DOSEN PEMBIMBING
Sukfitrianty Syahrir, SKM., M.Kes.
Tri Addya Karini, SKM., MPH.
disetujui sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah Pengalaman Belajar
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
tanpa adanya halangan yang berarti. Dalam Laporan Pengalaman Belajar Lapangan
II yang kami susun ini berdasarkan pada hasil pengamatan, observasi, wawancara
dan survei pada saat PBL I terhadap masyarakat di Dusun Pappanambea Desa
sistematis dan landasan teori yang jelas dan dari sumber terpercaya.
Sukfitrianty Syahrir, SKM., M.Kes. dan Ibunda Tri Addya Karini, SKM., MPH.
yang telah membantu dan membimbing kami dalam penyusunan laporan ini.
Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh pihak Desa Laguruda
iii
khususnya di Dusun Pappanambea yang sangat pastisipatif dan aktif dalam
laporan ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun dari semua pihak
sangat diharapkan, untuk perbaikan kedepan. Akhir kata, semoga laporan ini dapat
Posko 7
iv
DAFTAR ISI
v
B. Saran ............................................................................................................... 82
vi
DAFTAR GRAFIK
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sehat adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual, maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomi (Indonesia, 2009). Sehat ini merupakan hal yang sangat penting karena
kesehatan.
Prevalensi kanker naik dari 1,4% menjadi 1,8%, prevalensi stroke naik dari 7%
menjadi 10,9%, dan penyakit ginjal kronik naik dari 2% menjadi 3,8%.
Berdasarkan pemeriksaan gula darah, diabetes melitus naik dari 6,9% menjadi
8,5%, dan hasil pengukuran tekanan darah, hipertensi naik dari 25,8% menjadi
34,1%. Untuk penyakit menular meskipun 69,91% trend penyakit saat ini adalah
penyakit tidak menular, akan tetapi penyakit menular juga harus tetap
1
2
juga masih memiliki tantangan dari kasus HIV yang meningkat setiap tahunnya.
Pada 2015 sebanyak 30.935 kasus, 2016 tercatat 41.250 kasus dan 2017 tecatat
Adapun dari data yang didapatkan melalui pengambilan data primer pada
tidak memiliki TPA, dan berdasarkan hasil observasi banyak lalat yang
penggunaan garam tidak beryodium (55,8%). Dari data pada PBL I berdasarkan
Selatan.
B. Tujuan PBL II
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
kemampuan untuk :
community diagnosis.
C. Manfaat PBL II
Adapun manfaat yang akan diperoleh dari pelaksanaan PBL II, yaitu:
1. Bagi mahasiswa
terjadi di masyarakat.
proses perkuliahan.
dan mendidik setiap pribadi agar memiliki jiwa sosial yang tinggi
2. Bagi Masyarakat
3. Bagi Instuitusi
4. Bagi Pemerintah
1) Letak Geografi
Dusun Tando Tana. Luas wilayah Desa Laguruda sekitar 347,45 Hektar
yakni :
6
7
b. Topografi Wilayah
memiliki garis pantai sepanjang 5 km dan 5 dusun yang ada dalam Desa
tropis dengan 2 jenis musim dalam 1 tahun yakni musim kemarau dan
musim hujan.
rumput laut.
2) Letak Demografi
a. Karakteristik Penduduk
orang yang terdiri dari 779 orang laki – laki dan 864 orang perempuan,
Grafik 2. 1
Distribusi Jenis Kelamin Dusun Pappanambea Tahun 2022
b. Pendidikan
tahun
Grafik 2. 2
Distribusi Status Pendidikan Tertinggi Ditamatkan
dan SDN No. 31 Lau. Untuk Dusun Pappanambea sendiri sampai saat
tetangga.
c. Mata Pencaharian
Tabel 2. 1
Distribusi Status Pekerjaan
paduan dari sistem sosial dan sistem budaya sehingga menjadi suatu sistem
Pappanambea.
sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan.
suatu proses upaya yang dilakukan dalam pelayanan publik dalam hal ini
pelayanan kesehatan masyarakat, karena apabila kedua hal ini tidak tersedia
maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang
1) Transportasi
masyarakat baik.
b. Sarana Angkutan
2) Sarana Pendidikan
lain yang ada di Desa Laguruda. Adapun beberapa sarana pendidikan yang
Gambar 3. 1
Taman Kanak Kanak Bina Harapanku Desa Laguruda
13
Gambar 3. 2
Sekolah Dasar Negeri NO 31 Lau Desa Laguruda
3) Sarana Peribadatan
Gambar 3. 3
Mushallah Dusun Pappanambea
14
2020).
hanya berpengaruh pada kesehatan, tapi juga pada ekonomi negara. Indonesia
(Kemenkes, 2018).
1) Kesehatan
pustu, namun sudah tidak digunakan lagi oleh petugas kesehatan ataupun
itu, terdapat juga program Kelas Ibu Hamil yang dilaksanakan disetiap
15
kesehatannya di puskesmas.
2) Sanitasi
digunakan lagi dari hasil kegiatan manusia baik pada skala rumah
dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan
kotoran manusia. Limbah rumah tangga yang terlalu banyak jika tidak
2014).
16
Gambar 3. 4
Pembuangan Air Limbah di Sekitar Rumah
b. Jamban Keluarga
septic tank 10 –15 meter dari sumber air minum, tidak berbau dan tinja
tidak dapat dijangkau oleh vektor, cukup luas dan landai atau
cukup, lantai tidak licin, dan ventilasi cukup baik (Setiawaty et al.,
2022).
Gambar 3. 5
WC Umum yang Masih Digunakan di Dusun Pappanambea
18
Gambar 3. 6
WC Umum yang Sudah Tidak Digunakan di Dusun Pappanambea
c. Air Bersih
d. Tempat Sampah
persyaratan teknis kesehatan yaitu terbuat dari bahan yang cukup kuat,
ringan, kedap air dan mempunyai permukaan yang halus pada bagian
kesehatan yaitu adanya tempat sampah yang kedap air dan dilengkapi
2021).
lebih lanjut. Sampah organik dapat diubah menjadi kompos dan sampah
sampah.
