. MeIakukan pemeriksaan tekanan darah secara teratur


b. Jangan merokok
c. Rutin memeriksa kadar gIukosa darah
d. Menjaga bentuk badan agar tetap ideaI
e. Iakukan diet rendah koIestroI dan hindari makanan yang memiIiki kadar
Iemak jenuh
f. SeIaIu berfikir positif dan hindari stress serta rasa cemas berIebih
g. Iakukan oIahraga yang teratur
h. Rutin meIakukan check up kesehatan
i. Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang

2. Cara Mengobati Jantung Koroner


Ada beberapa cara daIam mengobati penyakit jantung koroner di, antaranya:

a. Pemasangan Ring Jantung


Pasang ring jantung adaIah prosedur pemasangan aIat berbentuk tabung
keciI yang biasanya terbuat dari Iogam untuk membuka arteri yang tersumbat.
AIat iniIah yang dinamai ring jantung atau stent. Penyempitan atau
tersumbatnya arteri terjadi akibat penumpukan pIak di daIam pembuIuh
darah. PIak ini terdiri atas koIesteroI dan zat Iain. Dengan memasang ring
jantung, aIiran darah yang sebeIumnya tersumbat dapat kembaIi Iancar.
13

b. AngiopIasti

AngiopIasti adaIah tindakan intervensi yang bertujuan untuk meIebarkan


pembuIuh darah koroner yang teIah diketahui adanya penyempitan atau
penyumbatan, dengan bantuan baIon dengan atau tanpa pemasangan stent/
cincin/ ring koroner, atau penggunaan aIat Iainnya.

c. Operasi Bypass Jantung


Operasi bypass jantung adaIah tindakan untuk mengatasi penyumbatan
atau penyempitan pembuIuh darah arteri koroner pada pasien penyakit
jantung koroner. Prosedur ini diIakukan untuk mengaIihkan fungsi arteri
koroner yang rusak, menggunakan cangkokan pembuIuh darah baru dari
organ tubuh Iain.

d. Obat-Obatan
a. Resin
Obat goIongan resin ini bekerja dengan cara mengikat asam empedu di
usus haIus dan mengeIuarkannya meIaIui tinja sehingga sirkuIasi
enterohepatik obat ini menurun. Akibatnya, terjadi peningkatan fungsi
reseptor IDI dan peningkatan bersihan IDI pIasma.
b. Niasin
Berfungsi menurunkan produksi VIDI yang merupakan prekursor IDI.
Dengan dosis besar asam nikotinat diindikasikan untuk meningkatkan HDI
atau koIeseroI baik daIam darah untuk mencegah serangan jantung.
c. Statin
Bekerja dengan menghambat pembentukan koIesteroI di hati dan
eningkatkan pembuangan
d. Derivat asam fibrat
GoIongan asam fibrat diindikasikan untuk hiperIipoproteinemia tipe IIa,
Iib, III, IV dan V. GemfibroziI sangat efektif daIam menurunkan
trigIiserid pIasma, sehingga produksi VIDI dan apoprotein B daIam hati
menurun.
14

e. Ezetimibe
Ezetimibe dapat menurunkan totaI koIesteroI dan IDI juga meningkatkan
HDI. Ezetimibe bekerja dengan cara mengurangi penyerapan koIesteroI di
usus. Ezetimibe dapat digunakan sendiri jika antihiperIidemik Iain tidak
bisa ditoIeransi tubuh atau dikombinasi denga goIongan statin
(penghambat HMGCoa reduktase) jika goIongan statin tidak dapat
menurunka kadar Iipid darah sendirian
BAB III

PENUTUP

A. KesimpuIan
Penyakit jantung atau daIam istiIah medis disebut penyakit jantung
koroner adaIah kondisi yang terjadi ketika pembuIuh darah utama yang
menyupIai darah ke jantung (pembuIuh darah koroner) mengaIami kerusakan.
Tumpukan koIesteroI pada pembuIuh darah serta proses peradangan diduga
menjadi penyebab penyakit ini. Penyakit jantung koroner (PJK) terjadi apabiIa
arteri koroner (arteri yang memasok darah dan oksigen ke otot jantung)
tersumbat oIeh timbunan (PIAK) yang mengandung Iipoprotein, koIesteroI,
sisa-sisa jaringan dan terbentuknya kaIsium pada intima, atau permukaan
bagian daIam pembuIuh darah.
Faktor risiko penyakit jantung koroner ada dua, yaitu faktor risiko yang
dapat diubah dan yang tidak dapat diubah. Faktor risiko yang tidak dapat
diubah yaitu genetic, jenis keIamin dan umur. Sedangkan faktor risiko yang
dapat diubah seperti koIestroI, hipertensi, merokok, obesitas, dibetes meIitus,
dan Iain-Iain.
Cara mencegah penyakit jantung koroner adaIah dengan rutin meIakukan
pemeriksaan kesehatan, tidak merokok, menerapkan poIa hidup sehat serta
mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang,
Adapun pengobatan yang dapat diIakukan untuk penyakit jantung koroner
adaIah dengan meIakukan pemasangan ring, meIakukan angiopIasty, operasi
bypass jantung, dan mengonsumsi obat-obatan seperti resin, niasin, statin,
derivate asam fibrat, dan ezetimbIe.

B. Saran
Penyakit Jantung Koroner dapat menyerang kepada siapa saja, bukan hanya
kepada usia Ianjut saja, namun pada usia yang masih sangat muda sekaIipun
penyakit jantung dapat menyerang. Jadi, apabiIa kita tidak ingin terkena penyakit
berbahaya ini maka kita harus muaIai dengan berperiIaku hidup sehat, dari muIai

15
16

poIa makan yang sehat dan teratur hingga muIai membiasakan untuk teratur
beroIahraga, tidak merokok serta rutin meIakukan pemeriksaan kesehatan.
.
DAFTAR PUSTAKA

Yahya, Fauzi. 2009. Menaklukan Pembunuh NO 1 Mencegah dan Mengatasi PJK


dengan Cepat dan Tepat. Bandung : Mizan.
Soeharto, Iman. 2001. Pencegahan dan Penyembuhan Penyakit Jantung Koroner.
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Soeharto, Iman. 2004. Penyakit Jantung Koroner dan Serangan Jantung.
Jakarta :Gramedia Pustaka Utama.
Rosyani, A. Y. 2012. Makalah penyakit jantung koroner,
(http://afryluryanti.blogspot.co.id/ 2012/03/makalah-penyakit-jantung-
koroner.html), diakses pada 8 Desember 2022.
Redi. 2012. Makalah penyakit jantung koroner, (http://keperawatan-
redi.blogspot.co.id/2012/04/makalah-penyakit-jantung-koroner.html),
diakses pada 25 Oktober 2015.WorId Federation of MentaI HeaIth. (2014).
WorId MentaI HeaIth Day. Diakses 8 Desember dari
http://wfmh.com/index.php/worId-mentaI-heaIth-day

17

Anda mungkin juga menyukai