URAIAN KEGIATAN
A. Prioritas Masalah
15 hari yaitu dari tanggal 12-26 Desember 2022. Berdasarkan data primer yang
kuisioner pada saat PBL I, terdapat beberapa indikator masalah yang ditemukan
yakni:
Dari beberapa prioritas masalah yang telah dibuat menjadi acuan dalam
21
22
Tabel 3. 1
Penentuan Prioritas Masalah
Dusun Pappanambea Desa Laguruda Kecamatan Sanrobone Kabupaten
Takalar Tahun 2022
Final
No. Masalah M S V P A Score
1. Hipertensi 4 4 3 4 4 768
2. ISPA 3 3 2 3 3 162
3. SPAL 4 1 1 1 1 4
4. TPA 3 3 2 4 1 72
Keterangan:
Skor 1-5
1. Permasalahan hipertensi
sebanyak 70%. Dari tingkat Severity berdasarkan hasil FGD pada PBL
sebagian besar hanya menyerang usia yang sudah tidak produktif dan
dari hasil observasi juga belum ada yang berdampak langsung terhadap
berikan skor 2 melihat dari ketersediaan dana belum ada. Sehingga total
3. Permasalahan ISPA
B. Alternatif Solusi
dengan tolak ukur keberhasilan strategi yang dirancang yang ditujukan untuk
1. Hipertensi
Tabel 3. 2
Penentuan Alternatif Solusi Masalah Kesehatan Hipertensi
Rencana Nilai
Alternatif Jumlah Rangking
M E E R
Solusi
Melakukan
penyuluhan di
tingkat dusun 4 4 4 5 17 1
mengenai upaya
mengatasi
hiertensi
Melakukan
senam anti 3 4 3 5 15 2
hipertensi
2. ISPA
Tabel 3. 3
Penentuan Alternatif Solusi Masalah Kesehatan ISPA
Rencana Nilai
Alternatif Jumlah Rangking
M E E R
Solusi
Membuat
papan wicara
tentang 4 2 3 5 14 1
pencegahan
ISPA
Tabel 3. 4
Penentuan Alternatif Solusi Masalah Kesehatan Garam Tidak Beryodium
Nilai
Rencana Alternatif Solusi Jumlah Rangking
M E E R
Melakukan penyuluhan dan
pelatihan pengecekan garam 4 4 4 5 17 1
beryodium di tingkat dusun
27
Keterangan:
Skor 1-5
guna)
tujuan)
pelaksanaan program)
sector kesehatan)
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat beberapa alternatif solusi
kepala dusun dan masyarakat pada saat pelaksanaan Focus Group Discussion
(FGD) yang dilakukan pada 17 Desember 2022 dimulai pada jam 09.00-11.00
FGD. Pada saat FGD kami menyampaikan kembali beberapa masalah kesehatan
28
sesuai dengan data pada PBL 1 dan juga prioritas serta intervensi yang akan
setiap intervensi yang akan kami lakukan dan bersedia berpartisipasi dalam
Adapun bentuk kegiatan intervensi yang dilaksanakan pada Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) II yang disusun
Tabel 3. 5
Plan Of Action (POA) Penyuluhan Hipertensi
Tujuan program: Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap penyakit hipertensi secara umum dan bagaimana cara
mencegah penyakit hipertensi dari rumah.
digunakan ialah
kerjasama
mahasiswa dan
masyarakat.
Tabel 3. 6
Plan Of Action (POA) Senam Anti Hipertensi
Tujuan program: Untuk meningkatkan aliran darah dan pasokan oksigen ke dalam otot jantung sehingga dapat menurunkan
tekanan darah
Tabel 3. 7
Plan Of Action (POA) Penyuluhan Garam Beryodium
Tujuan program: Untuk meningkatkan pemahaman, daya tarik dan kesadaran masyarakat agar ingin menggunakan garam
beryodium.
Tabel 3. 8
Plan Of Action (POA) Pembuatan Papan Wicara ISPA
Tujuan program: Untuk memberikan akses informasi yang mudah kepada masyarakat dalam meningkatkan pemahaman
masyarakat terhadap cara mencegah ISPA.
D. Mobilisasi Aset
asset yang dilakukan sesuai dengan penggunaan, potensi sumber daya manusia, dan
b. Kepala Dusun
d. Imam Dusun
dilakukan.
untuk titik pemasangan papan wicara ISPA karena sebagai salah satu
4) Aset/Kapasitas Ekonomi
dan memberikan sumbangsih mereka seperti balok, tripleks dan alat yang
A. Hasil Kegiatan
dilaksanakan bersama Pemerintah Desa dan tokoh masyarakat pada hari Jum’at
dan Sabtu, 16-17 Desember 2022 dimulai pada jam 09.00-11.00 WITA di rumah
Pada kegiatan ini membahas program yang telah disepakati bersama terkait
yang dilakukan selama PBL II merupakan realisasi dari prioritas masalah pada
1. Senam Anti-Hipertensi
35
36
Grafik 4. 1
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin pada Senam Anti
Hipertensi
5,60% (1 responden).
Tabel 4. 1
Distribusi Tekanan Darah Sebelum dan Setelah
Senam Anti Hipertensi
Sebelum Setelah Kategori
Responden
Sistolik Diastolik Sistolik Diastolik Sebelum Setelah
Tabel 4. 2
Analisis Uji Normalitas dan Rerata Tekanan Darah Sistolik dan
Diastolik Sebelum dan Setelah Senam Anti Hipertensi
Ringkasan Statistik
Variabel Sig
𝑿 Me Std Min Max
Sistolik
Diastolik
Keterangan
𝑃1 : Hasil uji normalitas pre test tekanan darah sistolik
𝑃2 : Hasil uji normalitas post test tekanan darah sistolik
𝑃3 : Hasil uji normalitas pre test tekanan darah diastolik
𝑃4 : Hasil uji normalitas post test tekanan darah diastolik
maksimum 100 mmHg dan 152 mmHg. Nilai rerata TDS sesudah
dan 110 mmHg. Nilai rerata TDD sesudah melakukan senam anti
Dari hasil analisis di peroleh data hasil uji normalitas pre test
sistolik senam anti hipertensi dengan (𝑃1 )= 0,411. Kemudian hasil uji
normalitas pre test diastolik (𝑃3 )= 0,059 serta hasil uji normalitas
Berdasarkan hasil tersebut nilai P (p1, p2, p3, p4) > 0,05 maka dapat
Tabel 4. 3
Analisa Uji Paired Sample T Test Tekanan Darah Sistolik Sebelum
dan Sesudah Senam Anti Hipertensi
Tabel 4. 4
Analisa Uji Paired Sample T Test Tekanan Darah Diastolik Sebelum
dan Sesudah Senam Anti Hipertensi
TDS dan TDD tidak mengalami perubahan yang bermakna yaitu 2,39
dan TDD sebelum dan sesudah senam anti hipertensi. Pada tabel
penurunan TDS dan TDD sebelum dan sesudah senam. Pada TDS
didapatkan selisih rerata sebesar 2,39 mmHg dan pada TDD didapatkan
Grafik 4. 2
Distribusi Responden Berdasarkan Rerata TDS & TDD Sebelum
dan Setelah Senam Anti Hipertensi
yaitu 1 mmHg untuk satu kali intervensi baik penurunan TDS maupun
42
dalam mengikuti setiap gerakan senam yang dilakukan. Selai itu, waktu
dan tempat pelaksanaan juga sesuai dengan kondisi masyrakat pada saat
itu.
2. Penyuluhan Hipertensi
Grafik 4. 3
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan pada Penyuluhan
Hipertensi
responden).
44
Grafik 4. 4
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin pada Penyuluhan
Hipertensi
hipertensi dan setiap pertanyaan memiliki skor 1 jika benar. Setelah data
Tabel 4. 5
Analisis Uji Normalitas dan Rerata Pengetahuan Sebelum dan
Setelah Penyuluhan Hipertensi
Ringkasan Statistik
Variabel Sig
𝑿 Me Std Min Max
Pengetahuan
Keterangan
𝑃1 : Hasil uji normalitas pre test pengetahuan tentang hipertensi
𝑃2 : Hasil uji normalitas post test pengetahuan tentang hipertensi
Dari hasil analisis di peroleh data hasil uji normalitas pre test
Berdasarkan hasil tersebut nilai P (p1, p2,) < 0,05 maka dapat
Signed Rank Test merupakan uji non parametric yang dilakukan untuk
Grafik 4.5
Distribusi Responden Berdasarkan Umur pada Penyuluhan Hipertensi
Tabel 4. 6
Analisa Pengukuran Pengetahuhan Responden Berdasarkan Pre-Test
dan Post-Test pada Penyuluhan Hipertensi
Uji
Pre-Test Post-Test
Related
Pengetahuan
Sampels
N % N %
Wilcoxon
Cukup 10 55.6 15 83.3
Kurang 8 44.4 3 16.7 0.011
Total 18 100 18 100
kategori cukup pada saat pre-test sebanyak 55,6% (10 responden) dan saat
penyuluhan.
sendok teh garam yang akan diperiksa dan tambahkan 2 sendok teh cuka,
yodium.
Grafik 4. 6
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan pada Penyuluhan
Garam Beryodium
Grafik 4. 7
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin pada Penyuluhan
Garam Beryodium
beryodium dan setiap pertanyaan memiliki skor 1 jika benar. Setelah data
Tabel 4. 7
Analisis Uji Normalitas dan Rerata Pengetahuan Sebelum dan
Setelah Penyuluhan Garam Beryodium
Ringkasan Statistik
Variabel Sig
𝑿 Me Std Min Max
Pengetahuan
Keterangan
𝑃1 : Hasil uji normalitas pre test pengetahuan tentang garam beryodium
𝑃2 :Hasil uji normalitas post test pengetahuan tentang garam
beryodium
Dari hasil analisis di peroleh data hasil uji normalitas pre test
namun nilai𝑃2 < 0,05 karena salah satu dari nilai P tidak terdisribusi
Tabel 4. 8
Analisa Pengukuran Pengetahuhan Responden Berdasarkan Pre-Test
dan Post-Test pada Penyuluhan Garam Beryodium
Uji
Pre-Test Post-Test
Related
Pengetahuan
Sampels
N % N %
Wilcoxon
Cukup 9 50 16 88.9
Kurang 9 50 2 11.1 0.011
Total 18 100 18 100
dalam kategori cukup pada saat pre-test sebanyak 50% (9 responden) dan
beberapa posko di Desa Laguruda. Papan wicara yang berhasil dibuat berisi
tentang cara pencegahan ISPA. Papan wicara yang kami adakan di letakkan
tidak jauh dari kantor desa yang dapat dengan mudah dijangkau oleh
B. Metrics Of Change
Adapun bentuk hasil kegiatan intervensi yang dilaksanakan pada Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) II yang
Tabel 4. 9
Metrics Of Change Penyuluhan Hipertensi
Tujuan program: Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap penyakit hipertensi secara umum dan bagaimana cara
mencegah penyakit hipertensi dari rumah.
Deskripsi Penanggung Tanggal Sumber daya yang Hasil yang Hasil kegiatan
Tindakan/tugas jawab Pelaksanaan digunakan diharapkan
Penyuluhan Nur Khafifa 18 Desember a. Dana yang di 25% peningkatan Adanya
Hipertensi: gunakan berasal
Lestari dan Nur 2022 pengetahuan peningkatan
Kegiatan Penyuluhan dari kerjasama
tentang bagaimana Afifah mahasiswa PBL. masyarakat yang pengetahuan
upaya-upaya b. Alat yang
Baharuddin hadir dalam responden pada
pencegahan PTM digunakan berupa
hipertensi laptop, sound penyuluhan kategori cukup
system, selebaran,
sebesar 27,7%.
kursi dan meja.
c. Tenaga yang
digunakan ialah
kerjasama
mahasiswa dan
masyarakat.
55
Tabel 4. 10
Metrics Of Change Senam Anti Hipertensi
Tujuan program: Untuk meningkatkan aliran darah dan pasokan oksigen ke dalam otot jantung sehingga dapat menurunkan
tekanan darah
Deskripsi Penanggung Tanggal Sumber daya yang Hasil yang Hasil kegiatan
Tindakan/tugas jawab pelaksanaan digunakan diharapkan
Senam Anti Farah Ariyani 18 Desember a. Dana yang di Terjadinya Terjadi penurunan TDS
Hipertensi: gunakan berasal
dan Amaliya 2022 penurunan sebesar 2 mmHg dan
Kegiatan senam dari kerjasama
anti hipertensi Mardiah. mahasiswa PBL. tekanan darah 1 TDD dengan penurunan
untuk b. Alat yang
mmHg untuk satu sebesar 1 mmHg
menurunkan digunakan berupa
tekanan darah laptop dan sound kali intervensi
system.
baik penurunan
c. Tenaga yang
digunakan ialah TDS maupun
kerjasama
TDD dari peserta
mahasiswa dan
kader kesehatan. senam
56
Tabel 4. 11
Metrics Of Change Penyuluhan Garam Beryodium
Tujuan program: Untuk meningkatkan pemahaman, daya tarik dan kesadaran masyarakat agar ingin menggunakan garam
beryodium.
Deskripsi Penanggung Tanggal Sumber daya yang Hasil yang Hasil kegiatan
Tindakan/tugas jawab pelaksanaan digunakan diharapkan
Penyuluhan garam Siti Sri Rezki 19 Desember a. Dana yang di 25% peningkatan Adanya
beryodium: gunakan berasal
W dan 2022 pengetahuan peningkatan
Kegiatan Penyuluhan dari kerjasama
tentang pentingnya Inwanatun mahasiswa PBL. masyarakat yang pengetahuan
penggunaan garam b. Alat yang
Nuriah hadir dalam responden pada
beryodium dalam digunakan berupa
kehidupan sehari-hari laptop, sound penyuluhan. kategori cukup
sebagai upaya-upaya system, selebaran,
sebesar 38,9%.
pencegahan dari kursi dan meja.
berbagai penyakit dan c. Tenaga yang
pelatihan pengecekan digunakan ialah
garam beryodium kerjasama
menggunakan bahan mahasiswa dan
alternatif. masyarakat.
57
Tabel 4. 12
Metrics Of Change Papan Wicara ISPA
Tujuan program: Untuk memberikan akses informasi yang mudah kepada masyarakat dalam meningkatkan pemahaman
masyarakat terhadap cara mencegah ISPA.
Deskripsi Penanggung Tanggal Sumber daya yang Hasil yang Hasil kegiatan
Tindakan/tugas jawab pelaksanaan digunakan diharapkan
Pembuatan papan Sahra Awalia 20 Desember a. Dana yang di gunakan 100% terpasangnya 100% papan
wicara: berasal dari kerjasama
dan Miftahul 2022 papan wicara di wicara telah
Kegiatan pembuatan mahasiswa PBL.
papan wicara mengenai Jannah. b. Alat yang digunakan titik pemasangan terpasang di titik
informasi pencegahan berupa spanduk, balok,
pemasangan
ISPA. paku dan palu-palu.
c. Tenaga yang
digunakan ialah
kerjasama mahasiswa
dan masyarakat.
58
C. Pembahasan
1. Senam Anti-Hipertensi
menjaga elastisitas pembuluh darah, dan menurunkan berat badan (Elviana et al.,
2021).
aerobick yang bertujuan untuk meningkatkan aliran darah dan pasokan oksigen
kedalam otot-otot dan rangka yang aktif khususnya terdapat otot jantung
(Anwari et al., 2018). Senam anti hipertensi salah satu cara pemeliharaan
kesegaran jasmani atau pelatihan fisik yang dapat di lakukan untuk mengurangi
metabolisme tubuh dan dapat merangsang aktifitas kerja jantung dan dapat
peningkatan denyut jantung, dan curah jantung, dengan demikian tekanan darah
59
akan meningkat. Setelah berisitirahat pembuluh darah akan berdilatasi atau
melebar, dan aliran darah akan turun sementara waktu, sekitar 30-120 menit
kemudian akan kembali pada tekanan darah sebelum senam. Jika senam
dilakukan secara rutin, kemungkinan besar tekanan darah akan bertahan lebih
lama dan pembuluh darah akan lebih elastis. Penurunan tekanan darah setelah
pembuluh darah sehingga tekanan darah akan turun (Anwari et al., 2018).
wasallam bersabda,
ِ َولَك ِْن قُ ْل قَد َُر ه.ال ت َ ُق ْل لَ ْو أَنِى فَعَ ْلتُ كَانَ َكذَا َو َكذَا
َّللا َو َما شَا َء َ َاَّلل َولَ ت َ ْع ِج ْز َو ِإ ْن أَصَا َبكَ ش َْي ٌء ف
ِ ِب ه
ان
ِ طَ ش ْي َ فَعَ َل فَ ِإنه لَ ْو تَ ْفت َ ُح
ع َم َل ال ه
60
Artinya:
“Orang mukmin yang kuat lebih disukai oleh Allah SWT dari pada
mukmin yang lemah. Namun begitu, kedua-duanya sama-sama
mempunyai kelebihan. Jagalah agar kamu dalam keadaan (situasi) yang
bermanfaat bagi dirimu dan mohonlah selalu pertolongan kepada Allah
Ta’ala dan jangan bosan. Jika engkau mendapat cobaan, jangan berkata:
“Seandainya (tadi) aku perbuat begini dan begitu (tentu tidak akan
begini jadinya).” Tetapi ucapkanlah: “Allah Maha Kuasa berbuat
sekehendakNya.” Karena katakata “law” (seandainya) memberi
peluang bagi setan.”
Dari hadis di atas dapat dipahami bahwa orang mukmin yang jasmani
dan rohaninya kuat akan lebih cinta kepada Allah dari pada orang mukmin yang
lemah. Kesehatan juga merupakan salah satu hak bagi tubuh manusia demikian
sabda Nabi Muhammad SAW. Karena kesehatan merupakan hak asasi manusia,
responden). Hasil analisis pada tabel menampilkan hasil nilai rerata tekanan
122,78±15,226 mmHg dengan nilai minimum dan maksimum 100 mmHg dan
152 mmHg. Nilai rerata TDS sesudah melakukan senam anti hipertensi ialah
150 mmHg. Hasil yang diperoleh sejalan dengan hasil penelitian Moonti et al.,
Hasil analisis pada tabel menampilkan hasil nilai rerata tekanan darah
mmHg dengan nilai minimum dan maksimum 66 mmHg dan 110 mmHg. Nilai
mmHg dengan nilai minimum dan maksimum 64 mmHg dan 108 mmHg. Dari
penelitian Khayatun et al., (2022) hasil pengukuran tekanan darah baik sistolik
latihan fisik senam anti hipertensi. Hal ini disebabkan karena dengan senam
energi, sehingga terjadi peningkatan denyut jantung, dan curah jantung, dengan
TDD sebelum dan sesudah senam anti hipertensi dengan nilai rata-rata masing-
masing sebesar 122,78 mmHg dan 81,67 mmHg menjadi 120,39 mmHg dan
80,44 mmHg. Dapat disimpulkan bahwa senam anti hipertensi berhasil, karena
penurunan tekanan darah yang signifikan yaitu TDS dengan penurunan sebesar
2 mmHg dan TDD dengan penurunan sebesar 1 mmHg. Data tersebut telah
melewati target indikator keberhasilan yang ingin dicapai yaitu 1 mmHg untuk
satu kali intervensi baik penurunan TDS maupun TDD. Senam anti hipertensi
senam yang dilakukan. Selai itu, waktu dan tempat pelaksanaan juga sesuai
62
dengan kondisi masyrakat pada saat itu.
minimal dua kali agar mendapatkan hasil yang maksimal. Penelitian Khayatun
et al., (2022) yang dilakukan 3 kali dalam seminggu dengan hasil terdapat
dilakukan oleh Gomes et al., (2016) dapat menurunkan tekanan darah sebesar
1 hingga 15 mmHg pada penderita hipertensi yang dilakukan seminggu 3-4 kali
selama kurang lebih 40 menit, ini dapat dilakukan kurang lebih 12 minggu.
Keterbatasan dalam penelitian ini juga yaitu kurangnya referensi yang memiliki
kekuatan secara ilmiah terkait waktu pengukuran tekanan darah setelah latihan
2. Penyuluhan Hipertensi
diastolik yang terbagi menjadi dua tipe yaitu hipertensi esensial yang paling
sering terjadi dan hipertensi sekunder yang disebabkan oleh penyakit renal atau
berat, fulminan dan sering dijumpai pada dua tipe hipertensi tersebut
(Telaumbanua & Rahayu, 2021). Hipertensi atau dikenal juga tekanan darah
tinggi merupakan salah satu faktor resiko penyebab kematian utama di dunia
mmHg dan tekanan darah diastolik >90 mmHg (Sari & Zulfitri, 2020).
Berdasarkan data WHO pada tahun 2014 terdapat sekitar 600 juta
seluruh dunia sebesar 22% dari total penduduk dunia. Sedangkan Asia
Indonesia dengan penderita hipertensi lansia usia pada umur 55-64 dengan
persentase 55,2%, umur 65-74 tahun dengan persentase 63,2% dan pada umur
hasil pengukuran di Provinsi Sulawesi Selatan yaitu 31,68% dan yang tertinggi
menimbulkan penyakit lain seperti stroke, jantung koronen dan ginjal. Pada
64
wanita usia subur, jika dibiarkan maka hipertensi dapat mengakibatkan
sehat. Oleh karena itu, pencegahan penyakit hipertensi pada wanita usia subur
menjadi penting dan perlu dilakukan sejak dini (Sariestya Rismawati, 2021).
yang lebih banyak tidak bekerja. Hal ini sejalan dengan penelitian Maulidina,
hipertensi, dimana responden yang tidak bekerja berisiko 2,71 kali lebih nesar
yang bekerja yang mengalami hipertensi, ada beberapa responden yang tidak
bekerja tapi mengalami kejadian hipertensi. Walaupun orang yang bekerja lebih
risiko, tetapi responden yang tidak bekerja juga memiliki peluang mengalami
65
kejadian hipertensi, salah satu contohnya seorang wanita yang sudah menikah
dan menjadi ibu rumah tangga, ada beberapa wanita yang tidak bekerja
yang sama terhadap hipertensi tergantung pada pola kebiasaan hidup sehat baik
(22,2%). Terdapat hubungan antara usia dengan kejadian hipertensi. Hal ini
degeneratif, (jenis kelamin bukan usia) yang lebih sering pada usia tua (Hasan,
2018).
keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga
mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang diharapkan untuk meningkatkan
2014).
bahwa pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Dalam
hal ini, Islam telah menjelaskan bahwa segala penyakit akan sembuh atas izin
Artinya:
“Setiap penyakit ada obatnya. Apabila obat itu tepat untuk suatu penyakit,
penyakit itu akan sembuh dengan seizin Allah.” (HR. Muslim)
hadits, 'setiap penyakit ada obatnya' adalah motivasi kepada umat Islam untuk
berobat ketika sakit. Selain itu, terdapat pula firman Allah Subhana wata’ala
ِ ْا ْل ُمح
َس ِنين
Terjemahnya:
"Dan bersegeralah menuju ampunan dari Tuhan kalian dan surga yang
lebarnya (seluas) langit dan bumi yang disediakan bagi orang yang
bertakwa, yaitu orang yang menginfakkan (hartanya) di waktu lapang
atau susah, dan orang-orang yang menahan amarah, dan bersikap
pemaaf kepada manusia, dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat
baik". (Q.S Ali Imran:133-134).
seseorang yang tidak dikontrol dengan baik seperti marah dan stres.
responden secara statistic, dimana pengetahuan dalam kategori cukup pada saat
pre-test sebanyak 55,6% (10 responden) dan saat post-test sebanyak 83,3% (15
peningkatan 27,7%.
komponen dari hormon tiroid, yaitu tetraiodotironin (T4) atau tiroksin dan
8,1% RT yang tidak mengonsumsi yodium. Secara nasional angka ini masih
hari. Mutu garam beryodium yang memenuhi standar SNI adalah garam yang
69
mengandung kadar Natrium klorida minimal 94, 7% , kadar air maksimal 7% ,
kadar Iodium minimal 30 mg/kg, kadar Logam timbal (Pb) maksimal 10 mg/kg,
kadar Logam tembaga (Cu) maksimal 10 mg/kg, kadar Logam air raksa (Hg)
maksimal 0,1mg/kg, kadar Logam arsen (As) maksimal 0,1 mg/kg, kadar
mg/kg, kadar bahan tambahan makanan (anti kempa) maksimal 1,0% (Hartini
et al., 2019).
(30-80 ppm). Garam beryodium mempunyai bentuk, rasa dan bau sama seperti
di pasaran ada 3 jenis yaitu garam halus, bata/briket dan curai/krosok. Garam
halus adalah garam yang kristalnya sangat halus menyerupai gula pasir, dan
biasanya disebut dengan garam meja. Garam ini biasanya ditambahkan dengan
merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi perilaku ibu
membentuk sikap yang baik yang akan menjadi dasar untuk berprilaku dan
diperolehdari air minum, sayuran dan bahan makanan dari laut. Kandungan
yodium dalam air minum sangat tergantung pada kadar yodium dalam tanah
yodium dalam air sangat sedikit dibanding di daerah pantai yang dekat dengan
laut.
tanah, pupuk dan lingkungan tempat sayuran tersebut diproduksi, serta lamanya
penyimpanan dan pemanasan karena yodium tidak tahan terhadap suhu tinggi
71
(Nardin & Wandira, 2020). Kekurangan yodium menyebabkan prestasi sekolah
dan IQ kurang yang mana jika terjadi dalam jangka panjang dapat berdampak
pada status gizi yang jelek. Gangguan ini juga menyebabkan penurunan
11,1% (Riskesdas, 2013). Hasil Pamantauan Status Gizi (PSG) tahun 2014
Sulawesi Selatan yang masih rendah yaitu 77,4%. Ini merupakan masalah
karena target nasional yaitu 90% rumah tangga menggunakan garam beryodium
dengan kualitas antara 30-80 ppm. Adapun dari hasil pendataan pada PBL I
beryodium.
Indonesia per orang per hari hanya sebesar 90 sampai 120 mkg untuk anak-
anak dan 120 sampai 150 mkg untuk orang dewasa, sedangkan dalam kondisi
sebanyak 70 mkg dan 100 mkg (Akbar et al., 2021). Laut merupakan sumber
serta rumput laut yang dapat dimakan merupakan sumber pangan yang kaya
akan yodium. Hewan yang hidup di laut dihalalkan oleh Allah SWT.
72
Sebagaimana dalam QS. Al-Maaidah/5: 96 menegaskan bahwa:
ُ أ ُحِ ل ه ل َ ك ُ ْم صَ ي ْ د ُ ا ل ْ ب َ ْح ِر َو ط َ ع َ ا ُم ه ُ َم ت َ ا ع ًا ل َ ك ُ ْم َو ل ِل س ه ي ه ا َر ة ِ ۖ َو
ح ِر م َ ع َ ل َ ي ْ ك ُ ْم صَ ي ْ د ُ ا ل ْ ب َ ِر َم ا
َّللا َ ا ل ه ِذ ي إ ِ ل َ ي ْ هِ ت ُ ْح ش َ ُر و َن
د ُ ْم ت ُ ْم حُ ُر ًم ا ۗ َو ا ت هق ُ وا ه
Terjemahnya:
“Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal)
dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang
yang dalam perjalanan; dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang
buruan darat, selama kamu dalam ihram. Dan bertakwalah kepada Allah
Yang kepada-Nya-lah kamu akan dikumpulkan.” (QS. Al Maidah: 96)
usaha seperti mengail, memukat, dan sebagainya, baik dari laut, sungai, danau,
kolam, dan lain-ain. Sedang kata "makanan yang berasal dari laut" adalah ikan
dan semacamnya yang diperoleh dengan mudah karena telah mati sehingga
mengapung dan makanan termasuk di dalamnya garam yang berasal dari olahan
adalah obat yang paling mujarab seandainya digunakan dengan tepat. Kuncinya
adalah garam tidak boleh dimasak. Cara menggunakan garam yang benar saat
setelah masakan matang dan siap disajikan. Ketersediaan yodium setelah proses
digunakan. Jenis dan jumlah bumbu serta lama waktu pengolahan akan
yang telah dikupas dan diparut, kemudian diperas lalu dimasukkan ke dalam
tempat bersih. Setelah itu ditambahkan 4-6 sendok teh garam yang akan
diperiksa dan tambahkan 2 sendok teh cuka, jika timbul warna biru keunguan
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Murniati et al.,
(2017) kegiatan tes yodium pada garam dilakukan untuk mengetahui mutu dari
parutan singkong. Pada kegiatan ini diambil sampel beberapa garam yang
beredar di pasaran yang telah berlabel mengandung yodium dan garam yang
tidak berlabel. Adapun cara melakukan tes kandungan dan mutu yodium yakni:
c) Tambahkan 4-6 sendok teh penuh (menggunung) garam yang hendak kita
uji.
d) Tambahkan 2 sendok teh cuka biang, aduk sampai rata, kemudian biarkan
Gambar 4. 1
Hasil Pengecekan Garam Beryodium
diterima dengan baik. Hal ini dapat dilihat bahwa, pengetahuan ini di pengaruhi
budaya. Hal ini sejalan dengan hasil yang didapatkan oleh Nurhayati, Irwan, &
penyebab utama kematian pada balita didunia. Populasi penduduk yang terus
wilayah yang tidak tertata baik dari segi aspek sosial, budaya dan kesehatan.
Kondisi ini akan bertambah buruk dengan status sosial ekonomi keluarga yang
rendah atau berada dibawah garis kemiskinan karena tidak dapat memenuhi
asupan gizi yang baik dan sehat untuk balita ditambah dengan kondisi fisik
rumah yang tidak layak tinggal (Yuyun Priwahyuni et al., 2020). Standar Upah
pendataan pada PBL I, ISPA merupakan penyakit menular tertinggi yang ada
sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin
cetak, elektronik dan media papan. Media cetak memiliki jenis yang sangat
bervariasi. Adapun yang termasuk ke dalam media cetak antara lain flipchart,
leaflet, booklet, flayer, poster dan foto. Sedangkan jenis media yang termasuk
media elektronik antara lain televisi, radio, video, slide dan film strip. Adapun
media papan disebut juga billboard. Media ini biasanya dipasang di tempat-
dengan pemberian papan wicara berupa spanduk. Papan wicara juga dapat
ت إِ هل َما
ِ سيِـَٔا ۟ ُع ِمل
وا ٱل ه َ َسيِئ َ ِة َف َال يُ ْج َزى ٱله ِذين
سنَ ِة فَلَهُۥ َخي ٌْر ِم ْنهَا ۖ َو َمن َجا ٓ َء بِٱل ه
َ َمن َجا ٓ َء بِٱ ْل َح
۟ ُكَان
َوا يَ ْع َملُون
Terjemahnya:
“Barang siapa datang dengan membawa kebaikan maka dia akan
mendapat pahala yang lebih baik daripada kebaikannya itu.” (QS. Al-
Qashas ayat 84)
poster yang dicetak dengan bahan spanduk. Adapun untuk kriteria papan wicara
dipilih seperti merah, kuning dan orange namun bisa juga disesuaikan
e. Pemilihan bahan
(2014), bahwa terdapat hubungan yang positif antara status kesehatan dengan
masyarakat pedesaan.
79
Penggunaan media papan wicara, mempermudah masyarakat menerima
pesan kesehatan yang disampaikan karena bahasa yang digunakan lebih mudah
dipahami, lebih menarik dan jangkauannya relatif luas. Selain itu, papan wicara
mampu mengulang pesan iklan yang sama terhadap masyarakat saat mulai
dilupakan (Takaeb Lelan Elisabeth, 2019). Maka dari itu, intervensi fisik yang
kami lakukan adalah pemasangan papan wicara di jalan dekat kantor desa.
D. Faktor Pendukung
peserta PBL posko 7 dalam melakukan intervensi fisik dan non-fisik yang
dilakukan.
4. Keterbukaan dan sikap ramah serta kerjasama dari tokoh masyarakat, tokoh
kegiatan.
5. Adanya bimbingan dari dosen pembimbing, arahan dan masukan dari ibu
80
dosen yang meninjau ke lokasi PBL.
pelaksanaan kegiatan.
E. Faktor Penghambat
PBL II ini tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan, antara lain:
dikarenakan jarak yang cukup jauh dari lokasi titik posko, serta kondisi
jalanan yang ekstrim untuk dilalui di musim hujan dan tidak terdapatnya
tersebut.
adanya tempat pilihan lain yang lebih strategis selain Kantor Desa Laguruda.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil pendataan pada PBL I, terdapat tiga prioritas masalah pada
tidak beryodium. Selain itu, terdapat empat intervensi yang dilakukan yaitu
yang signifikan yaitu TDS dengan penurunan sebesar 2 mmHg dan TDD
indikator keberhasilan yang ingin dicapai yaitu 1 mmHg untuk satu kali
intervensi baik penurunan TDS maupun TDD. Senam anti hipertensi juga
yang dilakukan. Selai itu, waktu dan tempat pelaksanaan juga sesuai dengan
81
82
5. Papan wicara ISPA berhasil dibuat berisi tentang upaya penanganan ISPA.
Papan wicara yang kami adakan di letakkan tidak jauh dari kantor desa yang
B. Saran
senam anti hipertensi yang dilakukan secara rutin 2 kali dalam sebulan kepada
3. Bagi masyarakat diharapkan bisa menjaga papan wicara ISPA yang telah dibuat
Akbar, H., Nur, N. H., Sarman, & Paundanan, M. (2021). Pengetahuan Ibu Berkaitan
Arda, Z. A., & Mustapa, M. (2018). Hipertensi dan Faktor Risikonya pada Lansia
Hartini, D., Sartono, A., & Mufnaetty. (2019). Kualitas dan Cara Pengelolaan Garam
Hartriyanti, Y., Utarini, A., Purwanto, D. A., Wiweko, B., Sudargo, T., Kesehatan, D.
G., Kedokteran, F., Masyarakat, K., Farmako, J., Utara, S., Yogyakarta, D. I.,
Harun, N. asifa, Yulianto, B., & Nurhapipa, N. (2021). Kondisi Sanitasi Lingkungan
https://doi.org/10.25311/kesmas.vol1.iss2.37
Hasan, A. (2018). Korelasi umur dan jenis kelamin dengan penyakit hipertensi di
83
84
emergency center unit rumah sakit islam siti khadijah palembang 2017. Indonesia
Karwiti, W., Basa, I. H., Asrori, A., & Silvia, V. (2019). Gambaran Kadar Iodium
(Sebagai Kio3) Dalam Garam Dapur Yang Di Jual Di Pasar Kota Palembang
Tahun 2017 The Presence Of Iodine (As Kio3) In Table Salts Sold In Palembang
https://doi.org/10.36086/jpp.v13i2.233
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20181018/0228333/pemerintah-
utamakan-perbaikan-sanitasi/
Kemenkes RI. (1990). Permenkes No. 416 Tahun 1990 Syarat-syarat dan Pengawasan
Wilayah Kerja Puskesmas Jati Luhur Bekasi Tahun 2018. ARKESMAS (Arsip
https://doi.org/10.22236/arkesmas.v4i1.3141
Lingkungan-Rumah-Sakit. Menkes.
Moonti, M. A., Rusmianingsih, N., Puspanegara, A., Laora, M., Nugraha, M. D.,
Tinggi, S., & Kesehatan, I. (2022). Senam hipertensi untuk penderita hipertensi.
Murniati, Suhendra, D., Ryantin, E., Seno, S., & Kurniawati, L. (2017). Tes Yodium
Nardin, & Wandira, Y. (2020). Analisis Kadar Yodium Pada Garam Yang Diproduksi
20.
Nurhayati, N., Irwan, I., & Miko, A. (2021). Penyuluhan garam beryodium terhadap
https://doi.org/10.30867/gikes.v2i2.490
Pratiwi, A. D., Dewi, I., & Sumi, S. S. (2020). Hubungan Penggunaan Garam dengan
Purwati, R., Bidjuni, H., & Babakal, A. (2014). Pengaruh Penyuluhan Kesehatan
http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/lpb/article/view/3658
Sa’ban, L. M. A., Sadat, A., & Nazar, A. (2020). Jurnal PKM Meningkatkan
https://doi.org/10.31849/dinamisia.v5i1.4365
Sari, F., & Zulfitri, R. (2020). Hubungan Kebiasaan Konsumsi Kopi Dengan Tekanan
https://doi.org/10.33369/jvk.v5i2.24114
24.
Setiawaty, E., Alfian, & Fauzi, M. (2022). Pengaruh Penggunaan Jamban Sehat
Telaumbanua, A. C., & Rahayu, Y. (2021). Penyuluhan Dan Edukasi Tentang Penyakit
https://doi.org/10.30633/jas.v3i1.1069
Wahyu. (2022). Tips Desain Spanduk Yang Baik, Menarik Dan Informatif. Snapy.
https://snapy.co.id/artikel/tips-desain-spanduk-yang-baik-menarik-dan-
informatif
Yanti, N., & Prameswari, G. N. (2015). Gambaran Perilaku Dan Persepsi Ibu Rumah
Toroh 1 Kabupaten Grobogan Pada Tahun 2014. Unnes Journal of Public Health,
4(2), 100–107.
Ikhtiyaruddin Ikhtiyaruddin, & Iqlima Afif Azizah. (2020). Cegah Penyakit ISPA
88
89
Lampiran 2
Lampiran 3
BIODATA PESERTA PBL II POSKO VII
DUSUN PAPPANAMBEA DESA LAGURUDA KEC. SANROBONE KAB.
TAKALAR
Lampiran 4
Planning Of Action (POA)
No Kegiatan Tujuan Sasaran Target Tempat & Metode Sumber Penanggu Indikator
. Waktu Daya ng Jawab Keberhasilan
1. Pemberangkat Mendatangi Mahasiswa 113 orang Kampus Berangkat Biaya Panitia Sampai di
an lokasi PBL yang peserta UIN menggunak perjalanan lokasi PBL
telah PBL dari 11 Alauddin an bus (ditanggu tepat waktu
direncanakan di posko Makassar ng prodi) dan diterima
Desa Laguruda, (FKIK), di posko
Dusun Senin, 12 masing-
Pappanambea Desember masing
2022
2. Pembuatan Merencanakan Mahasiswa 9 orang Pappanambe Diskusi Alat tulis Imel Tersusunnya
POA & ghant kegiatan selama PBL posko anggota a, Selasa 13 Ayudia perencanaan
chart di lokasi PBL 7 dari posko Desember sesuai dengan
7 2022 rencana
kegiatan yang
akan
dilaksanakan
3. Penyusunan Untuk Masyarakat Tersedianya Pappanambe Diskusi Teknologi Farah 100%
materi dan mempersiapkan dan kader instrument a, 14-15 (internet) Ariyani instrument
koordinasi bahan intervensi kesehatan untuk Desember dan intervensi
dengan kader dan membangun intervensi 2022 komunika terpenuhi dan
kerjasama dan si 80% kader
dengan para terjalinnya persuasive kesehatan
kader kesehatan kerjasama melakukan
dengan kerjasama
kader
4. Focus Group Pengenalan Masyarakat 15 orang Rumah Diskusi Konsumsi Miftahul 80% peserta
Discussion sekaligus dan tokoh masyarakat kepla dusun dan alat Jannah yang
(FGD) diskusi masyarakat dusun Pappanambe tulis diundang
93
Lampiran 5
Ghant Chart
No. Kegiatan Desember Penanggung Ket.
Jawab
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Lampiran 6
DAFTAR HADIR PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN II POSKO VII
DUSUN PAPPANAMBEA DESA LAGURUDA KEC. SANROBONE KAB. TAKALAR
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Lampiran 7
Surat Undangan Kegiatan
99
100
101
102
103
Lampiran 8
Absensi kegiatan
104
105
106
107
Lampiran 9
Poster
108
109
110
Lampiran 10
Identitas Responden
Nama :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Berikan tanda (✓) untuk pertanyaan yang dianggap sesuai dengan jawaban
Tidak Tidak
No Pernyataan Setuju
Setuju Tahu
Hipertensi disebut juga sebagai penyakit tekanan
1
darah tinggi
Dikatakan penyakit tekanan darah tinggi jika nilai
2
tekanan darah >140/90 mmHg
Identitas Responden
Nama :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Berikan tanda (✓) untuk pertanyaan yang dianggap sesuai dengan jawaban
Lampiran 11
Output SPSS
113
114
115
116
117
118
119
120
Lampiran 12
Rencana evaluasi program
Lampiran 13
Dokumentasi Kegiatan